Farmakodinamik mempelajari efek dan mekanisme kerja obat di tubuh. Obat dapat menimbulkan efek yang diharapkan atau tidak diharapkan seperti efek samping. Efek obat terjadi karena interaksi dengan reseptor sel yang mengubah fungsi tubuh. Respons obat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti dosis, usia, dan genetik. Ada berbagai mekanisme kerja obat seperti melalui reseptor, en
2. Farmakodinamik
Farmakodinamik adalah ilmu yang
mempelajari efek obat, dan mekanisme kerja
obat di dalam tubuh baik dari segi fisiologi
maupun biokimia berbagai organ
3. Efek Obat dalam Tubuh
1. Efek yang diharapkan (efek terapeutik)
2. Efek yang tidak diharapkan
4. Efek yang tidak diharapkan
Efek samping obat (ngantuk, gamgguan
GI, pusing dll)
Toksik
Bisa menimbulkan kecacatan/
kematian
5. Terjadinya Efek Obat Krn.
Interaksi obat dengan reseptor
(komponen makromolekul
fungsional) pada sel organisme
6. Hasil Interaksi Obat dgn. Tubuh
1. Mengubah kecepatan kegiatan
faal tubuh
2. Memodulasi fungsi tubuh
7. Respons Obat
Respon obat ini dipengaruhi
oleh dosis obat yang
diberikan,semakin tinggi dosis
yang diberikan maka akan
semakin besar responya dan
sebaliknya
8. Faktor yang mempengaruhi
respons obat
Konsentrasi obat dalam tubuh berbeda
Intensitas berbeda
Variasi efek individual
Sensitivitas dan responsivitas reseptor
obat berbeda
9. Hal-hal yang memodifikasi respons
obat
Ukuran tubuh pasien
Usia pasien
Faktor genetik
Faktor nutrisi
Ras
Penyakit yang diderita
Interaksi obat
Lain-lain
10. Ukuran tubuh
Semakin beser tubuh
Kecil konsentrasi obat di site of action
Membutuhkan dosis lebih besar
Cara Perhitungan dosisnya : xxx/kg BB atau
xxx/m2 LPT (Luas permukaan tubuh)
17. Bagaimana obat bisa
sampai ke reseptor
Ada penghantar sinyal biologis
(transmisi sinyal biologis)
Sistem hantaran dimulai dgn menempatkan
hormon/neurotransmiter yg terdapat
dimembran sel /sitoplasma (Reseptor ad.
protein terlarut)
18. Struktur Reseptor terdiri dari
Ikatan ligan yang terdapat di permukaan
sel
Tempat katalitik (enzim) c/
kinase,fosforilase atau siklase.
Rantai peptida yang hidrofob
transmembran sebagai penghubung
antara ligan dgn enzim
Peristiwa biokimia
19. Bagaimana obat bisa bekerja?
Sehingga bisa menghasilkan efek
yang diinginkan :
Teori Reseptor
Anti metabolit
Inhibitor enzim
Mempengaruhi aksi di membran sel
Efek sitotoksik
Mengganti defisiensi
20. Teori Reseptor
Reseptor obat adalah suatu makromolekul
target khusus, berada pada permukaan
sel atau intraseluler, yang mengikat suatu
obat atau menimbulkan kerja
farmakologik.
22. Agonist
Efek yang ditimbulkan obat bila berikatan
dengan reseptornya seperti efek substansi
alamiah
c/: asetilkolin + reseptornya terjadi
kontaksi otot polos
23. Antagonist
Efek yang ditimbulkan obat bila berikatan
dengan reseptor berlawanan dengan
substansi alamiah
c/ : atropin + reseptor yang sama tidak
terjadi kontraksi otot lurik
24. Anti metabolit (c/ obat kanker)
Obat diabsorpsi
Struktur obat menyerupai substrat yang dibutuhkan sel
Tdk terjadi pembelahan
Sel tidak dapat menggunakanya
Gagal bermultifikasi
Sel mati
25. Inhibitor Enzim
Obat menghambat kerja enzim sehingga
proses tertentu terganggu
c/ : obat diuretik menghambat kerja
enzim yang bekerja di tubulus ginjal untuk
mereabsorpsi air diuresis akan
meningkat
26. Mempengaruhi aksi di membran
sel
Absorpsi Obat
Penghambatan perpindahan ion
Saraf atau otot tdk berpungsi secara normal
c/: anestise lokal menghambat jalanya
impuls melalui saraf pusat
27. Efek Sitotoksik
Obat yang membunuh sel bakteri atau sel
kanker tanpa mengganggu inangnya (sel
pasien)
C/ : antibiotik atau obat kanker
28. Mengganti Defisiensi
Defisiensi insulin diabetes militus
Defisiensi Fe anemia
Defisiensi hormon tiroid hipotiroidisme
Pemberian secara langsung suatu zat
tertentu untuk menghindari defisiensi,dan
pemberianya bisa seumur hidup
tergantung penyebab defisiensinya
Contoh :
29. Klasifikasi efek samping obat
1. Reaksi tipe A; berhubungan dengan
farmakologi obat yang normal,dosis obat
dan dapat diprediksi
2. Reaksi tipe B; tidak berhubungan
dengan farmakologi dan dosis obat yang
normal serta tidak dapat diprediksi
30. Reaksi tipe A
Dosis tinggi
Gangguan fungsi hati/gangguan fungsi ginjal
Metabolisme terhambat/eliminasi terganggu
intoksik
31. Reaksi tipe B
Faktor genetik C/: defisiensi enzim G-6 PD
Faktor lingkungan C/: roko,alkohol;dapat
mempengaruhi sensitifitas terhadap obat.
Reaksi alergi;merupakan reaksi antigen-antibodi
32. Reaksi alergi
Obat masuk kedalam tubuh (antigen)
Merangsang sistem imun membentuk
antibodi
Timbul masalah
33. Tipe I
Obat (Ag)
Ab yang terbentuk
Terikat ke mastcell
Disebarkan ke jaringan
Pemaparan obat yg sama (Ag)
Terikat pada Ab di mastcell
Mastcell mengeluarkan histamin
Reaksi anafilaktik
34. Tipe II
Pemaparan obat (Ag)
Pembentukan Ab
Terikat pada permukaan eritrosit
Pemaparan Obat yang sama (Ag)
Terikat pada Ab di eritrosit
Lisis eritrosit
Anemia hemolitik
35. Tipe III
Pemaparan obat (Ag)
Pembentukan Ab
Pemaparan Obat yang sama (Ag)
Membentuk komplek Ag-Ab
Pengendapan pada organ tubuh
Reaksi inflamasi
36. Tipe IV
Pemaparan obat (Ag)
Sensitisasi limfosit
Pemaparan Obat yang sama (Ag)
Limfosit mengeluarkan mediator
Merusak jaringan
37. Obat yang tdk diperantarai
reseptor
Efek nonspesifik & gangguan pada
membran C/
1. Diuretik Osmotik meningkatkan
osmolaritas filtrat glomerulus sehingga
mengurangi reabsorpsi air.
2. Berdasarkan sipat asam/basa c/
antasid menetralkan asam lambung dll.