Rigor mortis adalah proses kekakuan otot yang terjadi setelah kematian akibat berkurangnya ATP sehingga aktin dan miosin tidak dapat berpisah lagi. Waktu terbentuknya rigor mortis bergantung pada jumlah ATP tersisa dan faktor-faktor seperti suhu dan tekanan pada saat disembelih.
jenis jenis ikan yang hidup di air laut, air darat dan air migrasi.
kandungan ikan, meliputi kandungan protein, karbohidrat, mineral dan vitamin.
hasil olahan perikanan seperti kepiting, cumi cumi, kerang kerangan
jenis jenis ikan yang hidup di air laut, air darat dan air migrasi.
kandungan ikan, meliputi kandungan protein, karbohidrat, mineral dan vitamin.
hasil olahan perikanan seperti kepiting, cumi cumi, kerang kerangan
PESANTREN KILAT
PERIODE 2021-2022
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
MASA JABATAN 2021-2022
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMA BPPI Baleendah
Jalan Adipati Agung No.23 Baleendah, Bandung
Telp. (022) 5943340 Fax (022) 5945885
03 Maret 2022
Nomor : 012/OSIS SMA BPPI/III/2022
Lampiran : Proposal
Perihal : Pemberitahuan
Yth.
Kepala Yayasan BPPI
Melalui Kepala Sekolah SMA BPPI Baleendah
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya program “Pesantren Kilat”, kami selaku pengurus OSIS memberitahukan bahwa kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada :
Hari, tanggal : Senin, 04 April 2022
Waktu : 07.00 s.d selesai
Tempat : Kampus SMA BPPI Baleendah
Acara : Pesantren Kilat
Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas segala perhatian dan dukungannnya kami ucapkan terima kasih.
Ketua Pelaksana
Elsa Komala Sari
NIS : 2202110049 Sekretaris
Ayu Puspita
NIS : 2202110023
Penanggung Jawab
Aqbil Sabil Al-Haq
NIS : 2202110017
Menyetujui,
Kepala Sekolah
DR.Daeng Ramang, S.Pd., M.Si.
NIP : 196209191987031009 Mengetahui,
Pembina OSIS SMA
Windi Tri Noviani, S.Sos.
PROPOSAL KEGIATAN
1. Tema
Semarak Ramadhan di Tengah Pandemi dengan Saling Berbagi, Menambah Ilmu Islam, dan Mempererat Silaturahmi
2. Latar Belakang Kegiatan
Pembentukan akhlak siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan baik dari dalam maupun luar siswa.Tidak hanya pada satu faktor yang menentukan pembentukan akhlak siswa, beberapa masalah yang berkaitan dengan pembentukan akhlak siswa antara lain masih jaraknya kegiatan kerohanian Islam di sekolah, masih kurangnya akhlak kepada Allah. ataupun pada lingkungan. Pada pembelajaran akhlak di kelas tentunya masih belum cukup. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan program ini.
3. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1) Menjelaskan pengaruh kegiatan kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada Allah
2) Untuk menjelaskan pengaruh kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada lingkungan
3) Untuk menjelaskan pengaruh kegiatan kerohanian Islam terhadap pembentukan ahlak siswa kepada Allah dan lingkungan
4. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan pada :
Hari, Tanggal : Senin, 04 April 2022
Waktu : 07.00 s.d selesai
Tempat : Kampus SMA BPPI Baleendah
5. Peserta
Seluruh Siswa SMA BPPI Baleendah
6. Acara dan Kegiatan
1) Pesantren Kilat
Program pesantren kilat adalah salah satu agenda rutin tahunan SMA BPPI BALEENDAH yang biasanya digelar selama bulan Ramadhan. Pesantren kilat diadakan dengan tujuan memberi ruang kepada peserta didik agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, dan bermanfaat. Melalui pesantren kilat, peserta didik dapat belajar menjalankan ibadah puasa dengan tepat, mendapatkan banyak ilmu agama
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
Mengenal Aw, Isoterm Sorpsi, dan hubungannya dengan pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan secara umumnya
by --- ItsDanicaPutry's, Universitas Sebelas Maret
Ppt makalah kelompok 1 ---daya saing komoditas produksi pertanianPrincess is Ntxhais
This is my PPT edit, before i am edit, this presentation was look a like "Power Naration" , I am only design this presentation and 5 others built the topic from the references and our paper.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Rigor mortis
Proses yang terjadi setelah makhluk hidup
mati diawali fase prarigor dan diakhiri dengan
terjadinya kekakuan pada otot
Waktu yang dibutuhkan untuk
terbentuknya rigor mortis tergantung pada
jumlah ATP yang tersedia
3. Kecepatan Rigor mortis
bergantung pada:
Tingkat tekanan (stress) pada
makhluk hidup
Pemanasan dengan suhu tinggi
saat disembelih
Akibat:
1.pH daging tinggi
2. kualitas daging yang akan dihasilkan menjadi
rendah (warna merah gelap, kering dan
strukturnya merapat) dan tidak bertahan lama
dalam penyimpanan sekalipun pada suhu dingin.
Spesies
Jenis serat: serat
merah lebih lambat
dibanding serat putih
4. Fase Prarigor
1. Sebelum mati, glikolisis berjalan secara aerob dan
pengahasilan ATP dalam jumlah banyak melalui jalur asam
piruvat.
2. Setelah mati, perubahan glikolisis jadi asam laktat
secara anaerob
3. Simpanan ATP dari hasil glikolisis tersebut menjadi bantalan atau
pembatas bagi protein miofibril berupa aktin dan miosin
4. Tersisanya ATP membuat jarak aktin dan misin saling berjauhan sehingga
kontraksi otot akan jarang terjadi.
Kondisi paling ideal
olahan daging dimasak,
kondisi daging kenyal,
lunak, kadar air tinggi
5. Fase Rigor
Mortis
1. Proses glikolisis akan berhenti dan
produksi ATP semakin berkurang
2. Glikolisis diubah menjadi asam laktat secara anaerob
3. Berkurangnya ATP membuat pembatas aktin dan miosin semakin tipis
sehingga aktin dan miosin mudah untuk berdekatan dan kemudian bersatu
dan membentuk aktoniosin
Akibat: Daging mengalami
fase tegang, otot menjadi
keras, kadar pH tinggi
6. Fase Post
Rigor
1. Kembali lunak --- peranan enzim
katepsin membantu pemecahan
protein aktomiosin menjadi protein
sederhana
2. Karena terlalu lama terpapar, kontaminasi
bakteri sudah terjadi
Kondisi yang
baik untuk
pengolahan
daging, tapi
harus segera
diolah!!!
Akibat: pemecahan protein
menjadi protein sederhana yang
menyisakan gugus amino (alkali)
dan sulfur yang merupakan
senyawa yang menyebabkan
timbulnya bau busuk pada
daging,
PENURUNAN MUTU !!!
7. Kondisi hidup:
pertautan kedua miofilamen ini (tebal dan tipis)
berlangsung secara reversible (ulang alik) yakni
kontraksi dan relaksasi. Ketika kedua miofilamen
bergesek maka dikatakan terjadi kontraksi dan
sarkomer (panjang serat) akan memenedek sebaliknya
pada saat kedua miofilamen saling melepas (tidak
terjadi pergesekan) maka disebut terjadi relaksasi
ditnadai dengan sarkomer memanjang.
Kondisi mati:
kontraksi otot masih berlangsung
sampai ATP habis dan aktomiosin
terkunci (irreversible). Otot menjadi
kaku (kejang mayat) dan tidak
ekstensible
8. Perubahan karakteristik fisikokimia
Pemendekan Otot: akibat otot yang masih prarigor (masih
berkontraksi) didinginkan pada suhu mendekati titik nol ( cold
shortening ), otot kehilangan cairan
pH akhir otot menjadi asam akan terjadi setelah rigor mortis
terbentuk secara sempurna, akibat: daya ikat air menurun, ketika
pH tinggi, akan bertambah daya ikat tersebut
Denaturasi protein miofibriler dapat terjadi pada pH otot dibawah
titik isoelektrik mengakibatkan otot menjadi pucat, berair dan
strukturnya longgar (mudah terurai)
Warna daging menjadi merah cerah pada saat pH mencapai
pH akhir normal (5.5 – 5.8) pada saat terbentuknya rigor
mortis