SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Stress in fish
WIWIN KUSUMA ATMAJA PUTRA, S.PI., M.SI
Stres dapat digambarkan sebagai respon fisiologis untuk stressor. Dengan kata
lain, stres adalah kondisi fisiologis internal yang disebabkan oleh kondisi
eksternal. Stres juga dapat digambarkan sebagai respon hormonal internal dari
sebuah organisme hidup yang disebabkan oleh lingkungan atau faktor eksternal
lainnya yang menyebabkan kendisi fisiologis organisme dalam kondisi yang
tidak normal. 
 Wedemeyer (1996) menyatakan bahwa
peningkatan padat tebar akan mengganggu
proses fisiologi dan tingkah laku ikan terhadap
ruang gerak yang pada akhirnya dapat
menurunkan kondisi kesehatan dan fisiologis
sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan
dan kelangsungan hidup mengalami 4 penurunan.
 Respons stres terjadi dalam tiga tahap yaitu
a. tanda adanya stres,
b. bertahan, dan
c. kelelahan.
Pengaruh suhu pada ikan
Perubahan suhu lingkungan (guncangan suhu dingin) akan menyebabkan
stres yang menginduksi pada tingginya tingkat glukosa darah, selanjutnya
menganggu pertumbuhan bahkan mematikan.
 Glukosa darah merupakan sumber pasokan bahan bakar utama dan
substrat esensial untuk metabolisme sel terutama sel otak. Untuk
berfungsinya otak secara
kontinyu dibutuhkan glukosa secara terus menerus (Steward 1991). Pada
hewan poikilotermik termasuk ikan gurami, perubahan suhu lingkungan
akan berpengaruh langsung terhadap proses metabolisme. Oleh karena itu
perubahan suhu akan mempengaruhi tingginya kebutuhan pasok glukosa
darah untuk termogenesis.
Kebutuhan energi dari glukosa untuk menangani stres dapat terpenuhi
apabila glukosa dalam darah dapat segera masuk ke dalam sel target.
Keberhasilan pasok glukosa ke dalam sel ditentukan oleh kinerja insulin.
Sedangkan selama stres terjadi inaktivasi insulin sehingga menutup
penggunaan glukosa oleh sel (Brown 1993; Wendelaar 1997).
Untuk melihat kinerja insulin terhadap penurunan glukosa selama stres,
maka dilakukan injeksi insulin terhadap perubahan performa glukosa darah
selama stres.
Metode pengukuran konsentrasi
glukosa dalam darah ikan
 Glukosa darah ikan diukur dengan metode Wedemeyer &
Yasutake (1977).
1. Sampel darah yang ditampung dalam tabung epindorf
2. disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan putaran
1000 g untuk memisahkan plasma darah. Selanjutnya
3. plasma darah sebanyak 0.5 ul ditambahkan ke dalam 3,5 ml
reagen warna ortho-toluidin dalam asam asetat glasial.
4. Campuran tersebut dimasukkan dalam air mendidih selama
10 menit.
5. Setelah didinginkan dalam suhu ruang, konsentrasi glukosa
darah diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 635 nm.
6. Selanjutnya nilai absorbansinya dikonversi menjadi kadar
glukosa darah dalam mg/100 ml.
Kejut suhu dingin stress ikan
 Perubahan suhu dingin secara mendadak (cold
shock) menghasilkan peningkatan kadar glukosa
darah pada ikan gurami (Gambar 1). Terjadinya
peningkatan kadar glukosa darah tersebut
disebabkan oleh stres akibat perlakuan yang
diberikan.
 Mazeaud & Mazeaud (1981) menyebutkan bahwa
keberadaan glukosa darah ditentukan oleh stres.
Hiperglisemia merupakan indikator terjadinya stres
awal, karena tingkat glukosa darah sangat sensitif
terhadap hormon stres.
 Pada level stres yang sangat tinggi, peningkatan
yang cepat dari glukosa darah dan bertahan pada
level tinggi akan diikuti dengan kematian (Brown
1993). Pada ikan gurami yang diberi shock suhu dingin
sebesar A-10°C menyebabkan kematian ikan.
HIPERGLISEMIA
 Terjadinya hiperglisemia (peningkatan kadar
glukosa darah) akibat perubahan suhu (shock
dingin) mengikuti mekanisme :
 (1) pemecahan glikogen hati dan otot melalui jalur
glikogenolisis yang menghasilkan glukosa dan
merupakan efek metabolisme katekolamin,
 (2) pemecahan protein dan lipid melalui jalur
gluko-neogenesis yang merupakan efek
metabolisme kortisol,
 (3) inaktifasi insulin sebagai efek metabolisme
hormon stres sehingga menutup penggunaan
glukosa oleh sel (Brown 1993 & Wendelaar 1997)
 Kadar glukosa darah dipertahankan
homeostasinya oleh organ hati melalui
metabolisme glukosa (Piliang & Djojosoebagio
2000). Beberapa mekanisme yang berperan dalam
mempertahankan homeostasi glukosa darah
adalah glikogenolisis, glukoneogenesis, lipolisis,
glikonenesis dan lipogenesis.
 Himeostasis glukosa dalam darah dipertahankan
oleh beberapa hormon. Insulin merupakan salah
satu hormon yang berperan menurunkan kadar
glukosa dalam darah
 Mekanisme terjadinya perubahan performa glukosa darah selama stres
adalah sebagai berikut:
 Adanya perlakuan shock suhu (perubahan suhu) lingkungan akan diterima
oleh organ reseptor. Informasi tersebut disampaikan ke otak bagian
hipotalamus melalui sistem syaraf, dan selanjutnya sel kromaffin menerima
perintah melalui serabut syaraf symphatik untuk mensekresikan hormon
katekolamin.
 Hormon ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang telibat dalam katabolisme
simpanan glikogen hati dan otot serta menekan sekresi hormon insulin,
sehingga glukosa darah mengalami peningkatan.
 Selanjutnya pada saat yang bersamaan hipothalamus otak mensekresikan
CRF (corticoid releasing facktor) yang meregulasi kelenjar pituitary untuk
mensekresikan ACTH (Adenocortico-tropik hormone), MSH (Melanophore-
Stimulating hormone) dan p-End (p-endorphin). Hormon tersebut akan
meregulasi sekresi hormon kortisol dari sel interrenal. Diketahui bahwa kortisol
akan menggertak enzim-enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis yang
menghasilkan peningkatan glukosa darah yang bersumber dari non
karbohidrat.
 Terjadinya katabolisme protein untuk membentuk glukosa juga menghasilkan
asam amino, sehingga asam amino dalam darah mengalami peningkatan.
Meningkatnya asam amino dalam darah akan mengaktivasi insulin kembali
sehingga mampu melakukan transport glukosa,
 sehingga glukosa dalam darah akan menurun kembali (Wendelaar, 1997).
Pengaruh stress pada reproduksi ikan
Peningkatan kortisol
Faktor yang mempengaruhi stress
 Genetik
 Faktor Perkembangan (development factor)
Kemampuan ikan pada setiap fase perkembangan
(larva, benih, dewasa)
 Faktor lingkungan (Environmental factors)
Almost all environmental factors tested can influence the
degree to which fish respond to stressors. External
factors include acclimation temperature (Strange,
1980; Davis et al., 1984; Barton and Schreck, 1987; Davis
and Parker, 1990), salinity (Strange and Schreck, 1980;
Mazik et al., 1991; Barton and Zitzow, 1995), time of day
(Davis et al., 1984; Barton et al., 1986), wave length of
light (Volpato and Barreto, 2001) and even
background color of the tanks (Gilham and Baker,
1985).
 Stress yang berulang-ulang (Repeated stressors)

More Related Content

Viewers also liked (6)

Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Pengaruh ph
Pengaruh phPengaruh ph
Pengaruh ph
 
endokrinologi ikan UMRAH Tanjungpinang
endokrinologi ikan UMRAH Tanjungpinangendokrinologi ikan UMRAH Tanjungpinang
endokrinologi ikan UMRAH Tanjungpinang
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 

Similar to endokrinologi stress in fish

RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
Repository Ipb
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
Londo4
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Aftina Eka R
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
ImaaELF
 

Similar to endokrinologi stress in fish (20)

Stress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdfStress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdf
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
kelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptxkelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptx
 
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
RESISTENSI TERHADAP STRES DAN RESPONS IMUNITAS IKAN GURAMI (Osphronemus goura...
 
Judullllll 2
Judullllll 2Judullllll 2
Judullllll 2
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdfTERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
TERMOREGULASI-TERMOREGULASI-TERMOREGULASI.pdf
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 
ektoderm dan endoderm
ektoderm dan endodermektoderm dan endoderm
ektoderm dan endoderm
 
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
Ppt tugas metabolisme dan suhu tubuh, tingkat ia,diii kebidanan, 2012 2013
 
Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
homeostasis kelompok 26.pptx
homeostasis kelompok 26.pptxhomeostasis kelompok 26.pptx
homeostasis kelompok 26.pptx
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
 
suhu tubuh.ppt
suhu tubuh.pptsuhu tubuh.ppt
suhu tubuh.ppt
 
Counter current
Counter currentCounter current
Counter current
 
Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin
 

More from WiwinUMRAH

More from WiwinUMRAH (7)

endokrinologi stree in fish
endokrinologi stree in fishendokrinologi stree in fish
endokrinologi stree in fish
 
Endokrinologi : hormon pertumbuhan dan osmoregulasi
Endokrinologi : hormon pertumbuhan dan osmoregulasiEndokrinologi : hormon pertumbuhan dan osmoregulasi
Endokrinologi : hormon pertumbuhan dan osmoregulasi
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udangEndokrinologi  kontrol hormon reproduksi pada udang
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi pada udang
 
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikan
 
Control of gonad growth, maturation and spawning in teleost fish a
Control of gonad growth, maturation and spawning in teleost fish aControl of gonad growth, maturation and spawning in teleost fish a
Control of gonad growth, maturation and spawning in teleost fish a
 
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps) akreditasi 2016
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps)  akreditasi 2016Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps)  akreditasi 2016
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps) akreditasi 2016
 
Matakuliah budidaya perairan
Matakuliah budidaya perairanMatakuliah budidaya perairan
Matakuliah budidaya perairan
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
 

Recently uploaded (8)

Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 

endokrinologi stress in fish

  • 1. Stress in fish WIWIN KUSUMA ATMAJA PUTRA, S.PI., M.SI
  • 2. Stres dapat digambarkan sebagai respon fisiologis untuk stressor. Dengan kata lain, stres adalah kondisi fisiologis internal yang disebabkan oleh kondisi eksternal. Stres juga dapat digambarkan sebagai respon hormonal internal dari sebuah organisme hidup yang disebabkan oleh lingkungan atau faktor eksternal lainnya yang menyebabkan kendisi fisiologis organisme dalam kondisi yang tidak normal. 
  • 3.  Wedemeyer (1996) menyatakan bahwa peningkatan padat tebar akan mengganggu proses fisiologi dan tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan dan fisiologis sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mengalami 4 penurunan.  Respons stres terjadi dalam tiga tahap yaitu a. tanda adanya stres, b. bertahan, dan c. kelelahan.
  • 4. Pengaruh suhu pada ikan Perubahan suhu lingkungan (guncangan suhu dingin) akan menyebabkan stres yang menginduksi pada tingginya tingkat glukosa darah, selanjutnya menganggu pertumbuhan bahkan mematikan.  Glukosa darah merupakan sumber pasokan bahan bakar utama dan substrat esensial untuk metabolisme sel terutama sel otak. Untuk berfungsinya otak secara kontinyu dibutuhkan glukosa secara terus menerus (Steward 1991). Pada hewan poikilotermik termasuk ikan gurami, perubahan suhu lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap proses metabolisme. Oleh karena itu perubahan suhu akan mempengaruhi tingginya kebutuhan pasok glukosa darah untuk termogenesis. Kebutuhan energi dari glukosa untuk menangani stres dapat terpenuhi apabila glukosa dalam darah dapat segera masuk ke dalam sel target. Keberhasilan pasok glukosa ke dalam sel ditentukan oleh kinerja insulin. Sedangkan selama stres terjadi inaktivasi insulin sehingga menutup penggunaan glukosa oleh sel (Brown 1993; Wendelaar 1997). Untuk melihat kinerja insulin terhadap penurunan glukosa selama stres, maka dilakukan injeksi insulin terhadap perubahan performa glukosa darah selama stres.
  • 5. Metode pengukuran konsentrasi glukosa dalam darah ikan  Glukosa darah ikan diukur dengan metode Wedemeyer & Yasutake (1977). 1. Sampel darah yang ditampung dalam tabung epindorf 2. disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan putaran 1000 g untuk memisahkan plasma darah. Selanjutnya 3. plasma darah sebanyak 0.5 ul ditambahkan ke dalam 3,5 ml reagen warna ortho-toluidin dalam asam asetat glasial. 4. Campuran tersebut dimasukkan dalam air mendidih selama 10 menit. 5. Setelah didinginkan dalam suhu ruang, konsentrasi glukosa darah diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 635 nm. 6. Selanjutnya nilai absorbansinya dikonversi menjadi kadar glukosa darah dalam mg/100 ml.
  • 6. Kejut suhu dingin stress ikan  Perubahan suhu dingin secara mendadak (cold shock) menghasilkan peningkatan kadar glukosa darah pada ikan gurami (Gambar 1). Terjadinya peningkatan kadar glukosa darah tersebut disebabkan oleh stres akibat perlakuan yang diberikan.  Mazeaud & Mazeaud (1981) menyebutkan bahwa keberadaan glukosa darah ditentukan oleh stres. Hiperglisemia merupakan indikator terjadinya stres awal, karena tingkat glukosa darah sangat sensitif terhadap hormon stres.  Pada level stres yang sangat tinggi, peningkatan yang cepat dari glukosa darah dan bertahan pada level tinggi akan diikuti dengan kematian (Brown 1993). Pada ikan gurami yang diberi shock suhu dingin sebesar A-10°C menyebabkan kematian ikan.
  • 7.
  • 8. HIPERGLISEMIA  Terjadinya hiperglisemia (peningkatan kadar glukosa darah) akibat perubahan suhu (shock dingin) mengikuti mekanisme :  (1) pemecahan glikogen hati dan otot melalui jalur glikogenolisis yang menghasilkan glukosa dan merupakan efek metabolisme katekolamin,  (2) pemecahan protein dan lipid melalui jalur gluko-neogenesis yang merupakan efek metabolisme kortisol,  (3) inaktifasi insulin sebagai efek metabolisme hormon stres sehingga menutup penggunaan glukosa oleh sel (Brown 1993 & Wendelaar 1997)
  • 9.  Kadar glukosa darah dipertahankan homeostasinya oleh organ hati melalui metabolisme glukosa (Piliang & Djojosoebagio 2000). Beberapa mekanisme yang berperan dalam mempertahankan homeostasi glukosa darah adalah glikogenolisis, glukoneogenesis, lipolisis, glikonenesis dan lipogenesis.  Himeostasis glukosa dalam darah dipertahankan oleh beberapa hormon. Insulin merupakan salah satu hormon yang berperan menurunkan kadar glukosa dalam darah
  • 10.  Mekanisme terjadinya perubahan performa glukosa darah selama stres adalah sebagai berikut:  Adanya perlakuan shock suhu (perubahan suhu) lingkungan akan diterima oleh organ reseptor. Informasi tersebut disampaikan ke otak bagian hipotalamus melalui sistem syaraf, dan selanjutnya sel kromaffin menerima perintah melalui serabut syaraf symphatik untuk mensekresikan hormon katekolamin.  Hormon ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang telibat dalam katabolisme simpanan glikogen hati dan otot serta menekan sekresi hormon insulin, sehingga glukosa darah mengalami peningkatan.  Selanjutnya pada saat yang bersamaan hipothalamus otak mensekresikan CRF (corticoid releasing facktor) yang meregulasi kelenjar pituitary untuk mensekresikan ACTH (Adenocortico-tropik hormone), MSH (Melanophore- Stimulating hormone) dan p-End (p-endorphin). Hormon tersebut akan meregulasi sekresi hormon kortisol dari sel interrenal. Diketahui bahwa kortisol akan menggertak enzim-enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis yang menghasilkan peningkatan glukosa darah yang bersumber dari non karbohidrat.  Terjadinya katabolisme protein untuk membentuk glukosa juga menghasilkan asam amino, sehingga asam amino dalam darah mengalami peningkatan. Meningkatnya asam amino dalam darah akan mengaktivasi insulin kembali sehingga mampu melakukan transport glukosa,  sehingga glukosa dalam darah akan menurun kembali (Wendelaar, 1997).
  • 11. Pengaruh stress pada reproduksi ikan
  • 13. Faktor yang mempengaruhi stress  Genetik  Faktor Perkembangan (development factor) Kemampuan ikan pada setiap fase perkembangan (larva, benih, dewasa)  Faktor lingkungan (Environmental factors) Almost all environmental factors tested can influence the degree to which fish respond to stressors. External factors include acclimation temperature (Strange, 1980; Davis et al., 1984; Barton and Schreck, 1987; Davis and Parker, 1990), salinity (Strange and Schreck, 1980; Mazik et al., 1991; Barton and Zitzow, 1995), time of day (Davis et al., 1984; Barton et al., 1986), wave length of light (Volpato and Barreto, 2001) and even background color of the tanks (Gilham and Baker, 1985).  Stress yang berulang-ulang (Repeated stressors)