1. Stress pada ikan merupakan respon fisiologis terhadap faktor-faktor eksternal yang menyebabkan kondisi tidak normal.
2. Stress dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dan glukosa darah serta mengganggu proses reproduksi dan pertumbuhan ikan.
3. Faktor lingkungan seperti suhu, kepadatan, dan polusi dapat memicu terjadinya stress pada ikan.
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikanWiwinUMRAH
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Lobster air tawar memiliki cangkang keras dan berbagai alat pelengkap seperti antena dan kaki. Habitatnya adalah danau, rawa, atau sungai pegunungan. Lobster memiliki sifat kanibal, terutama saat molting. Molting merupakan proses alami yang terjadi berkali-kali untuk pertumbuhan dan memperbaiki bagian tubuh. Pemijahan dilakukan secara alami dan proses pengeraman telur memakan waktu beberapa minggu h
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
Endokrinologi kontrol hormon reproduksi ikanWiwinUMRAH
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang cara berbudidaya ikan lele, mulai dari persiapan kolam, teknik budidaya, pemberian pakan, pengobatan ikan yang sakit, hingga penutup yang menyimpulkan bahwa budidaya ikan lele merupakan usaha yang menguntungkan karena pertumbuhan ikan lele yang cepat dan mudah dibudidayakan.
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxAndangHastuP
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pakan ikan yang meliputi konversi pakan, rasio konversi pakan, tingkat pemberian pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan harian ikan, dan contoh soal perhitungan rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, dan laju pertumbuhan harian ikan.
This document discusses feeding and nutrition for fish farming. It covers:
1) Why fish need to be fed and the types of feeds including formulated, agricultural byproducts, and pelleted feeds.
2) How to feed fish by hand, truck, or automatic timed methods and recommended feeding amounts of 2-5% of body weight per day.
3) Nutrition is an important factor for aquaculture and feed costs make up around 50% of expenses. Balanced nutrition, feed quality control, and biological evaluations are important for cost effectiveness.
4) Nutrition involves the interaction between nutrients and living organisms including feed composition, ingestion, digestion, ability to digest, energy release, growth, reproduction, and
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ikan. Secara ringkas, manajemen kesehatan ikan adalah mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan agar ikan sehat dan tidak mengalami gangguan secara efektif dan efisien. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab ikan sakit seperti lingkungan perairan buruk, kepadatan penebaran tinggi, gizi pakan kurang sesuai, dan adanya organ
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies yang tepat untuk budidaya perairan. Beberapa pertimbangan tersebut adalah karakteristik biologi spesies seperti kemampuan berkembang biak, laju pertumbuhan, dan toleransi terhadap lingkungan, serta dampak spesies terhadap lingkungan budidaya. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemilihan spesies herbivora atau omnivora diang
Fish meal or fishmeal, is a commercial product made from fish and the bones and offal from processed fish.
In the UK the term fish meal means a product obtained by drying and grinding or otherwise treating fish or fish waste to which no other matter has been added.
Proses oogenesis pada ikan terdiri dari 7 tahap, dimulai dari oogonia kecil hingga ovum yang sudah matang. Tahap pentingnya adalah tahap vitelogenesis dimana partikel kuning telur terakumulasi dalam sel telur yang membesar hingga siap untuk dikeluarkan melalui ovulasi dengan bantuan hormon gonadotropin seperti FSH dan LH.
Penanganan panen dan pasca panen air payauiin hamzah
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan ikan segar hasil budidaya air payau mulai dari pemanenan, penanganan di tempat pengepakan, transportasi, hingga pemasaran. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan higiene yang baik, penanganan sesuai standar untuk menjaga kualitas ikan, serta penggunaan sarana penyimpanan dan transportasi yang memenuhi persyaratan untuk mencegah kontaminasi dan menjaga suhu ikan.
endokrinologi ikan sub bahasan stress in fishPutra putra
Stres pada ikan dapat menyebabkan respon fisiologis seperti peningkatan glukosa darah. Faktor lingkungan seperti perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada ikan dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Hormon seperti kortisol berperan dalam merespons stres dan memengaruhi metabolisme glukosa.
Stres pada ikan dapat menyebabkan respon fisiologis seperti peningkatan glukosa darah. Faktor lingkungan seperti perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada ikan dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Hormon seperti kortisol berperan dalam merespons stres dan memengaruhi metabolisme glukosa.
Dokumen tersebut membahas tentang cara berbudidaya ikan lele, mulai dari persiapan kolam, teknik budidaya, pemberian pakan, pengobatan ikan yang sakit, hingga penutup yang menyimpulkan bahwa budidaya ikan lele merupakan usaha yang menguntungkan karena pertumbuhan ikan lele yang cepat dan mudah dibudidayakan.
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol hormon reproduksi ikan meliputi proses gametogenesis, jenis perkembangan oosit, organisasi ovarium, oogenesis, vitellogenesis, ovulasi, spawning, saluran urogenital ikan betina, testis, spermatogenesis, hipothalamus-pituitary-gonadal axis, dan kontrol hormon reproduksi ikan betina dan jantan.
P. 11 - Analisis Manajemen Pakan Ikan FCR, FR, SGR.pptxAndangHastuP
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pakan ikan yang meliputi konversi pakan, rasio konversi pakan, tingkat pemberian pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan harian ikan, dan contoh soal perhitungan rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan, dan laju pertumbuhan harian ikan.
This document discusses feeding and nutrition for fish farming. It covers:
1) Why fish need to be fed and the types of feeds including formulated, agricultural byproducts, and pelleted feeds.
2) How to feed fish by hand, truck, or automatic timed methods and recommended feeding amounts of 2-5% of body weight per day.
3) Nutrition is an important factor for aquaculture and feed costs make up around 50% of expenses. Balanced nutrition, feed quality control, and biological evaluations are important for cost effectiveness.
4) Nutrition involves the interaction between nutrients and living organisms including feed composition, ingestion, digestion, ability to digest, energy release, growth, reproduction, and
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ikan. Secara ringkas, manajemen kesehatan ikan adalah mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan agar ikan sehat dan tidak mengalami gangguan secara efektif dan efisien. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab ikan sakit seperti lingkungan perairan buruk, kepadatan penebaran tinggi, gizi pakan kurang sesuai, dan adanya organ
Teks tersebut membahas tentang pengolahan dan pengawetan ikan. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) penggolongan hasil perikanan berdasarkan habitatnya, (2) persyaratan agar hasil perikanan memiliki nilai ekonomis, dan (3) ciri khusus bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies yang tepat untuk budidaya perairan. Beberapa pertimbangan tersebut adalah karakteristik biologi spesies seperti kemampuan berkembang biak, laju pertumbuhan, dan toleransi terhadap lingkungan, serta dampak spesies terhadap lingkungan budidaya. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pemilihan spesies herbivora atau omnivora diang
Fish meal or fishmeal, is a commercial product made from fish and the bones and offal from processed fish.
In the UK the term fish meal means a product obtained by drying and grinding or otherwise treating fish or fish waste to which no other matter has been added.
Proses oogenesis pada ikan terdiri dari 7 tahap, dimulai dari oogonia kecil hingga ovum yang sudah matang. Tahap pentingnya adalah tahap vitelogenesis dimana partikel kuning telur terakumulasi dalam sel telur yang membesar hingga siap untuk dikeluarkan melalui ovulasi dengan bantuan hormon gonadotropin seperti FSH dan LH.
Penanganan panen dan pasca panen air payauiin hamzah
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan ikan segar hasil budidaya air payau mulai dari pemanenan, penanganan di tempat pengepakan, transportasi, hingga pemasaran. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan higiene yang baik, penanganan sesuai standar untuk menjaga kualitas ikan, serta penggunaan sarana penyimpanan dan transportasi yang memenuhi persyaratan untuk mencegah kontaminasi dan menjaga suhu ikan.
endokrinologi ikan sub bahasan stress in fishPutra putra
Stres pada ikan dapat menyebabkan respon fisiologis seperti peningkatan glukosa darah. Faktor lingkungan seperti perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada ikan dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Hormon seperti kortisol berperan dalam merespons stres dan memengaruhi metabolisme glukosa.
Stres pada ikan dapat menyebabkan respon fisiologis seperti peningkatan glukosa darah. Faktor lingkungan seperti perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada ikan dan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Hormon seperti kortisol berperan dalam merespons stres dan memengaruhi metabolisme glukosa.
Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai sumber daya alam yang menjanjikan untuk pembangunan berkelanjutan. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti sebagai bahan baku obat, mengandung zat antioksidan, antihipercolesterolemia, dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk pertanian.
PENGARUH BIOAKUMULASI ENDOSULFAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carp...Repository Ipb
Penelitian ini menguji efek imunostimulasi kitosan terhadap infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele. Ikan lele diberi kitosan dengan dosis 2, 4, dan 6 μg/g, kemudian ditantang dengan bakteri A. hydrophila. Pemberian kitosan meningkatkan jumlah eritrosit, leukosit, hematokrit, dan indeks fagositik ikan lele. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele juga meningkat seiring dengan peningkatan dosis
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganJajat Rohmana
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi babi terhadap Tekanan Lingkungan, terutama cekaman panas,kelembaban, iklim, dan kepadatan populasi dalam kandangn.
Environment Science: Respon of Pig population due to Environmental Stress, specially high temperature, humidity, climate and density.
Studi ini meneliti dampak stres akut dan kronis terhadap fosforilasi reseptor glukokortikoid dan aktivitas transkripsinya di otak tikus. Stres isolasi kronis selama 21 hari mengubah lokalisasi dan fosforilasi GR serta ekspresi gen CRF dan BDNF di hipokampus dan korteks prefrontal tikus. Stres gabungan lebih lanjut menunjukkan dampak stres kronis yang tidak dapat dipulihkan.
Organisme perairan seperti ikan dan udang membutuhkan suhu antara 20-30°C dan oksigen larut minimal 5-7 ppm untuk bertahan hidup, meskipun beberapa ikan dapat bertahan pada suhu ekstrim. Salinitas dan osmoregulasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan karena berkaitan dengan tekanan osmotik dalam tubuhnya. Osmoregulasi melibatkan pengaturan laju masuknya air dan ion antara tubuh ikan dan lingk
Dokumen tersebut membahas pengaruh cara pemberian obat terhadap absorbsi dan efek sedatif obat. Secara umum dibahas tentang latar belakang, tujuan percobaan, dasar teori mengenai rute pemberian obat, alat dan bahan yang digunakan, serta cara kerja dan perhitungan dosis obat dalam percobaan menggunakan hewan coba tikus."
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Riset ini mengevaluasi pemanfaatan limbah sedimen tambak udang sebagai sumber nutrisi untuk budidaya teripang pasir. Teripang diberi pakan yang mengandung campuran sedimen tambak udang dan pasir laut dengan berbagai perbandingan. Hasilnya, komposisi 40% sedimen dan 60% pasir laut menghasilkan pertumbuhan terbaik dan kesehatan teripang yang optimal. Hal ini menunjukkan potensi limbah tambak udang sebagai bahan pakan alternatif
Tugas ini membahas import risk analysis pada produk akuakultur. Analisis risiko impor melibatkan identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko untuk menentukan status produk yang diimpor. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi patogen, penilaian peluang masuk dan dampaknya, serta penetapan tindakan karantina sesuai tingkat risiko. Tugas ini menjelaskan proses dan tujuan dari analisis risiko impor unt
Evaluasi Sumber Protein Alternatif Tepung Maggot mengevaluasi penggunaan tepung maggot sebagai substitusi tepung ikan dalam pakan ikan. Dokumen ini menganalisis nutrisi, efek terhadap pertumbuhan ikan, lingkungan, keamanan pangan, dan kelayakan ekonomi penggunaan tepung maggot. Kesimpulannya, tepung maggot dapat menjadi alternatif sumber protein yang baik untuk pakan ikan jika dikombinasikan dengan pakan k
This document discusses guidelines for implementing an ecosystem approach to aquaculture (EAA). The EAA is defined as a strategy for integrating aquaculture within the wider ecosystem in a sustainable way that promotes equitable social and ecological outcomes.
The guidelines cover preparing for and initiating an EAA, which involves scoping the environmental and socioeconomic issues in the aquaculture system. It also discusses developing a management plan to address priority issues. The plan should establish standards and indicators to monitor impacts. Overall the EAA aims to strengthen institutions to allow for integrated aquaculture development and management that considers impacts on other sectors and the ecosystem. Adopting the EAA will require closer collaboration between science, policy, and management according to these
This document summarizes the proceedings of an expert workshop held by FAO and the University of Stirling on site selection and carrying capacity for aquaculture. It discusses definitions of different types of carrying capacity, including physical, production, ecological and social. It also examines modeling tools available for assessing carrying capacity. The workshop prioritized addressing site selection and different carrying capacity categories based on regional and site-specific needs. The outcomes were a record of the workshop and guidelines for applying an ecosystem approach to aquaculture for site selection and carrying capacity estimation.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Ringkasan dokumen ini membahas tentang pengaruh limbah tambak udang terhadap kualitas air di Teluk Kung Krabaen, Thailand. Penelitian ini mengukur parameter kualitas air seperti DO, salinitas, kecerahan, pH, amonia, silikat, fosfor, BOD, alkalinitas, dan bakteri. Hasilnya menunjukkan penurunan kecerahan air di teluk dari tahun 1991-1993, kemungkinan karena drainase dari tambak udang. Namun, kadar amonia masih
This document provides an introduction to the edited book "Aquaculture Toxicology". It lists the editors and their credentials in studying aquaculture and related fields. The book covers topics on toxicants that can impact aquaculture systems, including antifoulants, metals, agrochemicals, pharmaceutical pollutants, oil and derivatives, and microplastics. It aims to inform readers about the ecotoxicological effects of various contaminants on farmed aquatic species, as aquaculture continues to be an important food production industry worldwide.
This document is the title page and table of contents for the book "The Toxicology of Fishes" edited by Richard T. Di Giulio and David E. Hinton. It lists the editors, contributors, and provides a brief overview of the book's four units which cover general principles of fish toxicology, key target systems and effects, methodologies and applications, and case studies. The dedication is also presented to the editors' families for their love and support.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Evaluasi sistem dan pengelolaan pendederan ikan kerapu di HSRT Mina Bina Sejahtera dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha dan rekomendasi pengembangan. Evaluasi mencakup profil usaha, proses produksi, analisis biaya dan keuntungan, serta analisis SWOT. Hasilnya menunjukkan sistem dan pengelolaan masih layak tetapi perlu pengembangan seperti peningkatan kapasitas dan hilirisasi
Sistem reproduksi teripang pasir dan cacing laut meliputi proses gametogenesis, pemijahan, dan embriogenesis. Teripang pasir bersifat gonochoristik dengan gonad tunggal terletak di bagian anterior. Siklus reproduksinya dimulai dengan pemijahan bersamaan antara jantan dan betina, diikuti pembelahan sel dan perkembangan embrio. Cacing laut juga gonochoristik dengan gonad terletak di beberapa segmen tubuh. Siklusnya meliputi gametogenesis, pemij
Dokumen tersebut membahas peran nutrien dalam sistem imun ikan dan pengaruhnya terhadap respon terhadap stres dan patogen. Nutrien seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan hormon berperan sebagai bahan baku hormon pengendali stres, neuromodulator, antioksidan, dan meningkatkan proliferasi sel serta imunostimulan. Studi menunjukkan nutrien seperti omega-3, protein hidrolisis, dan imunostimulan komersial dapat meningkatkan aktivitas imun
Bintang laut dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual melibatkan pelepasan telur dan sperma ke air laut untuk dibuahi sebelum musim panas, menghasilkan larva berenang bebas. Reproduksi aseksual dilakukan melalui regenerasi bagian tubuh yang hilang. Riset telah menunjukkan induksi maturasi gonad dan pelepasan gamet menggunakan senyawa kimia seperti L-methyladenine. Bintang laut
2. PENDAHULUAN
Akuakultur merupakan upaya manusia memelihara (memilih bibit, memberi pakan, mengecek
kesehatan, mengecek lingkungan, dan memberi masukan teknologi) ikan di wadah terkontrol untuk
mendapatkan keuntungan (baik pribadi, usaha, dan lingkungan) serta berkelanjutan.
Permasalahan di akuakultur sangat komplek baik terkait lokasi, sumber induk, benih, pakan,
linkungan, penyakit dan teknologi yang semuanya dapat berakibat pada penurunan produksi,
kematian, berhentinya usaha, sebaran penyakit, dll
Sinyal permasalahan tersebut akan memberikan dampak pada biota yang dipelihara yaitu ikan
akan mengalami kondisi stress.
Stress pada ikan secara sederhana terlihat pada tingkah laku (menyendiri, lambat, mengapung
dipermukaan air, nafsu makan menurun dll), tampilan (warna), fisiologi (peningkatan konsentrasi
hormone cortisol, kandungan glukosa dan penurunan imun hingga mengganggu proses reproduksi
seperti penyerapan kembali telur digonad pada ikan patin)
Stress juga dapat menggangu keberlangsungan populasi disuatu perairan dikarenakan beberapa
factor
Sehingga stress perlu dipelajari pada matakuliah endokrinologi hewan air,
3. STRESS
IKAN
Stres dapat digambarkan sebagai respon fisiologis untuk stressor. Dengan kata
lain, stres adalah kondisi fisiologis internal yang disebabkan oleh kondisi
eksternal. Stres juga dapat digambarkan sebagai respon hormonal internal dari
sebuah organisme hidup yang disebabkan oleh lingkungan atau faktor eksternal
lainnya yang menyebabkan kendisi fisiologis organisme dalam kondisi yang
tidak normal.
1. Hormon Cortisol
2. Glukosa
5. PENGARUH STRESS PADA UDANG
List of the Most Common Signs of Stress in Shrimp
1.lethargy,
2.erratic swimming,
3.loss of color,
4.lack of appetite,
5.decreased growth,
6.molting problems,
7.reduced fertilization success and decreased fecundity,
8.loss of the eggs.
13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS
Genetik
Faktor Perkembangan (development factor)
Kemampuan ikan pada setiap fase perkembangan (larva, benih,
dewasa)
Faktor lingkungan (Environmental factors)
Almost all environmental factors tested can influence the degree to
which fish respond to stressors. External factors include acclimation
temperature (Strange, 1980; Davis et al., 1984; Barton and Schreck,
1987; Davis and Parker, 1990), salinity (Strange and Schreck, 1980;
Mazik et al., 1991; Barton and Zitzow, 1995), time of day (Davis et
al., 1984; Barton et al., 1986), wave length of light (Volpato and
Barreto, 2001) and even background color of the tanks (Gilham and
Baker, 1985).
Stress yang berulang-ulang (Repeated stressors)
16. Padat tebar mempengaruhi stress ikan
Wedemeyer (1996) menyatakan bahwa peningkatan padat tebar akan mengganggu proses fisiologi
dan tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan
dan fisiologis sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mengalami 4
penurunan.
Respons stres terjadi dalam tiga tahap yaitu
a. tanda adanya stres,
b. bertahan, dan
c. kelelahan.
Solusinya adalah dengan memperhatikan kemampuan wadah dalam menampung ikan yang dipelihara
(caring capacity)
17. PENGARUH SUHU TERHADAP STRESS IKAN
Perubahan suhu lingkungan (guncangan suhu dingin) akan menyebabkan stres yang menginduksi
pada tingginya tingkat glukosa darah, selanjutnya menganggu pertumbuhan bahkan mematikan.
Glukosa darah merupakan sumber pasokan bahan bakar utama dan substrat esensial untuk
metabolisme sel terutama sel otak. Untuk berfungsinya otak secara
kontinyu dibutuhkan glukosa secara terus menerus (Steward 1991). Pada hewan poikilotermik
termasuk ikan gurami, perubahan suhu lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap proses
metabolisme. Oleh karena itu perubahan suhu akan mempengaruhi tingginya kebutuhan pasok
glukosa darah untuk termogenesis.
Kebutuhan energi dari glukosa untuk menangani stress dapat terpenuhi apabila glukosa dalam
darah dapat segera masuk ke dalam sel target.
Keberhasilan pasok glukosa ke dalam sel ditentukan oleh kinerja insulin. Sedangkan selama stres
terjadi inaktivasi insulin sehingga menutup penggunaan glukosa oleh sel (Brown 1993; Wendelaar
1997).
Untuk melihat kinerja insulin terhadap penurunan glukosa selama stres, maka dilakukan injeksi
insulin terhadap perubahan performa glukosa darah selama stres.
18. METODE PENGUKURAN KONSENTRASI GLUKOSA DALAM
DARAH IKAN
Glukosa darah ikan diukur dengan metode Wedemeyer & Yasutake (1977).
1. Sampel darah yang ditampung dalam tabung epindorf
2. disentrifuse selama 10 menit dengan kecepatan putaran 1000 g untuk
memisahkan plasma darah. Selanjutnya
3. plasma darah sebanyak 0.5 ul ditambahkan ke dalam 3,5 ml reagen
warna ortho-toluidin dalam asam asetat glasial.
4. Campuran tersebut dimasukkan dalam air mendidih selama 10 menit.
5. Setelah didinginkan dalam suhu ruang, konsentrasi glukosa darah diukur
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 635 nm.
6. Selanjutnya nilai absorbansinya dikonversi menjadi kadar glukosa darah
dalam mg/100 ml.
19. KEJUT SUHU DINGIN STRESS IKAN
Perubahan suhu dingin secara mendadak (cold shock) menghasilkan
peningkatan kadar glukosa darah pada ikan gurami (Gambar 1).
Terjadinya peningkatan kadar glukosa darah tersebut disebabkan
oleh stres akibat perlakuan yang diberikan.
Mazeaud & Mazeaud (1981) menyebutkan bahwa keberadaan
glukosa darah ditentukan oleh stres. Hiperglisemia merupakan
indikator terjadinya stres awal, karena tingkat glukosa darah sangat
sensitif terhadap hormon stres.
Pada level stres yang sangat tinggi, peningkatan yang cepat dari
glukosa darah dan bertahan pada level tinggi akan diikuti dengan
kematian (Brown 1993). Pada ikan gurami yang diberi shock suhu
dingin sebesar A-10°C menyebabkan kematian ikan.
20.
21. HIPERGLISEMIA
Terjadinya hiperglisemia (peningkatan kadar glukosa darah) akibat perubahan suhu (shock dingin)
mengikuti mekanisme :
(1) pemecahan glikogen hati dan otot melalui jalur glikogenolisis yang menghasilkan glukosa dan
merupakan efek metabolisme katekolamin,
(2) pemecahan protein dan lipid melalui jalur gluko-neogenesis yang merupakan efek metabolisme
kortisol,
(3) inaktifasi insulin sebagai efek metabolisme hormon stres sehingga menutup penggunaan glukosa
oleh sel (Brown 1993 & Wendelaar 1997)
Kadar glukosa darah dipertahankan homeostasinya oleh organ hati melalui metabolisme glukosa
(Piliang & Djojosoebagio 2000). Beberapa mekanisme yang berperan dalam mempertahankan
homeostasi glukosa darah adalah glikogenolisis, glukoneogenesis, lipolisis, glikonenesis dan lipogenesis.
Himeostasis glukosa dalam darah dipertahankan oleh beberapa hormon. Insulin merupakan salah satu
hormon yang berperan menurunkan kadar glukosa dalam darah
22. Mekanisme terjadinya perubahan performa glukosa darah selama stres adalah sebagai berikut:
Adanya perlakuan shock suhu (perubahan suhu) lingkungan akan diterima oleh organ reseptor. Informasi tersebut
disampaikan ke otak bagian hipotalamus melalui sistem syaraf, dan selanjutnya sel kromaffin menerima perintah
melalui serabut syaraf symphatik untuk mensekresikan hormon katekolamin.
Hormon ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang telibat dalam katabolisme simpanan glikogen hati dan otot serta
menekan sekresi hormon insulin, sehingga glukosa darah mengalami peningkatan.
Selanjutnya pada saat yang bersamaan hipothalamus otak mensekresikan CRF (corticoid releasing facktor) yang
meregulasi kelenjar pituitary untuk mensekresikan ACTH (Adenocortico-tropik hormone), MSH (Melanophore-
Stimulating hormone) dan p-End (p-endorphin). Hormon tersebut akan meregulasi sekresi hormon kortisol dari sel
interrenal. Diketahui bahwa kortisol akan menggertak enzim-enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis yang
menghasilkan peningkatan glukosa darah yang bersumber dari non karbohidrat.
Terjadinya katabolisme protein untuk membentuk glukosa juga menghasilkan asam amino, sehingga asam amino
dalam darah mengalami peningkatan. Meningkatnya asam amino dalam darah akan mengaktivasi insulin kembali
sehingga mampu melakukan transport glukosa, sehingga glukosa dalam darah akan menurun kembali (Wendelaar,
1997).
23.
24.
25.
26.
27.
28. KESIMPULAN
Stress adalah respon fisiologi yang dilakukan oleh ikan terhadap stressor
Stressor itu sendiri berasalah dari luar tubuh yang ditanggap oleh syaraf
(Hypothalamus).
Stress juga dapat mempengaruhi fisiologi (nafsu makan, reprosduksi, imunitas)
pergerakan, tampilan ikan, dan juga kestabilan populasi ikan disuatu wilayah
perairan.