Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, termasuk aspek intelektualitas. Sejarah intelektual muslim terbagi menjadi tiga masa yaitu masa klasik, pertengahan, dan modern. Pada masa klasik (650-1250 M) perkembangan ilmu sangat pesat berkat terjemahan karya Yunani dan peradaban lain serta pendirian perpustakaan dan universitas oleh khalifah Abbasiyah. Banyak ilmuwan muslim berkaliber internasional
1. Bagaimana Al Qur'an memandang kebudayaan?
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik. (Q.S.3:110)
Dari ayat di atas terlihat jelas bagaimana Islam mengatur tentang
kehidupan manusia, termasuk dalam aspek budaya. kebudayaan Islam adalah hasil
cipta, rasa dan karsa umat islam yang berlandaskan Al Qur'an dan As Sunnah. Al
Qur'an memandang kebudayaan dalam Islam sebagai bentuk eksistensi kehidupan
manusia dan merupakan totalitas kegiatan manusia. Islam mengajarkan umatnya
dalam hal berinteraksi dengan Allah dan juga berinteraksi dengan sesama
manusia. Al Qur'an juga banyak mengajarkan etika dalam kehidupan nyata.
Kebudayaan Islam lahir atas dasar yang bertolak belakang dengan dasar
kebudayaan Barat. Ia lahir atas dasar rohani yang mengajak manusia supaya
pertama sekali dapat menyadari hubungannya dengan alam dan tempatnya dalam
alam ini dengan sebaik-baiknya. Kalau kesadaran demikian ini sudah sampai ke
batas iman, maka imannya itu mengajaknya supaya ia tetap terus-menerus
mendidik dan melatih diri, membersihkan hatinya selalu, mengisi jantung dan
2. pikirannya dengan prinsip-prinsip yang lebih luhur - prinsip-prinsip harga diri,
persaudaraan, cinta kasih, kebaikan dan berbakti. Atas dasar prinsip-prinsip inilah
manusia hendaknya menyusun kehidupan ekonominya. Cara bertahap demikian
ini adalah dasar kebudayaan Islam, seperti wahyu yang telah diturunkan kepada
Muhammad, yakni mula-mula kebudayaan rohani, dan sistem kerohanian disini
ialah dasar sistem pendidikan serta dasar pola-pola etik (akhlak). Dan prinsipprinsip etik ini ialah dasar sistem ekonominya. Tidak dapat dibenarkan tentunya
dengan cara apa pun mengorbankan prinsip-prinsip etik ini untuk kepentingan
sistem ekonomi tadi.
Batasan budaya Islam telah dijelaskan melalui adab-adab yang
dicontohkan
Rasulullah
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Namun
dalam
perkembangannya banyak terdapat percampuran antar budaya setempat dengan
budaya Islam dikarenakan proses penyebaran dinul Islam yang lebih mudah bila
memasukkan nilai-nilai Islam dalam kebudayaan setempat. Selain itu terdapat
pula ijtihad dari para ulama’ sehingga diakui sebagai kebudayaan Islam.
Bagaimana sejarah intelektual muslim di berbagai zaman?
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".(Q.S. 18:109)
3. Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh. Tidak hanya
menyangkut aspek Rabbaniyah saja, namun juga di segala aspek, termasuk aspek
intelektualitas. Intelektualitas perlu dibahas pada materi budaya Islam karena
kebudayaan Islam berkembang dan dipengaruhi oleh kaum muslim intelek. Oleh
karena itu, aspek intelektualitas merupakan salah satu aspek dasar dalam
perkembangan kebudayaan Islam di dunia. Menurut Harun Nasution(1986)dilihat
dari segi perkembangannya, intelektualitas terbagi menjadi tiga masa, yaitu masa
klasik, pertengahan dan modern.
Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung
sangat lama sekira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di
Madienah (622-632M); Masa Daulat Khulafaur Rasyidin (632-661M); Masa
Daulat Umayyah (661-750M) dan Masa Daulat Abbasiyah (750-1258 M) sampai
tumbangnya Kekhilafahan Turki Utsmani pada tanggal 28 Rajab tahun 1342 H
atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, dimana masa-masa kejayaan dan
puncak keemasannya banyak melahirkan banyak ilmuwan muslim berkaliber
internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi
umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M
sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada
pada tangan umat Islam.
Pada saat berjayanya peradaban Islam semangat pencarian ilmu sangat
kental dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang berkembang
menjadi tradisi intelektual secara historis dimulai dari pemahaman (tafaqquh)
terhadap al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang
kemudian dipahami, ditafsirkan dan dikembangkan oleh para sahabat, tabiin, tabi'
tabiin dan para ulama yang datang kemudian dengan merujuk pada Sunnah Nabi
Muhammad saw.
1. Sejarah Intelektual Islam pada masa klasik(650 M – 1250 M)
4. Perkembangan ilmu paling pesat dalam Islam terjadi ketika kaum
muslimin bertemu dengan kebudayaan dan peradaban yang telah maju dari
bangsa-bangsa yang mereka taklukkan. Perkembangan tersebut semakin jelas
sejak permulaan kekuasaan Bani Abbas pada pertengahan abad ke-8.
Pemindahan ibukota Damsyik (Damascus) yang terletak di lingkungan Arab
ke Baghdad yang berada di lingkungan Persia yang telah memiliki budaya
keilmuan yang tinggi dan sudah mengenal ilmu pengetahuan dan filsafat
Yunani, menjadi alat picu semaraknya semangat keilmuan yang telah dimiliki
oleh kaum muslimin. Pada masa ini umat islam telah banyak melakukan
kajian kritis tentang ilmu pengetahuan sehingga ilmu pengetahuan baik aqli (
rasional ) maupun yang naqli mengalami kemajuan dengan sangat pesat.
Proses pengalihan ilmu pengetahuan dilakukan dengan cara penerjemahan
berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti bangsa yunani,
romawi, dan persia, serta berbagai sumber naskah yang ada di timur tengah
dan afrika, seperti mesopotamia dan mesir.
Ilmuwan muslim pada masa klasik :
1. Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.
2. Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern
pertama.
3. Al Nadim (wafat thn 990, abad ke 10); pelopor pembuat
katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.
4. Ma'mun Ar Rasyid (thn 815, abad 9); pelopor pendiri perpustakaan umum
pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.
5. Nizam Al Mulk (thn 1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di
dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah (ditiru sistemnya oleh Oxford
Univ. Inggris).
6. Al Ghazali (wafat thn 1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial
pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai
jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.
5. 7. Al Khindi (wafat thn 866); ahli/ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku,
ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat
Arab dan Yunani kuno.
8.
Al Farabi (wafat thn 950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah satu
karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).
9.
Ibnu Sina (wafat thn 1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena;
ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern
(dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang
fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang
ditimbulkan oleh efek fikiran.
10. Ibnu Rusydi (wafat thn 1198) dikenal oleh barat dengan nama Averusy;
ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.
11. Ibnu Thufail (wafat thn 1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling
awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh
Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
12. Ibnu Al Muqaffa (wafat thn 757); pengarang kitab Al Hayawan atau kitab
tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.
13. Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama
(bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).
14. Al Khwarizmi (w.thn 850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al
Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu
bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.
15. Abu Wafa' (w.thn 997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri
bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam
gerakan bulan.
16. Umar Khayyam (w.thn 1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan
empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi
dalam matematika modern, penyair.
17. Al Battani (w.thn 929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak
bumi dengan matahari, alat ukur gaya gravitasi, alat ukur garis lintang dan
busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan
6. bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh
sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.
18. Ibnu Al Haytsam (w.thn 1039);Â pelopor di bidang optik dengan kamus
optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da
Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan
cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang
kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.
19. Tsabit bin Qurrah (w.thn 901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.
20. Jabir Ibnu Hayyan (w.thn 813); ahli kimia dengan berbagai
eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern,
system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam
sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh
sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat.
21. Abu Bakar Ar Razi (w.thn 935); membagi zat kimia ke dalam kategori
mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton,
pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.
22. Al Majriti (w.thn 1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun
sebelum Lavoisier)
23. Al Jahiz (w.thn 869); menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology)
pertama kali.
24. Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik
pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis,
hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya
gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)
25. Al Farghani (w.thn 870); pengarang buku tentang pergerakkan bendabenda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.
26. Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia)
tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak
wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan
obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup
kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit,
7. Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan,
penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar.
27. Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alatalat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air
otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal
Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik
survei dan pembuatan tambang bawah tanah.
28. Al Farazi (w. thn 790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung
analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan
tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit
lainnya pada waktu tertentu.
29. Al Mawsili (w.thn 850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung
Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi
mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat
musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek,
musik keroncong dan morisko.
30. Az Zahra (w.thn 939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis
pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta
peralatan bedah gigi.
31. Al Ibadi (w. thn 873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan
syaraf optik, permasalahan pada mata.
32. Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian
(daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.
33. Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya geografi tentang kerajaan-kerajaan
dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.
34. Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan
dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
35. Yaqut Hawami (w. thn 1229); membuat kamus geografi pertama
berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi
informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi
8. matematika dan politik.
2. Sejarah intelektual Islam pada masa pertengahan(1250 M – 1800 M)
Pada masa ini intelektual Islam mengalami kemunduran yang
disebabkan runtuhnya Baghdad selaku ibukota Daulah Abbasyiah ke tangan
bangsa Mongol. Hal itu pun menyebabkan seluruh dunia Islam juga
mengalami kemunduran. Karena Baghdad pada saat itu berfungsi sebagai
kiblat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Kemudian disebabkan oleh kondisi itu, banyak umat Islam yang
frustasi akibatnya mereka memilih menjalani kehidupan sebagai seorang sufi,
dan berusaha meninggalkan kehidupan intelektual.Mereka yang semula
bersifat kritis dan dinamis, kontras berubah menjadi statis.Dan dari sikap itu,
berkembang menjadi taklid buta kepada ulama, karena bagi mereka pintu
ijtihad telah tertutup. Namun di belahan bumi yang lain ternyata bangsa
Eropa justru sedang mengalami kemajuan yang pesat diakibatkan oleh
berkembangnya paham Renaissance.Mereka telah berhasil keluar dari
dominasi doktrin gereja yang terjadi pada masa Scholastik (Abad
Pertengahan).
Ilmuwan Muslim masa pertengahan :
1. Fakhruddin Razi (wafat thn 1290); ahli matematika, ahli fisika,
tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.
2. Ibnu Khaldun (wafat thn 1406); sejarahwan, pendidik ulung, pendiri
filsafat sejarah dan sosiologi.
9. 3. Al Tusi (w.thn 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan
penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet
(planetarium) jauh sebelum Copernicus.
4. Kamaluddin Ad Damiri (w.thn1450); mengembangkan system taksonomi/
klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
5. Abu Bakar Al Baytar (w.thn 1340); pengarang buku tentang kedokteran
hewan yang pertama.
6. Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang
digerakkan dengan pegas.
7. Ibnu Nafis (w.thn 1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi
peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama
yang menemukannya).
8. Ibnu Batutah (w. 1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah
China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.
9. Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku
panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
10. Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang hak-hak
perlindungan binatang atau konservasi hewani.
11. Safiuddin (w. thn 1294); memperkenalkan teori musik.
3.
Sejarah intelektual Islam pada masa modern(1800 M – saat ini)
Awal meredupnya Intelektual Islam sejalan dengan merdupnya
peradaban Islam yang terjadi sejak abad ke-8 hijriah (abad 13 M) hingga saat
ini yang telah mengakibatkan proses peralihan dari peradaban Islam ke
keperadaban Barat yang ditandai dengan masa pencerahan di dunia Barat serta
terjadinya penjajahan, penaklukan dan aneksasi terhadap negeri-negeri muslim
oleh armada perang dari negara-negara Barat lebih disebabkan oleh
melemahnya legitimasi politik dunia Islam karena peran kekhilafahan
cenderung bersifat simbol serta hanya sebatas seremonial saja hingga
tumbangnya sistem kekhilafahan di dunia Islam. Dari situlah kemudian
dimulainya hegemoni dunia Barat terhadap dunia Islam. Perbuatan maksiat
10. yang dilakukan oleh umat Islam itulah yang telah dikhawatirkan oleh Umar bin
Kaththabr.a. saat beliau menjadi Khalifah, hal ini sebagaimana dapat kita
simak dari pesan tertulis beliau yang pernah disampaikannya kepada Sa’ad bin
Abi Waqash ketika akan menghadapi sebuah pertempuran. Pada surat itu
ditulis pesan sebagai berikut:
“Umar bin Kaththab ra. telah menulis sepucuk surat kepada Sa’ad bin
Abi Waqash r.a.: ‘Sesungguhnya kami memerintahkan kepadamu dan kepada
seluruh pasukan yang kamu pimpin, agar taqwa dalam segala keadaan, karena
taqwa kepada Alloh merupakan seutama-utamanya persiapan dan strategi
paling kuat dalam menghadapi pertempuran. Aku perintahkan pula kepadamu
dan pasukan yang kamu pimpin agar benar-benar menjaga diri dari berbuat
maksiat. Karena maksiat yang engkau perbuat pada saat berjuang lebih aku
khawatirkan daripada kekuatan musuh, sebab engkau akan ditolong Alloh jika
musuh-musuh Alloh telah berbuat banyak maksiat, karena jika tidak demikian
kamu tidak akan punya kekuatan sebab jumlah kita tidaklah sebanyak jumlah
pasukan mereka, dimana persiapan mereka berbeda dengan persiapan yang
kita lakukan. Jika kita sama-sama berbuat maksiat sebagaimana yang
dilakukan oleh musuh-musuh kita, maka kekuatan musuh akan semakin hebat.
Sangatlah berat kita akan dapat mengalahkan musuh kita jika hanya
mengandalkan pada kekuatan yang kita miliki, kecuali dengan mengandalkan
ketaqwaan kita kepada Alloh dan senantiasa menjaga diri dari berbuat
maksiat...” (Kitab Al ‘Aqdul Farid jilid I, hlm. 101; Kitab Nihayatul Arab jilid
VI, hlm. 168; Kitab Ikhbarul Umar wa Ikhbaru Abdullah bin Umar jilid I, hlm.
241-242; Kitab Ikbasu min Ikhbarul Khulafa Ar-Rosyidin hlm 779, serta buku
Jihad tulisan Dr. Mahfudz Azzam, hlm. 28).
Ilmuwan Muslim masa modern :
1. DR.Abdussalam (abad 20); pengembang teori big bang dan big chrung
(teori tentang awal mula dan akhir dari alam semesta).
11. 2. DR. BJ Habiebie (abad 20); perancang bangun gerbong kereta api super
cepat (dipakai di Jerman), penemu teori tentang keretakan logam pada
pesawat terbang.
Apa peranan Masjid berkaitan dengan kebudayaan Islam?
208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(Q.S.
2:208)
Sebelum agama Islam datang, telah menjadi kebiasaan bagi suku-suku
Arab menyediakan suatu tempat untuk pertemuan. Tempat itu juga berfungsi
sebagai gedung serbaguna dan salah satunya untuk melestarikan kebudayaan
bangsa Arab. Setelah Islam datang, Rasulullah bermaksud mempersatukan sukusuku di Arab dengan menyediakan tempat pertemuan. Oleh karena itu Nabi
Muhammad mendirikan Baitullah sebagai pusat peradaban bangsa di masa itu.
Tidak hanya sebagai ibadah vertikal, namun juga sebagai sarana belajar,
mengadili perkara, latihan berperang dan kegiatan lain. Salah satu masjid terbesar
12. di dunia yang digunakan sebagai sarana belajar yaitu Al Azhar di Mesir, sebuah
universitas berbasis masjid. Pada masa klasik, para ilmuwan sering mengkaji ilmu
di masjid. Pada masa Rasulullah, masjid sering digunakan sebagai tempat latihan
perang. Saat ini di Mekah dan Madinah juga terdapat masjid yang juga
difungsikan sebagai tempat mengadili, bahkan tempat qishas.
Bagaimana sejarah perkembangan Islam di Indonesia
Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun
dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim
delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri.
Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman
ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian,
tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di
pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan
Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi
abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara
besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang
pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam
pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan
bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak
orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah,
pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H /
1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun
peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di
Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya
adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada
makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan
13. Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan
makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk
pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk
pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa
masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut
disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti.
Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti
Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para
penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi
pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15
M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaankerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda.
Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan
Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol.
Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak
dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang
benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
14. Pustaka :
Wahyuddin, dkk.2009.Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta:Grasindo.
Hamka.1976.Sejarah Ummat Islam.Jakarta:Penerbit Bulan Bintang.
Sardar, Ziauddin, Zafar Abbas Malik.2001.Islam Fors Beginners.Bandung:Mizan.