Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi capaian program gizi di Puskesmas Maronge sepanjang Januari hingga November 2022. Beberapa indikator seperti cakupan penimbangan balita dan prevalensi balita underweight belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti balita sakit, kurang asupan gizi, serta kurangnya penerapan pola hidup bersih dan sehat. Untuk meningkatkan capaian program, direnc
Salah satu pendampingan yang dilakukan oleh kader dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka mencegah stunting adalah menyiapkan calon pengantin (Catin) yang mempunyai kesiapan baik secara fisik maupun mental.
Penyiapan Catin ini, seyogyanya dilakukan oleh lingkup keluarga sejak mereka masih remaja. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua yang memiliki remaja adalah dengan memperhatikan pola makan dan pemberian tablet Zat Besi (Fe).
Pemberian Fe ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja putri. Terlebih ketika remaja putri menstruasi akan mengalami kekurangan Zat Besi.Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi tablet FE, remaja putri juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin yang cukup.
Setelah remaja putri beranjak dewasa dan akan melaksanakan pernikahan, maka tugas selanjutnya bagi kader TPK adalah memberikan pendampingan bagi Catin, minimal 3 bulan sebelum pernikahan.
Konsep pendampingan Catin yang dilakukan adalah menilai status gizi calon Pasangan Usia Subur (PUS) sejak 3 bulan sebelum menikah (pra nikah), sehingga akan terkoreksi sebelum masuk masa pernikahan dan bulan madu.Beberapa kasus yang sering ditemui pada Catin adalah banyaknya remaja atau pasangan usia subur yang status gizinya ada yang sebahagian anemia, yang kalau tidak dicegah akan berpotensi lahirnya bayi stunting.
Salah satu pendampingan yang dilakukan oleh kader dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka mencegah stunting adalah menyiapkan calon pengantin (Catin) yang mempunyai kesiapan baik secara fisik maupun mental.
Penyiapan Catin ini, seyogyanya dilakukan oleh lingkup keluarga sejak mereka masih remaja. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orangtua yang memiliki remaja adalah dengan memperhatikan pola makan dan pemberian tablet Zat Besi (Fe).
Pemberian Fe ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja putri. Terlebih ketika remaja putri menstruasi akan mengalami kekurangan Zat Besi.Oleh sebab itu, selain mengkonsumsi tablet FE, remaja putri juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan vitamin yang cukup.
Setelah remaja putri beranjak dewasa dan akan melaksanakan pernikahan, maka tugas selanjutnya bagi kader TPK adalah memberikan pendampingan bagi Catin, minimal 3 bulan sebelum pernikahan.
Konsep pendampingan Catin yang dilakukan adalah menilai status gizi calon Pasangan Usia Subur (PUS) sejak 3 bulan sebelum menikah (pra nikah), sehingga akan terkoreksi sebelum masuk masa pernikahan dan bulan madu.Beberapa kasus yang sering ditemui pada Catin adalah banyaknya remaja atau pasangan usia subur yang status gizinya ada yang sebahagian anemia, yang kalau tidak dicegah akan berpotensi lahirnya bayi stunting.
PPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 2024).pptxPPT pak Ulum Rapat Kapus (26 Januari 20
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Â
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
21. MASALAH CAKUPAN INDIKATOR YANG TIDAK
MENCAPAI TARGET
1. Persentase bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (berat badan
<2500gr) belum mencapai target / lebih tinggi dari 4,6%
2. Cakupan penimbangan balita (N/D) di puskesmas maronge
Bulan januari s/d november 2022 Belum mencapai target
3. Prevalensi balita Underweight meningkat 0,7% dari tahun
sebelumnya
22. ANALISA PENYEBAB
3/12/2023 22
Persentase bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
Cakupan penimbangan
balita (N/D)
Prevalensi balita
Underweight
1. Bayi lahir kembar
2. Faktor usia ibu saat hamilyang
terlalu dini/muda
3. Ketuban pecah dini
4. Kurang Energi Kronik pada saat
hamil
1. Balita sedang sakit dan selera
makannya hilang
2. Kurang asupan gizi
3. Kebiasaan mengkonsumsi snack
ringan
4. Penerapan PHBS Tingkat rumah
tangga yang masing kurang
1. Kurangnya asupan makanan
2. Balita sakit
3. Penerapan PHBS Tingkat rumah
tangga
23. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2023
1. Pemantauan Status Gizi Balita, Ibu Hamil dan WUS
2. Konsultasi Gizi pada remaja, catin, bayi balita,
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak usia 6-59
bulan dengan status gizi kurus (BB/TB)
4. PMT bagi ibu hamil dengan Lila < 23.5 cm selama 90 hari
makan
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan pada balita
bawah garis merah
3/12/2023 23
Rata-Rata Balita dengan Berat Badan Kurang (Underweight) di 26 puskesmas mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2021. Terlihat puskesmas yang mengalami peningkatan yaitu Puskesmas Lunyuk, Orongtelu, Alas, Alba, Rhee, Batulanteh, Sumbawa Unit I, Sumbawa Unit II, Badas I, Badas II, Mohi, Mout, Ropang, Lenangguar, Lantung, Lape, Lopok, Plampang, Labangka, Empang sehingga cakupan di Tingkat Kabupaten menjadi meningkat untuk Balita Underweight.
Rata-Rata Balita dengan stunting di 26 puskesmas mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2021. Terlihat puskesmas yang mengalami peningkatan yaitu Puskesmas Lunyuk, Orongtelu, Alba, Buer, Rhee, Utan, Batulanteh, Sumbawa Unit I, Sumbawa Unit II, Badas I, Badas II, Unter Iwes, Mohi, Mout, Ropang, Lenangguar, Lantung, Lape, Lopok, Plampang, Labangka, Empang sehingga cakupan di Tingkat Kabupaten menjadi meningkat untuk Balita Stunting. Ini Harus diwaspadai
Rata-Rata Balita dengan Wastingdi 26 puskesmas mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2021. Terlihat puskesmas yang mengalami peningkatan yaitu Puskesmas Lunyuk, Alba, Batulanteh, Sumbawa Unit I, Sumbawa Unit II, Badas I, Badas II, Unter Iwes, Mout, Moyo Hulu, Lantung, Lopok, sehingga cakupan di Tingkat Kabupaten menjadi meningkat untuk Balita Wasting. Ini Harus diwaspadai