1. Gardu portal adalah gardu listrik terbuka yang mendistribusikan energi listrik tegangan rendah ke konsumen dengan transformator diangkat minimal 3 meter di atas platform.
2. Pemeliharaan gardu portal meliputi inspeksi peralatan, pengukuran beban transformator, dan pemeriksaan kondisi komponen seperti FCO, sistem pembumian, dan isolasi minyak transformator.
3. Tabel pemeliharaan digunakan untuk mendokumentasikan hasil inspeksi dan pekerja
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tegangan rendah, termasuk penjelasan tentang apa itu jaringan distribusi tegangan rendah, tinggi saluran tegangan rendah, saluran tegangan rendah, sambungan pelayanan, gangguan pada saluran udara tegangan rendah, dan pengaman terhadap tegangan sentuh."
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian akhir sistem listrik yang menyalurkan listrik ke konsumen dengan tegangan di bawah 1000 Volt. Jaringan ini terdiri dari saluran kabel bawah tanah dan udara serta perlengkapan untuk menghubungkan konsumen. Ada berbagai konstruksi tiang dan kabel untuk memastikan distribusi yang aman dan handal serta mencegah gangguan pada sistem.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tegangan rendah, termasuk penjelasan tentang apa itu jaringan distribusi tegangan rendah, tinggi saluran tegangan rendah, saluran tegangan rendah, sambungan pelayanan, gangguan pada saluran udara tegangan rendah, dan pengaman terhadap tegangan sentuh."
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian akhir sistem listrik yang menyalurkan listrik ke konsumen dengan tegangan di bawah 1000 Volt. Jaringan ini terdiri dari saluran kabel bawah tanah dan udara serta perlengkapan untuk menghubungkan konsumen. Ada berbagai konstruksi tiang dan kabel untuk memastikan distribusi yang aman dan handal serta mencegah gangguan pada sistem.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk sebagai pusat pembagi daya listrik ke konsumen. Ia menjelaskan pengertian gardu induk, jenis-jenisnya, fasilitas dan peralatan yang ada seperti transformator, pemutus daya, dan peralatan lainnya. Dokumen ini juga membahas perancangan gardu induk yang mempertimbangkan kapasitas sistem, sifat gardu induk, dan kondisi setempat.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Gardu distribusi adalah bangunan yang berisi peralatan untuk menyalurkan listrik tegangan menengah dan rendah, seperti transformator distribusi, peralatan hubung tegangan menengah dan rendah, serta peralatan pengukur dan pengaman. Terdapat beberapa jenis gardu berdasarkan konstruksi dan penggunaannya.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem transmisi tenaga listrik, termasuk komponen-komponen penting seperti saluran transmisi, komponen menara, dan jenis-jenis gangguan yang sering terjadi. Dibahas pula klasifikasi saluran berdasarkan tegangan dan jarak serta komponen-komponen pembentuk saluran seperti konduktor, isolator, dan menara penyangga.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Mekanisme kegagalan gas, yang disebut percikan, adalah peralihan dari pelepasan tak bertahan keberbagai jenis pelepasan yang bertahan sendiri. Percikan (spark) biasanya terjadi tiba-tiba. Sifat mendasar dari kegagalam percikan (spark breakdown) adalah bahwa tegangan pada (across) sela jatuh (menurun) karena proses yang menghasilkan kehantaran (conductivity) tinggi antara katoda dan anoda.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar, komponen utama, konstruksi, instalasi, dan gambar monogram dari gardu distribusi. Secara singkat, gardu distribusi adalah bangunan yang berisi peralatan untuk menyalurkan listrik tegangan menengah dan rendah ke pelanggan, terdiri atas transformator, peralatan hubung dan proteksi, serta dirancang berdasarkan optimalisasi biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi bolak-balik. Ia menjelaskan parameter-parameter, ciri-ciri, dan konstruksi transformator uji, serta berbagai cara untuk menghasilkan dan mengukur tegangan tinggi bolak-balik seperti menggunakan rangkaian resonansi, sela bola, pembagi kapasitif, dan transformator tegangan. Dokumen tersebut juga membahas cara mengatur tegangan uji secara
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tegangan rendah yang meliputi pengertian, radius operasi, fungsi, konstruksi, komponen utama, tiang listrik, penghantar, dan ketentuan-ketentuan pemasangan jaringan tegangan rendah."
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Daftar harga sepatu safety aneka merk 2014ralali .com
Daftar harga sepatu safety aneka merk 2014 seperti Cheetah, Caugar, Kings, Krisbow, Petrova, Wayna dan aneka merk lainnya. info lebih lanjut bisa kunjungi website kami.
Ralali | Industrial Online Store
http://www.ralali.com
like us on Facebook :
http://www.facebook.com/ralalicom
Follow us on Twitter :
http://www.twitter.com/RalaliCom
Gardu distribusi berfungsi untuk menghubungkan jaringan listrik ke konsumen dan mendistribusikan tenaga listrik pada tegangan yang sesuai. Terdiri dari transformator untuk menurunkan tegangan, peralatan hubung dan pengaman, serta ruangan untuk tegangan menengah dan rendah. Ada beberapa jenis gardu seperti kios, beton, dan open type.
Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk sebagai pusat pembagi daya listrik ke konsumen. Ia menjelaskan pengertian gardu induk, jenis-jenisnya, fasilitas dan peralatan yang ada seperti transformator, pemutus daya, dan peralatan lainnya. Dokumen ini juga membahas perancangan gardu induk yang mempertimbangkan kapasitas sistem, sifat gardu induk, dan kondisi setempat.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Gardu distribusi adalah bangunan yang berisi peralatan untuk menyalurkan listrik tegangan menengah dan rendah, seperti transformator distribusi, peralatan hubung tegangan menengah dan rendah, serta peralatan pengukur dan pengaman. Terdapat beberapa jenis gardu berdasarkan konstruksi dan penggunaannya.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem transmisi tenaga listrik, termasuk komponen-komponen penting seperti saluran transmisi, komponen menara, dan jenis-jenis gangguan yang sering terjadi. Dibahas pula klasifikasi saluran berdasarkan tegangan dan jarak serta komponen-komponen pembentuk saluran seperti konduktor, isolator, dan menara penyangga.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Mekanisme kegagalan gas, yang disebut percikan, adalah peralihan dari pelepasan tak bertahan keberbagai jenis pelepasan yang bertahan sendiri. Percikan (spark) biasanya terjadi tiba-tiba. Sifat mendasar dari kegagalam percikan (spark breakdown) adalah bahwa tegangan pada (across) sela jatuh (menurun) karena proses yang menghasilkan kehantaran (conductivity) tinggi antara katoda dan anoda.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar, komponen utama, konstruksi, instalasi, dan gambar monogram dari gardu distribusi. Secara singkat, gardu distribusi adalah bangunan yang berisi peralatan untuk menyalurkan listrik tegangan menengah dan rendah ke pelanggan, terdiri atas transformator, peralatan hubung dan proteksi, serta dirancang berdasarkan optimalisasi biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi bolak-balik. Ia menjelaskan parameter-parameter, ciri-ciri, dan konstruksi transformator uji, serta berbagai cara untuk menghasilkan dan mengukur tegangan tinggi bolak-balik seperti menggunakan rangkaian resonansi, sela bola, pembagi kapasitif, dan transformator tegangan. Dokumen tersebut juga membahas cara mengatur tegangan uji secara
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan distribusi tegangan rendah yang meliputi pengertian, radius operasi, fungsi, konstruksi, komponen utama, tiang listrik, penghantar, dan ketentuan-ketentuan pemasangan jaringan tegangan rendah."
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Daftar harga sepatu safety aneka merk 2014ralali .com
Daftar harga sepatu safety aneka merk 2014 seperti Cheetah, Caugar, Kings, Krisbow, Petrova, Wayna dan aneka merk lainnya. info lebih lanjut bisa kunjungi website kami.
Ralali | Industrial Online Store
http://www.ralali.com
like us on Facebook :
http://www.facebook.com/ralalicom
Follow us on Twitter :
http://www.twitter.com/RalaliCom
Gardu distribusi berfungsi untuk menghubungkan jaringan listrik ke konsumen dan mendistribusikan tenaga listrik pada tegangan yang sesuai. Terdiri dari transformator untuk menurunkan tegangan, peralatan hubung dan pengaman, serta ruangan untuk tegangan menengah dan rendah. Ada beberapa jenis gardu seperti kios, beton, dan open type.
This document provides a catalogue of test tools from Fluke Corporation, including clamp meters, earth ground testers, infrared cameras, and more. It summarizes the key features and specifications of various product lines. New products are highlighted such as the Fluke 381 clamp meter with a remote display and iFlex flexible current probe. Accessories and replacement models are also listed.
Buku ini memberikan panduan praktis tentang teknik distribusi tenaga listrik untuk siswa SMK. Buku ini menjelaskan konsep dasar distribusi tenaga listrik, sistem distribusi, peralatan seperti gardu distribusi dan transformator, serta jaringan distribusi tegangan rendah dan menengah beserta peralatannya seperti saklar dan pengaman. Buku ini diharapkan dapat mendukung pembelajaran keterampilan praktis tentang teknik distribusi tenaga listrik.
Modul ini membahas tentang perencanaan dan konstruksi panel listrik, meliputi penjelasan tentang kriteria pemilihan panel berdasarkan kapasitas, proteksi, dan aplikasi; jenis-jenis konstruksi panel berdasarkan aplikasinya; serta persyaratan desain standar panel sesuai peraturan yang berlaku. Modul ini juga menjelaskan tentang identifikasi komponen panel, pembuatan dokumen desain, dan daftar kebutuhan komponen untuk membangun panel se
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )Fathan Hakim
Sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik dapat dikelompokkan berdasarkan parameter teknis seperti arus, tegangan, jarak, dan konstruksi, serta dilengkapi peralatan pengamanan untuk mendistribusikan tenaga dari pusat pembangkit ke konsumen dengan aman.
Sakelar merupakan alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik. Terdapat berbagai jenis sakelar seperti sakelar instalasi penerangan, tenaga, dan elektronika. Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis sakelar dan rangkaian instalasi listrik penerangan menggunakan sakelar.
distribusi tenaga listrik adalah menghubungkan antara konsumen atau pemakai tenaga listrik (industri atau perumahan ) dengan sumber daya besar (bulk power source), sedangkan dalam penyalurannya terdapat masalah bagaimana menyalurkan daya ke konsumen dengan cara sebaik-baiknya, mengingat hal tersebut diatas, maka suatu sistem distribusi dengan bagian-bagiannya dapat mempunyai susunan atau bentuk yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut berisi daftar pustaka yang terdiri dari 125 referensi buku dan jurnal tentang teknik listrik dan komponen listrik. Beberapa topik yang dicakup antara lain penerangan, distribusi daya, peralatan listrik, komponen listrik, dan kontrol listrik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang wiring diagram untuk penerangan kapal. Terdapat definisi wiring diagram dan langkah-langkah yang harus diikuti untuk membuat wiring diagram mulai dari zonning, penomoran titik beban, balancing daya, perhitungan arus, hingga penentuan kabel dan busbar.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tegangan pada sistem jaringan listrik, termasuk tegangan rendah, menengah, tinggi, dan ekstra tinggi. Dokumen juga menjelaskan tentang pentingnya grounding/protective earth pada sistem tegangan rendah untuk menjamin keamanan."
Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-YAbdan Arsyad
Laporan ini berisi prosedur pengujian rutin transformator 3 fasa, meliputi pengujian tahanan isolasi, tahanan kumparan, rugi besi dan arus beban nol, short circuit, perbandingan belitan, dan vector group."
Dokumen ini membahas tentang proteksi Jaringan Tegangan Rendah dan Gardu Distribusi PLN. Terdapat penjelasan mengenai diagram sistem pasokan listrik, jenis peralatan proteksi seperti Lightning Arrester dan FCO beserta prinsip kerjanya, konstruksi pemasangan, dan kerusakan. Juga ada contoh soal perhitungan rating peralatan proteksi.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrostatik precipitator (EP) yang meliputi prinsip kerjanya, komponen-komponennya, pengendalian operasi, pemeliharaan, dan troubleshooting. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan terkait, cara kerja EP, dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis gangguan pada kabel bawah tanah seperti gangguan konduktor putus, gangguan seri, gangguan antar fasa, dan gangguan fasa ke tanah. Dokumen ini juga menjelaskan metode untuk menentukan lokasi gangguan pada kabel bawah tanah seperti metode terminal dan metode pelacakan, serta alat yang digunakan seperti reflektometer. Dokumen ini juga membahas cara menent
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai ujian keterusan pemasangan listrik untuk memastikan keselamatan. Ujian tersebut meliputi pemeriksaan visual, ujian keterusan kabel dan litar, serta ujian keterusan pengalir perlindungan menggunakan ohm meter dan loceng penguji sesuai prosedur yang ditetapkan.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 2 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Transformator adalah alat listrik statis yang digunakan untuk mentransfer dan mengubah energi listrik antara sirkuit melalui induksi elektromagnetik. Transformator memiliki nilai ekonomi tinggi dan merupakan bagian penting dalam sistem distribusi listrik, meskipun membutuhkan waktu lebih lama untuk dipasang. Pengujian transformator rutin dan khusus dilakukan untuk mengukur isolasi, kenaikan suhu, tegangan, dan parameter lainnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pemeliharaan dan penyenggaraan peralatan elektrik secara berkala untuk memastikan operasi yang selamat dan lancar. Ia menjelaskan proses penyenggaraan untuk komponen seperti transformer, kabel bawah tanah, papan suis utama, alat perlindungan, dan sistem pembumian serta menekankan pentingnya menyimpan rekod dan melakukan pengujian berkala.
1. Dokumen ini membahas analisis karakteristik voltage sag pada jaringan distribusi 20 kV akibat berbagai kondisi gangguan menggunakan simulasi ATP-EMTP. Metode proteksi yang berbeda dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui efek koordinasinya terhadap karakteristik voltage sag.
2. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode keempat yang menggunakan fuse F3B dan recloser memberikan durasi gangguan terpendek dan kinerja ter
1. Pengertian dan Fungsi Gardu Portal
Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (outdoor) yang memakai konstruksi
tiang/menara kedudukan transformator minimal 3 meter diatas platform. Umumnya memakai
tiang beton ukuran 2x500 daN.
Fungsi dari gardu portal adalah untuk mendistribusikan energy listrik tegangan rendah ke
konsumen.
Elemen DasarSistem
Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan
pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan
elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana
pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir.
2. Kriteria Operasi dan Keandalan Sistem
Prosedur uji layak instalasi gardu sebelum dioperasikan instalasi gardu distribusi harus dilakukan
uji layak yang meliputi:
1). Uji verifikasi rencana
- Meneliti kesesuaian hasil pelaksanaan dengan rancangan bahan referensi adalah
persyaratanpersyaratan teknis pada rancangan surat perintah kerja.
- Meneliti kesesuaian spesifikasi teknis dengan material yang terpasang.
2). Uji fisik hasil pelaksanaan.
- Meneliti apakah hasil pelaksanaan telah memenuhi persyaratan fisik hasil pekerjaan (kokoh,
tidak goyang) tekukan, belokan kabel clan lain-lain.
- Meneliti mekanisme kerja peralatan.
- Meneliti kebenaran pengkabelan, pengawatan instalasi listrik.
- Meneliti kekencangan ikatan-ikatan mur, baut, konektor dan lain-lain.
- Meniliti kabel-kabel instalasi tidak menahan beban mekanik selain beban sendiri.
- Meneliti pengkabelan (wiring) instalasi kontrol.
3). Uji Ketahanan Isolasi
- Melakukan uji ketahanan isolasi dengan alat megger pada tiap antar fasa clan fasa tanah
(referensi PUIL 1 volt = 1 kilo ohm) pada sisi TM clan TR.
- Uji dilakukan juga pada transformator.
4) Uji ketahanan Impulse
Melakukan uji withstand test 50 k J per 1 menit.
3. Gambar 4.3 Diagram satu garis pada pelanggan TM
5). Uji Power Frekuensi
Melakukan uji tegangan 24 kV selama 15 menit.
6). Uji alat proteksi
-Uji fisik pengaman lebur dengan multi meter
-Uji Rak proteksi (jika ada)
7). Uji alat-alat kontrol
- Setelah dioperasikan uji unjuk kerja alat-alat kontrol (lampu, voltmeter, ampere meter): Hasil
uji laik didokumenkan untuk izin operasional.
Bentuk Modus dan Efek Kegagalan
Salah satu penyebab dari gangguan – gangguan pada gardu portal diantaranya gangguan
(line – ground) gangguan ini terjadi akibat adanya konduktor yang menyentuh ground atau
menyentuh kabel ground.Gangguan (line – line ) gangguan ini terjadi akibat adanya konduktor
yang menyentuh fasa lain.
Sambaran petir di bagi menjadi 2 ada sambaran petir langsung yaitu sambaran petir yang
langsung dari awan yang langsung menyambar jarinyan sehingga menyebabkan tegangan naik
dengan cepat .daerah yang biasanya tersambar adalah tower, kawat petir dan kawat penghantar,
4. besarnya tegangan dan arus pada smbaran ini tergantung pada besar arus kilat.Sedangkan
sambaran tidak langsung adalah samabaran yang di sebabkan sambaran petir ke bumi atau dari
awan ke awan yang dekat dengan jaringan yang menyebabkan timbulnya muatan induksi pada
jaringan.
Kegagalan isolasi minyak trafo di sebabkan beberapa hal antara lain karena minyak trafo
tersebut sudah lama digunakan, berkurangnya kualitas dielektrik dan karena minyak trafo
tersebut terkena tegangan lebih.
Efek kegagalan
Parameter Fisik dan Kinerja Sistem yang Di Tangani
Minyak trafo
Untuk mencegah gangguan trafo karena minyaknya, maka diperlukan secara periodic
pemeriksaan minyak di laboratorium untuk mengetahui :
Nilai tegangan tembus
Kadar asam dan air
Nilai viskositas
Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan )
No
Sifat – sifat minyak
trafo
Minyak trafo tua
Setelah diolah
dengan reactor
minyak
Minyak trafo
baru
1 Kadar asam (mg koh/ g
minyak)
>= 1.00 0.03 0.03
2 Tegangan tembus
(kv/cm)
< 80 >=120 >= 120
3 Kadar air >0.05 0.00 0.00
4 Kadar kotoran >1.10 0.00 0.00
5 Visositas (milli poises) >30 19.24 18.45
6 Warna Coklat kemerahan Kuning Kuning muda
Tak berwarna
7 Bau Sangat merangsang Tak berbau Tak berbau
5. Perbandingan transformator
Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa trafo akan bekerja dengan tegangan keluaran
yang seimbang bila tegangan masuk seimbang.
Trafo dengan kondisi kurang baik keseimbangan tegangan dapat terjadi disebabkan oleh :
Jumlah belitan primer dan atau sekunder tidak sama dengan pembuatannya
Ukuran penampang belitam sisi primer dan atau sekunde tidak sama dengan pembuatannya
Adanya hubung singkat pada sisi primer dan atau sekunder
Cara pengujiannya yaitu
Lepaskan kabel penghubung trafo
Pada sisi tegangan tinggi di beri tegangan 230/400 volt
Atur sadapan trafo
Ukur tegangan pada terminal – terminalnya
Pengukuran besar tahanan pentanahan
Ada 2 macam pentanahan PHB – TR yaitu pentanahan kerangka yang nilai maksimalnya 1,7
ohm dan pentanahan netral nilainya 5 ohm.
Perameter besaran listrik dengan menggunakan PQA ( power quality analizy )
Pada power quality meter ini terdapat beberapa besaran listrik yang dapat di ukur
diantaranya tegangan,arus, frekuensi, flicker, unbalance voltage, harmonisa dan factor daya.
NO Parameter Pengukuran Standar IEC
1 Volt/Amp/Hertz +5% / - 10%
2 Harmonisa THD 5%
6. 3 Voltage Unbalance 2%
4 Dips & Swells Dip < 207 V 20/week
Swell > 253 V
5 Flicker 0.65 plt
6 Variasi Frekuensi +/- 1%
Kontruksi fisik gardu portal seperti kekuatan tiang penyangga
Pengukuran kapasitas trafo dengan mengukur daya yang terpakai pada trafo saat beban puncak
Pendekatan yang diperlukan / dipilih
Pendekatan maintenance yang di pilih adalah productive maintenance, pemeliharaan
perangkat difokuskan pada ketercapaian hasil produk pada tingkat kuantitas dan kualitas yang di
butuhkan.
Strategi implementasi dari pendekatan maintenance ini adalah fungsi pemeliharaan harus
mampu memastikan ketersidaan peralatan untuk menghasilkan produk pada tingkat kuantitas dan
kualitas yang di butuhkan.Dan kegiatan maintenance terbagi menjadi dua yaitu planned
maintenance dan unplanned maintenance.
Perancangan kartu dan penjadualan pemeliharaan
Kartu Pemeliharaan
Spesifikasi trafo
Daya trafo : Kva
Tegangan sisi primer : volt
Tegangan sisi belitan : volt
7. Suhu belitan saat pengukuran : 0c
TABEL PENGAMATAN TAHANAN ISOLASI
Pengujian Lv – body Lv – Hv Hv – body
Tanggal
Paraf
Tahanan
Isolasi
`
TABEL PENGAMATAN MINYAK TRAFO
No
Sifat – sifat
minyak trafo
Minyak trafo Keterangan
Paraf
1 Kadar asam (mg
koh/ g minyak)
2 Tegangan
tembus (kv/cm)
3 Kadar air
4 Kadar kotoran
5 Visositas (milli
poises)
6 Warna
7 Bau
TABEL PENGAMATAN PENGUJIAN PERBANDINGAN
TRANSFORMASI
SADAPAN
TERMINAL TEGANGAN
TEGANGAN TINGGI
TERMINAL TEGANGAN
RENDAH
U - V V -W U - W U - V V -W U - W
1
2
3
4
5
8. Penjadulan Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin
Inspeksi gardu portal : memeriksa dan melaporkan keadaan instalasi meliputi ruang gardu, trafo,
PHB –TR, sepatu kabel, baud dan mur.
Pengukuran beban pada trafo distribusi
Pengukuran beban jurusan PHB – TR
Pemeriksaan suhu
Pemeriksaan kondiso FCO
Pemeriksaan sistem pembumian
Pada pemeliharaan rutin diatas jadwal pemeliharaanya pada kurun waktu yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan dan umur dari peralatan yang di pelihara, waktu tersebut dapat berupa
pemeliharaan mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, tahunan.
9. 1. Tabel pengamatan
Tabel 1. Pesiapan pemeliharaan PHB-TR (Indentifikasi komponen PHB-TR)
No. Nama Komponen Kondisis Terpasang saat pemeriksaan Ket
1 Fuse Baik
2. Rel bus Baik, memiliki warna dana nama plate
tiap fasa
3. Saklar utama Kondisi kurang baik terutama pada
body
4. Penghantar dari out
going saklar utama ke rel
bus fasa R, S, T
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
5. Terminal rel bus fasa R
warna merah ke
incoming fuse 3 jurusan.
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
6. Terminasi rel bus fasa S
warna kuning ke
incoming fuse 3 jurusan
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : ada yang berkarat
7. Terminasi rel bus fasa T
warna hitam ke incoming
fuse 3 jurusan
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
8. Dari fasa R warna merah
ke terminasi dan sepatu
kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
9. Dari fasa S warna kuning
ke terminasi dan sepatu
kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
10. Dari fasa T warna hitam
ke terminasi dan sepatu
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
10. kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Mur baut : berkarat
11. Box PHBT-R ke
pembumian
Penghatntar : ada yang berkarat
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
12. Lampu penerangan di
dalam box panel
Penghatntar : baik
Sepatu kabel : baik
Mur baut : berkarat
Tabel 2. Pemeliharaan PHB-TR
No. Nama Komponen Kegiatan pemeliharan terhadap komponen PHB-TR Ket
1 Fuse Fuse : pengecekan keadaan fuse.
Ground plate : pengecekan keadaan
2. Rel bus Mur/baut : pembersihan dan pengecangan
Cat : di bersihkan terlebih dahulu dan di cat
ulang
3. Saklar utama Mur/baut : pengecangan dan di bersihkan
Terminasi : dibersihkan
4. Penghantar dari out
going saklar utama ke rel
bus fasa R, S, T
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
5. Terminal rel bus fasa R
warna merah ke
incoming fuse 3 jurusan.
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
6. Terminasi rel bus fasa S
warna kuning ke
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
11. incoming fuse 3 jurusan untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
7. Terminasi rel bus fasa T
warna hitam ke incoming
fuse 3 jurusan
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
8. Dari fasa R warna merah
ke terminasi dan sepatu
kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
9. Dari fasa S warna kuning
ke terminasi dan sepatu
kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
10. Dari fasa T warna hitam
ke terminasi dan sepatu
kabel outgoing fuse 3
jurusan.
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
11. Box PHBT-R ke
pembumian
Penghantar : dibersihkan/dilap
Sepatu kabel : dibersihkan dan menggunakan HCl
untuk menghilang karatan
Mur baut : dibersihkan dan menggunakan cairan
HCl untuk menghilangakan karat
12. Lampu penerangan di
dalam box panel
Lampu : pengecekan dan dibersihkan
Fitting lampu : dibersikan