Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bertujuan untuk mempromosikan pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan yang kurang sehat. Dokumen ini menjelaskan upaya pencegahan stunting melalui pola asuh dan makan yang seimbang serta lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, dibahas pula peran berbagai pihak seperti kesehatan, masyarakat, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam Ger
1. PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PUSKESMAS PAHAUMAN
#AKSI Germas
AKSI GERMAS
untuk
Percepatan Penurunan dan Pencegahan STUNTING
2. PEMBUDAYAAN & PENGGERAKKAN NASIONAL
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
“Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat adalah upaya yang tak
boleh berhenti, dalam
penanganan penyakit, baik
yang menular maupun tidak
menular, bahkan saat
pandemi COVID-19”
Budi G. Sadikin – Menteri Kesehatan RI
pada Advocacy Horizontal Learning Germas, Semarang , 28 November 2021
#aksigermas
5. Tantangan saat ini Terjadi Perubahan Pola Penyakit
Penyebab Kesakitan dan Kematian Terbesar
Covid-19
PENYAKIT MENULAR PENYAKIT TIDAK MENULAR
TBC, ISPA, Diare, Malaria,
BDB
Tekanan Darah
Tinggi,Stroke, Kanker,
Jantung, Diabetes
Bertambah Masalah Kesehatan
6. POLA PRILAKU (GAYA HIDUP)
Merokok
Malas/mager
Minum
Alkohol
Mengkonsumsi
Makanan
Berlemak dan
Gorengan
Jarang
Mengkonsumsi
buah dan Sayur
Jarang
Aktifitas Fisik
Minum
Bersoda
Makanan
Junk food
M
E
N
Y
E
B
A
B
K
A
N
7. Maka dari itu…….
WAJIB melakukan GERMAS
Germas : sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat
8. 7 Langkah Dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Ayo biasakan…….
Melakukan Aktivitas Fisik
Makan Buah dan Sayur
Tidak Merokok
Tidak Mengkonsumsi Minuman Alkohol
Melakukan Cek Kesehatan secara berkala
Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menggunakan Jamban
14. (KERDIL)
Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis sehingga
anak terlalu pendek untuk
usianya.
15. 1 dari 3 Anak
Indonesia
mengalami
SAAT INI SEKITAR
ANAK INDONESIA MENGALAMI
PERTUMBUHAN TIDAK
MAKSIMAL
Anak tidak datang ke
Posyandu
TERJADI SEJAK DALAM
KANDUNGAN DAN AKAN
NAMPAK SAAT ANAK BERUSIA
16. Stunting:
Dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur (PB/U)
atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
Usia 4 tahun
4 bulan
Usia 2 tahun
2 bulan
STUNTING TERLAMBAT DIKENALI
(BARU DAPAT DILIHAT SETELAH 2 TAHUN)
17. Hambatan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar, Perkembangan otaknya, tidak dapat diperbaiki
dan rendahnya produktifitas akibat stunting ini bersifat
permanen (irreversible).
Kondisi Otak yang Stunting
Fisik anak kurang gizi dapat
diperbaiki
Fisik
Mental
Intelektual
stunting
Stunting mempengaruhi:
18. • Adanya gagal tumbuh yang terlihat dari berat lahir
rendah, kecil, pendek, kurus
• Adanya hambatan perkembangan kognitif dan motorik
Mengapa Stunting Perlu dicegah?
Ditandai dengan:
Dampak
Adanya gangguan
metabolik pada saat
dewasa risiko
penyakit tidak
menular
Kualitas SDM menurun
Meningkatkan potensi
kerugian ekonomi setiap
tahunnya (2-3% dari GDP)
Investasi $1 pada gizi dapat
menghasilkan kembalinya 30$
dalam peningtan kesehatan,
pendidikan, dan produktifitas
ekonomi
Investasi perbaikan Gizi dapat
membantu memutus lingkaran
kemiskinan dan meningkatkan
PDB negara hingga 3% per tahun
19. UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
IBU HAMIL
• Mengonsumsi makanan yang sehat
IBU MENYUSUI HINGGA BAYI USIA 6
BULAN
1. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini
2. Hanya memberikan
ASI Eksklusif
• Mencegah agar tidak Anemia dan kecacingan
• Mencegah agar tidak mengalami malaria
IBU MENYUSUI DAN ANAK USIA 6 BULAN-2 TAHUN
1. Memberikan ASI disertai
Makanan Pendamping ASI
2. Mengonsumsi obat cacing
sesuai aturan
3. Mengonsumsi suplemen zink
4. Memberikan imunisasi
lengkap
5. Mencegah dan mengobati
diare
#aksi
germas
22. Sumber: Riskesdas 2018
1,8 x
gizi dan anemia.
Setelah lahir
Stunting meningkat signifkan pada anak usia 6-23 bulan, akibat
kurang protein hewani pada makanan pendamping ASI (MP-ASI)
yang mulai diberikan sejak usia 6 bulan.
Penanganan stunting perlu dilakukan sebelum dan setelah kelahiran
1 Sebelum lahir
Sekitar 23% anak lahir
dengan kondisi sudah
stunted, akibat ibu hamil
sejak masa remaja kurang
2
23. Remaja Putri
“Anemia No,Tablet Tambah Darah Yes.”
Remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD), 1 tablet setiap minggu.
Remaja putri kelas 7 dan 10 mengikuti
pemeriksaan kadar Hb untuk skrining Anemia
Remaja putri mengetahui manfaat TTD,
bahaya anemia, kesehatan reproduksi dan
gizi seimbang
Sebelum kelahiran
#aksigermas
24. Ibu Hamil
“Anemia No,Tablet Tambah Darah Yes.”
Ibu Hamil mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD), minimal mengonsumsi 90 tablet
selama masa kehamilan
Pemeriksaan anemia pada saat pemeriksaan
kehamilan (K1)
Ibu Hamil mengetahui manfaat TTD, gizi
seimbang untuk ibu hamil, IMD, ASI Eksklusif
Sebelum kelahiran
#aksigermas
25. 26
Setelah kelahiran
#aksigermas
Bayi dan Balita
Bayi usia 0-6 bulan mendapatkan ASI
Eksklusif
Anak usia 6-23 bulan mendapat MP-ASI
beragam
Pemberian Imunisasi Rutin Lengkap
pada Balita
Bawa Bayi – Balita ke Posyandu sebulan
sekali untuk penimbangan dan pemantauan
tumbuh kembang
27. PERAN KESEHATAN
DALAM GERMAS
Melaksanakan
kampanye Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat serta
meningkatkan
advokasi dan
pembinaan daerah
dalam pelaksanaan
kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR)
Meningkatka
n pendidikan
mengenai
gizi
seimbang
dan
pemberian
Air Susu Ibu
(ASI)
eksklusif,
serta
aktivitas fisik
Meningkatkan
pelaksanaan
deteksi dini di
Puskesmas
dan
menyusun
panduan
pelaksanaan
deteksi dini di
instansi
pemerintah
dan swasta
28. PERAN
MASYARAKAT/INDIVIDU/KELUARGA
Mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari
Melakukan aktivitas fisik
secara rutin setiap hari
Membudayakan konsumsi
buah dan sayur setiap hari Tidak merokok
Tidak mengonsumsi
alkohol dan zat adiktif
lainnya
Pengelolaan stres
secara baik
Budayakan buang air
besar pada tempatnya
Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin min 6
bulan sekali
29. PERAN DUNIA USAHA DAN
ORMAS DALAM GERMAS
Ormas dan Kelompok Potensial
Menggerakkan institusi dan organisasi
masing-masing agar anggotanya berperilaku
sehat
Dunia Usaha dan Swasta
Menggerakkan institusi dan organisasi
masing-masing agar anggotanya berperilaku
sehat
30. PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
• Ormas berperan serta aktif dalam pembangunan
kesehatan
• Ormas yang memiliki sumber daya dan menjadi
mitra pemerintah dalam pembangunan kesehatan
Organisasi Kemasyarakatan – Kementerian Kesehatan:
31. Saya Butuh
Aku Tahu , Aku Mau dan Aku Mampu
Edukasi dan Kampanye perubahan perilaku
(Promotif – Preventif)
Tahudipenuhi dengan berbagai informasi, pengetahuan dan edukasi yg baik dan benar
Mau melakukan apa yang sudah diketahui dari berbagai lintas sumber dan menjadi
contoh/ teladan / agent of change
Mampu mengajak orang/ pihak lain untuk memberi tahu dan menjalankannya