SlideShare a Scribd company logo
LIPID
Di susun oleh :
DWI ENI MULIATI
(A1F011029)
DEFINISI LIPID
• Lipid didefinisikan sebagai senyawa organik
yang berada di alam semesta dan tidak larut
dalam air yang diekstraksi dari makhuk hidup
dengan menggunakan pelarut non polar.
SIFAT LIPID
Lipida mempunyai sifat umum sebagai
berikut:
• Tidak larut dalam air
• Larut dalam pelarut organik seperti
benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida
• Mengandung unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-
kadang juga mengandung nitrogen dan
fosfor
• Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam
lemak
1. Lipid adalah sebagai sumber energi
metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok
nutrien yang sangat kaya energi.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-
zat.
FUNGSI LIPID
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran
sel dan membran sub sel.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan
pembawa vitamin A, D, E dan K.
FUNGSI LIPID
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak
esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid
(karena keterbatasan fosfolipid sebagai agen
pengemulsi).
5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti
prostagtandin hormon endrogen, estrogen.
6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh
yang vital.
7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya
meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang
penting.
FUNGSI LIPID
8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak
sebagai pelicin makanan yang berbentuk pellet,
sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam
makanan dan berperan dalam kelezatan
makanan.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam
beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang
dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan
besar, yaitu:
KLASIFIKASI LIPID
• yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
Lipid sederhana
• yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus
tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida.
Lipid gabungan
• yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
contohnya fosfolipid, cerebrosida.
Derivate lipid
Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara
lain:
REAKSI KIMIA LIPID
Hidrolisis
• Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara
enzimatik dengan bantuan lipase, menghasilkan asam-asam
lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat
dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester
pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
Penyabunan
• Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang
dihasilkan adalah gliserol dan garam alkali asam lemak yang
disebut sabun.
Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid
• Ketengikan adalah perubahan kimia yang
menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada
lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi,
hidrolisis dan kegiatan bakteri.
REAKSI KIMIA LIPID
LEMAK DAN MINYAK
Struktur lemak
Struktur minyak
Lemak merupakan ester2 asam lemak asam
lemak yang berasal dari alkohol
tunggal, gliserol, HOCH2CHOHCH2OH, dan
dikenal sebagai trigliserida.
LEMAK DAN MINYAK
H2C
HC
H2C
OH
OH
OH
+ 3 HOCR
-3H2O
H2C
HC
H2C
O
O
O
C
C
C
O
O
O
R
R
R
Trigliserida
O
• Minyak dan lemak adalah senyawa ester
yang terbentuk dari gliserol dan berbagai
asam karboksilat. Ester-ester gliserol ini
menurut tatanama lama disebut gliseride.
Bila jumlah gugus –OH dalam rumus
struktur gliserol yang diesterkan
satu, digunakan nama
monogliseride, sedangkan bila yang
diesterkan dua atau tiga gugus –OH maka
berturut-turut dinamakan digliserida atau
trigliserida. Kini senyawa trigliserida kebih
sering dinamakan triasilgliserol.
KOMPOSISI LEMAK
• Sumber energi
• Menghemat Protein
• Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan
• Sebagai Pelumas
• Memelihara Suhu Tubuh
• Pelindung Organ Tubuh
Fungsi lemak secara pesifik adalah
sebagai berikut :
• Lemak atau minyak dapat menimbulkan racun bila
dipanaskan berulang-ulang selain itu pemanasan juga dapat
menurunkan nilai gizi dari bahan yang digoreng.
• Adanya karsinogenik dalam lemak yang dipanaskan pada
suhu 300 - 350 dapat dibuktikan dari bahan pangan
berlemak teroksidasi yang dapat mengakibatkan
pertumbuhan kanker dalam hati.
• Keracunan akibat asam hidroksil dalam lemak telah banyak
diteliti.
• Senyawa peroksida umumnya mengalami dekomposisi oleh
panas, sehingga lemak yang dipanaskan hanya mengandung
sejumlah kecil peroksida.
• Proses polimerisasi lemak terjadi pada suhu sekitar
250 dan dalam suasana tanpa oksigen.
Akibat yang ditimbulkan lemak dan
minyak :
Sifat minyak dibedakan menjadi sifat fisikawi
dan kimiawi.
a. Melting point(Titik leleh)
b. Softening pont(Titik lunak)
c. Slipping point
d. Berat jenis
e. Indeks refraksi
f. Smoke,flash,fire pont
g. Turbidity point
Sifat Lemak dan Minyak
2. Sifat kimia
a. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisa, minyak dan lemak akan dirubah
menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
reaksi hidrolisa :
b. Oksidasi
Proses oksidasi dapat berlangsung apabila terjadi
kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak/lemak.
Sifat Lemak dan Minyak
c. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi merupakan proses industry untuk
menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam
lemak pada lemak/minyak.
d. Esterifikasi
Proses esterikasi bertujuan untuk mengubah asam-
asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester.
reaksi esterifikasi :
Sifat Lemak dan Minyak
e. pembentukan keton
Keton dapat dihasilkan melalui penguraian dengan cara
hidrolisa eter. Berikut adalah rekasinya
reaski pembentukan keton :
f. Penyabunan
reaksi ini dilakukan dengan menambahkan larutan bas apada
trilgiserida.
• reaksi penyabunan :
Sifat Lemak dan Minyak
Asam lemak mempunyai atom C genap dan di alam
bentuk bebas atau ester dengan gliserol. Rumus kimia asam
lemak adalah CH3(CH2)nCOOH Asam lemak dibagi menjadi
2 , yaitu
1. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap, hanya memiliki ikatan tunggal saja pada
rantai.
2. asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap, dibagi lagi menjadi MUFA(Mono
Unsaturated fatty acid ) yang memiliki satu ikatan rangkap
dan PUFA(Poly Unsaturated fatty acid) yang memiliki 2
atau lebih ikatan rangkap. PUFA dan MUFA merupakan EFA
(Essensial fatty acid).
ASAMLEMAK
CONTOH ASAMLEMAK
Asam lemak tidak jenuh mengandung 1 atau lebih ikatan rangkap
CH3 – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam oleat
HC – (CH2)7 – COOH HC – (CH2)7 – COOH
HC – (CH2)7 – CH3 CH3 – (CH2)7 – CH
asam oleat (sis) asam oleat (trans)
Asam lemak tidak jenuh di alam adalah isomer sis
CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH
asam linoleat
CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH
asam linolenat (α)
CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2) – COOH
asam linolenat (γ)
ASAMLEMAK
Sifat Fisika
• Asam lemak jenuh, makin panjang rantai C, makin tinggi titik leburnya
• Asam lemak tidak jenuh, makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik
leburnya
• Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai
C (exp. asam kaproat larut sedikit dalam air, sedang asam palmitat, stearat, oleat &
linoleat tidak larut dalam air)
• Umumnya, asam lemak larut dalam eter / alkohol panas
Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah, bila larut dalam air maka molekul asam lemak
terionisasi sebagian & melepaskan ion H+
Rumus pH u/ asam lemah (Henderson-Hasselbach)
HA H+ + A- maka Ka = [H+] [A-] atau [H+] = Ka [HA]
[HA] [ A-]
Bila di logaritma : log [H+] = log [Ka] + log [HA]
[A-]
Bila dikalikan dengan -1 maka : -log [H+] = -log [Ka] - log [HA]
[A-]
ASAMLEMAK
Ester asam lemak dengan gliserol
OH – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH2 R1 – COO – CH2
HO – CH HO – CH R2 – COO – CH R2 – COO – CH
HO – CH2 HO – CH2 R3 – COO – CH2 R3 – COO – CH2
Gliserol monogliserida digliserida trigliserida
LEMAK
SIFAT
- Lemak hewan berupa zat padat (suhu ruangan), lemak tumbuhan berupa zat cair
- Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair / minyak
adalah asam lemak tidak jenuh
- Bilangan Iodium : banyaknya gram iodium yg dpt bereaksi dg 100 gr lemak (Makin
besar bilangan iodium, makin banyak ikatan rangkap)
- Lemak/gliserida asam lemak pendek larut dalam air
Lemak/gliserida asam lemak panjang tidak larut dalam air
- Ester, kloroform, benzena, alkohol panas adalah pelarut lemak
- Lemak hidrolisis asam lemak + gliserol
• Bilangan penyabunan : jumlah mg KOH yg diperlukan u/ menyabunkan 1 gr
lemak, dimana tgt panjang/pendeknya rantai C asam lemak/berat molekul lemak
• Makin kecil berat molekul lemak, makin besar bilangan penyabunannya
• Penggaraman (salting out) : penambahan garam NaCl pada larutan gliserol dalam
air u/ mendapatkan sabun
LEMAK
• Perbedaan lemak dan minyak adalah pada sifat
fisiknya
• Pada temperatur kamar lemak lemak bersifat
padat sedangkan minyak bersifat cair
• Contoh lemak: lard, lemak daging, mentega
• Contoh minyak: Minyak jagung, minyak
kedelai, minyak kelapa, minyak biji kapuk, dll
• Lemak dan minyak sama2 mrpk trigliserida
PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK
STRUKTUR SABUN DAN DETERGEN
• Merupakan reaksi sintesis kimia dalam
pembuatan sabun.
• Disebut juga reaksi hidrolisis alkali (reaksi
trigliserida dg NaOH) menghasilkan
gliserol dan sabun (garam asam
karboksilat).
• Sabun yang digunakan sehari-hari mrpk
campuran garam-garam natrium dari asam
lemak rantai panjang.
Reaksi Safonifikasi Lemak
• Sabun dapat dibuat dg berbagai cara demikian
pula komposisinya. Sebagai contoh dlm
pembuatan sabun, dapat ditambah dg bahan
pewangi, zat warna, dan germisida.
• Jika basa yg digunakan adalah KOH maka sabun
yg diperoleh disebut sebagai sabun lunak.
H2C
HC
H2C
OH
OH
OH
+
H2C
HC
H2C
O
O
O
C
C
C
O
O
O
R
R
R
Trigliserida
NaOH
3 RCOO-
Na+
gliserol
Sabun
Reaksi Safonifikasi Lemak
• Molekul sabun memp satu ujung yg polar, COO-
Na+, dan satu ujung yg lain bersifat nonpolar yg
berupa rantai hidrokarbon panjang, 12 hingga 18
atom C
• Ujung yg polar larut dlm air disebut bersifat
hidrofilik, sedangkan ujung nonpolar yg tdk
larut dlm air bersifat hidrofobik atau lipofilik
dan larut dlm pelarut non polar. Sabun yg memp
2 gugus (ujung) baik polar maupun nonpolar dlm
satu molekul disebut sebagai Molekul Ampifatik
Reaksi Safonifikasi Lemak
Ujung non polar dari sabun akan mengikat
dan mengangkat minyak dan kotoran lainnya yg
bersifat nonpolar sementara ujung yg polar
akan berikatan dg air. Kotoran dan minyak
akan terangkat dan hilang bersama dengan
guyuran air.
Cara kerja Sabun dan Deterjen
Seperti sabun, deterjen memiliki rantai molekul
hidrofobik atau rantai molekul yg tidak suka air dan
komponen hidrofilik atau rantai molekul suka-air.
Hidrokarbon hidrofobik yang ditolak oleh air, tapi ditarik
oleh minyak dan lemak. Dengan kata lain berarti bahwa
salah satu ujung molekul akan tertarik ke air, sementara
sisi lain mengikat minyak. Air bersabun yang mengelilinginya
(kotoran) memungkinkan sabun atau deterjen untuk
menarik kotoran dari pakaian atau piring dan masuk ke
dalam air bilasan untuk selanjutnya dapat dipisahkan.
Cara kerja Sabun dan Deterjen
SIFAT-SIFAT SABUN DAN DETERGEN
SABUN
• Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan
dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air
bersifat basa.
SABUN
• Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan
buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat
menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air
mengendap.
DETERJEN
• Dapat melarutkan lemak.
• Tak dipengaruhi kesadahan air.
sabun
Sabun adalah garam alkali
karboksilat.
Molekul lebih mudah
terdegradasi oleh bakteri
pengurai.
Tidak bisa dipakai untuk
mencuci dalam air sadah
Detergen
Detergen adalah garam
alkali alkil sulfat atau
sulfoniat
Molekul detergen harganya
lebih murah dan sukar
terdegradasi oleh bakteri
pengurai.
Molekul detergen tidak
bereaksi dengan ion Ca2+
dan ion Mg2+
PERBEDAAN SABUN DAN DETERJEN
sabun
Sabun adalah hasil proses
penetralan asam lemak dengan
menggunakan alkali
Sabun biasanya digunakan untuk
membersihkan suatu product yang
berhubungan langsung dengan
kulit manusia
Detergen
Deterjen adalah campuran zat
kimia dari sintetik ataupun alam
yang memiliki sifat yang dapat
menarik zat pengotor dari media.
Deterjen digunakan sebagai sabun
cuci pakaian
PERBEDAAN SABUN DAN DETERJEN
Dwi eni (a1 f011029) lipid

More Related Content

What's hot

Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
pure chems
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Muhammad Luthfan
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Ernalia Rosita
 
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiProses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Muhammad Luthfan
 
Haloalkana
HaloalkanaHaloalkana
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi AlkoholSintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
Hapin Afriyani
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
nailaamaliaa
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fix
pure chems
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
Uswatun Khasanah
 
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan AlkanaSifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Adifa Putri Ramandani
 
5 protein
5 protein5 protein
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiwahyuddin S.T
 
kimia analitik
kimia analitikkimia analitik
kimia analitik
Hendy Tri Kurniawan
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
pure chems
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
pure chems
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 

What's hot (20)

Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiProses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
 
Haloalkana
HaloalkanaHaloalkana
Haloalkana
 
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi AlkoholSintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi Alkohol
 
Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fix
 
Kinetika enzim
Kinetika enzimKinetika enzim
Kinetika enzim
 
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan AlkanaSifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
 
Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2
 
5 protein
5 protein5 protein
5 protein
 
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasi
 
kimia analitik
kimia analitikkimia analitik
kimia analitik
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 

Viewers also liked

Lipid kimia organik ii
Lipid kimia organik iiLipid kimia organik ii
Lipid kimia organik ii
ApriiLiaa Cuniianx
 
Soal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinSoal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinMita Megah
 
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanah
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanahPpt lemak & minyak sa'adatul hasanah
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanahSaadatul Hasanah
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)eftikurnia
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
titiaditya
 
Soal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannyaSoal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannya
محمد Rydoe
 

Viewers also liked (10)

Lipid kimia organik ii
Lipid kimia organik iiLipid kimia organik ii
Lipid kimia organik ii
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Soal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinSoal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda protein
 
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanah
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanahPpt lemak & minyak sa'adatul hasanah
Ppt lemak & minyak sa'adatul hasanah
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)Kimia organik 2 (efti kurniawati)
Kimia organik 2 (efti kurniawati)
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Soal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannyaSoal tentang sel beserta jawabannya
Soal tentang sel beserta jawabannya
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 

Similar to Dwi eni (a1 f011029) lipid

Food chemistry of lipid 1
Food chemistry of lipid 1Food chemistry of lipid 1
Food chemistry of lipid 1
Heru Pramono
 
Lipid Biokimia Universitas
Lipid Biokimia UniversitasLipid Biokimia Universitas
Lipid Biokimia Universitas
bryanvl
 
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
reza497388
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
Retno Cahyaningrum
 
Kim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAKKim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAK
risyanti ALENTA
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1erwantihutri
 
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptxLEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
MelysaPutri2
 
Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
Elisa Elisa
 
ppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptxppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptx
YuliaFeniSafutri
 
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptxMETABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
AlyahRmdni
 
Lipid
LipidLipid
Bagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirBagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirnovadwiyanti08
 
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantariTugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantaridespitayuliantari
 
Lipid.pptx
Lipid.pptxLipid.pptx
Lipid.pptx
aditya rakhmawan
 
Kel 01-analisislipid
Kel 01-analisislipidKel 01-analisislipid
Kel 01-analisislipid
Muhammad Erwin Yamashita
 

Similar to Dwi eni (a1 f011029) lipid (20)

Food chemistry of lipid 1
Food chemistry of lipid 1Food chemistry of lipid 1
Food chemistry of lipid 1
 
Lipid Biokimia Universitas
Lipid Biokimia UniversitasLipid Biokimia Universitas
Lipid Biokimia Universitas
 
Lipida,
Lipida,Lipida,
Lipida,
 
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
14_7462_KES107_122018_1a_pdf.ppt
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
 
Lipid biomol
Lipid biomolLipid biomol
Lipid biomol
 
Kim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAKKim (2) LEMAK
Kim (2) LEMAK
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1
 
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptxLEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
LEMAK DAN MINYAK_SERTA PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK.pptx
 
Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
 
ppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptxppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptx
 
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptxMETABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptx
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Bagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirBagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhir
 
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantariTugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
Tugas kimia organik 2 lipid despita yuliantari
 
RPP "Lemak"
RPP "Lemak"RPP "Lemak"
RPP "Lemak"
 
Lipid.pptx
Lipid.pptxLipid.pptx
Lipid.pptx
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Lipida
Lipida Lipida
Lipida
 
Kel 01-analisislipid
Kel 01-analisislipidKel 01-analisislipid
Kel 01-analisislipid
 

More from mohtheaeng

Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%mohtheaeng
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur mohtheaeng
 
Masalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajarMasalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajarmohtheaeng
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanmohtheaeng
 
Kerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetikKerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetikmohtheaeng
 

More from mohtheaeng (14)

Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Lks redoks
Lks redoksLks redoks
Lks redoks
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Pe bahan ajar
Pe bahan ajarPe bahan ajar
Pe bahan ajar
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 
Masalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajarMasalah masalah dalam belajar
Masalah masalah dalam belajar
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Helium
HeliumHelium
Helium
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Kerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetikKerja & energi kinetik
Kerja & energi kinetik
 

Dwi eni (a1 f011029) lipid

  • 1. LIPID Di susun oleh : DWI ENI MULIATI (A1F011029)
  • 2. DEFINISI LIPID • Lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang berada di alam semesta dan tidak larut dalam air yang diekstraksi dari makhuk hidup dengan menggunakan pelarut non polar.
  • 3. SIFAT LIPID Lipida mempunyai sifat umum sebagai berikut: • Tidak larut dalam air • Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida • Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang- kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor • Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
  • 4. 1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lipid dengan zat- zat. FUNGSI LIPID 2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel.
  • 5. 3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K. FUNGSI LIPID 4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi). 5. Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen, estrogen. 6. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
  • 6. 7. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang penting. FUNGSI LIPID 8. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan makanan.
  • 7. Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu: KLASIFIKASI LIPID • yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes). Lipid sederhana • yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida. Lipid gabungan • yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida. Derivate lipid
  • 8. Lipid memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain: REAKSI KIMIA LIPID Hidrolisis • Hidrolisis lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Sifat lipase pancreas dapat dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3 daripada posisi 2 dari triasilgliserol. Penyabunan • Hidrolisis lemak oleh alkali disebut penyabunan. yang dihasilkan adalah gliserol dan garam alkali asam lemak yang disebut sabun.
  • 9. Penguraian (kerusakan, ketengikan) lipid • Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak. Penyebabnya antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri. REAKSI KIMIA LIPID
  • 10. LEMAK DAN MINYAK Struktur lemak Struktur minyak
  • 11. Lemak merupakan ester2 asam lemak asam lemak yang berasal dari alkohol tunggal, gliserol, HOCH2CHOHCH2OH, dan dikenal sebagai trigliserida. LEMAK DAN MINYAK H2C HC H2C OH OH OH + 3 HOCR -3H2O H2C HC H2C O O O C C C O O O R R R Trigliserida O
  • 12. • Minyak dan lemak adalah senyawa ester yang terbentuk dari gliserol dan berbagai asam karboksilat. Ester-ester gliserol ini menurut tatanama lama disebut gliseride. Bila jumlah gugus –OH dalam rumus struktur gliserol yang diesterkan satu, digunakan nama monogliseride, sedangkan bila yang diesterkan dua atau tiga gugus –OH maka berturut-turut dinamakan digliserida atau trigliserida. Kini senyawa trigliserida kebih sering dinamakan triasilgliserol. KOMPOSISI LEMAK
  • 13. • Sumber energi • Menghemat Protein • Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan • Sebagai Pelumas • Memelihara Suhu Tubuh • Pelindung Organ Tubuh Fungsi lemak secara pesifik adalah sebagai berikut :
  • 14. • Lemak atau minyak dapat menimbulkan racun bila dipanaskan berulang-ulang selain itu pemanasan juga dapat menurunkan nilai gizi dari bahan yang digoreng. • Adanya karsinogenik dalam lemak yang dipanaskan pada suhu 300 - 350 dapat dibuktikan dari bahan pangan berlemak teroksidasi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati. • Keracunan akibat asam hidroksil dalam lemak telah banyak diteliti. • Senyawa peroksida umumnya mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. • Proses polimerisasi lemak terjadi pada suhu sekitar 250 dan dalam suasana tanpa oksigen. Akibat yang ditimbulkan lemak dan minyak :
  • 15. Sifat minyak dibedakan menjadi sifat fisikawi dan kimiawi. a. Melting point(Titik leleh) b. Softening pont(Titik lunak) c. Slipping point d. Berat jenis e. Indeks refraksi f. Smoke,flash,fire pont g. Turbidity point Sifat Lemak dan Minyak
  • 16. 2. Sifat kimia a. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisa, minyak dan lemak akan dirubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. reaksi hidrolisa : b. Oksidasi Proses oksidasi dapat berlangsung apabila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak/lemak. Sifat Lemak dan Minyak
  • 17. c. Hidrogenasi Proses hidrogenasi merupakan proses industry untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada lemak/minyak. d. Esterifikasi Proses esterikasi bertujuan untuk mengubah asam- asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester. reaksi esterifikasi : Sifat Lemak dan Minyak
  • 18. e. pembentukan keton Keton dapat dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa eter. Berikut adalah rekasinya reaski pembentukan keton : f. Penyabunan reaksi ini dilakukan dengan menambahkan larutan bas apada trilgiserida. • reaksi penyabunan : Sifat Lemak dan Minyak
  • 19. Asam lemak mempunyai atom C genap dan di alam bentuk bebas atau ester dengan gliserol. Rumus kimia asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH Asam lemak dibagi menjadi 2 , yaitu 1. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap, hanya memiliki ikatan tunggal saja pada rantai. 2. asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap, dibagi lagi menjadi MUFA(Mono Unsaturated fatty acid ) yang memiliki satu ikatan rangkap dan PUFA(Poly Unsaturated fatty acid) yang memiliki 2 atau lebih ikatan rangkap. PUFA dan MUFA merupakan EFA (Essensial fatty acid). ASAMLEMAK
  • 21. Asam lemak tidak jenuh mengandung 1 atau lebih ikatan rangkap CH3 – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam oleat HC – (CH2)7 – COOH HC – (CH2)7 – COOH HC – (CH2)7 – CH3 CH3 – (CH2)7 – CH asam oleat (sis) asam oleat (trans) Asam lemak tidak jenuh di alam adalah isomer sis CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam linoleat CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam linolenat (α) CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2) – COOH asam linolenat (γ) ASAMLEMAK
  • 22. Sifat Fisika • Asam lemak jenuh, makin panjang rantai C, makin tinggi titik leburnya • Asam lemak tidak jenuh, makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya • Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai C (exp. asam kaproat larut sedikit dalam air, sedang asam palmitat, stearat, oleat & linoleat tidak larut dalam air) • Umumnya, asam lemak larut dalam eter / alkohol panas Sifat Kimia Asam lemak adalah asam lemah, bila larut dalam air maka molekul asam lemak terionisasi sebagian & melepaskan ion H+ Rumus pH u/ asam lemah (Henderson-Hasselbach) HA H+ + A- maka Ka = [H+] [A-] atau [H+] = Ka [HA] [HA] [ A-] Bila di logaritma : log [H+] = log [Ka] + log [HA] [A-] Bila dikalikan dengan -1 maka : -log [H+] = -log [Ka] - log [HA] [A-] ASAMLEMAK
  • 23. Ester asam lemak dengan gliserol OH – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH HO – CH R2 – COO – CH R2 – COO – CH HO – CH2 HO – CH2 R3 – COO – CH2 R3 – COO – CH2 Gliserol monogliserida digliserida trigliserida LEMAK
  • 24. SIFAT - Lemak hewan berupa zat padat (suhu ruangan), lemak tumbuhan berupa zat cair - Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair / minyak adalah asam lemak tidak jenuh - Bilangan Iodium : banyaknya gram iodium yg dpt bereaksi dg 100 gr lemak (Makin besar bilangan iodium, makin banyak ikatan rangkap) - Lemak/gliserida asam lemak pendek larut dalam air Lemak/gliserida asam lemak panjang tidak larut dalam air - Ester, kloroform, benzena, alkohol panas adalah pelarut lemak - Lemak hidrolisis asam lemak + gliserol • Bilangan penyabunan : jumlah mg KOH yg diperlukan u/ menyabunkan 1 gr lemak, dimana tgt panjang/pendeknya rantai C asam lemak/berat molekul lemak • Makin kecil berat molekul lemak, makin besar bilangan penyabunannya • Penggaraman (salting out) : penambahan garam NaCl pada larutan gliserol dalam air u/ mendapatkan sabun LEMAK
  • 25. • Perbedaan lemak dan minyak adalah pada sifat fisiknya • Pada temperatur kamar lemak lemak bersifat padat sedangkan minyak bersifat cair • Contoh lemak: lard, lemak daging, mentega • Contoh minyak: Minyak jagung, minyak kedelai, minyak kelapa, minyak biji kapuk, dll • Lemak dan minyak sama2 mrpk trigliserida PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK
  • 26. STRUKTUR SABUN DAN DETERGEN
  • 27. • Merupakan reaksi sintesis kimia dalam pembuatan sabun. • Disebut juga reaksi hidrolisis alkali (reaksi trigliserida dg NaOH) menghasilkan gliserol dan sabun (garam asam karboksilat). • Sabun yang digunakan sehari-hari mrpk campuran garam-garam natrium dari asam lemak rantai panjang. Reaksi Safonifikasi Lemak
  • 28. • Sabun dapat dibuat dg berbagai cara demikian pula komposisinya. Sebagai contoh dlm pembuatan sabun, dapat ditambah dg bahan pewangi, zat warna, dan germisida. • Jika basa yg digunakan adalah KOH maka sabun yg diperoleh disebut sebagai sabun lunak. H2C HC H2C OH OH OH + H2C HC H2C O O O C C C O O O R R R Trigliserida NaOH 3 RCOO- Na+ gliserol Sabun Reaksi Safonifikasi Lemak
  • 29. • Molekul sabun memp satu ujung yg polar, COO- Na+, dan satu ujung yg lain bersifat nonpolar yg berupa rantai hidrokarbon panjang, 12 hingga 18 atom C • Ujung yg polar larut dlm air disebut bersifat hidrofilik, sedangkan ujung nonpolar yg tdk larut dlm air bersifat hidrofobik atau lipofilik dan larut dlm pelarut non polar. Sabun yg memp 2 gugus (ujung) baik polar maupun nonpolar dlm satu molekul disebut sebagai Molekul Ampifatik Reaksi Safonifikasi Lemak
  • 30. Ujung non polar dari sabun akan mengikat dan mengangkat minyak dan kotoran lainnya yg bersifat nonpolar sementara ujung yg polar akan berikatan dg air. Kotoran dan minyak akan terangkat dan hilang bersama dengan guyuran air. Cara kerja Sabun dan Deterjen
  • 31. Seperti sabun, deterjen memiliki rantai molekul hidrofobik atau rantai molekul yg tidak suka air dan komponen hidrofilik atau rantai molekul suka-air. Hidrokarbon hidrofobik yang ditolak oleh air, tapi ditarik oleh minyak dan lemak. Dengan kata lain berarti bahwa salah satu ujung molekul akan tertarik ke air, sementara sisi lain mengikat minyak. Air bersabun yang mengelilinginya (kotoran) memungkinkan sabun atau deterjen untuk menarik kotoran dari pakaian atau piring dan masuk ke dalam air bilasan untuk selanjutnya dapat dipisahkan. Cara kerja Sabun dan Deterjen
  • 32. SIFAT-SIFAT SABUN DAN DETERGEN SABUN • Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa. SABUN • Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap. DETERJEN • Dapat melarutkan lemak. • Tak dipengaruhi kesadahan air.
  • 33. sabun Sabun adalah garam alkali karboksilat. Molekul lebih mudah terdegradasi oleh bakteri pengurai. Tidak bisa dipakai untuk mencuci dalam air sadah Detergen Detergen adalah garam alkali alkil sulfat atau sulfoniat Molekul detergen harganya lebih murah dan sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai. Molekul detergen tidak bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion Mg2+ PERBEDAAN SABUN DAN DETERJEN
  • 34. sabun Sabun adalah hasil proses penetralan asam lemak dengan menggunakan alkali Sabun biasanya digunakan untuk membersihkan suatu product yang berhubungan langsung dengan kulit manusia Detergen Deterjen adalah campuran zat kimia dari sintetik ataupun alam yang memiliki sifat yang dapat menarik zat pengotor dari media. Deterjen digunakan sebagai sabun cuci pakaian PERBEDAAN SABUN DAN DETERJEN