Filsafat komunikasi

(ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGI, & AKSIOLOGI)

PEMBAGIAN ASPEK ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGI, AKSIOLOGI BERDASARKAN PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI PARADIGMA ONTOLOGIS EPISTEMOLOGIS AKSIOLOGIS METODOLOGIS Positivis Critical Realism : Ada realitas yang ‘real’ yang diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal walaupun kebenaran pengetahuan tentang itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik Dualist/objetivist : Ada realistis obyektif, sebagai suatu realitas yang eksternal diluar diripeneliti. Harus sejauh mungkin membuat jarak dengan obyek penelitian. ,[object Object],[object Object],[object Object],Intervensionist : Pengujian hipotesis dalam struktur metode hipotetiko deduktif melalui laboratorium eksperimen atau survey eksplanatif dgn analis kuantitatif Kriteria kualitas penilaian : Obyektifitas reabilitas dan validitas (internal & eksternal)

Interpretif Relativism : Realitas merupakan kontruksi sosial. Kebenaran suatu realitas bersifat elatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Transacsional/ Subjectivist : Pemahaman tentang suatu realitas atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. ,[object Object],[object Object],[object Object],Reflektive /Dialectical : Menekankan empati dan interaksi dialeksis antara peneliti informan untuk merekontruksi realitas yang diteliti melalui metode-metode kualitatif participant observation Kriteria kualitas penilaian : Authencity and reflectivity Sejauh mana temuan sebagai refleksi otentik dari realitas dihayati pelaku sosial.

Kritis Historical Realism: Realitas yang teramati merupakan realitas semu (virtual reality) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik Transacsional/ Subjectivist : Hubungan antara peneliti dan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated findings ,[object Object],[object Object],[object Object],Participative : Mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multilevel analysis yang bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivis/ partisipant dalam proses transformasi sosial Kriteria kualitas penilitian : Penelitian adalah historical situatednes, sejauh mana peneltian memperhatikan konteks sejarah, sosial dan budaya, ekonomi dan politik

Filsafat komunikasi

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Similar to Filsafat komunikasi

Similar to Filsafat komunikasi (20)

More from University of Andalas

More from University of Andalas (20)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Filsafat komunikasi