SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi
semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
• konsep bahwa pertanian merupakan teknologi yang
mengarahkan aliran dan konsentrasi energi, akan memberikan
sumbangan potensial. Hal ini memberikan suatu denominator
umum yaitu energi, dan memberikan standar mutlak budidaya
yang berbeda.
• Aliran energi dalam pertanian merupakan kunci keseimbangan
energi di ekosistem secara keseluruhan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
melakukan tata cara bertani menggunakan teknologi yang terus-
menerus diperbaharui untuk memperoleh keuntungan
maksimum
menekan sekecil kecilnya ketidakmantapan dalam produksi
pertanian
mencegah penurunan kapasitas produksi
8/22/2017 KELOMPOK 10
Faktor
internal
• Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
• Jiwa wirausaha tani
• Kepemilikan lahan
• Kesuburan tanah
Faktor
eksternal
• Iklim/cuaca
• Sarana Transportasi dan Komunikasi
• Pupuk dan Pestisida
• Kebijakan pemerintah
Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Faktor kompetensi SDM yang dimiliki setiap petani berbeda-beda antara satu
sama yang lain. Jika dilihat dari jenjang pendidikannya rata-rata petani
lulusan SD bahkan banyak yang tidak sekolah. Mereka bertani dengan pola
yang sudah mereka kenal dari nenek moyang. Walaupun telah banyak
sistem pertanian yang lebih maju dan modern seperti di negara tetangga
tapi bagi petani di Indonesia mereka masih enggan untuk beralih pada
sistem yang telah terbukti bisa meningkatkan produktivitasnya. Berbagai
upaya dilakukan mulai pengenelan sistem, pengadaan demlot, penyuluhan
dll tapi belum membuat para petani berbondong-bondong pada sistem yang
diperkenalkan.
Petani tersebut bertanggung jawab tehadap pengelolaan usahatani yang ia
lakukan, dengan sistem penelolaan yang baik maka produktivitas hasil usaha
pun meningkat begitu pula sebaliknya. Petani dengan SDM yang cukup
dapat memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada untuk digunakan
secara efektif dan efisien agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan
kebijakan dari usahatani yang dilakukan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
2. Jiwa wirausaha tani
Sebagian besar petani menganggap bahwa kegiatannya
merupakan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah
dengan anggapan tersebut namun tidak sepenuhnya benar
juga. Bertani adalah kegiatan menanam untuk
memperoleh hasil/panen dikemudian hari. Jiwa
wirausahalah yang sebenarnya cocok menjiwai para
petani. Jiwa wirausaha tani yang dimiliki setiap petanipun
juga berbeda-beda. Dengan mengembangkan jiwa
wirausaha para petani akan berpikir dan bertindak
bagaimana produktivitasnya meningkat tapi dengan biaya
yang rendah, orang jawa bilang (ragat e sitik wetonane
okeh). Hal ini penting karena produktivitas tinggi dengan
biaya produksi yang tinggi itu sama saja bohong.
8/22/2017 KELOMPOK 10
3. Kepemilikan lahan
Kepemililkan lahan pertanian sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam usaha pertanian. Dengan lahan yang
luas seorang petani bisa menanam berbagai macam
tanaman pangan, kacang-kacangan, sayuran dll. Selain itu
petani bisa melakukan penelian/uji coba sistem baru pada
lahannya.
Kepemilikan lahan yang luas menentukan pendapatan, taraf
hidup, dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani.
Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha tani dan
teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai
keuntungan usaha tani, kualitas tanah harus ditingkatkan.
Hal ini dapat dicapai dengan cara pengelolaan yang hati-
hati dan penggunaan metode terbaik.
8/22/2017 KELOMPOK 10
4. Kesuburan tanah
Faktor Topografi seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran
rendah dan dataran tinggi juga menentukan keberhasilan
usaha pertanian.
Kualitas tanah di Indonesia secara mayoritas adalah subur
sehingga ini menjadi potensi baik untuk usaha sektor
pertanian. Namun kualitas kesuburan tanah di setiap
daerah berbeda-beda,
Kesuburan negeri ini kian hari kian berkurang sejak revolusi
hijau dengan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.
Sampai saat ini tanah kita sudah mencapai titik kritis.
Sudah saatnya bagi kita semua para petani berpikir
bagaimana mengembalikan kesuburan tanah di negri ini.
8/22/2017 KELOMPOK 10
1. Iklim/cuaca
Sebagai negara tropis Indonesia adalah negara yang
paling cocok untuk usaha pertanian, hampir semua
jenis tanaman dibumi dapat ditanam di Indonesia.
Namun apakah selamanya iklim/cuaca selalu
bersahabat dengan petani? Faktor iklim/cuaca ini
memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan berhasil dan tidaknya usaha petani.
Selama 3 tahun terkhir ini cuaca ekstrim telah
membuat banyak petani gagal panen, kesulitan
menentukan jadwal tanam yang tepat dll.
8/22/2017 KELOMPOK 10
Faktor Eksternal
Pembagian daerah iklim di indonesia adalah:
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut.
Suhu : 26,3o C – 22o C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut.
Suhu : 22o C – 17,1o C.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran.
Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 17,1o C – 11,1o C.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 11,1o C – 6,2o C.
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya
8/22/2017 KELOMPOK 10
2. Sarana Transportasi dan Komunikasi
Tersediannya sarana transportasi tentunya menjadi faktor
yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha
tani. Dengan sarana transportasi yang lancar maka petani
tidak mengalami kesulitan dalam mengangkut saprodi, alat
pertanian dll, begitu pula saat menyalurkan hasil panen ke
wilayah tujuan.
Selain itu tersedianya sarana kumunikasi juga berperan serta
dalam menentukan keberhasilan usaha tani. Dengan
sarana tersebut para petani dapat bertukar pendapat,
berbagi pengalaman, pengenalan sistem baru yang lebih
efektif dan efisien dll sehingga secara tidak langsung
sarana komunikasi dapat meningkatkan SDM para petani.
8/22/2017 KELOMPOK 10
Alat dan transportasi pertanian
8/22/2017 KELOMPOK 10
3. Pupuk dan Pestisida
Sejak revolusi hijau hingga sekarang ketergantungan petani
terhadap pupuk dan pestisida kian meningkat. Walaupun
efeknya kurang baik namun ketersediaannya sangat
menentukan keberhasilan usaha tani. Tersedianya kebutuhan
pupuk setiap saat mempermudah petani dalam memelihara
tanamannya. Seperti tanaman padi misalnya, ketepatan waktu
pemberian pupuk adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Bagaimana mungkin bisa tepat waktu pengaplikasian pupuk
tersebut jika tidak ada pupuk di kelompok tani maupun di kios
resmi?
Bisa saja petani menggunakan pupuk organik namun itu tidak
bisa langsung begitu saja. Ada tahapan untuk menuju pertanian
organik.
8/22/2017 KELOMPOK 10
4. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam menentukan Harga
Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas
pertanian lainnya haruslah lebih tinggi dengan total
biaya yang dikeluarkan petani dalam
memproduksinya, sehingga petani bisa merasakan
keuntungan dari usahanya. Selain itu pemberian
subsidi pupuk yang tepat juga merupakan tugas
pemerintah dalam membangun pertanian.
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
Ex :Jagung Madura (var. non unggul) masih memberikan hasil
meskipun ditanam pada akhir musim penghujan di daerah
tersebut, karena umurnya pendek 70 hari dan dapat dipanen
sebelum tanah menjadi kering.
8/22/2017 KELOMPOK 10
Ex:Varietas Perta (Var. unggul) yang umurnya 130 hari
tanaman akan mati sebelum dapat menghasilkan
tongkol akibat kekeringan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
Varietas unggul dapat diciptakan dari seleksi suatu
populasi atau dari produk suatu pemuliaan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
MetodeHibridasi
Mutasi
Poliploidasi
Heterosis
Bioteknologi
Hibridisasi atau perkawinan silang, keunggulan metode ini adalah
hibrida yang terbentuk dapat diramalkan sifatnya, hibrida yang
diinginkan dapat didekati dengan cara tersebut.
Ex: Dua kultivar yang satu berbuah bulat dan bewarna kuning
dikawinkan dengan kultivar lainnya berbuah kisut bewarna hijau,
maka hibrida yang dihasilkan dapat diramalkan yakni
kemungkinan:
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Bulat Kuning
• Bulat Hijau
• Kisut Kuning
• Kisut Hijau
Persilangan hibrida
8/22/2017 KELOMPOK 10
• peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh
faktor luar.
• Produk hasil mutasi disebut mutant
• agen penyebab mutasi disebut mutagen
• Kelemahan: Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya.
• Ex: Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu
mutant pruduk radiasi.
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
Mutasi Alami terjadi akibat faktor cuaca, sehingga suatu mutant
dapat mengalami mutasi kembali.
Ex: “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi
menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi
kembali menjadi jambu biji.
8/22/2017 KELOMPOK 10
jambu sukun hasil mutasi
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu,
aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif.
• Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih,
kecambah, bibit maupun tanaman dewasa.
• Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan
lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama
waktu perlakuan beragam.
• Foto “Cobalt Unite”
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant
pruduk radiasi.
8/22/2017 KELOMPOK 10
POLIPOIDASI
• Poliploidisasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom.
• Produknya dapat berupa:
• Diploid homozigot,
• Tetraploid
• Heksaploid.
• Poliploidasidapat terjadi secara alami maupun buatan.
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Tanaman tetraploid,menghasilkan:
– daunnya lebih lebar,lebih tebal dan lebih hijau,
– bunga dan buahnya lebih besar,
– dalam satu tandan bunganya lebih banyak,
– kandungan beberapa senyawa kimia juga lebih banyak.
Ex: tomat dengan vitamin C, kobis dengan vitamin A, bit gula
dengan sukrosa, kecubung dengan alkaloid.
Tanaman diploid yang dianggap baik, secara teori apabila
menjadi tetraploid kebaikannya juga akan ganda. Atas dasar
inilah poliploidisasi diploid unggul dianggap sebagai cara
pembentukan varietas unggul baru.
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Poliploidisasi buatan dapat dilakukan dengan bantuan
senyawa kimia Naftalen, dan Asam Cuka yang termasuk
golongan senyawa zat pengatur tumbuh atau dengan senyawa
kolkisin.
• Sel tanaman yang mempunyai kemungkinan mengalami
poliploidisasi adalah sel dari jaringan yang sedang mengalami
pembelahan aktif.
• Karena itu bagian tanaman yang diperlakukan pada
poliploidisasi buatan adalah bagian meristematis seperti pucuk
batang, cabang atau ranting, kuncup ketiak daun atau ujung
akar.
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Poliploidasi Alami
• Poliploidi alami terjadi tanpa unsur kesengajaan. Penyebab
terjadinya poliploidi secara alami adalah karena faktor-faktor
lingkungan sekitar makhluk hidup yang meliputi faktor suhu,
tekanan, ketinggian tempat, dan lain-lain. Selain itu poliploidi
alami juga bisa disebabkan oleh persilangan individu poliploid
yang diikuti dengan gangguan selama proses pembelahan sel.
poliploidi juga bisa terjadi karena kegagalan meiosis sehingga
terbentuk gamet diploid (2n) yang nantinya akan dibuahi gamet
haploid (1n) sehingga akan dihasilkan individu triploid (3n).
8/22/2017 KELOMPOK 10
Heterosis merupakan hibridisasi dua individu tanaman yang masing-masing
mengalami degernerasi intelt atau degenerasi akibat penyerbukan sendiri.
Degenerasi sebenarnya dalah kemerosotan sifat yang terlihat miskipun secara
genetik tidak banyak berubah dari induk pertamanya. Dua individu degernerasi
intelt dari dua induk berbeda kalau diserbukkan silang turunan pertamanya
dapat tumbuh dan memberikan hasil lebih baik dari pada kedua tetuanya.
Turunan pertama ini sering dinamakan jenis heterosis dan sifat lebih baik
tersebut hanya terjadi pada generasi itu saja, sehingga produk bijinya tidak baik
untuk digunakan sebagai benih tanam berikutnya.
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
PARASEKSUAL (REKAYASA GENETIKA)
Dengan teknologi canggih dinding suatu sel dapat dihilangkan
tanpa mematikan isi sel, sehingga mempunyai kemungkinan
untuk menyatukan bagian atau seluruh isi sel dari dua tanaman
berbeda menjadi satu sel. Apabila sel baru ini dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan menjadi tanaman akan
berupa tanaman baru yang lain sifatnya dari kedua tanaman
aslinya. Hibridisasi, mutasi, poliploidisasi dan heterosis
termasuk bioteknologi yang relatif lama.
8/22/2017 KELOMPOK 10
KULTUR JARINGAN ATAU KULTUR SEL
(REKAYASA GENETIKA LANJUTAN)
Dengan kuktur jaringan satu sel diperbanyak menjadi ribuan
sel, kemudian dengan zat pengatur tumbuh yang tepat semua
sel tersebut dapat berubah menjadi tunas baru lengkap dengan
calon akar, batang dan daun. Kultur jaringan juga dapat
dilakukan terhadap jaringan tanaman biasa, baik jaringan
diploid dari bagian vegetatif maupun tepungsari atau sel telur
yang haploid. Akibat mutasi yang terjadi selama pelaksanaan
kultur jaringan tunas-tunas baru sifatnya beragam, sehingga
cara ini dapat dimasukkan sebagai cara membuat varietas
unggul baru.
8/22/2017 KELOMPOK 10
BIOTEKNOLOGI SEL (KULTUR JARINGAN)
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik
dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi
diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk
digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian
dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada
kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap
menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan
pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang
beragam dengan menggunakan varietas unggul yang
ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama
sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila
diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan
diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga
kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan
statistik sangatlah penting.
Varietas
8/22/2017 KELOMPOK 10
• Ragam Pilihan Varietas Unggul Padi untuk Lahan Kering
• Jumat, 06 Maret 2015 08:46 Dilihat: 18361 Sejak tahun
2008 penamaan varietas unggul padi inbrida yang
dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian
menggunakan nama awalan Inpa (singkatan dari “Inbrida
Padi”) ditambah akronim ekosistem target daerah
pengembangannya. Untuk padi lahan kering, varietas
unggul padi menggunakan nama Inpago yang merupakan
singkatan dari “Inbrida Padi Gogo”. Dalam rentang waktu
lima tahun terakhir, sebanyak 7 varietas unggul padi gogo
telah dilepas oleh Badan Litbang Pertanian melalui Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi. Berikut varietas unggul
baru padi gogo yang dilepas dari tahun 2010-2014 beserta
keunggulannya
Varietas
8/22/2017 KELOMPOK 10
• 1. Inpago 4.
• Varietas Inpago 4 memiliki potensi hasil gabah kering giling sebesar 6,1 ton/ha. Rata-rata hasil varietas
ini di lahan kering sebesar 4,1 ton/ha dengan umur panen 124 hari. Varietas ini memiliki tekstur nasi
pulen. Inpago 4 memiliki ketahanan yang baik terhadap beberapa ras penyakit blas yang merupakan
penyakit utama di lahan kering. Selain itu varietas ini juga toleran terhadap keracunan aluminium
sehingga cocok ditanam di lahan kering subur maupun di lahan kering masam (podsolik merah
kuning).
• 2. Inpago 5
• Varietas ini mampu menghasilkan gabah kering giling sampai 6,2 ton/ha, dengan rata-rata hasil 4,0
ton/ha. Varietas ini dapat dipanen setelah berumur 118 hari. Dengan kadar amilosa dalam beras
sebesar 18%, tekstur nasi varietas ini tergolong sangat pulen. Inpago 5 tahan terhadap beberapa ras
blas. Varietas ini juga toleran terhadap kekeringan dan agak toleran terhadap keracunan aluminium,
sehingga sangat sesuai ditanam baik di lahan kering subur maupun lahan kering podsolik merah
kuning.
• 3. Inpago 6
• Varietas Inpago 6 merupakan hasil introduksi dari IRRI yang merupakan Lembaga Penelitian Padi
Internasional yang berbasis Filipina. Rata-rata hasil varietas ini di lahan kering 3,9 ton/ha dengan
tekstur nasi yang pulen. Varietas Inpago 6 dapat dipanen pada umur 113 hari. Selain tahan terhadap
beberapa ras penyakit blas, varietas ini juga agak toleran terhadap keracunan aluminium yang
merupakan masalah utama di pertanaman padi gogo di lahan kering masam.
• 4. Inpago 7 (beras merah)
• Inpago 7 merupakan satu-satunya varietas unggul padi gogo beras merah. Varietas yang dilepas tahun
2011 ini memiliki rata-rata hasil 4,6 ton/ha, dengan potensi hasil di lahan kering mencapai 7,4 ton/ha.
Inpago 7 dapat dipanen setelah berumur 111 hari. Varietas ini memiliki kadar amilosa 20,3% dengan
tekstur nasi pulen. Seperti halnya varietas Inpago yang lain, varietas ini tahan terhadap beberapa ras
penyakit blas. Namun varietas ini rentan terhadap keracunan aluminium sehingga hanya dianjurkan di
tanam di lahan kering yang tidak memiliki masalah keracunan aluminium.
Varietas
8/22/2017 KELOMPOK 10
• . Inpago 8
• Varietas Inpago 8 dilepas tahun 2011 dan merupakan hasil persilangan antara varietas padi gogo Cirata
dengan galur TB177. Inpago 8 memiliki potensi hasil yang cukup tinggi yakni mencapai 8,1 ton/ha,
dengan rata-rata hasil 5,2 ton/ha. Umur panen varietas ini adalah 119 hari. Inpago 8 memiliki rasa nasi
yang enak dengan tekstur nasi pulen. Keunggulan lain dari varietas ini adalah tahan terhadap
beberapa ras penyakit blas, toleran terhadap kekeringan, dan agak toleran terhadap keracunan
aluminium. Varietas ini baik ditanam di lahan kering dataran rendah sampai dataran menengah, baik
lahan kering subur maupun lahan kering masam.
• 6. Inpago 9
• Varietas Inpago 9 memiliki rata-rata hasil 5,2 ton/ha dan dapat dipanen pada umur 109 hari. Varietas
yang dilepas pada tahun 2012 ini dicirikan dengan warna gabahnya yang berwarna kuning bergaris
coklat dengan bentuk gabah bulat besar. Tekstur nasi Inpago 9 tergolong sedang dengan kadar amilosa
sekitar 22%. Selain memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit blas, varietas ini juga agak tahan
terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan penyakit hawar daun bakteri patotipe III.
• 7. Inpago 10
• Varietas Inpago 10 merupakan varietas unggul padi gogo terbaru yang dilepas oleh Badan Litbang
Pertanian pada tahun 2014. Varietas ini dilepas setelah melalui pengujian di berbagai lokasi lahan
kering bersama dengan galur-galur padi gogo unggulan dari lembaga penelitian lain seperti dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed). Rata-rata hasil varietas Inpago 10 di lahan kering sekitar 3,9 ton/ha dengan
potensi hasil mencapai 7,3 ton/ha. Varietas ini dapat dipanen pada umur 115 hari dan memiliki
tekstur nasi yang sedang. Selain tahan terhadap penyakit blas, varietas ini juga agak toleran terhadap
kekeringan dan keracunan aluminium.
8/22/2017 KELOMPOK 10
PENYEDIAAN BENIH DAN
MENJAGA KEMURNIAN
• Kemurnian benih adalah merupakan persentase berdasarkan
berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih.
(Sutopo, 1984)
8/22/2017 KELOMPOK 10
Prof. Dr. Ir. Sutopo Ghani Nugroho, M.Sc.
(1950-2013)
• Dalam pengertian benih murni termasuk semua
varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan
penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke
dalam kategori benih murni dari suatu species adalah
benih masak dan utuh, benih yang berukuran kecil,
mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah
sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya
lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya,
asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu
termasuk ke dalam species yang dimaksud. (Justice,
1990)
8/22/2017 KELOMPOK 10
Usaha memperlambat kemerosotan tingkat kemurnian dilakukan terhadap
tindakan pengadaan benih dan bibit:
• a) Sebelum tanaman berbunga dipilih individu-individu yang vegetatifnya
menunjukkan kemurnian tinggi untuk diserbukkan sendiri atau saling
bdiserbukkan atau dilindungi dari kemungkinan diserbuki oleh individu lain.
Misalnya tanaman jagung dan shorgum.
• b) Tanaman penyerbuk sendiri diperbanyak secara generatif dan
menjelang panen dipilih individu-individu yang menunjukkan tingkat
kemurnian tinggi untuk dipanen terlebih dahulu. Biji terpilih diproses dan
disimpan untuk bahan tanam selanjutnya. Misalnya kacang tanah, kedelai,
padi, kacang hijau dll.
• c) Populasi tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif berasal dari
satu tanaman induk disebuk klon. Klon memiliki sifat genetik yang sama
pada tiap-tiap individu dari populasi tersebut. Perbedaan sifat sering kali
terjadi akibat adanya peristiwa mutasi, tercampur klon lain atau adanya
persilangan. Untuk mempertahankan tingkat kemurnian maka menjelang
panen dicari individu yang sifatnya menyimpang untuk dipanen terlebih
dahulu dan semua bagian tanaman dipisahkan dari lainnya agar tidak terikut
digunakan sebagai bibit tanam selanjutnya. Misalnya tebu, ubi kayu,
kentang,
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
Daftar kesediaan beberapa
benih
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10
8/22/2017 KELOMPOK 10 53
• http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-
teknologi/content/6-ragam-pilihan-varietas-unggul-padi-
untuk-lahan-kering
• http://imabio-unja.blogspot.co.id/2010/10/konsep-aliran-
energi-dalam-pertanian.html
• https://iqbalsmapal.wordpress.com/2016/01/14/tugas-final-2/
• https://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_energi
http://www.litbang.pertanian.go.id/benih/?p=3
8/22/2017 KELOMPOK 10 54

More Related Content

What's hot

Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianRiyou ShAma
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanianMuhammad Sabrin
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPuan Habibah
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanmuhammadirfhan
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologirobinsyah putra
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 

What's hot (20)

4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 

Similar to Faktor Pertanian

CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )Qiqi Gobel
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanAngelLatumahina
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxmalinmanni
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptboyrizajuanda
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikD'Richo BlackZkull
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxArmanS12
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxnovitawale
 

Similar to Faktor Pertanian (20)

CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
CIRI-CIRI PERTANIAN ( TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI BERKELANJUTAN )
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
BUKU PANDUAN HCS.docx
BUKU PANDUAN HCS.docxBUKU PANDUAN HCS.docx
BUKU PANDUAN HCS.docx
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Bitranet edisi 45
Bitranet edisi 45Bitranet edisi 45
Bitranet edisi 45
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Bitranet edisi 43
Bitranet edisi 43Bitranet edisi 43
Bitranet edisi 43
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan PetaniKonsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organik
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
 
BITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdfBITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdf
 

More from Trisna Monalia

fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
fungsi perencanaan dan pengambilan keputusanfungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
fungsi perencanaan dan pengambilan keputusanTrisna Monalia
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Trisna Monalia
 
Mutasi (biologi XII IA)
Mutasi (biologi XII IA)Mutasi (biologi XII IA)
Mutasi (biologi XII IA)Trisna Monalia
 
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanPermasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanTrisna Monalia
 
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alamKebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alamTrisna Monalia
 
Usaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosialUsaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosialTrisna Monalia
 
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)Trisna Monalia
 

More from Trisna Monalia (11)

fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
fungsi perencanaan dan pengambilan keputusanfungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945
 
Mutasi (biologi XII IA)
Mutasi (biologi XII IA)Mutasi (biologi XII IA)
Mutasi (biologi XII IA)
 
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanPermasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
 
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alamKebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam
Kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Internet
InternetInternet
Internet
 
Usaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosialUsaha pengendalian penyimpangan sosial
Usaha pengendalian penyimpangan sosial
 
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)
Bab 14 (perkembangan masyarakat indonesia masa kolonial belanda)
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 

Recently uploaded (9)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 

Faktor Pertanian

  • 3. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 4. • konsep bahwa pertanian merupakan teknologi yang mengarahkan aliran dan konsentrasi energi, akan memberikan sumbangan potensial. Hal ini memberikan suatu denominator umum yaitu energi, dan memberikan standar mutlak budidaya yang berbeda. • Aliran energi dalam pertanian merupakan kunci keseimbangan energi di ekosistem secara keseluruhan. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 7. 8/22/2017 KELOMPOK 10 melakukan tata cara bertani menggunakan teknologi yang terus- menerus diperbaharui untuk memperoleh keuntungan maksimum menekan sekecil kecilnya ketidakmantapan dalam produksi pertanian mencegah penurunan kapasitas produksi
  • 8. 8/22/2017 KELOMPOK 10 Faktor internal • Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) • Jiwa wirausaha tani • Kepemilikan lahan • Kesuburan tanah Faktor eksternal • Iklim/cuaca • Sarana Transportasi dan Komunikasi • Pupuk dan Pestisida • Kebijakan pemerintah
  • 9. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Faktor kompetensi SDM yang dimiliki setiap petani berbeda-beda antara satu sama yang lain. Jika dilihat dari jenjang pendidikannya rata-rata petani lulusan SD bahkan banyak yang tidak sekolah. Mereka bertani dengan pola yang sudah mereka kenal dari nenek moyang. Walaupun telah banyak sistem pertanian yang lebih maju dan modern seperti di negara tetangga tapi bagi petani di Indonesia mereka masih enggan untuk beralih pada sistem yang telah terbukti bisa meningkatkan produktivitasnya. Berbagai upaya dilakukan mulai pengenelan sistem, pengadaan demlot, penyuluhan dll tapi belum membuat para petani berbondong-bondong pada sistem yang diperkenalkan. Petani tersebut bertanggung jawab tehadap pengelolaan usahatani yang ia lakukan, dengan sistem penelolaan yang baik maka produktivitas hasil usaha pun meningkat begitu pula sebaliknya. Petani dengan SDM yang cukup dapat memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dari usahatani yang dilakukan. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 10. 2. Jiwa wirausaha tani Sebagian besar petani menganggap bahwa kegiatannya merupakan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut namun tidak sepenuhnya benar juga. Bertani adalah kegiatan menanam untuk memperoleh hasil/panen dikemudian hari. Jiwa wirausahalah yang sebenarnya cocok menjiwai para petani. Jiwa wirausaha tani yang dimiliki setiap petanipun juga berbeda-beda. Dengan mengembangkan jiwa wirausaha para petani akan berpikir dan bertindak bagaimana produktivitasnya meningkat tapi dengan biaya yang rendah, orang jawa bilang (ragat e sitik wetonane okeh). Hal ini penting karena produktivitas tinggi dengan biaya produksi yang tinggi itu sama saja bohong. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 11. 3. Kepemilikan lahan Kepemililkan lahan pertanian sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha pertanian. Dengan lahan yang luas seorang petani bisa menanam berbagai macam tanaman pangan, kacang-kacangan, sayuran dll. Selain itu petani bisa melakukan penelian/uji coba sistem baru pada lahannya. Kepemilikan lahan yang luas menentukan pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani. Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha tani dan teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha tani, kualitas tanah harus ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai dengan cara pengelolaan yang hati- hati dan penggunaan metode terbaik. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 12. 4. Kesuburan tanah Faktor Topografi seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi juga menentukan keberhasilan usaha pertanian. Kualitas tanah di Indonesia secara mayoritas adalah subur sehingga ini menjadi potensi baik untuk usaha sektor pertanian. Namun kualitas kesuburan tanah di setiap daerah berbeda-beda, Kesuburan negeri ini kian hari kian berkurang sejak revolusi hijau dengan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Sampai saat ini tanah kita sudah mencapai titik kritis. Sudah saatnya bagi kita semua para petani berpikir bagaimana mengembalikan kesuburan tanah di negri ini. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 13. 1. Iklim/cuaca Sebagai negara tropis Indonesia adalah negara yang paling cocok untuk usaha pertanian, hampir semua jenis tanaman dibumi dapat ditanam di Indonesia. Namun apakah selamanya iklim/cuaca selalu bersahabat dengan petani? Faktor iklim/cuaca ini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil dan tidaknya usaha petani. Selama 3 tahun terkhir ini cuaca ekstrim telah membuat banyak petani gagal panen, kesulitan menentukan jadwal tanam yang tepat dll. 8/22/2017 KELOMPOK 10 Faktor Eksternal
  • 14. Pembagian daerah iklim di indonesia adalah: Daerah panas/tropis Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu : 26,3o C – 22o C. Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. Daerah sedang Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut. Suhu : 22o C – 17,1o C. Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. Daerah sejuk Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu : 17,1o C – 11,1o C. Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. Daerah dingin Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu : 11,1o C – 6,2o C. Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 15. 2. Sarana Transportasi dan Komunikasi Tersediannya sarana transportasi tentunya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha tani. Dengan sarana transportasi yang lancar maka petani tidak mengalami kesulitan dalam mengangkut saprodi, alat pertanian dll, begitu pula saat menyalurkan hasil panen ke wilayah tujuan. Selain itu tersedianya sarana kumunikasi juga berperan serta dalam menentukan keberhasilan usaha tani. Dengan sarana tersebut para petani dapat bertukar pendapat, berbagi pengalaman, pengenalan sistem baru yang lebih efektif dan efisien dll sehingga secara tidak langsung sarana komunikasi dapat meningkatkan SDM para petani. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 16. Alat dan transportasi pertanian 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 17. 3. Pupuk dan Pestisida Sejak revolusi hijau hingga sekarang ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kian meningkat. Walaupun efeknya kurang baik namun ketersediaannya sangat menentukan keberhasilan usaha tani. Tersedianya kebutuhan pupuk setiap saat mempermudah petani dalam memelihara tanamannya. Seperti tanaman padi misalnya, ketepatan waktu pemberian pupuk adalah hal yang tidak bisa ditawar. Bagaimana mungkin bisa tepat waktu pengaplikasian pupuk tersebut jika tidak ada pupuk di kelompok tani maupun di kios resmi? Bisa saja petani menggunakan pupuk organik namun itu tidak bisa langsung begitu saja. Ada tahapan untuk menuju pertanian organik. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 18. 4. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah dalam menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya haruslah lebih tinggi dengan total biaya yang dikeluarkan petani dalam memproduksinya, sehingga petani bisa merasakan keuntungan dari usahanya. Selain itu pemberian subsidi pupuk yang tepat juga merupakan tugas pemerintah dalam membangun pertanian. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 22. Ex :Jagung Madura (var. non unggul) masih memberikan hasil meskipun ditanam pada akhir musim penghujan di daerah tersebut, karena umurnya pendek 70 hari dan dapat dipanen sebelum tanah menjadi kering. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 23. Ex:Varietas Perta (Var. unggul) yang umurnya 130 hari tanaman akan mati sebelum dapat menghasilkan tongkol akibat kekeringan. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 24. Varietas unggul dapat diciptakan dari seleksi suatu populasi atau dari produk suatu pemuliaan. 8/22/2017 KELOMPOK 10 MetodeHibridasi Mutasi Poliploidasi Heterosis Bioteknologi
  • 25. Hibridisasi atau perkawinan silang, keunggulan metode ini adalah hibrida yang terbentuk dapat diramalkan sifatnya, hibrida yang diinginkan dapat didekati dengan cara tersebut. Ex: Dua kultivar yang satu berbuah bulat dan bewarna kuning dikawinkan dengan kultivar lainnya berbuah kisut bewarna hijau, maka hibrida yang dihasilkan dapat diramalkan yakni kemungkinan: 8/22/2017 KELOMPOK 10 • Bulat Kuning • Bulat Hijau • Kisut Kuning • Kisut Hijau
  • 27. • peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. • Produk hasil mutasi disebut mutant • agen penyebab mutasi disebut mutagen • Kelemahan: Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya. • Ex: Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 29. Mutasi Alami terjadi akibat faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Ex: “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 30. jambu sukun hasil mutasi 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 31. • Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. • Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. • Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. • Foto “Cobalt Unite” 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 32. • Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 33. POLIPOIDASI • Poliploidisasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom. • Produknya dapat berupa: • Diploid homozigot, • Tetraploid • Heksaploid. • Poliploidasidapat terjadi secara alami maupun buatan. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 34. • Tanaman tetraploid,menghasilkan: – daunnya lebih lebar,lebih tebal dan lebih hijau, – bunga dan buahnya lebih besar, – dalam satu tandan bunganya lebih banyak, – kandungan beberapa senyawa kimia juga lebih banyak. Ex: tomat dengan vitamin C, kobis dengan vitamin A, bit gula dengan sukrosa, kecubung dengan alkaloid. Tanaman diploid yang dianggap baik, secara teori apabila menjadi tetraploid kebaikannya juga akan ganda. Atas dasar inilah poliploidisasi diploid unggul dianggap sebagai cara pembentukan varietas unggul baru. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 35. • Poliploidisasi buatan dapat dilakukan dengan bantuan senyawa kimia Naftalen, dan Asam Cuka yang termasuk golongan senyawa zat pengatur tumbuh atau dengan senyawa kolkisin. • Sel tanaman yang mempunyai kemungkinan mengalami poliploidisasi adalah sel dari jaringan yang sedang mengalami pembelahan aktif. • Karena itu bagian tanaman yang diperlakukan pada poliploidisasi buatan adalah bagian meristematis seperti pucuk batang, cabang atau ranting, kuncup ketiak daun atau ujung akar. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 36. • Poliploidasi Alami • Poliploidi alami terjadi tanpa unsur kesengajaan. Penyebab terjadinya poliploidi secara alami adalah karena faktor-faktor lingkungan sekitar makhluk hidup yang meliputi faktor suhu, tekanan, ketinggian tempat, dan lain-lain. Selain itu poliploidi alami juga bisa disebabkan oleh persilangan individu poliploid yang diikuti dengan gangguan selama proses pembelahan sel. poliploidi juga bisa terjadi karena kegagalan meiosis sehingga terbentuk gamet diploid (2n) yang nantinya akan dibuahi gamet haploid (1n) sehingga akan dihasilkan individu triploid (3n). 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 37. Heterosis merupakan hibridisasi dua individu tanaman yang masing-masing mengalami degernerasi intelt atau degenerasi akibat penyerbukan sendiri. Degenerasi sebenarnya dalah kemerosotan sifat yang terlihat miskipun secara genetik tidak banyak berubah dari induk pertamanya. Dua individu degernerasi intelt dari dua induk berbeda kalau diserbukkan silang turunan pertamanya dapat tumbuh dan memberikan hasil lebih baik dari pada kedua tetuanya. Turunan pertama ini sering dinamakan jenis heterosis dan sifat lebih baik tersebut hanya terjadi pada generasi itu saja, sehingga produk bijinya tidak baik untuk digunakan sebagai benih tanam berikutnya. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 39. PARASEKSUAL (REKAYASA GENETIKA) Dengan teknologi canggih dinding suatu sel dapat dihilangkan tanpa mematikan isi sel, sehingga mempunyai kemungkinan untuk menyatukan bagian atau seluruh isi sel dari dua tanaman berbeda menjadi satu sel. Apabila sel baru ini dapat ditumbuhkan dan dikembangkan menjadi tanaman akan berupa tanaman baru yang lain sifatnya dari kedua tanaman aslinya. Hibridisasi, mutasi, poliploidisasi dan heterosis termasuk bioteknologi yang relatif lama. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 40. KULTUR JARINGAN ATAU KULTUR SEL (REKAYASA GENETIKA LANJUTAN) Dengan kuktur jaringan satu sel diperbanyak menjadi ribuan sel, kemudian dengan zat pengatur tumbuh yang tepat semua sel tersebut dapat berubah menjadi tunas baru lengkap dengan calon akar, batang dan daun. Kultur jaringan juga dapat dilakukan terhadap jaringan tanaman biasa, baik jaringan diploid dari bagian vegetatif maupun tepungsari atau sel telur yang haploid. Akibat mutasi yang terjadi selama pelaksanaan kultur jaringan tunas-tunas baru sifatnya beragam, sehingga cara ini dapat dimasukkan sebagai cara membuat varietas unggul baru. 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 41. BIOTEKNOLOGI SEL (KULTUR JARINGAN) 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 42. 8/22/2017 KELOMPOK 10 • Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang beragam dengan menggunakan varietas unggul yang ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan statistik sangatlah penting.
  • 43. Varietas 8/22/2017 KELOMPOK 10 • Ragam Pilihan Varietas Unggul Padi untuk Lahan Kering • Jumat, 06 Maret 2015 08:46 Dilihat: 18361 Sejak tahun 2008 penamaan varietas unggul padi inbrida yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian menggunakan nama awalan Inpa (singkatan dari “Inbrida Padi”) ditambah akronim ekosistem target daerah pengembangannya. Untuk padi lahan kering, varietas unggul padi menggunakan nama Inpago yang merupakan singkatan dari “Inbrida Padi Gogo”. Dalam rentang waktu lima tahun terakhir, sebanyak 7 varietas unggul padi gogo telah dilepas oleh Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Berikut varietas unggul baru padi gogo yang dilepas dari tahun 2010-2014 beserta keunggulannya
  • 44. Varietas 8/22/2017 KELOMPOK 10 • 1. Inpago 4. • Varietas Inpago 4 memiliki potensi hasil gabah kering giling sebesar 6,1 ton/ha. Rata-rata hasil varietas ini di lahan kering sebesar 4,1 ton/ha dengan umur panen 124 hari. Varietas ini memiliki tekstur nasi pulen. Inpago 4 memiliki ketahanan yang baik terhadap beberapa ras penyakit blas yang merupakan penyakit utama di lahan kering. Selain itu varietas ini juga toleran terhadap keracunan aluminium sehingga cocok ditanam di lahan kering subur maupun di lahan kering masam (podsolik merah kuning). • 2. Inpago 5 • Varietas ini mampu menghasilkan gabah kering giling sampai 6,2 ton/ha, dengan rata-rata hasil 4,0 ton/ha. Varietas ini dapat dipanen setelah berumur 118 hari. Dengan kadar amilosa dalam beras sebesar 18%, tekstur nasi varietas ini tergolong sangat pulen. Inpago 5 tahan terhadap beberapa ras blas. Varietas ini juga toleran terhadap kekeringan dan agak toleran terhadap keracunan aluminium, sehingga sangat sesuai ditanam baik di lahan kering subur maupun lahan kering podsolik merah kuning. • 3. Inpago 6 • Varietas Inpago 6 merupakan hasil introduksi dari IRRI yang merupakan Lembaga Penelitian Padi Internasional yang berbasis Filipina. Rata-rata hasil varietas ini di lahan kering 3,9 ton/ha dengan tekstur nasi yang pulen. Varietas Inpago 6 dapat dipanen pada umur 113 hari. Selain tahan terhadap beberapa ras penyakit blas, varietas ini juga agak toleran terhadap keracunan aluminium yang merupakan masalah utama di pertanaman padi gogo di lahan kering masam. • 4. Inpago 7 (beras merah) • Inpago 7 merupakan satu-satunya varietas unggul padi gogo beras merah. Varietas yang dilepas tahun 2011 ini memiliki rata-rata hasil 4,6 ton/ha, dengan potensi hasil di lahan kering mencapai 7,4 ton/ha. Inpago 7 dapat dipanen setelah berumur 111 hari. Varietas ini memiliki kadar amilosa 20,3% dengan tekstur nasi pulen. Seperti halnya varietas Inpago yang lain, varietas ini tahan terhadap beberapa ras penyakit blas. Namun varietas ini rentan terhadap keracunan aluminium sehingga hanya dianjurkan di tanam di lahan kering yang tidak memiliki masalah keracunan aluminium.
  • 45. Varietas 8/22/2017 KELOMPOK 10 • . Inpago 8 • Varietas Inpago 8 dilepas tahun 2011 dan merupakan hasil persilangan antara varietas padi gogo Cirata dengan galur TB177. Inpago 8 memiliki potensi hasil yang cukup tinggi yakni mencapai 8,1 ton/ha, dengan rata-rata hasil 5,2 ton/ha. Umur panen varietas ini adalah 119 hari. Inpago 8 memiliki rasa nasi yang enak dengan tekstur nasi pulen. Keunggulan lain dari varietas ini adalah tahan terhadap beberapa ras penyakit blas, toleran terhadap kekeringan, dan agak toleran terhadap keracunan aluminium. Varietas ini baik ditanam di lahan kering dataran rendah sampai dataran menengah, baik lahan kering subur maupun lahan kering masam. • 6. Inpago 9 • Varietas Inpago 9 memiliki rata-rata hasil 5,2 ton/ha dan dapat dipanen pada umur 109 hari. Varietas yang dilepas pada tahun 2012 ini dicirikan dengan warna gabahnya yang berwarna kuning bergaris coklat dengan bentuk gabah bulat besar. Tekstur nasi Inpago 9 tergolong sedang dengan kadar amilosa sekitar 22%. Selain memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit blas, varietas ini juga agak tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan penyakit hawar daun bakteri patotipe III. • 7. Inpago 10 • Varietas Inpago 10 merupakan varietas unggul padi gogo terbaru yang dilepas oleh Badan Litbang Pertanian pada tahun 2014. Varietas ini dilepas setelah melalui pengujian di berbagai lokasi lahan kering bersama dengan galur-galur padi gogo unggulan dari lembaga penelitian lain seperti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Rata-rata hasil varietas Inpago 10 di lahan kering sekitar 3,9 ton/ha dengan potensi hasil mencapai 7,3 ton/ha. Varietas ini dapat dipanen pada umur 115 hari dan memiliki tekstur nasi yang sedang. Selain tahan terhadap penyakit blas, varietas ini juga agak toleran terhadap kekeringan dan keracunan aluminium.
  • 47. PENYEDIAAN BENIH DAN MENJAGA KEMURNIAN • Kemurnian benih adalah merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. (Sutopo, 1984) 8/22/2017 KELOMPOK 10 Prof. Dr. Ir. Sutopo Ghani Nugroho, M.Sc. (1950-2013)
  • 48. • Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke dalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh, benih yang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam species yang dimaksud. (Justice, 1990) 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 49. Usaha memperlambat kemerosotan tingkat kemurnian dilakukan terhadap tindakan pengadaan benih dan bibit: • a) Sebelum tanaman berbunga dipilih individu-individu yang vegetatifnya menunjukkan kemurnian tinggi untuk diserbukkan sendiri atau saling bdiserbukkan atau dilindungi dari kemungkinan diserbuki oleh individu lain. Misalnya tanaman jagung dan shorgum. • b) Tanaman penyerbuk sendiri diperbanyak secara generatif dan menjelang panen dipilih individu-individu yang menunjukkan tingkat kemurnian tinggi untuk dipanen terlebih dahulu. Biji terpilih diproses dan disimpan untuk bahan tanam selanjutnya. Misalnya kacang tanah, kedelai, padi, kacang hijau dll. • c) Populasi tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif berasal dari satu tanaman induk disebuk klon. Klon memiliki sifat genetik yang sama pada tiap-tiap individu dari populasi tersebut. Perbedaan sifat sering kali terjadi akibat adanya peristiwa mutasi, tercampur klon lain atau adanya persilangan. Untuk mempertahankan tingkat kemurnian maka menjelang panen dicari individu yang sifatnya menyimpang untuk dipanen terlebih dahulu dan semua bagian tanaman dipisahkan dari lainnya agar tidak terikut digunakan sebagai bibit tanam selanjutnya. Misalnya tebu, ubi kayu, kentang, 8/22/2017 KELOMPOK 10
  • 50. 8/22/2017 KELOMPOK 10 Daftar kesediaan beberapa benih
  • 54. • http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info- teknologi/content/6-ragam-pilihan-varietas-unggul-padi- untuk-lahan-kering • http://imabio-unja.blogspot.co.id/2010/10/konsep-aliran- energi-dalam-pertanian.html • https://iqbalsmapal.wordpress.com/2016/01/14/tugas-final-2/ • https://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_energi http://www.litbang.pertanian.go.id/benih/?p=3 8/22/2017 KELOMPOK 10 54

Editor's Notes

  1. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
  2. A. Faktor Internal   Faktor internal bisa juga diartikan sebagai sifat alami petani/lahan yang keberadaanya menjiwai petani dalam melakukan usahanya. Ada beberapa hal yang menjadi faktor internal antara lain :   1. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)   Faktor kompetensi SDM yang dimiliki setiap petani berbeda-beda antara satu sama yang lain. Jika dilihat dari jenjang pendidikannya rata-rata petani lulusan SD bahkan banyak yang tidak sekolah. Mereka bertani dengan pola yang sudah mereka kenal dari nenek moyang. Walaupun telah banyak sistem pertanian yang lebih maju dan modern seperti di negara tetangga tapi bagi petani di Indonesia mereka masih enggan untuk beralih pada sistem yang telah terbukti bisa meningkatkan produktivitasnya. Berbagai upaya dilakukan mulai pengenelan sistem, pengadaan demlot, penyuluhan dll tapi belum membuat para petani berbondong-bondong pada sistem yang diperkenalkan.   Petani tersebut bertanggung jawab tehadap pengelolaan usahatani yang ia lakukan, dengan sistem penelolaan yang baik maka produktivitas hasil usaha pun meningkat begitu pula sebaliknya. Petani dengan SDM yang cukup dapat memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dari usahatani yang dilakukan.     2. Jiwa wirausaha tani   Sebagian besar petani menganggap bahwa kegiatannya merupakan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut namun tidak sepenuhnya benar juga. Bertani adalah kegiatan menanam untuk memperoleh hasil/panen dikemudian hari. Jiwa wirausahalah yang sebenarnya cocok menjiwai para petani. Jiwa wirausaha tani yang dimiliki setiap petanipun juga berbeda-beda. Dengan mengembangkan jiwa wirausaha para petani akan berpikir dan bertindak bagaimana produktivitasnya meningkat tapi dengan biaya yang rendah, orang jawa bilang (ragat e sitik wetonane okeh). Hal ini penting karena produktivitas tinggi dengan biaya produksi yang tinggi itu sama saja bohong.   3. Kepemilikan lahan   Kepemililkan lahan pertanian sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha pertanian. Dengan lahan yang luas seorang petani bisa menanam berbagai macam tanaman pangan, kacang-kacangan, sayuran dll. Selain itu petani bisa melakukan penelian/uji coba sistem baru pada lahannya.   Kepemilikan lahan yang luas menentukan pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani. Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha tani dan teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha tani, kualitas tanah harus ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai dengan cara pengelolaan yang hati-hati dan penggunaan metode terbaik.     4. Kesuburan tanah   Faktor internal yang terakhir adalah kesuburan tanah, kita sebagai petani indonesia wajib bersyukur pada Allah swt. karena negeri ini tanahnya sangatnya subur, apapun yang kita tanam selalu tumbuh subur. Namun kesuburan negeri ini kian hari kian berkurang sejak revolusi hijau dengan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Sampai saat ini tanah kita sudah mencapai titik kritis. Sudah saatnya bagi kita semua para petani berpikir bagaimana mengembalikan kesuburan tanah yang telah allah berikan pada kita.   Selain 4 (empat) faktor tersebut diatas ada lagi faktor penunjang keberhasilan usaha pertanian yang erat hubungannya dengan tanah sebagai faktor produksi. Faktor Topografi seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi juga menentukan keberhasilan usaha pertanian.   Kualitas tanah di Indonesia secara mayoritas adalah subur sehingga ini menjadi potensi baik untuk usaha sektor pertanian. Namun kualitas kesuburan tanah di setiap daerah berbeda-beda, tingkat kualitas tanah yang baik untuk lahan pertanian dapat dinilai dengan dasar sebagai berikut :   Banyaknya jenis tanaman yang dapat ditanam di tanah tersebut Tingkat produktivitas yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam di tanah tersebut B. Faktor Eksternal   1. Iklim/cuaca   Sebagai negara tropis Indonesia adalah negara yang paling cocok untuk usaha pertanian, hampir semua jenis tanaman dibumi dapat ditanam di Indonesia. Namun apakah selamanya iklim/cuaca selalu bersahabat dengan petani? Faktor iklim/cuaca ini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil dan tidaknya usaha petani. Selama 3 tahun terkhir ini cuaca ekstrim telah membuat banyak petani gagal panen, kesulitan menentukan jadwal tanam yang tepat dll.   2. Sarana Transportasi dan Komunikasi   Tersediannya sarana transportasi tentunya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha tani. Dengan sarana transportasi yang lancar maka petani tidak mengalami kesulitan dalam mengangkut saprodi, alat pertanian dll, begitu pula saat menyalurkan hasil panen ke wilayah tujuan.   Selain itu tersedianya sarana kumunikasi juga berperan serta dalam menentukan keberhasilan usaha tani. Dengan sarana tersebut para petani dapat bertukar pendapat, berbagi pengalaman, pengenalan sistem baru yang lebih efektif dan efisien dll sehingga secara tidak langsung sarana komunikasi dapat meningkatkan SDM para petani.   3. Pupuk dan Pestisida   Sejak revolusi hijau hingga sekarang ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kian meningkat. Walaupun efeknya kurang baik namun ketersediaannya sangat menentukan keberhasilan usaha tani. Tersedianya kebutuhan pupuk setiap saat mempermudah petani dalam memelihara tanamannya. Seperti tanaman padi misalnya, ketepatan waktu pemberian pupuk adalah hal yang tidak bisa ditawar. Bagaimana mungkin bisa tepat waktu pengaplikasian pupuk tersebut jika tidak ada pupuk di kelompok tani maupun di kios resmi?   Bisa saja petani menggunakan pupuk organik namun itu tidak bisa langsung begitu saja. Ada tahapan untuk menuju pertanian organik.   4. Kebijakan Pemerintah   Kebijakan pemerintah dalam menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya haruslah lebih tinggi dengan total biaya yang dikeluarkan petani dalam memproduksinya, sehingga petani bisa merasakan keuntungan dari usahanya. Selain itu pemberian subsidi pupuk yang tepat juga merupakan tugas pemerintah dalam membangun pertanian.   Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian. Selain faktor tersebut diatas masih banyak lagi faktor yang lain. Penulis hanya memposting bagian-bagian pokok dan bagian yang paling sering terjadi saja. Mohon maaf jika postingan ini kurang berkenan di hati para pembaca.
  3. Untuk memberikan produk pertanian yang maksimal, bahan tanam yang digunakan harus bersifat unggul, murni dan mempunyai daya tumbuh yang tinggi.
  4. Varietas unggul ialah varietas yang mempunyai kemampuan memberikan hasil tinggi, respon terhadap pemupukan, pengairan, tahan terhadap gangguan dan perubahan lingkungan.
  5. Varietas unggul akan menunjukkan keunggulannya jika persyaratan tumbuhnya terpenuhi secara optimum, sebaliknya bila persayaratan tumbuhnya dibawah optimum hasilnya akan lebih jelek dibandingkan varietas non unggul.
  6. Varietas unggul dapat diciptakan dari seleksi suatu populasi atau dari produk suatu pemuliaan. Ada beberapa metode dalam menciptakan suatu varietas unggul baru yaitu dengan cara hibridisasi, mutasi, poliploidisasi, heterosis, bioteknologi baru yang meliputi paraseksual dan kultur jaringan.
  7. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  8. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  9. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  10. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  11. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  12. Mutasi merupakan peristiwa perubahan sifat yang menurun akibat pengaruh faktor luar. Produk hasil mutasi disebut mutant, sedangkan agen penyebab mutasi disebut mutagen. Mutasi dapat terjadi secara alami atau secara buatan. Mutasi alami diduga sebagai akibat goncangan faktor cuaca, sehingga suatu mutant dapat mengalami mutasi kembali. Sebagai contoh produk mutasi alami adalah “jambu sukun” yaitu jambu biji yang mengalami mutasi menjadi tidak berbiji. Jambu sukun dapat mengalami mutasi kembali menjadi jambu biji. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan pertolongan suhu, aliran litrik, bahan kimia, atau sinar radio aktif. Bahan tanam yang diperlakukan dapat berupa benih, kecambah, bibit maupun tanaman dewasa. Perlakuan tersebut bertujuan memberikan goncangan lingkungan kepada bahan tanam dengan dosis, kadar atau lama waktu perlakuan beragam. Mutant yang terjadi tidak dapat diduga sifatnya melainkan untung-untungan. Karena itu miskipun cara mutasi buatan ini ada yang menggunakan alat modern yaitu “Cobalt Unite” yang dapat mengeluarkan sinar gamma, tetapi relatif kurang populer daripada hibridisasi. Meskipun demikian tidak berarti bahwa mutasi buatan tidak pernah menghasilkan sesuatu. Kultivar padi “Atomita” adalah merupakan salah satu mutant pruduk radiasi.
  13. Poliploidisasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom. Produk poliploidisasi tergantung dari jenis semula yang mengalami peristiwa ini, dapat berupa diploid homosigot, tetraploid, atau heksaploid. Jenis-jenis tanaman yang pasangan kromosomnya lebih dari dua bisa disebut dengan jenis poliploid, sehingga triploid dan pentaploid juga termasuk poliploid. Poliploidisasi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Tanaman tetraploid mempunyai beberapa sifat berbeda daripada tanaman diploid. Daunnya lebih lebar, lebih tebal dan lebih hijau, bunga dan buahnya lebih besar, dalam satu tandan bunganya lebih banyak, kandungan beberapa macam senyawa kimia juga lebih banyak. Macam tanaman tetraploid yang mengandung senyawa tertentu lebih banyak daripada tanaman diploid diantaranya ialah tomat dengan vitamin C, kobis dengan vitamin A, bit gula dengan sukrosa, kecubung dengan alkaloid. Tanaman diploid yang dianggap baik, secara teori pabila menjadi tetraploid kebaikannya juga akan ganda. Atas dasar inilah poliploidisasi diploid unggul dianggap sebagai cara pembentukan varietas unggul baru. Poliploidisasi buatan dapat dilakukan pertolongan senyawa kimia Naftalen, dan Asam Cuka yang termasuk golongan senyawa zat pengatur tumbuh atau dengan senyawa kolkisin. Sel tanaman yang mempunyai kemungkinan mengalami poliploidisasi adalah sel dari jaringan yang sedang mengalami pembelahan aktif. Karena itu bagian tanaman yang diperlakukan pada poliploidisasi buatan adalah bagian meristematis seperti pucuk batang, cabang atau ranting, kuncup ketiak daun atau ujung akar.
  14. Poliploidisasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom. Produk poliploidisasi tergantung dari jenis semula yang mengalami peristiwa ini, dapat berupa diploid homosigot, tetraploid, atau heksaploid. Jenis-jenis tanaman yang pasangan kromosomnya lebih dari dua bisa disebut dengan jenis poliploid, sehingga triploid dan pentaploid juga termasuk poliploid. Poliploidisasi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Tanaman tetraploid mempunyai beberapa sifat berbeda daripada tanaman diploid. Daunnya lebih lebar, lebih tebal dan lebih hijau, bunga dan buahnya lebih besar, dalam satu tandan bunganya lebih banyak, kandungan beberapa macam senyawa kimia juga lebih banyak. Macam tanaman tetraploid yang mengandung senyawa tertentu lebih banyak daripada tanaman diploid diantaranya ialah tomat dengan vitamin C, kobis dengan vitamin A, bit gula dengan sukrosa, kecubung dengan alkaloid. Tanaman diploid yang dianggap baik, secara teori pabila menjadi tetraploid kebaikannya juga akan ganda. Atas dasar inilah poliploidisasi diploid unggul dianggap sebagai cara pembentukan varietas unggul baru. Poliploidisasi buatan dapat dilakukan pertolongan senyawa kimia Naftalen, dan Asam Cuka yang termasuk golongan senyawa zat pengatur tumbuh atau dengan senyawa kolkisin. Sel tanaman yang mempunyai kemungkinan mengalami poliploidisasi adalah sel dari jaringan yang sedang mengalami pembelahan aktif. Karena itu bagian tanaman yang diperlakukan pada poliploidisasi buatan adalah bagian meristematis seperti pucuk batang, cabang atau ranting, kuncup ketiak daun atau ujung akar.
  15. Poliploidisasi merupakan peristiwa penggandaan kromosom. Produk poliploidisasi tergantung dari jenis semula yang mengalami peristiwa ini, dapat berupa diploid homosigot, tetraploid, atau heksaploid. Jenis-jenis tanaman yang pasangan kromosomnya lebih dari dua bisa disebut dengan jenis poliploid, sehingga triploid dan pentaploid juga termasuk poliploid. Poliploidisasi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Tanaman tetraploid mempunyai beberapa sifat berbeda daripada tanaman diploid. Daunnya lebih lebar, lebih tebal dan lebih hijau, bunga dan buahnya lebih besar, dalam satu tandan bunganya lebih banyak, kandungan beberapa macam senyawa kimia juga lebih banyak. Macam tanaman tetraploid yang mengandung senyawa tertentu lebih banyak daripada tanaman diploid diantaranya ialah tomat dengan vitamin C, kobis dengan vitamin A, bit gula dengan sukrosa, kecubung dengan alkaloid. Tanaman diploid yang dianggap baik, secara teori pabila menjadi tetraploid kebaikannya juga akan ganda. Atas dasar inilah poliploidisasi diploid unggul dianggap sebagai cara pembentukan varietas unggul baru. Poliploidisasi buatan dapat dilakukan pertolongan senyawa kimia Naftalen, dan Asam Cuka yang termasuk golongan senyawa zat pengatur tumbuh atau dengan senyawa kolkisin. Sel tanaman yang mempunyai kemungkinan mengalami poliploidisasi adalah sel dari jaringan yang sedang mengalami pembelahan aktif. Karena itu bagian tanaman yang diperlakukan pada poliploidisasi buatan adalah bagian meristematis seperti pucuk batang, cabang atau ranting, kuncup ketiak daun atau ujung akar.
  16. Dengan teknologi canggih dinding suatu sel dapat dihilangkan tanpa mematikan isi sel, sehingga mempunyai kemungkinan untuk menyatukan bagian atau seluruh isi sel dari dua tanaman berbeda menjadi satu sel. Apabila sel baru ini dapat ditumbuhkan dan dikembangkan menjadi tanaman akan berupa tanaman baru yang lain sifatnya dari kedua tanaman aslinya. Cara demikian dapat dikatakan dengan cara perkawinan antar sel atau cara para seksual yang termasuk rekayasa genetika atau bioteknologi baru. Hibridisasi, mutasi, poliploidisasi dan heterosis termasuk bioteknologi yang relatif lama. Sebagai kelanjutan dari rekayasa genetika, menumbuhkan dan mengembangkan sampai menjadi tanaman baru dari sel yang terbentuk dilakukan dengan kultur jaringan atau kultur sel. Dengan kuktur jaringan satu sel diperbanyak menjadi ribuan sel, kemudian dengan zat pengatur tumbuh yang tepat semua sel tersebut dapat berubah menjadi tunas baru lengkap dengan calon akar, batang dan daun. Kultur jaringan juga dapat dilakukan terhadap jaringan tanaman biasa, baik jaringan diploid dari bagian vegetatif maupun tepungsari atau sel telur yang haploid. Akibat mutasi yang terjadi selama pelaksanaan kultur jaringan tunas-tunas baru sifatnya beragam, sehingga cara ini dapat dimasukkan sebagai cara membuat varietas unggul baru.
  17. Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang beragam dengan menggunakan varietas unggul yang ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan statistik sangatlah penting.
  18. Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang beragam dengan menggunakan varietas unggul yang ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan statistik sangatlah penting.
  19. Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang beragam dengan menggunakan varietas unggul yang ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan statistik sangatlah penting.
  20. Individu baru yang menunjukkan sifat dan hasil sangat baik dari produk seleksi maupun pemuliaan dan bioteknologi diperbanyak dengan menjaga kemurniannya, untuk digunakan sebagai bahan pengujian selanjutnya. Pengujian dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian apakah pada kondisi lingkungan yang berbeda tanaman tetap menunjukkan sifat yang baik (stabil). Pengujian dilakukan pada berbagai lokasi, musim dan kondisi lingkungan yang beragam dengan menggunakan varietas unggul yang ditanam berdampingan dengan varietas unggul lama sebagai tanaman pembanding. Dari hasil pengujian apabila diperoleh varietas unggul baru yang lebih baik, akan diperbanyak dan disebarluaskan dengan tetap menjaga kemurnian sifatnya. Untuk proses pengujian ini peranan statistik sangatlah penting.
  21.  Lambat atau cepat tingkat kemurnian varietas baru akan menurun dari generasi ke generasi selanjutnya, sebagai akaibat dari peristiwa segregasi, hibridisasi dan mutasi. Kecepatan penurunan sifat tanaman tergantung pada jenis tanaman, cara memperbanyaknya dan perhatian terhadap bahan tanam yang digunakan dalam budidaya. Kecepatan penurunan sifat dari yang paling cepat haingga yang paling lambat adalah paling cepat pada taanaman penyerbuk silang dengan perbanyakan generatif, agak cepat pada tanaman penyerbuk sendiri dengan perbanyakan generatif dan lambat pada tanaman dengan perbanyakan vegetatif.
  22.  Usaha memperlambat kemerosotan tingkat kemurnian dilakukan terhadap tindakan pengadaan benih dan bibit: gimana nyingkatnya? a) Sebelum tanaman berbunga dipilih individu-individu yang vegetatifnya menunjukkan kemurnian tinggi untuk diserbukkan sendiri atau saling bdiserbukkan atau dilindungi dari kemungkinan diserbuki oleh individu lain. Misalnya tanaman jagung dan shorgum. b) Tanaman penyerbuk sendiri diperbanyak secara generatif dan menjelang panen dipilih individu-individu yang menunjukkan tingkat kemurnian tinggi untuk dipanen terlebih dahulu. Biji terpilih diproses dan disimpan untuk bahan tanam selanjutnya. Misalnya kacang tanah, kedelai, padi, kacang hijau dll. c) Populasi tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif berasal dari satu tanaman induk disebuk klon. Klon memiliki sifat genetik yang sama pada tiap-tiap individu dari populasi tersebut. Perbedaan sifat sering kali terjadi akibat adanya peristiwa mutasi, tercampur klon lain atau adanya persilangan. Untuk mempertahankan tingkat kemurnian maka menjelang panen dicari individu yang sifatnya menyimpang untuk dipanen terlebih dahulu dan semua bagian tanaman dipisahkan dari lainnya agar tidak terikut digunakan sebagai bibit tanam selanjutnya. Misalnya tebu, ubi kayu, kentang,