SlideShare a Scribd company logo
 Reproduksi adalah proses biologis suatu individu
organisme baru diproduksi.Reproduksi merupakan cara
dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua
bentuk kehidupan,setiap individu organisme untuk
menghasilkan suatu generasi selanjutnya
 Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu yang biasanya dilakukan jenis kelamin yang berbeda
 Reproduksi Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat
melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari
spesies yang sama
Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis,
Mitosis dan Meiosis.
A. Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa
melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan amitosis pada organisme
prokariotik terjadi pada bakteri, DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut
nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotuik
Pembelahan sel Amitosis pada
bakteri
Inti sel
Sitoplasma Sel anakan
B. Mitosis
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui
tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Pada
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis terjadi
pada sel somatis. Tiap sel mengandung 2 genosom/diploid/2n, dan
pembelahan menghasilkan 2 sel dengan sifat genetik yang sama.
C. Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan
Meiosis terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Pembelahan meiosis berguna untuk menghasilkan gamet atau sel-sel kelamin,
sehingga lazim dikenal sebagai gametogenesis. Pada pembelahan ini
dihasilkan sel yang mengandung 1 genom/haploid/n. Gametogenesis pada
pria menghasilkan 4 sperma tozoa dan pada wanita menghasilkan 1 ovum
disertai 2 atau 3 badan polar.
 Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun suborganisme. Dapat dikatakan bahwa genetika adalah
ilmu tentang gen dan segala aspeknya
Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
a. material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
b. bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
c. bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang
lain (pewarisan genetik).
 Hukum Mendel genetika menyatakan bahwa gen biasanya terjadi sebagai
pasangan dalam sel-sel tubuh dan terpisah ketika sel kelamin terbentuk
 Gregor Johann Mendelyang selanjutnya tokoh ini
disebut Bapak Genetika.
 Mendel adalah orang yang pertama melakukan
percobaan perkawinan silang. Dalam percobaannya,
Mendel menyilangkan beberapa jenis tanaman ercis
atau kacang kapri (Pisum sativum) di kebun biara. Di
kebun tersebut banyak sekali terdapat tanaman
kacang kapri yang beraneka ragam, ada yang
berwarna putih dan merah, ada yang berbiji bulat dan
keriput, serta ada pula yang berbatang tinggi dan
rendah.
 Mendel memilih kacang kapri untuk penelitiannya
karena kacang tersebut memiliki sifat sebagai berikut :
1. Memiliki bunga sempurna yang dapat melakukan
penyerbukan sendiri;
2. Dapat dengan mudah dilakukan penyerbukan silang;
3. Masa hidupnya tidak lama, sehingga segera
menghasilkan keturunan;
4. Memiliki pasangan sifat yang mencolok.
 Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab
dalam hal sifat keturunan (hereditas). Didalam inti sel terdapat kromosom.
Didalam kromosom terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan.
1. Kromosom badan (Autosom).
2. Kromosom kelamin / kromosom seks
(Gonosom).
penyakit genetik pada manusia juga ada
dua sebab yaitu :
1. Disebabkan oleh kelainan autosom.
2. Disebabkan oleh kelainan gonosom.
 Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan
memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika
molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA
dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
 Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA adalah
sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi
genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi
genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan,dan
fungsi organisme dan virus.
 laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis
juga 44 + XY.
wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis
juga 44 + XX.
 Penyakit genetik yang disebabkan
autosom pada manusia biasanya "bersifat
resesif" artinya dalam keadaan homozigot
resesif baru menampakkan penyakit.
ex: Albinisma, Polidaktili, Gangguan mental,
Diabetes mellitus
Gen
Genadalah unit hereditas yang mengontrol sifat-sifat suatu
organisme. Ada juga yang menyatakan gen
adalah substansi hereditas penentu sifat-sifat individu yang
menyusun kromosom. Di lain pihak gen adalah suatu unit
keturunan (pembawa sifat) berupa suatu segmen tertentu
dari molekul ADN (Asam Dioksiribo Nukleat), umumnya
terletak di kromosom, dan memperlihatkan ekspresinya
berupa penampakan luar yang bisa diamati dan dirasakan,
biasanya dinyatakan dengan simbul huruf tunggal. Bisa ditulis
dengan huruf kapital untuk gen yang bersifat dominan dan
huruf kecil untuk gen yang bersifat resesif.
1. Sebagai materi tersendiri yang terdapat
dalam kromosom.
2. Mengandung informasi genetika.
3. Dapat menduplikasikan diri pada
peristiwa pembelahan sel.
Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG"
sesamanya, artinya mengandung lokus
gen-gen yang bersesuaian yang disebut
ALELA.
Genetika dan Reproduksi Sel

More Related Content

What's hot

Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Septian Muna Barakati
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
Hetty Astri
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
Nurindah Nurindah
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
Ramadhani Rahayu
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
Ahadiyah Rahmi
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)f' yagami
 
Fisiologi kehamilan
Fisiologi   kehamilanFisiologi   kehamilan
Fisiologi kehamilan
Egas Xavier
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
iiesti
 
Sistim Endokrin
Sistim EndokrinSistim Endokrin
Sistim Endokrin
Gita Kostania
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
nova147
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 

What's hot (20)

Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Embriologi
Embriologi Embriologi
Embriologi
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Sel punca
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
 
Fisiologi kehamilan
Fisiologi   kehamilanFisiologi   kehamilan
Fisiologi kehamilan
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
Sistim Endokrin
Sistim EndokrinSistim Endokrin
Sistim Endokrin
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 

Similar to Genetika dan Reproduksi Sel

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
Imas Siti M
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Kampus-Sakinah
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan SifatIsma Jihan
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
PPGhybrid3
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
massonie44
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
AgathaHaselvin
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
Sharah Sharah
 
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)Anggerhana Rahmawatii
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
? .
 
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).pptPATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
ShoviaMeisaa
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
Nurul Hidayah
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
Listy L
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
eningyuningsih
 
Gen mengendalikan sifat
Gen mengendalikan sifatGen mengendalikan sifat
Gen mengendalikan sifat
Fahrun Nisa
 
Gen, Lingkungan dan Evolusi
Gen, Lingkungan dan EvolusiGen, Lingkungan dan Evolusi
Gen, Lingkungan dan Evolusi
Dwiayu Citra Putriani
 

Similar to Genetika dan Reproduksi Sel (20)

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
Pewarisan Sifat
Pewarisan SifatPewarisan Sifat
Pewarisan Sifat
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
 
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).pptPATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Biologi gonzaga
Biologi gonzagaBiologi gonzaga
Biologi gonzaga
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
 
Gen mengendalikan sifat
Gen mengendalikan sifatGen mengendalikan sifat
Gen mengendalikan sifat
 
Gen, Lingkungan dan Evolusi
Gen, Lingkungan dan EvolusiGen, Lingkungan dan Evolusi
Gen, Lingkungan dan Evolusi
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Genetika dan Reproduksi Sel

  • 1.
  • 2.  Reproduksi adalah proses biologis suatu individu organisme baru diproduksi.Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan,setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya
  • 3.  Reproduksi Seksual Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu yang biasanya dilakukan jenis kelamin yang berbeda  Reproduksi Aseksual Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama
  • 4. Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis.
  • 5. A. Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan amitosis pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri, DNA bakteri terdapat pada daerah yang disebut nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada sel eukariotuik Pembelahan sel Amitosis pada bakteri Inti sel Sitoplasma Sel anakan
  • 6. B. Mitosis Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis terjadi pada sel somatis. Tiap sel mengandung 2 genosom/diploid/2n, dan pembelahan menghasilkan 2 sel dengan sifat genetik yang sama.
  • 7. C. Meiosis Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan Meiosis terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Pembelahan meiosis berguna untuk menghasilkan gamet atau sel-sel kelamin, sehingga lazim dikenal sebagai gametogenesis. Pada pembelahan ini dihasilkan sel yang mengandung 1 genom/haploid/n. Gametogenesis pada pria menghasilkan 4 sperma tozoa dan pada wanita menghasilkan 1 ovum disertai 2 atau 3 badan polar.
  • 8.  Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme. Dapat dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan: a. material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), b. bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan c. bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).  Hukum Mendel genetika menyatakan bahwa gen biasanya terjadi sebagai pasangan dalam sel-sel tubuh dan terpisah ketika sel kelamin terbentuk
  • 9.  Gregor Johann Mendelyang selanjutnya tokoh ini disebut Bapak Genetika.  Mendel adalah orang yang pertama melakukan percobaan perkawinan silang. Dalam percobaannya, Mendel menyilangkan beberapa jenis tanaman ercis atau kacang kapri (Pisum sativum) di kebun biara. Di kebun tersebut banyak sekali terdapat tanaman kacang kapri yang beraneka ragam, ada yang berwarna putih dan merah, ada yang berbiji bulat dan keriput, serta ada pula yang berbatang tinggi dan rendah.  Mendel memilih kacang kapri untuk penelitiannya karena kacang tersebut memiliki sifat sebagai berikut : 1. Memiliki bunga sempurna yang dapat melakukan penyerbukan sendiri; 2. Dapat dengan mudah dilakukan penyerbukan silang; 3. Masa hidupnya tidak lama, sehingga segera menghasilkan keturunan; 4. Memiliki pasangan sifat yang mencolok.
  • 10.  Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Didalam inti sel terdapat kromosom. Didalam kromosom terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan.
  • 11. 1. Kromosom badan (Autosom). 2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom). penyakit genetik pada manusia juga ada dua sebab yaitu : 1. Disebabkan oleh kelainan autosom. 2. Disebabkan oleh kelainan gonosom.
  • 12.  Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
  • 13.  Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan,dan fungsi organisme dan virus.
  • 14.  laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis juga 44 + XY. wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis juga 44 + XX.  Penyakit genetik yang disebabkan autosom pada manusia biasanya "bersifat resesif" artinya dalam keadaan homozigot resesif baru menampakkan penyakit. ex: Albinisma, Polidaktili, Gangguan mental, Diabetes mellitus
  • 15. Gen Genadalah unit hereditas yang mengontrol sifat-sifat suatu organisme. Ada juga yang menyatakan gen adalah substansi hereditas penentu sifat-sifat individu yang menyusun kromosom. Di lain pihak gen adalah suatu unit keturunan (pembawa sifat) berupa suatu segmen tertentu dari molekul ADN (Asam Dioksiribo Nukleat), umumnya terletak di kromosom, dan memperlihatkan ekspresinya berupa penampakan luar yang bisa diamati dan dirasakan, biasanya dinyatakan dengan simbul huruf tunggal. Bisa ditulis dengan huruf kapital untuk gen yang bersifat dominan dan huruf kecil untuk gen yang bersifat resesif.
  • 16. 1. Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. 2. Mengandung informasi genetika. 3. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA.