SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam memandang hubungan antara suami dan istri bukan hanya sekedar kebutuhan
semata, tetapi lebih dari itu Islam telah telah mengatur dengan jelas bagaimana sebuah hubungan
agar harmonis dan tetap berlandaskan pada tujuan hubungan tersebut, yakni hubungan yang
dibangun atas dasar cinta kepada Allah Swt. Oleh karena itu untuk mewujudkan keluarga yang
diliputi oleh ketenangan, diselimuti cinta kasih dan jalinan yang diberkahi, Islam telah
mengajarkan kepada Sang Nabi bagaimana jalinan antara suami dan istri ini bias sejalan, dapat
seia dan sekata.
Maka, melalui makalah ini insyaAllah penulis akan mengupas beberapa yang berkaitan tentang
hak dan kewajiban antara seorang suami dengan istri. Hak yang didasarkan pada kesadaran
bukan sekedar kebutuhan, dan kewajiban yang didasari pada kasih saying dan bukan hanya
menjalankan tugas belaka. Dan Islam telah menjadikan hubungan antara suami istri ini begitu
indah jika kita mampu mengejawantahkannya dalam biduk rumah tangga.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hak dan kewajiban serta apa yang menimbulkan terjadinya hak dan
kewajiban ?
2. Apa sajakah hak dan kewajiban suami terhadap istri?
3. Apa sajakah hak dan kewajiban istri kepada suami?
4. Apa sajakah hak dan kewajiban bersama antara suami dan istri?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan penyebab timbulnya hak dan kewajiban.
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban suami kepada istri, istri kepada suami serta kewajiban
bersama antara suami dan istri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak dan Kewajiban
Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan Kewajiban adalah sesuatu
yang harus dikerjakan.
Membicarakan kewajiban dan hak suami istri,terlebih dahulu kita membicarakan apa yang
dimaksud dengan kewajiaban dan apa yang dimaksud dengan hak. Adalah Drs. H. Sidi Nazar
Bakry dalam buku karangannya yaitu Kunci Keutuhan Rumah Tangga Yang Sakinah
mendefinisikan kewajiban dengan sesuatu yang harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan
baik.Sedangkan hak adalah sesuatu yang harus diterima.
Lantas, pada pengertian diatas jelas membutuhkan subyek dan obyeknya.Maka disandingkan
dengan kata kewajiban dan hak tersebut,dengan kata suami dan istri,memperjelas bahwa
kewajiban suami adalah sesuatu yang harus suami laksanakan dan penuhi untuk
istrinya.Sedangkan kewajiaban istri adalah sesuatu yang harus istri laksanan dan lakukan untuk
suaminya.Begitu juga dengan pengertian hak suami adalah,sesuatu yang harus diterima suami
dari isterinya.Sedangkan hak isteri adalah sesuatu yang harus diterima isteri dari
suaminya.Dengan demikian kewajiban yang dilakukan oleh suami merupakan upaya untuk
memenuhi hak isteri.demikian juga kewajiban yang dilakukan istri merupakan upaya untuk
memenuhi hak suami,sebagaiman yang Rosulullah SAW jelasakan :
‫ا‬‫ﻻ‬‫إن‬‫ﺣﻗﺎ‬ ‫ﻮﻟﻨﺴﺎﺋﮝﻢﻋﻠﻴﮑﻢ‬ ‫ﺣﻗﺎ‬ ‫ﻧﺴﺎﺋﮝﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻟﮝﻢ‬
’‘ :Ketahuilah sesungguhnya kalian mempunyai hak yang harus (wajib) ditunaikan oleh istri
kalian,dan kalian pun memiliki hak yang harus (wajib) kalian tunaikan ’’.
(Hasan: Shahih ibnu Majah no.1501.Tirmidzi II:315 no:1173 dan ibnu Majah I:594 no:1851)
Begitulah kehidupan berumah tangga,Mebutuhkan timbal balik yang searah dan sejalan.Rasa
salaing membutuhkan,memenuhi dan melengkapi kekurangan satu dengan yang lainnya.tanpa
adanya pemenuhan kewajiban dan hak kedunya,maka keharmonisan dan keserasian dalam
berumah tangga akan goncang berujung pada percekcokan dan perselisihan.
Dengan dilangsungkan akad nikah antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang
dilakukan oleh walinya, terjalinlah hubungn suami isteri dan timbul hak dan kewajiaban masing-
masing timbal-balik.
B. Macam-macam Hak Antara Suami dan Istri
Hak-hak dalam perkawinan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hak bersama, hak isteri yang
menjadi kewajiban suami, dan hak suami yang menjadi kewajiban isteri.
1. Hak-hak Bersama
Hak –hak bersama antara suami dan isteri adalah sebagai berikut :
a. Halal bergaul antara suami-isteri dan masing-masing dapat bersenang-senang satu sama lain.
3
b. Terjadi hubungan mahram semenda; isteri menjadi mahram ayah suami, kakeknya, dan
seterusnya ke atas, demikian pula suami menjadi mahram ibu isteri, neneknya, dan seterusnya ke
atas.
c. Terjadi hubungan waris-mewaris antara suami dan isteri sejak akad nikah dilaksanakan.
Isteri berhak menerima waris atas peninggalan suami. Demikian pula, suami berhak waris atas
peninggalan isteri, meskipun mereka belum pernah melakukan pergaualan suami-isteri.
d. Anak yang lahir dari isteri bernasab pada suaminya (apabila pembuahan terjadi sebagai hasil
hubungan setelah nikah).
e. Bergaul dengan baik antara suami dan isteri sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan
damai. Dalam hubungan ini Q.S. An-Nisa:19 memerintahkan,
..: ‫(اﻟﻨﺴﺎ‬ ... ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ُ‫ر‬ِ‫ش‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬ َ‫و‬ .91)
“Dan gaulilah isteri-isteri itu dengan baik……”
Mengenai hak dan kewajiban bersama suami isteri, Undang-Undang Perkawinan menyabutkan
dalam Pasal 33 sebagai berikut, “Suami isteri wajib cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia
dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain.”
2. Hak-hak Isteri
Hak-hak isteri yang menjadi kewajiban suami dapat dibagi dua: hak-hak kebendaan, yaitu mahar
(maskawin) dan nafkah, dan hak-hak bukan kebendaan, misalnya berbuat adil di antara para
isteri (dalam perkawinan poligami), tidak berbuat yang merugikan isteri dan sebagainya.
a. Hak-hak Kebendaan
1) Mahar (Maskawin)
Q.S. An-Nisa ayat 24 memerintahkan, “Dan berikanlah maskawin kepada perempuan-perempuan
(yang kamu nikahi) sebagai pemberian wajib. Apabila mereka dengan senang hati memberikan
sebagian maskawin itu kepadamu, ambillah dia sebagai makanan yang sedap lagi baik
akibatnya.”
Dari ayat Al-Qur’an tersebut dapat diperoleh suatu pengertian bahwa maskawin itu adlah harta
pemberian wajib dari suami kepada isteri, dan merupakan hak penuh bagi isteri yang tidak boleh
diganggu oleh suami, suami hanya dibenarkan ikut makan maskawin apabila diberikan oleh isteri
dengan sukarela.
Q.S. An-Nisa: 24 mengajarkan, “…. Isteri-isteri yang telah kamu campuri, berikanlah kepada
mereka mahar sempurna, sebagai suatu kewajiban, dan tidak ada halangan kamu perlakukan
mahar itu sesuai dengan kerelaanmu (suami isteri), setelah ditentukan ujudnya dan kadarnya….”
Dari ayat tersebut diperoleh ketentuan bahwa isteri berhak atas mahar penuh apabila telah
dicampuri. Mahar merupakan suatu kewajiban atas suami, dan isteri harus tahu berapa besar dan
apa ujud mahar yang menjadi haknya itu. Setelah itu, dibolehkan terjadi persetujuan lain tentang
mahar yang menjadi hak isteri itu, misalnya isteri merelakan haknya atas mahar, mengurangi
jumlah, mengubah ujud atau bahkan membebaskannya.
4
Hadits Nabi riwayat Ahmad, Hakim, dan Baihqi dari Aisyah mengjarkan, “Perempuan-
perempuan yang paling besar mendatangkan berkah Allah untuk suaminya adalah yang paling
ringan biayanya.” Yang diamksud dengan ringan biayanya ialah yang tidak memberatkan suami,
sejak dari mahar sampai kepada nafkah, pakaian, dan perumahan dalam hidup perkawinan.
Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, dan Nasai dari Sahl Bin Sa’ad
menyatakan bahwa Nabi pernah mengawinkan salah seorang sahabatnya dengan maskawin
mengajar membaca Al-Qur’an yang dihafalnya (menurut salah satu riwayat, yang dihafalnya itu
adalah Surah Al-Baqarah dan Ali Imran).
Hadits riwayat Bukhari-Muslim, dan lain-lain dari Anas menyatakan bahwa Nabi pernah
memerdekakan Sofiah yang kemudian menjadi isteri beliau, dan yang menjadi maskawinnya
adalah memerdekakannya itu.
2) Nafkah
Yang dimaksud dengan nafkah adalah mencukupkan segala keperluan isteri, meliputi makanan,
pakaian, tempat tinggal, pembantu rumah tangga, dan pengobatan, meskipun isteri tergolong
kaya.
Q.S. Ath-Thalaq : 6 mengajarkan, “Tempatkanlah isteri-isteri dimana kamu tinggal menurut
kemampuanmu; janganlah kamu menyusahkan isteri-isteri untuk menyempitkan hati mereka.
Apabila isteri-isteri yang kamu talak itu dalam keadaan hamil, berikanlah nafkah kepada mereka
hingga bersalin … “ Ayat berikutnya (Ath-Thalaq :7) memrintahkan, “ Orang yang mampu
hendaklah memberi nafkah menurut kemampuannya, dan dan orang yng kurang mampu pun
supaya memberi nafkah dari harta pemberian Allah kepadanya; Allah tidak akan membebani
kewajiban kepada seseorang melebihi pemberian Allah kepadanya ….”
Hadits riwayat Muslim menyenutkan isi khotbah Nabi dalam haji wada’. Antara lain sebagai
berikut, “….. Takuttlah kepada Allah dalam menunaikan kewajiban terhadap isteri-isteri; itu
tidak menerima tamu orang yang tidak engkau senangi; kalau mereka melakukannya, boleh
kamu beri pelajaran dengan pukulan-pukulan kecil yang tidak melukai; kamu berkewajiban
mencukupkan kebutuhan isteri mengenai makanan dan pakaian dengan makruf.”
b. Hak-hak Bukan Kebendaan
Hak-hak bukan kebendaan yang wajib ditunaikan suami terhadap isterinya, disimpulkan dalam
perintah Q.S. An-Nisa: 19 agar para suami menggauli isteri-isterinya dengan makruf dan
bersabar terhadap hal-hal yang tidak disenangi, yang terdapat pada isteri.
Menggauli isteri dengan makruf dapat mencakup:
a. Sikap menghargai, menghormati, dan perlakuan-perlakuan yang baik, serta meningkatkan
taraf hidupnya dalam bidang-bidang agama, akhlak, dan ilmu pengetahuan yang diperlukan.
Hadits riwayat Turmudzi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah r.a. mengajarkan, “Orang-orang
mukmin yang paling baik budi perangainya, dan orang-orang yang paling baik di antara kamu
adalah yang paling baik perlakuannya terhadap isteri-isterinya.”
5
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. mengajarkan, “Bersikap baiklah
kamu terhadap isteri-isterimu sebab orang perempuan diciptakan berkodrat seperti tulang rusuk;
yang paling lengkung adalah tulang rusuk bagian atas; apabila kamu biarkan akan tetap
meluruskannya, ia akan patah dan apabila kamu biarkan akan tetap lengkung, bersikap baiklah
kamu terhadap para isteri.
Termasuk perlakuan baik yang menjadi hak isteri ialah, hendaknya suami selalu berusaha agar
isteri mengalami peningkatan hidup keagamaannya, budi pekertinya, dan bertambah pula ilmu
pengtahuannya. Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk memenuhi hak isteri, misalnya melaui
pengajian-pengajian, kursus-kursus, kegiatan kemasyarakatan, bacaan buku, majalah, dan
sebagainya.
b. Melindungi dan menjaga nama baik isteri
Suami berkewajiban melindungi isteri serta menjaga nama baiknya. Hal ini tidak berarti bahwa
suami harus menutupi-nutupi kesalahan yang memang terdapat pada isteri. Namun, adalah
menjadi kewajiban suami untuk tidak membeberkan kesalahan-kesalahan isteri kepada orang
lain. Apabila kepada isteri hal-hal yang tidak benar, suami setelah melakukan penelitian
seperlunya, tidak apriori, berkewajiban memberikan keterangan-keterangan kepada pihak-pihak
yang melontarkan tuduhan agar nama baik isteri jangan menjadi cemar.
c. Memenuhi kebutuhan kodrat (hajat) biologis isteri
Hajat biologis adalah kodrat pembawaan hidup. Oleh karena itu, suami wajib memperhatikan
hak isteri dalam hal ini. Ketentraman dan keserasian hidup perkawinan anatara lain ditentukan
oleh faktor hajat biologis ini. Kekecewaan yang dialami dalam masalah ini dapat menimbulkan
keretakan dalam hidup perkawinan; bahkan tidak jarang terjadi penyelewengan isteri disebabkan
adanya perasaan kecewa dalam hal ini.
Salah seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Amr yang terlalu banyak menggunakan
waktunya untuk menunaikan ibadah; siang untuk melakukan puasa dan malam harinya untuk
melakukan shalat, diperingatkan oleh Nabi yang antara lain. “Isterimu mempunyai hak yang
wajib kau penuhi.
Demikian pentingnya kedudukan kebutuhan biologis itu dalam hidup manusia sehingga Islam
menilai hubungan suami isteri yang antara lain untuk menjaga kesucian diri dari perbuatan zina
itu sebagai salah satu macam ibadah yang berpahala. Dalam hal ini hadits Nabi riwayat Muslim
mengajarkan, “Dan dalam hubungan kelaminmu bernilai shadaqah.” Mendengar kata Nabi itu
para sahabat bertanya, “ Ya Rasulullah, apakah salah seorang di antara kita memenuhi
syahwatnya itu memperoleh pahala?” Nabi menjawab, “Bukkankah apabila ia melakukannya
dengan yang haram akan berdosa? Demikian sebaliknya, apabila ia memenuhinya dengan cara
yang halal akan mendapat pahala.”
6
3. Hak-hak Suami
Hak-hak suami yang wajib dipenuhi isteri hanya merupakan hak-hak bukan kebendaan sebab
menurut hukum Islam isteri tidak dibebani kewajiban kebendaan yang diperlukan untuk
mencukupkan kebutuhan hidup keluarga. Bahkan, lebih diutamakan isteri tidak usah ikut bekerja
mencari nafkah jika suami memang mampu memenuhi kewajiban nafkah keluarga dengan baik.
Hal ini dimaksudkan agar isteri dapat mencurahkan perhatiannya untuk melaksanakan kewajiban
membina keluarga yang sehat dan mempersiapkan generasi yang saleh. Kewajiban ini cukup
berat bagi isteri yang memang benar-benar akan melaksanakan dengan baik. Namun, tidak dapat
dipahamkan bahwa Islam dengan demikian menghendaki agar isteri tidak pernah melihat dunia
luar, agar isteri selalu berada di rumah saja. Yang dimaksud ialah agar isteri jangan sampai
ditambah beban kewajibannya yang telah berat itu dengan ikut mencari nafkah keluarga.
Berbeda halnya apabila keadaan memang mendesak, usaha suami tidak dapat menghasilkan
kecukupan nafkah keluarga. Dalam batas-batas yang tidak memberatkan, isteri dapat diajak ikut
berusaha mencari nafkah yang diperlukan itu.
Hak-hak suami dapat disebutkan pada pokoknya ialah hak ditaati mengenai hal-hal yang
menyangkut hidup perkawinan dan hak memberi pelajaran kepada isteri dengan cara yang baik
dan layak dengan kedudukan suami isteri.
a. Hak Ditaati
Q.S. An-Nisa : 34 mengajarkan bahwa kaum laki-laki (suami) berkewajiban memimpin kaum
perempuan (isteri) karena laki-laki mempunyai kelebihan atas kaum perempuan (dari segi kodrat
kejadiannya), dan adanya kewajiban laki-laki memberi nafkah untuk keperluan keluarganya.
Isteri-isteri yang saleh adalah yang patuh kepada Allah dan kepada suami-suami mereka serta
memelihara harta benda dan hak-hak suami, meskipun suami-suami mereka serta memelihara
harta benda dan hak-hak suami, meskipun suami-suami mereka dalam keadaan tidak hadir,
sebagai hasil pemeliharaan Allah serta taufik-Nya kepada isteri-isteri itu. Hakim meriwayatkan
dari ‘Aisyah r.a. :
َ‫أ‬ ِ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُّ‫ى‬َ‫ا‬ : ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وس‬ ‫ﻋﻠﻴه‬ ‫هللا‬ ‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ص‬ ‫هللا‬ ‫رسﻮل‬ ُ‫ت‬ْ‫أﻟ‬َ‫س‬ : ْ‫ت‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﻢ‬ََْ‫ﻋ‬
ِ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫اﻟر‬ َ‫ﻠﻰ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َّ‫ق‬َ‫ﺣ‬ ُ‫ﻢ‬ََْ‫ﻋ‬َ‫ا‬ ِ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُّ‫ى‬ َ‫أ‬َ‫ف‬ : ْ‫ت‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ .‫ﺎ‬َ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬ َ‫ز‬ : َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ‫؟‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َّ‫ق‬َ‫ﺣ‬‫؟‬
)‫كﻢ‬ ‫اﻟحﺎ‬ ‫(رواه‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫ا‬ : َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬
“Dari Aisyah, ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW : Siapakah orang yang paling
besar haknya terhadap perempuan? Jawabnya : Suaminya. Lalu saya bertanya lagi: Siapakah
orang yang paling besar haknya terhadap laki-laki? Jawabannya: Ibunya.”
Dari bagian pertama ayat 34 Q.S. : An-Nisa tersebut dapat diperoleh ketentuan bahwa kewajiban
suami memimpin isteri itu tidak akan terselenggara dengan baik apabila isteri tidak taat kepada
pimpinan suami. Isi dari pengertian taat adalah :
7
1) Isteri supaya bertempat tinggal bersama suami di rumah yang telah disediakan
Isteri berkewajiban memenuhi hak suami bertempat tinggal di rumah yang telah disediakan
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk isteri.
b) Rumah yang disediakan pantas menjadi tempat tinggal isteri serta dilengkapi dengan
perabot dan alat yang diperlukan untuk hidup berumah tangga secara wajar, sederhana, tidak
melebihi kekuatan suami.
c) Rumah yang disediakan cukup menjamin keamanan jiwa dan harta bendanya, tidak terlalu
jauh dengan tetangga dan penjaga-penjaga keamanan.
d) Suami dapat menjamin keselamatan isteri di tempat yang disediakan.
2) Taat kepada perintah-perintah suami, kecuali apabila melanggar larangan Allah
Rasulullah SAW menguatkan dalam sabdanya :
َ‫ه‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ه‬ِّ‫ق‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ﻢ‬ََِ‫ﻋ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬ ِ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ِ‫ﻟ‬ َ‫د‬ُ‫ج‬ْ‫ﺴ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ِل‬ ٍ‫د‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ِل‬ َ‫د‬ُ‫ج‬ْ‫ﺴ‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ﺣ‬َ‫ا‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ﻮ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬
‫ﺣ‬ ‫وابن‬ ‫جه‬ ‫مﺎ‬ ‫وابن‬ ‫مذى‬ ‫واﻟﻨر‬ ‫ابﻮداود‬ ‫(رواه‬.)‫بﺎن‬
“Andaikata aku menyuruh seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan
perempuan bersujud kepada suaminya, karena begitu besar haknya kepadanya.”
Isteri wajib memenuhi hak suami, taat kepada perintah-perintahnya apabila memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a) Perintah yang dikeluarkan suami termasuk hal-hal yang ada hubungannya dengan
kehidupan rumah tangga. Dengan demikian, apabila misalnya suami memerintahkan isteri untuk
membelanjakan harta milik pribadinya sesuai keinginan suami, isteri tidak wajib taat sebab
pembelanjaan harta milik pribadi isteri sepenuhnya menjadi hak isteri yang tidak dapat
dicampuri oleh suami.
b) Perintah yang dikeluarkan harus sejalan dengan ketentuan syari’ah. Apabila suami
memerintahkan isteri untuk menjalankan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan syari’ah,
perintah itu tidak boleh ditaati. Hadits Nabi riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Nasai
dari Ali mengajarkan, “Tidak dibolehkan taat kepada seorang pun Dalam bermaksiat kepada
Allah; taat hanyalah dalam hal-hal yang makruf.”
c) Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya yang member hak isteri, baik yang bersifat
kebendaan maupun yang bersifat bukan kebendaan.
3) Berdiam di rumah, tidak keluar kecuali dengan izin suami
Isteri wajib berdiam di rumah dan tidak keluar kecuali dengan izin suami apabila terpenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a) Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk isteri.
b) Larangan keluar rumah tidak berakibat memutuskan hubungan keluarga-keluarganya, isteri
tidak wajib taat. Ia boleh keluar untuk berkunjung, tetapi tidak boleh bermalam tanpa izin suami.
8
4) Tidak menerima masuknya seseorang tanpa izin suami
Hak suami agar isteri tidak menerima masuknya seseorang tanpa izinnya, dimaksudkan agar
ketentraman hidup rumah tangga tetap terpelihara. Ketentuan tersebut berlaku apabila orang
yang dating itu bukan mahram isteri. Apabila orang yang dating adalah mahramnya, seperti ayah,
saudara, paman, dan sebagainya, dibenarkan menerima kedatangan mereka tanpa izin suami.
Kewajiban taat yang meliputi empat hak tersebut disertai dengan syarat-syarat yang tidak
memberatkan isteri.
b. Hak Memberi Pelajaran
Bagian kedua dari ayat 34 Q.S. An-Nisa mengajarkan, apabila terjadi kekhwatiran suami bahwa
isterinya bersikap membangkang (nusyus), hendaklah nasihat secara baik-baik. Apabila dengan
nasihat, pihak isteri belum juga mau taat, hendaklah suami berpisah tidur dengan isteri. Apabila
masih belum juga kembali taat, suami dibenarkan member pelajaran dengan jalan memukul
(yang tidak melukai dan tidak pada bagian muka).
Hadits Nabi riwayat Bukhari-Muslim dari Abdullah bin Zam’ah mengatakan, “Apakah salah
seorang di antara kamu suka memukul isterinya seperti ia memukul budak pada siang hari,
kemudian pada malam hari mengumpulinya.”
Dari banyak hadits yang memperingatkan agar suami menjauhi memukul isteri itu, dapat kita
peroleh ketentuan bahwa Al-Qur’an membolehkan suami member pelajaran isteri dengan jalan
memukul itu hanya berlaku apabila isteri memang tidak mudah diberi pelajaran dengan cara
yang halus. Itu pun baru dilakukan dalam tingkat terakhir, dan dengan cara yang tidak
mengakibatkan luka pada badan isteri dan tidak pula pada bagian muka. Kaum wanita pada
dasarnya amat halus perasaannya. Nasihat-nasihat yang biasa biasanya sudah cukup untuk
mengadakan perubahan sikapa terhadap suaminya. Kalau hal ini belum juga cukup, pisah tidur
sudah dipandang sebagai pelajaran yang lebih berat. Namun, apabila pelajaran tingkat kedua ini
belum juga membekas, pelajaran yang paling pahit dapat dilakukan, tetapi dengan cara yang
tidak akan mengakibatkan cedera dan tidak pada bagian muka seperti berkali-kali disebutkan di
atas.
C. Macam-macam Kewajiban Suami Istri
1. Kewajiban Suami Istri
Dalam Kompilasi Hukum Islam, kewajiban suami isteri dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
Pasal 77
1. Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah, dan rahmah yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.
9
2. Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan
lahir batin yang satu kepada yang lain.
3. Suami isteri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak mereka, baik
mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan pendidikan agaamanya.
4. Suami isteri wajib memelihara kehormatannya.
5. Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat mengajukan gugatan
kepada Pengadilan Agama.
Pasal 78
1. Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap.
2. Rumah kediaman yang dimaksud dalam ayat (1) ditentukan oleh suami isteri bersama.
2. Kewajiban Suami terhadap Istri
Dalam kompilasi Hukum Islam, kewajiban suami terhadap isteri dijelaskan secara rinci sebagai
berikut :
Pasal 80
1. Suaminya adalah pembimbing terhadap isteri dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai
hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami isteri bersama.
2. Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah
tangga sesuai dengan kemampuannya.
3. Suami wajib member pendidikan agama kepada isterinya dan member kesempatan belajar
pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama dan bangsa.
4. Sesuai dengan penghasilannya, suami menanggung :
a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi isteri;
b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri dan anak;
c. Biaya pendidikan bagi anak.
5. Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf a dan b di atas mulai
berlaku sesudah ada tamkin sempurna dan isterinya.
6. Isteri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana tersebut
pada ayat (4) huruf a dan b.
7. Kewajiban suami sebagaimana di maksud ayat (2) gugur apabila isteri nusyud.
Pasal 81
Tentang Tempat Kediaman
1. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi isteri dan anak-anaknya, atau bekas isteri
yang masih dalam ‘iddah.
2. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untukisteri selama dalam ikatan
perkawinan, atau dalam ‘iddah talak atau iddah wafat.
10
3. Tempat kediaman disediakan untuk melindungi isteri dan anak-anaknya dari gangguan
pihak lain, sehingga mereka merasa aman dan tenteram. Tempat kediaman juga berfungsi
sebagai penyimpan harta kekayaan, sebagai tempat menata dan mengatur alat-alat rumah tangga.
4. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta disesuaikan
dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat perlengkapan rumah tangga
maupun sarana penunjang lainnya.
Pasal 82
Kewajiban Suami yang Beristeri Lebih dari Seorang
1. Suami yang mempunyai isteri lebih dari seorang berkewajiban memberi tempat tinggal dan
biaya hidup kepada masing-masing isteri secara berimbang menurut isteri, kecuali jika ada
perjanjian perkawinan.
2. Dalam hal para isteri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan isterinya dalam satu
tempat kediaman.
3. Kewajiban Istri Terhadap Suami
Diantara beberapa kewajiban isteri terhadap suami adalah sebagai berikut :
a. Taat dan patuh kepada suami.
b. Pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman.
c. Mengatur rumah dengan baik.
d. Menghormati keluarga suami.
e. Bersikap sopan, penuh senyum kepada suami.
f. Tidak mempersuli suami, dan selalu mendorong suami untuk maju.
g. Ridha dan syukur terhadap apa yang diberikan suami.
h. Selalu berhemat dan suka menabung.
i. Selalu berhias, bersolek untuk atau di hadapan suami.
j. Jangan selalu cemburu buta.
Dalam kompilasi hukum islam, kewajiban isteri terhadap suami dijelaskan sebagai berikut:
Pasal 83
Kewajiban Isteri
1. Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir batin kepada suami di dalam batas-
batas yang dibenarkan oleh hukum islam.
2. Isrti menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-
baiknya.
Pasal 84
1. Isteri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat (1), kecuali dengan alas an yang sah.
2. Selama isteri dalm nusyuz, kewajiban suami terhadap isterinya tersebut pada pasal 80 ayat
(4) huruf a dan b tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya.
11
BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Apabila akad nikah telah berlangsung dan sah memenuhi syarat rukunnya, maka akan
menimbulkan akibat hukum. Dengan demikian, akan menimbulkan pula hak dan kewajibannya
selaku suami isteri dalam keluarga. Dari pemaparan makalh diatas dapat penulis simpulkan
beberapa hal, diantaranya :
1. Pengertian Hak dan Kewajiban
Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan Kewajiban adalah sesuatu
yang harus dikerjakan. Dengan dilangsungkan akad nikah antara mempelai laki-laki dan
mempelai perempuan yang dilakukan oleh walinya, terjalinlah hubungn suami isteri dan timbul
hak dan kewajiaban masing-masing timbal-balik.
2. Macam-macam Hak
a. Hak bersama suami dan istri
1) Halal bergaul antara suami-isteri dan masing-masing dapat bersenang-senang satu sama lain.
2) Terjadi hubungan mahram semenda; isteri menjadi mahram ayah suami, kakeknya, dan
seterusnya ke atas, demikian pula suami menjadi mahram ibu isteri, neneknya, dan seterusnya ke
atas.
3) Terjadi hubungan waris-mewaris antara suami dan isteri sejak akad nikah dilaksanakan.
Isteri berhak menerima waris atas peninggalan suami. Demikian pula, suami berhak waris atas
peninggalan isteri, meskipun mereka belum pernah melakukan pergaualan suami-isteri.
4) Anak yang lahir dari isteri bernasab pada suaminya (apabila pembuahan terjadi sebagai hasil
hubungan setelah nikah).
5) Bergaul dengan baik antara suami dan isteri sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan
damai.
b. Hak suami atas istri
1) Ditaati dalam hal-hal yang tidak maksiat.
2) Isteri menjaga dirinya sendiri dan harta suami.
3) Menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami.
4) Tidak bermuka masam di hadapan suami.
5) Tidak menunjukkan keadaan yang tidak disenangi suami.
c. Hak istri atas suami
B. SARAN
Demikian makalah ini yang dapat kami sajikan, kami berharap makalah ini dapat berkembang
dengan berjalannya diskusi yang akan dijalankan oleh teman-teman. Kurang lebihnya kami
mohon maaf, untuk itu kepada para pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
demi sempurnanya makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
 ‘Audah, Abdul Qadir. Tanpa tahun. At-Tasyri’ Al-Jina’iy Al-Islamy. Beirut: Dar Al-
Kitab Al-‘Araby.
 Basyir, Ahmad Azhar, H., 2007. Hukum Perkawinan Islam. Cet. 11 Yogyakarta: UII
Press.
 Furqan, H. Arif, dkk. 2002. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum. Jakarta: Departemen
Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
 Ghozali, Abdul Rahman, Prof., DR., M.A., 2008. Fiqih Munakahat. Cet. 3 Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
 Hanafi, Ahmad. 1990. Asas-Asas Hukum Pidana Islam Cet. 4. Jakarta: Bulan Bintang.
 Kumpulan Hadits Riwayat Bukhary dan Muslim. 2002.
 http://robiepalkoris.blogspot.com
 http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com
 http://yunisundari.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.
jimoh370
 
Konsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukhKonsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukh
Norshaidi Mohd Nor
 
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami IstriHak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Abdul Azis
 
Al-Talak
Al-Talak Al-Talak
Al-Talak
Dhiya Azman
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
naskh wa mansukh
naskh wa mansukhnaskh wa mansukh
naskh wa mansukh
Nazhira Tamimi Sf
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
Abdul Aziz Siswanto
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuanLilis Holisah
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
AnitaRohimah
 
Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
shahirah44
 
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man QoblanaUshul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
Rendra Fahrurrozie
 
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama KontemporariMurtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Aiisy Afifah
 
Munakahat, khuluq (tebus talaq).
Munakahat, khuluq (tebus talaq).Munakahat, khuluq (tebus talaq).
Munakahat, khuluq (tebus talaq).
jimoh370
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiMarhamah Saleh
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahat
pawzonfire
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
ikafia maulidia
 

What's hot (20)

Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.Munakahat, talaq.
Munakahat, talaq.
 
Konsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukhKonsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukh
 
Hak-Hak Wanita Selepas Penceraian
Hak-Hak Wanita Selepas PenceraianHak-Hak Wanita Selepas Penceraian
Hak-Hak Wanita Selepas Penceraian
 
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami IstriHak dan Kewajiban Suami Istri
Hak dan Kewajiban Suami Istri
 
Al-Talak
Al-Talak Al-Talak
Al-Talak
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
naskh wa mansukh
naskh wa mansukhnaskh wa mansukh
naskh wa mansukh
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
3. pengaturan hubungan laki laki dan perempuan
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Qiyas
QiyasQiyas
Qiyas
 
Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
 
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man QoblanaUshul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
 
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama KontemporariMurtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
 
Munakahat, khuluq (tebus talaq).
Munakahat, khuluq (tebus talaq).Munakahat, khuluq (tebus talaq).
Munakahat, khuluq (tebus talaq).
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahat
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
 

Viewers also liked

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
ikafia maulidia
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
Eloknadlifah
 
Cara belajar bahasa inggris
Cara belajar bahasa inggrisCara belajar bahasa inggris
Cara belajar bahasa inggrisCucu Nuraida
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamMajid Abdullah
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2rizaldwi2
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriIffa Tabahati
 
Arsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modernArsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modern
Ahmad Riyadi
 
Makalah Hak dan Kewajiban
Makalah Hak dan KewajibanMakalah Hak dan Kewajiban
Makalah Hak dan Kewajiban
denzslas
 

Viewers also liked (8)

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Cara belajar bahasa inggris
Cara belajar bahasa inggrisCara belajar bahasa inggris
Cara belajar bahasa inggris
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran Islam
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Arsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modernArsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modern
 
Makalah Hak dan Kewajiban
Makalah Hak dan KewajibanMakalah Hak dan Kewajiban
Makalah Hak dan Kewajiban
 

Similar to Hak dan kewajiban suami terhadap istri

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
Vina Widya Putri
 
Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2
kasmuddin nanang
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Makalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanMakalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinan
Warnet Raha
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
Mai Hasibuan
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
RantiRiyanti
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahatbeksblack
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptx
DaifanFadilah
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Arya D Ningrat
 
Hukum talak dan kewajiban suami pasca talaq
Hukum  talak dan kewajiban suami pasca talaqHukum  talak dan kewajiban suami pasca talaq
Hukum talak dan kewajiban suami pasca talaq
Alfian Ramli
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
Ahmad Nizam
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
tyasputri9
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Vonita Amelia
 
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
TataListiyawati19
 
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.pptpower_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
Fiaharleni1
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan
lailaaprina1
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
Micing
 

Similar to Hak dan kewajiban suami terhadap istri (20)

Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Makalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinanMakalah mahar dalam perkawinan
Makalah mahar dalam perkawinan
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptx
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Hukum talak dan kewajiban suami pasca talaq
Hukum  talak dan kewajiban suami pasca talaqHukum  talak dan kewajiban suami pasca talaq
Hukum talak dan kewajiban suami pasca talaq
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
 
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.pptpower_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
power_pooin_HUKUM_ISLAM_TENTANG_HUKUM_KE.ppt
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Hak dan kewajiban suami terhadap istri

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Islam memandang hubungan antara suami dan istri bukan hanya sekedar kebutuhan semata, tetapi lebih dari itu Islam telah telah mengatur dengan jelas bagaimana sebuah hubungan agar harmonis dan tetap berlandaskan pada tujuan hubungan tersebut, yakni hubungan yang dibangun atas dasar cinta kepada Allah Swt. Oleh karena itu untuk mewujudkan keluarga yang diliputi oleh ketenangan, diselimuti cinta kasih dan jalinan yang diberkahi, Islam telah mengajarkan kepada Sang Nabi bagaimana jalinan antara suami dan istri ini bias sejalan, dapat seia dan sekata. Maka, melalui makalah ini insyaAllah penulis akan mengupas beberapa yang berkaitan tentang hak dan kewajiban antara seorang suami dengan istri. Hak yang didasarkan pada kesadaran bukan sekedar kebutuhan, dan kewajiban yang didasari pada kasih saying dan bukan hanya menjalankan tugas belaka. Dan Islam telah menjadikan hubungan antara suami istri ini begitu indah jika kita mampu mengejawantahkannya dalam biduk rumah tangga. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian hak dan kewajiban serta apa yang menimbulkan terjadinya hak dan kewajiban ? 2. Apa sajakah hak dan kewajiban suami terhadap istri? 3. Apa sajakah hak dan kewajiban istri kepada suami? 4. Apa sajakah hak dan kewajiban bersama antara suami dan istri? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dan penyebab timbulnya hak dan kewajiban. 2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban suami kepada istri, istri kepada suami serta kewajiban bersama antara suami dan istri.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hak dan Kewajiban Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan Kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Membicarakan kewajiban dan hak suami istri,terlebih dahulu kita membicarakan apa yang dimaksud dengan kewajiaban dan apa yang dimaksud dengan hak. Adalah Drs. H. Sidi Nazar Bakry dalam buku karangannya yaitu Kunci Keutuhan Rumah Tangga Yang Sakinah mendefinisikan kewajiban dengan sesuatu yang harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik.Sedangkan hak adalah sesuatu yang harus diterima. Lantas, pada pengertian diatas jelas membutuhkan subyek dan obyeknya.Maka disandingkan dengan kata kewajiban dan hak tersebut,dengan kata suami dan istri,memperjelas bahwa kewajiban suami adalah sesuatu yang harus suami laksanakan dan penuhi untuk istrinya.Sedangkan kewajiaban istri adalah sesuatu yang harus istri laksanan dan lakukan untuk suaminya.Begitu juga dengan pengertian hak suami adalah,sesuatu yang harus diterima suami dari isterinya.Sedangkan hak isteri adalah sesuatu yang harus diterima isteri dari suaminya.Dengan demikian kewajiban yang dilakukan oleh suami merupakan upaya untuk memenuhi hak isteri.demikian juga kewajiban yang dilakukan istri merupakan upaya untuk memenuhi hak suami,sebagaiman yang Rosulullah SAW jelasakan : ‫ا‬‫ﻻ‬‫إن‬‫ﺣﻗﺎ‬ ‫ﻮﻟﻨﺴﺎﺋﮝﻢﻋﻠﻴﮑﻢ‬ ‫ﺣﻗﺎ‬ ‫ﻧﺴﺎﺋﮝﻢ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬ ‫ﻟﮝﻢ‬ ’‘ :Ketahuilah sesungguhnya kalian mempunyai hak yang harus (wajib) ditunaikan oleh istri kalian,dan kalian pun memiliki hak yang harus (wajib) kalian tunaikan ’’. (Hasan: Shahih ibnu Majah no.1501.Tirmidzi II:315 no:1173 dan ibnu Majah I:594 no:1851) Begitulah kehidupan berumah tangga,Mebutuhkan timbal balik yang searah dan sejalan.Rasa salaing membutuhkan,memenuhi dan melengkapi kekurangan satu dengan yang lainnya.tanpa adanya pemenuhan kewajiban dan hak kedunya,maka keharmonisan dan keserasian dalam berumah tangga akan goncang berujung pada percekcokan dan perselisihan. Dengan dilangsungkan akad nikah antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang dilakukan oleh walinya, terjalinlah hubungn suami isteri dan timbul hak dan kewajiaban masing- masing timbal-balik. B. Macam-macam Hak Antara Suami dan Istri Hak-hak dalam perkawinan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu hak bersama, hak isteri yang menjadi kewajiban suami, dan hak suami yang menjadi kewajiban isteri. 1. Hak-hak Bersama Hak –hak bersama antara suami dan isteri adalah sebagai berikut : a. Halal bergaul antara suami-isteri dan masing-masing dapat bersenang-senang satu sama lain.
  • 3. 3 b. Terjadi hubungan mahram semenda; isteri menjadi mahram ayah suami, kakeknya, dan seterusnya ke atas, demikian pula suami menjadi mahram ibu isteri, neneknya, dan seterusnya ke atas. c. Terjadi hubungan waris-mewaris antara suami dan isteri sejak akad nikah dilaksanakan. Isteri berhak menerima waris atas peninggalan suami. Demikian pula, suami berhak waris atas peninggalan isteri, meskipun mereka belum pernah melakukan pergaualan suami-isteri. d. Anak yang lahir dari isteri bernasab pada suaminya (apabila pembuahan terjadi sebagai hasil hubungan setelah nikah). e. Bergaul dengan baik antara suami dan isteri sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan damai. Dalam hubungan ini Q.S. An-Nisa:19 memerintahkan, ..: ‫(اﻟﻨﺴﺎ‬ ... ِ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ﻟ‬‫ﺎ‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ُ‫ر‬ِ‫ش‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬ َ‫و‬ .91) “Dan gaulilah isteri-isteri itu dengan baik……” Mengenai hak dan kewajiban bersama suami isteri, Undang-Undang Perkawinan menyabutkan dalam Pasal 33 sebagai berikut, “Suami isteri wajib cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain.” 2. Hak-hak Isteri Hak-hak isteri yang menjadi kewajiban suami dapat dibagi dua: hak-hak kebendaan, yaitu mahar (maskawin) dan nafkah, dan hak-hak bukan kebendaan, misalnya berbuat adil di antara para isteri (dalam perkawinan poligami), tidak berbuat yang merugikan isteri dan sebagainya. a. Hak-hak Kebendaan 1) Mahar (Maskawin) Q.S. An-Nisa ayat 24 memerintahkan, “Dan berikanlah maskawin kepada perempuan-perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian wajib. Apabila mereka dengan senang hati memberikan sebagian maskawin itu kepadamu, ambillah dia sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya.” Dari ayat Al-Qur’an tersebut dapat diperoleh suatu pengertian bahwa maskawin itu adlah harta pemberian wajib dari suami kepada isteri, dan merupakan hak penuh bagi isteri yang tidak boleh diganggu oleh suami, suami hanya dibenarkan ikut makan maskawin apabila diberikan oleh isteri dengan sukarela. Q.S. An-Nisa: 24 mengajarkan, “…. Isteri-isteri yang telah kamu campuri, berikanlah kepada mereka mahar sempurna, sebagai suatu kewajiban, dan tidak ada halangan kamu perlakukan mahar itu sesuai dengan kerelaanmu (suami isteri), setelah ditentukan ujudnya dan kadarnya….” Dari ayat tersebut diperoleh ketentuan bahwa isteri berhak atas mahar penuh apabila telah dicampuri. Mahar merupakan suatu kewajiban atas suami, dan isteri harus tahu berapa besar dan apa ujud mahar yang menjadi haknya itu. Setelah itu, dibolehkan terjadi persetujuan lain tentang mahar yang menjadi hak isteri itu, misalnya isteri merelakan haknya atas mahar, mengurangi jumlah, mengubah ujud atau bahkan membebaskannya.
  • 4. 4 Hadits Nabi riwayat Ahmad, Hakim, dan Baihqi dari Aisyah mengjarkan, “Perempuan- perempuan yang paling besar mendatangkan berkah Allah untuk suaminya adalah yang paling ringan biayanya.” Yang diamksud dengan ringan biayanya ialah yang tidak memberatkan suami, sejak dari mahar sampai kepada nafkah, pakaian, dan perumahan dalam hidup perkawinan. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, dan Nasai dari Sahl Bin Sa’ad menyatakan bahwa Nabi pernah mengawinkan salah seorang sahabatnya dengan maskawin mengajar membaca Al-Qur’an yang dihafalnya (menurut salah satu riwayat, yang dihafalnya itu adalah Surah Al-Baqarah dan Ali Imran). Hadits riwayat Bukhari-Muslim, dan lain-lain dari Anas menyatakan bahwa Nabi pernah memerdekakan Sofiah yang kemudian menjadi isteri beliau, dan yang menjadi maskawinnya adalah memerdekakannya itu. 2) Nafkah Yang dimaksud dengan nafkah adalah mencukupkan segala keperluan isteri, meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pembantu rumah tangga, dan pengobatan, meskipun isteri tergolong kaya. Q.S. Ath-Thalaq : 6 mengajarkan, “Tempatkanlah isteri-isteri dimana kamu tinggal menurut kemampuanmu; janganlah kamu menyusahkan isteri-isteri untuk menyempitkan hati mereka. Apabila isteri-isteri yang kamu talak itu dalam keadaan hamil, berikanlah nafkah kepada mereka hingga bersalin … “ Ayat berikutnya (Ath-Thalaq :7) memrintahkan, “ Orang yang mampu hendaklah memberi nafkah menurut kemampuannya, dan dan orang yng kurang mampu pun supaya memberi nafkah dari harta pemberian Allah kepadanya; Allah tidak akan membebani kewajiban kepada seseorang melebihi pemberian Allah kepadanya ….” Hadits riwayat Muslim menyenutkan isi khotbah Nabi dalam haji wada’. Antara lain sebagai berikut, “….. Takuttlah kepada Allah dalam menunaikan kewajiban terhadap isteri-isteri; itu tidak menerima tamu orang yang tidak engkau senangi; kalau mereka melakukannya, boleh kamu beri pelajaran dengan pukulan-pukulan kecil yang tidak melukai; kamu berkewajiban mencukupkan kebutuhan isteri mengenai makanan dan pakaian dengan makruf.” b. Hak-hak Bukan Kebendaan Hak-hak bukan kebendaan yang wajib ditunaikan suami terhadap isterinya, disimpulkan dalam perintah Q.S. An-Nisa: 19 agar para suami menggauli isteri-isterinya dengan makruf dan bersabar terhadap hal-hal yang tidak disenangi, yang terdapat pada isteri. Menggauli isteri dengan makruf dapat mencakup: a. Sikap menghargai, menghormati, dan perlakuan-perlakuan yang baik, serta meningkatkan taraf hidupnya dalam bidang-bidang agama, akhlak, dan ilmu pengetahuan yang diperlukan. Hadits riwayat Turmudzi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah r.a. mengajarkan, “Orang-orang mukmin yang paling baik budi perangainya, dan orang-orang yang paling baik di antara kamu adalah yang paling baik perlakuannya terhadap isteri-isterinya.”
  • 5. 5 Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. mengajarkan, “Bersikap baiklah kamu terhadap isteri-isterimu sebab orang perempuan diciptakan berkodrat seperti tulang rusuk; yang paling lengkung adalah tulang rusuk bagian atas; apabila kamu biarkan akan tetap meluruskannya, ia akan patah dan apabila kamu biarkan akan tetap lengkung, bersikap baiklah kamu terhadap para isteri. Termasuk perlakuan baik yang menjadi hak isteri ialah, hendaknya suami selalu berusaha agar isteri mengalami peningkatan hidup keagamaannya, budi pekertinya, dan bertambah pula ilmu pengtahuannya. Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk memenuhi hak isteri, misalnya melaui pengajian-pengajian, kursus-kursus, kegiatan kemasyarakatan, bacaan buku, majalah, dan sebagainya. b. Melindungi dan menjaga nama baik isteri Suami berkewajiban melindungi isteri serta menjaga nama baiknya. Hal ini tidak berarti bahwa suami harus menutupi-nutupi kesalahan yang memang terdapat pada isteri. Namun, adalah menjadi kewajiban suami untuk tidak membeberkan kesalahan-kesalahan isteri kepada orang lain. Apabila kepada isteri hal-hal yang tidak benar, suami setelah melakukan penelitian seperlunya, tidak apriori, berkewajiban memberikan keterangan-keterangan kepada pihak-pihak yang melontarkan tuduhan agar nama baik isteri jangan menjadi cemar. c. Memenuhi kebutuhan kodrat (hajat) biologis isteri Hajat biologis adalah kodrat pembawaan hidup. Oleh karena itu, suami wajib memperhatikan hak isteri dalam hal ini. Ketentraman dan keserasian hidup perkawinan anatara lain ditentukan oleh faktor hajat biologis ini. Kekecewaan yang dialami dalam masalah ini dapat menimbulkan keretakan dalam hidup perkawinan; bahkan tidak jarang terjadi penyelewengan isteri disebabkan adanya perasaan kecewa dalam hal ini. Salah seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Amr yang terlalu banyak menggunakan waktunya untuk menunaikan ibadah; siang untuk melakukan puasa dan malam harinya untuk melakukan shalat, diperingatkan oleh Nabi yang antara lain. “Isterimu mempunyai hak yang wajib kau penuhi. Demikian pentingnya kedudukan kebutuhan biologis itu dalam hidup manusia sehingga Islam menilai hubungan suami isteri yang antara lain untuk menjaga kesucian diri dari perbuatan zina itu sebagai salah satu macam ibadah yang berpahala. Dalam hal ini hadits Nabi riwayat Muslim mengajarkan, “Dan dalam hubungan kelaminmu bernilai shadaqah.” Mendengar kata Nabi itu para sahabat bertanya, “ Ya Rasulullah, apakah salah seorang di antara kita memenuhi syahwatnya itu memperoleh pahala?” Nabi menjawab, “Bukkankah apabila ia melakukannya dengan yang haram akan berdosa? Demikian sebaliknya, apabila ia memenuhinya dengan cara yang halal akan mendapat pahala.”
  • 6. 6 3. Hak-hak Suami Hak-hak suami yang wajib dipenuhi isteri hanya merupakan hak-hak bukan kebendaan sebab menurut hukum Islam isteri tidak dibebani kewajiban kebendaan yang diperlukan untuk mencukupkan kebutuhan hidup keluarga. Bahkan, lebih diutamakan isteri tidak usah ikut bekerja mencari nafkah jika suami memang mampu memenuhi kewajiban nafkah keluarga dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar isteri dapat mencurahkan perhatiannya untuk melaksanakan kewajiban membina keluarga yang sehat dan mempersiapkan generasi yang saleh. Kewajiban ini cukup berat bagi isteri yang memang benar-benar akan melaksanakan dengan baik. Namun, tidak dapat dipahamkan bahwa Islam dengan demikian menghendaki agar isteri tidak pernah melihat dunia luar, agar isteri selalu berada di rumah saja. Yang dimaksud ialah agar isteri jangan sampai ditambah beban kewajibannya yang telah berat itu dengan ikut mencari nafkah keluarga. Berbeda halnya apabila keadaan memang mendesak, usaha suami tidak dapat menghasilkan kecukupan nafkah keluarga. Dalam batas-batas yang tidak memberatkan, isteri dapat diajak ikut berusaha mencari nafkah yang diperlukan itu. Hak-hak suami dapat disebutkan pada pokoknya ialah hak ditaati mengenai hal-hal yang menyangkut hidup perkawinan dan hak memberi pelajaran kepada isteri dengan cara yang baik dan layak dengan kedudukan suami isteri. a. Hak Ditaati Q.S. An-Nisa : 34 mengajarkan bahwa kaum laki-laki (suami) berkewajiban memimpin kaum perempuan (isteri) karena laki-laki mempunyai kelebihan atas kaum perempuan (dari segi kodrat kejadiannya), dan adanya kewajiban laki-laki memberi nafkah untuk keperluan keluarganya. Isteri-isteri yang saleh adalah yang patuh kepada Allah dan kepada suami-suami mereka serta memelihara harta benda dan hak-hak suami, meskipun suami-suami mereka serta memelihara harta benda dan hak-hak suami, meskipun suami-suami mereka dalam keadaan tidak hadir, sebagai hasil pemeliharaan Allah serta taufik-Nya kepada isteri-isteri itu. Hakim meriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : َ‫أ‬ ِ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُّ‫ى‬َ‫ا‬ : ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وس‬ ‫ﻋﻠﻴه‬ ‫هللا‬ ‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ص‬ ‫هللا‬ ‫رسﻮل‬ ُ‫ت‬ْ‫أﻟ‬َ‫س‬ : ْ‫ت‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﻢ‬ََْ‫ﻋ‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫اﻟر‬ َ‫ﻠﻰ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َّ‫ق‬َ‫ﺣ‬ ُ‫ﻢ‬ََْ‫ﻋ‬َ‫ا‬ ِ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُّ‫ى‬ َ‫أ‬َ‫ف‬ : ْ‫ت‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ .‫ﺎ‬َ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬ َ‫ز‬ : َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ‫؟‬ ِ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َّ‫ق‬َ‫ﺣ‬‫؟‬ )‫كﻢ‬ ‫اﻟحﺎ‬ ‫(رواه‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫ا‬ : َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ “Dari Aisyah, ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW : Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap perempuan? Jawabnya : Suaminya. Lalu saya bertanya lagi: Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap laki-laki? Jawabannya: Ibunya.” Dari bagian pertama ayat 34 Q.S. : An-Nisa tersebut dapat diperoleh ketentuan bahwa kewajiban suami memimpin isteri itu tidak akan terselenggara dengan baik apabila isteri tidak taat kepada pimpinan suami. Isi dari pengertian taat adalah :
  • 7. 7 1) Isteri supaya bertempat tinggal bersama suami di rumah yang telah disediakan Isteri berkewajiban memenuhi hak suami bertempat tinggal di rumah yang telah disediakan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a) Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk isteri. b) Rumah yang disediakan pantas menjadi tempat tinggal isteri serta dilengkapi dengan perabot dan alat yang diperlukan untuk hidup berumah tangga secara wajar, sederhana, tidak melebihi kekuatan suami. c) Rumah yang disediakan cukup menjamin keamanan jiwa dan harta bendanya, tidak terlalu jauh dengan tetangga dan penjaga-penjaga keamanan. d) Suami dapat menjamin keselamatan isteri di tempat yang disediakan. 2) Taat kepada perintah-perintah suami, kecuali apabila melanggar larangan Allah Rasulullah SAW menguatkan dalam sabdanya : َ‫ه‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ه‬ِّ‫ق‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ﻢ‬ََِ‫ﻋ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ه‬ ِ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ِ‫ﻟ‬ َ‫د‬ُ‫ج‬ْ‫ﺴ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ة‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ِل‬ ٍ‫د‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ِل‬ َ‫د‬ُ‫ج‬ْ‫ﺴ‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫د‬َ‫ﺣ‬َ‫ا‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ﻮ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬ ‫ﺣ‬ ‫وابن‬ ‫جه‬ ‫مﺎ‬ ‫وابن‬ ‫مذى‬ ‫واﻟﻨر‬ ‫ابﻮداود‬ ‫(رواه‬.)‫بﺎن‬ “Andaikata aku menyuruh seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan perempuan bersujud kepada suaminya, karena begitu besar haknya kepadanya.” Isteri wajib memenuhi hak suami, taat kepada perintah-perintahnya apabila memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : a) Perintah yang dikeluarkan suami termasuk hal-hal yang ada hubungannya dengan kehidupan rumah tangga. Dengan demikian, apabila misalnya suami memerintahkan isteri untuk membelanjakan harta milik pribadinya sesuai keinginan suami, isteri tidak wajib taat sebab pembelanjaan harta milik pribadi isteri sepenuhnya menjadi hak isteri yang tidak dapat dicampuri oleh suami. b) Perintah yang dikeluarkan harus sejalan dengan ketentuan syari’ah. Apabila suami memerintahkan isteri untuk menjalankan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan syari’ah, perintah itu tidak boleh ditaati. Hadits Nabi riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Nasai dari Ali mengajarkan, “Tidak dibolehkan taat kepada seorang pun Dalam bermaksiat kepada Allah; taat hanyalah dalam hal-hal yang makruf.” c) Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya yang member hak isteri, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat bukan kebendaan. 3) Berdiam di rumah, tidak keluar kecuali dengan izin suami Isteri wajib berdiam di rumah dan tidak keluar kecuali dengan izin suami apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a) Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk isteri. b) Larangan keluar rumah tidak berakibat memutuskan hubungan keluarga-keluarganya, isteri tidak wajib taat. Ia boleh keluar untuk berkunjung, tetapi tidak boleh bermalam tanpa izin suami.
  • 8. 8 4) Tidak menerima masuknya seseorang tanpa izin suami Hak suami agar isteri tidak menerima masuknya seseorang tanpa izinnya, dimaksudkan agar ketentraman hidup rumah tangga tetap terpelihara. Ketentuan tersebut berlaku apabila orang yang dating itu bukan mahram isteri. Apabila orang yang dating adalah mahramnya, seperti ayah, saudara, paman, dan sebagainya, dibenarkan menerima kedatangan mereka tanpa izin suami. Kewajiban taat yang meliputi empat hak tersebut disertai dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan isteri. b. Hak Memberi Pelajaran Bagian kedua dari ayat 34 Q.S. An-Nisa mengajarkan, apabila terjadi kekhwatiran suami bahwa isterinya bersikap membangkang (nusyus), hendaklah nasihat secara baik-baik. Apabila dengan nasihat, pihak isteri belum juga mau taat, hendaklah suami berpisah tidur dengan isteri. Apabila masih belum juga kembali taat, suami dibenarkan member pelajaran dengan jalan memukul (yang tidak melukai dan tidak pada bagian muka). Hadits Nabi riwayat Bukhari-Muslim dari Abdullah bin Zam’ah mengatakan, “Apakah salah seorang di antara kamu suka memukul isterinya seperti ia memukul budak pada siang hari, kemudian pada malam hari mengumpulinya.” Dari banyak hadits yang memperingatkan agar suami menjauhi memukul isteri itu, dapat kita peroleh ketentuan bahwa Al-Qur’an membolehkan suami member pelajaran isteri dengan jalan memukul itu hanya berlaku apabila isteri memang tidak mudah diberi pelajaran dengan cara yang halus. Itu pun baru dilakukan dalam tingkat terakhir, dan dengan cara yang tidak mengakibatkan luka pada badan isteri dan tidak pula pada bagian muka. Kaum wanita pada dasarnya amat halus perasaannya. Nasihat-nasihat yang biasa biasanya sudah cukup untuk mengadakan perubahan sikapa terhadap suaminya. Kalau hal ini belum juga cukup, pisah tidur sudah dipandang sebagai pelajaran yang lebih berat. Namun, apabila pelajaran tingkat kedua ini belum juga membekas, pelajaran yang paling pahit dapat dilakukan, tetapi dengan cara yang tidak akan mengakibatkan cedera dan tidak pada bagian muka seperti berkali-kali disebutkan di atas. C. Macam-macam Kewajiban Suami Istri 1. Kewajiban Suami Istri Dalam Kompilasi Hukum Islam, kewajiban suami isteri dijelaskan secara rinci sebagai berikut : Pasal 77 1. Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.
  • 9. 9 2. Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 3. Suami isteri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak mereka, baik mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan pendidikan agaamanya. 4. Suami isteri wajib memelihara kehormatannya. 5. Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama. Pasal 78 1. Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. 2. Rumah kediaman yang dimaksud dalam ayat (1) ditentukan oleh suami isteri bersama. 2. Kewajiban Suami terhadap Istri Dalam kompilasi Hukum Islam, kewajiban suami terhadap isteri dijelaskan secara rinci sebagai berikut : Pasal 80 1. Suaminya adalah pembimbing terhadap isteri dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami isteri bersama. 2. Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah tangga sesuai dengan kemampuannya. 3. Suami wajib member pendidikan agama kepada isterinya dan member kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama dan bangsa. 4. Sesuai dengan penghasilannya, suami menanggung : a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi isteri; b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri dan anak; c. Biaya pendidikan bagi anak. 5. Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat (4) huruf a dan b di atas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dan isterinya. 6. Isteri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4) huruf a dan b. 7. Kewajiban suami sebagaimana di maksud ayat (2) gugur apabila isteri nusyud. Pasal 81 Tentang Tempat Kediaman 1. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi isteri dan anak-anaknya, atau bekas isteri yang masih dalam ‘iddah. 2. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untukisteri selama dalam ikatan perkawinan, atau dalam ‘iddah talak atau iddah wafat.
  • 10. 10 3. Tempat kediaman disediakan untuk melindungi isteri dan anak-anaknya dari gangguan pihak lain, sehingga mereka merasa aman dan tenteram. Tempat kediaman juga berfungsi sebagai penyimpan harta kekayaan, sebagai tempat menata dan mengatur alat-alat rumah tangga. 4. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat perlengkapan rumah tangga maupun sarana penunjang lainnya. Pasal 82 Kewajiban Suami yang Beristeri Lebih dari Seorang 1. Suami yang mempunyai isteri lebih dari seorang berkewajiban memberi tempat tinggal dan biaya hidup kepada masing-masing isteri secara berimbang menurut isteri, kecuali jika ada perjanjian perkawinan. 2. Dalam hal para isteri rela dan ikhlas, suami dapat menempatkan isterinya dalam satu tempat kediaman. 3. Kewajiban Istri Terhadap Suami Diantara beberapa kewajiban isteri terhadap suami adalah sebagai berikut : a. Taat dan patuh kepada suami. b. Pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman. c. Mengatur rumah dengan baik. d. Menghormati keluarga suami. e. Bersikap sopan, penuh senyum kepada suami. f. Tidak mempersuli suami, dan selalu mendorong suami untuk maju. g. Ridha dan syukur terhadap apa yang diberikan suami. h. Selalu berhemat dan suka menabung. i. Selalu berhias, bersolek untuk atau di hadapan suami. j. Jangan selalu cemburu buta. Dalam kompilasi hukum islam, kewajiban isteri terhadap suami dijelaskan sebagai berikut: Pasal 83 Kewajiban Isteri 1. Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir batin kepada suami di dalam batas- batas yang dibenarkan oleh hukum islam. 2. Isrti menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik- baiknya. Pasal 84 1. Isteri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban, sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat (1), kecuali dengan alas an yang sah. 2. Selama isteri dalm nusyuz, kewajiban suami terhadap isterinya tersebut pada pasal 80 ayat (4) huruf a dan b tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya.
  • 11. 11 BAB III P E N U T U P A. KESIMPULAN Apabila akad nikah telah berlangsung dan sah memenuhi syarat rukunnya, maka akan menimbulkan akibat hukum. Dengan demikian, akan menimbulkan pula hak dan kewajibannya selaku suami isteri dalam keluarga. Dari pemaparan makalh diatas dapat penulis simpulkan beberapa hal, diantaranya : 1. Pengertian Hak dan Kewajiban Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan Kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Dengan dilangsungkan akad nikah antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang dilakukan oleh walinya, terjalinlah hubungn suami isteri dan timbul hak dan kewajiaban masing-masing timbal-balik. 2. Macam-macam Hak a. Hak bersama suami dan istri 1) Halal bergaul antara suami-isteri dan masing-masing dapat bersenang-senang satu sama lain. 2) Terjadi hubungan mahram semenda; isteri menjadi mahram ayah suami, kakeknya, dan seterusnya ke atas, demikian pula suami menjadi mahram ibu isteri, neneknya, dan seterusnya ke atas. 3) Terjadi hubungan waris-mewaris antara suami dan isteri sejak akad nikah dilaksanakan. Isteri berhak menerima waris atas peninggalan suami. Demikian pula, suami berhak waris atas peninggalan isteri, meskipun mereka belum pernah melakukan pergaualan suami-isteri. 4) Anak yang lahir dari isteri bernasab pada suaminya (apabila pembuahan terjadi sebagai hasil hubungan setelah nikah). 5) Bergaul dengan baik antara suami dan isteri sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan damai. b. Hak suami atas istri 1) Ditaati dalam hal-hal yang tidak maksiat. 2) Isteri menjaga dirinya sendiri dan harta suami. 3) Menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami. 4) Tidak bermuka masam di hadapan suami. 5) Tidak menunjukkan keadaan yang tidak disenangi suami. c. Hak istri atas suami B. SARAN Demikian makalah ini yang dapat kami sajikan, kami berharap makalah ini dapat berkembang dengan berjalannya diskusi yang akan dijalankan oleh teman-teman. Kurang lebihnya kami mohon maaf, untuk itu kepada para pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA  ‘Audah, Abdul Qadir. Tanpa tahun. At-Tasyri’ Al-Jina’iy Al-Islamy. Beirut: Dar Al- Kitab Al-‘Araby.  Basyir, Ahmad Azhar, H., 2007. Hukum Perkawinan Islam. Cet. 11 Yogyakarta: UII Press.  Furqan, H. Arif, dkk. 2002. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum. Jakarta: Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.  Ghozali, Abdul Rahman, Prof., DR., M.A., 2008. Fiqih Munakahat. Cet. 3 Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.  Hanafi, Ahmad. 1990. Asas-Asas Hukum Pidana Islam Cet. 4. Jakarta: Bulan Bintang.  Kumpulan Hadits Riwayat Bukhary dan Muslim. 2002.  http://robiepalkoris.blogspot.com  http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com  http://yunisundari.blogspot.com