Buku ini membahas biografi dan kontribusi Frank B. Gilberth dan istrinya Lillian M. Gilberth dalam perkembangan ilmu manajemen. Mereka berdua membantu meningkatkan efisiensi dan memperhatikan aspek manusia dalam organisasi. Buku ini juga menjelaskan perkembangan konsep manajemen secara historis melalui berbagai aliran pemikiran.
3. Motto:
o Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina
(Hadist)
o Ilmu tanpa amal adalah sia-sia
o Amal tanpa ilmu adalah kurang sempurna
(Al-Qur'an)
o Semakin tinggi keinginan atau cita-cita
semakin banyak halangan atau rintangan
yang harus dihadapi
(Prof. Dr. Lasiyo, MA., MM)
4. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan Puji syukur kehadirat Alloh
SWT yang telah melimpahkan kesehatan, taufik serta
hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga bisa menyusun
buku dengan judul "Kontribusi Pemikiran Frank B.
Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu
Manajemen".
Buku ini tidak pernah tersusun tanpa karunia-Nya
melalui banyak pihak yang membantu dan mendorong
penulis. Terima kasih Penulis sampaikan kepada suami
tercinta Gandhi Soetjahjo, ST, Ibunda Hj. Siti Asijah,
A.Ma.Pd dan Ibu Mertua Hj. Indijati yang senantiasa
mendukung dan mendoakan, Rektor Universitas Batam Ir.
M. Jemmy Rumengan, SE., MM dan seluruh Sivitas
Akademika Universitas Batam.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa buku ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan
koreksi konstruktif khususnya dari Pembaca untuk
perbaikan selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat
khususnya bagi Penulis dan pihak lain.
November 2008
Penulis
Hj. Sri Langgeng Ratnasari, SE., MM
5. DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................ii
PENDAHULUAN........................................................................1
BABI FRANK BUNKER GILBERTH..............................6
1.1.Riwayat Hidup...................................................6
1.2.Pendidikan .........................................................12
1.3.Istri ....................................................................12
1.4.Pernikahan dan Keluarganya .... ........................13
1.5.Tutup Usia .........................................................15
BAB II LILLIAN MOLLER GILBERTH............................17
2.1.Riwayat Hidup ..................................................17
2.2.Pendidikan. ........................................................17
2.3.Suami ................................................................18
2.4.Tanda Penghormatan Atas Karyanya ................19
2.5.Perannya Sebagai Penasehat Presiden
Amerika .............................................................19
2.6.Peninggalan Lillian Moller Gilberth
dan Lillian Moller Gilberth ...............................20
2.7.Karya-karya Ilmiah Lillian Moller
Gilberth..............................................................20
BAB III KELUARGA FRANK BUNKER GILBERTH
DAN LILLIAN MOLLER GILBERTH ................. 21
3.1.Anak Hasil Pernikahannya................................. 21
3.2.Penelitian Deangan Menggunakan
Keluarganya ...................................................... 21
3.3.Novel Cheaper By The Dozen Hasil
Karya Putranya ................................................. 22
BAB IV PEMIKIRAN FRANK BUNKER GILBERT.......... 25
4.1.Karya-karya Ilmiah Yang Dihasilkan ................ 25
4.2.Hasil-hasil Pemikirannya .................................. 27
6. iii
4.3. Definisi dan Ruang Lingkup Motion
dan time Studi ................................................... 31
4.3.1. Definisi Motion dan Time Study ...........32
4.3.2. Sejarah Motion dan Time Study ........... 35
4.3.3. Prinsip Manajemen Taylor ....................36
4.3.4. Motion Study ........................................ 37
4.3.5. Definisi Micromotion Study .................38
4.3.6. Cyclegraph dan Chronocyclegraph........38
4.3.7. New England Butt Company ................39
4.3.8. Organisasi Nasional ...............................39
4.3.9. Definisi dan Ruang Lingkup
Motion and Time Study .........................40
4.4.Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah................41
4.5.Keterbatasan Teori Manajemen
Ilmiah ................................................................42
BAB V PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN......43
5.1.Teori dan Aliran Manajemen.............................43
5.2.Pendekatan Manajemen (Manajemen
Kontemporer).....................................................44
5.3.Tiga Aliran Pemikiran Manajemen....................45
5.3.1. Mazhab Klasik ....................................45
9.3.1.1. Robert Owen .............................46
5.3.1.2. Charles Babbage .......................48
5.3.1.3. Frederick W. Taylor .................52
5.3.1.4. Henry L. Gantt .........................55
5.3.1.5. Pasangan Gilberth ....................57
5.4.Teori Organisasi Klasik Mazhab Klasik
Kedua.................................................................60
5.5.Tokoh-Tokoh Teori Organisasi Klasik..............61
5.5.1. Henry Fayol ....................................61
5.5.2. James D. Money ....................................66
5.5.3. Max Weber ....................................67
5.5.4. Mary Parker Follet (1868-1933) ...........68
5.5.5. Oliver Sheldon ....................................69
5.5.6. Chester I. Barnard (1886-1961) .............70
5.6.Sumbangan Teori Organisasi Klasik ................73
5.7.Keterbatasan Teori Organisasi Klasik ..............74
7. 5.8.Mazhab Perilaku (Aliran Hubungan
Manusiawi) ........................................................74
5.8.1. Hugo Munsterberg ................................75
5.8.2. Elton Mayo ............................................76
5.8.3. Sumbangan Aliran
HubunganManusiawi ............................78
5.8.4. Keterbatasan Aliran Perilaku .................79
5.9.Mazhab Ilmu Manajemen .................................80
5.9.1. Aliran Perilaku Organisasi.....................80
5.9.2. Abraham Maslow ..................................81
5.9.3. Douglas Mc. Gregor ..............................82
5.9.4. Frederick Hezberg .................................83
5.9.5. Robert Blake dan Jane Mouton..............83
5.9.6. Rensis Linkert........................................83
5.9.7. Fred Fiedler ...........................................83
5.9.8. Chris Argyris .........................................83
5.9.9. Edgar Schein .........................................83
5.10.Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi ...........85
5.11.Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi .........85
5.12.Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan
Manajemen Sains).. 86
5.13.Sumbangan Aliran Kuantitatif. ........................87
5.14. Keterbatasan Aliran Kuantitatif ...................... 87
5.15. Pendekatan Manajemen (Manajemen
Kontemporer) ....................................88
5.15.1. System Approach (Pendekatan
Sistem) .................................................. 88
5.15.2. Warisan Manajemen Ilmiah ................. 89
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
8. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 1
Bagian Pertama
PENDAHULUAN
Buku ini berisi Biografi Frank Bunker Gilberth
dan istrinya Lillian Moller Gilberth, kehidupan
keluarganya, kontribusinya pada perkembangan
pemikiran ilmu manajemen di dunia dan
perkembangan manajemen.
Frank Bunker Gilberth merupakan salah satu
tokoh scientific management di Amerika Serikat
yang sangat besar peranannya dalam memberikan
kontribusi pada evolusi pemikiran ilmu manajemen
di dunia ini. Peran dan pemikiran Frank B. Gilberth
pada ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan dari
peran istrinya Lilian Moller Gilberth yang ahli di
bidang psikologi manajemen dengan disertasinya
yang terkenal "The Psychologi of Management".
Frank Bunker Gilberth juga mendirikan konsultan
manajemen bersama dengan istrinya diberi nama
Gilberth Inc. Consultant.
Frank Bunker Gilberth dan istrinya Lilian Moller
Gilberth membantu pekerja untuk menampilkan
potensinya secara penuh atau maksimal sebagai
manusia, juga memperhatikan para pekerja, mengerti
kepribadian pekerja serta kebutuhan pekerja.
Perhatian Frank Bunker Gilberth pada "Efisiensi"
sedangkan istrinya Lilian Moller Gilberth memiliki
perhatian pada "aspek manusia"
Ketidakpuasan pekerja menurut Frank Bunker
Gilberth dikarenakan kurang adanya perhatian dari
pihak manajemen terhadap pekerja dan untuk
memotivasi para pekerja maka Frank B. Gilberth
9. 2 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
memberikan hadiah $10 kepada pekerja yang
mempunyai gagasan untuk memperbaiki
pekerjaannya dan memberi pelayanan terbaik kepada
pelanggan.
Setelah menjelaskan secara singkat biografi dan
peranan tokoh Frank B. Gilberth dan Lillian M.
Gilberth buku ini juga membahas perkembangan
manajemen dan manajemen dalam organisasi.
Praktek manajemen sebetulnya sudah lama sekali,
tetapi studi formal mengenai batang tubuh
pengetahuan manajemen relatif baru. Manajemen
sangat esensial bagi suatu organisasi. Untuk
kepentingan definisi yang luas manajemen dapat
dikatakan sebagai aktivitas yang membentuk suatu
fungsi untuk mendapatkan secara efektif akuisisi,
alokasi dan pemanfaatan usaha manusia dan
sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Pemikiran manajemen adalah batang tubuh
pengetahuan tentang aktifitas manajemen, fungsinya,
tujuan dan ruang lingkupnya.
Tujuan dari penulisan buku ini, adalah untuk
melacak 2 tokoh manajemen yang merupakan
pasangan suami istri dalam evolusi pemikiran
manajemen dan untuk memberikan kontribusi
literatur mengenai tokoh ilmu manajemen dunia yang
belum dibuat oleh penulis Indonesia khususnya.
Studi manajemen seperti studi mengenai
manusia, dan budayanya merupakan suatu sejarah
perubahan ide tentang sifat pekerjaan, sifat manusia
dan fungsi organisasi. Metode studi manajemen ini
merupakan analisis, sintesis dan interdisiplin.
10. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 3
Analitik digunakan dalam memeriksa orang yang
memberikan kontribusi terbesar, latar belakang
seseorang, ide-ide mereka dan pengaruh mereka. Ia
akan menjadi sintetik dalam memeriksa
kecenderungan, pergerakan dan kekuatan lingkungan
yang memperbaiki kerangka kerja untuk mengerti
individu dan pendekatan mereka untuk
menyelesaikan masalah manajemen. Ia akan menjadi
interdisiplin dalam arti ia termasuk tetapi bergerak di
luar manajemen tradisional menulis tentang sejarah
ekonomi, sosiologi, psikologi, political science,
antropologi sosial, agar menempatkan pemikiran
manajemen di dalam perspektif budaya dan sejarah.
Tujuannya adalah untuk menempatkan pemikiran
manajemen dalam konteks lingkungan budaya dan
untuk mengerti itu tidak hanya apa yang dimaksud
dengan pemikiran manajemen dahulu dan sekarang,
tetapi juga untuk menjelaskan mengapa ia
berkembang seperti itu. Kita harus mempelajari
kejadian yang lalu untuk menjelaskan keadaan
sekarang, tetapi sejarah manajemen seperti bagian
terpisah diabaikan oleh kebanyakan sekolah-sekolah
administrasi bisnis. Pengetahuan sejarah yang
dangkal diajarkan pada berbagai tingkat, tetapi
kurang mendalam kurang terarah dan kurang
menyatu. Henry Wadsworth Longfellow berkata :
"Biarkanlah kejadian masa lalu mengubur
kematiannya", akan tetapi banyak yang dapat
dikatakan bagi kehidupannya kembali. Kita hidup
dan belajar di abad yang diwakili oleh berbagai
pendekatan manajemen. Mahasiswa disuguhi oleh
pendekatan-pendekatan kuantitatif, perilaku
11. 4 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
fungsional dan sebagainya berbagai matakuliah.
Meskipun demikian, berbagai macam input
intelektual mungkin menstimulasi, tetapi hal ini dapat
meninggalkan mahasiswa* dengan gambaran yang
terpisah-pisah dari manajemen dan mengasumsikan
bahwa mereka mempunyai kemampuan
mengintegrasikan berbagai macam ide tersebut oleh
mereka sendiri.
Seorang ahli pernah berkata "sejarah adalah
pengalaman universal", panjang, luas dan bervariasi
dibandingankan dengan pengalaman individu, oleh
karena itu sejarah merupakan alat seseorang dengan
berbagai alternatif jawaban dalam membangun
model-model pengambilan keputusan. Tujuan dari
perspektif sejarah adalah untuk mempertajam visi
seseorang tentang masa kini, bukan masa lalu. Dia
mendorong pikiran tentang alternatif penjelasan
mengenai gejala, membantu mengidentifikasi kurang
lebih konsep yang stabil dan memperluas cakrawala
riset dengan menyarankan cara baru dalam
mempelajari pertanyaan-pertanyaan lama. Dengan
melacak asal mula dan perkembangan konsep-
konsep manajemen modern kita mengerti dengan
baik alat-alat analisis tentang perdagangan.
Dalam mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan dengan skala besar,
dengan menggunakan teknologi, menurunnya aliran
nilai-nilai budaya dan perubahan asumsi tentang sifat
manusia, kita dapat melengkapi dengan baik kepada
generasi muda dengan ketrampilan dan sikap yang
mereka butuhkan untuk mempersiapkan posisi yang
lebih baik di masa depan.
12. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 5
Ada banyak alasan di dalam sejarah bagi ahli
manajemen, yang terpenting adalah studi tentang
masa lalu dan prolognya, karena kita bisa
menggunakannya untuk referensi pengembangan
ilmu manajemen.
Biodata Singkat Frank Bunker
Gilbreth
Biodata Singkat
Lahir
7 Juli 1868 Fairfield,
Maine, Amerika Serikat
Meninggal
14 Juni 1924 (usia 56)
Montclair, New Jersey,
Amerika Serikat
Pekerjaan Ilmuwan
Pasangan hidup Lillian Moller Gilbreth
13. 6 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
BAB I
FRANK BUNKER GILBERTH
(Frank B. Gilberth)
(7 Juli 1968 -14 Juni 1924)
1.1. RIWAYAT HIDUP
Frank Bunker Gilbreth lahir di Fairfield, Maine,
Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli 1868, putra
Maine Pengusaha Hardware. Nama lengkapnya
adalah Frank Bunker Gilberth tetapi disingkat
menjadi Frank B. Gilberth. Dia memiliki kebiasaan
bekerja keras, sangat sederhana dan hemat, hal ini
mencerminkan sifat keturunan dari New England
Puritanism. Ketika ia berusia tiga tahun, ayahnya
meninggal dan ibunya membawa keluarganya pindah
ke Andover, Massachusetts. Ia menempuh
pendidikan di Philips Akademi, Andover dan Rice
Grammar School. Pada tahun 1878 keluarga Frank
Bunker Gilberth pindah lagi ke Boston. Ia
menyiapkan diri untuk mengikuti tes masuk
Massachusetts Institute of Technology dan diterima,
tetapi dia memutuskan menjadi tukang batu dan pada
saat dia berumur 27 tahun kemudian menjadi
superintendent di Whidden Company. Pada tahun
1885 sampai dengan tahun 1995 ia menjadi
pemborong mandiri (kontraktor) dimana pekerjaan
ini mendasari penyelidikan dan publikasi
pertamanya. Meskipun dia bekerja mandiri, bebas
dari Taylor, tetapi apa yang dilakukan Gilberth
seperti yang dilakukan oleh Taylor.
14. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 7
Pada tahun 1912 Frank Bunker Gilberth
melepaskan kariernya di bidang bangunan untuk
mempelajari manajemen ilmiah setelah mendengarkan
ceramah Taylor pada sebuah pertemuan profesional.
Selama periode ini dia mulai melakukan observasi
dengan metode "Pengamatan Gerak" dan juga mulai
memikirkan peralatan konstruksi ditingkatkan seperti
perancah yang bisa siap diangkat untuk memudahkan
tukang batu. Pada bulan April 1895 Frank Bunker
Gilbreth, menjadi anggota American Sosiety of
Mechanical Engineers (Persatuan Insinyur Mesin
Amerika), Whidden contruction Company yang
ditinggalkan tetap melanjutkan usahanya dengan
mengkhususkan usahanya pada konstruksi beton
seperti Frederick W. Taylor kemudian Henry L. Gantt.
Frank Bunker Gilberth mempunyai bakat inovatif
yang pantas dipertimbangkan dan pada tahun 1890 ia
orang pertama yang mempatenkan penemuan-
penemuannya seperti mollen, penyampai dan
menguatkan berpalang. Bisnisnya menjadi berkembang
pesat dan ia segera melebarkan pangsa pasarnya yakni
sebagian besar Amerika Utara dari Montreal ke
Louisiana dan dari Maine ke California. Ia juga mulai
melakukan kontrak keija di Eropa, kemudian dengan
secepatnya juga membuka kantor di Victoria, London,
kemudian dengan cara yang sama dan untuk jenis
pekerjaan yang dikerjakannya maka secara
berangsur-angsur memperluas usahanya dari pekerjaan
kecil seperti pembuatan gudang di bawah tanah yang
tahan air, kemudian membangun rumah, pabrik-pabrik
dan penggilingan dan pekerjaan teknik sipil utama
yakni membuat tanggul dan saluran. Di daerah
15. 8 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
perhutani, Maine, Frank Bunker Gilberth mengetuai
pembangunan keseluruhan kota. Lingkup dari aktivitas
ini, secara bersama-sama dengan keperluan
mendelegasikan manajemen mereka ke orang lain,
membisikkannya untuk memikirkan tentang satuan
akuntansi yang distandardisasikan dan bekerja sesuai
dengan prosedur.
Frank Bunker Gilberth membuat 2 (dua) buku
untuk yang pertama kalinya, yakni buku Sistim Medan
Magnit dan buku Sistem Konkret telah diterbitkan pada
tahun 1908. Hal ini telah diikuti dengan Bricklaying
System pada tahun 1909 dimana Frank Bunker Gilberth
memulai proses secara sistematis menentukan bahwa
risetnya masuk katagori dalam Pengamatan Gerak
(Motion Study). Ia memperkenalkan materi pokoknya
didalam terminologi sebagai berikut:
Pengamatan Gerak (The Motion Study) dalam
buku ini tidak lain dari permulaan suatu jaman
Pengamatan Gerak (Motion Study), yang dengan
cepatnya mempengaruhi semua metoda mengajar kita
dan juga daerah angin pasat. Hal itu akan mengurangi
biaya produksi dan meningkatkan gaji serta efisiensi
tenaga kerja secara unggul sukses dengan
memperhatikan beberapa faktor yaitu : (a) Seorang
Montir (Mechanic) harus mengetahui perdagangannya
(b) Dia harus cepat diisyaratkan dan (c) Dia harus
menggunakan gerak sedikit mungkin untuk memenuhi
hasil yang diinginkan. (Gilberth di Spriegel dan Myers,
1953, p.55)
Frank Bunker Gilberth dalam bekeijanya bebas dari
Taylor dan melakukan pekerjaannya dengan sungguh-
sungguh meskipun demikian tetapi sebenarnya
16. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 9
prinsipnya hampir sama dengan yang dilakukan oleh
Taylor. Frank
Bunker Gilberth disibukkan dengan pekerjaan
konstruksi dibanding hal-hal yang bukan
rancang-bangun, dan tertarik terutama pada hal-hal
yang bergerak dibandingkan dengan telaah waktu,
meskipun demikian asumsi dan perhatian banyak orang
yang bersama bukan paling sedikit yang diinginkan
untuk standardisasi, studi kerja sistematis dan tingkat
tinggi untuk efisiensi produktifitas. Frank Bunker
Gilberth harus mempunyai kesadaran akan Pekerjaan
Taylor's mempunyai hubungan timbal balik antara
mereka dengan ASME dan ia telah membaca
Manajemen Toko di waktu yang lalu ketika keduanya
berjumpa pada tahun 1907. Frank Bunker Gilberth
yang dengan seketika menjadi suatu pengikut Taylor
Sistem.
Pada bulan Juli 1910 Frank Gilberth, bersama-sama
dengan Gantt, ditemani oleh Taylor melakukan
kunjungan profesional ke Inggris untuk menghadiri
suatu pertemuan ilmiah yang bertemu dengan
perwakilan Institut Besi dan Baja dan ASME di
Birmingham. Pada tahun 1911 Gilberth menjadi daya
penggerak dalam mempromosikan Manajemen Ilmiah
pada masyarakat dengan Taylor. Pada waktu ini Taylor
ternyata telah mengembangkan pemikirannya ke dalam
suatu ideologi efisiensi yang umum dan pada saat Jalan
kereta api Ketimuran meminta ijin dari Komisi
pengawas Perdagangan antar negara bagian untuk suatu
peningkatan di dalam tarif tambang, Gagasan Taylor's
telah diambil oleh pengacara public Louis D. Brandeis.
Brandeis mendukung untuk pengirim melawan
17. 10 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
terhadap jalan kereta api dan tidak mendukung adanya
kenaikan tarip, mereka mengakui bahwa hal tersebut
tak perlu kecuali jika jalan kereta api telah dioperasikan
secara efisien menggunakan Gagasan Taylor's.
Brandeis ingin untuk mempublikasikan itu 'Taylor
Sistem'
dan suatu pertemuan Asosiasi Henry apartemen New
York Gantt'S untuk mendiskusikan isu itu. Dari mereka
hadir di pertemuan tersebut kini adalah Atasan Peta
Yakobus Presiden Perusahaan Pita-Mesin dan Ketua
ASME dan Frank Bunker Gilberth. Pada peristiwa
dimana Brandeis Coined istilah 'Manajemen Ilmiah'
suatu ketika menjadi semboyan untuk
mempublikasikan Pekerjaan Taylor's, dan ini sangat
nyata dan diterima oleh insinyur lain walaupun hanya
dengan rasa malas yang diadopsi oleh Taylor
sendirinya.
Pengaruh Taylor's diharapkan dapat dilihat di
Gilberth's terlebih dulu dalam Telaah Gerak buku
substansiil 1911 dimana ia memperluas lapisan yang
berhubungan dengan yang di luar bricklaying dan
konstruksi untuk bekerja secara utuh. Gilberth mulai
dengan menyebutkan barang sisa sumber alam, yang
terutama sekali daratan melalui proses erosi, dan
meneruskan perjalanan dengan mengamati hal ini
merupakan kerugian yang mengkhawatirkan karena
suatu ketika tidak bisa membandingkan hilangnya
produktivitas manusia sebagai hasil gerakan dari
barang yang tersisa. Seperti suatu ketika ia menyatakan
situasi itu.
Thremendous uang tabungan memungkinkan
pekerjaan semua orang, dilakukan oleh mereka bukan
18. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 11
untuk satu kelas, mereka bukanlah untuk daerah angin
pasat saja, mereka melakukannya untuk kantor,
sekolah, perguruan tinggi, gudang atau toko, rumah
tangga, dan kebun itu. Hal itu hanyalah berbagai
kemungkinan manfaat dari telaah gerak di dalam
daerah angin pasat terutama sekali membentur, sebab
semua daerah angin pasat paling baik, kini hal tersebut
dinyatakan bahwa kehadiran mereka adalah bungled.
Kita mulai dari
sekarang di dalam langkah yang pertama telaah gerak,
yaitu langkah menemukan dan menggolongkan praktek
yang terbaik itu. Ini adalah langkah yaitu analisa. Yang
berikut adalah langkah-langkah untuk diambil analisa:
1. Kurangi kehadiran praktik untuk menulis.
2. Sebutkan satu persatu gerakan yang menggunakan
salah satu gerak.
3. Sebutkan satu persatu variabel yang mempengaruhi
masing-masing gerak.
4. Kurangi praktek itu hal yang terbaik bagi menulis
5. Sebutkan satu persatu variabel yang mempengaruhi
gerakan masing-masing. (Gilberth di Spriegel dan
Myers, 1953)
Gilberth mengenali 15 'variabel pekerja' mencakup
anatomi, syahadat, pengalaman, gaya hidup, tempat
tinggal, ketrampilan, perangai dan pelatihan. Ia juga
mengenali 14 'variabel lingkungan, peralatan dan
perkakas' seperti pencahayaan, memanaskan,
pendinginan, ventilasi, pengawasan, warna melingkupi
dinding dan lain-lainnya. Akhirnya, ia mengenali 13
'variabel gerakan' mencakup akselerasi, automaticas,
kelesuan dan daya gerak yang mengalahkan arah dan
efektivitas. Gilberth membayar perhatian tertentu yang
19. 12 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
melelahkan dan dia dalam hal ini menerima bantuan
dari isterinya, Lillian Moller Gilberth, seorang pemikir
psikologi manajemen yang penting di dalam hak atau
kebenaran yang dimilikinya. Bersama- Sama mereka
mengembangkan daftar 17 gerak dasar seperti
'memilih', 'pegangan', 'pencarian' dan seterusnya,
masing-masing gerakan bagaimana mereka memanggil
atau hubungi a 'therblig' yaitu. Gilberth yang dieja
memutar kembali dengan 'th' yang mengubah urutan.
Penggunaan a 'therblig tabel' Gilberths bisa meneliti
gerakan yang tepat melibatkan apapun dalam operasi
tertentu.
Frank Bunker Gilberth meninggal pada tanggal 14
Juni 1924 di Montclair, New Jersey, Amerika Serikat
adalah penganjur manajemen ilmiah dan perintis studi
gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan
tokoh sentral dalam novel Cheaper by the Dozen.
1.2. PENDIDIKAN
Pendidikan Frank Bunker Gilbreth hanya sampai
sekolah menengah atas, meskipun demikian Frank
Bunker Gilberth dapat menghasilkan beberapa karya
besar yang sangat berarti bagi ilmu manajemen.
Setelah dia bekerja sebagai pekerja bangunan, ia
kemudian menjadi kontraktor bangunan, dan
berlanjut menjadi ahli manajemen. Frank Bunker
Gilbreth kadang-kadang diundang sebagai dosen di
Universitas Purdue yang banyak menerbitkan karya
ilmiah yang ditulisnya untuk menyampaikan materi
hasil penelitiannya selama itu, untuk menambah
pengetahuan mahasiswa di Universitas Purdue.
20. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 13
1.3. ISTRI
Istrinya bernama Lillian Moller Gilbreth, BA,
MA, PhD yang nama aslinya (sebelum menikah)
Lillian Evelyn Moller (24 Mei 1878-2 Januari 1972)
adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika
Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor
(Ph. D) yang dinikahinya pada tahun 1904.
1.4. PERNIKAHAN DAN KELUARGANYA
Lillian Evelyn Moller menikah dengan Frank
Bunker Gilbreth (1868-1924), setelah menikah
namanya menjadi Lillian Moller Gilberth. Keduanya
memiliki 12 orang anak. Putri kedua mereka, Mary
meninggal pada tahun 1912 ketika masih anak-anak.
Kedua belas nama putra-putri mereka adalah Anne,
Mary, Ernestine, Martha, Frank Jr., Bill, Lili, Fred,
Dan, Jack, Bob, dan Jane, hingga bulan Oktober
2007, Fred adalah satu-satunya dari anak mereka
yang masih hidup.
Pasangan ini merupakan pasangan yang sangat
serasi baik secara fisik dan intelektualnya, yang
21. 14 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
sama-sama seorang Ilmuwan meskipun Frank
Bunker Gilberth tidak menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi. Pernikahan
mereka menjadi hal yang sangat berarti dalam
perkembangan manajemen ilmiah, karena mereka
pasangan yang saling melengkapi.
Sebagian orang berpendapat bahwa Lillian
Moller Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan
industri yang pertama. Bersama suami bernama
Frank Bunker Gilbreth, ia adalah perintis bidang
teknik industri. Pasangan suami istri Frank Bunker
Gilberth dan Lillian Moller Gilbreth memiliki banyak
anak sehingga mereka tertarik dalam studi waktu dan
gerak. Kesibukan pasangan ini yang beranak dua
belas digambarkan dalam novel Cheaper by the
Dozen dan Belles on Their Toes.
Keluarga Gilberth termasuk keluarga peneliti
pertama yang menggunakan gambar hidup untuk
mempelajari gerakan-gerakan tangan dan tubuh.
Mereka menciptakan sebuah alat yang disebut
Mikronometer yang mencatat gerakan pekerja dan
lamanya waktu yang dihabiskan tiap gerakan.
Gerakan sia-sia yang luput dari pengamatan mata
telanjang dapat diidentifikasikan dan dihilangkan.
Keluarga Gilberth juga menyusun skema klasifikasi
tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari,
menggenggam, memegang) yang mereka sebut
therblig.
22. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 15
1.5. TUTUP USIA
Fraak Bunker Gilbreth meninggal mendadak
akibat gagal jantung pada tanggal 14 Juni 1924 di
usia 56 tahun di Montclair, New Jersey, Amerika
Serikat. Istrinya, Lillian Moller Gilberth berusia
sangat panjang hidup hingga usia 93 tahun.
23. 16 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Biodata Singkat Lillian Moller Gilbreth
Lahir Lillian Evelyn Moller 24 Mei
1878 Oakland, California,
Amerika Serikat
Meninggal 2 Januari 1972 (usia 93)
Phoenix, Arizona, Amerika
Serikat
Pekerjaan Ilmuwan
Gelar BA, MA, PhD
Pasangan
hidup
Frank Bunker Gilbreth
Anak Anne, Mary, Ernestine,
Martha, Frank Jr., Bill, Lill,
Fred, Dan, Jack, Bob, dan Jane
24. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 17
BAB II
LILLIAN MOLLER GILBERTH
(24 Mei 1878 - 2 Januari 1972)
2.1. RIWAYAT HIDUP
Lillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD yang nama
aslinya (sebelum menikah) Lillian Evelyn Moller (24
Mei 1878-2 Januari 1972) adalah salah seorang
wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertamakali
menyandang gelar doktor (Ph.D). Lillian Adalah
putri keturunan German- Born Penyuling Gula di
Oakland, California. Dia adalah suatu siswa yang
paling cerdas, menjadi guru pada saat masih belum
menikah karena Lillian Moller Gilberth berijazah
Bahasa Inggris dari Universitas California di
Berkeley.
2.2. PENDIDIKAN
Lillian Moller Gilbreth meraih gelar BA (1900),
dan MA (1902) dari Universitas California, Berkeley.
Lillian Moller Gilberth menyelesaikan penulisan
disertasi sebagai persyaratan mendapat gelar Ph. D
dari Universitas California. Universitas California
tidak memberinya gelar Ph.D karena Lillian Moller
Gilbreth tidak memenuhi persyaratan bertempat
tinggal di California. Pada tahun
25. 18 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
1915, Lillian Moller Gilbreth menjadi orang
pertama yang mendapat gelar Ph. D bidang psikologi
industri dari Universitas Brown. Semasa hidupnya,
Gilbreth meraih 22 gelar kehormatan dari berbagai
universitas seperti Universitas Princeton, Universitas
Brown, dan Universitas Michigan.
2.3. SUAMI
Frank Bunker Gilbreth lahir di Fairfield, Maine,
Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli 1868 dan
meninggal pada tanggal 14 Juni 1924 di Montclair,
New Jersey, Amerika Serikat adalah penganjur
manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan
waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh
sentral dalam novel Cheaper by the Dozen.
26. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 19
2.4. TANDA PENGHORMATAN ATAS
KARYANYA
Sebagai penghormatan baginya, Dinas Pos
Amerika Serikat mengeluarkan prangko bergambar
Lillian Moller Gilbreth pada tahun 1984. Lillian
Moler Gilbreth dianggap sebagai "Ratu Bidang
Teknik yang Pertama", dan menjadi wanita pertama
yang dipilih sebagai anggota Akademi Teknik
Nasional Amerika Serikat. Lillian Moller Gilbreth
bekerja sebagai staf pengajar di Universitas Purdue,
Akademi Teknik Newark dan Universitas
Wisconsin-Madison.
2.5. PERANNYA SEBAGAI PENASEHAT
PRESIDEN AMERIKA
Lillian Moller Gilbreth juga bekerja sebagai
penasihat lima orang presiden, mulai dari Presiden
Hoover, Roosevelt, Eisenhower, Kennedy, hingga
Johnson. Di antara topik yang dikuasainya terdapat
masalah pertahanan sipil, produksi di masa perang,
dan rehabilitasi orang cacat. Pasangan suami istri
Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Moller Gilberth
mendirikan firma konsultasi manajemen bernama
Gilbreth, Inc. yang mengkhususkan diri pada studi
waktu dan gerak pada manajemen ilmiah.
27. 20 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
2.6. PENINGGALAN LILLIAN MOLLER
GILBERTH dan FRANK BUNKER
GILBERTH
Peninggalan Lillian Moller Gilberth dan Frank
Bunker Gilbert mendapat tempat khusus dalam ruang
pamer Museum Nasional Sejarah Amerika yang
dikelola Lembaga Smithsonian. Selain itu, potretnya
juga dipajang di Galeri Potret Nasional.
2.7. KARYA-KARYA ILMIAH LILLIAN
MOLLER GILBERTH
1. Karya-karya Lillian Moller Gilbreth di
Proyek Gutenberg
2. Biografi
3. Encyclopedia Britannica: Lillian Moller
Gilbreth
4. Biografi dan indeks karya ilmiah Lillian
Moller Gilbreth di Perpustakaan Universitas
Purdue
28. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 21
BAB III
KELUARGA FRANK BUNKER
GILBERTH DAN LILLIAN MOLLER
GILBERTH
3.1. ANAK HASIL PERNIKAHANNYA
Pasangan suami istri Frank Bunker Gilberth dan
Lillian Moller Gilberth ini memiliki 12 orang anak,
tapi seorang meninggal dunia ketika masih
kanak-kanak. Kedua belas putra-putri mereka adalah
Anne, Mary (wafat tahun 1912), Ernestine, Martha,
Frank Jr., William, Lillian, Fred, Daniel, John,
Robert, dan Jane, hingga bulan Oktober 2007, Fred
adalah satu-satunya dari anak mereka yang masih
hidup.
3.2. PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN
KELUARGANYA
Frank Bunker Gilberth dan Lillian Moller
Gilbreth sering menggunakan keluarga besarnya
sebagai hewan percobaan. Kisah ini diangkat dalam
novel Cheaper by the Dozen yang ditulis anaknya
yang bernama Frank Jr. dan Ernestine Gilbreth
Carey. Buku Cheaper by the Dozen mengilhami dua
film berjudul sama. Salah satunya adalah film tahun
1950 yang dibintangi Clifton Webb dan Myrna Loy.
Pada tahun 2003, film beijudul sama dibintangi Steve
Martin dan Bonnie Hunt. Walaupun sama-sama
mengisahkan keluarga beranak dua belas, cerita
dalam film yang dibintangi Steve Martin tidak
29. 22 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
berhubungan dengan cerita dalam novel. Kisah
lanjutan berjudul Belles on Their Toes diterbitkan
tahun 1950. Isinya mengisahkan perjalanan hidup
keluarga Gilbreth setelah Frank Bunker Gilbreth
meninggal dunia pada tahun 1924. Frank Jr kembali
menulis novel lanjutannya, Time Out For Happiness
yang terbit tahun 1971, dan sekarang sudah habis dan
tidak dicetak lagi.
3.3. NOVEL CHEAPER BY THE DOZEN
HASIL KARYA PUTRANYA
Cheaper by the Dozen adalah novel tahun 1946
karya Frank Bill Gilbreth, Jr. dan Ernestine Gilbreth
Carey. Novel ini mengisahkan ahli studi gerak dan
waktu bernama Frank Bunker Gilbreth, istri bernama
Lillian Moller Gilbreth, dan kedua belas anaknya.
Judul novel ini berasal dari lelucon favorit ayah
Frank Bill Gilbreth, Jr. Ketika mobil yang dikendarai
Frank Sr. beserta keluarga berhenti karena lampu lalu
lintas berwarna merah, pejalan kaki sering bertanya,
"Hai, Mister! Kenapa punya anak banyak sekali?" Ia
berpura- pura berpikir keras untuk menjawabnya, tapi
ketika lampu berganti hijau, ia akan berkata, "Mereka
lebih murah kalau dibeli lusinan" ("Well, they come
cheaper by the dozen, you know,") sambil berlalu.
Dalam kehidupan sebenarnya, anak nomor dua
keluarga Gilbreth yang bernama Mary meninggal
dunia karena difteri ketika masih berusia enam tahun.
Di dalam buku, absennya Mary Gilbreth tidak
disebut-sebut, dan kematiannya baru disebut dalam
30. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 23
lanjutan berjudul Belles on Their Toes yang
diterbitkan tahun 1952.
Film Cheaper by the Dozen dibuat tahun 1950
dengan bintang Clifton Webb dan Myrna Loy sebagai
Frank dan Lillian Gilbreth. Dalam satu adegan, tokoh
Mildred Natwick (tamu yang berkunjung)
dicemoohkan sebagai anggota organisasi mirip
gerakan Keluarga Berencana.
Buku kedua, Belles on Their Toes terbit tahun
1952, dan menggambarkan situasi setelah ditinggal
Frank Sr. yang meninggal tahun 1924. Novel Belles
on Their Toes juga diangkat sebagai film pada tahun
1952, dengan bintang Jeanne Crain dan Myrna Loy.
Ceritanya berpusat pada kehidupan Mrs. Gilbreth dan
anak-anaknya.
Film lain berjudul Cheaper by the Dozen
diproduksi tahun 2003 dengan bintang Steve Martin
dan Bonnie Hunt, tapi tidak ada kaitannya dengan
novel ini, kecuali keduanya sama-sama menampilkan
sebuah keluarga beranak dua belas. Sekuelnya adalah
Cheaper by the Dozen 2 yang dirilis bulan Desember
2005.
31. 24 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
BAB IV
PEMIKIRAN FRANK BUNKER
GILBERTH
4.1. KARYA-KARYA ILMIAH
1. Karya-karya Frank Bunker Gilbreth di Proyek
Gutenberg
2. Biografi
3. Encyclopedia Britannica: Frank Bunker
Gilbreth
4. Biografi dan indeks karya ilmiah Frank
Bunker Gilbreth di Perpustakaan Universitas
Purdue
5. Bricklaying System, yang cover bukunya
seperti di halaman selanjutnya buku ini.
32. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 25
6. Menciptakan sebuah alat yang disebut
Mikronometer yang mencatat gerakan pekerja
dan lamanya waktu yang dihabiskan tiap
gerakan. Gerakan sia-sia yang luput dari
pengamatan mata telanjang dapat
diidentifikasikan dan dihilangkan.
33. 26 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
4.2. HASIL PEMIKIRAN-PEMIKIRANNYA
Frank Bunker Gilbreth menemukan bidang
penelitian yang disukainya ketika masih bekerja
sebagai kontraktor bangunan. Pada waktu itu, ia
mencari cara tercepat dan termudah untuk
mendirikan tembok dari batu bata. Bersama ilmuwan
yang kemudian menjadi pasangan hidupnya, Lillian
Moller Gilbreth, ia meneliti kebiasaan kerja pegawai
tingkat klerikal dan manufaktur dalam usaha mencari
cara meningkatkan hasil kerja dan membuat
pekerjaan mereka menjadi mudah.
Bersama istrinya Lillian Moller Gilberth, ia
mendirikan firma konsultasi (konsultan) manajemen
bernama Gilbreth, Inc.
Menurut Claude George (1968), Frank Bunker
Gilbreth mengurangi semua gerakan tangan menjadi
sejumlah 17 gerakan dasar, termasuk memegang,
membawa, dan memegang untuk memakai. Nama
ke-17 gerakan dasar tersebut adalah therblig yang
diambil dari namanya sendiri ("Gilbreth") yang dieja
terbalik. Dalam penelitiannya, ia menggunakan
kamera film untuk menghitung waktu tersingkat
dalam melakukan sebuah gerakan.
Claude George menulis bahwa Frank Bunker
Gilberth dan Lillian Moller Gilbreth adalah ilmuwan
yang mengajarkan manajer agar mempertanyakan
semua aspek di tempat keija, dan secara terus
menerus menerapkan metode yang lebih baik.
Penekanan Frank Bunker Gilberth dan Lillian Moller
Gilbreth adalah pada satu cara terbaik ("one best
way"). Metode therblig menjadi cikal bakal
34. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 27
perbaikan mutu kontinyu (CQI), dan penelitian di
abad ke- 20 mengungkap gerakan berulang-ulang
sebagai penyebab cedera gerakan repetitif.
Frank Bunker Gilbreth adalah orang pertama
yang mengusulkan perawat kamar bedah bertugas
menyodorkan peralatan bedah kepada dokter bedah
seperti halnya seorang "kedi" (istilah yang digunakan
Frank Bunker Gilbreth). Frank Bunker Gilbreth juga
merancang teknik standar yang digunakan angkatan
bersenjata di seluruh dunia dalam mengajarkan cara
membongkar pasang senjata dengan cepat, termasuk
dalam keadaan mata tertutup dan ruangan gelap total.
Sebagian orang menganggap inovasi yang dilakukan
Frank Bunker Gilbreth telah menyelamatkan jutaan
jiwa.
Walaupun penelitian Frank Bunker Gilbreth
sering dihubungkan dengan penelitian yang
dilakukan Frederick Winslow Taylor, di antara
keduanya terdapat perbedaan filosofi yang mendasar.
Taylorism identik dengan penggunaan stopwatch,
dan Taylorisme pada prinsipnya berhubungan dengan
pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu proses. Di lain pihak, fokus
penelitian Frank Bunker Gilberth dan Lillian Moller
Gilbreth adalah proses yang lebih efisien dengan
mengurangi gerakan yang dibutuhkan. Dibandingkan
dengan Taylorisme yang mengutamakan keuntungan,
prinsip Frank Bunker Gilbreth lebih mengutamakan
kesejahteraan pekerja. Perbedaan mencolok di antara
Taylorisme dan prinsip Frank Bunker Gilbreth
menyebabkan perbedaan pendapat di antara pengikut
Frank Bunker Gilbreth dan Taylor.
35. 28 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frank Bunker Gilberth dan Lilian Moller Gilberth
(1868-1924 dan 1878-1972) memberikan kontribusi
bagi gerakan manajemen ilmiah sebagai tim suami
dan istri. Lilian Moller Gilberth dan Frank Bunker
Gilberth bekerjasama mempelajari kelelahan dan
gerakan serta memfokuskan pada berbagai cara untuk
mendorong kesejahteraan bagi para pekeija
individual. Bagi mereka, tujuan akhir dari
manajemen ilmiah adalah membantu para pekeija
mencapai potensial penuh sebagai manusia.
Dalam konsep mereka, gerakan dan kelelahan
saling berkaitan dimana setiap gerakan yang
dihilangkan akan mengurangi kelelahan (fatique and
motion studies), dimana cara mengurangi kelelahan
akan meningkatkan semangat kerja karyawan.
Menggunakan kamera gambar hidup, mereka
mencoba mencari gerakan paling ekonomis untuk
setiap tugas dengan tujuan meningkatkan prestasi dan
mengurangi kelelahan. Kedua Frank Bunker Gilberth
dalam hal ini mempunyai alasan bahwa penelitian
mengenai gerakan akan meningkatkan moral pekeija
karena manfaat fisiknya sudah jelas dan karena hal itu
menunjukkan perhatian manajemen terhadap pekerja.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep "Three
position plan of promotion" (Rencana tiga kedudukan
untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap
karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku,
pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari
kesempatan baru. Pada saat yang sama karyawan
melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan
diri untuk meraih jabatan yang lebih tinggi dan
36. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 29
sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner
and teacher).
Perhatian lilian Moller Gilbreth tertuju pada
aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya
pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara
satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas
tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah, manjemen harus memandang
para karyawan dan mengerti kepribadian serta
kebutuhan mereka. Ketidakpuasan diantara pekerja
karena kurang perhatian dari pihak manajemen
terhadap pekerja.
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan
oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia
dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan
keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik
perusahaan dan karyawan. Aliran ini melupakan
kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.
37. 30 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
4.3. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
MOTION DAN TIME STUDY
Pada awalnya Time Study dan
Motion Study digunakan hanya
untuk hal-hal yang sangat spesifik
dan dalam ruang lingkup yang
sangat sempit saja. Kedua bidang
studi tersebut pertama kali ditemu
kan dan dikembangkan masing-
masing oleh Frederick Taylor
untuk Time study dan Gilbreths
untuk Motion study yang ditujukan
untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya
Walaupun dikembangkan dan ditemukan dalam
kurun waktu yang hampir bersamaan, pada awalnya
hanya time study dan penurunan insentif upah buruh
yang lebih berkembang dibandingkan dengan motion
study. Keinginan untuk mendapatkan metode kerja
yang lebih baik menggema pada kurun waktu 1930an
yang kemudian mengakibatkan perkembangan
keilmuan teknik industri untuk mengkombinasikan
time study dengan motion study yang dapat
menghasilkan metode kerja yang lebih baik dan lebih
dekat dengan kata ideal. Sekarang ini permasalahan
mendasar adalah menemukan solusi dan metode yang
paling tepat diterapkan, mengingat pada masa lalu
terlalu menekankan pada perbaikan metode
38. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 31
yang telah ada, dibandingkan mendefinisikan
permasalahan, menyusun fakta-fakta, dan
menemukan solusi yang tetap. Semula motion and
time study dikembangkan oleh sarjana teknik industri
dan staf spesial, dan hal ini berlanjut hingga
sekarang. Beberapa menganjurkan bahwa methods
engineering, work design, work study atau job design
sebaiknya digunakan dalam perancangan motion and
time study dan saat ini motion and time study bahkan
dapat dikatakan sebagai sinonim dari work methods
design and work measurement.
4.3.1. DEFINISI MOTION AND TIME STUDY
Motion study and time study adalah sebuah
pembelajaran sistematis dari sistem kerja dengan
tujuan:
-Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik.
Pada umumnya penentuan sistem dan metode
yang digunakan dalam sebuah industri sangat
bergantung pada tujuannya, misalnya dalam sebuah
manufaktur dalam memproduksi barang, sebuah
bank melayani transaksi dengan nasabahnya,
penjualan susu sapi dari peternakan dan sebagainya.
Setelah itu dilakukan pendekatan- pendekatan
peningkatan produktivitas dengan cara problem
solving dan lain sebagainya.
39. 32 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
-Menstandarisasi sistem dan standar tersebut.
Setelah metode terbaik ditentukan maka
langkah selanjurnya adalah menstandarisasi metode
tersebut agar dapat terdeftnisi dan dapat dimengerti
dengan baik, perlu adanya pembagian kerja yang
jelas dan pembatasan kerja yang baik agar berjalan
secara efisien. Dalam hal ini setiap jenis pekerjaan
dibedakan hingga detail dan spesifik.
-Menentukan standar waktu.
Motion study dipergunakan untuk mengukur
standar waktu normal yang diperlukan operator
terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal.
Standar waktu tersebut seringkali digunakan untuk
perencanaan dan penjadwalan kerja sampai
perkiraan biaya produksi termasuk biaya tenaga
kerja.
-Melatih operator.
Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik
maka operator perlu mendapatkan pelatihan. Hal ini
biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat teratas
perusahaan akan tetapi belakangan ini marak
lembaga profesional yang bergerak dalam hal
training seperti ini.
40. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 33
Berikut ini adalah ruang lingkup penggunaan motion
and time study berdasarkan pengguna :
Contoh A Contoh B Contoh C
Digunakan oleh
sarjana teknik
industri dan staf
spesialis
Digunakan oleh
manajer dan
supervisor
Digunakan oleh
pekerja dalam tim
atau grup
Digunakan sejak Diperkenalkan Mulai digunakan
ditemukannya
metode ini
hingga sekarang
pada 1930an dan
1940an
berkembang pesat
pada 1950an dan
1960an dengan
perkembangan
sedang
Dilatih oleh
pemilik
perusahaan
Sarjana teknik
industri dan staf
spesial sebagai
mentor dan
konsultan serta
bekerja dalam
tugas-tugas
tertentu untuk tim
Sarjana teknik
industri dan staf
spesial sebagai
mentor dan
konsultan serta
bekerja dalam
tugas-tugas
tertentu untuk tim
Membuat
perencanaan
untuk skala
perusahaan
termasuk desain
produk, fasilitas,
dsb.
Digunakan dalam
menentukan
kebijakan dalam
lingkup
bidang/grup
tertentu
Pekerja
berpartisipasi
langsung dalam
manajemen
kerjanya sendiri
Memberikan
laporan kepada
manajer dan
supervisor
Dibutuhkan waktu
yang lama untuk
penerapannya
41. 34 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang
memaksa pemakaian alat-alat industri modern dan
permesinan, pekerja yang dibutuhkan dalam industri
skala besar semakin sedikit. Saat ini, yang lebih
dibutuhkan adalah operator yang dapat menjalankan
berbagai peralatan dan mesin-mesin industri
sehingga upah yang harus dibayarkan kepada pekerja
dapat ditekan seiring semakin sedikitnya pekerja
yang dibutuhkan. Hal ini dapat dicapai dengan
memberikan pelatihan-pelatihan agar standar yang
diharapkan dapat tercapai sehingga efektivitas dan
efisiensi kerja dapat diperoleh. Selain digunakan
dalam manufaktur, motion and time study juga
berkembang pesat digunakan dalam aktivitas
non-manufaktur, antara lain pada bank, département
store, supermarket, maupun ramah sakit
mengaplikasikannya untuk meningkatkan produk
tivitas dan menurunkan biaya.
4.3.2. SEJARAH MOTION AND TIME STUDY
Telah disepakati bersama bahwa time study
pertama-tama diterapkan pada Midwalee Steel
Company oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1881.
Pada waktu itu Taylor menginginkan agar efisiensi
kerja dapat tercapai dengan cara memberdayakan
kinerja pegawai. Salah satunya dengan
mempekerjakan dua orang pekerja yang benar-benar
bermanfaat dan secara fisik kuat. Taylor lebih
cenderung mempekerjakan pekerja yang konsisten
bekerja dengan standar "bagus" dalam jangka waktu
panjang dengan upah lebih besar dibandingkan
42. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 35
pekerja yang dapat bekeija maksimal hanya dalam
jangka waktu pendek. Setelah melewati riset terhadap
pekerja, Taylor menyimpulkan bahwa ternyata tak
ada hubungan langsung antara kekuatan pekerja
(dihitung dalam harse power/ tenaga kuda) dengan
efek kelelahan yang dapat ditimbulkan. Taylor
menemukan bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan sangat
berat, kombinasi waktu bekerja, banyaknya hari
untuk beristirahat, frekuensi dan panjang waktu
beristirahat berimbas pada berapa banyak pekerjaan
yang dapat dilakukan pekerjadalam sehari.
Time study hanyalah sebuah pencapaian dari
berbagai penemuan Taylor dalam berbagai
penelitiannya di industri. Dia seorang yang sangat
ahli dalam bidang material dan permesinan industri.
Akan tetapi, keahliannya dalam bidang human
problem juga sebaik pemahamannya akan
permesinan dan material. Pendekatan dan
penelitiannya terhadap aspek psikologi pekerja turut
mempunyai andil besar dalam peningkatan efisiensi
kerja.
4.3.3. PRINSIP MANAJEMEN TAYLOR
Secara garis besar, Taylor mengabdikan dirinya
untuk menciptakan metode yang tepat bagi setiap
pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan
kerjanya. Taylor menjabarkan pemikirannya dengan
cara : Pertama, pengembangan keilmuan untuk setiap
elemen pekerja untuk menggantikan metode lama
yang statis. Kedua, penyeleksian pekerja terbaik
untuk setiap bidang, melatih, mengajarkan, dan
43. 36 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
mengembangkan pekerja, menggantikan sistem lama
yang membiarkan pekerja memilih sendiri
pekerjaannya dan melatih dirinya sendiri. Ketiga,
pengembangan semangat bekerjasama antara jajaran
manajemen dan pekeija. Keempat, setiap divisi
mempunyai bagian pekerjaan yang sama, antara
manajemen dan pekerja, dimana setiap departemen
telah dibagi-bagi kedalam tanggung jawabnya
masing- masing.
4.3.4. MOTION STUDY
Perindustrian sekarang ini dapat berkembang
dengan pesat salah satunya dengan menerapkan
metode motion study yang ditemukan dan
dikembangkan oleh pasangan Frank B. Gilbreth dan
istrinya, Lilian M. Gilbreth. Latar belakang Frank
yang seorang engineer dan Lilian yang seorang
psikolog menjadikan mereka dapat memahami faktor
manusia dan pengetahuan tentang material, peralatan
serta perlengkapan dengan sama baiknya.
Aktivitas yang mereka jalani sangat luas
jangkauannya, termasuk penemuan dan peningkatan
dalam membangun dan konstruksi kerja, kelelahan
pekerja, monoton, transfer keahlian, serta penemuan
beberapa macam teknik process chart, micromotion
study, dan chronocyclegraph. Penemuan motion
study bermula saat Frank Gilbreth pada tahun 1885
bekerja pada sebuah kontraktor bangunan. Melihat
tidak efisiennya cara keija tukang batu, Gilbreth
muda mencari cara untuk mengoptimalisasi
pekerjaan tukang batu tersebut. Semula, semua
44. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 37
proses dari mengambil batu hingga selesai
dipecahkan dilakukan sendiri oleh si tukang batu,
namun Gilbreth membagi tiap-tiap pekerjaan spesifik
ke dalam bagian-bagian. Hal ini menurunkan jumlah
gerakan yang harus dilakukan untuk meletakan batu
dari 18 hingga menjadi hanya 4,5 gerakan.
Rekor barupun tercipta saat pembangunan sebuah
dinding di Boston saat seorang tukang batu dapat
menghasilkan 350 bongkah batu per orang per jam.
Sebelumnya sistem baru tersebut diterapkan, rekor
yang tercipta hanyalah 120 bongkah batu per orang
per jam.
4.3.5. DEFINISI MICROMOTION STUDY
Motion study pertamakah dipublikasikan pada
saat pertemuan American Society of Mechanical
Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan
singkat tentang hal ini adalah : micromotion study
adalah mempelajari elemen dasar atau subdivisi
berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung
waktu yang secara akurat dapat menghitung interval
waktu pada gambar film.
4.3.6. CYCLEGEAPH DAN CHRONO-
CYCLEGRAPH
Kedua metode ini digunakan untuk mempelajari
jalannya gerakan operator. Untuk mencatat gerakan
operator, digunakan semacam bola lampu mini yang
ditempatkan pada jari, tangan maupun bagian tubuh
lain dan difoto dengan kamera. Hasil dari rekaman
45. 38 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
tersebut disebut dengan cyclegraph. Selain itu juga
ada metode lain yang merekam gerakan bola lampu
dengan garis putus-putus yang dapat digunakan untuk
menghitung waktu, kecepatan, akselerasi, dan
perlambatan gerakan secara akurat. Rekaman seperti
ini disebut juga dengan chronocyclegraph. Gilbreth
menggunakan keduanya untuk membantu pening
katan metode, mendemonstrasikan gerakan yang
benar dan membantu melatih operator yang baru.
4.3.7. NEW ENGLAND BUTT COMPANY
Pada tahun 1912, Gilbreth bekerja pada New
England Butt Company. Disini, Frank membuat
aplikasi micromotion study yang pertama pada
organisasi manufaktur dan akhirnya pekerjaannya
termasuk menerapkan sistem Taylor secara penuh. Di
perusahaan ini Gilberth difasilitasi sebuah
laboratorium yang dinamakan Betterment Room
(ruang perbaikan). Disini setiap permasalahan
dianalisis, maket dibuat, dan metode yang lebih baik
dikembangkan. Selama bekerja disini Gilbreth
mendirikan sebuah Production Planning Department,
meningkatkan peralatan ruangan, dan mempelajari
alur serta penanganan material dengan cara membuat
model pabrik dan mesin. Selama karir profesionalnya
Gilbreth telah membuat sepanjang 200.000 kaki film
dan banyak objek telah difoto di laboratoriumnya di
Butt Company.
46. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 39
4.3.8 ORGANISASI NASIONAL
The American Society of Mechanical Engineers
(ASME) memegang peranan penting dalam
pengembangan manajemen sains, teknik industri,
motion and time study, serta pada bidang-bidang lain
yang terkait. Perlu diingat selalu bahwa "Shop
Management" milik Taylor dipublikasikan dengan
bantuan ASME pada tahun 1903 dan "The Art of
Cutting Metals" pada tahun 1907. The American
Iristitute of Industrial Engineers (AIIE) yang berdiri
pada tahun 1948 telah berkembang pesat dan pada
saat ini bertindak sebagai kumpulan profesional yang
bergerak dalam bidang engineering. The Human
Factor Society (1957) merupakan organisasi yang
menyediakan sebuah forum untuk bertukar pikiran
mengenai faktor manusia dalam sistem yang
kompleks, desain organisasi, perlengkapan dan
fasilitas untuk efektivitas penggunaan, serta
pengembangan lingkungan untuk kenyamanan dan
keamanan.
4.3.9. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
MOTION AND TIME STUDY
Pada awalnya time study dan Motion Study
digunakan hanya untuk hal-hal yang sangat spesifik
dan dalam ruang lingkup yang sangat sempit saja.
Kedua bidang studi tersebut pertama kali ditemukan
dan dikembangkan masing-masing oleh Frederick
Taylor untuk Time study dan Gilbreths untuk Motion
study yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya. Walaupun dikembangkan dan
47. 40 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
ditemukan dalam kurun waktu yang hampir
bersamaan, pada awalnya hanya time study dan
penurunan insentif upah buruh yang lebih
berkembang dibandingkan dengan motion study.
Keinginan untuk mendapatkan metode kerja yang
lebih baik menggema pada kurun waktu 1930an yang
kemudian mengakibatkan perkembangan keilmuan
teknik industri untuk mengkombinasikan time study
dengan motion study yang dapat menghasilkan
metode keija yang lebih baik dan lebih dekat dengan
kata ideal. Sekarang ini permasalahan mendasar
adalah menemukan solusi dan metode yang paling
tepat diterapkan, mengingat pada masa lalu terlalu
menekankan pada perbaikan metode yang telah ada,
dibandingkan mendefinisikan permasalahan,
menyusun fakta-fakta, dan menemukan solusi yang
tetap. Semula motion and time study dikembangkan
oleh sarjana teknik industri dan staff spesial, dan hal
ini pun berlanjut hingga sekarang. Beberapa
menganjurkan bahwa methods engineering, work
design, work study atau job design sebaiknya
digunakan dalam perancangan motion and time siudy
dan saat ini motion and time study bahkan dapat
dikatakan sebagai sinonim dari work methods design
and work measurement.
4.4. SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN
ILMIAH
1. Metode-metode yang dikembangkan dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan
organisasi.
48. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 41
2. Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan
waktu) telah menyadarkan para manajer
bahwa gerak fisik dan alat yang digunakan
dalam menjalankan tugas dapat menjadi
efisien.
3. Penekanan pada seleksi dan pengembangan
karyawan dengan cara ilmiah menunjukan
pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan
dalam meningkatkan efektivitas kerja
seorang karyawan.
4. Manajemen ilmiah yang menekankan
pentingnya rancangan kerja mendorong
manajer mencari cara terbaik untuk
pelaksanaan tugas.
5. Manajemen ilmiah tidak hanya mengem
bangkan pendekatan rasional dalam meme
cahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari
itu manajemen ilmiah menunjukan jalan
kearah profesionalisasi manajemen.
4.5. KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN
ILMIAH
1. Peningkatan produksi tidak disertai dengan
peningkatan pendapatan.
2. 2. Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang
baik bukan hanya disebabkan oleh
peningkatan laba perusahaan.
3. Hubungan manajemen dan karyawan tetap
jauh.
49. 42 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
4. Memandang manusia sebagai sesuatu yang
rasional, yang hanya dapat dimotivasi dengan
pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik.
Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial
karyawan. Dengan kata lain, aliran ini
mengabaikan frustasi dan ketegangan yang
akan dialami karyawan apabila mereka tidak
dapat memenuhi kebutuhan sosial mereka.
5. Mengabaikan kebutuhan manusia untuk
mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya.
50. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 43
BAB V
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
5.1. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN
Mempelajari teori manajemen membantu kita
menjadi seorang manajer yang efektif dalam
mengelola organisasi yang semakin kompleks
dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu
yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan.
Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara
sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang
dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam
teori.
Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari
teori manajemen antara lain:
1. Teori mengarahkan keputusan Manajemen.
Mempelajari teori membantu mamahami proses
yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan
yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori
merupakan kelompok asumsi-asumsi yang
koheren/logis, yang menjelaskan antara dua atau
lebih fakta yang dapat diobservasi. Teori yang
absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi
pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini,
dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda
terhadap situasi yang berbeda.
2. Teori membentuk pandangan kita mengenai
organisasi. Mempelajari teori manajemen juga
memberi petunjuk kepada kita dimana kita
51. 44 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi
dan manusia didalamnya.
3. Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan
usaha. Dengan mempelajari teori, kita dapat
melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari
lingkungannya - sosial, ekonomi, politik dan
kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan
tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan
ini akan membantu kita memahami apa sebabnya
teori tertentu cocok terhadap keadaan yang
berbeda.
4. Teori merupakan suatu sumber ide baru. Teori
memungkinkan kita pada suatu kesempatan
mengambil pandangan yang berbeda dari situasi
sehari-hari. Pendekatan "electic", yaitu praktek
meminjam prinsip-prinsip dari teori yang
berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan
State of the Arf dalam teori dan praktek
manajemen.
5.2. PENDEKATAN MANAJEMEN
(MANAJEMEN KONTEMPORER)
Selain tiga aliran manajemen tersebut, juga
dikembangkan pula pendekatan antara lain:
1) System approach (Pendekatan System)
2) Contingency approach (Pendekatan Kontengensi)
3) Neo human relation movement (Gerakan
Hubungan Manusiawi Baru)
52. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 45
5.3. TIGA ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
5.3.1. MAZHAB KLASIK
Teori dan prinsip manajemen memberikan
kemudahan dalam menentukan hal-hal yang harus
dikerjakan untuk bisa menjadi manajer yang efektif.
Manajer adalah orang yang menjalankan fungsi
manajemen. Manajer dalam mengelola otoritasnya
tanpa menggunakan teori dan prinsip, aktivitas yang
berjalan hanyalah intuisi, firasat dan harapan
sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan
kepada berbagai pihak.
Sebenarnya belum terdapat teori apapun yang
dapat diaplikasikan secara universal, demikian pula
belum terdapat teori dan prinsip manajemen yang
dapat diaplikasikan dalam setiap situasi
keorganisasian, baik dalam organisasi yang berskala
sederhana maupun organisasi yang kompleks dan
organisasi dalam berbagai jenis usaha.
Terdapat tiga mazhab (aliran) manajemen yang
mengikuti perkembangannya.
1. Mazhab klasik yang terbagi menjadi dua cabang,
yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Mazhab perilaku
3. Mazhab ilmu manajemen
Secara detail masing-masing mazhab akan dides
kripsikan secara ringkas melalui pembahasan berikut.
1. Manajemen ilmiah cabang mahzab klasik
pertama
Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert
Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry
L.Gantt dan pasangan Gilberth.
53. 46 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
5.3.1.1. ROBERT OWEN
Robert Owen hidup pada tahun
1771-1858. Pada tahun 1800-an ia
adalah seorang manajer pada
beberapa pabrik pemintal kapas di
New Lanarls, Skotlandia. Penga
laman memimpin para bawahan
dibawah umur, menyentuh hatinya
untuk menyediakan perumahan
yang layak bagi bawahan.
Demikian pula, usaha lainnya dilakukan dengan
cara menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi bagi
para bawahan dengan harga yang relatif lebih rendah
daripada harga pasar. Selain bertindak sebagai
innovator dengan cara melakukan perbaikan
menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik yang
dipimpinnya, ia juga menetapkan mekanisme kerja
spesifik yang mampu memberikan dampak
meningkatnya produktivitas. Penilaian bawahan
dilakukan dengan secara terbuka setiap hari sehingga
bukan hanya memungkinkan para manajer
mengetahui letak permasalahannya tetapi juga
memberikan kebanggaan dan mendorong kompetisi
yang sehat.
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri
Robert Owen, seorang Manajer Pabrik Pemintalan
Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen
menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi.
54. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 47
Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek
mempekerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dari
standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi
kerja yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan
satu perbaikan berupa:
1. Membangun perumahan karyawan dan memba
ngun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan
2. Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehing-
ga lingkungan hidup dan pabrik menjadi menarik
3. Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan
toko-toko untuk menjual keperluan hidup karya-
wan, menjual barang-dengan harga yang layak)
4. Menyediakan makanan bagi karyawan
5. Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak
mempekerjakan anak dibawah timur 10 tahun)
6. Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam
menjadi 10,5 jam perhari
Karena jasanya ini beliau disebut sebagai "Bapak
Manajemen Personalia Modern"
Jika para manajer lainnya lebih banyak
memperhatikan perbaikan teknik, maka Owen lebih
banyak memperhatikan pekerja, karena menurut
Owen, itulah investasi yang penting bagi manajer.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau
Owen mengajukah prosedur yang meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja secara
terbuka dan bersaing juga secara terbuka.
55. 48 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
5.3.1.2. CHARLES BABBAGE
Charles Babbage hidup
pada tahun 1792-1871.
Dasar keyakinan Babbage
bahwa aplikasi prinsip
ilmiah pada proses kerja
akan meningkatkan pro-
duktivitas dan menekan
biaya. Oleh karena itu, ia
menggunakan banyak
waktunya dalam mempe
lajari cara untuk membuat
pekerjaan dalam pabrik
lebih efisien.
Hal ini ditunjang profesinya sebagai dosen
matematika keturunan Inggris. Prinsip pembagian
kerja merupakan karya Babbage. Dia berkeyakinan
bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah
sehingga berbagai ketrampilan yang terlibat dapat
dipisahkan. Setiap bawahan dididik dengan satu
ketrampilan spesifik dan hanya diberikan tanggung
jawab dari sebagian proses. Cara ini memungkinkan
berkurangnya biaya pendidikan yang mahal. Selain
itu dengan seringnya melakukan pekerjaan yang
sama diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan
ketrampilan bawahan.
56. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 49
Babbage adalah seorang guru besar Matematika
dan penemu Kalkulator serta Komputer pertama dari
Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan
prinsip-prinsip ilmiah akan terwujud peningkatan
produktivitas dan penurunan biaya.
Babbage mengusulkan pertama kali adanya
pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dari pekerja
sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan
dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan
dan dimekanisasi dengan alat kalkulator.
Pada tahun 1822 Charles Babbage menemukan
Kalkulator mekanis, yang disebut Difference
Machine (Mesin penambah dan pengurang).
Prinsip-prinsip dasarnya digunakan pada mesin
mesin hitung hampir seabad kemudian, kalkulator
yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah
mesin analitis (Analysis Machine) pada tahun 1833,
yaitu sebuah komputer yang otomatis dan
mempunyai segala unsur dasar komputer modern,
sehingga beliau sering dinamakan sebagai "Bapak
Komputer".
57. 50 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena
bukunya "On Economy of Machinery and
Manufactures" (1832), dia tertarik dan terkesan pada:
Prinsip efesiensi pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk
menentukan seorang manajer harus memakai
fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya
mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya, o Prinsip
efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk
pekerjaan manual saja, melainkan juga untuk
aktivitas mental.
Sangat memperhatikan faktor manusia,
disarankannya sebaiknya ada keijasama dalam hal
kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik
pabrik,
Menganjurkan adanya semacam sistem
pembagian keuntungan, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila
mereka ikut menyumbang dalam peningkatan
produktivitas,
58. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 51
Menyarankan para pekerja menerima pembayaran
tetap tergantung dari sifat pekerjaan mereka,
ditambahkan dengan bagian keuntungan dan
ditambahkan bonus untuk setiap saran yang
mereka berikan untuk meningkatkan
produktivitas.
Sumbangan terbesar beliau adalah dalam bidang
biaya, keahlian teknik, dan insentif, berdasarkan
keyakinan akan spesialisasi dan alokasi imbalan
sesuai produktivitas.
59. 52 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
5.3.1.3. FREDERICK W. TAYLOR
60. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 53
61. 54 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Frederick W. Taylor hidup pada tahun 1856-1915. Ia
merupakan salah satu tokoh manajemen ilmiah
(scientific management) yang paling termasyhur
sehingga mendapat sebutan sebagai bapak
manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah timbul
disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas. Guna meningkatkan produktivitas ini,
dicarilah cara untuk meningkatkan efisiensi bawahan.
Perlahan dia menyusun sekumpulan prinsip yang
merupakan inti manajemen ilmiah. Prinsip yang
merupakan gagasan Taylor adalah :
1. Pengembangan manajemen ilmiah yang
sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk
melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja
sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggung
jawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk
bawahan.
4. Kerjasama yang erat dan bersahabat antara
manajemen dan bawahan (Stoner dan Wankel,
1986:30)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul "Shop
Management", tahun 1911 menyusun buku dengan
judul "The Principies of Scientific Management" dan
pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul
"Testimory Before Special House Committee" Ketiga
buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah
buku dengan judul "Scientific Management" pada
tahun 1947.
Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem
Steel. Co di Pensilvania, Amerika Serikat. Di
62. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 55
Perusahaan tersebut dia sebagai seorang insinyur
mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Taylor, yang terkenal dengan manajemen
ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena
mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat
pada awal abad ke 20. Gerakannya terkenal dengan
gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai
pertanyaan seperti apakah ada satu cara keija terbaik
"the one best way of doing job" dia mengajukan
sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi intinya
manajemen ilmiah. Taylor terkenal dengan rencana
pengupahan yang merangsang "differential rate
system", yang menghasilkan turunnya biaya dan
meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan
pekerja dan semangat kerja karyawan.
Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas
4 prinsip yang dikenal dengan "Empat prinsip dasar
Taylor" yaitu:
1) Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar
dapat digunakan untuk menentukan metode
terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
2) Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan
diberi tanggung jawab atas tugas yang sesuai
dengan keterampilannya.
3) Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan
cara ilmiah.
4) Hubungan kerjasama yang erat antara
Manajemen dan Karyawan.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor
mensyaratkan perlunya satu revolusi mental
dikalangan manajer dan karyawan.
63. 56 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari
pendekatan manajemen ilmiah adalah :
1. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu
(pengetahuan yang sistematis).
2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan
kelompok dan bukannya perpecahan.
3. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah
individualisme yang kacau.
4. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan
bukan keluaran yang terbatas.
5. Mengembangkan semua karyawan sampai taraf
yang setinggi-tingginya, untuk kesejahteraan
maksimum mereka sendiri dan perusahaan
mereka.
Pengikut Taylor yang menonjol adalah : Cari George
Borth, Henry L Gantt, Frank & Lilian Gilbreth dan
Edwar A. Filane.
5.3.1.4. HENRY L. GANTT
64. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 57
Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919.
Rendahnya motivasi yang dicapai mengakibatkan
Gantt meninggalkan sistem tarif upah diferensial
untuk diubah menjadi satu inovasi baru berupa
motivasi keija kepada para bawahan. Motivasi
pertama bahwa setiap bawahan yang menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan kepadanya untuk satu hari
ia berhak menerima bonus $ 50 sen untuk hari itu.
Motivasi kedua mandor akan menerima bonus
apabila seluruh bawahan juga mencapai standar
tersebut. Selain dua bentuk motivasi diatas, Gantt
berusaha menyempurnakan gagasan Robert Owen
dalam mengumumkan hasil penilaian atas pekerjaan
bawahan. Langkah lain yang diambil Gantt adalah
memperkenalkan sistem baru untuk penggambaran
jadwal produksi, yang sampai sekarang dikenal
dengan Gantt Chart.
Gantt mempertimbangkan kembali sistem
perangsang Taylor, dengan memperkenalkan sistem
bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor.
Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang
dibebankan kepadanya dalam sehari berhak
menerima bonus. Dia juga memperkenalkan sistem
"Charting" yang terkenal dengan "Gantt Chart" yang
memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya
tidak terjadi pemborosan.
Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu
pribadi Gantt, untuk menilai hasil pekerjaan mereka.
Gantt menekankan pentingnya mengembankan
minat, dimana akan terjadi hubungan timbal balik
antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama
yang selaras dan harmonis. Gantt menggaris bawahi
65. 58 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
pentingnya manajemen mengajarkan dan
mengembangkan pengertian tentang pentingnya
sistem pada pihak karyawan dan manajemen itu
sendiri, serta perlunya penghargaan bahwa "dalam
segala masalah manajemen unsur manusia yang
paling penting".
Gantt paling terkenal karena mengembangkan
metode grafis dalam menggambarkan rencana-
rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan
pentingnya waktu maupun biaya dalam
merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini
menghasilkan terciptanya "Gantt Chart" yang
terkenal itu. Skema itu merupakan pelopor teknik-
teknik modern seperti PERT (Program Evaluation
and Review Technique).
5.3.1.5.PASANGAN GILBERTH
Frank B. Gilberth hidup
pada tahun 1878-1972.
Pasangan Gilberth
berpendapat bahwa studi
gerak akan meningkatkan
semangat kerja bagi
bawahan karena
keuntungan fisiknya yang
nyata dan karena dapa
menunjukkan perhatian
manajemen pada para
bawahan.
Oleh karena itu, mereka mengembangkan suatu
rencana tiga kedudukan untuk kenaikan jabatan yang
66. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 59
dimaksud sebagai program pengembangan bawahan
dan sekaligus mendorong moral kerja. Sesuai dengan
rencana tersebut seorang bawahan harus
mengerjakan saat itu juga, mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi dan melatih penggantinya,
seluruhnya dalam waktu yang bersamaan.
Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar
artinya bagi dunia saat ini. Hal ini ditunjukkan bahwa
metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan pada
berbagai aktivitas organisasi disamping organisasi
manufacturing. Demikian pula teknik efisiensi dari
manajemen ilmiah, seperti studi gerak dan waktu
(time and motion study), membawa kesadaran bahwa
gerakan fisik dan alat yang terlibat dalam suatu
pekerjaan dapat dibuat lebih logis dan efisien. Selain
itu penekanan pada seleksi dan pengembangan ilmiah
para bawahan memberi kesadaran betapa pentingnya
kemampuan dan pelatihan untuk meningkatkan
efektivitas bawahan. Suatu hal yang penting
disumbangkan manajemen ilmiah berupa desain
kerja, mendorong para manajer untuk mencari cara
yang terbaik guna mengoperasikan suatu pekerjaan.
Rincian mengenai inovasi mazhab manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik disajikan pada tabel 5.1.
berikut.
67. 60 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Tabel 5.1.
No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen
i. Robert Owen 1771- 1858 1. Membangun perumahan
bagi pekerja
2. Menyediakan kebutuhan
rumah tangga bagi pekeija
3. Menetapkan mekanisme
keija spesifik
4. Penilaian harian terhadap
para pekeija secara terbuka
2. Charles Babbage 1792- 1871 Prinsip pembagian keija
sehingga setiap pekeijaan harus
dipecah dan setiap pekeija
dididik dengan ketrampilan
spesifik untuk menyelesaikan
pekerjaan.
J. Frederick W. Taylor 1856- 1915 Penemu manajemen ilmiah
dengan prinsip:
■ Pengembangan
manajemen ilmiah
sebenarnya, misalnya
metode terbaik untuk
menyelesaikan setiap
pekeijaan.
■ Seleksi secara ilmiah
terhadap para pekeija
sehingga pekeija diberi
tugas dan tanggung jawab
yang cocok.
■ Keijasama yang
bersahabat antara
manejemen dan pekeija
4. Henry L. Gantt 1861- 1919 a. Meninggalkan sistem tarif
upah diferensial dan
menggantinya dengan
motivasi kerja 1. Setiap
pekeija yang
menyelesaikannya
68. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 61
diberikan bonus $50 sen.
2. Mandor akan menerima bonus
apabila seluruh pekeija
mencapai standar, b.
Penggambaran jadwal produksi
dengan Gantt Chart
5. Frank B. Gilberth &
Lillian M. Gilberth
1868- 1924
1878- 1972
Studi gerak dan waktu
meningkatkan semangat keija.
Keduanya mengembangkan
rencana tiga kedudukan, yaitu
a. Mengejakan pekerjaan saat
ini
b. Mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi
c. Melatih penggantinya
dalam waktu yang
bersamaan
5.4. TEORI ORGANISASI KLASIK CABANG
MAZHAB KLASIK KEDUA
69. 62 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
5.5. TOKOH-TOKOH TEORI ORGANISASI
KLASIK
5.5.1. HENRY FAYOL (1841-1925)
Pada tahun 1916, Fayol
menyusun buku yang berjudul
"Administration Industrielle et
Generalle" dan dalam bahasa
Inggris "General and Industrial
Management, terkenal dengan
teori manajemen klasiknya yang
tidak hanya memperhatikan
produktivitas pabrik dan
karyawan saja, tetapi dia
memperhatikan manajemen bagi
suatu
organisasi yang kompleks, sehingga dia mampu
menampilkan satu ajaran manajemen yang lebih utuh
sebagai satu bentuk cetak biru.
Fayol yakin keberhasilan para manajer tidak
ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi oleh karena
adanya peramalan yang ilmiah dan penggunaan
metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar
dari Fayol adalah pandangannya yang menyatakan
bahwa manajemen itu bukanlah keterampilan pribadi,
tetapi merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan segera setelah dipahami prinsip prinsip
pokoknya dan teori umumnya yang sudah
dirumuskan.
Dalam mengembangkan ilmu manajemen, Fayol
membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6
macam yaitu:
70. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 63
1) Technical (Teknis), Perusahaan menghasilkan dan
membuat barang-barang produksi.
2) Commercial (Perdagangan), Perusahaan membeli
bahan mentah dan menjual hasil produksi.
3) Financial (Keuangan) Perusahaan mencari dan
menggunakan dana (modal) secara optimum
4) Security (Keamanan) Perusahaan menjaga
keselamatan dan kekayaan perusahaan.
5) Accounting (Akuntansi termasuk statistik)
Perusahaan mencatat dan melaporkan biaya, laba,
hutang dan penyusunan neraca serta berbagai data
statistik.
6) Management (Manajerial) yang terdiri dari 5
fungsi :
• Planning (Perencanaan) berupa penentuan
langkah yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuan-tujuannya.
• Organizing (Pengorganisasian) dalam arti
mobilisasi bahan material dan sumber daya
manusia guna melaksanakan rencana.
• Commanding (Memerintah) dengan memberi
arahan kepada karyawan agar dapat
menunaikan tugas pekeijaan mereka.
• Coordinating (Pengkoordinasian) dengan
memastikan sumber daya dan kegiatan
organisasi berlangsung secara harmonis
dalam mencapai tujuannya.
• Controlling (Pengendalian) dengan
memantau rencana untuk membuktikan
apakah rencana itu sudah dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
71. 64 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Dari enam kegiatan diatas Fayol memberi perhatian
utama pada kegiatan manajerial, yang merupakan
aspek paling penting yang dibutuhkan dalam operasi
perusahaan. Selain hal-hal pokok diatas, masih
terdapat beberapa ajaran Fayol lainnya^ yaitu :
1) Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer
tergantung kepada kedudukannya pada tingkatan
organisasi; yang kedudukannya lebih rendah lebih
membutuhkan keterampilan dan kemampuan
teknis dibandingkan dengan keterampilan
manajerial pada manajer tingkat atas.
2) Kemampuan dan keterampilan manajemen harus
diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin
hanya diperoleh melalui praktek, timbul
tenggelam, seperti orang belajar menyelam tanpa
guru.
3) Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat
diterapkan pada segala bentuk dan jenis
organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah,
partai, industri dan lain-lain.
4) Fayol lebih suka menggunakan konsep prinsip-
prinsip manajemen dari pada hukum manajemen,
karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip lebih
luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan
yang dihadapi.
5) Fayol menyusun 14 macam prinsip manajemen
sebagai berikut:
1) Division of labor (Pembagian kerja). Semakin
seseorang menjadi spesialis; maka
pekerjaannya semakin efisien.
2) Authority and Responsibility (Wewenmmg
dan Tanggung Jawab),
72. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 65
Manajer harus memberi perint ah/tugas
supaya orang lain dapat bekerja
3) Discipline (Disiplin)
Setiap anggota organisasi harus menghormati
peraturan/ketentuan dalami organisasi.
Kepemimpinan yang baik berperan penting
bagi kepatuh an ini dan juga kesepakatan
yang adil, seperti penghargaan terhadap
prestasi serta penerapan sanksi hukum secara
adil terhadap yang menyimpang.
4) Unity o f C amin and (Kesatuan komando),
Setiap karyawan hanya menerima perintah
kerja dari satu orang dan apabila perintah itu
datangnya dari dua orang atau atasan atau
lebih akan timbul pertentangan perintah dan
kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5) Unity of Direction (Kesatuan pengarahan)
Sekelompok kegiatan yang mempunyai
tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh
seorang manajer dengan satu rencana kerja.
6) Sub Ordination of Individual interest to the
common good (Pengutamaan kepentingan
umum dari pada kepenting an pribadi).
7) Kepentingan perorangan (karyawan)
dikalahkan terhadap kepentingan organisasi
secara keseluruhan.
8) Renumeration of Personnel (Pemberian upah
karyawan)
Imbalan yang adil antara karyawan dan
pengusaha.
73. 66 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
9) Centralization(Sentralisasi/Pemusatan)
Manajer adalah penanggung jawab terakhir
dari keputusan yang diambil
10) walaupun demikian manajer juga harus
memberi wewenang yang cukup kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas
(desentralisasi).
11) Scalar Chain (Rantai Skalar/Garis
Wewenang)
Garis wewenang yang tersusun dari tingkat
atas sampai ke tingkat terendah seperti
tergambar pada bagan organisasi.
12) Order (Tata Tertib)
Tertibnya penempatan barang dan orang pada
tempat dan waktu yang tepat.
13) U) Equity (Keadilan)
Sikap persaudaraan keadilan (keakraban) para
manajer terhadap bawahannya.
14) Stability of Penure of Personnel (Kestabilan
Staff)
Tidak banyak pergantian karyawan yang
keluar masuk organisasi (stabil). Mutasi
karyawan yang terlalu tinggi menunjukkan
tidak efisiennya suatu organisasi.
15) Initiative (Inisiatifi,
Memberi kebebasan kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesaikan
pekerjaannya walaupun akan terjadi
kesalahan-kesalahan.
16) Esprit de Corps (Semangat Kelompok)
Meningkatkan semangat berkelompok dan
bersatu seperti dengan lebih banyak
74. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 67
menggunakan komunikasi langsung dari pada
komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik pada teori organisasi dan peranannya
terhadap perilaku manajer efektif. Juga keyakinannya
bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan
dan dipelajari. Kritik terhadap teori ini adalah bahwa
teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau
yang stabil dengan lingkungan yang lebih mudah
diramalkan. Teori ini terlalu berpegang kepada
kewenangan formal dan sering antara satu prinsip
tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara
prinsip "Divison of Labor" dengan "Unity
ofCommand"
5.5.2. JAMES D. MONEY
Eksekutif General Motor ini, mengkatagorikan
prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Empat
kaidah dasar yang perlu diperhati kan untuk
merancang organisasi.
• Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi
wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan
tujuan) dan disiplin.
• Prinsip hirarki, proses hirarki mempunyai prinsip,
prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari
kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
• Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas
yang berbeda.
• Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan
lini.
75. 68 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
5.5.3. MAX WEBER (1864-1920)
Pakar Ilmu Sosial Jerman
yang pengaruhnya dikenal
pada sosiologi modern dan
sejarah gagasan. Dia
memperoleh pendidikan di
Universitas Hiedelberg, gelar
ahli hukum dan doktor
ekonomi diraihnya di
Universitas Berlin.
Menurut pandangannya peradaban barat ditandai
oleh kecenderungan orang Eropa untuk menyukai
organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam
bidang Pemerintah an, Politik Praktis maupun LSM.
Max Weber mengembangkan teori "Manajemen
Birokrasi".Ia menekankan pada kebutuhan akan
penetapan hierarki yang sempurna ditentukan oleh
penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.
Periode manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik
dilanjutkan oleh periode peralihan. Periode peralihan
ini sebagai jembatan antara teori organisasi klasik
dan human behavior, karena pemikiran mereka
berdasarkan klasik, tetapi memperkenalkan unsur
baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.
Periode peralihan ini diwakili antara lain oleh 3 (tiga)
orang tokoh manajemen, yaitu:
76. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 69
5.5.4. MARY PARKER FOLLET (1868-1933)
77. 70 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Follett, ahli ilmu pengetahuan sosial pertama
yang menerapkan psikologi pada perusahaan, industri
dan pemerintah. Dia menulis panjang lebar tentang
kreatifitas, kerjasama antar manajer dan bawahan,
koordinasi dan pemecahan konflik. Dia percaya
bahwa konflik dapat dibuat konstruktif dengan
penggunaan proses integrasi dimana orang yang
terlibat mencari pemecahan bersama
perbedaan-perbedaan diantara mereka. Dia
menganjurkan suatu pola organisasi yang ideal
dimana manajer mencapai koordinasi melalui
komunikasi yang terkendali dengan para karyawan.
Follett, percaya dengan hubungan yang harmonis
antara karyawan dan manajemen berdasarkan
persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar
untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah
dengan bawahan sebagai penerima perintah. Dia juga
menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam
organisasi, bukan karena kekuasaan yang bersumber
dari kewenangan formal, tapi yang berasal dari
kelebihan pengetahuan dan keahlian.
5.5.5. OLIVER SHELDON (1894-1951)
Sheldon, yang mengungkapkan pertama kali
tentang filsafat manajemen dalam bukunya yang
terbit tahun 1923, yang menekankan tentang adanya
tanggung jawab sosial dunia usaha, sehingga etika
sama pentingnya dengan ekonomi dalam manajemen,
dalam arti pelayanan barang dan jasa yang tepat
dengan harga yang wajar kepada masyarakat.
Manajemen harus memperlakukan karyawan dengan
adil dan jujur. Sheldon menggabungkan nilai-nilai
78. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 71
efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan
kepada masyarakat sesuai 3 buah prinsip yaitu :
• Kebijakan, keadaan dan metode industri harus
sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
• Manajemen harus mampu menafsirkan sangsi
moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan
yang memberi makna praktis terhadap gagasan
keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka
oleh masyarakat.
• Manajemen harus mengambil prakarsa guna
meningkatkan standar etika yang umum dan
konsep keadilan sosial.
5.5.6. CHESTER L BARNARD (1886-1961)
Berdasarkan pengalaman dan bacaan-bacaannya
dalam sosiologi dan filsafat. Bernard merumuskan
teori- teori tentang kehidupan organisasi. Manusia
masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan
pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi
yang tak mungkin dicapai sendiri. Tesis sentralnya
adalah per-usahaan akan berjalan efisien dan hidup
terus, apabila dapat menyeimbangkan pencapaian
tujuan dan kebutuhan individu. Dia juga
membenarkan peranan yang dimainkan oleh
organisasi informal.
Bukunya yang berpengaruh berjudul "The
Functions of the Executif (1938). Analisisnya
mengenai manajer sungguh-sungguh merupakan
suatu pendekatan sistem sosial karena, untuk
mengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif,
dia memperhatikan tugas-tugas
79. 72 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
eksekutif yang utama dalam sistem mereka
beroperasi. Dalam menentukan tugas eksekutif
adalah memelihara suatu sistem usaha kerjasama
dalam organisasi formal, beliau memusatkan
perhatian pertama-tama pada alasan adanya sistem
kerjasama itu, maupun sifat sistem tersebut. Logika
analisisnya dapat dilihat dalam langkah-langkah yang
disajikan dalam bukunya:
1. Pembatasan-pembatasan fisis dan biologis
terhadap individu-individu membawa mereka
kepada keijasama, keija dalam kelompok
meskipun pembatasan-pembatasan dasar bersifat
fisis dan biologis, namun apabila mereka telah
pernah bekerjasama, pembatasan-pembatasan
psikologis dan sosial terhadap individu-individu
juga memainkan peran dalam mendorong
keijasama.
2. Tindakan kerjasama mendorong terbentuknya
sistem kerja-sama dimana terdapat faktor atau
unsur-unsur fisis, biologis, kepribadian, dan
sosial (misalnya Bernard memandang kelas
dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama,
yang terdiri dari unsur-unsur eperti ruangan,
banefcu. papan tulis, manusia dan sebagai
makhluk hidup, pribadi- pribadi, pertukaran
pendapat, dan sebagainya). Dia juga menunjukan
bahwa kelanjutan kerjasama tergantung pada
efektivitas (apakah tupian itu dapat dicapai
dengan ketidak puasan dan pengorbanan yang
seminimum mztskin dari pihak anggota yang
bekerjasama?)
80. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 73
3. Setiap sistem kerjasama dapat diw- kedaLam dua
bagian yakni : "organisasi". yar_£ hacya meliputi
interaksi-interaksi dari mereka yang berada di
dalam sistem itu, dan "unsur-unsur lainnya".
4. Selanjutnya organisasi dapat juga dibagi ke dalam
dua jenis, pertama : organisasi "formal" yaitu
kumpulan interaksi sosial yang dikoordinasikan
secara sengaja, dan yang mempunyai tujuan
bersama. Kedua adalah organisasi "informal"
yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan
bersama yang umum atau tidak dikoordinasikan
secara sengaja.
5. Organisasi formal tidak dapat berlangsung kalau
tidak ada orang-orang yang (a) dapat saling
berkomunikasi, (b) mau menyumbang kepada
kegiatan kelompok, dan (c) dengan sadar
mempunyai tujuan umum.
6. Setiap organisasi formal harus mencakup unsur-
unsur berikut:
(a) Sistem fungsionalisasi sehingga orang-orang
dapat berspesialisasi (yaitu, bermacam-
macam bentuk departementasi);
(b) Sistem perangsang yang efektif dan efisien
yang akan membuat orang menyumbang
kepada kegiatan kelompok;
(c) Sistem kekuasaan ("otoritas") yang akan
menyebabkan anggota kelompok akan
menerima keputusan-keputusan para
eksekutif; dan
(d) Sistem pengambilan keputusan yang logis.
7. Jadi fungsi-fungsi eksekutif dalam organisasi
formal ini adalah sebagai berikut:
81. 74 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
a. Pemeliharaan komunikasi organisasi melalui
suatu skema organisasi, ditambahkan dengan
adanya orang-orang yang setia, bertanggung
jawab, dan mampu bekerja, serta satu
"organisasi informal" eksekutif dan rukun;
b. Perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari
individu-individu di dalam organisasi dan
c. Perumusan dan penetuan tujuan (yaitu
perencanaan).
d. Sistem pengambilan keputusan yang logis.
8. Fungsi-fungsi eksekutif memasuki proses melalui
pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan
keseluruhannya dan dalam menemukan
keseimbangan yang paling baik diantara
kekuatan- kekuatan dan kejadian-kejadian yang
berlawanan.
9. Untuk mengefektifkan eksekutif, diperlukan
suatu tata kepemimpinan yang mempunyai
tanggung jawab tinggi sebagaimana telah
ditekankan dengan tepat oleh Bernard,
"Kerjasamalah, dan bukannya kepemimpinan,
yang menjadi proses kreatif, tetapi kepemimpinan
adalah pengecam yang sangat diperlukan
terhadap kekuatan-kekuatannya".
5.6. SUMBANGAN TEORI ORGANISASI
KLASIK.
1. Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada
semua jenis kelompok kegiatan, jika hal lainnya
tetap.
2. Beberapa prinsip yang mendasari perilaku
manajerial yang efektif dan dapat diajarkan,
82. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 75
memberikan hal-hal praktis yang dapat
diterapkan.
3. Pandangan yang membuat para manajer waspada
akan masalah-masalah mendasar yang mungkin
mereka temui dalam setiap organisasi.
5.7. KETERBATASAN TEORI ORGANISASI
KLASIK
Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya
cocok untuk masa kini.
1) Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila
organisasi berada dalam lingkungan yang stabil
dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini
lingkungan luar organisasi sangat sulit
diramalkan dan bergerak sangat dinamis.
2) Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum untuk
mengatasi masalah-masalah organisasi yang
semakin kompleks dewasa ini.
3) Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam
pengambilan keputusan tentang tentang prinsip
mana yang harus dipilih sebagai patokan.
5.8. MAZHAB PERILAKU (ALIRAN
HUBUNGAN MANUSIAWI)
Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan
klasik, efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak
dapat dicapai. Para manajer masih menghadapi
kesulitan dan
frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti
pola-pola perilaku yang rasional. Oleh karena itu
dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi
masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.
83. 76 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Aliran perilaku memandang organisasi pada
hakikatnya adalah orang. Aliran ini memandang
aliran klasik kurang lengkap karena tidak mewu
judkan efisiensi produksi yang sempurna dan kehar
monisan di tempat kerja. Manusia dalam organisasi
tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah
lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena
itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi
manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi.
Pelopor aliran perilaku ada 2 (dua) orang yaitu : X.
Hugo Munsterberg 2. Elton Mayo.
5.8.1. HUGO MUNSTERBERG (1863-1916)
Hugo Munsterberg yang
melahirkan Psikologi Industri,
sering disebut sebagai Bapak
Psikologi Industri. Sumbangan
yang penting adalah berupa
pemanfaatan psikologi untuk
mewujudkan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan produktivitas seperti
juga teori-teori manajemen lainnya.
Penerapan faktor-faktor psikologi
dalam membantu peningkatan
produksi. Melalui bukunya dengan
judul "Psychology and Industrial
Efficiensy", Hugo Munsterberg
menyarankan 3 (tiga) cara untuk
meningkatkan produktivitas yaitu:
1. Mendapatkan orang atau karyawan terbaik (best
possible person), yang paling sesuai atau cocok
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
84. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 77
2. Menciptakan kondisi keija yang terbaik (best
possible zoork), yang memenuhi syarat- syarat
psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
3. Menggunakan pengaruh psikologis guna
memperoleh dampak yang paling tepat dalam
memotiovasi karyawan (best possible effect).
5.8.2. ELTON MAYO (1880-1949)
Elton Mayo terkenal
dengan eksperimen tentang
perilaku manusia dalam
situasi kerja. Eksperimen
ini disimpulkan bahwa
perhatian khusus dapat
menyebabkan seseorang
meningkatkan usahanya.
Gejala ini disebut Hawrthome effect yaitu
karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan
mereka.
Hasil percobaan Mayo dengan Roethlisberger
dan Dickson ialah rangsangan uang tidak
menyebabkan membaiknya produktivitas. Yang
justru mampu meningkatkan produktivitas itu adalah
satu sikap yang dimiliki karyawan yang merasa
manajer dan atasanya memberikan perhatian yang
cukup terhadap kesejahteraan mereka.
Selain itu juga ditemukan pengaruh kehidupan
lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih
informal lebih besar pengaruhnya terhadap
produktivitas. Karena itu, Mayo yakin terhadap
konsepsinya yang terkenal dengan "social man" yang
85. 78 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
dimotivasi oleh kebutuhan- kebutuhan sosial dalam
hubungan-hubungan yang lebih efektif daripada
pengawasan dan pengendalian manajemen dalam arti
konsep "social man " (manusia sosial atau manusia
dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan
sosial melalui hubungan kerja), dapat menggantikan
konsep "rational man" (manusia rasional atau
manusia hanya dapat di motivasi dengan pemenuhan
kebutuhan ekonomis). Konsep rational man yang
didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis
pribadi yang terkenal dengan julukan "rational
economic man".
Istilah terkenal yang tadinya diutarakan oleh
Robert Owen yaitu "vital machines" menemukan
bentuk dan peluang barunya dengan munculnya
konsep "social man" dari Mayo. Dalam pendidikan
dan latihan bagi para manajer terasa semakin
pentingnya "people management skills" daripada
"engineering atau technical skills". Konsep dinamika
kelompok semakin penting dalam praktek
manajemen daripada manajemen atas dasar
kemampuan pekerja secara perseorangan.
Kelemahan temuan Elton Mayo di tunjukan oleh
orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan
bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh
lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lain seperti
tingkat gaji, menarik tidaknya pekerjaan, struktur dan
kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen
dan lain-lain. Menghadapi keterbatasan gerakan
hubungan manusiawi ini, muncul pemikir-pemikir
lain yang juga tergolong aliran perilaku yang lebih
maju.
86. Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen 79
5.8.3. SUMBANGAN ALIRAN HUBUNGAN
MANUSIAWI (HUMAN BEHAVIOR).
Aliran hubungan manusiawi menyadarkan
pentingnya kebutuhan sosial. Dengan demikian aliran
ini menyeimbangkan konsep lama yang menekankan
ekonomi atau rasionalitas manusia. Suasana kerja
menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Pelatihan-pelatihan yang kemudian banyak yang
memfokuskan pada upaya memperbaiki hubungan
kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran ini
mempelopori studi baru dalam bidang dinamika
kelompok, dimana perhatian ditunjukan tidak hanya
pada individu, tetapi juga pada proses dan dinamika
kelompok.
5.8.4. KETERBATASAN ALIRAN PERILAKU/
HUMAN BEHAVIOR/ BEHAVIOR
SCHOOL
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasa
teori ini. Disain, metoda dan analisis penelitian yar
dilakukan oleh Elton Mayo sampai saat ini masih
menja< kontaversi. Konsep manusia sosial yang
dikembangka ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya
perilaku manusi Usaha perbaikan-perbaikan kondisi
kerja ternyata tidc mampu menaikan prestasi kerja.
Sebagai contoh, perbaika kondisi kerja disuatu
perkebunan, tidak menaikan presta kerja, malah
cenderung menurunkan prestasi kerja karer pekerja
cenderung menjadi lebih santai dalam kerja. Tidc ada
tekanan untuk bekerja keras seperti sebelumnya.
87. 80 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen
Tentunya ada faktor lain, selain faktor sosial, yar
mendorong prestasi kerja. Faktor ekonomi (gaji
kemampuan kerja karyawan, budaya dan strukti
organisasi, dan banyak faktor lain mempengaruhi
presta kerja karyawan. Aliran hubungan manusia
belum mamp melakukan prediksi perilaku manusia
dengan akuri Suatu hal yang dapat dimengerti karena
faktor sosi merupakan hasil emosi manusia yang
lebih sulit diuku Contoh lain, kepuasan kerja sering
dikatakan sebag pendorong prestasi kerja. Tetapi
hubungan tersebi diragukan bahkan logika
sebaliknya tampaknya leb: kuat: prestasi kerja akan
menyebabkan kepuasan mereka
5.9. MAZHAB ILMU MANAJEMEN / ALIRAN
MANAJEMEN ILMIAH
Masa manajemen modern berkembang melalui
dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan aliran perilaku (perilaku organisasi)
dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah
(aliran kuantitatif) atau operation research dan
management science.
5.9.1. ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya
pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai
pendekatan atau aliran perilaku.
Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan
metoda penelitian yang lebih sempurna, para peneliti
ini lebih terkenal sebagai "behavioral scientists"
daripada "human relations theorists". Diantaranya