SlideShare a Scribd company logo
MATSAINS

FUNGSI

Kelompok VIII

1. Sumarni
2. Budiman
3. M. Yasir
Fungsi
Fungsi aljabar
Fungsi
irrasional

Fungsi non-aljabar
(transenden)

Fungsi rasional

F. Polinom
F. Linier
F. Kuadrat
F. Kubik
F. Bikuadrat

F.Pangkat

F. Eksponensial
F. Logaritmik
F. Trigonometrik
F. Hiperbolik

Aplikasi Dalam Ilmu Biologi
1. PENGERTIAN RELASI & FUNGSI
Gambar 1.1
(diagram panah)

X

Y

a

1

b

2

c

3

d

4

A. Definisi relasi:
Relasi dari himpunan X ke
himpunan Y adalah aturan yang
menghubungkan anggota-anggota
himpunan X dengan anggotaanggota himpunan B.

5

Domain
daerah asal

Kodomain
daerah kawan

Range (daerah hasil)
Didapat dari himpunan kodomain
:1,2,3,4
B. Notasi fungsi, Daerah Asal (domain), dan Daerah Hasil
(Range/Nilai Funsi).
Pada notasi fungsi y = f(x), x biasanya disebut variabel bebas
(variabel yang tidak tergantung sembarang nila atau variabel lain),
dan y disebut variabel terikat (variabel yang nilainya tergantung
pada nilai atau variabel yang lain. Nilai variabel terikat y tergantung
pada variabel x
Pada fungsi f : X → Y tersebut, himpunan X disebut daerah asal
(domain), fungsi f dinotasikan 𝐷 𝑓 . Himpuna B disebut daerah kawan
(kodomain) fungsi f dan himpunan unsur-unsur di B
yang
merupakan bayangan unsu-unsur di domain disebut daerah hasil
(range) fungsi f, dinotasikan 𝑅 𝑓 . Pada Gambar 1.1 diperoleh:
 𝐷𝑓
= A = {a, b, c, d}
 Kodomain f
= B = {1, 2, 3, 4, 5}

𝑅𝑓
= {1, 2, 3, 4}
C. Definisi Fungsi (Pemetaan):
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang
menghubungkan setiap anggota himpuna A dengan tepat satu
anggota himpunan B.
A

A

B

Garam

B

Garam

Asin

Asin

Gula

Manis

Gula

Manis

Cuka

Asam

Cuka

Asam

Lada

Pedas

Lada

Pedas

Pahit

Cabai

Pahit

Fungsi

Bukan fungsi
Gambar 1.2
(jenis rasa)
2. MENYATAKAN BENTUK FUNGSI
a. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Diagram
Panah (dapat dilihat pada contoh gambar 1.1 dan 1.2)
b. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dalam
Koordinat Cartesius
B
Pahit
Asin
Asam
Manis
Pedas

Garam

Gula

Cuka

Lada

A
c. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan
Pasangan Berurutan.
 Relasi jenis rasa pada Gambar 1.2, memiliki himpunan jenis
makanan/bahan makanan A = {Garam, Gula, Cuka, Lada}, dan
himpunan jenis rasa B = {Asin, Manis, Asam, Pedas, Pahit}.
 Relasi jenis rasa ditulis :
R = {(Garam, Asin), (Gula, Manis), (Cuka, Asam), (Lada, Pedas)}

Catatan Pasangan berurutan dilambangkan dengan (x,y)
dengan x menyatakan anggota suatu himpunan
tertentu, sebut A (domain), dan y menyatakan
anggota dari himpunan lain, sebut B (kodomain).
Pada bagian ini menyatakan relasi sebagai
himpunan pasangan berurutan (x,y).
3. SIFAT-SIFAT FUNGSI
1. Fungsi
Satu-satu
(Injektif)

• Fungsi f:AB adalah fungsi injektif apabila
setiap dua elemen yang berlainan di A akan
dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.

Misalnya:
Fungsi f pada R yang didefinisikan
dengan f(x) = x 2 bukan fungsi satusatu sebab f(-2) = (f(2)

A
1

Adapun fungsi pada A=(bilangan
asli) yang didefinisikan dengan
f(x)=2x
merupakan fungsi satusatu sebab kelipatan dua dari
setiap dua bilangan yang berlainan
adalah berlainan pula.

2
3
4

B
1
2
3
4
5
6
7
8
2. Fungsi
Surjektif
(Onto)

• Fungsi f:AB adalah fungsi surjektif apabila
setiap elemen di B pasti merupakan peta dari
sekurang-kurangnya satu elemen di A atau “f
memetakan A Onto B”

Misalnya:
Fungsi f:RR yang didefinisikan
dengan f(x) = x 2 bukan fungsi Onto
karena himpunan bil. Negatif tidak
dimuat oleh hasil fungsi tersebut.

A
a
b

Misal A={a, b, c, d} dan B= ={x, y, z}
fungsi f:RR pada adalah fungsi
surjektif sebab daerah hasil f
adalah ama dengan kodomain dari
f (himpunan B).

c
d

B

x

y
z
• Fungsi f:AB sedemikian rupa sehingga f
merupakan fungsi yang injektif dan surjektif,
3. Fungsi Bijektif
maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif
(korespondensi
satu-satu)
atau “A dan B berada dalam korespondensi
satu-satu”.

Misalnya:
Relasi dari himpunan A={a, b, c, d}
ke himpunan B={p, q, r} diagram
panah di samping adalah suatu
fungsi yang bijektif.

a

x

b

y

c

z
4. JENIS-JENIS FUNGSI
A. Fungsi Linier
1. Definisi

Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan sebagai
f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a ≠ 0 disebut
fungsi linier.

Grafik fungsi linier berupa garis lurus dan untuk
menggambar grafik fungsi linier dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1. Membuat tabel
2. Membuat titik potong dengan sumbu-x dan
sumbu-y.
Contoh: Suatu fungsi linier ditentukan oleh y = 4x - 2
dengan daerah asal {x -1 ≤ x ≤ 2, x ∈ R}.
a. Buat tabel titik-titik yangmemenuhi persamaan diatas .
b. Gambarlah titik-titik tersebut dalam diagram Cartesius.
c. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y.
Penyelesaian:
a. Ambil sembarang titik pada domain
X

-1

0

1

2

Y = 4x-2

-6

-2

2

6

Jadi, grafik fungsi melalui titik-titik (-1,-6), (0,-2), (1,2), (2,6)
b.

Y

c. Titik potong dengan sumbu x ( y= 0 )
y = 4x – 2

6

0 = 4x - 2

•

2 = 4x
x=
2

•

-2 -1 O

1 2

• -2

1
2

Jadi titik potong dengan sumbu X adalah ( ½,0)

X

Titik potong dengan sumbu Y ( x = 0 )
y = 4x – 2
y = 4(0) – 2
y = -2

Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah (0,-2)
•

-6
2. Gradien Persamaan Garis Lurus
Cara menentukan gradien :
a. Persamaan bentuk y = mx+c, gradiennya adalah m.
a
b. Persamaan bentuk ax+by+c=0 atau ax+by=-c adalah m 
b

c. Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2),
y  y1
gradiennya adalah m  2
x2  x1
Contoh :
1) Tentukan gradien persamaan garis berikut:
a. y = 3x – 4
b. 2x – 5y = 7
2) Tentukan gradien garis yang melalui pasangan titik (-2,3) dan (1,6)
Penyelesaian:
1) a. Y = 3x – 4
gradien = m = 3
b. 2x - 5y = 7, a = 2 dan b = - 5
m =

2
a
=  5
b

2)

m
m


y2  y1
x2  x1
63
1  (2)
63
1 2

1

3. Menentukan Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan gradien m
adalah y – y1 = m ( x – x1 )
Persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2) adalah

y  y1
x  x1

y2  y1 x2  x1
Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik ( -2, 1 ) dan gradien -2
Jawab :
y – y1 = m ( x – x1 )
y – 1 = -2 ( x – (-2))
y - 1 = -2 (x + 4)
y - 1 = -2x – 4
y = -2x – 4 + 1
y = -2x – 3
Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(-2, 3) dan Q(1,4)
Jawab :

y  y1
x  x1

y2  y1 x2  x1

y 3 x 2

4  3 1 2

y 3 x  2

1
3
3 (y-3) = 1 (x+2)
3y - 9 = x + 2
3y – x -9 -2 = 0
3y–x-11= 0
b. Fungsi Kuadrat
1. Bentuk Umum Fungsi Kuadrat

y = f(x)  ax2 + bx + c dengan a, b, c  R dan a  0.
Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola simetris
2. Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat
Berdasarkan nila a:
1). Jika a > 0, parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai
titik balik minimum, dinotasikan 𝑦 𝑚𝑖𝑛 atau
titik
balik
minimum.
2). Jika a < 0 parabola terbuka ke bawah sehingga
mempunyai titik balik maksimum. dinotasikan 𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑠 atau
titik balik maksimum.
Berdasarkan nilai diskriminan (D):
Nilai diskriminan suatu persamaan kuadrat adalah D = 𝑏2 – 4ac
Hubungan antara D dengan titik potong grafik dengan sumbu X

a. Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik
yang

berbeda.

b. Jika D = 0 maka grafik menyinggung sumbu X di sebuah

titik.
c. Jika D < 0 maka grafik tidak memotong dan tidak
menyinggung

sumbu X.
Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat Terhadap
Sumbu X
a>0
D=0

a>0
D>0

X

(ii)

(i)

a>0
D<0

X

(iii)

X

X

X

a<0
D=0

X

(iv)

a<0
D>0

(v)

(vi)

a<0
aD0 0
<<
D<0
3. Langkah-langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

1). Mementukan titik potong dengan sumbu X (y=0)
2). Menentukan titik potong dengan sumbu Y (x=0
3). Mentukan sumbu simetri dan koordinat titik balik
−𝑏
 Persamaan sumbu simetri adalah x =
−𝑏
2𝑎

2𝑎
−𝐷
−4𝑎

 Koordinat titik puncak adalah
,
4) Menentukan beberapa titik bantu lainnya (jika
diperlukan)
Contoh :

Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x2 – 4x – 5.
Penyelesaian :
1). Titik potong dengan sumbu X (y = 0)
x2 – 4x – 5 = 0

(x + 1)(x – 5) = 0
x = -1 atau x = 5
Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah titik (- 1, 0)
dan (5, 0).
2). Titik potong dengan sumbu Y (x = 0)
y = 02 – 4(0) – 5
y = -5
Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah titik ( 0, -5 )
3). Sumbu simetri dan koordinat titik balik

 b  (4) 4
x

 2
2a
2(1)
2
 D  ((4) 2  4(1)(5))
y

 9
4a
4(1)
Jadi, sumbu simetrinya x = 2 dan koordinat titik baliknya (2, -9).
4). Menentukan beberapa titik bantu. Misal untuk x = 1, maka y = -8.
Jadi, titik bantunya (1, -8).
Grafiknya :
Y
•

-1

0

1

X
2

3

4

-1
-2
-3
-4
-5

•

•

-6
-7
-8
-9

•

•
•

•
5
Persamaan fungsi kuadrat f(x) =ax2 + bx + c apabila diketahui grafik fungsi
melalui tiga titik
Contoh:

Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (1,-4), (0,-3) dan (4,5)
Jawab:
f(x) = ax2 + bx + c
f(1) = a(1)2 + b(1) + c = -4
a + b + c = -4 . . . 1)
f(0) = a(0)2 + b(0) + c = -3

0 + 0 + c = -3
c = -3 . . . 2)
f(4) = a(4)2 + b(4) + c = 5
16a + 4b + c = =5 . . .

3)
Substitusi 2) ke 1)
a + b – 3 = -4
a + b = -1 . . . 4)
Substitusi 2) ke 3)
16a + 4b – 3 = 5
16a + 4b = 8 . . . 5)
Dari 4) dan 5) diperoleh :
a + b = -1 x 4 4a + 4b = -4
16a + 4b = 8 x 1 16a + 4b = 8 _
-12a = -12
a = 1
Substitusi a = 1 ke 4)
1 + b = -1
b = -2
Jadi, fungsi kuadratnya adalah f(x) = x2 -2x -3
Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui

dua titik potong terhadap sumbu X dan satu titik lainnya dapat
ditentukan dengan rumus berikut .

f ( x)  a( x  x )(x  x )
1
2
Contoh :
Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di
titik A (1,0), B (-3,0), dan memotong sumbu Y di titik (0,3)
Penyelesaian:

f ( x)  a( x  x1 )( x  x2 )
Titik (1,0) dan (-3,0) disubstitusikan ke f(x) menjadi :
f(x) = a(x – 1)(x + 3) . . . 1)
Kemudian subsitusikan (0,3) ke persamaan 1) menjadi :
3 = a(0 - 1)(x + 3)
3 = -3a
a = -1
Persamaan fungsi kuadratnya menjadi :

f ( x)  1( x  1)( x  3)
 1( x2  2 x  3)

f ( x)   x 2  2 x  3
2
Jadi fungsi kuadratnya adalah f ( x)   x  2 x  3
Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui
titik puncak grafik (xp’ yp) dan satu titik lainnya dapat ditentukan
dengan rumus berikut.

f ( x)  a ( x  x p ) 2  y p
Contoh :
Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-1, 9) dan
melalui (3, -7)
Jawab :

f(x) = a(x – xp)2 + yp

(xp , yp) = (-1, 9)

f(x) = a(x + 1 )2 + 9 . . . 1)
Subsitusikan titik (3,-7) ke persamaan 1) menjadi :
-7 = a(3 + 1)2 + 9
-16 = 16 a
a = -1
Catatan
Persamaan kuadrat
a𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 −
𝑎𝑘𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛:
1. Pemfaktoran
2. Meelengkapi bentuk kuadrat sempurna
3. Rumus abc: 𝑥1,2 =

−𝑏± 𝑏2 −4𝑎𝑐
2𝑎
d. Fungsi Eksponensial

X

f(x) =2X

–3
–2 
–1
0
1
2
3
...
n
D = domain

2– 3
2–2

2– 1
20

21
22
23

...
2n
K = kodomain
Grafik f: x  f(x) = 2x untuk x bulat dala [0, 5]

Y
(5,32)


adalah:
x

0

1

2

3

4

5

F(x)=2x 1

2

4

8

16

2x

32
(4,16)


(3,8)


(2,4)

(1,2)

(0,1)

O

X
Grafik f(x) = 2

X






1

dan g(x) = 2






x

Y
7


6

1

2


g(x)

1 x

2



=



x
f(x)= 2

5
4
3

2
1

–3 –2 –1 O

1 2 3 X

x
Kedua grafik melalui titik (0, 1)

Sifat

Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y

Y
7


6

1

2


g(x)

1 x

2



=



x
f(x)= 2

x

Grafik f: x  2x merupakan grafik x
 
naik/mendaki dan grafik g: x   1 
 


5

2

merupakan grafik yang menurun, dan
keduanya berada di atas sumbu X
(nilai fungsi senantiasa positif)

4
3
2
1

–3 –2 –1 O

1 2 3 X

Dari kurva tersebut dapat dicari berbagai
x
x dan nilai  1 


nilai 2


 2
untuk berbagai nilai x real

Sebaliknya dapat dicari pangkat dari 2 jika hasil perpangkatannya diketahui.
Atau: menentukan nilai logaritma suatu bilangan dengan pokok logaritma 2.
d. Logaritma
Logaritma merupakan kebalikan dari eksponen.
Fungsi logaritma juga merupakan kebalikan dari fungsi eksponen.
Secara umum fungsi logaritma didefinisikan sebagai berikut :

f ( x) log x
a

Untuk a > 1, a R
Secara visual grafik fungsi eksponen dan fungsi logaritma adalah
sebagai berikut :
Y

y  ax

y a log x

o

X
Contoh 1 :
Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk logaritma yang ekivalen
a. 8 = 23
b. ¼ = 2-2

Jawab :

a. 8 = 23
b. ¼ = 2-2

log 8 = 3
2 log ¼ = -2
2

Contoh 1 :
Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk perpangkatan yang ekuivalen
a. 4 = 2 log 16
b. -6 = 2 1log
64

Jawab :

a. 4 = 2log 16
1
b. -6 = 2log 64




24 = 16
1
2-6 = 64
Contoh 3 :
Gambarkan grafik fungsi f(x) = 2 log x+2

Jawab :

Sebelum menggambar grafik kita dapat menggunakan bantuan tabel
berikut:
x

f(x) = 2 log x+2

¼

0

½

1

1

2

2

3

4

4

8

5
Grafiknya:
Y
6
5

f ( x)2 log x  2

4
3
2
1
-1 -2 O

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

X
5. APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU BIOLOGI
1. Menghitung waktu generasi pertumbuhan mikrobia

Jika 100 sel setelah ditumbuhkan selama 5 jam menghasilkan 1.720.320
sel, maka berapakah jumlah generasi yang tumbuh?
Jawab:
NT = NO X 2 𝑛
Waktu Generasi= t/n






Nt : Population at time t
t : time
N0: initial population size
2 : binary fission
n : number of generations in
time

t: waktu pertumbuhan
eksponensial,
n: jumlah generasi

jumlah generasi dapat dihitung sebagai berikut:
n = Log Nt – Log N0= Log 1.720.320 – Log 100= 14
Log 2
0,301
Waktu Generasi: t/n = 60 menit x 5 = 21 menit/generasi
14
GENERATION TIME
Generation Time (Doubling Time)
– time required for a cell to divide
– most about 1 Hrs To 3 Hrs.




Generation time varies with:
◦ Organism
◦ Available nutrients
◦ Temperature
◦ pH, etc.
Can be short (10 min) or long (hours)
GENERATION TIME

n

n
CELLS POPULATION DURING EXPONENTIAL PHASE

Time
(minutes)

Generation
(n)

2n

0

0

20=1

1x1=1

20

1

21=2

1x2=2

40

2

22=4

1x4=4

60

3

23=8

1x8=8

80

4

24=16

1 x 16 = 16

100

5

25=32

1 x 32 = 32

120

6

26=64

1 x 64 = 64

Cells
population
(Nt=N0 x 2n)
NT = NO X 2N






Nt : Population at time t
t : time
N0: initial population size
2 : binary fission
n : number of generations in time



n = (log Nt –log No)/(0,301)



n = (ln Nt –ln N0)/(0,693)



n = (2log Nt - 2log N0)
GENERATION TIME
Growth Rate Constant (k)


k = number of generations (n) per unit of
time (t)



k = n/t = (log Nt –log No)/(0,301 t) (hours-1)



n = k x t  Nt = No x 2kxt





g: Generation Time (Doubling
Time)
g = 1/k =(0,301t)/(log Nt –log No)
hours
BACTERIAL GROWTH CURVE
 All microorganisms undergo similar growth patterns.

 Each growth Curve has 4 Phases
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG
1. Persentase orang albino pada masyarakat
Diketahui ferekuensi orang albino pada suatu masyarakat ialah 1 :
10.000
(dipersentasekan : 0,01%)
Carilah persentase orang pembawa (Aa)
Orang albino : aa
• Ini berarti ada kira-kira 2 orang
pembawa setiap 100 orang
aa
= 𝒒 𝟐 = 1 / 10000
penduduk, atau 1 orang tiap 50
q
= 𝟏/𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎
penduduk
= 0,01
P + q = 1 maka p = 1 - q = 1 – 0, 01 2
Dari rumus persamaan kuadrat di
= 0.99
atas dapat kita lihat, bahwa orang
Orang pembawa Aa berfrekuensi 2 pq
hetrozihot itu jauh lebih banyak dari
= 2 x 0,99 x 0,01
orang homozogot baik yang resesif
maupun yang dominan
= 0,0198
= 0,0198 x 100%
= 1,98%
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG

2. Untuk Gen Rangkaian Kelamin
Pada orang indonesia persentage orang laki-laki butawarna kira-kira 4 %.
Carilah persentage perempuan buta warna. Cari pula persentage
perempuan pembawa. Laki-laki butawarna
memiliki genotif : cbY,
hemozigot, karna itu hanya satu alel cb terdapat pada individu laki-laki.
Jawab: Misalnya frekuensi alel Cb (normal)= p, frekuensi alel cb =q.
Laki-laki cbY berfrekuensi q = 0.04
Maka p = 1 – 0,04 = 0,96
Perempuan buta warna cbcb
Perempuan pembawa Cbcb
berfrekuensi
berfrekuensi :
2 pq
= 2 x 0,96 x 0,04
q2
= 0,042 = 0,0016.
= 0,0768
= 0,0016 x 100%
= 0,0768 x 100%
= 0,16%
= 7,68 %
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG
3. Penggunaan pada Golongan Darah
Kalau diketahui persentage orang yang bergolongan darah A di suatu
masyarakat 40 % dan golongan darah O 20%, carilah berapa persentase
golongan darah AB dan B.
Jawab: Golongan darah oleh 3 buah alel. Karena itu suku persamaan kuadrat

(pA + qa)2 diubah menjadi : (pIa + qIb + rI0)2
•
•
•
•
•

Ini berarti frekuensi alel Ia ialah p, alel Ib ialah q dan prekuensi alel i ialah r
Frekuensi orang bergolongan darah A adalah
: p2 Ia Ia + 2 prIaI0
Frekuensi orang bergoongan darah B adalah
: q2 IbIb + 2 qr IbI0
Frekuensi orang bergolongan darah AB ialah
: ............. 2 pqIaIb
Frekuensi orang bergolongan darah O ialah
: r2I0I0

Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1= p2 + 2 pr + q2+ 2qr + 2pq + r2
Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1 = 𝒑 𝟐 + 𝟐 𝒑𝒓 + 𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 + 𝟐 𝒑𝒒 + 𝒓 𝟐
𝒓𝟐 =0
𝒑 𝟐 + 𝟐 𝒑𝒓 + 𝒓 𝟐

r= 𝑶
=A+O

(𝒑 + 𝒓) 𝟐
𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 + 𝒓 𝟐

=A+O
=B+O

→ p+r=

𝑨+ 𝑶

(𝒑 + 𝒓) 𝟐
P+ q+r

=B+O
=1

→ p+r=

𝑩+ 𝑶

P=1- (q+r)

→ p=1-

𝑩+ 𝑶

q=1- (p+r)

→ q=1-

𝑨+ 𝑶
p = 1 – (q + r) → p = 1 -

𝑨+ 𝑶

q = 1 – (p + r) → q = 1 -

𝑨+ 𝑶

Jika diketahui golongan darah O dan Ab, maka harus dicari dulu r, lalu
salah satu p dan q. Unutk itu perlu persamaan kuadrat
𝒓𝟐 =0

→r=

𝟐 𝒑𝒒 = AB

→p=

p+q+r=1

→ q = 1 – (p + r)

𝑶
𝑨𝑩
𝟐𝒒

= 1 – (p +
p =

𝑨𝑩
𝟐 (𝟏− 𝒑+

𝑶

𝑶 )

p (2(1-(p +

𝟎) ) = AB

p (2 - 2p - 2

𝟎) = AB

→ 2p - 𝟐𝒑 𝟐 - 2 p 𝟎 = AB
𝒑 𝟐 - p (1 -

𝟎 -

𝑨𝑩
𝟐

=0
𝒑 𝟐 - p (1-

𝟎) -

𝑨𝑩
𝟐

=0

Karena O dan AB diketahui,
maka p dapat dicari dari :
𝒑 𝟏,𝟐 =

−𝒃±

𝒃 𝟐 −𝟒𝒂𝒄
𝟐𝒂

Dimana untuk di atas:
b=

Pada soal di atas diketahui A dan O, karena itu
soal ini diselesaikan dengancara pertama:

r = 𝟎, 𝟐 = 0,45 (dicari dengan dafrat
logaritma).
q = 1 - 𝑨 + 𝟎 = 1 - 𝟎, 𝟒 + 𝟎, 𝟐 = 1 0,225 = 0,25 (dibulatkan).

𝟎, 𝟔 =

𝟎) - 1

a=1
c = 𝟏 𝟐 AB

p = 1 – (r+q) = 1 – (0,45 + 0,23) = 1 – 0.68 =
0,32
B = 𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 = (𝟎, 𝟐𝟑) 𝟐 + 2.0, 23.0, 45 = 0,26
= 0,26 x 100% = 26%
AB = 𝟐 𝒑𝒒 = 2.0, 0,23 = 0,1472 = 0,15
Fungsi

More Related Content

What's hot

BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
Chandra Rosalina
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmavionk
 
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIERPPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
Rini Ayu Agustin
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Fitria Maghfiroh
 
Rpp iii panjang lilitan sabuk minimal - aplot
Rpp iii   panjang lilitan sabuk minimal - aplotRpp iii   panjang lilitan sabuk minimal - aplot
Rpp iii panjang lilitan sabuk minimal - aplotOgi Meita
 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
rianika safitri
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Aser FK
 
Perkalian Bentuk Aljabar
Perkalian Bentuk AljabarPerkalian Bentuk Aljabar
Perkalian Bentuk Aljabar
Muhamad Husni Mubaraq
 
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Diyah Sri Hariyanti
 
Irisan dan Gabungan Himpunan
Irisan dan Gabungan HimpunanIrisan dan Gabungan Himpunan
Irisan dan Gabungan Himpunan
Ninik Charmila
 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadrat
setiawanherdi
 
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
Fitriyah Pipit
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
UHN
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
Jhoko Jhoko
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
Nia Matus
 

What's hot (20)

Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Bab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integralBab 6 aplikasi-integral
Bab 6 aplikasi-integral
 
Menyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritmaMenyelesaikan persamaan logaritma
Menyelesaikan persamaan logaritma
 
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIERPPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
PPT MATEMATIKA KELAS XI BAB PERSAMAAN LINIER
 
Grafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasionalGrafik fungsi rasional
Grafik fungsi rasional
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Rpp iii panjang lilitan sabuk minimal - aplot
Rpp iii   panjang lilitan sabuk minimal - aplotRpp iii   panjang lilitan sabuk minimal - aplot
Rpp iii panjang lilitan sabuk minimal - aplot
 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Perkalian Bentuk Aljabar
Perkalian Bentuk AljabarPerkalian Bentuk Aljabar
Perkalian Bentuk Aljabar
 
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
 
Irisan dan Gabungan Himpunan
Irisan dan Gabungan HimpunanIrisan dan Gabungan Himpunan
Irisan dan Gabungan Himpunan
 
Ppt pers kuadrat
Ppt  pers kuadratPpt  pers kuadrat
Ppt pers kuadrat
 
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 

Similar to Fungsi

relasi-dan-fungsi.ppt
relasi-dan-fungsi.pptrelasi-dan-fungsi.ppt
relasi-dan-fungsi.ppt
ArdyGelesSuhardi
 
Relasi dan-fungsi
Relasi dan-fungsiRelasi dan-fungsi
Relasi dan-fungsi
tutihariyati1
 
relasi-dan-fungsi (1).ppt
relasi-dan-fungsi (1).pptrelasi-dan-fungsi (1).ppt
relasi-dan-fungsi (1).ppt
feranovana2
 
fungsi-kuadrat(3).ppt
fungsi-kuadrat(3).pptfungsi-kuadrat(3).ppt
fungsi-kuadrat(3).ppt
ssuser2388ec
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Ade Apindo
 
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptxppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
SMPITAlIttihadOffici
 
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsiNurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Islamic State University of Raden Fatah Palembang
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
Eko Supriyadi
 
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptxFungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
SuwandiEkoSaputro
 
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptxPertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
FauziahNurHutauruk
 
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptxRangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
Ayamoetz5488
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
arman11111
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
fitriana416
 
PPT - Fungsi Kuadrat.ppt
PPT - Fungsi Kuadrat.pptPPT - Fungsi Kuadrat.ppt
PPT - Fungsi Kuadrat.ppt
SitiSri4
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
yupiayumanora
 

Similar to Fungsi (20)

relasi-dan-fungsi.ppt
relasi-dan-fungsi.pptrelasi-dan-fungsi.ppt
relasi-dan-fungsi.ppt
 
Relasi dan-fungsi
Relasi dan-fungsiRelasi dan-fungsi
Relasi dan-fungsi
 
relasi-dan-fungsi (1).ppt
relasi-dan-fungsi (1).pptrelasi-dan-fungsi (1).ppt
relasi-dan-fungsi (1).ppt
 
fungsi-kuadrat(3).ppt
fungsi-kuadrat(3).pptfungsi-kuadrat(3).ppt
fungsi-kuadrat(3).ppt
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptxppt fungsi kuadrat 2.pptx
ppt fungsi kuadrat 2.pptx
 
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsiNurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptxFungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
 
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptxPertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptxRangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
Rangkuman Drill Soal maatematika wajib ips 3.pptx
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Documentgurtg
DocumentgurtgDocumentgurtg
Documentgurtg
 
PPT - Fungsi Kuadrat.ppt
PPT - Fungsi Kuadrat.pptPPT - Fungsi Kuadrat.ppt
PPT - Fungsi Kuadrat.ppt
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Fungsi rasional (2)
Fungsi rasional (2)Fungsi rasional (2)
Fungsi rasional (2)
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Fungsi

  • 2. Fungsi Fungsi aljabar Fungsi irrasional Fungsi non-aljabar (transenden) Fungsi rasional F. Polinom F. Linier F. Kuadrat F. Kubik F. Bikuadrat F.Pangkat F. Eksponensial F. Logaritmik F. Trigonometrik F. Hiperbolik Aplikasi Dalam Ilmu Biologi
  • 3. 1. PENGERTIAN RELASI & FUNGSI Gambar 1.1 (diagram panah) X Y a 1 b 2 c 3 d 4 A. Definisi relasi: Relasi dari himpunan X ke himpunan Y adalah aturan yang menghubungkan anggota-anggota himpunan X dengan anggotaanggota himpunan B. 5 Domain daerah asal Kodomain daerah kawan Range (daerah hasil) Didapat dari himpunan kodomain :1,2,3,4
  • 4. B. Notasi fungsi, Daerah Asal (domain), dan Daerah Hasil (Range/Nilai Funsi). Pada notasi fungsi y = f(x), x biasanya disebut variabel bebas (variabel yang tidak tergantung sembarang nila atau variabel lain), dan y disebut variabel terikat (variabel yang nilainya tergantung pada nilai atau variabel yang lain. Nilai variabel terikat y tergantung pada variabel x Pada fungsi f : X → Y tersebut, himpunan X disebut daerah asal (domain), fungsi f dinotasikan 𝐷 𝑓 . Himpuna B disebut daerah kawan (kodomain) fungsi f dan himpunan unsur-unsur di B yang merupakan bayangan unsu-unsur di domain disebut daerah hasil (range) fungsi f, dinotasikan 𝑅 𝑓 . Pada Gambar 1.1 diperoleh:  𝐷𝑓 = A = {a, b, c, d}  Kodomain f = B = {1, 2, 3, 4, 5}  𝑅𝑓 = {1, 2, 3, 4}
  • 5. C. Definisi Fungsi (Pemetaan): Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang menghubungkan setiap anggota himpuna A dengan tepat satu anggota himpunan B. A A B Garam B Garam Asin Asin Gula Manis Gula Manis Cuka Asam Cuka Asam Lada Pedas Lada Pedas Pahit Cabai Pahit Fungsi Bukan fungsi Gambar 1.2 (jenis rasa)
  • 6. 2. MENYATAKAN BENTUK FUNGSI a. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Diagram Panah (dapat dilihat pada contoh gambar 1.1 dan 1.2) b. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dalam Koordinat Cartesius B Pahit Asin Asam Manis Pedas Garam Gula Cuka Lada A
  • 7. c. Menyatakan Relasi Dua Himpunan dengan Pasangan Berurutan.  Relasi jenis rasa pada Gambar 1.2, memiliki himpunan jenis makanan/bahan makanan A = {Garam, Gula, Cuka, Lada}, dan himpunan jenis rasa B = {Asin, Manis, Asam, Pedas, Pahit}.  Relasi jenis rasa ditulis : R = {(Garam, Asin), (Gula, Manis), (Cuka, Asam), (Lada, Pedas)} Catatan Pasangan berurutan dilambangkan dengan (x,y) dengan x menyatakan anggota suatu himpunan tertentu, sebut A (domain), dan y menyatakan anggota dari himpunan lain, sebut B (kodomain). Pada bagian ini menyatakan relasi sebagai himpunan pasangan berurutan (x,y).
  • 8. 3. SIFAT-SIFAT FUNGSI 1. Fungsi Satu-satu (Injektif) • Fungsi f:AB adalah fungsi injektif apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B. Misalnya: Fungsi f pada R yang didefinisikan dengan f(x) = x 2 bukan fungsi satusatu sebab f(-2) = (f(2) A 1 Adapun fungsi pada A=(bilangan asli) yang didefinisikan dengan f(x)=2x merupakan fungsi satusatu sebab kelipatan dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah berlainan pula. 2 3 4 B 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 9. 2. Fungsi Surjektif (Onto) • Fungsi f:AB adalah fungsi surjektif apabila setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A atau “f memetakan A Onto B” Misalnya: Fungsi f:RR yang didefinisikan dengan f(x) = x 2 bukan fungsi Onto karena himpunan bil. Negatif tidak dimuat oleh hasil fungsi tersebut. A a b Misal A={a, b, c, d} dan B= ={x, y, z} fungsi f:RR pada adalah fungsi surjektif sebab daerah hasil f adalah ama dengan kodomain dari f (himpunan B). c d B x y z
  • 10. • Fungsi f:AB sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan surjektif, 3. Fungsi Bijektif maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif (korespondensi satu-satu) atau “A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”. Misalnya: Relasi dari himpunan A={a, b, c, d} ke himpunan B={p, q, r} diagram panah di samping adalah suatu fungsi yang bijektif. a x b y c z
  • 11. 4. JENIS-JENIS FUNGSI A. Fungsi Linier 1. Definisi Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan sebagai f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a ≠ 0 disebut fungsi linier. Grafik fungsi linier berupa garis lurus dan untuk menggambar grafik fungsi linier dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Membuat tabel 2. Membuat titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y.
  • 12. Contoh: Suatu fungsi linier ditentukan oleh y = 4x - 2 dengan daerah asal {x -1 ≤ x ≤ 2, x ∈ R}. a. Buat tabel titik-titik yangmemenuhi persamaan diatas . b. Gambarlah titik-titik tersebut dalam diagram Cartesius. c. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y. Penyelesaian: a. Ambil sembarang titik pada domain X -1 0 1 2 Y = 4x-2 -6 -2 2 6 Jadi, grafik fungsi melalui titik-titik (-1,-6), (0,-2), (1,2), (2,6)
  • 13. b. Y c. Titik potong dengan sumbu x ( y= 0 ) y = 4x – 2 6 0 = 4x - 2 • 2 = 4x x= 2 • -2 -1 O 1 2 • -2 1 2 Jadi titik potong dengan sumbu X adalah ( ½,0) X Titik potong dengan sumbu Y ( x = 0 ) y = 4x – 2 y = 4(0) – 2 y = -2 Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah (0,-2) • -6
  • 14. 2. Gradien Persamaan Garis Lurus Cara menentukan gradien : a. Persamaan bentuk y = mx+c, gradiennya adalah m. a b. Persamaan bentuk ax+by+c=0 atau ax+by=-c adalah m  b c. Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2), y  y1 gradiennya adalah m  2 x2  x1 Contoh : 1) Tentukan gradien persamaan garis berikut: a. y = 3x – 4 b. 2x – 5y = 7 2) Tentukan gradien garis yang melalui pasangan titik (-2,3) dan (1,6)
  • 15. Penyelesaian: 1) a. Y = 3x – 4 gradien = m = 3 b. 2x - 5y = 7, a = 2 dan b = - 5 m = 2 a =  5 b 2) m m  y2  y1 x2  x1 63 1  (2) 63 1 2 1 3. Menentukan Persamaan Garis Lurus Persamaan garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan gradien m adalah y – y1 = m ( x – x1 ) Persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2) adalah y  y1 x  x1  y2  y1 x2  x1
  • 16. Contoh 1 : Tentukan persamaan garis yang melalui titik ( -2, 1 ) dan gradien -2 Jawab : y – y1 = m ( x – x1 ) y – 1 = -2 ( x – (-2)) y - 1 = -2 (x + 4) y - 1 = -2x – 4 y = -2x – 4 + 1 y = -2x – 3 Contoh 2 : Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(-2, 3) dan Q(1,4) Jawab : y  y1 x  x1  y2  y1 x2  x1 y 3 x 2  4  3 1 2 y 3 x  2  1 3 3 (y-3) = 1 (x+2) 3y - 9 = x + 2 3y – x -9 -2 = 0 3y–x-11= 0
  • 17. b. Fungsi Kuadrat 1. Bentuk Umum Fungsi Kuadrat y = f(x)  ax2 + bx + c dengan a, b, c  R dan a  0. Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola simetris 2. Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan nila a: 1). Jika a > 0, parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai titik balik minimum, dinotasikan 𝑦 𝑚𝑖𝑛 atau titik balik minimum. 2). Jika a < 0 parabola terbuka ke bawah sehingga mempunyai titik balik maksimum. dinotasikan 𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑠 atau titik balik maksimum. Berdasarkan nilai diskriminan (D): Nilai diskriminan suatu persamaan kuadrat adalah D = 𝑏2 – 4ac
  • 18. Hubungan antara D dengan titik potong grafik dengan sumbu X a. Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda. b. Jika D = 0 maka grafik menyinggung sumbu X di sebuah titik. c. Jika D < 0 maka grafik tidak memotong dan tidak menyinggung sumbu X.
  • 19. Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat Terhadap Sumbu X a>0 D=0 a>0 D>0 X (ii) (i) a>0 D<0 X (iii) X X X a<0 D=0 X (iv) a<0 D>0 (v) (vi) a<0 aD0 0 << D<0
  • 20. 3. Langkah-langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat 1). Mementukan titik potong dengan sumbu X (y=0) 2). Menentukan titik potong dengan sumbu Y (x=0 3). Mentukan sumbu simetri dan koordinat titik balik −𝑏  Persamaan sumbu simetri adalah x = −𝑏 2𝑎 2𝑎 −𝐷 −4𝑎  Koordinat titik puncak adalah , 4) Menentukan beberapa titik bantu lainnya (jika diperlukan)
  • 21. Contoh : Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x2 – 4x – 5. Penyelesaian : 1). Titik potong dengan sumbu X (y = 0) x2 – 4x – 5 = 0 (x + 1)(x – 5) = 0 x = -1 atau x = 5 Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah titik (- 1, 0) dan (5, 0). 2). Titik potong dengan sumbu Y (x = 0) y = 02 – 4(0) – 5 y = -5 Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah titik ( 0, -5 )
  • 22. 3). Sumbu simetri dan koordinat titik balik  b  (4) 4 x   2 2a 2(1) 2  D  ((4) 2  4(1)(5)) y   9 4a 4(1) Jadi, sumbu simetrinya x = 2 dan koordinat titik baliknya (2, -9). 4). Menentukan beberapa titik bantu. Misal untuk x = 1, maka y = -8. Jadi, titik bantunya (1, -8).
  • 24. Persamaan fungsi kuadrat f(x) =ax2 + bx + c apabila diketahui grafik fungsi melalui tiga titik Contoh: Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (1,-4), (0,-3) dan (4,5) Jawab: f(x) = ax2 + bx + c f(1) = a(1)2 + b(1) + c = -4 a + b + c = -4 . . . 1) f(0) = a(0)2 + b(0) + c = -3 0 + 0 + c = -3 c = -3 . . . 2) f(4) = a(4)2 + b(4) + c = 5 16a + 4b + c = =5 . . . 3)
  • 25. Substitusi 2) ke 1) a + b – 3 = -4 a + b = -1 . . . 4) Substitusi 2) ke 3) 16a + 4b – 3 = 5 16a + 4b = 8 . . . 5) Dari 4) dan 5) diperoleh : a + b = -1 x 4 4a + 4b = -4 16a + 4b = 8 x 1 16a + 4b = 8 _ -12a = -12 a = 1 Substitusi a = 1 ke 4) 1 + b = -1 b = -2 Jadi, fungsi kuadratnya adalah f(x) = x2 -2x -3
  • 26. Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui dua titik potong terhadap sumbu X dan satu titik lainnya dapat ditentukan dengan rumus berikut . f ( x)  a( x  x )(x  x ) 1 2 Contoh : Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di titik A (1,0), B (-3,0), dan memotong sumbu Y di titik (0,3)
  • 27. Penyelesaian: f ( x)  a( x  x1 )( x  x2 ) Titik (1,0) dan (-3,0) disubstitusikan ke f(x) menjadi : f(x) = a(x – 1)(x + 3) . . . 1) Kemudian subsitusikan (0,3) ke persamaan 1) menjadi : 3 = a(0 - 1)(x + 3) 3 = -3a a = -1 Persamaan fungsi kuadratnya menjadi : f ( x)  1( x  1)( x  3)  1( x2  2 x  3) f ( x)   x 2  2 x  3 2 Jadi fungsi kuadratnya adalah f ( x)   x  2 x  3
  • 28. Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui titik puncak grafik (xp’ yp) dan satu titik lainnya dapat ditentukan dengan rumus berikut. f ( x)  a ( x  x p ) 2  y p Contoh : Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-1, 9) dan melalui (3, -7) Jawab : f(x) = a(x – xp)2 + yp (xp , yp) = (-1, 9) f(x) = a(x + 1 )2 + 9 . . . 1) Subsitusikan titik (3,-7) ke persamaan 1) menjadi : -7 = a(3 + 1)2 + 9 -16 = 16 a a = -1
  • 29. Catatan Persamaan kuadrat a𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 − 𝑎𝑘𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛: 1. Pemfaktoran 2. Meelengkapi bentuk kuadrat sempurna 3. Rumus abc: 𝑥1,2 = −𝑏± 𝑏2 −4𝑎𝑐 2𝑎
  • 30. d. Fungsi Eksponensial X f(x) =2X –3 –2  –1 0 1 2 3 ... n D = domain 2– 3 2–2 2– 1 20 21 22 23 ... 2n K = kodomain
  • 31. Grafik f: x  f(x) = 2x untuk x bulat dala [0, 5] Y (5,32)  adalah: x 0 1 2 3 4 5 F(x)=2x 1 2 4 8 16 2x 32 (4,16)  (3,8)  (2,4)  (1,2)  (0,1) O X
  • 32. Grafik f(x) = 2 X     1 dan g(x) = 2     x Y 7   6 1  2  g(x) 1 x  2   =   x f(x)= 2 5 4 3 2 1 –3 –2 –1 O 1 2 3 X x
  • 33. Kedua grafik melalui titik (0, 1) Sifat Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y Y 7   6 1  2  g(x) 1 x  2   =   x f(x)= 2 x Grafik f: x  2x merupakan grafik x   naik/mendaki dan grafik g: x   1     5 2 merupakan grafik yang menurun, dan keduanya berada di atas sumbu X (nilai fungsi senantiasa positif) 4 3 2 1 –3 –2 –1 O 1 2 3 X Dari kurva tersebut dapat dicari berbagai x x dan nilai  1    nilai 2    2 untuk berbagai nilai x real Sebaliknya dapat dicari pangkat dari 2 jika hasil perpangkatannya diketahui. Atau: menentukan nilai logaritma suatu bilangan dengan pokok logaritma 2.
  • 34. d. Logaritma Logaritma merupakan kebalikan dari eksponen. Fungsi logaritma juga merupakan kebalikan dari fungsi eksponen. Secara umum fungsi logaritma didefinisikan sebagai berikut : f ( x) log x a Untuk a > 1, a R
  • 35. Secara visual grafik fungsi eksponen dan fungsi logaritma adalah sebagai berikut : Y y  ax y a log x o X
  • 36. Contoh 1 : Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk logaritma yang ekivalen a. 8 = 23 b. ¼ = 2-2 Jawab : a. 8 = 23 b. ¼ = 2-2 log 8 = 3 2 log ¼ = -2 2 Contoh 1 : Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk perpangkatan yang ekuivalen a. 4 = 2 log 16 b. -6 = 2 1log 64 Jawab : a. 4 = 2log 16 1 b. -6 = 2log 64   24 = 16 1 2-6 = 64
  • 37. Contoh 3 : Gambarkan grafik fungsi f(x) = 2 log x+2 Jawab : Sebelum menggambar grafik kita dapat menggunakan bantuan tabel berikut: x f(x) = 2 log x+2 ¼ 0 ½ 1 1 2 2 3 4 4 8 5
  • 38. Grafiknya: Y 6 5 f ( x)2 log x  2 4 3 2 1 -1 -2 O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X
  • 39. 5. APLIKASI FUNGSI DALAM ILMU BIOLOGI 1. Menghitung waktu generasi pertumbuhan mikrobia Jika 100 sel setelah ditumbuhkan selama 5 jam menghasilkan 1.720.320 sel, maka berapakah jumlah generasi yang tumbuh? Jawab: NT = NO X 2 𝑛 Waktu Generasi= t/n      Nt : Population at time t t : time N0: initial population size 2 : binary fission n : number of generations in time t: waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi jumlah generasi dapat dihitung sebagai berikut: n = Log Nt – Log N0= Log 1.720.320 – Log 100= 14 Log 2 0,301 Waktu Generasi: t/n = 60 menit x 5 = 21 menit/generasi 14
  • 40. GENERATION TIME Generation Time (Doubling Time) – time required for a cell to divide – most about 1 Hrs To 3 Hrs.   Generation time varies with: ◦ Organism ◦ Available nutrients ◦ Temperature ◦ pH, etc. Can be short (10 min) or long (hours)
  • 42.
  • 43. CELLS POPULATION DURING EXPONENTIAL PHASE Time (minutes) Generation (n) 2n 0 0 20=1 1x1=1 20 1 21=2 1x2=2 40 2 22=4 1x4=4 60 3 23=8 1x8=8 80 4 24=16 1 x 16 = 16 100 5 25=32 1 x 32 = 32 120 6 26=64 1 x 64 = 64 Cells population (Nt=N0 x 2n)
  • 44. NT = NO X 2N      Nt : Population at time t t : time N0: initial population size 2 : binary fission n : number of generations in time  n = (log Nt –log No)/(0,301)  n = (ln Nt –ln N0)/(0,693)  n = (2log Nt - 2log N0)
  • 45. GENERATION TIME Growth Rate Constant (k)  k = number of generations (n) per unit of time (t)  k = n/t = (log Nt –log No)/(0,301 t) (hours-1)  n = k x t  Nt = No x 2kxt   g: Generation Time (Doubling Time) g = 1/k =(0,301t)/(log Nt –log No) hours
  • 46. BACTERIAL GROWTH CURVE  All microorganisms undergo similar growth patterns.  Each growth Curve has 4 Phases
  • 47. CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG 1. Persentase orang albino pada masyarakat Diketahui ferekuensi orang albino pada suatu masyarakat ialah 1 : 10.000 (dipersentasekan : 0,01%) Carilah persentase orang pembawa (Aa) Orang albino : aa • Ini berarti ada kira-kira 2 orang pembawa setiap 100 orang aa = 𝒒 𝟐 = 1 / 10000 penduduk, atau 1 orang tiap 50 q = 𝟏/𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎 penduduk = 0,01 P + q = 1 maka p = 1 - q = 1 – 0, 01 2 Dari rumus persamaan kuadrat di = 0.99 atas dapat kita lihat, bahwa orang Orang pembawa Aa berfrekuensi 2 pq hetrozihot itu jauh lebih banyak dari = 2 x 0,99 x 0,01 orang homozogot baik yang resesif maupun yang dominan = 0,0198 = 0,0198 x 100% = 1,98%
  • 48. CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG 2. Untuk Gen Rangkaian Kelamin Pada orang indonesia persentage orang laki-laki butawarna kira-kira 4 %. Carilah persentage perempuan buta warna. Cari pula persentage perempuan pembawa. Laki-laki butawarna memiliki genotif : cbY, hemozigot, karna itu hanya satu alel cb terdapat pada individu laki-laki. Jawab: Misalnya frekuensi alel Cb (normal)= p, frekuensi alel cb =q. Laki-laki cbY berfrekuensi q = 0.04 Maka p = 1 – 0,04 = 0,96 Perempuan buta warna cbcb Perempuan pembawa Cbcb berfrekuensi berfrekuensi : 2 pq = 2 x 0,96 x 0,04 q2 = 0,042 = 0,0016. = 0,0768 = 0,0016 x 100% = 0,0768 x 100% = 0,16% = 7,68 %
  • 49. CONTOH PENGGUNAAN HUKUM HARDY –WEIBERG 3. Penggunaan pada Golongan Darah Kalau diketahui persentage orang yang bergolongan darah A di suatu masyarakat 40 % dan golongan darah O 20%, carilah berapa persentase golongan darah AB dan B. Jawab: Golongan darah oleh 3 buah alel. Karena itu suku persamaan kuadrat (pA + qa)2 diubah menjadi : (pIa + qIb + rI0)2 • • • • • Ini berarti frekuensi alel Ia ialah p, alel Ib ialah q dan prekuensi alel i ialah r Frekuensi orang bergolongan darah A adalah : p2 Ia Ia + 2 prIaI0 Frekuensi orang bergoongan darah B adalah : q2 IbIb + 2 qr IbI0 Frekuensi orang bergolongan darah AB ialah : ............. 2 pqIaIb Frekuensi orang bergolongan darah O ialah : r2I0I0 Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1= p2 + 2 pr + q2+ 2qr + 2pq + r2
  • 50. Jumlah frekuensi A, B, AB, O = 1 = 𝒑 𝟐 + 𝟐 𝒑𝒓 + 𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 + 𝟐 𝒑𝒒 + 𝒓 𝟐 𝒓𝟐 =0 𝒑 𝟐 + 𝟐 𝒑𝒓 + 𝒓 𝟐 r= 𝑶 =A+O (𝒑 + 𝒓) 𝟐 𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 + 𝒓 𝟐 =A+O =B+O → p+r= 𝑨+ 𝑶 (𝒑 + 𝒓) 𝟐 P+ q+r =B+O =1 → p+r= 𝑩+ 𝑶 P=1- (q+r) → p=1- 𝑩+ 𝑶 q=1- (p+r) → q=1- 𝑨+ 𝑶
  • 51. p = 1 – (q + r) → p = 1 - 𝑨+ 𝑶 q = 1 – (p + r) → q = 1 - 𝑨+ 𝑶 Jika diketahui golongan darah O dan Ab, maka harus dicari dulu r, lalu salah satu p dan q. Unutk itu perlu persamaan kuadrat 𝒓𝟐 =0 →r= 𝟐 𝒑𝒒 = AB →p= p+q+r=1 → q = 1 – (p + r) 𝑶 𝑨𝑩 𝟐𝒒 = 1 – (p + p = 𝑨𝑩 𝟐 (𝟏− 𝒑+ 𝑶 𝑶 ) p (2(1-(p + 𝟎) ) = AB p (2 - 2p - 2 𝟎) = AB → 2p - 𝟐𝒑 𝟐 - 2 p 𝟎 = AB 𝒑 𝟐 - p (1 - 𝟎 - 𝑨𝑩 𝟐 =0
  • 52. 𝒑 𝟐 - p (1- 𝟎) - 𝑨𝑩 𝟐 =0 Karena O dan AB diketahui, maka p dapat dicari dari : 𝒑 𝟏,𝟐 = −𝒃± 𝒃 𝟐 −𝟒𝒂𝒄 𝟐𝒂 Dimana untuk di atas: b= Pada soal di atas diketahui A dan O, karena itu soal ini diselesaikan dengancara pertama: r = 𝟎, 𝟐 = 0,45 (dicari dengan dafrat logaritma). q = 1 - 𝑨 + 𝟎 = 1 - 𝟎, 𝟒 + 𝟎, 𝟐 = 1 0,225 = 0,25 (dibulatkan). 𝟎, 𝟔 = 𝟎) - 1 a=1 c = 𝟏 𝟐 AB p = 1 – (r+q) = 1 – (0,45 + 0,23) = 1 – 0.68 = 0,32 B = 𝒒 𝟐 + 𝟐 𝒒𝒓 = (𝟎, 𝟐𝟑) 𝟐 + 2.0, 23.0, 45 = 0,26 = 0,26 x 100% = 26% AB = 𝟐 𝒑𝒒 = 2.0, 0,23 = 0,1472 = 0,15