Sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik dapat dikelompokkan berdasarkan parameter teknis seperti arus, tegangan, jarak, dan konstruksi, serta dilengkapi peralatan pengamanan untuk mendistribusikan tenaga dari pusat pembangkit ke konsumen dengan aman.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Gardu Induk adalah sub sistem dari system transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan Gardu Induk sangat besar. Gardu Induk juga bisa diibaratkan sebagai terminal atau stasiun transmisi, di mana tegangan listrik bisa diatur apabila tegangan turun
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Gardu Induk adalah sub sistem dari system transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan Gardu Induk sangat besar. Gardu Induk juga bisa diibaratkan sebagai terminal atau stasiun transmisi, di mana tegangan listrik bisa diatur apabila tegangan turun
distribusi tenaga listrik adalah menghubungkan antara konsumen atau pemakai tenaga listrik (industri atau perumahan ) dengan sumber daya besar (bulk power source), sedangkan dalam penyalurannya terdapat masalah bagaimana menyalurkan daya ke konsumen dengan cara sebaik-baiknya, mengingat hal tersebut diatas, maka suatu sistem distribusi dengan bagian-bagiannya dapat mempunyai susunan atau bentuk yang berbeda-beda.
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Outline
Gaya pd muatan bergerak
Gaya pd unsur arus diferensial
Gaya antara unsur arus diferensial
Gaya dan torka
Magnetisasi
Syarat batas magnetik
Rangkaian magnetik
Induktansi & induktansi bersama
Sistem Kelistrikan
Mata Kuliah
Sistem Catu Daya
Definisi Sistem kelistrikan terdiri dari 2 kata, yaitu “sistem” merupakan rangkaian atau kumpulan dari sebuah kesatuan, dan “listrik” adalah sumber energi yang di salurkan melalui kabel.
Jadi, sistem kelistrikan adalah suatu kumpulan atau rangkaian dari kesatuan energi yang saling terhubung untuk menggerakan suatu komponen tersebut.
Secara umum sistem tenaga listrik dapat dikatakan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. pembangkit tenaga listrik,
b. penyaluran tenaga listrik dan
c. distribusi tenaga listrik.
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban.
Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan seperti terlihat pada gambar 2.1.
Ketentuan Dasar Dalam Sistem Tenaga Listrik
Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik untuk keperluan konsumen
Menjaga nilai kestabilan nilai tegangan, dimana tidak lebih toleransi 10%
Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak lebih toleransi 0,1 Hz
Harga yang tidak mahal
Standar keamanan (safety)
Respek terhadap lingkungan
Sistem Tenaga Listrik :
Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi
Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system :
Sistem Pembangkitan
Sistem Transmisi
Sistem Distribusi
klasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga air.klasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga airklasifikasi dan penjelasan pembangkit listrik tenaga air
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Sistem Penyaluran Tenaga Listrik
Pembangkit
Transmisi
Distribusi
Instalasi (Konsumen)
Pertemuan 1
Mata Kuliah Metode Numerik dan Teknik Komputasi
Jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dosen Pengampu : Muhtadin, S.T. MT.
Materi power point adalah sebagai berikut
1. Medan Magnet Konstan
2. Gaya-gaya magnet, Bahan Magnetik, dan Induktansi
3. Medan Fungsi Waktu dan Persamaan-persamaan Maxwell
4. Gelombang Datar Serbasama
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Kuliah 3 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Sistem Transmisi dan Distribusi )
1. SISTEM TRANSMISI
• Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran transmisi.
• Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi
tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut
tenaga yang akan dikirim dari pusat
pembangkit ke pusat beban harus
ditransmisikan dengan tegangan tinggi
maupun tegangan ekstra tinggi.
2.
3. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Distribusi berfungsi
mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri,
perumahan dan sebagainya. Transmisi
tenaga dengan tegangan tinggi maupun
ekstra tinggi pada saluran transmisi di
rubah pada gardu induk menjadi
tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer, yang selanjutnya
diturunkan lagi menjadi tegangan untuk
konsumen
4.
5.
6. • Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN
kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV,
150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan
500 KV dalam praktek saat ini disebut
sebagai tegangan ekstra tinggi.
• Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN
adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV.
Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa
tegangan distribusi primer PLN yang
berkembang adalah 20 KV
7.
8.
9.
10. Kapasitas terpasang: 19.615 MW
Daya Mampu Netto : 18.402 MW Generation Mix 2004:
Jumlah pembangkit: 216unit. - Coal = 47.7% - Gas = 17.4%
Panjang transmisi: 18.532 kms. - Oil = 21.6% - Hydro = 5.3%
Jumlah trafo: 45.526 MVA - Geothermal = 6.9
Data 2004 : Produksi : 92.6 TWh
Data 2005 : Beban Puncak tertinggi : 14.821 MW (29 April 2005)
PT Indonesia Power : 8.952 MW - 122 unit
PT PJB : 6.471 MW - 70 unit
PLN PMT : 858 MW - 6 unit
IPPs : 3.334 MW - 18 unit
InstalledCapacity : 19.615MW - 216unit
MUARA KARANG
SOPP (OIL) : 300 MW
SOPP (G) : 400 MW
CCPP : 508 MW
MUARA TAWAR
CCPP (OIL) : 920 MW
CIRATA
HEPP : 1008 MW
SURALAYA
SCPP 1-4 : 1600 MW
SCPP 5-7 : 1800 MW
P R I O K
SOPP (OIL) : 100 MW
GTPP (OIL) : 52 MW
CCPP : 1180 MW
SALAK IPP
Geo.PP : 183 MW
KRACAK/UBRUG
HEPP : 37 MW
JATILUHUR (PJT)
HEPP : 180 MW
SUNYARAGI
GTPP : 80 MW
JELOK/TIMO/KD.OMBO
HEPP : 55 MW
PLENGAN/LAMAJAN
HEPP : 47 MW
KAMOJANG
Geo.PP : 140 MW
W.LINTANG/SEMPOR
HEPP : 19 MW
MRICA/GARUNG/KETENGER
HEPP : 215 MW
WONOGIRI/MICRO HYDRO
HEPP : 16 MW
BRANTAS
HEPP : 275 MW
G R E S I K
SOPP (OIL) : 200 MW
SOPP (G) : 400 MW
GTPP : 40 MW
CCPP : 1578 MW
TAMBAK LOROK
SOPP (OIL) : 300 MW
CCPP : 1034 MW
P E R A K
SOPP (OIL) : 100 MW
G R A T I
GTPP : 302 MW
CCPP : 462 MW
PAITON PLN
SCPP : 800 MW
PESANGGARAN
Diesel PP : 66 MW
GTPP : 125 MW
SAGULING
HEPP : 700 MW
GILIMANUK
GTPP : 134 MW
CILACAP
GTPP (OIL) : 55 MW
PAITON IPP
SCPP : 2450 MW
SALAK PLN
Geo.PP : 180 MW
DARAJAT PLN
Geo.PP : 55 MW
WAYANG WINDU
Geo.PP : 110 MW
DIENG
Geo.PP : 50 MW
PEMARON
GTPP : 98 MW
CIKARANG LISTRINDO
CCPP : 150 MW
GILITIMUR
GTPP : 40 MW
DARAJAT IPP
Geo.PP : 95 MW
MUARA TAWAR
GTPP (OIL) : 858 MW
Sistem Tenaga Listrik JAMALI
CLGON
SLAYA
KMBNG BKASI
GNDUL
CWANG
CBATU
CIBNG CRATA
SGLNG BDSL
N
CRBON
KLTEN
UNGAR PWRDI
SBBR
T
GRSIK
SBLTN
PITON
KDIRI
MADURA
BLRJA
DEPOK
MRTWR
CSKAN
TJATI
BABAT
GRATI
TSMYA
11. SISTEM PEMBANGKITAN
Tenaga listrik dibangkitkan dan dibangun di
pusat-pusat listrik. Menurut asal dan sumber
dari mana tenaga listrik ini dibuat, maka dapat
dikenal :
Energi alam yang berasal dari fossil seperti
batu bara, minyak bumi dan gas alam akan
menghasilkan pembangkit thermal berupa Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga
Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Energi Alam yang berupa bahan galian seperti
uranium dan thorium akan menghasilkan
pembangkit thermal seperti Pusat Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
12. SISTEM PEMBANGKITAN
– Energi alam yang berasal dari air terjun
maupun aliran sungai akan
menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA)
– Energi alam berupa tenaga angin, tenaga
pasang naik dan pasang surut air laut masih
belum termanfaatkan dengan baik
– Energi alam yang berasal dari tenaga matahari
masih dikembangkan terus, sehingga belum
dipasarkan secara komersial.
14. Apakah sel surya ?
• Sel Surya terbuat dari bahan Silikon Polikristalin dengan
tebal +/- 0,5 mm berupa keping.
• Setiap keping silikon merupakan hubungan p – n dengan
kontak logam dibelakang dan didepan ( bagian yang
menghadap sinar matahari ).
• Logam bagian depan dibuat sepotong sepotong shg tidak
menghalangi sinar matahari untuk mencapai keping silikon.
• Didalam keping ,sinar matahari memberikan energinya dan
dipakai untuk memisahkan pembawa muatan listrik positip
(hole) dari pembawa muatan negatip (elektron)
• Hole (+) yang terjadi dikumpulkan pada sisi type p,
elektronnya pada sisi type n
• Pemisahan ini terjadi karena ada medan listrik pada daerah
antar muka type p dan n terjadilah BATERAI.
16. SISTEM PEMBANGKITAN
Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada
umumnya dapat dikategorikan hanya dua
macam pembangkit yakni :
Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti
PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN
Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti :
PLTA, PLT Minihydro, PLT Micorhro, PLT
Picohydro
17. PLTA
– Jenis aliran sungai langsung (run of river), PLTA jenis ini
menggunakan aliran sungai langsung secara alamiah. Besar
daya listrik yang dibangkitkan tergantung pada deras air sungai
yang cukup untuk dapat mengoperasikan turbin dengan
generatornya. Bila aliran air sungai dapat cukup lama
dipergunakan untuk pembangkit maka PLTA jenis ini dapat
dipergunakan untuk memikul beban dasar dari system tenaga
listrik.
– Jenis dengan kolam pengatur untuk mengatur aliran sungai,
bangunan kolam pengatur dapat melintang sungai dan
membangkitkan tenaga listrik sesuai dengan perubahan beban.
PLTA dapat dikategorikan berdasarkan aliran
air menjadi 3 macam :
18. PLTA
• Jenis waduk, mempunyai
bendungan yang besar yang
dibangun melintang sungai,
sehingga terjadi danau buatan.
Tenaga listrik yang dihasilkan dapat
di manfaatkan sepanjang tahun.
• Jenis dipompa, memanfaatkan
tenaga listrik yang berlebihan pada
saat tenaga pemakaian listrik
berkurang pada tengah malam untuk
memompa air dari bagian yang
mempunyai elevasi rendah ke
bagian penyimpanan yang
mempunyai elevasi yang lebih tinggi,
air ini dimanfaatkan untuk
pembangkitan tenaga listrik selama
jam beban puncak untuk memenuhi
permintaan tenaga listrik dari
system.
23. SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari
pusat-pusat pembanngkit tenaga listrik yang jauh dari
pusat-pusat beban, dan juga untuk saluran interkoneksi
antara system tenaga listrik yang satu dengan system
tenaga listrik yang lain, yang pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi :
• Berdasarkan arus terdiri dari saluran transmisi arus
bolak-balik dan saluran transmisi arus searah.
• Berdasarkan tegangan terdiri dari saluran tegangan
rendah, saluran tegangan menengah, saluran
tegangan tinggi, dan saluran ekstra tinggi, yang
masing-masing mengikuti standar tertentu.
24. SISTEM PENYALURAN TENAGA
LISTRIK
• Berdasarkan penempatan terdiri dari saluran udara dan
saluran bawah tanah.
• Berdasarkan jarak terdiri dari saluran transmisi jarak
pendek sekitar sampai dengan 50 mil saluran transmisi
jarak menengah antara 50 mil sampai dengan 150 mil
dan saluran transmisi jarak jauh lebih dari 150 mil.
• Berdasarkan karakteristiknya saluran transmisi
mempunyai parameter yang terdiri dari resistans,
induktans, kapasitans dan konduktans.
25. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk membagi tenaga listrik ke
konsumen baik pabrik, industri, komersial dan umum untuk kebutuhan
tenaga listrik perumahan yang dapat di klasifikasikan menjadi :
• Berbagai tipe saluran distrbusi yang terdiri dari :
– Menurut arus, searah dan bolak-balik
– Menurut besar tegangan yang dipakai
– Menurut frekuensi yang dipakai
– Menurut jenis konstruksi yang dipakai
– Menurut beban, penerangan, komersial dan industri
– Menurut bentuk sambungan, 3 fasa 3 kawat, 3 fasa 4
kawat, fasa tunggal
– Menurut hubungan rangkaian, radial, tertutup (loop), dan
jaringan jala (network)
– Menurut sistem pentanahan titik netralnya
26. SISTEM DISTRIBUSI
• Berdasarkan peralatan terdiri dari tiang
penyangga, penghantar, isolator, dan trafo
distribusi
• Berdasarkan pengamanan gangguan sistem
distribusi :
– Pengamanan terhadap arus lebih dapat
mempergunakan pengamanan lebur, penutup balik
otomatis dan pemutus tenaga untuk distribusi
saluran udara; pengaman lebur dan pemutus
tenaga untuk saluran distribusi bawah tanah.
– Pengaman terhadap gangguan tegangan lebih,
untuk saluran distribusi udara memakai arester
atau penangkal petir