3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 185 tahun 2017
tentang Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 tahun 2020 tentang Pencegahan
Perkawinan Pada Usia Anak
Surat Edaran NO. 179/SE Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta /2020 Tentang
Pelaksanaan Layanan Calon Pengantin (Catin) di Puskesmas dalam masa Pandemi Covid-19
dan adaptasi kebiasaan baru
Surat Edaran No 11/SE/ 2018 tentang tatalaksana Konseling dan Pemeriksaan
Kesehatan bagi Calon Pengantin di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta
tentang Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin
4. DATATARGETRENSTRA2022
Persentase Calon
Pengantin (Catin)
yang Melakukan
Skrining Kesehatan
Penjelasan:
Calon Pengantin (Datin) adalah penduduk ber-KTP DKI, salah satu calon atau kedua pasangannya
Skrining kesehatan calon pengantin adalah Pelayanan kesehatan bagi calon pengantin meliputi :
1. Anamnesis :
a. Anamnesis umum dan tambahan untuk calon pengantin
b. Melengkapi persyaratan pemeriksaan dengan membuat persetujuan atau informed concern
c. Jika diperlukan dapat dilakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa
2. Pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan status gizi)
3. Pemeriksaan penunjang
4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
5. Pelayanan gizi : pencegahan dan penanggulangan anemia
6. Imunisasi
7. Pengobatan/terapi dan rujukan
skrining kesehatan adalah pemeriksaan kesehatan umum, potensi penyakit menular (IMS, HIV,
hepatitis) dan herediter (thalassemia)
Konseling Pra Nikah adalah suatu proses konsultasi dimana seorang konselor membantu calon
pengantin untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sebelum
menikah.
Catin terdaftar adalah catin yang akan menikah dengan membawa surat pengantar dari RT/RW atau
PTSP di wilayah kerja tertentu
80 80 80 80
Rumus Penghitungan:
Jumlah catin yang melakukan skrining kesehatan di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dibagi
jumlah catin yang terdaftar di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dikali 100%
5. Peraturan Gubernur Nomor 185 tahun
2017 tentang Konseling dan
Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon
Pengantin
Tujuan perkawinan : membentuk
keluarga yang berbahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
serta untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi muda pejuang bangsa
Generasi muda sebagai pewaris dari
generasi tua melanjutkan perjuangan
bangsa perlu ditingkatkan
pembinaannya
Perlu pemberian konseling dan
pemeriksaan kesehatan, bagi calon
pengantin dalam rangka pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga
6. UU No. 16 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan
7. UU No. 12 Tahun 2022 tentang
Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Ketentuan Umum
Pasal 1
8. Pergub DKI Jakarta No. 5
Tahun 2020 tentang
Pencegahan Perkawinan
pada Usia Anak
9. Pergub No. 185 Tahun 2017 tentang
Konseling dan Pemeriksaan
Kesehatan bagi Calon Pengantin
10. Pergub No. 185 Tahun 2017 tentang
Konseling dan Pemeriksaan
Kesehatan bagi Calon Pengantin
11. Pergub No. 185 Tahun 2017 tentang
Konseling dan Pemeriksaan
Kesehatan bagi Calon Pengantin
12. Indikator Pelayanan Calon Pengantin
(Renstra Dinas Kesehatan)
Indikator
Target
2018 2019 2020 2021 2022
Persentase Calon
Pengantin (Catin)
yang Melakukan
Skrining
Kesehatan
30 % 40% 50% 60% 70%
Rumus Penghitungan :
Jumlah catin yang melakukan skrining kesehatan di suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu dibagi jumlah catin yang terdaftar di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
dikali 100%
Cara penghitungan :
jumlah calon pengantin yang melakukan skrining kesehatan adalah Calon pengantin yang
mendapatkan pemeriksaan lengkap dan mendapatkan surat keterangan (sertifikat catin)
dari puskesmas
Jumlah calon pengantin yang terdaftar adalah jumlah calon pengantin yang mendaftar di
kantor kelurahan selama 1 tahun
13. VISI
:
Jakarta sehat, kota maju dengan budaya kesehatan berbudaya sehat yang
melibatkan warganya untuk mewujudkan kesehatan yang berkeadilan dan
menyejahterakan masyarakatnya
MISI I :
Menguatkan upaya kesehatan masyarakat yang berfokus terhadap
perbaikan perilaku hidup sehat melalui prinsip Continuum of Care dan
kesehatan lingkungan dengan penguatan pemberdayaan masyarakat serta
peningkatan kemitraan lintas sektor
Meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat pada semua tingkatan
usia secara holistik dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan peran serta
masyarakat
Mengoptimalkan sistem deteksi dini, pemantauan, dan intervensi dini
masalah kesehatan pada semua tingkatan usia secara berkelanjutan
Meningkatkan komitmen dan partisipasi masyarakat serta kemitraan lintas
sektor dalam upaya pengendalian kesehatan lingkungan
VISI & MISI GUBERNUR
Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat
dan Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelaksanaan skrining
kesehatan pada catin
14. Intervensi Kesehatan Usia Reproduksi
Pelayanan Antenatal
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• Fe & asam folat
90 tab
• PMT ibu hamil
• TT ibu hamil
• PPIA
• dll
• Kespro remaja
• UKS
• TT remaja
•KIE Kespro Catin
•Pemeriksaan kesehatan
•Pelayanan KB
•TT catin
•TTD WUS
Upaya promotif dan
preventif di hulu sama
pentingnya dengan
yang dihilir
Generasi sehat berkualitas
Persiapan
kehamilan
Catin
Remaja
bumil
15. Tujuan Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan
Bagi Calon Pengantin
Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kespro & seksual bagi catin
Petugas kesehatan di Puskesmas &
jaringannya dapat memberikan KIE
kespro kepada catin
Petugas kesehatan di Puskesmas dapat
berkoordinasi KIE kespro catin
Terlaksananya pemeriksaan
kesehatan bagi catin
Semua pasangan calon
pengantin yang akan menikah
Catin sehat
dan siap
berumah
tangga
Membentu
k
keturunan/
generasi
mendatang
yang
berkualitas
16. MODIFIKAS
IALUR PELAYANAN CAT
IN DI NEW
ERA PANDEMI
Pemberian KIE Catin
secara online dengan
aplikasi Kescatin atau web
Pendaftaran secara
online untuk Janji
Temu dimulai sejak 3
bulan sebelum
pernikahan dan
Maksimal 1 bulan
pernikahan
Pemeriksaan Kesehatan
,Cek Pemahaman dan
Pemeriksaan Labor di
Puskesmas sesuai jadwal
yang sudah diberikan
Pembuatan e-Sertifikat
di Puskesmas
Pemberian informasi link e-
Sertifikat kepada Catin
untuk melihat sertifikat
layak nikah
CP Caten PKM Kel.Pari : Bd Vanny
17. ALUR PELAYANAN CATIN DI PUSKESMAS
PEMBIAYAAN GRATIS Untuk Warga Ber KTP DKI
Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan No 11
Tahun 2018 Tentang Tatalaksana Konseling dan
Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin
18. Pemeri
ksaan
Catin
di
Puskes
mas
Pemeri
ksaan
Catin
di Luar
Puskes
mas
(RS/La
b)
Membaw
a hasil ke
Puskesma
s
Puskesm
as
membua
tkan
Sertifika
t Layak
Nikah
PEMBUATAN SERTIFIKAT LAYAK
NIKAH
• Anamnesis :
• Anamnesis
• Membuat persetujuan
atau informed
concern
• Deteksi penyakit
genetik : hemofili,
thalassemia
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan tanda –
tanda vital
• Pemeriksaan status
gizi,
• Deteksi dini masalah
kesehatan jiwa
• Skrining Status T dan
pemberian imunisasi TD
sesuai status
• Pemeriksaan penunjang
– Pemeriksaan : Hb, gol.
Darah, Rhesus,
– Gula Darah
– HIV
– Sifilis
– Hepatitis
• KIE (Komunikasi, Informasi
dan Edukasi) Kesehatan
Reproduksi
• Pengobatan
20. Pemeriksaan Kesehatan Pra
Nikah
“Pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan pada pasangan catin
laki-laki dan perempuan sebelum
melangsungkan pernikahan”
Apa manfaatnya?
• untuk mengetahui status kesehatan
calon pengantin
• bila calon pengantin mempunyai
masalah kesehatan dapat
diobati/dikontrol
• mencegah penularan penyakit
kepada pasangan
• mempersiapkan kehidupan rumah
tangga yang sehat
• mempersiapkan kehamilan dan
menghasilkan keturunan yang sehat
dan berkualitas
22. Pernikahan adalah awal
terbentuknya sebuah keluarga
sehingga sebelum menikah catin
perlu mempersiapkan kondisi
kesehatannya agar melahirkan
generasi penerus yang sehat dan
keluarga bahagia
S A L A M S E H A T
Editor's Notes
Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas.
Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan.
Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).
Yang pertama akan kita bahas adalah pemeriksaan kesehatan pra nikah.
Pemeriksaan kesehatan pra nikah adalah “Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pasangan calon pengantin laki-laki dan perempuan sebelum melangsungkan pernikahan”
Manfaat menjalani pemeriksaan kesehatan pra nikah antara lain:
untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin
bila calon pengantin mempunyai masalah kesehatan dapat diobati/dikontrol sebelum melangsungkan pernikahan
mencegah penularan penyakit kepada pasangan
mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat
mempersiapkan kehamilan serta menghasilkan keturunan yang sehat dan berkualitas