Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1963
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1970
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1971
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1972
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1977
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1994
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1999
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1963
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1963
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1970
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1971
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1972
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1977
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1994
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1999
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan tahun 1963
gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxsafiraeong
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang bentuk gangguan atau hambatan dalam pembelajaran dikarenakan faktor-faktor tertentu. Beberapa faktor yang dapat membuat anak kesulitan belajar diantaranya faktor internal yang meliputi faktor psikologis. Kemudian ada faktor eksternal yang meliputi keluarga dan ekonomi keluarga. Tahapan dalam belajar, yaitu : perolehan, kecakapan, pemeliharaan, dan generalisasi. Pembelajaran yang berbasis GSI sangat membantu dalam mengatasi kesulitan belajar.
Kesulitan Belajar yaitu suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswa yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan belajarnya, sehingga siswa tersebut memerlukan usaha untuk dapat mengatasinnya.
Jenis kesulitan belajar ada tiga, yaitu:
Disleksia
Disgrafia
Diskalkulia
Cara mengatasi kesulitan belajar ada enam, yaitu:
Pengumpulan data
Pengelolaan data
Diagnosa
Prognosa
Treatment
Evaluasi
KESULITAN BELAJAR
Kesulitan beLajar merupakan suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswadengan ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan belajarnya, sehingga siswa tersebut memerlukan suatu usaha untuk dapat mengatasinya.
Kesulitan beLajar yaitu suatu kondisi tertentu yang dialami oleh siswadengan ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan belajarnya, sehingga siswa tersebut memerlukan suatu usaha untuk dapat mengatasinya.
FAKTOR-FAKTO PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
Ada dua faktor penyebab kesulitan belajar, yaitu:
a. Faktor Intern yaitu faktor dari diri manusia itu sendiri
Faktor fisiologis
Faktor Psikologi
~Faktor fisik seperti sakit , cacat
~Faktor Psikologis:
Perhatian
Intelegensi
Bakat
Minat, dan
Motivasi
b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu
Faktor eksternal di kelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Keluarga, meliputi cara orang mendididik, suasana rumah, pengertian orang tua dll
Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, metode belajar, keadaan gedung, dll.
Masyarakat , meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dll.
Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Hello everyone, welcome to my slide share profil.
This is material for students' of first year based on curriculum 2013.
I hope it will worth and used in a good way.
Thankyou.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Rekayasa Pembelajaran Guru dan Tindak Belajar Siswa
(Adaptasi dari Winkel,1992 ;Biggs & Teifer,1987;Monks,Knoers
& SitiRahayu Haditono, 1989) dalam Dimyati danMudjiono,
2006)
Rekayasa Pembelajaran
1. Guru
Kurikulum yang
berlaku
3. Desain
Instruksional
4. Keg. Belajar
5. Tindak Mengajar Guru
Pembelajaran dikelas
6. Tindak Belajar Siswa
Mengalami Proses Belajar
2. Siswa
Perkembangan Siswa sesuai Asas Emansipasi
Menuju Keutuhan dan Kemandirian
7A
Dampak Pengajaran
Hasil Belajar
7B
Dampak Pengiring
3. Konsep Belajar dan Pembelajaran
PENGERTIAN
BELAJAR
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
4. A. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
Hilgard dan Bower
Belajar Perubahan tingkah laku Situasi
Pengalaman
berulang
Morgan
Belajar Perubahan tingkahlaku Menetap
Latihan dan
Belajar
Gagne
Belajar Proses pertumbuhan (Kemampuan bertahan)
5. Bell - Gredler
Belajar Proses (Develo Belajar)
Competencies (kemampuan)
Skills (keterampilan)
Sutikno
Belajar Proses / Usaha
Attitudes (sikap)
Hasil
pengalaman
Interaksi dengan lingkungan
8. Elemen yang penting merincikan pengertian belajar
1. Perubahan tingkah laku (baik/buruk)
2. Latihan dan pengalaman
3. Perubahan relatif menatap (waktu yang panjang)
4. Tingkah laku (aspek kepribadian, fisik dan psikis )
B. Ciri – Ciri Belajar
Pengalaman Perubahan Relatif menetap
9. C. Prinsip Belajar
1. Pengalaman dasar
2. Jelas dan terarah
3. Situasi yang problematis
4. Tekad dan kemauan
keras
5. Ada bimbingan
6. Latihan
7. Metode yang tepat
8. Waktu yang tepat
13. 5 Pilar Belajar
Beriman dan
Bertakwa
Memahami
Efektif
Berguna
Membangun
(aktif,kreatif,efektif)
14. Pengertian Pembelajaran
Gagne, Briggs dan Wager
Pembelajaran Proses Kegiatan (Guru Siswa)
Smith
Pembelajaran Pengembangan
Penyampaian
Informasi
Miarso
Pembelajaran Aktivitas/Kegiatan KondisiFokus
21. TIPE ATAU CARA
KEGIATAN BELAJAR
1. Visual (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada
ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus
diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham gaya seperti
ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk
kemudian bisa mempercayainya.
22. Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
• Dapat mengingat detail dan warna dengan sangat baik,
• Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik,
• Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa
dengan nama orang tersebut.
• Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka
memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya,
• Umumnya berpenampilan rapi dan baik,
• Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah
dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau
hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
• Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
• Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau
grafik,
• Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan
seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik
atau justru jelek.
23. 2. Auditori (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners)
mengandalkan pada pendengaran untuk bisa
memahami dan mengingatnya
24. Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
• Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan
baik.
• Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang
singkat.
• Memiliki tata bahasa yang baik
• Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.
• Senang berbicara
• Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan
dengan mudah.
• Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
• Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
• Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
• Susah untuk membuat karangan.
• Susah diam dalam waktunya cukup lama.
• Mudah terganggu dengan keributan.
25. 3. Kinestetik (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners)
mengharuskan individu yang bersangkutan
menyentuh sesuatu yang memberikan
informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.
26. Kelebihan dan kelemahan dari gaya belajar kinestetik
(Kinesthetic Learners):
• Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
• Lebih pintar dalam bidang olahraga.
• Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam
laboratorium.
• Kerja sama antara mata dan tangan sangat bagus .
Kelemahan:
• Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu
sambil duduk dalam waktu yang lama, sehingga
membutuhkan sedikit istirahat .
• Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
• Jika membaca menggunakan jari telunjuk .
• Kurang menguasai dalam bidang geografi.
27. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara Internal
1. Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah ini terdiri atas dua faktor yang
mempengaruhinya antara lain faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2. Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
28. Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat
dihilangkan dengan cara-cara
• sebagai berikut:
• Tidur,
• Istirahat,
• Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja,
• Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan
peredaran darah, misalnya obat gosok,
• Reaksi dan ibadah yang teratur,
• Olahraga secara teratur, dan
• Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan (memenuhi empat sehat lima
sempurna),
• Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi
seorang ahli, misalnya dokter, psikiater dan lain-lain.
29. 3. Faktor psikologis
• Faktor psikologis merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi belajar yang terdiri dari
delapan faktor yang mempengaruhinya antara
lain faktor intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, kesiapan dan cara
belajar.
30. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi
Belajar
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga yang mempengaruhi belajar ini mencakup cara orang tua
mendidik, relasi antara angota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
2. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa.
31. Hambatan Dalam Belajar
Berikut uraian hambatan internal belajar:
1. Kondisi psikologis ketika belajar
2. Kejenuhan belajar
3. Tidak merasa senang dengan subjek yang dipelajari
4. Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari
5. Tingkat intelektualitas
32. Berikut uraian hambatan eksternal belajar:
1. Faktor lingkungan
2.Guru yang kurang baik
3. Bahan materi tidak memadai
4. Tingkat kesukaran subjek yang dipelajari
5. Faktor ekonomi
33. Cara Melatih Otak
Berikut adalah cara melatih otak, sebagai berikut :
• Membiasakan aktif dengan otak kiri dan kanan.
Membaca dapat melemaskan atau melenturkan otot – otot
otak.
Bermain puzzle atau teka –teki silang.
Bermain dengan permainan strategi.
• Mengubah rutinitas.
• Belajar bahasa asing.
• Menikmati musik.
• Latihan fisik.
• Hidup sosial.
• Mencari hobi baru.
34.
35.
36.
37. KEBIASAAN MANUSIA YANG HARUS
DIHINDARI
• Negative Thinking
• Menyia-nyiakan waktu
• Pesimis
• Malas
• Salah memilih teman
• Ragu dalam melangkah
• Pembohong
• Tidak percaya diri
• Sentimental dan keras kepala