SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
POTRET KEKERASAN
 TERHADAP ANAK
  DALAM MEDIA
    2011 - 2012
LAPORAN HASIL
MEDIA MONITORING KEKERASAN
      TERHADAP ANAK
  23 Juli 2011 – 15 Juli 2012
     www.immcnews.com
       @Immcnews
Dalam rangka memperingati hari anak nasional
yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli, IMMC secara
khusus memonitoring perkembangan pemberitaan
media terhadap isu anak khususnya terkait
kekerasan dan perlindungan terhadap anak yang
masih terjadi secara nyata di lingkungan sehari-
hari. Riset ini diharapkan dapat memberikan
sebuah perspektif tentang dinamika pemberitaan
kekerasan     terhadap     anak    serta   bagaimana
perlindungan terhadap anak korban kekerasan
tersebut dilakukan oleh pemerintah dan berbagai
pihak terkait. Hasil riset ini kami olah dalam bentuk
rilis.
Metodologi
• Penelitian menggunakan metode purposive sampling pada
  4 media online terkemuka,yakni: Kompas.com, Rakyat
  Merdeka Online, Antaranews.com, dan Detik.com.
• Proses pengumpulan data dilakukan dari tanggal 23 Juli
  2011 – 15 Juli 2012.
• Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
  mengumpulkan dan menganalisa semua berita (content
  analysis) mengenai anak, kekerasan terhadap anak, serta
  perlindungan terhadap anak.
Coverage Dynamic




•   Pada Januari 2012, isu kekerasan dan perlindungan anak naik karena dipengaruhi isu pro kontra pencurian sandal
    milik anggota polisi oleh anak yang berinisial AAL.
•   Pada Februari 2012, muncul isu pencabulan yang dilakukan Habib Hasan terhadap jamaahnya.
•   Pada bulan April 2012 isu kembali naik karena dipengaruhi kasus anak umur 8 tahun dari Sukabumi yang suka
    merokok.
Penempatan Berita



        •   Pemberitaan anak menjadi judul
            berita terbanyak dimuat di
            Detik.com & AntaraNews.
        •   Penempatan anak didalam sebuah
            berita   banyak    dimuat    di
            Kompas.com dan RMOL.
Lokus Kekerasan Anak



         •   Lokus kekerasan yang paling banyak
             terjadi adalah pada kekerasan khusus
             sebanyak 35%.
         •   Kekerasan     dalam     ranah  sosial,
             pendidikan, dan hukum juga mendapat
             persentase yang tinggi.
Kekerasan Khusus



      •   Anak tereksploitasi ekonomi dan
          Seksual sangat dominan dalam
          kekerasan yang sifatnya khusus
          terhadap anak.
      •   Berikutnya adalah kasus anak
          yang berhadapan dengan hukum.
Jenis Kekerasan



    •   Kekerasan fisik adalah yang paling
        sering terjadi.
    •   Kekerasan seksual terhadap anak juga
        relatif sering terjadi
Pelaku Kekerasan



         •   Pelaku dari luar
             keluarga       lebih
             dominan dibanding
             dari dalam keluarga
Pelaku dari Dalam Keluarga



              •   Kekerasan lebih sering dilakukan
                  oleh ayah dan ibu kandung.
              •   Ayah tiri, ibu tiri, ayah angkat,
                  dan ibu angkat relatif jarang.
Pelaku di Luar Keluarga




• Orang yang paling sering melakukan kekerasan terhadap
  anak adalah yang statusnya umum dan tidak jelas.
• Guru dan polisi masuk dalam tiga besar pelaku kekerasan.
Lokasi Kekerasan


      •   Lokasi umum seperti jalan,
          penjara, rumah sakit dan
          lainnya merupakan lokasi
          yang    rawan      terjadinya
          kekerasan anak.
      •   Rumah dan sekolah termasuk
          lokasi yang sering terjadi
          kekerasan terhadap anak.
Jenis Kelamin Pelaku dan
                 Korban


         •   Pelaku lebih didominasi dari
             kalangan laki-laki.
         •   Korban lebih banyak dialami oleh
             kalangan perempuan, meskipun
             sebenarnya hampir berimbang.
Usia Korban


 •   Usia yang rawan terjadi
     kekerasan adalah 13-15
     tahun dan 16-18 tahun.
 •   Paling sedikit adalah usia 5-6
     tahun.
Usia Pelaku



•   Semakin tua usia seseorang semakin
    dominan     melakukan     kekerasan
    terhadap anak.
Penyebab Kekerasan
                                 Terhadap Anak




•   Kekerasan terhadap anak banyak dilatarbelakangi oleh perilaku kejahatan kriminal
    murni.
•   Ekonomi dan disfungsi keluarga juga banyak menjadi penyebab terjadinya
    kekerasan terhadp anak.
Dampak Kekerasan
   Terhadap Anak



      •   Dampak yang paling
          sering terjadi dari
          tindak     kekerasan
          terhadap anak adalah
          dampak psikologis.
Tone Instansi Terkait




•   Tone Pemerintah lebih banyak negatif, karena dianggap kurang maksimal dalam memberikan
    perlindungan terhadap anak.
•   Instansi lain yang banyak negtif dalam pemberitaannya adalah Kepolisian dan Pengadilan.
    Hal ini dipicu penerapan hukum terhadap anak dirasa kurang tepat.
Peran KPAI



•   KPAI lebih banyak melakukan
    perlindungan dan advokasi, serta
    pemantauan dan evaluasi
•   Sosilalisasi  dirasa     kurang
    maksimal.
Pendidikan:
Jenis Kekerasan



   •   Kekerasan emosional paling sering terjadi
       dalam bidang pendidikan yaitu sebesar
       51%.
   •   Kekerasan eksploitasi relatif jarang
       terjadi.
Pendidikan:
Lokasi Kekerasan



   •   Sekolah menjadi tempat utama
       kekerasan pendidikan.
   •   Kekerasan pendidikan sangat jarang
       terjadi di lokasi hiburan.
Pendidikan:
Pelaku Kekerasan



   •   Guru dan teman merupakan pelaku
       yang sering melakukan kekerasan
       bidang pendidikan anak.
   •   Orang tua kandung juga relatif sering
       melakukan kekerasan di sektor ini.
Pendidikan: Jenis Kelamin
       Pelaku dan Korban



              •   Pelaku tindak kekerasan
                  didominasi laki-laki
              •   Korban tindak kekerasan
                  banyak dari pihak laki-laki
Pendidikan:
                    Umur Pelaku dan Korban




•   Korban paling banyak di usia 13-15 tahun.
•   Pelaku paling banyak di usia 25-35 tahun.
Pendidikan:
Penyebab Kekerasan


    •   Penyebab yang sering terjadi dalam
        kekerasan    pendidikan      adalah
        kejahatan murni (Lain-lain).
    •   Ekonomi ternyata tidak terlalu
        memberi      pengaruh        dalam
        kekerasan pendidikan.
Pendidikan:
Dampak Kekerasan



     •   Dampak yang paling banyak
         ditimbulkan        kekerasan
         pendidikan adalah psikologis.
     •   Sangat jarang berdampak
         pada kematian.
Hukum:
    Jenis Kekerasan
•   Jenis kekerasan yang terjadi dalam
    kekerasan    hukum    adalah    kekerasan
    emosional dan kekerasan fisik.
•   Kekerasan emosional yang sering terjadi
    adalah vonis hukum yang salah baik yang
    dilakukan oleh hakim atau jaksa atau
    penahanan yang dilakukan oleh kepolisian
Hukum:
Lokasi Kekerasan



     •   Lokasi yang paling sering
         terjadi kekerasan adalah di
         lingkungan      kepolisian,
         penjara, dan pengadilan
         (lainnya)
Hukum:
                                            Pelaku Kekerasan




•   Dari dalam Keluarga : Ayah kandung paling sering melakukan kekerasan hukum.
•   Dari luar keluarga : Polisi dan hakim menjadi pihak yang paling sering melakukan kekerasan hukum.
•   Pihak pemerintah dan DPR juga sering melakukan kekerasan anak dibidang hukum (lainnya).
Hukum:
Jenis Kelamin


    •   Pelaku      kekerasan
        hukum didominasi
        dari pihak laki-laki.
    •   Korban      kekerasan
        hukum              juga
        didominasi dari laki-
        laki.
Hukum:
                     Usia Korban dan Pelaku




•   Usia yang rawan menjadi korban kekerasan hukum adalah rentang usia 13-15
    tahun.
•   Usia pelaku yang paling sering melakukan tindak kekerasan hukum adalah 25-35
    tahun.
Hukum:
                          Penyebab Kekerasan




•   Penyebab utama kekerasan hukum terhadap anak adalah kebijakan atau
    penegakan hukum yang dianggap tidak pantas apabila diterapkan pada anak
    seperti vonis yang salah serta penahanan ditempat yang sama dengan orang
    dewasa.
Hukum:
Dampak Kekerasan
    •   Dampak yang paling sering
        ditimbulkan dalam kekerasan
        hukum adalah Psikologi anak.
        Namun tidak sedikit yang
        berdampak pada fisik bahkan
        kematian seperti kematian dua
        tahanan    anak    di    penjara
        kepolisian  Sektor    Sijunjung,
        Sumatera Barat.
Sosial:
Jenis Kekerasan


 •   Kekerasan emosional dan kekerasan
     fisik sering terjadi di dalam kekerasan
     sosial. Bentuk kekerasan seksual dan
     penelantaran anak juga banyak terjadi
     di wilayah-wilayah sosial.
Sosial:
                    Lokasi

•   Lokasi yang rawan terjadi kekerasan
    sosial adalah di tempat-tempat
    umum, seperti jalan dan terminal
    (lainnya)
•   Rumah juga masih menjadi tempat
    yang favorit terjadinya kekerasan
    anak secara sosial.
Sosial:
                                          Pelaku Kekerasan




•   Ibu kandung menjadi pelaku kekerasan yang sering terjadi di dalam keluarga
    disusul oleh ayah kandung. Kekerasan yang sering dilakukan oleh Ibu Kandung
    adalah penelantaran dan eksploitasi anak yang disebabkan oleh faktor ekonomi.
•   Di luar keluarga, pihak yang sering melakukan kekerasan sosial adalah pihak yang
    tidak jelas identitasnya.
Sosial:
    Jenis Kelamin


•   Pelaku kekerasan sosial didominasi
    kaum laki-laki yang umunya datang
    dari luar keluarga.
•   Korban kekerasan sosial menimpa
    kaum laki-laki dan perempuan sama
    besarnya.
Sosial:
                  Usia Korban Dan Pelaku




•   Umur 16-18 tahun merupakan masa yang rentang terjadi kekerasan.
•   Umur 36< merupakan usia yang sering melakukan kekerasan sosial
    terhadap anak.
Sosial:
                          Penyebab Kekerasan




•   Kekerasan sosial terhadap anak paling banyak dipengaruhi oleh kriminal
    murni seperti pemerkosaan dan penganiayaan serta pembunuhan yang
    dipengaruhi oleh internet, ponsel dan game. Sehingga memicu terjadi
    kekerasan sosial pada anak.
Sosial:
Dampak Kekerasan


  •   Dampak yang paling sering ditimbulkan
      dari kekerasan sosial adalah psikologis
      anak. Hal ini karena kekerasan sosial lebih
      banyak disebabkan oleh faktor teknologi
      informasi seperti internet, game maupun
      ponsel.
Kesehatan:
Jenis Kekerasan


•   Kekerasan yang sering terjadi dalam
    kekerasan kesehatan adalah berupa
    kekerasan fisik dan kekerasan
    emosional.
Kesehatan:
                                                   Pelaku




•   Ayah Kandung paling sering melakukan kekerasan kesehatan terhadap
    anaknya seperti perilaku merokok yang mengganggu kesehatan anak atau
    kekerasan fisik yang berakibat pada kesehatan anak.
•   Diluar keluarga, Tenaga medis dan Rumah Sakit merupakan pihak yang
    paling sering melakukan kekerasan kesehatan terhadap anak.
Kesehatan:
                                                      Lokasi




•   Lokasi yang sering terjadi kekerasan kesehatan adalah rumah. Hal ini
    disebabkan pelaku utama kekerasan kesehatan terhadap anak adalah
    keluarga terdekat seperti ayah.
•   Kemudian disusul rumah sakit, jalan raya dan tempat umum lainnya (Lainnya)
Kesehatan:
Jenis Kelamin


•   Kaum laki-laki dan perempuan
    sama seringnya melakukan
    kekerasan sosial kepada anak.
•   Laki-laki sering menjadi korban
    kekerasan sosial.
Kesehatan:
                   Usia Korban dan Pelaku




•   Anak berumur 7-12 tahun sangat rentang terjadi kekerasan kesehatan.
•   Pelaku kekerasan kesehatan banyak dilakukan pihak yang sudah berumur
    36 tahun keatas.
Kesehatan:
                          Penyebab Kekerasan




•   Faktor ekonomi menjadi faktor yang banyak mengakibatkan kekerasan
    kesehatan pada anak. Selain itu tindak kekerasan dalam bentuk KDRT
    juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan kesehatan terhadap
    anak.
Kesehatan:
Dampak Kekerasan


    •   Dampak      yang      sering
        ditimbulkan dari kekerasan
        kesehatan adalah fisik anak
        berupa     penyakit    yang
        menimpa anak.
Berhadapan Dengan Hukum:
          Jenis Kekerasan
              • Kekerasan yang sering
                terjadi          dalam
                berhadapan dengan
                hukum            adalah
                kekerasan emosional.
                Sebab dalam posisi ini
                anak            sedang
                menghadapi       proses
                hukum       baik      di
                Kepolisian, Kejaksaan
                maupun Pengadilan.
Berhadapan dengan Hukum :
         Pelaku Kekerasan
              •   Polisi merupakan pihak
                  yang sering melakukan
                  kekerasan terhadap anak
                  disaat         berhadapan
                  dengan hukum. Kekerasan
                  yang sering dilakukan oleh
                  kepolisian          adalah
                  penganiayaan.
Berhadapan dengan Hukum:
         Lokasi Kekerasan
            •   Lokasi yang sering terjadi tindak
                kekerasan adalah di Kantor Polisi
                dan pengadilan. Dikantor polisi
                anak      sering   mendapatkan
                perlakuan yang tidak baik dari
                polisi seperti menempatkan anak
                dalam sel yang sama dengan
                orang dewasa. Di Pengadilan,
                hakim sering menjatuhkan vonis
                yang tidak sesuai dengan
                hukuman yang pas untuk anak.
Berhadapan dengan Hukum : Jenis
      Kelamin Pelaku dan Korban

                •   Laki-laki sering melakukan
                    tindak kekerasan terhadap
                    anak     disaat    berhadapan
                    dengan hukum
                •   Korban kekerasan ini juga
                    didominasi oleh kaum laki-laki
Berhadapan dengan Hukum :
            Usia Pelaku dan Korban




•   Umur yang rentan menjadi korban kekerasan adalah umur 13-15 tahun.
•   Pelaku tindak kekerasan paling banyak berumur 36 keatas.
Berhadapan dengan Hukum :
      Penyebab Kekerasan
          •   Penyebab       kekerasan      banyak
              dipengaruhi oleh tindakan oleh aparat
              penegak hukum yang salah dalam
              melakukan penyidikan, penuntutan
              bahkan menjatuhkan vonis yang tidak
              sesuai dengan kondisi anak.
Berhadapan dengan Hukum:
       Dampak Kekerasan


         •   Kekerasan terhadap anak saat
             berhadapan dengan hukum lebih
             banyak berdampak pada psikologis
             anak karena menerima hukuman
             yang tidak sesuai dengan usianya.
Eksploitasi Ekonomi & Seks :
            Jenis Kekerasan
              •   Jenis kekerasan yang sering
                  terjadi adalah Seksual sebanyak
                  70%. Kekerasan seksual yang
                  banyak       terjadi     adalah
                  hubungan         seks       dan
                  pemerkosaan.
              •   Tidak jarang pula muncul
                  kekerasan fisik terhadap anak
                  yaitu sebanyak 15%.
Eksploitasi Ekonomi & Seks:
          Pelaku Kekerasan
             •   Ayah kandung ternyata banyak
                 melakukan kekerasan eksploitasi
                 dan seksual. Kekerasan seksual
                 yang dialami oleh anak, lebih
                 banyak dilakukan oleh keluarga
                 terdekatnya     terutama  ayah
                 kandung.
             •   Selain ayah kandung, Guru juga
                 banyak melakukan kekerasan
                 seksual terhadap murid.
Eksploitasi Ekonomi & Seks:
          Lokasi Kekerasan
             •   Lokasi yang rawan terjadi
                 kekerasan adalah di tempat-
                 tempat umum, seperti angkot,
                 terminal dan tempat umum
                 lainnya
             •   Selain itu, Rumah dan sekolah
                 juga banyak digunakan sebagai
                 locus tindak kejahatan. Dalam
                 beberapa kasus, rumah dan
                 sekolah tidak lagi menjadi
                 empat yang aman bagi anak.
Eksploitasi Ekonomi & Seks:
              Jenis Kelamin



            •   Jenis kelamin pelaku kekerasan
                didominasi oleh laki-laki.
            •   Korban yang paling banyak
                adalah      berjenis       kelamin
                perempuan.
Eksploitasi Ekonomi & Seks:
             Usia Korban dan Pelaku




•   Korban yang paling banyak berda pada rentang umur 16-18 tahun.
•   Pelaku paling banyak sudah mencapai umur 36 tahun ke atas.
Eksploitasi Ekonomi & Seks :
        Penyebab kekerasan
            •   Kriminal murni merupakan penyebab
                utama terjadinya kekerasan eksploitasi
                dan seksual seperti pemerkosaan.
            •   Ekonomi juga merupakan faktor yang
                sering    melatarbelakangi   kejadian
                eksploitasi dan seksual di kalangan
                anak-anak. Faktor ekonomi ini kerap
                menyebabkan orang tua, terutama
                ayah justru melakukan kekerasan
                seksual terhadap anak dengan
                menjualnya kepada mujikari (germo).
Eksploitasi Ekonomi & Seks :
                    Dampak
            •   Dampak dalam kekerasan ini antara
                kematian, psikologi dan fisik hampir
                berimbang
            •   Dampak yang paling sering dalam
                kejadian kekerasan eksploitasi dan
                seks adalah kematian. Tindakan
                kriminal seperti pemerkosaan biasanya
                akan     berujung    pada    tindakan
                pembunuhan.
Institution Quote




•   Institusi yang paling konsen dengan isu kekerasan dan perlindungan anak
    adalah Kepolisian dan KPAI. Polisi lebih banyak berada pada aspek hukum
    seperti penyelidikan dan penyidikan. Sementara KPAI berada pada aspek
    pemantauan, perlindungan dan advokasi.
•   DPR dan Pemerintah ternyata kurang maksimal dalam memberikan perhatian
    pada isu tersebut. Hal ini terlihat dari minimnya isu-isu tentang anak yang
    dibicarakan oleh pemerintah dan DPR.
Person Quote




•   Person yang paling konsen dalam isu kekerasan dan perlindungan anak adalah Ketua Komnas
    Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan Wakil Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh.
•   Pada Jajaran Kementrian yaitu Menteri PPA Linda Agum Gumelar dan Mantan Menkes
    Endang Rahayu Sedyaningsih yang banyak memberi perhatian pada isu ini. Endang Rahayu
    Sedyaningsih lebih banyak berbicara dalam konteks perlindungan anak dari pengaruh zat
    adiktif seperti nikotin yang terdapat dalam rokok yang mengganggu kesehatan anak.
Kesimpulan
• Pemerintah belum serius dalam melindungi anak-anak
  Indonesia dari tindakan kekerasan. Hal ini terlihat dari
  minimnya pemberitaan tentang isu-isu anak yang
  dibicarakan oleh pemerintah. Kementerian terkait seperti
  Kementerian PPPA sepertinya belum menjadikan isu
  kekerasan anak sebagai isu utama Kementeriannya. Begitu
  juga dengan DPR. Artinya secara politik isu kekerasan
  terhadap anak belum menjadi isu utama.
• Tempat-tempat yang seharusnya menjadi tempat yang
  aman bagi anak dalam berlindung terhadap tindakan
  kekerasan seperti rumah dan sekolah, ternyata menjadi
  locus delictus terjadinya kekerasan terhadap anak. Rumah
  dan sekolah tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi
  anak.
Kesimpulan
• Pelaku kekerasan terhadap anak banyak dilakukan oleh
  orang-orang terdekatnya seperti ayah dan ibu kandung
  serta guru sekolah. Orang-orang terdekat dengan anak ini
  menjadi momok yang menakutkan bagi anak. Selain itu,
  aparat penegak hukum, seperti kepolisian, jaksa daan
  hakim juga kerap melakukan kekerasan secara psikologi
  terhadap anak.
• Jenis kekerasan yang sering diterima anak adalah
  kekerasan fisik dan emosional. Fisik seperti pemerkosaan,
  penganiayaan, bahkan pembunuhan. Sementara emosional
  berbentuk vonis yang tidak tapt serta penempatan sel yang
  sama antara anak dengan orang dewasa.
Kesimpulan
• Secara umum kekerasan terhadap anak berdampak pada
  psikologi perkembangan anak. Karena rata-rata anak yang
  mengalami kekerasan berada pada umur 12-18 tahun.
  Selain itu, anak sebagai pelaku kekerasan banyak
  dipengaruhi oleh faktor pengaruh teknologi informasi
  seperti internet, game dan Ponsel.
• Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kepolisian
  adalah dua institusi yang lebih banyak terlibat dalam proses
  perlindungan anak. KPAI banyak melakukan kerja-kerja
  pemantauan, perlindungan dan advokasi. Sementara
  kepolisian lebih pada aspek hukum seperti penyelidikan
  dan penyidikan terhadap kasus kekerasan terhadap anak.
Rekomendasi
• Pemerintah harus membuat formulasi aturan yang bisa
  memproteksi anak dari tindakan kekerasan yang dilakukan orang
  dewasa, termasuk dari kekerasan yang dilakukan oleh orang
  tuanya. Saat ini, isu tentang perlindungan anak, belum menjadi isu
  utama yang diperhatikan oleh pemerintah. Undang-Undang
  Perlindungan Anak yang saat ini digunakan belum berlaku secara
  maksimal. Bahkan Presiden dalam Kongres Anak Indonesia tidak
  memberikan perhatian khusus kepada anak-anak Indonesia.
• Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (Kemen PPA)
  harus lebih maksimal dalam melakukan kerja-kerja perlindungan
  terhadap anak. Sebagai Kementerian Negara yang secara khusus
  memperhatikan anak, Kementerian ini perannya tidak maksimal
  dalam proses perlindungan dan pendampingan terhadap anak
  Indonesia.
Rekomendasi
• KPAI sebagai Komisi Independen Negara yang
  langsung bertanggungjawab kepada Presiden harus
  didorong untuk lebih kuat lagi melakukan kerja-kerja
  pendampingan, pemantauan dan perlindungan
  terhadap anak Indonesia. Selama ini, KPAI hanya bisa
  melakukan pendampingan dan advokasi terhadap
  anak korban kekerasan. Melihat kinerja yang sudah
  dilakukan oleh KPAI hingga saat ini, maka Presiden
  harus memperbesar kewenangan KPAI dalam proses
  pendampingan dan perlindungan terhadap anak
  korban kekerasan.
Rekomendasi
• Para penegak hukum seharusnya bisa memberikan
  perlindungan hukum bagi anak baik yang tercatat sebagai
  pelaku maupun korban. Selama ini, hukuman yang
  dijatuhkan kepada anak yang merupakan pelaku kejahatan
  sering tidak sesuai porsinya. Seharusnya penegak hukum
  tidak memvonis anak dengan UU KUHP melainkan dengan
  UU Perlindungan Anak. Anak juga tidak ditempatkan dalam
  sel yang sama dengan orang dewasa yang pasti akan
  berimbas pada psikologi anak. Disisi lain, orang dewasa
  yang menjadi pelaku kejahatan terhadap anak mesti
  mendapatkan hukuman yang maksimal meskipun
  pelakunya adalah aparat hukum itu sendiri.
Rekomendasi
• Orang tua sebagai orang yang terdekat anak seharusnya diharapkan
  menjadi pameng bagi anak dari segala perilaku kekerasan yang akan
  menimpa anak. Pengawasan terhadap anak harus lebih ditingkatkan
  terutama dari orang-orang disekitar rumah. Karena kekerasan
  terhadap anak lebih banyak terjadi di ranah lingkungan terdekatnya
  seperti lingkungan rumah dan sekolah.
• Sekolah juga harus semakin meningkatkan pengawasannya terhadap
  anak didiknya. Guru sebagai orang tua murid saat berada di sekolah
  dituntut berperan lebih aktif. Selain itu, pendidikan moral dan etika
  sepertinya harus menjadi kurikulum wajib dalam dunia pendidikan
  kita, apalagi ditengah semakin canggihnya dunia teknologi.
  Penggunaan teknologi informasi tanpa melalui saringan akan
  menyebabkan anak mudah melakukan tindakan kekerasan akibat
  pengaruh dari teknologi informasi yang digunakannya. Kementerian
  Pendidikan dan Kebudayaan harus bisa mencari formula untuk
  memproteksi anak dari pengaruh teknologi informasi.
Terima Kasih

More Related Content

Viewers also liked

Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakAdriani Hasyim
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumSulaiman Zuhdi Manik
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 

Viewers also liked (20)

Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
 
Kasus skripsi
Kasus skripsiKasus skripsi
Kasus skripsi
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukum
 
Anak berkonflik dengan hukum
Anak berkonflik dengan hukumAnak berkonflik dengan hukum
Anak berkonflik dengan hukum
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Jakarta election trend [infographic]
Jakarta election trend [infographic]Jakarta election trend [infographic]
Jakarta election trend [infographic]
 
Idul adha indonesia 2012
Idul adha indonesia 2012Idul adha indonesia 2012
Idul adha indonesia 2012
 
Indonesian Idol 2012 Infographic
Indonesian Idol 2012 InfographicIndonesian Idol 2012 Infographic
Indonesian Idol 2012 Infographic
 
Jakarta Governor Election Infographic 11-17 June 2012
Jakarta Governor Election Infographic 11-17 June 2012Jakarta Governor Election Infographic 11-17 June 2012
Jakarta Governor Election Infographic 11-17 June 2012
 
Analisa & Prediksi Pilkada DKI Putaran 2
Analisa & Prediksi Pilkada DKI Putaran 2Analisa & Prediksi Pilkada DKI Putaran 2
Analisa & Prediksi Pilkada DKI Putaran 2
 
City Mood Based on Twitter Conversation
City Mood Based on Twitter Conversation City Mood Based on Twitter Conversation
City Mood Based on Twitter Conversation
 
#saveKPK
#saveKPK#saveKPK
#saveKPK
 
Lady gaga infographic
Lady gaga infographicLady gaga infographic
Lady gaga infographic
 
Brand sentiment on social media
Brand sentiment on social mediaBrand sentiment on social media
Brand sentiment on social media
 
Euro-2012 Starting Eleven based on Indonesia Social Media
Euro-2012 Starting Eleven based on Indonesia Social MediaEuro-2012 Starting Eleven based on Indonesia Social Media
Euro-2012 Starting Eleven based on Indonesia Social Media
 
Berburu kendaraan favorit dari social media
Berburu kendaraan favorit dari social mediaBerburu kendaraan favorit dari social media
Berburu kendaraan favorit dari social media
 
#Windows8 Launch in Indonesia
#Windows8 Launch in Indonesia#Windows8 Launch in Indonesia
#Windows8 Launch in Indonesia
 
Spanduk Pilgub Jawa Barat 2013
Spanduk Pilgub Jawa Barat 2013Spanduk Pilgub Jawa Barat 2013
Spanduk Pilgub Jawa Barat 2013
 
Brand Digital Asset Analysis (Facebook FansPage & Twitter)
Brand Digital Asset Analysis (Facebook FansPage & Twitter)Brand Digital Asset Analysis (Facebook FansPage & Twitter)
Brand Digital Asset Analysis (Facebook FansPage & Twitter)
 

Similar to Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012

12629909.ppt
12629909.ppt12629909.ppt
12629909.pptyuushiro4
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakarnoldjansen10
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosialsfuzaa
 
BULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBLKKPPMUAD
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananLRIndriyani
 
Kegawatan Sosial
Kegawatan SosialKegawatan Sosial
Kegawatan SosialBintul Huda
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
 
Manusia, nilai, moral, dan hukum
Manusia, nilai, moral, dan hukumManusia, nilai, moral, dan hukum
Manusia, nilai, moral, dan hukumRicka Ayu Sugiarti
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran SaintifikBab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifiksyahadatulzikr
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalprimahendra
 
Sahid jaya kekerasan
Sahid jaya  kekerasanSahid jaya  kekerasan
Sahid jaya kekerasanyaninyut
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalRohana Hamid
 

Similar to Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012 (20)

12629909.ppt
12629909.ppt12629909.ppt
12629909.ppt
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anak
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 
Pedofilia
PedofiliaPedofilia
Pedofilia
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 
BULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptx
 
Kekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalananKekerasan terhadap anak jalanan
Kekerasan terhadap anak jalanan
 
Kegawatan Sosial
Kegawatan SosialKegawatan Sosial
Kegawatan Sosial
 
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfPeran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdf
 
Manusia, nilai, moral, dan hukum
Manusia, nilai, moral, dan hukumManusia, nilai, moral, dan hukum
Manusia, nilai, moral, dan hukum
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran SaintifikBab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik
Bab 2: Pemikiran Kirtis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik
 
Norma
NormaNorma
Norma
 
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-finalMEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
MEMUTUS RANTAI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK-final
 
Sahid jaya kekerasan
Sahid jaya  kekerasanSahid jaya  kekerasan
Sahid jaya kekerasan
 
Kekerasan Dalam Pacaran
Kekerasan Dalam PacaranKekerasan Dalam Pacaran
Kekerasan Dalam Pacaran
 
8._Youth_Violence.pptx
8._Youth_Violence.pptx8._Youth_Violence.pptx
8._Youth_Violence.pptx
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnal
 

More from Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)

Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online NasionalKetika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online NasionalIndonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 

More from Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) (20)

Laporan Online Media Monitoring KPK Periode Abraham Samad
Laporan Online Media Monitoring KPK Periode Abraham SamadLaporan Online Media Monitoring KPK Periode Abraham Samad
Laporan Online Media Monitoring KPK Periode Abraham Samad
 
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas CebonganMedia Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
 
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman SaidMedia Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
 
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi PudjiastutiMedia Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
 
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
 
Laporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
Laporan Media Monitoring ISIS di IndonesiaLaporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
Laporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
 
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-JkLaporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
 
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental JokowiLaporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
 
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
 
Laporan Media Monitoring Capres Periode 24 - 30 Mei 2014
Laporan Media Monitoring Capres Periode 24 - 30 Mei 2014Laporan Media Monitoring Capres Periode 24 - 30 Mei 2014
Laporan Media Monitoring Capres Periode 24 - 30 Mei 2014
 
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif KompasianerSatrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
 
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online NasionalKetika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
 
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
 
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif MediaKarut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
 
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu KreditAnalisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
 
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan MediaKontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
 
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
 
Immc's company profile
Immc's company profileImmc's company profile
Immc's company profile
 
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
 
Response mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hikeResponse mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hike
 

Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012

  • 1. POTRET KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM MEDIA 2011 - 2012
  • 2. LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING KEKERASAN TERHADAP ANAK 23 Juli 2011 – 15 Juli 2012 www.immcnews.com @Immcnews
  • 3. Dalam rangka memperingati hari anak nasional yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli, IMMC secara khusus memonitoring perkembangan pemberitaan media terhadap isu anak khususnya terkait kekerasan dan perlindungan terhadap anak yang masih terjadi secara nyata di lingkungan sehari- hari. Riset ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif tentang dinamika pemberitaan kekerasan terhadap anak serta bagaimana perlindungan terhadap anak korban kekerasan tersebut dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Hasil riset ini kami olah dalam bentuk rilis.
  • 4. Metodologi • Penelitian menggunakan metode purposive sampling pada 4 media online terkemuka,yakni: Kompas.com, Rakyat Merdeka Online, Antaranews.com, dan Detik.com. • Proses pengumpulan data dilakukan dari tanggal 23 Juli 2011 – 15 Juli 2012. • Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengumpulkan dan menganalisa semua berita (content analysis) mengenai anak, kekerasan terhadap anak, serta perlindungan terhadap anak.
  • 5. Coverage Dynamic • Pada Januari 2012, isu kekerasan dan perlindungan anak naik karena dipengaruhi isu pro kontra pencurian sandal milik anggota polisi oleh anak yang berinisial AAL. • Pada Februari 2012, muncul isu pencabulan yang dilakukan Habib Hasan terhadap jamaahnya. • Pada bulan April 2012 isu kembali naik karena dipengaruhi kasus anak umur 8 tahun dari Sukabumi yang suka merokok.
  • 6. Penempatan Berita • Pemberitaan anak menjadi judul berita terbanyak dimuat di Detik.com & AntaraNews. • Penempatan anak didalam sebuah berita banyak dimuat di Kompas.com dan RMOL.
  • 7. Lokus Kekerasan Anak • Lokus kekerasan yang paling banyak terjadi adalah pada kekerasan khusus sebanyak 35%. • Kekerasan dalam ranah sosial, pendidikan, dan hukum juga mendapat persentase yang tinggi.
  • 8. Kekerasan Khusus • Anak tereksploitasi ekonomi dan Seksual sangat dominan dalam kekerasan yang sifatnya khusus terhadap anak. • Berikutnya adalah kasus anak yang berhadapan dengan hukum.
  • 9. Jenis Kekerasan • Kekerasan fisik adalah yang paling sering terjadi. • Kekerasan seksual terhadap anak juga relatif sering terjadi
  • 10. Pelaku Kekerasan • Pelaku dari luar keluarga lebih dominan dibanding dari dalam keluarga
  • 11. Pelaku dari Dalam Keluarga • Kekerasan lebih sering dilakukan oleh ayah dan ibu kandung. • Ayah tiri, ibu tiri, ayah angkat, dan ibu angkat relatif jarang.
  • 12. Pelaku di Luar Keluarga • Orang yang paling sering melakukan kekerasan terhadap anak adalah yang statusnya umum dan tidak jelas. • Guru dan polisi masuk dalam tiga besar pelaku kekerasan.
  • 13. Lokasi Kekerasan • Lokasi umum seperti jalan, penjara, rumah sakit dan lainnya merupakan lokasi yang rawan terjadinya kekerasan anak. • Rumah dan sekolah termasuk lokasi yang sering terjadi kekerasan terhadap anak.
  • 14. Jenis Kelamin Pelaku dan Korban • Pelaku lebih didominasi dari kalangan laki-laki. • Korban lebih banyak dialami oleh kalangan perempuan, meskipun sebenarnya hampir berimbang.
  • 15. Usia Korban • Usia yang rawan terjadi kekerasan adalah 13-15 tahun dan 16-18 tahun. • Paling sedikit adalah usia 5-6 tahun.
  • 16. Usia Pelaku • Semakin tua usia seseorang semakin dominan melakukan kekerasan terhadap anak.
  • 17. Penyebab Kekerasan Terhadap Anak • Kekerasan terhadap anak banyak dilatarbelakangi oleh perilaku kejahatan kriminal murni. • Ekonomi dan disfungsi keluarga juga banyak menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadp anak.
  • 18. Dampak Kekerasan Terhadap Anak • Dampak yang paling sering terjadi dari tindak kekerasan terhadap anak adalah dampak psikologis.
  • 19. Tone Instansi Terkait • Tone Pemerintah lebih banyak negatif, karena dianggap kurang maksimal dalam memberikan perlindungan terhadap anak. • Instansi lain yang banyak negtif dalam pemberitaannya adalah Kepolisian dan Pengadilan. Hal ini dipicu penerapan hukum terhadap anak dirasa kurang tepat.
  • 20. Peran KPAI • KPAI lebih banyak melakukan perlindungan dan advokasi, serta pemantauan dan evaluasi • Sosilalisasi dirasa kurang maksimal.
  • 21. Pendidikan: Jenis Kekerasan • Kekerasan emosional paling sering terjadi dalam bidang pendidikan yaitu sebesar 51%. • Kekerasan eksploitasi relatif jarang terjadi.
  • 22. Pendidikan: Lokasi Kekerasan • Sekolah menjadi tempat utama kekerasan pendidikan. • Kekerasan pendidikan sangat jarang terjadi di lokasi hiburan.
  • 23. Pendidikan: Pelaku Kekerasan • Guru dan teman merupakan pelaku yang sering melakukan kekerasan bidang pendidikan anak. • Orang tua kandung juga relatif sering melakukan kekerasan di sektor ini.
  • 24. Pendidikan: Jenis Kelamin Pelaku dan Korban • Pelaku tindak kekerasan didominasi laki-laki • Korban tindak kekerasan banyak dari pihak laki-laki
  • 25. Pendidikan: Umur Pelaku dan Korban • Korban paling banyak di usia 13-15 tahun. • Pelaku paling banyak di usia 25-35 tahun.
  • 26. Pendidikan: Penyebab Kekerasan • Penyebab yang sering terjadi dalam kekerasan pendidikan adalah kejahatan murni (Lain-lain). • Ekonomi ternyata tidak terlalu memberi pengaruh dalam kekerasan pendidikan.
  • 27. Pendidikan: Dampak Kekerasan • Dampak yang paling banyak ditimbulkan kekerasan pendidikan adalah psikologis. • Sangat jarang berdampak pada kematian.
  • 28. Hukum: Jenis Kekerasan • Jenis kekerasan yang terjadi dalam kekerasan hukum adalah kekerasan emosional dan kekerasan fisik. • Kekerasan emosional yang sering terjadi adalah vonis hukum yang salah baik yang dilakukan oleh hakim atau jaksa atau penahanan yang dilakukan oleh kepolisian
  • 29. Hukum: Lokasi Kekerasan • Lokasi yang paling sering terjadi kekerasan adalah di lingkungan kepolisian, penjara, dan pengadilan (lainnya)
  • 30. Hukum: Pelaku Kekerasan • Dari dalam Keluarga : Ayah kandung paling sering melakukan kekerasan hukum. • Dari luar keluarga : Polisi dan hakim menjadi pihak yang paling sering melakukan kekerasan hukum. • Pihak pemerintah dan DPR juga sering melakukan kekerasan anak dibidang hukum (lainnya).
  • 31. Hukum: Jenis Kelamin • Pelaku kekerasan hukum didominasi dari pihak laki-laki. • Korban kekerasan hukum juga didominasi dari laki- laki.
  • 32. Hukum: Usia Korban dan Pelaku • Usia yang rawan menjadi korban kekerasan hukum adalah rentang usia 13-15 tahun. • Usia pelaku yang paling sering melakukan tindak kekerasan hukum adalah 25-35 tahun.
  • 33. Hukum: Penyebab Kekerasan • Penyebab utama kekerasan hukum terhadap anak adalah kebijakan atau penegakan hukum yang dianggap tidak pantas apabila diterapkan pada anak seperti vonis yang salah serta penahanan ditempat yang sama dengan orang dewasa.
  • 34. Hukum: Dampak Kekerasan • Dampak yang paling sering ditimbulkan dalam kekerasan hukum adalah Psikologi anak. Namun tidak sedikit yang berdampak pada fisik bahkan kematian seperti kematian dua tahanan anak di penjara kepolisian Sektor Sijunjung, Sumatera Barat.
  • 35. Sosial: Jenis Kekerasan • Kekerasan emosional dan kekerasan fisik sering terjadi di dalam kekerasan sosial. Bentuk kekerasan seksual dan penelantaran anak juga banyak terjadi di wilayah-wilayah sosial.
  • 36. Sosial: Lokasi • Lokasi yang rawan terjadi kekerasan sosial adalah di tempat-tempat umum, seperti jalan dan terminal (lainnya) • Rumah juga masih menjadi tempat yang favorit terjadinya kekerasan anak secara sosial.
  • 37. Sosial: Pelaku Kekerasan • Ibu kandung menjadi pelaku kekerasan yang sering terjadi di dalam keluarga disusul oleh ayah kandung. Kekerasan yang sering dilakukan oleh Ibu Kandung adalah penelantaran dan eksploitasi anak yang disebabkan oleh faktor ekonomi. • Di luar keluarga, pihak yang sering melakukan kekerasan sosial adalah pihak yang tidak jelas identitasnya.
  • 38. Sosial: Jenis Kelamin • Pelaku kekerasan sosial didominasi kaum laki-laki yang umunya datang dari luar keluarga. • Korban kekerasan sosial menimpa kaum laki-laki dan perempuan sama besarnya.
  • 39. Sosial: Usia Korban Dan Pelaku • Umur 16-18 tahun merupakan masa yang rentang terjadi kekerasan. • Umur 36< merupakan usia yang sering melakukan kekerasan sosial terhadap anak.
  • 40. Sosial: Penyebab Kekerasan • Kekerasan sosial terhadap anak paling banyak dipengaruhi oleh kriminal murni seperti pemerkosaan dan penganiayaan serta pembunuhan yang dipengaruhi oleh internet, ponsel dan game. Sehingga memicu terjadi kekerasan sosial pada anak.
  • 41. Sosial: Dampak Kekerasan • Dampak yang paling sering ditimbulkan dari kekerasan sosial adalah psikologis anak. Hal ini karena kekerasan sosial lebih banyak disebabkan oleh faktor teknologi informasi seperti internet, game maupun ponsel.
  • 42. Kesehatan: Jenis Kekerasan • Kekerasan yang sering terjadi dalam kekerasan kesehatan adalah berupa kekerasan fisik dan kekerasan emosional.
  • 43. Kesehatan: Pelaku • Ayah Kandung paling sering melakukan kekerasan kesehatan terhadap anaknya seperti perilaku merokok yang mengganggu kesehatan anak atau kekerasan fisik yang berakibat pada kesehatan anak. • Diluar keluarga, Tenaga medis dan Rumah Sakit merupakan pihak yang paling sering melakukan kekerasan kesehatan terhadap anak.
  • 44. Kesehatan: Lokasi • Lokasi yang sering terjadi kekerasan kesehatan adalah rumah. Hal ini disebabkan pelaku utama kekerasan kesehatan terhadap anak adalah keluarga terdekat seperti ayah. • Kemudian disusul rumah sakit, jalan raya dan tempat umum lainnya (Lainnya)
  • 45. Kesehatan: Jenis Kelamin • Kaum laki-laki dan perempuan sama seringnya melakukan kekerasan sosial kepada anak. • Laki-laki sering menjadi korban kekerasan sosial.
  • 46. Kesehatan: Usia Korban dan Pelaku • Anak berumur 7-12 tahun sangat rentang terjadi kekerasan kesehatan. • Pelaku kekerasan kesehatan banyak dilakukan pihak yang sudah berumur 36 tahun keatas.
  • 47. Kesehatan: Penyebab Kekerasan • Faktor ekonomi menjadi faktor yang banyak mengakibatkan kekerasan kesehatan pada anak. Selain itu tindak kekerasan dalam bentuk KDRT juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan kesehatan terhadap anak.
  • 48. Kesehatan: Dampak Kekerasan • Dampak yang sering ditimbulkan dari kekerasan kesehatan adalah fisik anak berupa penyakit yang menimpa anak.
  • 49. Berhadapan Dengan Hukum: Jenis Kekerasan • Kekerasan yang sering terjadi dalam berhadapan dengan hukum adalah kekerasan emosional. Sebab dalam posisi ini anak sedang menghadapi proses hukum baik di Kepolisian, Kejaksaan maupun Pengadilan.
  • 50. Berhadapan dengan Hukum : Pelaku Kekerasan • Polisi merupakan pihak yang sering melakukan kekerasan terhadap anak disaat berhadapan dengan hukum. Kekerasan yang sering dilakukan oleh kepolisian adalah penganiayaan.
  • 51. Berhadapan dengan Hukum: Lokasi Kekerasan • Lokasi yang sering terjadi tindak kekerasan adalah di Kantor Polisi dan pengadilan. Dikantor polisi anak sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari polisi seperti menempatkan anak dalam sel yang sama dengan orang dewasa. Di Pengadilan, hakim sering menjatuhkan vonis yang tidak sesuai dengan hukuman yang pas untuk anak.
  • 52. Berhadapan dengan Hukum : Jenis Kelamin Pelaku dan Korban • Laki-laki sering melakukan tindak kekerasan terhadap anak disaat berhadapan dengan hukum • Korban kekerasan ini juga didominasi oleh kaum laki-laki
  • 53. Berhadapan dengan Hukum : Usia Pelaku dan Korban • Umur yang rentan menjadi korban kekerasan adalah umur 13-15 tahun. • Pelaku tindak kekerasan paling banyak berumur 36 keatas.
  • 54. Berhadapan dengan Hukum : Penyebab Kekerasan • Penyebab kekerasan banyak dipengaruhi oleh tindakan oleh aparat penegak hukum yang salah dalam melakukan penyidikan, penuntutan bahkan menjatuhkan vonis yang tidak sesuai dengan kondisi anak.
  • 55. Berhadapan dengan Hukum: Dampak Kekerasan • Kekerasan terhadap anak saat berhadapan dengan hukum lebih banyak berdampak pada psikologis anak karena menerima hukuman yang tidak sesuai dengan usianya.
  • 56. Eksploitasi Ekonomi & Seks : Jenis Kekerasan • Jenis kekerasan yang sering terjadi adalah Seksual sebanyak 70%. Kekerasan seksual yang banyak terjadi adalah hubungan seks dan pemerkosaan. • Tidak jarang pula muncul kekerasan fisik terhadap anak yaitu sebanyak 15%.
  • 57. Eksploitasi Ekonomi & Seks: Pelaku Kekerasan • Ayah kandung ternyata banyak melakukan kekerasan eksploitasi dan seksual. Kekerasan seksual yang dialami oleh anak, lebih banyak dilakukan oleh keluarga terdekatnya terutama ayah kandung. • Selain ayah kandung, Guru juga banyak melakukan kekerasan seksual terhadap murid.
  • 58. Eksploitasi Ekonomi & Seks: Lokasi Kekerasan • Lokasi yang rawan terjadi kekerasan adalah di tempat- tempat umum, seperti angkot, terminal dan tempat umum lainnya • Selain itu, Rumah dan sekolah juga banyak digunakan sebagai locus tindak kejahatan. Dalam beberapa kasus, rumah dan sekolah tidak lagi menjadi empat yang aman bagi anak.
  • 59. Eksploitasi Ekonomi & Seks: Jenis Kelamin • Jenis kelamin pelaku kekerasan didominasi oleh laki-laki. • Korban yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan.
  • 60. Eksploitasi Ekonomi & Seks: Usia Korban dan Pelaku • Korban yang paling banyak berda pada rentang umur 16-18 tahun. • Pelaku paling banyak sudah mencapai umur 36 tahun ke atas.
  • 61. Eksploitasi Ekonomi & Seks : Penyebab kekerasan • Kriminal murni merupakan penyebab utama terjadinya kekerasan eksploitasi dan seksual seperti pemerkosaan. • Ekonomi juga merupakan faktor yang sering melatarbelakangi kejadian eksploitasi dan seksual di kalangan anak-anak. Faktor ekonomi ini kerap menyebabkan orang tua, terutama ayah justru melakukan kekerasan seksual terhadap anak dengan menjualnya kepada mujikari (germo).
  • 62. Eksploitasi Ekonomi & Seks : Dampak • Dampak dalam kekerasan ini antara kematian, psikologi dan fisik hampir berimbang • Dampak yang paling sering dalam kejadian kekerasan eksploitasi dan seks adalah kematian. Tindakan kriminal seperti pemerkosaan biasanya akan berujung pada tindakan pembunuhan.
  • 63. Institution Quote • Institusi yang paling konsen dengan isu kekerasan dan perlindungan anak adalah Kepolisian dan KPAI. Polisi lebih banyak berada pada aspek hukum seperti penyelidikan dan penyidikan. Sementara KPAI berada pada aspek pemantauan, perlindungan dan advokasi. • DPR dan Pemerintah ternyata kurang maksimal dalam memberikan perhatian pada isu tersebut. Hal ini terlihat dari minimnya isu-isu tentang anak yang dibicarakan oleh pemerintah dan DPR.
  • 64. Person Quote • Person yang paling konsen dalam isu kekerasan dan perlindungan anak adalah Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan Wakil Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh. • Pada Jajaran Kementrian yaitu Menteri PPA Linda Agum Gumelar dan Mantan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih yang banyak memberi perhatian pada isu ini. Endang Rahayu Sedyaningsih lebih banyak berbicara dalam konteks perlindungan anak dari pengaruh zat adiktif seperti nikotin yang terdapat dalam rokok yang mengganggu kesehatan anak.
  • 65. Kesimpulan • Pemerintah belum serius dalam melindungi anak-anak Indonesia dari tindakan kekerasan. Hal ini terlihat dari minimnya pemberitaan tentang isu-isu anak yang dibicarakan oleh pemerintah. Kementerian terkait seperti Kementerian PPPA sepertinya belum menjadikan isu kekerasan anak sebagai isu utama Kementeriannya. Begitu juga dengan DPR. Artinya secara politik isu kekerasan terhadap anak belum menjadi isu utama. • Tempat-tempat yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak dalam berlindung terhadap tindakan kekerasan seperti rumah dan sekolah, ternyata menjadi locus delictus terjadinya kekerasan terhadap anak. Rumah dan sekolah tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi anak.
  • 66. Kesimpulan • Pelaku kekerasan terhadap anak banyak dilakukan oleh orang-orang terdekatnya seperti ayah dan ibu kandung serta guru sekolah. Orang-orang terdekat dengan anak ini menjadi momok yang menakutkan bagi anak. Selain itu, aparat penegak hukum, seperti kepolisian, jaksa daan hakim juga kerap melakukan kekerasan secara psikologi terhadap anak. • Jenis kekerasan yang sering diterima anak adalah kekerasan fisik dan emosional. Fisik seperti pemerkosaan, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Sementara emosional berbentuk vonis yang tidak tapt serta penempatan sel yang sama antara anak dengan orang dewasa.
  • 67. Kesimpulan • Secara umum kekerasan terhadap anak berdampak pada psikologi perkembangan anak. Karena rata-rata anak yang mengalami kekerasan berada pada umur 12-18 tahun. Selain itu, anak sebagai pelaku kekerasan banyak dipengaruhi oleh faktor pengaruh teknologi informasi seperti internet, game dan Ponsel. • Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kepolisian adalah dua institusi yang lebih banyak terlibat dalam proses perlindungan anak. KPAI banyak melakukan kerja-kerja pemantauan, perlindungan dan advokasi. Sementara kepolisian lebih pada aspek hukum seperti penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus kekerasan terhadap anak.
  • 68. Rekomendasi • Pemerintah harus membuat formulasi aturan yang bisa memproteksi anak dari tindakan kekerasan yang dilakukan orang dewasa, termasuk dari kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya. Saat ini, isu tentang perlindungan anak, belum menjadi isu utama yang diperhatikan oleh pemerintah. Undang-Undang Perlindungan Anak yang saat ini digunakan belum berlaku secara maksimal. Bahkan Presiden dalam Kongres Anak Indonesia tidak memberikan perhatian khusus kepada anak-anak Indonesia. • Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (Kemen PPA) harus lebih maksimal dalam melakukan kerja-kerja perlindungan terhadap anak. Sebagai Kementerian Negara yang secara khusus memperhatikan anak, Kementerian ini perannya tidak maksimal dalam proses perlindungan dan pendampingan terhadap anak Indonesia.
  • 69. Rekomendasi • KPAI sebagai Komisi Independen Negara yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden harus didorong untuk lebih kuat lagi melakukan kerja-kerja pendampingan, pemantauan dan perlindungan terhadap anak Indonesia. Selama ini, KPAI hanya bisa melakukan pendampingan dan advokasi terhadap anak korban kekerasan. Melihat kinerja yang sudah dilakukan oleh KPAI hingga saat ini, maka Presiden harus memperbesar kewenangan KPAI dalam proses pendampingan dan perlindungan terhadap anak korban kekerasan.
  • 70. Rekomendasi • Para penegak hukum seharusnya bisa memberikan perlindungan hukum bagi anak baik yang tercatat sebagai pelaku maupun korban. Selama ini, hukuman yang dijatuhkan kepada anak yang merupakan pelaku kejahatan sering tidak sesuai porsinya. Seharusnya penegak hukum tidak memvonis anak dengan UU KUHP melainkan dengan UU Perlindungan Anak. Anak juga tidak ditempatkan dalam sel yang sama dengan orang dewasa yang pasti akan berimbas pada psikologi anak. Disisi lain, orang dewasa yang menjadi pelaku kejahatan terhadap anak mesti mendapatkan hukuman yang maksimal meskipun pelakunya adalah aparat hukum itu sendiri.
  • 71. Rekomendasi • Orang tua sebagai orang yang terdekat anak seharusnya diharapkan menjadi pameng bagi anak dari segala perilaku kekerasan yang akan menimpa anak. Pengawasan terhadap anak harus lebih ditingkatkan terutama dari orang-orang disekitar rumah. Karena kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi di ranah lingkungan terdekatnya seperti lingkungan rumah dan sekolah. • Sekolah juga harus semakin meningkatkan pengawasannya terhadap anak didiknya. Guru sebagai orang tua murid saat berada di sekolah dituntut berperan lebih aktif. Selain itu, pendidikan moral dan etika sepertinya harus menjadi kurikulum wajib dalam dunia pendidikan kita, apalagi ditengah semakin canggihnya dunia teknologi. Penggunaan teknologi informasi tanpa melalui saringan akan menyebabkan anak mudah melakukan tindakan kekerasan akibat pengaruh dari teknologi informasi yang digunakannya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus bisa mencari formula untuk memproteksi anak dari pengaruh teknologi informasi.