SlideShare a Scribd company logo
Farmakodin
amik
Fina Ratih Wira Putri.,M.Sc., Apt
Farmakodinamik (FD) : Ilmu yang
mempelajari kemampuan kerja obat
beserta mekanisme aksinya sehingga
dapat menghasilkan efek pada
organisme hidup.
Prinsip Kerja Obat
Kerja obat : Perubahan kondisi yang
dapat menghasilkan efek (respon)
Efek obat : Perubahan suatu fungsi,
struktur atau proses sebagai akibat kerja
obat
Mekanisme Aksi Obat
Cara kerja obat menghasilkan
efek.
1. Non Spesifik : Aksi tidak
diperantarai oleh interaksi obat
dengan target aksi obat spesifik
(reseptor) berdasarkan pada
sifat fisika kimia sederhana.
2. Spesifik : Aksi obat diperantarai
oleh interaksi obat dengan
target obat spesifik target
obat spesifik adl reseptor,
enzim, molekul pembawa,kanal
ion.
Sifat Fisika
 Massa Fisis
Laktulosa yang diberikan secara peroral akan
mengadsorbsi air mengembangkan volume 
menyebabkan peristaltik vegeta herbal.
 Osmosis
Manitol diuresis osmosis
 Adsorbsi
Kaolin dan Karbon aktif  penyerapan racun new
diatab, guanistrep
 Rasa
Gentian (senyawa pahit) perangsang pengeluaran
asam lambungmenambah nafsu makan
 Radioaktivitas
Senyawa 131I pada pengobatan hipertiroidisme
 Pengendapan Protein
Fenol  denaturasi protein mikroorganisme 
disinfektan
 Barier Fisik
Sukralfat  melapisi membran mukosa lambung 
melindungi lambung dari serangan pepsin asam
 Surfaktan
Sabun  pembersih kulit, antiseptik, disinfektan
Sifat Kimia
 Aktivitas asam basa
Antasida  aktivitas basa  menetralisir
kelebihan asam lambung  pengobatan
ulser lambung
 Pembentukan khelat
EDTA (etilen diamin tetra asetat) dan
dimerkapol  membentuk kelompok
khelat dengan logam-logam seperti timbal
dan tembaga logam dikeluarkan dari
tubuh toksisitas berkurang
 Aktivitas oksidasi reduksi
Kalium permanganat  aktivitas
oksidasi morfin  toksisitas berkurang
Vitamin C  reduktor
Aksi obat diperantarai oleh interaksi obat dengan target obat
spesifik
Target Aksi
Spesifik
 Enzim
 Kanal ion
Transporter
 Reseptor
Obat bekerja pada enzim dibagi menjadi 2 berdasarkan mekanisme
aksinya :
Inhibitor Kompetitif
Obat sebagai substrat analog
menghambat secara kompetitif kerja
enzim berikatan dengan substrat
Cth :
NSAID menghambat enzim
siklooksigenase.
ACE inhibitor  menghambat
angiotensin converting enzyme
sehingga menghambat pembentukan
angiotensin II (vasokonstriktor poten).
Substrat Palsu
Berinteraksi dengan enzim sehingga
menghasilkan produk yang salah dan
tidak berfungsi.
Cth :
Metotreksat, menggantikan asam folat
dalam biosintesis purin,
penghambatan sintesis DNA,
penghambatan pertumbuhan dan
pembelahan sel
Aspirin sebagai Inhibitor yang menghambat
kerja enzim siklooksigenase sehingga
prostaglandin dan tromboxan sebagai produk
tidak dapat dihasilkan
Kanal Ion
Suatu saluran tempat dimana keluar masuknya ion melalui membran
Bersifat selektif pada terhadap ion tertentu
Cara kerja obat pada kanal ion dibagi menjadi 2 :
Pengeblok Kanal
 Mengeblok secara fisik
 Cth: Fenitoin mengeblok kanal Natrium
 Penurunan eksitabilitas sel
Modulator/Pembuka
Kanal
 Memacu pembukaan kanal
 Cth : Benzodiazepin dan barbiturat
 Memodulasi terbukanya kanal klorida
 Penurunan eksitabilitas sel
Efek anti kejang Efek sedatif, anti kejang
Benzodiazepin dan Barbiturat sebagai Agonis
GABA dapat memodulasi pembukaan kanal ion Cl
Transporter
 Transporter (TP) merupakan
molekul pembawa membran yang
menfasilitasi perpindahan substrat
melintasi membran sel
 Jenis transporter
 Uniport :TP yang menfasilitasi
perpindahan searah sebuah substrat
 Symport :TP yang menfasilitasi
perpindahan searah dua substrat
berbeda
 Antiport :TP yang menfasilitasi
perpindahan dua substrat berbeda
dengan arah yang berlawanan
 Cth : thiazid  inhibitor NCC 
mengambat masuknya NaCl ke tubulus
distal
JenisTransporter
NaCL co transporter (NCC),
merupakan jalur utama masuknya
NaCl ke tubulus distal, dihambat oleh
thiazid.
RESEPTOR
Untuk menghasilkan suatu efek dari obat,
maka obat tersebut dalam sirkulasi sistemik
harus menjadi obat bebas atau tidak terikat
dengan protein plasma. Obat yang terikat
dengan protein plasma misalnya Albumin
maka molekul obat tersebut tidak dapat
berefek karena tidak dapat menembus
jaringan dikarenakan ukurannya yang terlalu
besar, berbeda halnya jika obat dalam
sirkulasi sistemik merupakan suatu obat
bebas.
Beberapa obat dapat menghasilkan
efek setelah berikatan dengan
komponen organisme yang spesifik
yaitu suatu protein yang terikat dalam
membran sel. Komponen spesifik
tersebut adalah Reseptor.
Reseptor adalah suatu makromolekul yang
berupa lipoprotein, lipid, protein atau asam
nukleat yang merupakan target aksi suatu obat
untuk dapat menghasilkan efek.
Fungsi reseptor :
 mengenal dan mengikat suatu ligan dengan
spesifisitas yang tinggi
 meneruskan signal ke dalam sel melalui:
• perubahan permeabilitas membran
• pembentukan second messenger
• mempengaruhi transkripsi gen
Syarat interaksi ligan/obat dan reseptor
dapat menghasilkan efek :
1. Afinitas
2. Aktivitas Intrinsik
3. Efikasi Intrinsik
Membran sel berfungsi sebagai pintu
gerbang yang bersifat semi-permeabel.
Sifat ini didasarkan pada mekanisme
selektifitas membran dalam menseleksi zat
yang akan masuk kedalam sel.
Beberapa molekul dapat berdifusi melintasi
lapisan ganda lipid tetapi yang lain tidak bisa.
• Molekul hidrofobik kecil dan gas seperti
oksigen dan karbon dioksida melintasi
membran dengan cepat.
• Molekul polar kecil, seperti air dan etanol,
juga dapat melewati membran, tetapi
mereka melakukannya lebih lambat.
• Di sisi lain, membran sel membatasi difusi
zat seperti :
• ion dan
• molekul besar seperti, gula dan asam
amino.
• Proses masuknya zat-zat tersbut
bergantung pada protein transportasi
tertentu tertanam dalam membran 
Reseptor
4 Kelompok
Reseptor
Reseptor dibagi menjadi 4 kelompok
1. Reseptor Kanal Ion
Merupakan resepor untuk neurotransmiter cepat yang terhubung langsung
dengan suatu kanal ion.
Contoh : Reseptor nikotinik asetilkolin, reseptor GABA-A, reseptor Glutamat
2. Reseptor yang terhubung dengan Protein-G
Merupakan reseptor untuk hormon-hormon dan neurotransmitter lambat yang
mekanisme transduksinya melibatkan suatu g-protein.
Contoh : Reseptor muskarinik asetilkolin, reseptor adrenergik.
3. Reseptor yang terkait dengan aktivitas tyrosine kinase
Merupakan reseptor yang memiliki aktivitas kinasedalam transduksi sinyalnya dan
berada dimembran.
Contoh : Reseptor sitokin, reseptor growth factordan reseptor insulin.
4. Reseptor Inti
Berbeda dengan 3 kelompok reseptor diatas yang berlokasi di membran sel,
reseptor ini berada di dalam sitoplasmik atau nukleus. Aksinya langsung
mengatur transkripsi gen yang menentukan sintesis protein tertentu.
Contoh : Reseptor steroid, reseptor estrogen dan reseptor PPARγ
Continue.....
 Ligan adalah molekul spesifik yang dapat mengikat reseptor
 Afinitas adalah kemampuan suatu ligan/obat untuk berinteraksi dengan satu tipe reseptor
tertentu.
 Aktivitas intrinsik adalah kemampuan obat untuk menghasilkan respon fisiologi
 Efikasi Intrinsik adalah kemampuan obat untuk menghasilkan stimulus yang pada akhirnya
menimbulkan suatu efek
EFEK FISIOLOGIS
Ligan Afinitas
Komplek
Ligan-Reseptor
Aktivitas/Efikasi
Intrinsik
Lock- and Key Mechanism
Okupasi Aktivasi
Ligan apa saja yang dapat mengikat reseptor
dan mempengaruhi aktivitas sel ?
• Hormones – dihasilkan oleh kelenjar eksokrin dan disekresikan melalui peredaran
darah menuju sel target yang jauh (e.g.’s: insulin, testosterone)
• Autocrine/paracrine factors – hormon yang beraksi lokal (e.g.: prostaglandins)
• Neurotransmitters – dilepaskan oleh ujung saraf sebagi respon dari depolarisasi
(e.g.’s: acetylcholine, norepinephrine)
• Cytokines – ligan yang diproduksi oleh sel-sel pada sistem imunitas.Targetnya bisa
jauh atau dekat (e.g.’s: interferons, interleukins)
• Membrane-bound ligands – terdapat pada permukaan sel, mengikat pada reseptor
komplementer sel yang lain  menjembatani interaksi antar sel (e.g.: integrins)
• Drug/chemicals – merupakan senyawa yang dipaparkan dari
luar
Tipe Ligan
1. Agonis
a. Agonis Penuh
b. Agonis Parsial
c. InverseAgonis
2. Antagonis
a. Antagonis Kompetitif
b. Antagonis Non Kompetitif
AGONIS
Suatu Ligan yang dapat berikatan dengan reseptor dan menghasilkan efek
Agonis Penuh : Ligan/obat mampu menghasilkan respon maksimum
Agonis Parsial : Ligan/obat mampu menghasilkan respon dibawah respon
maksimum, walaupun sisi aktif reseptor telah diduduki oleh jenis
agonis yang satu ini.
Inverse Agonis : Ligan/obat menghasilkan efek yang berlawanan dengan efek yang di
harapkan, jika berikatan dengan reseptor yang sama dengan agonis
Agonis Penuh
Aktivitas Intrinsik/Efikasi = 1
Agonis Parsial
Aktivitas Intrinsik/Efikasi < 1
ANTAGONIS
Penghambatan efek agonis oleh suatu ligan
Karakteristik dari pengaruh antagonis adalah efeknya yang mampu mengurangi kemampuan
agonis dalam menghasilkan respon maksimum.
• Antagonis Kompetitif
Suatu ligan/obat yang mengikat reseptor secara reversibel pada daerah yang sama
dengan tempat ikatan agonis, tetapi tidak menyebabkan efek.
Antagonis kompetitif reversibel
Diatasi dengan peningkatan konsentrasi agonis, sehingga meningkatkan proporsi
reseptor yang dapat diduduki oleh agonis
Antagonis kompetitif irreversibel
Antagonis yang dapat mengikat reseptor secara kuat dan bersifat irreversibel  tidak
bisa diatasi dengan penambahan agonis
• Antagonis non-Kompetitif
Suatu antagonis yang dapat mengurangi efektifitas suatu agonis melalui mekanisme
selain berikatan dengan tempat ikatan agonis pada reseptor.
Reseptor Agonis Antagonis
Nikotinik Asetilkolin
Nikotin
Tubokurarin
Alfa-bungarotoksin
Beta-adrenoreseptor Noradrenalin Propanolol
Histamin H1 Histamin Mepiramin
Esterogen Etinilestradiol Tamoksifen
Progesteron Noretisteron Danazol
Histamin H2 Histamin Simetidin
Ranitidin
Opioid (mu-reseptor) Morfin Nalokson
Dopamin (D2 reseptor) Dopamin
Bromokriptin
Klorpromazin
Reseptor 5-HT2 5-HT Ketanserin
Reseptor Insulin Insulin -
Contoh-contoh Reseptor
DosisVs Respon
Potensi
Jumlah obat yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu respon
tertentu.
Makin rendah dosis yang
dibutuhkan untuk suatu respon
yang diberikan, makin poten obat
tersebut. Potensi paling sering
dinyatakan sebagai dosis obat
yang memberikan 50% dari
respon maksimal (ED50).
Efikasi
Kemampuan obat
untuk
menghasilkan efek
maksimal pada
suatu sistem
biologik setelah
berinteraksi
dengan reseptor
Slope
Menunjukkan batasan
keamanan obat. Suatu
slope yang curam
menunjukkan bahwa
suatu peningkatan
dosis yang kecil
menghasilkan suatu
perubahan yang besar.
Variasi biologik
Variasi antar
individu dalam
besarnya respons
terhadap dosis
obat yang sama
pada populasi
yang sama.
Spesifisitas dan Selektifitas :
Obat yang ideal adalah yang bersifat spesifik dan selektif.
Spesifik
Kerja obat hanya pada satu jenis reseptor
Selektif
Menghasilkan satu efek pada dosis rendah dan pada dosis lebih tinggi baru timbul efek
yang lain.
Contoh : Klorpromasin, bukan obat yang spesifik karena bekerja pada berbagai
jenis reseptor.
Atropin adalah bloker spesifik untuk reseptor muskarinik, tetapi tidak
selektif karena reseptor muskarinik terdapat di berbagai organ.
Salbutamol adalah agonis ß-adrenergik yang spesifik dan relatif selektif
karena memblok reseptor ß2 dan pada dosis terapi hanya berefek
dibronkhus.
Selain tergantung pada dosis:
Selektifitas juga tergantung cara pemberian obat,
Contoh: Salbutamol ( pada dosis terapi hanya berefek di bronkhus, memblok
reseptor ß-2 )bila diberikan sebagai obat semprot langsung ke saluran napas,
maka selektifitasnya akan meningkat.
Pada intinya tidak ada obat yang menghasilkan satu efek saja, dan makin
banyak efek obat, makin banyak efek sampingnya.
Dengan demikian, selektifitas merupakan sifat obat yang penting dalam terapi.
Selektifitas
Hubungan antara dosis
terapi (ED) dengan dosis
obat yang menimbulkan
efek toksik (TD).
Hubungan ini disebut
juga indeks terapi atau
batas keamanan obat
( margin of safety ).
ANTAGONISME OBAT
Suatu keadaan ketika efek dari satu obat menjadi berkurang atau hilang sama sekali yang
disebabkan oleh keberadaan satu obat lainnya.
Klasifikasi Antagonisme :
Antagonisme Kimiawi
Dua obat bergabung dalam larutan sehingga obat aktif menjadi menghilang.
Contoh : Pada kasus keracunan logam berat dapat ditolong dengan pemberian suatu chelating
agent (misal : dimercapol) yang mengikat erat ion-ion logam tersebut menjadi tidak aktif.
Antagonisme Farmakokinetik
Keadaan dengan obat antagonis secara efektif mengurangi efek obat aktif pada tempat kerjanya.
Contoh : Penurunan efek warfarin karena metabolismenya di liver/hepar ditingkatkan oleh
fenobarbital (induksi enzim)
Antagonisme Fisiologik
Menerangkan interaksi dua obat yang mempunyai efek yang berlawanan di dalam tubuh dan
cenderung meniadakan.
Contoh : adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung dan pembuluh darah
perifer, sedangkan histamin menurunkan tekanan darah arteri dengan cara vasodilatasi.
Klasifikasi Antagonisme :
Antagonisme dengan blokade reseptor
a. Antagonisme Kompetitif Reversibel
Agonis dan antagonis berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama. Proporsi reseptor yang
diduduki oleh antagonis kompetitif dapat dikurangi dengan cara meningkatkan konsentrasi
agonis.
contoh : Atropin terhadap asetilkolin pada reseptor muskarinik
b. Antagonisme Kompetitif Irreversibel
Agonis dan antagonis berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama, tetapi antagonis
membentuk suatu ikatan kimia kuat yang tidak mudah terurai dengan reseptor sehingga makin
banyak reseptor yang inaktif karena diduduki antagonis.
contoh : Fenoksibenzamin terhadap noradrenalin pada alpha adrenoreseptor.
c. Antagonisme Non-Kompetitif
Suatu keadaan ketika obat antagonis memblokade suatu tempat tertentu dari rangkaian
kejadian yang diperlukan untuk menghasilkan respon suatu agonis.
contoh : verapamil dan nifedipin akan menghalangi influks ion calsium melalui membran sel
sehingga menghambat kontraksi otot polos yang disebabkan obat lain.
Continue
Desensitisasi danTakifilaksis
Menyatakan fenomena berkurangnya efek obat yang terjadi secara cepat dalam
waktu beberapa menit saja.
Toleransi
Menerangkan penurunan respon yang terjadi secara lambat dalam waktu beberapa
hari atau beberapa minggu, tetepi perbedaan waktu tidaklah begitu jelas.
Resisten
Hilangnya efektifitas obat anti mikroba
Fractoriness
Menyatakan berkurangnya atau hilangnya efikasi terapi
Fenomena berkurangnya efek obat dapat dijelaskan dengan beberapa
mekanisme :
1. Perubahan pada reseptor
Pada beta adrenoreseptor,Walaupun obat masih berikatan dengan
molekul agonis pada beta adrenoreseptor, namun reseptor tidak
mampu mengaktifkan enzim adenilat siklase.
2. Hilangnya reseptor
Jumlah beta adrenoreseptor berkurang setelah ditambahkan
isoprenalin konsentrasi rendah selama 8 jam, namun akan kembali
semula setelah beberapa hari.
3. Berkurangnya mediator
Amfetamin bekerja dengan cara melepaskan noradrenalin dan
monoamin lainnya dari ujung saraf simpatis.Takifilkasis terjadi karena
pengosongan simpanan nor adrenalin
4. Degradasi metabolik yang meningkat
Toleransi Barbiturat dan etanol disebabkan peningkatan
penghancuran metabolik, sehingga pemberian berulang dengan dosis
yang sama menghasilkan konsentrasi plasma yang rendah.
5. Adaptasi Fisiologik
Efek obat berkurang akibat adanya respon homeostatik yang melawan
efek obat tersebut.

More Related Content

What's hot

Ppt DNA
Ppt DNAPpt DNA
Ppt DNA
pure chems
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
Warnet Raha
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
Catatan Medis
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
Rizki Nurul Zulda
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
miomadre
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Aliyah Purwanti
 
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
wikeaprilia
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
Elita Anggraini Setyobudi
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Taofik Rusdiana
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
PPT Presentasi - Elektroforesis
PPT Presentasi - ElektroforesisPPT Presentasi - Elektroforesis
PPT Presentasi - Elektroforesis
ALLKuliah
 
Biologi fotosintesis
Biologi fotosintesisBiologi fotosintesis
Biologi fotosintesis
Muhammad Kurniawan
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
alihamda
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratHajar 'Irmawati
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
Edihard'x Rider
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
Keke Awaliyah Awaliyah
 

What's hot (20)

Ppt DNA
Ppt DNAPpt DNA
Ppt DNA
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
PPT Presentasi - Elektroforesis
PPT Presentasi - ElektroforesisPPT Presentasi - Elektroforesis
PPT Presentasi - Elektroforesis
 
Biologi fotosintesis
Biologi fotosintesisBiologi fotosintesis
Biologi fotosintesis
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 

Similar to Farmakodinamika

1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
fiah0289
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
heryantipusparisa1
 
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptxFARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
chairulanam38
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
RadiatulIndatil
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
WahyuRaizHo
 
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
sarirahmadhani4
 
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
ssuserad46a5
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Pratiwi Rukmana Nasution
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
anggundiantriana
 
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptxPPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
DendoKasmandri
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Enzim
EnzimEnzim
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
fatmanurhaliza24
 
Enzim
EnzimEnzim
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
Dinaveranika
 
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptxPpt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
NofaLismandaria1
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
Dinaveranika
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
SMA WARGA Surakarta
 

Similar to Farmakodinamika (20)

1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
 
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptxFARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
FARMAKOKINETIK_FARMAKODINAMIK_OBAT5.pptx
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
 
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
 
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim kataseLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI-kerja enzim katase
 
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptxPPT AKTIVASI ENZIM .pptx
PPT AKTIVASI ENZIM .pptx
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptxPpt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya  Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
Ppt Botani Farmasi 2. Enzim dan Perannya Kelas 2I Dosen Yayuk Putri Rahayu.pptx
 
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
PPT Botani farmasi : 2. Enzim dan Peranannya | Kelas : 2I | Dosen : Yayuk Put...
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 

More from Fina Ratih Wiraputri

Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
Fina Ratih Wiraputri
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Fina Ratih Wiraputri
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
Fina Ratih Wiraputri
 

More from Fina Ratih Wiraputri (14)

Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan FarmasiPengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan Perbekalan Farmasi
 
Uterotonika
UterotonikaUterotonika
Uterotonika
 
Farmakologi hormon
Farmakologi hormonFarmakologi hormon
Farmakologi hormon
 
Antelhmintik
AntelhmintikAntelhmintik
Antelhmintik
 
Antiprotozoa
AntiprotozoaAntiprotozoa
Antiprotozoa
 
Farmakologi Antibiotik
Farmakologi AntibiotikFarmakologi Antibiotik
Farmakologi Antibiotik
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 

Farmakodinamika

  • 2. Farmakodinamik (FD) : Ilmu yang mempelajari kemampuan kerja obat beserta mekanisme aksinya sehingga dapat menghasilkan efek pada organisme hidup. Prinsip Kerja Obat Kerja obat : Perubahan kondisi yang dapat menghasilkan efek (respon) Efek obat : Perubahan suatu fungsi, struktur atau proses sebagai akibat kerja obat Mekanisme Aksi Obat Cara kerja obat menghasilkan efek. 1. Non Spesifik : Aksi tidak diperantarai oleh interaksi obat dengan target aksi obat spesifik (reseptor) berdasarkan pada sifat fisika kimia sederhana. 2. Spesifik : Aksi obat diperantarai oleh interaksi obat dengan target obat spesifik target obat spesifik adl reseptor, enzim, molekul pembawa,kanal ion.
  • 3. Sifat Fisika  Massa Fisis Laktulosa yang diberikan secara peroral akan mengadsorbsi air mengembangkan volume  menyebabkan peristaltik vegeta herbal.  Osmosis Manitol diuresis osmosis  Adsorbsi Kaolin dan Karbon aktif  penyerapan racun new diatab, guanistrep  Rasa Gentian (senyawa pahit) perangsang pengeluaran asam lambungmenambah nafsu makan  Radioaktivitas Senyawa 131I pada pengobatan hipertiroidisme  Pengendapan Protein Fenol  denaturasi protein mikroorganisme  disinfektan  Barier Fisik Sukralfat  melapisi membran mukosa lambung  melindungi lambung dari serangan pepsin asam  Surfaktan Sabun  pembersih kulit, antiseptik, disinfektan Sifat Kimia  Aktivitas asam basa Antasida  aktivitas basa  menetralisir kelebihan asam lambung  pengobatan ulser lambung  Pembentukan khelat EDTA (etilen diamin tetra asetat) dan dimerkapol  membentuk kelompok khelat dengan logam-logam seperti timbal dan tembaga logam dikeluarkan dari tubuh toksisitas berkurang  Aktivitas oksidasi reduksi Kalium permanganat  aktivitas oksidasi morfin  toksisitas berkurang Vitamin C  reduktor
  • 4. Aksi obat diperantarai oleh interaksi obat dengan target obat spesifik Target Aksi Spesifik  Enzim  Kanal ion Transporter  Reseptor
  • 5. Obat bekerja pada enzim dibagi menjadi 2 berdasarkan mekanisme aksinya : Inhibitor Kompetitif Obat sebagai substrat analog menghambat secara kompetitif kerja enzim berikatan dengan substrat Cth : NSAID menghambat enzim siklooksigenase. ACE inhibitor  menghambat angiotensin converting enzyme sehingga menghambat pembentukan angiotensin II (vasokonstriktor poten). Substrat Palsu Berinteraksi dengan enzim sehingga menghasilkan produk yang salah dan tidak berfungsi. Cth : Metotreksat, menggantikan asam folat dalam biosintesis purin, penghambatan sintesis DNA, penghambatan pertumbuhan dan pembelahan sel
  • 6. Aspirin sebagai Inhibitor yang menghambat kerja enzim siklooksigenase sehingga prostaglandin dan tromboxan sebagai produk tidak dapat dihasilkan
  • 7. Kanal Ion Suatu saluran tempat dimana keluar masuknya ion melalui membran Bersifat selektif pada terhadap ion tertentu Cara kerja obat pada kanal ion dibagi menjadi 2 : Pengeblok Kanal  Mengeblok secara fisik  Cth: Fenitoin mengeblok kanal Natrium  Penurunan eksitabilitas sel Modulator/Pembuka Kanal  Memacu pembukaan kanal  Cth : Benzodiazepin dan barbiturat  Memodulasi terbukanya kanal klorida  Penurunan eksitabilitas sel Efek anti kejang Efek sedatif, anti kejang
  • 8. Benzodiazepin dan Barbiturat sebagai Agonis GABA dapat memodulasi pembukaan kanal ion Cl
  • 9. Transporter  Transporter (TP) merupakan molekul pembawa membran yang menfasilitasi perpindahan substrat melintasi membran sel  Jenis transporter  Uniport :TP yang menfasilitasi perpindahan searah sebuah substrat  Symport :TP yang menfasilitasi perpindahan searah dua substrat berbeda  Antiport :TP yang menfasilitasi perpindahan dua substrat berbeda dengan arah yang berlawanan  Cth : thiazid  inhibitor NCC  mengambat masuknya NaCl ke tubulus distal JenisTransporter
  • 10. NaCL co transporter (NCC), merupakan jalur utama masuknya NaCl ke tubulus distal, dihambat oleh thiazid.
  • 11. RESEPTOR Untuk menghasilkan suatu efek dari obat, maka obat tersebut dalam sirkulasi sistemik harus menjadi obat bebas atau tidak terikat dengan protein plasma. Obat yang terikat dengan protein plasma misalnya Albumin maka molekul obat tersebut tidak dapat berefek karena tidak dapat menembus jaringan dikarenakan ukurannya yang terlalu besar, berbeda halnya jika obat dalam sirkulasi sistemik merupakan suatu obat bebas. Beberapa obat dapat menghasilkan efek setelah berikatan dengan komponen organisme yang spesifik yaitu suatu protein yang terikat dalam membran sel. Komponen spesifik tersebut adalah Reseptor. Reseptor adalah suatu makromolekul yang berupa lipoprotein, lipid, protein atau asam nukleat yang merupakan target aksi suatu obat untuk dapat menghasilkan efek. Fungsi reseptor :  mengenal dan mengikat suatu ligan dengan spesifisitas yang tinggi  meneruskan signal ke dalam sel melalui: • perubahan permeabilitas membran • pembentukan second messenger • mempengaruhi transkripsi gen Syarat interaksi ligan/obat dan reseptor dapat menghasilkan efek : 1. Afinitas 2. Aktivitas Intrinsik 3. Efikasi Intrinsik
  • 12. Membran sel berfungsi sebagai pintu gerbang yang bersifat semi-permeabel. Sifat ini didasarkan pada mekanisme selektifitas membran dalam menseleksi zat yang akan masuk kedalam sel. Beberapa molekul dapat berdifusi melintasi lapisan ganda lipid tetapi yang lain tidak bisa. • Molekul hidrofobik kecil dan gas seperti oksigen dan karbon dioksida melintasi membran dengan cepat. • Molekul polar kecil, seperti air dan etanol, juga dapat melewati membran, tetapi mereka melakukannya lebih lambat. • Di sisi lain, membran sel membatasi difusi zat seperti : • ion dan • molekul besar seperti, gula dan asam amino. • Proses masuknya zat-zat tersbut bergantung pada protein transportasi tertentu tertanam dalam membran  Reseptor
  • 14. Reseptor dibagi menjadi 4 kelompok 1. Reseptor Kanal Ion Merupakan resepor untuk neurotransmiter cepat yang terhubung langsung dengan suatu kanal ion. Contoh : Reseptor nikotinik asetilkolin, reseptor GABA-A, reseptor Glutamat 2. Reseptor yang terhubung dengan Protein-G Merupakan reseptor untuk hormon-hormon dan neurotransmitter lambat yang mekanisme transduksinya melibatkan suatu g-protein. Contoh : Reseptor muskarinik asetilkolin, reseptor adrenergik. 3. Reseptor yang terkait dengan aktivitas tyrosine kinase Merupakan reseptor yang memiliki aktivitas kinasedalam transduksi sinyalnya dan berada dimembran. Contoh : Reseptor sitokin, reseptor growth factordan reseptor insulin. 4. Reseptor Inti Berbeda dengan 3 kelompok reseptor diatas yang berlokasi di membran sel, reseptor ini berada di dalam sitoplasmik atau nukleus. Aksinya langsung mengatur transkripsi gen yang menentukan sintesis protein tertentu. Contoh : Reseptor steroid, reseptor estrogen dan reseptor PPARγ
  • 15. Continue.....  Ligan adalah molekul spesifik yang dapat mengikat reseptor  Afinitas adalah kemampuan suatu ligan/obat untuk berinteraksi dengan satu tipe reseptor tertentu.  Aktivitas intrinsik adalah kemampuan obat untuk menghasilkan respon fisiologi  Efikasi Intrinsik adalah kemampuan obat untuk menghasilkan stimulus yang pada akhirnya menimbulkan suatu efek EFEK FISIOLOGIS Ligan Afinitas Komplek Ligan-Reseptor Aktivitas/Efikasi Intrinsik Lock- and Key Mechanism Okupasi Aktivasi
  • 16. Ligan apa saja yang dapat mengikat reseptor dan mempengaruhi aktivitas sel ? • Hormones – dihasilkan oleh kelenjar eksokrin dan disekresikan melalui peredaran darah menuju sel target yang jauh (e.g.’s: insulin, testosterone) • Autocrine/paracrine factors – hormon yang beraksi lokal (e.g.: prostaglandins) • Neurotransmitters – dilepaskan oleh ujung saraf sebagi respon dari depolarisasi (e.g.’s: acetylcholine, norepinephrine) • Cytokines – ligan yang diproduksi oleh sel-sel pada sistem imunitas.Targetnya bisa jauh atau dekat (e.g.’s: interferons, interleukins) • Membrane-bound ligands – terdapat pada permukaan sel, mengikat pada reseptor komplementer sel yang lain  menjembatani interaksi antar sel (e.g.: integrins) • Drug/chemicals – merupakan senyawa yang dipaparkan dari luar
  • 17.
  • 18. Tipe Ligan 1. Agonis a. Agonis Penuh b. Agonis Parsial c. InverseAgonis 2. Antagonis a. Antagonis Kompetitif b. Antagonis Non Kompetitif
  • 19. AGONIS Suatu Ligan yang dapat berikatan dengan reseptor dan menghasilkan efek Agonis Penuh : Ligan/obat mampu menghasilkan respon maksimum Agonis Parsial : Ligan/obat mampu menghasilkan respon dibawah respon maksimum, walaupun sisi aktif reseptor telah diduduki oleh jenis agonis yang satu ini. Inverse Agonis : Ligan/obat menghasilkan efek yang berlawanan dengan efek yang di harapkan, jika berikatan dengan reseptor yang sama dengan agonis Agonis Penuh Aktivitas Intrinsik/Efikasi = 1 Agonis Parsial Aktivitas Intrinsik/Efikasi < 1
  • 20. ANTAGONIS Penghambatan efek agonis oleh suatu ligan Karakteristik dari pengaruh antagonis adalah efeknya yang mampu mengurangi kemampuan agonis dalam menghasilkan respon maksimum. • Antagonis Kompetitif Suatu ligan/obat yang mengikat reseptor secara reversibel pada daerah yang sama dengan tempat ikatan agonis, tetapi tidak menyebabkan efek. Antagonis kompetitif reversibel Diatasi dengan peningkatan konsentrasi agonis, sehingga meningkatkan proporsi reseptor yang dapat diduduki oleh agonis Antagonis kompetitif irreversibel Antagonis yang dapat mengikat reseptor secara kuat dan bersifat irreversibel  tidak bisa diatasi dengan penambahan agonis • Antagonis non-Kompetitif Suatu antagonis yang dapat mengurangi efektifitas suatu agonis melalui mekanisme selain berikatan dengan tempat ikatan agonis pada reseptor.
  • 21. Reseptor Agonis Antagonis Nikotinik Asetilkolin Nikotin Tubokurarin Alfa-bungarotoksin Beta-adrenoreseptor Noradrenalin Propanolol Histamin H1 Histamin Mepiramin Esterogen Etinilestradiol Tamoksifen Progesteron Noretisteron Danazol Histamin H2 Histamin Simetidin Ranitidin Opioid (mu-reseptor) Morfin Nalokson Dopamin (D2 reseptor) Dopamin Bromokriptin Klorpromazin Reseptor 5-HT2 5-HT Ketanserin Reseptor Insulin Insulin - Contoh-contoh Reseptor
  • 22. DosisVs Respon Potensi Jumlah obat yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respon tertentu. Makin rendah dosis yang dibutuhkan untuk suatu respon yang diberikan, makin poten obat tersebut. Potensi paling sering dinyatakan sebagai dosis obat yang memberikan 50% dari respon maksimal (ED50). Efikasi Kemampuan obat untuk menghasilkan efek maksimal pada suatu sistem biologik setelah berinteraksi dengan reseptor Slope Menunjukkan batasan keamanan obat. Suatu slope yang curam menunjukkan bahwa suatu peningkatan dosis yang kecil menghasilkan suatu perubahan yang besar. Variasi biologik Variasi antar individu dalam besarnya respons terhadap dosis obat yang sama pada populasi yang sama.
  • 23. Spesifisitas dan Selektifitas : Obat yang ideal adalah yang bersifat spesifik dan selektif. Spesifik Kerja obat hanya pada satu jenis reseptor Selektif Menghasilkan satu efek pada dosis rendah dan pada dosis lebih tinggi baru timbul efek yang lain. Contoh : Klorpromasin, bukan obat yang spesifik karena bekerja pada berbagai jenis reseptor. Atropin adalah bloker spesifik untuk reseptor muskarinik, tetapi tidak selektif karena reseptor muskarinik terdapat di berbagai organ. Salbutamol adalah agonis ß-adrenergik yang spesifik dan relatif selektif karena memblok reseptor ß2 dan pada dosis terapi hanya berefek dibronkhus.
  • 24. Selain tergantung pada dosis: Selektifitas juga tergantung cara pemberian obat, Contoh: Salbutamol ( pada dosis terapi hanya berefek di bronkhus, memblok reseptor ß-2 )bila diberikan sebagai obat semprot langsung ke saluran napas, maka selektifitasnya akan meningkat. Pada intinya tidak ada obat yang menghasilkan satu efek saja, dan makin banyak efek obat, makin banyak efek sampingnya. Dengan demikian, selektifitas merupakan sifat obat yang penting dalam terapi. Selektifitas Hubungan antara dosis terapi (ED) dengan dosis obat yang menimbulkan efek toksik (TD). Hubungan ini disebut juga indeks terapi atau batas keamanan obat ( margin of safety ).
  • 25. ANTAGONISME OBAT Suatu keadaan ketika efek dari satu obat menjadi berkurang atau hilang sama sekali yang disebabkan oleh keberadaan satu obat lainnya. Klasifikasi Antagonisme : Antagonisme Kimiawi Dua obat bergabung dalam larutan sehingga obat aktif menjadi menghilang. Contoh : Pada kasus keracunan logam berat dapat ditolong dengan pemberian suatu chelating agent (misal : dimercapol) yang mengikat erat ion-ion logam tersebut menjadi tidak aktif. Antagonisme Farmakokinetik Keadaan dengan obat antagonis secara efektif mengurangi efek obat aktif pada tempat kerjanya. Contoh : Penurunan efek warfarin karena metabolismenya di liver/hepar ditingkatkan oleh fenobarbital (induksi enzim) Antagonisme Fisiologik Menerangkan interaksi dua obat yang mempunyai efek yang berlawanan di dalam tubuh dan cenderung meniadakan. Contoh : adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung dan pembuluh darah perifer, sedangkan histamin menurunkan tekanan darah arteri dengan cara vasodilatasi.
  • 26. Klasifikasi Antagonisme : Antagonisme dengan blokade reseptor a. Antagonisme Kompetitif Reversibel Agonis dan antagonis berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama. Proporsi reseptor yang diduduki oleh antagonis kompetitif dapat dikurangi dengan cara meningkatkan konsentrasi agonis. contoh : Atropin terhadap asetilkolin pada reseptor muskarinik b. Antagonisme Kompetitif Irreversibel Agonis dan antagonis berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama, tetapi antagonis membentuk suatu ikatan kimia kuat yang tidak mudah terurai dengan reseptor sehingga makin banyak reseptor yang inaktif karena diduduki antagonis. contoh : Fenoksibenzamin terhadap noradrenalin pada alpha adrenoreseptor. c. Antagonisme Non-Kompetitif Suatu keadaan ketika obat antagonis memblokade suatu tempat tertentu dari rangkaian kejadian yang diperlukan untuk menghasilkan respon suatu agonis. contoh : verapamil dan nifedipin akan menghalangi influks ion calsium melalui membran sel sehingga menghambat kontraksi otot polos yang disebabkan obat lain. Continue
  • 27. Desensitisasi danTakifilaksis Menyatakan fenomena berkurangnya efek obat yang terjadi secara cepat dalam waktu beberapa menit saja. Toleransi Menerangkan penurunan respon yang terjadi secara lambat dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu, tetepi perbedaan waktu tidaklah begitu jelas. Resisten Hilangnya efektifitas obat anti mikroba Fractoriness Menyatakan berkurangnya atau hilangnya efikasi terapi
  • 28. Fenomena berkurangnya efek obat dapat dijelaskan dengan beberapa mekanisme : 1. Perubahan pada reseptor Pada beta adrenoreseptor,Walaupun obat masih berikatan dengan molekul agonis pada beta adrenoreseptor, namun reseptor tidak mampu mengaktifkan enzim adenilat siklase. 2. Hilangnya reseptor Jumlah beta adrenoreseptor berkurang setelah ditambahkan isoprenalin konsentrasi rendah selama 8 jam, namun akan kembali semula setelah beberapa hari. 3. Berkurangnya mediator Amfetamin bekerja dengan cara melepaskan noradrenalin dan monoamin lainnya dari ujung saraf simpatis.Takifilkasis terjadi karena pengosongan simpanan nor adrenalin 4. Degradasi metabolik yang meningkat Toleransi Barbiturat dan etanol disebabkan peningkatan penghancuran metabolik, sehingga pemberian berulang dengan dosis yang sama menghasilkan konsentrasi plasma yang rendah. 5. Adaptasi Fisiologik Efek obat berkurang akibat adanya respon homeostatik yang melawan efek obat tersebut.