Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan limbah organik untuk membuat eco enzim yang bermanfaat untuk pertanian, kesehatan, dan rumah tangga. Eco enzim dapat digunakan sebagai pupuk organik, pestisida alami, dan pembersih alami. Dokumen ini juga membahas upaya pemerintah meningkatkan pemanfaatan biogas dan teknologi karbonisasi limbah menjadi pupuk oleh perusahaan rintisan.
1. Edisi 45: Mei - Juli 2021
Daftar Isi
Tajuk Utama
- Eco Enzim: Multimanfaat dari
Pertanian Hingga ke Dalam Rumah 2
- Ubah sampah jadi pupuk, Star-up
meraih SEED Awards 2021 3
- Pemerintah Gencarkan
Pemanfaatan Biogas 4
Pertanian
- Kompos dari Sisa Rumah Tangga 5
Credit Union
- CU Keling Kumang Edukasi virtual
pemanfaatan limbah rumah tangga 6
Kesehatan Alternatif
- Sirih Cina, Gulma Pereda Nyeri 7
Profil
- Kepedulian Membangun Desa
Harus Tumbuh 8
1
Edisi 45 / Mei - Juli 2021
Untuk Kalangan Terbatas
bitranet
newsletter
Pendidikan lingkungan hidup yang kita kenal adalah pendidikan yang
diberikan secara formal mulai dari Sekolah dasar (SD) sampai dengan
Perguruan tinggi (PT) untuk mengenal lingkungan, baik itu adalah
dampak positif maupun dampak negatif. Dalam pendidikan lingkungan
hidup ada yang dinamakan limbah, baik itu limbah industri maupun
limbah rumah tangga.
Dalam kamus bahasa Indonesia Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan. tapi bagaimana caranya agar hasil buangan
tersebut bersahabat dengan alam dan dapat dimanfaatkan. Hasil kajian
ternyata limbah yang tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan sangat
berbahaya, sedangkan menurut hasil penelitian Nitikesari (2005) limbah
dengan volume paling tinggi adalah limbah rumah tangga.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume sampah yang
tinggi yang tidak dikelola dengan baik adalah gangguan kesehatan,
menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan
dan terhambatnya pembangunan negara. Agar pengelolaan sampah
berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan,
maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi
pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah sudah kita kenal
adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari
sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik,
serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah maka diperlukan usaha dan kesadaran akan pemanfaatan dan
pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di setiap
lingkungan masyarakat sehingga kesehatan, kualitas lingkungan dapat
ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. (red)
Kelola Limbah Untuk Kesejahteraan
HIV/AIDS Jauhi Penyakitnya,
Bukan Orangnya
Edisi 45: Mei - Juli 2021
2. Edisi 45: Mei - Juli 2021
2
Tajuk Utama
Jurnalis BITRANET dalam melaksanakan
tugasnya tidak dibenarkan menerima
amplop atau imbalan apapun. Bagi
masyarakat yang melihat dan dirugikan,
silakan menghubungi redaksi dan
menggunakan hak jawabnya.
Eco Enzim: Multimanfaat dari Pertanian
Hingga ke Dalam Rumah
Beberapa tahun belakangan
ini, gerakan gaya hidup berke-
lanjutan dan minim sampah
(zero waste) mulai banyak dilirik
orang. Gerakan zero waste meru-
pakan gerakan yang bertujuan
agar sampah tidak semuanya
harus berakhir di tempat pem-
buangan akhir (TPA). Melainkan
dengan melakukan 5R, yaitu re-
fuse (menolak), reduce (men-
gurangi), reuse (menggunakan
kembali), recycle (mendaur
ulang) dan rot (mengompos sisa
sampah).
Salah satu tindakan yang
bisa dilakukan adalah mengolah
sampah organik. Karena, sam-
pah organik sisa rumah tangga
memiliki banyak manfaat apa-
bila diolah dengan tepat. Salah
satunya dapat dibuat jadi cairan
serbaguna eco enzim
Eco enzim adalah cairan
yang diproduksi dari ferment-
asi sampah organik. Dari pro-
ses fermentasi ini, dihasilkan
kandungan desinfektan karena
adanya kandungan alkohol atau
senyawa kimia asam. Pada da-
sarnya, eco enzim mempercepat
reaksi bio-kimia di alam untuk
menghasilkan enzim yang ber-
guna menggunakan sampah
buah atau sayuran. Enzim dari
“sampah” ini adalah salah satu
cara manajemen sampah yang
memanfaatkan sisa-sisa dapur
untuk sesuatu yang sangat ber-
manfaat.
Eco enzim ini pertama kali
diperkenalkan oleh Dr. Rosukon
Poompanvong yang merupakan
pendiri Asosiasi Pertanian Or-
ganik Thailand. Gagasan proyek
ini adalah untuk mengolah en-
zim dari sampah organik yang
biasanya kita buang ke dalam
tong sampah sebagai pembersih
organik. Jadi eco enzyme adalah
hasil dari fermentasi limbah da-
pur organik seperti ampas buah
dan sayuran, gula (gula coklat,
gula merah atau gula tebu), dan
air. Warnanya coklat gelap dan
memiliki aroma fermentasi asam
manis yang kuat.
Selain dapat mengurangi
sampah rumah tangga, hasil eco
enzim dapat dimanfaatkan un-
tuk pembersih luka, pengharum
ruangan, pembersih kloset (am-
pasnya), mencuci baju, mengepel
lantai, perawatan diri, pengganti
odol, hand sanitizer, pupuk alami
tanaman, hingga menjadi pes-
tisida nabati yang efektif. Eco
enzim 100% natural dan bebas
dari bahan kimia, mudah terurai
dan lembut di tangan dan ling-
kungan. Cairan ini juga penolak
serangga alami yang membuat
semut, serangga menjauh. Sa-
king alaminya, setelah diguna-
kan untuk pel, cairan ini juga
bisa dipakai untuk menyiram
tanaman. Eco enzim juga dapat
digunakan untuk merangsang
hormon tanaman untuk me-
ningkatkan kualitas buah dan
sayuran dan untuk meningkat-
kan hasil panen. Jadi pada in-
tinya adalah terjadinya circular
economy.
Pada Acara Ngobrol Asik
(Ngobras) Volume 17, Sela-
sa (27/7/2021), Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Pertanian Pertanian, Dedi
Nursyamsi, mengatakan Eco en-
zim bisa dimanfaatkan sebagai
pestisida alami dan juga sebagai
pupuk organik dan bio fertilizer.
“Dengan menggunakan eco
enzim, maka akan menurunkan
kebutuhan pupuk kimia di lapan-
gan serta dapat menggenjot pro-
duktivitas pertanian. Kita genjot
produktivitas pertanian dengan
menggunakan eco enzim dan jan-
gan lupa inovasinya diimplement-
asikan di lapangan,” tegas Dedi
Pembuatan eco enzim juga
mencegah pemanasan global
akibat eksploitasi berlebihan
yang dilakukan manusia. ”Den-
gan menggunakan eco enzim se-
bagai pengganti produk rumah
tangga pasaran, bukan hanya
menjaga kesehatan tubuh, tetapi
juga hemat pengeluaran bulanan
rumah tangga.(*)
Penerbit: Yayasan BITRA
Indonesia Medan
Pimpinan Umum: Rusdiana
Pimpinan Redaksi: M. Ikhsan
Dewan Redaksi: Iswan Kaputra,
Aprianta. T. Reporter: Erika
Rosmawati, Berliana, Hawari, Q.
Azam, Misdi, Sudarmanto.
Fotografer: Anto Ungsi, Budi
Manajemen Pelaksana: H. Fachri
Sirkulasi: Ade, Haris.
Redaksi: Jl. Bahagia By Pass
No. 11/35 Medan - 20218
Telepon: 061-787 6408
Email: newsletterbitranet@
yahoo.com
3. Edisi 45: Mei - Juli 2021 3
Perusahaan rintisan atau
star-up Sampangan asal Indonesia
meraih SEED Low Carbon Awards
(SEED Awards) 2021 berkat te-
muan teknologi karbonisasi yang
mampu mengubah limbah menjadi
pupuk organik dan bio-disinfektan.
Sekretaris Negara Parlemen di
Kementerian Lingkungan Federal
Jerman (BMU) Rita Schwarzelü-
hr-Sutter dalam keterangan tertu-
lis yang diterima di Jakarta, Selasa,
mengatakan usaha mikro dan kecil
memainkan peran yang penting da-
lam transformasi menuju dekarbo-
nisasi, pembangungan yang lebih
berkelanjutan.
“Banyak dari usaha-usaha ini
dapat memberikan kontribusi be-
sar bagi transformasi. Penghar-
gaan SEED adalah kunci untuk
meningkatkan skala usaha ini,
membantu para pendiri dalam hal
pengetahuan dan jaringan yang di-
butuhkan untuk memaksimalkan
pengaruh mereka dalam komuni-
tas lokal maupun internasional,”
kata Schwarzelühr-Sutter mewakili
BMU yang menjadi sponsor utama
penghargaan tersebut.
Teknologi karbonisasi yang di-
temukan Muhammad Fauzal Rizki
pada 2019 yang sudah dipatenkan
menghantarkan Sampangan mem-
peroleh penghargaan yang meru-
pakan bagian dari kemitraan global
yang dibentuk oleh United Nations
Environment Programme (UNEP),
United Nations Development Prog-
ramme (UNDP) dan International
Union for Conservation of Nature
(IUCN).
Rizki sebagai pemimpin Sam-
pangan mengatakan mereka men-
gubah sampah menjadi material
berkelanjutan yang digunakan lagi
dalam ekonomi sirkular, sehingga
dapat menolong pebisnis, peme-
rintah, individual memproses dan
mengelola sampah mereka.
Teknologi tersebut berhasil
mengolah 62.500 ton sampah cam-
puran sehingga menghasilkan 528
ton pupuk organik dan 400.000 liter
bio-disinfektan. Dengan mengambil
limbah pertanian dari petani dan
memberikan mereka pupuk orga-
nik, Sampangan berhasil mening-
katkan keuntungan petani sebesar
40 persen, sekaligus memperbaiki
sanitasi dan kesehatan masyarakat.
Direktur Operations SEED Rai-
ner Agster mengatakan para kan-
didat SEED Award kali ini luar
biasa. Mereka berharap sembilan
pemenang dan 39 runner-up dapat
menjadi perusahaan yang mengins-
pirasi bagi calon wirausahawan di
negara-negara berkembang.
Ada ribuan perusahaan ramah
lingkungan lainnya yang, menurut
dia, turut mendukung Tujuan Pem-
bangunaan Berkelanjutan (SDGs)
yang dapat diperkuat lebih lanjut
dengan dukungan yang tepat. Oleh
karena itu, ia mengatakan SEED
sangat mendorong para pembuat
kebijakan dan pelaku keuangan un-
tuk melihat lebih dekat usaha-usaha
ramah lingkungan itu dan memulai
atau meningkatkan dukungan un-
tuk mereka.
Pemenang SEED Awards akan
mendapatkan pendanaan sebesar
10.000-15.000 euro (setara Rp170
juta sampai dengan Rp260 juta) dan
akan menerima layanan konsultasi
1:1 khusus hingga satu tahun untuk
meningkatkan skala operasi me-
reka, sebagai bagian dari program
SEED Accelerator. (sumber: www.
antara.com)
Ubah sampah jadi pupuk, Star-up
meraih SEED Awards 2021
Tajuk Utama
4. Edisi 45: Mei - Juli 2021
4
Tajuk Utama
Pemerintah melalui Kemen-
terian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) terus menggencar-
kan pemanfaatan energi biogas di
masyarakat, guna memenuhi target
23 persen energi baru terbarukan
(EBT) dalam bauran energi nasio-
nal pada tahun 2025, yakni sekitar
489 juta m3 gas/hari.
Kasubdit Penyiapan Program
Bioenergi Ditjen EBTKE Kemen-
terian ESDM, Trois Dilisusendi
mengatakan bahwa hingga saat ini
realisasi pemaanfaatan bio energi
di tanah air masih rendah, yakni
baru sebesar 9,15 persen dari total
23 persen yang ditargetkan di da-
lam Rencana Umum Energi Nasio-
nal (RUEN).
“Khusus untuk biogas sendiri,
target pada 2025 yakni sebesar 489
juta m3. Dan saat ini capaian kita
baru 26 juta m3. Jadi gap-nya ma-
sih besar,” kata Trois dalam webinar
yang diselenggarakan oleh Asosiasi
Bio-Gas Indonesia (ABGI), Selasa.
Dia melanjutkan, saat ini peme-
rintah tengah membagi dua prog-
ram pemanfaatan biogas, yakni un-
tuk rumah tangga dan industri. Dari
segi pemanfaatan, biogas bisa untuk
menghasilkan listrik, panas, serta
bahan bakar. Dan sumbernya anta-
ra lain yakni dari kotoran hewan/
manusia, air limbah, makanan sisa,
dan tumbuh-tumbuhan.
Dan pemerintah pun sudah
membangun biogas rumah tang-
ga 47.505 unit, dan menghasilkan
biogas sebanyak 75.044,2 m3 gas/
hari atau 26,72 juta gas/tahun. An-
ggaran pembangunan biogas rumah
tangga tersebut berasal dari APBN
Kementerian ESDM, donor, dana
Pemerintah Gencarkan Pemanfaatan Biogas
alokasi khusus (DAK), anggaran ke-
menterian/lembaga (K/L) lain, dan
swasta.
Selain itu, Pembangkit Listrik
Tenaga Biogas (PLTBg) juga telah
dibangun di sejumlah wilayah, den-
gan kapasitas terpasang saat ini
sebesar 96,21 mega watt (MW).
Kemudian saat ini pemerintah pun
tengah melakukan kajian untuk
menghasilkan Bio CNG, yakni bio-
gas yang terkompresi dengan kadar
gas metan lebih dari 95 persen. Ba-
han baku Bio CNG ini yaitu biomas-
sa seperti limbah cair kelapa sawit
(POME), king grass, dan lain-lain.
“Nanti akan diluncurkan untuk
konsumen rumah tangga sebagai
substitusi LPG. Lalu juga akan di-
pasarkan untuk bahan bakar alat
transportasi (BBG),” ucap Trois.
(sumber: www.antaranews.com)
5. Edisi 45: Mei - Juli 2021 5
Pada dasarnya seluruh bahan
organik lambat laun akan lapuk dan
terurai dengan sendirinya. Hasil
pelapukan bahan organik ini yang
umum dikenal masyarakat sebagai
kompos. Kompos merupakan sa-
lah satu jenis pupuk organik yang
dikenal luas di masyarakat. Kom-
pos berasal dari hasil pelapukan
dari bahan organik, baik secara
sengaja maupun tidak disengaja.
Bila didefinisikan secara lengkap,
maka kompos adalah sisa-sisa
bahan organik yang telah mengala-
mi pelapukan, bentuknya berubah
(menjadi seperti tanah), tidak ber-
bau, dan mengandung unsur yang
dibutuhkan tanaman. Kompos juga
merupakan salah satu jenis pupuk
organik yang berasal dari pengu-
raian/dekomposisi bahan organik
yg dilakukan oleh mikro-organisme
aktif (bakteri/jamur/mikroba).
Terdapat beragam manfaat
dari penggunaan kompos dalam
budi daya tanaman. Penambahan
kompos pada media tanam memi-
liki manfaat dan kelebihan dian-
taranya,merupakan sumber hara
makro dan mikromineral secara
lengkap, walaupun dalam jumlah
relatif kecil. Dalam jangka panjang,
kompos dapat memperbaiki pH
pada tanah masam. Mengandung
humus yang sangat dibutuhkan un-
tuk peningkatan hara makro dan
mikro pada tanah Memperbaiki
struktur tanah yang semula pa-
dat menjadi lebih gembur Menin-
gkatkan kapasitas penyerapan air
oleh tanah Meningkatkan aktivitas
mikroba tanah Menekan pertum-
buhan / serangan penyakit tana-
man
Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan beragam peneli-
tian yang telah dilakukan, dewasa
ini semakin banyak dikenal berba-
gai bahan dan metode pembuatan
kompos. Sejatinya pembuatan kom-
pos juga harus disesuaikan dengan
tujuan pembuatan kompos, sehing-
ga bahan dan manfaat kompos akan
sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu bahan yang sangat
potensial untuk diolah menjadi
kompos adalah sampah organik
rumah tangga. Pengolahan sam-
pah rumah tangga menjadi kom-
pos memiliki manfaat ganda, yaitu
mengatasi masalah sampah rumah
tangga, sekaligus mendapatkan pu-
puk organik yang sangat bermutu.
Syarat pertama dan utama dalam
pengolahan sampah rumah tangga
menjadi kompos adalah pemilahan
sampah. Sampah rumah tangga ha-
rus selalu dipilah menjadi sampah
organik dan anorganik. Hanya sam-
pah organik yang dapat diolah men-
jadi kompos.
Cara pembuatan kompos dari
sampah rumah tangga sangat
mudah dan sederhana. Alat dan
bahan yang diperlukan cukup mu-
rah dan mudah diperoleh. Untuk
bahan-bahanya yaitu, sampah or-
ganik (sisa sayuran, nasi, sisa buah
-buahan, dan seluruh sampah yang
berasal dari bahan organik/bahan
alami) . Serbuk gergaji / tanah /
pupuk kendang, Aktivator yaitu zat
yang akan mengaktifkan kerja or-
ganisme pengurai sehingga akan
mempercepat proses pembusukan
dan penguraian bahan organic, sa-
lah satunya EM4 dan yang terkahir
air
Kompos dari Sisa Rumah Tangga
Sementara alat-alat uang digu-
nakan adalah pisau.Tempat menam-
pung sampah, dapat menggunakan
ember bekas cat dan wadah bekas
lainnya.,Alat pengaduk,Ember/wa-
dah untuk melarutkan aktivator.
Cara membuat kompos dengan
memanfaatkan sampah rumah tan-
gga adalah sebagai berikut :1.Ca-
cah sampah organik rumah tangga
hingga berukuran kecil (semakin
kecil, semakin cepat pengomposan
berlangsung), 2.Tambahkan kom-
pos jadi/tanah/pupuk kandang/
serbuk gergaji sebagai inokulan.
3.Larutkan aktivator dengan air.
Tuangkan larutan aktivator/starter
kompos (contoh : EM4) ke bahan
kompos. Aduk rata. 4.Tambahkan
lagi larutan aktivator bila campuran
terlalu kering5. Masukkan dalam
wadah pengomposan lalu Tutup
rapat. 7. Aduk seminggu sekali agar
aerasi (aliran udara) dalam wadah
berlangsung baik. Selama proses
pengomposan, suhu dalam wadah
akan naik tanda bahwa mikroorga-
nisme sedang bekerja). 8.Memasuki
minggu 7-8 pengomposan selesai,
suhu dalam wadah normal kemba-
li. 9. Kompos yang sudah jadi siap
digunakan. Bisa dilakukan pen-
gayakan dan pengemasan untuk
skala usaha.10. Kompos yang baik
berwarna cokleat kehitaman, ber-
bau tanah, dan berbutir halus.
Pertanian
6. Edisi 45: Mei - Juli 2021
6
Credit Union
Sampahmerupakanpermasala-
han yang mudah dijumpai di berba-
gai tempat. Kebiasaaan masyarakat
yang kurang peduli terhadap ling-
kungan dapat merusak ekosistem
lingkungan. Salah satunya mem-
buang sampah di berbagai tempat.
Sampah dapat berasal dari mana
saja, namun sampah rumah tangga
adalah satu diantara penyumbang
sampah terbesar di masyarakat.
Paradigma bahwa sisa sayuran,
buah-buahan dan sampah lainnya
tidak bisa digunakan sehingga cen-
derung dibuang begitu saja. Salah
satu cara alternatif untuk mengu-
rangi penumpukan sampah dari
masyarakat adalah dengan pengo-
lahan dan pemanfaatan kembali,
sebagai bahan pembuatan pupuk
organik yang dapat digunakan oleh
masyarakat sendiri.
Pupuk organik ini sendiri san-
gat kaya akan manfaat bagi tana-
man. Selain tidak mengandung
bahan berbahaya seprti zat kimia,
pupuk organik ini juga sangat baik
digunakan untuk menyuburkan ta-
naman-tanaman yang ada dipeka-
rangan rumah.
Credit Union Keling Kumang
melalui Unit Pemberdayaan Perem-
puan dan Kaum Millenial (PPKM)
menginisiasi dan memberikan Pela-
tihan Pembuatan Pupuk Kompos
kepada para aktivis perempuan.
Menurut kepala Unit PPKM CU
Keling Kumang Hera, pelatihan ini
diikuti sebanyak 139 orang aktivis
perempuan pada akhir bulan Mei
lalu. Pelatihan pembuatan pupuk
organik ini dilaksanakan secara
virtual. Dengan menghadirkan dua
narasumber yakni Atanasius khu-
sus tentang pembuatan Microor-
ganisme Lokal (MOL), yaitu pupuk
yang berbentuk cair dan Lusia Siska
untuk pembuatan Pupuk Kompos
Padat (PKP).
“Kedua narasumber ini bukan
hanya terampil dalam menjelaskan
tetapi mereka juga sudah memp-
raktikannya.” Jelas Hera.
Lebih lanjut Hera menjelaskan,
kedua narasumer ini telah membuat
dan menggunakannya sejak lama
dan sudah merasakan manfaatnya.
Tanah dan tanaman subur limbah
rumah tangga termanfaatkan den-
gan baik. (sumber https://cukeling-
kumang.com)
CU Keling Kumang Edukasi virtual pemanfaatan limbah rumah tangga
foto: www.kampustani.com
7. Edisi 45: Mei - Juli 2021 7
Kesehatan Alternatif
Tanaman ini biasanya se-
ringkali dianggap gulma oleh
para petani karena sering
tumbuh di antara tumbuhan bu-
didaya. Ada yang menyebut daun
sirih cina ada juga yang meman-
ggilnya daun ketumpang air. Ta-
naman ini juga banyak tumbuh
di sekitar rumah, di pekarangan
terutama di tempat-tempat yang
lembab. Selain itu, banyak juga
dijumpai di tanggul sawah dan
tepi parit. Sebutan yang diberi-
kan untuk tanaman herbal yang
satu ini, antara lain sirih cina,
sirih mini atau daun sirih mini,
tumpangan air atau ketumpang
air. Nama latin dari sirih cina ini
adalah pepromia pellucida.
Ukurannya 15 sampai 45 cm.
Batangnya sukulen atau berair,
cerah, berdaging, demikian pula
daunnya yang agak tebal tapi lu-
nak. Daun sirih cina atau ketum-
pang air bisa dimakan dengan
cara diolah sebagai sayur atau
untuk lalapan. Bisa juga dibuat
jus kemudian diminum.
Manfaat daun sirih cina ini
diketahui karena mengandung
berbagai zat yang memiliki kha-
siat bagi kesehatan tubuh. Kan-
dungan kimia dari tanaman ini
antara lain adalah lkaloid, ta-
nin, kalsium oksalat, lemak dan
minyak atsiri. Tanaman ini ber-
sifat pedas dan sejuk. umpan-
(1.5 gelas) air hingga tersisa
1 gelas saja. Setelah dingin
(hangat) minum air ramuan
tersebut 1 gelas sekali mi-
num. Lakukan pengobatan se-
hari 2 kali dengan dosis yang
sama.
2.
Manfaat Daun Sirih Cina
untuk Obat Abses, Bisul,
Jerawat dan Radang Kulit
Ambil dua rumpun pohon. Ke-
mudian direbus dengan 1.5
gelas air (300 ml) hingga ter-
sisa 1 gelas. Minum aimya se-
kaligus 1 gelas selagi hangat.
Lakukan pengobatan sehari 2
kali dengan dosis yang sama.
3. Manfaat Daun Sirih Cina un-
tuk Obat Sakit Perut
Cuci dan tumbuk hingga halus.
Peras ramuan tersebut meng-
gunakan kain bersih. Lalu di-
minum airnya.
4. Manfaat Daun Sirih Cina un-
tuk Mengobati Luka Bakar
Lumatkan atau tumbuk hing-
ga halus beberapa sirih cina,
lalu tempelkan ramuan pada
bagian tubuh yang sakit. La-
kukan beberapa kali dalam
sehari hingga sembuh.
(Diolah dari berbagai sumber)
Sirih Cina, Gulma Pereda Nyeri
gan air/Ketumpang air/Sirih
cina memiliki efek farmakologis
sebagai analgesik (pengurang
rasa sakit), anti radang (an-
ti-inflammatory) dan antibiotik.
manfaat daun sirih cina un-
tuk kesehatan yaitu mengobati
bisul, menghilangkan jerawat,
mengobati radang kulit, men-
gobati abses, mengobati luka
bakar, mengobati luka memar/
terpukul, meredakan pegal-pe-
gal, mengobati gangguan ke-
mih, mengatasi sakit persendian
karena rheumatik, mengatasi
penyakit ginjal, meredakan sakit
kepala pada penderita demam,
mengobati sakit perut, mem-
bantu mengurangi asam urat,
dan meredakan nyeri spasmodik
parah pada perut yang disebab-
kan oleh distensi.
cara menggunakan daun si-
rih cina untuk berbagai pengo-
batan;
1. Manfaat Daun Sirih Cina un-
tuk Obat Sakit Kepala
15 lembar daun sirih cina/
tumpangan air dicuci bersih,
kemudian ditumbuk atau di-
lumatkan. Tempelkan ramuan
tersebut pada pelipis kiri dan
kanan. Atau cara lain dengan
merebus 2 rumpun tanaman
segar berukuran kecil dengan
tinggi 7 - 10 cm yang telah
dicuci bersih dalam 300 ml
foto: www.pikiranrakyat.com
8. Edisi 45: Mei - Juli 2021
Kepedulian Membangun Desa Harus Tumbuh
Profil
“Transformasi digital desa
penting untuk menyiapkan Indonesia
Emas 2045, digitalisasi desa adalah
keniscayaan, sebab desa adalah
penopang majunya suatu bangsa,
seperti pernyataan Mohammad Hatta,
Indonesia tidak akan besar karena
obor di Jakarta. Tapi, Indonesia akan
bercahaya karena lilin-lilin di desa.” ujar
Khairani Nasution.
Rani, begitu Ia biasa disapa. Sosok
yang ramah dan mudah akrab sangat
terasa jika berada disekitarnya. Jangan
ditanya komitmenya membangun
desa, sudah tidak diragukan lagi.
Berulang kali pasangan dari Bustanil
Ihsan Hasibuan ini menorehkan
prestasi tidak hanya bagi dirinya
pribadi tetapi juga bagi desa tempat ia
tinggal, diantaranya Juara 1 Pembantu
Pembina Keluarga Berencana Desa
di Universitas Sumatera Utara terasa
sangat aplikatif baginya, dimana
kerja-kerja perangkat desa saat ini
secara keseluruhan nyaris dan harus
menggunakan teknologi informatika.
Bahkan diawal sekali Ia menjadi utusan
desa mengikuti pelatihan aplikasi
Sistem Informasi Desa (SID) yang
dilaksanakan Dinas Pembedayaan
Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten
Serdang Bedagai bersama Yayasan
BITRA Indonesia pada tahun 2019,Rani
mampu menjadi pembimbing teman-
teman sesama peserta dari desa lain
yang kesulitan dan tertinggal ketika
sesi simulasi penggunaan aplikasi SID
saat pelatihan berlangsung.
Meskipun mampu mengatasinya
pernah suata kali Rani merasakan
pengalam buruk dengan aplikasi
sistem informasi desa yang telah
menjadi website sistem informasi desa,
saat itu website yang telah berjalan
secara online diretas oleh orang yang
tidak bertanggung jawab, “kesal dan
sedih rasanya, website desa yang
sudah bener-bener, memuat data
kependudukan, mempublikaskan
kegiatan desa, mengkampanyekan
perogram-perogram baik dari
pemerintah dihapus seluruh content
dan dirusak databasenya begitu saja”
ungkap Rani.
Kedepan jika semua hal telah
terdigitasi dengan SID, Rani yang
masih bercita-cita menjadi aparatur
sipil negara ini berharap suatu saat
pembangunan desa benar-benar
diinsiasi oleh masyakat sendiri,
membangun desa bukan lagi
pemerintah, tapi oleh orang-orang
desa yang sudah memikirkan sendiri,
bagaimana cara membangun desanya.
Pembangunan desa modern yang
selaras dengan tradisi dan kelestarian
lingkungan. (hf)
(PPKBD) tahun 2018,Kampung Kelurga
Berencana (KB) terbaik se-Kabupaten
Serdang Bedagai dan Juara dua Kader
Rumah Data Kependudukan Kampung
KB tingkat provinsi sehingga berhasil
memperoleh hadiah 15 unit Bedah
Rumah warga di Desa Manggis pada
tahun 2019.
Kepedulian membangun desa
itu terus tumbuh, berawal di tahun
2014 ketika Rani mengikuti seleksi
perangkat desa dan diterima sebagai
Kepala Urusan Umum di Desa Manggis
Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten
Serdang Bedagai. Kini perempuan
kelahiran Medan, 20 september 1992
silam ini bahkan telah dipercaya
menjadi Sekretaris Desa setempat
sejak 2017.
Teknik informatika jurusan yang
menjadi pilihan Rani sewaktu kuliah