Latar Belangan Sejarah Antropologi
• Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial
yang lain mempunyai sejarah tersendiri.
• Antropologi disebut ilmu yang baru atau
muda karena perkembangan antropologi
relatif baru, sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan
Etnografi telah dikerjakan orang dari
berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari
500 tahun yang lalu.
Latar Belangan Sejarah Antropologi
• Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial
yang lain mempunyai sejarah tersendiri.
• Antropologi disebut ilmu yang baru atau
muda karena perkembangan antropologi
relatif baru, sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan
Etnografi telah dikerjakan orang dari
berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari
500 tahun yang lalu.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
TB 1 Sosiologi Komunikasi - Tazkia NadiaTazkiaNadia
Review Buku: Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah: Sosiologi Komunikasi
Dosen: Gadis Octory S.Ikom, M.Ikom
Fakultas Ilmu Komunikasi, Univ Mercubuana
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Etnografi berasal dari bahasa Yunani yaitu
ethnos (bangsa) yang berarti orang . Sementara
Graphein (menguraikan) berarti penggambaran
sesuatu
Etnografi secara harfiah dapat dipahami sebagai
upaya penggambaran (mendeskripsikan) suatu
budaya atau cara hidup orang-orang dalam
sebuah komunitas tertentu.
3. Berlatar alami bukan eksperimen di laboratorium
Peneliti meneliti tema-tema budaya tentang
peran dan kehidupan sehari-hari seseorang
Interaksi yang dekat dan tatap muka dengan
partisipan
Mengambil data utama dari pengalaman di
lapangan
Menggunakan berbagai metode pengumpulan
data seperti wawancara, pengamatan, dokumen,
artifak dan material visual.
4. Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi
Peneliti menyajikan ceritanya secara informal seperti
seorang pendongeng.
Menekankan untuk mengekplorasi fenomena sosial bukan
untuk menguji hipotesis.
Format keseluruhannya adalah deskriptif, analisis dan
interpretasi
Artikel diakhir dengan sebuah pertanyaan.
5. Deskripsi etnografis sepenuhnya disusun sesuai dengan
pandangan, pengalaman warga pribumi (emic view).
Memanfaatkan metode wawancara mendalam dan
observasi terlibat.
Peneliti tinggal di lapangan untuk belajar tentang budaya
yang dikajinya.
Analisis datanya bercorak menyeluruh (holistik) yaitu
menghubungkan antarasuatu fenomena budaya dengan
fenomena budaya lainya atau menghubungkan antara
suatu konsep dengan konsep lainnya.
8. Pemaparan
Naturalisme
Merupakan pandangan bahwa tujuan penelitian sosial adalah untuk
menangkap karakter perilaku manusia yang muncul secara alami, dan
bahwa ini hanya dapat diperoleh melalui kontak langsung dengannya, bukan
melalui inferensi dari apa yang dilakukan orang dalam latar buatan seperti
eksperimen atau dari apa yang mereka katakan dalam wawancara tentang
apa yang mereka lakukan.
Pemahaman
Yang menjadi sentral di sini adalah alasan bahwa tindakan manusia berbeda
dari perilaku objek fisik, bahkan dari makhluk lainnya: tindakan tersebut
tidak hanya berisi tanggapan stimulus, tetapi meliputi interpretasi terhadap
stimulus dan konstruksi tanggapan. Kadang-kadang tanggapan ini
mencerminkan penolakan yang lengkap terhadap konsep kausalitas sebagai
tidak dapat diterapkan dalam dunia sosial, dan desakan tegas atas karakter
yang dibangun secara bebas dari tindakan manusia dan institusi.
9. Lanjutan
• Penemuan
Corak lain dari pemikiran etnografi adalah
konsepsi proses penelitian sebagai induktif
atau berdasarkan temuan, daripada dibatasi
pada pengujian hipotesis secara eksplisit. Itu
beralasan bahwa jika seseorang mendekati
suatu fenomena dengan suatu set hipotesis,
mungkin dia gagal menemukan hakikat
fenomena tersebut sebenarnya dibutakan oleh
asumsi yang dibangun ke dalam hipotesis
tersebut.
10. Etnografi Realis
Etnografi realis mengemukakan suatu kondisi objektif suatu kelompok
dan laporannya biasa ditulis dalam bentuk sudut pandang sebagai
orang ke-3.
Etnografi Kritis
Pendekatan etnografi kritis ini penelitian yang mencoba merespon isu-
isu sosial yang sedang berlangsung misalnya dalam masalah
jender/emansipasi, kekuasaan, status quo, ketidaksamaan hak,
pemerataan dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis etnografi lainnya diungkapkan Gay, Mills dan
Aurasian sebagai berikut:
Etnografi Konfensional, Auto Etnografi, Mikro Etnografi, Etnografi feminis
Etnografi Postmodern, Studi kasus etnografi
11. Menentukan apakah masalah penelitian ini adalah paling cocok
didekati dengan studi etnogafi
Mengidentifikasi dan menentukan lokasi dari kelompok budaya
yang akan diteliti.
Pilihlah tema kultural atau isu yang yang akan dipelajari dari
suatu kelompok
Tentukan tipe etnografi yang cocok digunakan untuk
memplajari konsep budaya tersebut.
Kumpulkan informasi dari lapangan mengenai kehidupan
kelompok tersebut
Tulisan tentang gambaran atau potret menyeluruh dari
kelompok budaya tersebut baik dari sudut pandang partisipan
maupun dari sudut pandang peneliti itu sendiri.
14. ethnocentric descriptions
adalah studi yang dibentuk dengan tidak
menggunakan bahasa asli dan mengabaikan
makna yang ada. Masyarakat dan cara
berperilaku dikarakteristikkan secara
stereotipe;
social science descriptions digunakan untuk
studi yang terfokus secara teoritis pada uji
hipotesis;
15. Lanjutan
standard ethnographies menggambarkan variasi luas
yang ada pada penutur asli dan menjelaskan konsep asli.
Studi ini juga menyesuaikan kategori analitisnya pada
budaya lain;
monolingual ethnographies, seorang anggota masyarakat
yang dibudayakan menulis etnografi dalam bahasa
aslinya.
life histories adalah salah satu bentuk deskripsi yang
menawarkan pemahaman terhadap budaya lain.
ethnographicnovels.