Laporan praktikum ini menguji homeostasis dalam tubuh manusia dengan melakukan aktivitas naik turun tangga sesuai irama metronome selama 15 menit, kemudian mengukur nadi dan pernapasan sebelum, sesudah aktivitas, dan setelah istirahat. Hasilnya menunjukkan nadi dan pernapasan meningkat sesudah aktivitas dan mulai stabil kembali setelah istirahat 10 menit, menunjukkan proses homeostasis berjalan untuk mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
Kelompok 7 terdiri dari 9 orang yang membahas tentang homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal tetap stabil meskipun terdapat perubahan lingkungan eksternal. Berbagai sistem tubuh seperti sistem saraf, sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem sirkulasi bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan homeostasis dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Homeostasis merujuk kepada proses pengawalaturan dalaman badan untuk mengekalkan keseimbangan dalaman walaupun terdedah kepada perubahan luaran. Ia melibatkan beberapa organ seperti otak, paru-paru, jantung, buah pinggang dan kulit.
Dokumen ini membahas koordinasi dan gerak balas dalam sistem saraf dan endokrin tubuh. Ia juga menjelaskan mekanisme pengawalaturan negatif yang mengekalkan homeostasis dalam tubuh dengan menyesuaikan tindak balas ke arah bertentangan untuk mengembalikan keadaan ke aras normal seperti menghasilkan peluh untuk menurunkan suhu badan yang meningkat.
Laporan praktikum ini menguji homeostasis dalam tubuh manusia dengan melakukan aktivitas naik turun tangga sesuai irama metronome selama 15 menit, kemudian mengukur nadi dan pernapasan sebelum, sesudah aktivitas, dan setelah istirahat. Hasilnya menunjukkan nadi dan pernapasan meningkat sesudah aktivitas dan mulai stabil kembali setelah istirahat 10 menit, menunjukkan proses homeostasis berjalan untuk mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
Kelompok 7 terdiri dari 9 orang yang membahas tentang homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi internal tetap stabil meskipun terdapat perubahan lingkungan eksternal. Berbagai sistem tubuh seperti sistem saraf, sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem sirkulasi bekerja sama untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan homeostasis dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Homeostasis merujuk kepada proses pengawalaturan dalaman badan untuk mengekalkan keseimbangan dalaman walaupun terdedah kepada perubahan luaran. Ia melibatkan beberapa organ seperti otak, paru-paru, jantung, buah pinggang dan kulit.
Dokumen ini membahas koordinasi dan gerak balas dalam sistem saraf dan endokrin tubuh. Ia juga menjelaskan mekanisme pengawalaturan negatif yang mengekalkan homeostasis dalam tubuh dengan menyesuaikan tindak balas ke arah bertentangan untuk mengembalikan keadaan ke aras normal seperti menghasilkan peluh untuk menurunkan suhu badan yang meningkat.
Tubuh manusia dapat mengkompensasi perubahan suhu lingkungan dan tubuh melalui mekanisme homeostasis. Homeostasis melibatkan sensor suhu, pusat pengaturan di hipotalamus, dan efektor seperti otot untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
1. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama untuk mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh serta mempertahankan homeostasis. 2. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin dengan mengatur sintesis dan sekresi hormon hipofisis. 3. Hipofisis mengontrol kelenjar endokrin lain melalui hormon tropiknya.
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
Laporan praktikum ini mengkaji pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia. Mahasiswa mengukur suhu tubuhnya sendiri sebelum dan sesudah diberi kompres air dingin dan hangat di leher selama lima menit. Hasilnya menunjukkan suhu tubuh menurun dengan kompres dingin dan meningkat dengan kompres hangat. Hal ini menunjukkan pengaruh suhu lingkungan terhadap regulasi suhu tubuh.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas sistem endokrin, termasuk definisi, jenis kelenjar endokrin seperti pituitari dan tiroid, mekanisme kerja hormon, dan sistem endokrin pada invertebrata. Hormon berperan mengatur berbagai aktivitas tubuh melalui reseptor dan mekanisme transkripsi DNA. Sistem endokrin penting untuk proses seperti pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem homeostasis dalam tubuh manusia. Homeostasis berperan untuk menjaga stabilitas lingkungan internal tubuh dengan melakukan pemantauan dan penyesuaian secara terus-menerus. Tujuan homeostasis adalah mempertahankan keseimbangan beberapa parameter tubuh seperti suhu, kadar gula darah, dan lainnya di sekitar nilai normal yang disebut titik setel.
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar master yang menghasilkan berbagai hormon untuk mengontrol kerja kelenjar endokrin lainnya seperti tiroid, adrenal, gonad, dan laktasi. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis tubuh.
Hipotalamus merupakan pusat kontrol utama sistem endokrin dan otonom tubuh. Ia mengatur berbagai fungsi penting seperti suhu tubuh, nafsu makan, tidur, tekanan darah, dan respon emosi melalui koordinasi dengan kelenjar hipofisis dan sistem saraf.
Teks tersebut membahas hubungan antara osmoregulasi, termoregulasi, dan homeostatis tubuh. Osmoregulasi dan termoregulasi merupakan mekanisme penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan suhu tubuh, yang sangat berkaitan dengan pelestarian homeostatis tubuh. Kedua sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan berfungsi untuk menjaga kondisi internal tubuh tetap stabil meskipun terdapat perubahan lingkungan eksternal.
Sistem endokrin mengatur aktivitas yang memerlukan durasi lebih lama daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol sel-sel sasaran yang terletak jauh. Aktivitas sel sasaran sebagian besar diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.
Tubuh manusia dapat mengkompensasi perubahan suhu lingkungan dan tubuh melalui mekanisme homeostasis. Homeostasis melibatkan sensor suhu, pusat pengaturan di hipotalamus, dan efektor seperti otot untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
1. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama untuk mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh serta mempertahankan homeostasis. 2. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin dengan mengatur sintesis dan sekresi hormon hipofisis. 3. Hipofisis mengontrol kelenjar endokrin lain melalui hormon tropiknya.
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
Laporan praktikum ini mengkaji pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia. Mahasiswa mengukur suhu tubuhnya sendiri sebelum dan sesudah diberi kompres air dingin dan hangat di leher selama lima menit. Hasilnya menunjukkan suhu tubuh menurun dengan kompres dingin dan meningkat dengan kompres hangat. Hal ini menunjukkan pengaruh suhu lingkungan terhadap regulasi suhu tubuh.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas sistem endokrin, termasuk definisi, jenis kelenjar endokrin seperti pituitari dan tiroid, mekanisme kerja hormon, dan sistem endokrin pada invertebrata. Hormon berperan mengatur berbagai aktivitas tubuh melalui reseptor dan mekanisme transkripsi DNA. Sistem endokrin penting untuk proses seperti pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem homeostasis dalam tubuh manusia. Homeostasis berperan untuk menjaga stabilitas lingkungan internal tubuh dengan melakukan pemantauan dan penyesuaian secara terus-menerus. Tujuan homeostasis adalah mempertahankan keseimbangan beberapa parameter tubuh seperti suhu, kadar gula darah, dan lainnya di sekitar nilai normal yang disebut titik setel.
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar master yang menghasilkan berbagai hormon untuk mengontrol kerja kelenjar endokrin lainnya seperti tiroid, adrenal, gonad, dan laktasi. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis tubuh.
Hipotalamus merupakan pusat kontrol utama sistem endokrin dan otonom tubuh. Ia mengatur berbagai fungsi penting seperti suhu tubuh, nafsu makan, tidur, tekanan darah, dan respon emosi melalui koordinasi dengan kelenjar hipofisis dan sistem saraf.
Teks tersebut membahas hubungan antara osmoregulasi, termoregulasi, dan homeostatis tubuh. Osmoregulasi dan termoregulasi merupakan mekanisme penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan suhu tubuh, yang sangat berkaitan dengan pelestarian homeostatis tubuh. Kedua sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan berfungsi untuk menjaga kondisi internal tubuh tetap stabil meskipun terdapat perubahan lingkungan eksternal.
Sistem endokrin mengatur aktivitas yang memerlukan durasi lebih lama daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol sel-sel sasaran yang terletak jauh. Aktivitas sel sasaran sebagian besar diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.
1. COUNTER CURRENT
Konterkuren dapat didefinisikan sebagai transfer pasif energi (panas) atau zat dari
satu pelarut/substansi ke pelarut/substansi yang lain. substansi tersebut biasanya mengalir
pada pembuluh dengan arah yang berlawanan. Namun demikian, dapat terjadi perpindahan
energi (panas) atau zat antarpembuluh tersebut.
Konter kuren dapat dipandang sebagai alat regulasi lokal fungsi organ. Termoregulasi
adalah salah satu contoh dari proses konterkuren dimana tubuh mampu memperyahankan
suhu 37 derajat walaupun memiliki aktivitas metabolik yang tinggi. Demikian juga dalam
proses testistermoregulator yang mengatur suhu testis agar tetap terjaga dalam suhu yang
normal agar sperma tidak rusak. Contoh lain adalah menyangkut fungsi endokrin seperti
transfer testosteron dari vena testis ke arteri testis.
Contoh lain dari proses konterkuren adalah proses lisisnya korpus luteum. Proses
lisisnya korpus luteum tidak terlepas dari peran hormon prostaglandin. Prostaglandin yang
akan dibicarakan dalam tulisan ini, adalah ProstaglandinF2α (PGF2 α), yang merupakan
sebuah hormon lokal, yang diproduksi oleh endometrium. Dalam fisiologi reproduksi, PGF2
α memiliki fungsi utama sebagai hormon yang melisiskan corpus luteum, sehingga bisa
mengakibatkan dua keadaan, yaitu (1) Mengakhiri periode luteal dalam siklus estrus.
Sehingga fase folikuler dapat segera terjadi, yang pada akhirnya dapat terjadi ovulasi. (2)
Mengakhiri masa kebuntingan, karena lisisnya corpus luteum akan mengakibatkan konstraksi
uterus sehingga proses partus segera terjadi.
2. Mekanisme konterkuren luteolisis. Bagaimana PGF2a menyebabkan luteolisis?
prostaglandin yang disintesis oleh endometrium akan di sekresikan ke dalam
pembuluh vena uterina. Dari pembuluh vena uterina PGF akan masuk ke arteri ovari melalui
proses konterkuren dari kedua pembuluh yang saling menempel tersebut. Melalui pembuluh
arteri ovari tersebut PGF tersebut kemudian disampaikan ke ovarium yang kemudian akan
menyebabkan lisis pada corpus luteum.
MAU LEBIH DALAM LAGI MEKANISMENYA?
BACA : https://www.slideshare.net/sshinde5082/luteolysis