SlideShare a Scribd company logo
KAK KELOMPOK 3 KELAS C
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Enggar Fachrina Sari NRP: 01211640000004
2. Wahyu Dwi Gunawan NRP: 01211640000005
3. Awanda Gita NRP: 01211640000007
4. Rio Pridatama NRP: 01211640000013
EKTRAKSI IODIUM
I2 DENGAN
KHLOROFORM
TUJUAN
• Menghitung banyaknya zat yang terekstrasi
• Menentukan konstanta distribusi I2
SKEMA PERCOBAAN
• Pembuatan Larutan HCl 2N
• Pembuatan larutan KIO3 0,1 N
• Pembuatan larutan Na2S2O3
• Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3 pertama
• Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3 kedua
• Pembuatan larutan I2
• Penentuan Kadar I2 Sebelum Ekstraksi
• Penentuan Kadar I2 Setelah Satu Kali Ekstraksi
• Penentuan Kadar I2 Setelah Dua Kali Ekstraksi
• Penentuan Kadar I2 Setelah Tiga Kali
Ekstraksi
 Pembuatan Larutan HCl 2N
Pembuatan larutan HCl dilakukan dilemari asam menggunakan labu ukur 250 mL.
HCl pekat = 41,66 mL 12N. Warna larutan HCl adalah tidak berwarna
 Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N
Massa KIO3 = 3,5675 gram. Padatan KIO3 berwarna putih. Diencerkan di labu ukur 1000 mL.
Hasil larutan tidak berwarna.
 Pembuatan Larutan Na2S2O3
Padatan Na2S2O3 2,6309 gram berwarna putih. Menggunakan labu ukur 100 mL. Padatan
Na2CO3 0,0237 gram berwarna putih. Larutan yang dihasilkan tidak berwarna.
Hasil dan Pembahasan
 Standarisasi Larutan Na2S2O3 (Dilakukan DUPLO)
Larutan Na2S2O3 dalam buret. Larutan ini sebagai larutan baku sekunder (larutan yang tidak
diketahui konsentrasinya)
a. Pertama
Massa KI = 2,0155 gram. KI padatan berwarna putih. Volume KIO3 = 25 mL. Larutan HCl = 10
mL 2N. Campuran larutan KI(s) + KIO3 (aq) + HCl (aq) berwarna coklat tua sebagai larutan primer.
Dititrasi Na2S2O3 dengan menghasilkan warna kuning jerami. Di uji dengan 5 tetes amilum
sampai warna kuning kecoklatan. Dititrasi lagi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning
kecoklatan hilang. Di tetesi 2 tetes amilum untuk membuktikan larutan berada di titik akhir
titrasi. Volume total Na2S2O3 = 23,4 mL.
B. Kedua
Standarisasi dilakukan dengan prosedur yang sama seperti diatas. Yang berbeda adalah :
Massa KI = 2,0155 gram dan Volume total Na2S2O3 = 23,3 mL
 Pembuatan Larutan I2
Massa I2 = 0,6370 gram padatan berwarna hitam. Ditambahkan KI untuk membantu
melarutkan I2 karena I2 bersifat non polar sehingga tidak bisa larut dalam aquades yang
bersifat polar. Padatan KI berwarna putih. Larutan yang dihasilkan berwarna coklat tua.
Penetuan Kadar I2 Sebelum Ekstraksi
Bertujuan untuk mendapatkan nilai X0
a. Titrasi pertama
Larutan iodin = 25 mL. Dilakukan titrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5
tetes amilum menjadi kehitaman. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai hitam hilang dan
larutan menjadi tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan
berada di titik akhir. Volume total Na2S2O3 = 4,25 mL.
b. Titrasi kedua
Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total
Na2S2O3 = 4,25 mL.
Perhitungan X0
Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Satu Kali (Dilakukan Duplo)
Untuk mendapatkan nilai X1
a. Titrasi pertama
Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL CHCl3
sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka kran corong pisah agar gas
yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas aqueous (berwarna cokelat karena
mengandung iodin) dan fasa bawah organik (berwarna ungu). Fasa aqueous dititrasi
dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5 tetes amilum menjadi coklat kehitaman.
Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna coklat kehitaman hilang dan larutan menjadi
tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan berada di titik
akhir. Volume total Na2S2O3 = 1,1 mL.
b. Titrasi kedua
Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total
Na2S2O3 = 3,9 mL. Hal ini dikarenakan kran yang dibuka pada buret terlalu lama.
Perhitungan X1
Perhitungan %I2 yang terekstrak
 Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Dua Kali (Dilakukan Duplo)
Untuk mendapatkan nilai X2
a. Titrasi pertama
Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL CHCl3
sebanyak 2 kali sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka kran corong
pisah agar gas yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas aqueous (berwarna cokelat
karena mengandung iodin) dan fasa bawah organik (berwarna ungu). Fasa aqueous
dititrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5 tetes amilum menjadi coklat
kehitaman. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna coklat kehitaman hilang dan
larutan menjadi tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan
berada di titik akhir. Volume total Na2S2O3 = 0,3 mL.
b. Titrasi kedua
Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total
Na2S2O3 = 0,3 mL.
Perhitungan X2
Perhitungan %I2 yang terekstrak
 Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Tiga Kali (Dilakukan Duplo)
Untuk mendapatkan nilai X3
a. Titrasi pertama
Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL
CHCl3 sebanyak 3 kali sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka
kran corong pisah agar gas yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas
aqueous (berwarna cokelat karena mengandung iodin) dan fasa bawah organik
(berwarna ungu). Fasa aqueous dititrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami.
Ditetesi 2 tetes amilum menjadi bening dan sedikit kuning. Di titrasi lagi dengan
Na2S2O3 sampai larutan menjadi tidak berwarna. Volume total Na2S2O3 = 0,1 mL.
b. Titrasi kedua
Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume
total Na2S2O3 = 0,05 mL.
Perhitungan X3
Perhitungan %I2 yang terekstrak
Perhitungan Konstanta Distribusi I2
• Hasil dari Ekstraksi Pertama
• Hasil dari Ekstraksi Kedua
• Hasil Ekstraksi Ketiga
Diperoleh konstanta distribusi I2 rata-rata adalah 5,2761
Berdasarkan percobaan yang dilakukan , telah berhasil diekstraksi
larutan I2 dengan variasi jumlah ekstraksi, yaitu 1 kali ekstraksi, 2 kali
ektraksi, dan 3 kali ekstraksi diperoleh nilai KD berturut-turut adalah
1,8424 ; 6,8716 ; 7,1144, dengan KD rata-rata sebesar 5,2761
sedangkan %I2 yang terekstrak berturut-turut adalah 41,1765% ;
92,9412% ; 98% dengan rata-rata 77.3726%. Dari jumlah KD dapat
dilihat bahwa distribusi I2 menuju fasa organik (khloroform) meningkat
seiring semakin banyaknya jumlah tahap ekstraksi yang diikuti dengan
%I2 yang terekstrak.
KESIMPULAN
DOKUMENTASI
Ekstraksi Iodium
Ekstraksi Iodium

More Related Content

What's hot

Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
risyanti ALENTA
 
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstMetode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Auliabcd
 
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl kloridaLaporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
AmeliaLaila
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Nur Ziah
 
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBOPemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Carolina Silaen
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
rifdah bunga
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti1212
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
aprijal_99
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
DeviPurnama
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OLestari Putri
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Quina Fathonah
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iib
Dian Posfor
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 

What's hot (20)

Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
 
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstMetode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
 
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl kloridaLaporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
 
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBOPemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Pemisahan kation iib
Pemisahan kation iibPemisahan kation iib
Pemisahan kation iib
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 

Similar to Ekstraksi Iodium

257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
Prafeselia Citra Ashudik
 
redoks.pptx
redoks.pptxredoks.pptx
redoks.pptx
annythuraidah
 
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
annythuraidah
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
qlp
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometri
Eqi Arzaqi
 
Kenaikan titik didih (tb)
Kenaikan titik didih (tb)Kenaikan titik didih (tb)
Kenaikan titik didih (tb)
Yuliana Vindiani
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
Irham Maladi
 
Percobaan xi
Percobaan xiPercobaan xi
Percobaan xi
Elis Suryaningsih
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
vinsencius guntur
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
YuniarLia
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
Leni Marlina
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptx
HasanAja1
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Prediksi 12
Prediksi 12Prediksi 12
Prediksi 12
dasi anto
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
aprijal_99
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
PT. SASA
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Firda Shabrina
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
ellysulis
 
Pertemuan 3-KIMIA
Pertemuan 3-KIMIAPertemuan 3-KIMIA
Pertemuan 3-KIMIA
UD. Berkah Jaya Komputer
 

Similar to Ekstraksi Iodium (20)

257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
redoks.pptx
redoks.pptxredoks.pptx
redoks.pptx
 
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
analisa titrimetri Reduksi Oksidasi
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Laporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometriLaporan praktikum iodometri
Laporan praktikum iodometri
 
Kenaikan titik didih (tb)
Kenaikan titik didih (tb)Kenaikan titik didih (tb)
Kenaikan titik didih (tb)
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
Percobaan xi
Percobaan xiPercobaan xi
Percobaan xi
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptx
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 
Prediksi 12
Prediksi 12Prediksi 12
Prediksi 12
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Pertemuan 3-KIMIA
Pertemuan 3-KIMIAPertemuan 3-KIMIA
Pertemuan 3-KIMIA
 

More from AwandaGita

Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteriIsolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
AwandaGita
 
Inovasi Detergen
Inovasi DetergenInovasi Detergen
Inovasi Detergen
AwandaGita
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
AwandaGita
 
Ekstraksi Kafein dalam Teh
Ekstraksi Kafein dalam TehEkstraksi Kafein dalam Teh
Ekstraksi Kafein dalam Teh
AwandaGita
 
Unsur Senyawa Anorganik Blok D
Unsur Senyawa Anorganik Blok DUnsur Senyawa Anorganik Blok D
Unsur Senyawa Anorganik Blok D
AwandaGita
 
E-hydroponik
E-hydroponik E-hydroponik
E-hydroponik
AwandaGita
 
Membuat Squishy Sederhana
Membuat Squishy SederhanaMembuat Squishy Sederhana
Membuat Squishy Sederhana
AwandaGita
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
AwandaGita
 
Iodinasi aseton
Iodinasi asetonIodinasi aseton
Iodinasi aseton
AwandaGita
 
Clock The Old-Nassau
Clock The Old-NassauClock The Old-Nassau
Clock The Old-Nassau
AwandaGita
 

More from AwandaGita (10)

Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteriIsolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
Isolasi minyak atsiri dan uji aktivitas antibakteri
 
Inovasi Detergen
Inovasi DetergenInovasi Detergen
Inovasi Detergen
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
 
Ekstraksi Kafein dalam Teh
Ekstraksi Kafein dalam TehEkstraksi Kafein dalam Teh
Ekstraksi Kafein dalam Teh
 
Unsur Senyawa Anorganik Blok D
Unsur Senyawa Anorganik Blok DUnsur Senyawa Anorganik Blok D
Unsur Senyawa Anorganik Blok D
 
E-hydroponik
E-hydroponik E-hydroponik
E-hydroponik
 
Membuat Squishy Sederhana
Membuat Squishy SederhanaMembuat Squishy Sederhana
Membuat Squishy Sederhana
 
Teori Asam Basa
Teori Asam BasaTeori Asam Basa
Teori Asam Basa
 
Iodinasi aseton
Iodinasi asetonIodinasi aseton
Iodinasi aseton
 
Clock The Old-Nassau
Clock The Old-NassauClock The Old-Nassau
Clock The Old-Nassau
 

Ekstraksi Iodium

  • 1. KAK KELOMPOK 3 KELAS C ANGGOTA KELOMPOK: 1. Enggar Fachrina Sari NRP: 01211640000004 2. Wahyu Dwi Gunawan NRP: 01211640000005 3. Awanda Gita NRP: 01211640000007 4. Rio Pridatama NRP: 01211640000013 EKTRAKSI IODIUM I2 DENGAN KHLOROFORM
  • 2. TUJUAN • Menghitung banyaknya zat yang terekstrasi • Menentukan konstanta distribusi I2
  • 6. • Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3 pertama
  • 7. • Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3 kedua
  • 9. • Penentuan Kadar I2 Sebelum Ekstraksi
  • 10. • Penentuan Kadar I2 Setelah Satu Kali Ekstraksi
  • 11. • Penentuan Kadar I2 Setelah Dua Kali Ekstraksi
  • 12. • Penentuan Kadar I2 Setelah Tiga Kali Ekstraksi
  • 13.  Pembuatan Larutan HCl 2N Pembuatan larutan HCl dilakukan dilemari asam menggunakan labu ukur 250 mL. HCl pekat = 41,66 mL 12N. Warna larutan HCl adalah tidak berwarna  Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N Massa KIO3 = 3,5675 gram. Padatan KIO3 berwarna putih. Diencerkan di labu ukur 1000 mL. Hasil larutan tidak berwarna.  Pembuatan Larutan Na2S2O3 Padatan Na2S2O3 2,6309 gram berwarna putih. Menggunakan labu ukur 100 mL. Padatan Na2CO3 0,0237 gram berwarna putih. Larutan yang dihasilkan tidak berwarna. Hasil dan Pembahasan
  • 14.  Standarisasi Larutan Na2S2O3 (Dilakukan DUPLO) Larutan Na2S2O3 dalam buret. Larutan ini sebagai larutan baku sekunder (larutan yang tidak diketahui konsentrasinya) a. Pertama Massa KI = 2,0155 gram. KI padatan berwarna putih. Volume KIO3 = 25 mL. Larutan HCl = 10 mL 2N. Campuran larutan KI(s) + KIO3 (aq) + HCl (aq) berwarna coklat tua sebagai larutan primer. Dititrasi Na2S2O3 dengan menghasilkan warna kuning jerami. Di uji dengan 5 tetes amilum sampai warna kuning kecoklatan. Dititrasi lagi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning kecoklatan hilang. Di tetesi 2 tetes amilum untuk membuktikan larutan berada di titik akhir titrasi. Volume total Na2S2O3 = 23,4 mL. B. Kedua Standarisasi dilakukan dengan prosedur yang sama seperti diatas. Yang berbeda adalah : Massa KI = 2,0155 gram dan Volume total Na2S2O3 = 23,3 mL
  • 15.  Pembuatan Larutan I2 Massa I2 = 0,6370 gram padatan berwarna hitam. Ditambahkan KI untuk membantu melarutkan I2 karena I2 bersifat non polar sehingga tidak bisa larut dalam aquades yang bersifat polar. Padatan KI berwarna putih. Larutan yang dihasilkan berwarna coklat tua. Penetuan Kadar I2 Sebelum Ekstraksi Bertujuan untuk mendapatkan nilai X0 a. Titrasi pertama Larutan iodin = 25 mL. Dilakukan titrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5 tetes amilum menjadi kehitaman. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai hitam hilang dan larutan menjadi tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan berada di titik akhir. Volume total Na2S2O3 = 4,25 mL. b. Titrasi kedua Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total Na2S2O3 = 4,25 mL.
  • 17. Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Satu Kali (Dilakukan Duplo) Untuk mendapatkan nilai X1 a. Titrasi pertama Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL CHCl3 sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka kran corong pisah agar gas yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas aqueous (berwarna cokelat karena mengandung iodin) dan fasa bawah organik (berwarna ungu). Fasa aqueous dititrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5 tetes amilum menjadi coklat kehitaman. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna coklat kehitaman hilang dan larutan menjadi tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan berada di titik akhir. Volume total Na2S2O3 = 1,1 mL. b. Titrasi kedua Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total Na2S2O3 = 3,9 mL. Hal ini dikarenakan kran yang dibuka pada buret terlalu lama.
  • 19. Perhitungan %I2 yang terekstrak
  • 20.  Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Dua Kali (Dilakukan Duplo) Untuk mendapatkan nilai X2 a. Titrasi pertama Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL CHCl3 sebanyak 2 kali sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka kran corong pisah agar gas yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas aqueous (berwarna cokelat karena mengandung iodin) dan fasa bawah organik (berwarna ungu). Fasa aqueous dititrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 5 tetes amilum menjadi coklat kehitaman. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai warna coklat kehitaman hilang dan larutan menjadi tidak berwarna. Di tetesi 2 tetes amilum lagi untuk membuktikan larutan berada di titik akhir. Volume total Na2S2O3 = 0,3 mL. b. Titrasi kedua Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total Na2S2O3 = 0,3 mL.
  • 22. Perhitungan %I2 yang terekstrak
  • 23.  Penetuan Kadar I2 Setelah Ekstraksi Tiga Kali (Dilakukan Duplo) Untuk mendapatkan nilai X3 a. Titrasi pertama Larutan iodin = 25 mL. Digunakan corong pisah dan ditambahkan larutan 10 mL CHCl3 sebanyak 3 kali sebagai pelarut organik. Dikocok 5 menit dengan membuka kran corong pisah agar gas yang ada didalamnya keluar. Terbentuk fasa atas aqueous (berwarna cokelat karena mengandung iodin) dan fasa bawah organik (berwarna ungu). Fasa aqueous dititrasi dengan Na2S2O3 menjadi kuning jerami. Ditetesi 2 tetes amilum menjadi bening dan sedikit kuning. Di titrasi lagi dengan Na2S2O3 sampai larutan menjadi tidak berwarna. Volume total Na2S2O3 = 0,1 mL. b. Titrasi kedua Prosedur yang dilakukan sama seperti titrasi pertama. Yang berbeda adalah volume total Na2S2O3 = 0,05 mL.
  • 25. Perhitungan %I2 yang terekstrak
  • 26. Perhitungan Konstanta Distribusi I2 • Hasil dari Ekstraksi Pertama
  • 27. • Hasil dari Ekstraksi Kedua
  • 28. • Hasil Ekstraksi Ketiga Diperoleh konstanta distribusi I2 rata-rata adalah 5,2761
  • 29. Berdasarkan percobaan yang dilakukan , telah berhasil diekstraksi larutan I2 dengan variasi jumlah ekstraksi, yaitu 1 kali ekstraksi, 2 kali ektraksi, dan 3 kali ekstraksi diperoleh nilai KD berturut-turut adalah 1,8424 ; 6,8716 ; 7,1144, dengan KD rata-rata sebesar 5,2761 sedangkan %I2 yang terekstrak berturut-turut adalah 41,1765% ; 92,9412% ; 98% dengan rata-rata 77.3726%. Dari jumlah KD dapat dilihat bahwa distribusi I2 menuju fasa organik (khloroform) meningkat seiring semakin banyaknya jumlah tahap ekstraksi yang diikuti dengan %I2 yang terekstrak. KESIMPULAN