SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
e

Buku Siswa

Materi Puisi

Kelas X SMA/MA

PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI

3. Puisi Kontemporer

Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan
perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan
keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang
lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan
konvensional puisi iti sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang
kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan,
dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa,
irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan
O Amuk Kapak

b. Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti

c. Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita

Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Puisi Mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji
Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi
mantra dalam puisi kontemporer.

Ciri-ciri mantra adalah:

1. Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan
sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu

2. Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri

3. Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan
kemanjuran itu terletak pada perintah.
Contoh:
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong

www.akarppsunm.com 1
4
2

moc.mnusppraka.www
e

Buku Siswa

Materi Puisi

Kelas X SMA/MA

PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
(Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981)

b. Puisi Mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi
yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi.
Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar
khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado,
lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling
tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main.

Ciri-ciri Puisi Mbeling:

1. Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi
berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek
kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).
Contoh:
Sajak Sikat Gigi
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
Di dalam tidur ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali
Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)

1. Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem perekonomian dan
pemerintahan.

2. Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap sungguh-sungguh
terhadap puisi. Dalam hal ini, Taufik Ismail menyebut puisi mbeling dengan
puisi yang mengkritik puisi.

www.akarppsunm.com 1
5
2

moc.mnusppraka.www
e

Buku Siswa

Materi Puisi

Kelas X SMA/MA

PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
c. Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis
berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi
sep
erti ini tidak sepenuhnya menggunakan
bahasa sebagai media. Di dalam puisi MASALAH 03!
konkret pada umumnya terdapat
l a m b a n g - l a m b a n g y a n g ka
diwujudkan dengan benda
sih
d a n / a t a u g a m b a r- g a m b a r
sih
sebagai ungkapan ekspresi
penyairnya.
sih

sih
Contoh:
Doktorandus Tikus I
sih
selusin toga
sih
me
ka
nga
Ku
nga
seratus tikus berkampus
Kata yang tidak bermakna dalam
diatasnya
penggalan puisi di atas adalah ….
dosen dijerat
profesor diracun
Kerjakanlah Pada LKS 03!
kucing
kawin
dan bunting
dengan predikat
sangat memuaskan
(F. Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)

Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional ternyata juga
perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
a. Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada
tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi
atau pengulangan-pengulangannya.

b. Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang
disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.

c. Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk
menuju baris berikutnya.

d. Kelakar (parodi); meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagai
pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif)
(Sumber: www.wikipedia.com)

www.akarppsunm.com 1
6
2

moc.mnusppraka.www
e

Buku Siswa

Materi Puisi

Kelas X SMA/MA

PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
E. Menulis Puisi

Berpuisi adalah ekspresi jiwa kita. Setiap puisi yang
kita buat, biasanya lebih sebagai perwakilan hati. Tak
jarang, seorang penulis terheran-heran dengan kalimatkalimat yang telah ia tulis sendiri. Tanpa disadari, muncul
kejutan-kejutan ekspresi yang menggambarkan sebuah
situasi: cinta, rindu, dendam, kebencian, indah, bahkan
permusuhan. Puisi sering juga menjelma menjadi mantramantra yang mampu menaklukkan kerasnya hati seorang
pembaca.
Karena puisi lahir dari dalam diri seseorang, kita
perlu merangsang agar ia mau keluar menjadi kalimat- Sumber: Dokumentasi Pribadi
kalimat canggih yang indah. Proses perangsangan itu tak berbeda dengan saat kita
menulis cerpen atau novel. Hanya saja, menulis puisi lebih dibutuhkan konsep simbol
dari kata-kata yang harus kita pilih untuk mewakili ungkapan perasaan atau suatu
situasi yang ingin kita lantunkan menjadi bait-bait syair yang memesona.
Untuk itu, setidaknya kita harus melalui proses perangsangan itu sebagai
berikut. Meskipun beberapa orang tidak harus melewati proses ini, setidaknya bisa
membantu atau mempermudah lahirnya sebuah puisi.

1. Meditasi untuk Ketenangan Hati
Meditasi tidak harus dilakukan seperti orang sedang melakukan yoga. Anda hanya
perlu menenangkan pikiran sebelum melakukan proses selanjutnya. Dalam setiap
agama, kita mengenal istilah sembahyang, yang tidak lain adalah proses
meditasi untuk menenangkan diri atau berdialog dengan Sang Pencipta.

2. Membayangkan Peristiwa atau Situasi
Jika ketenangan hati telah menghampiri Anda, silakan membayangkan
peristiwa atau situasi yang indah atau yang selama ini membuat hati
Anda bergejolak atau tertarik untuk mengamati ulang.

www.akarppsunm.com 1
7
2

moc.mnusppraka.www
e

Buku Siswa

Materi Puisi

Kelas X SMA/MA
MASALAH 04!

PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI
PUISI PUISI PUISI PUISI

3. Mengilustrasikan dalam Media
Setelah membayangkan peristiwa atau situasi,
silakan mencoba mengilustrasikannya secara
ringkas ke dalam pikiran. Akan lebih mudah jika
Anda melakukannya dalam bentuk coretancoretan kalimat atau beberapa kata dikertas,
dilaptop, atau media apapun yang mampu
menyimpan gagasan Anda.

Me nurut Anda,
puisi yang baik ditulis
berdasarkan
pe ngalaman pribadi
atau sepe nuhnya hanya
imajinasi! Berikan alasan
Anda!

KERJAKAN PADA LKS 04!

4. Meraba Simbol dan Tanda Kalimat
Tahap selanjutnya, ringkaslah kalimat-kalimat atau rangkailah kata-kata yang telah
Anda ilustrasikan dengan kalimat atau kata-kata yang menyimbolkan atau
menjadi tanda khas dan menarik sesuai dengan hati dan pikiran.
5. Merapikan dan Menghaluskan Kalimat atau Kata
Terakhir, jangan lupa membaca ulang kalimat-kalimat yang telah Anda susun tadi,
dan rasakan nada dan intonasinya. Jika Anda masih merasakan ada kejanggalan,
ulangi terus membacanya hingga didapatkan kenikmatan dan kepuasan spiritual
atas karya puisi Anda sendiri itu.
Begitulah proses perangsangan ide untuk menjadi sebuah puisi yang menarik
dan memesona. Anda tidak perlu ragu untuk melakukannya. Sebab, setiap orang
memiliki potensi untuk membuat keindahan dalam puisi karyanya. Setidaknya, puisi
Anda bisa membantu melegakan berbagai masalah yang sedang dihadapi. Akan
lebih beruntung lagi jika Anda kumpulkan puisi tersebut, lalu diterbitkan menjasi
sebuah buku. Untuk lebih jelasnya, maka ada baiknya kita membuat bersama teman
kelas Anda kemudian menjadikannya satu antologi puisi (kumpulan beberapa puisi)
dalam satu buku. Silakan mencoba!
(http://alhamimdwiputra.blogspot.com/2013/03/cara-menulis-puisi-yang-indah.html
diakses pada tanggal 19 Mei 2013 pukul 21.30)

www.akarppsunm.com 1
8
2

moc.mnusppraka.www

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Apa itu pantun
Apa itu pantunApa itu pantun
Apa itu pantun
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Bahasa Indonesia : Puisi Lama dan Puisi Baru
Bahasa Indonesia : Puisi Lama dan Puisi BaruBahasa Indonesia : Puisi Lama dan Puisi Baru
Bahasa Indonesia : Puisi Lama dan Puisi Baru
 
[141401073] TUGAS PBK
[141401073] TUGAS PBK[141401073] TUGAS PBK
[141401073] TUGAS PBK
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Puisi dan Majas
Puisi dan MajasPuisi dan Majas
Puisi dan Majas
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Puisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'farPuisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'far
 
Teori puisi
Teori puisiTeori puisi
Teori puisi
 
Menanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lamaMenanggapi pembacaan puisi_lama
Menanggapi pembacaan puisi_lama
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
Puisi bagian 1
Puisi bagian 1Puisi bagian 1
Puisi bagian 1
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORERPERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
 
Power point materi pembelajaran bahasa indonesia
Power point materi pembelajaran bahasa indonesiaPower point materi pembelajaran bahasa indonesia
Power point materi pembelajaran bahasa indonesia
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporer Puisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Puisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi baruPuisi lama dan puisi baru
Puisi lama dan puisi baru
 

Similar to E buku siswa (pertemuan 4)

E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)Andi Karman
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiSMPK Stella Maris
 
Menulis Puisi (Writting Poetry)
Menulis Puisi (Writting Poetry)Menulis Puisi (Writting Poetry)
Menulis Puisi (Writting Poetry)Nurul Mu'minin MZ
 
Gurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerGurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerQurrati A'yun
 
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfNikkaShrimp
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxNina Arthayasa
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxRashaHuwaHasanun
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunHasrilia Beskara
 
E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)Andi Karman
 
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaKelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaMAN 11 JAKARTA
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxppgrisayulianti00228
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisintysulastry
 

Similar to E buku siswa (pertemuan 4) (20)

E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)
 
Puisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.pptPuisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.ppt
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf
MATERI 3.7  TEKS PUISI .pdfMATERI 3.7  TEKS PUISI .pdf
MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf
 
Menulis Puisi (Writting Poetry)
Menulis Puisi (Writting Poetry)Menulis Puisi (Writting Poetry)
Menulis Puisi (Writting Poetry)
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Gurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerGurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi Kontemporer
 
Penulisan kreatif
Penulisan kreatifPenulisan kreatif
Penulisan kreatif
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
 
Pantunfixjadi 171119110204 (2)
Pantunfixjadi 171119110204 (2)Pantunfixjadi 171119110204 (2)
Pantunfixjadi 171119110204 (2)
 
Pengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docxPengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docx
 
4. puisi
4. puisi4. puisi
4. puisi
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)
 
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofiaKelompok 4 bahasa indo thifal sofia
Kelompok 4 bahasa indo thifal sofia
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 

More from Andi Karman

e-RPP Puisi (04)
e-RPP Puisi (04)e-RPP Puisi (04)
e-RPP Puisi (04)Andi Karman
 
e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)Andi Karman
 
e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)Andi Karman
 
Rencana e-RPP Puisi (01)
Rencana e-RPP Puisi (01)Rencana e-RPP Puisi (01)
Rencana e-RPP Puisi (01)Andi Karman
 
Power point (03)
Power point (03)Power point (03)
Power point (03)Andi Karman
 
Power point (02)
Power point (02)Power point (02)
Power point (02)Andi Karman
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
Power point (04)
Power point (04)Power point (04)
Power point (04)Andi Karman
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)Andi Karman
 
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)Informasi kurikulum 2013 (4 jam)
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)Andi Karman
 

More from Andi Karman (14)

e-RPP Puisi (04)
e-RPP Puisi (04)e-RPP Puisi (04)
e-RPP Puisi (04)
 
e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)e-RPP Puisi (03)
e-RPP Puisi (03)
 
e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)
 
Rencana e-RPP Puisi (01)
Rencana e-RPP Puisi (01)Rencana e-RPP Puisi (01)
Rencana e-RPP Puisi (01)
 
Lks 03
Lks 03Lks 03
Lks 03
 
Lks 02
Lks 02Lks 02
Lks 02
 
Lks 01
Lks 01Lks 01
Lks 01
 
Lks 04
Lks 04Lks 04
Lks 04
 
Power point (03)
Power point (03)Power point (03)
Power point (03)
 
Power point (02)
Power point (02)Power point (02)
Power point (02)
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
Power point (04)
Power point (04)Power point (04)
Power point (04)
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (01)
 
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)Informasi kurikulum 2013 (4 jam)
Informasi kurikulum 2013 (4 jam)
 

E buku siswa (pertemuan 4)

  • 1. e Buku Siswa Materi Puisi Kelas X SMA/MA PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI 3. Puisi Kontemporer Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi. Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut: a. Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk Kapak b. Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti c. Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3 yaitu: a. Puisi Mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer. Ciri-ciri mantra adalah: 1. Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu 2. Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri 3. Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah. Contoh: Shang Hai ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong www.akarppsunm.com 1 4 2 moc.mnusppraka.www
  • 2. e Buku Siswa Materi Puisi Kelas X SMA/MA PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong sembilu jarakMu merancap nyaring (Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981) b. Puisi Mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main. Ciri-ciri Puisi Mbeling: 1. Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat). Contoh: Sajak Sikat Gigi Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur Di dalam tidur ia bermimpi Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka Ketika ia bangun pagi hari Sikat giginya tinggal sepotong Sepotong yang hilang itu agaknya Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan (Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974) 1. Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem perekonomian dan pemerintahan. 2. Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap sungguh-sungguh terhadap puisi. Dalam hal ini, Taufik Ismail menyebut puisi mbeling dengan puisi yang mengkritik puisi. www.akarppsunm.com 1 5 2 moc.mnusppraka.www
  • 3. e Buku Siswa Materi Puisi Kelas X SMA/MA PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI c. Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi sep erti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi MASALAH 03! konkret pada umumnya terdapat l a m b a n g - l a m b a n g y a n g ka diwujudkan dengan benda sih d a n / a t a u g a m b a r- g a m b a r sih sebagai ungkapan ekspresi penyairnya. sih sih Contoh: Doktorandus Tikus I sih selusin toga sih me ka nga Ku nga seratus tikus berkampus Kata yang tidak bermakna dalam diatasnya penggalan puisi di atas adalah …. dosen dijerat profesor diracun Kerjakanlah Pada LKS 03! kucing kawin dan bunting dengan predikat sangat memuaskan (F. Rahardi dalam Soempah WTS, 1983) Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional ternyata juga perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut: a. Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya. b. Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu. c. Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya. d. Kelakar (parodi); meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagai pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif) (Sumber: www.wikipedia.com) www.akarppsunm.com 1 6 2 moc.mnusppraka.www
  • 4. e Buku Siswa Materi Puisi Kelas X SMA/MA PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI E. Menulis Puisi Berpuisi adalah ekspresi jiwa kita. Setiap puisi yang kita buat, biasanya lebih sebagai perwakilan hati. Tak jarang, seorang penulis terheran-heran dengan kalimatkalimat yang telah ia tulis sendiri. Tanpa disadari, muncul kejutan-kejutan ekspresi yang menggambarkan sebuah situasi: cinta, rindu, dendam, kebencian, indah, bahkan permusuhan. Puisi sering juga menjelma menjadi mantramantra yang mampu menaklukkan kerasnya hati seorang pembaca. Karena puisi lahir dari dalam diri seseorang, kita perlu merangsang agar ia mau keluar menjadi kalimat- Sumber: Dokumentasi Pribadi kalimat canggih yang indah. Proses perangsangan itu tak berbeda dengan saat kita menulis cerpen atau novel. Hanya saja, menulis puisi lebih dibutuhkan konsep simbol dari kata-kata yang harus kita pilih untuk mewakili ungkapan perasaan atau suatu situasi yang ingin kita lantunkan menjadi bait-bait syair yang memesona. Untuk itu, setidaknya kita harus melalui proses perangsangan itu sebagai berikut. Meskipun beberapa orang tidak harus melewati proses ini, setidaknya bisa membantu atau mempermudah lahirnya sebuah puisi. 1. Meditasi untuk Ketenangan Hati Meditasi tidak harus dilakukan seperti orang sedang melakukan yoga. Anda hanya perlu menenangkan pikiran sebelum melakukan proses selanjutnya. Dalam setiap agama, kita mengenal istilah sembahyang, yang tidak lain adalah proses meditasi untuk menenangkan diri atau berdialog dengan Sang Pencipta. 2. Membayangkan Peristiwa atau Situasi Jika ketenangan hati telah menghampiri Anda, silakan membayangkan peristiwa atau situasi yang indah atau yang selama ini membuat hati Anda bergejolak atau tertarik untuk mengamati ulang. www.akarppsunm.com 1 7 2 moc.mnusppraka.www
  • 5. e Buku Siswa Materi Puisi Kelas X SMA/MA MASALAH 04! PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI PUISI 3. Mengilustrasikan dalam Media Setelah membayangkan peristiwa atau situasi, silakan mencoba mengilustrasikannya secara ringkas ke dalam pikiran. Akan lebih mudah jika Anda melakukannya dalam bentuk coretancoretan kalimat atau beberapa kata dikertas, dilaptop, atau media apapun yang mampu menyimpan gagasan Anda. Me nurut Anda, puisi yang baik ditulis berdasarkan pe ngalaman pribadi atau sepe nuhnya hanya imajinasi! Berikan alasan Anda! KERJAKAN PADA LKS 04! 4. Meraba Simbol dan Tanda Kalimat Tahap selanjutnya, ringkaslah kalimat-kalimat atau rangkailah kata-kata yang telah Anda ilustrasikan dengan kalimat atau kata-kata yang menyimbolkan atau menjadi tanda khas dan menarik sesuai dengan hati dan pikiran. 5. Merapikan dan Menghaluskan Kalimat atau Kata Terakhir, jangan lupa membaca ulang kalimat-kalimat yang telah Anda susun tadi, dan rasakan nada dan intonasinya. Jika Anda masih merasakan ada kejanggalan, ulangi terus membacanya hingga didapatkan kenikmatan dan kepuasan spiritual atas karya puisi Anda sendiri itu. Begitulah proses perangsangan ide untuk menjadi sebuah puisi yang menarik dan memesona. Anda tidak perlu ragu untuk melakukannya. Sebab, setiap orang memiliki potensi untuk membuat keindahan dalam puisi karyanya. Setidaknya, puisi Anda bisa membantu melegakan berbagai masalah yang sedang dihadapi. Akan lebih beruntung lagi jika Anda kumpulkan puisi tersebut, lalu diterbitkan menjasi sebuah buku. Untuk lebih jelasnya, maka ada baiknya kita membuat bersama teman kelas Anda kemudian menjadikannya satu antologi puisi (kumpulan beberapa puisi) dalam satu buku. Silakan mencoba! (http://alhamimdwiputra.blogspot.com/2013/03/cara-menulis-puisi-yang-indah.html diakses pada tanggal 19 Mei 2013 pukul 21.30) www.akarppsunm.com 1 8 2 moc.mnusppraka.www