SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
1 | P a g e
DAFTARISI
A. Rantai nilai porter’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
1. daftar nilai (value chain)porter’s . . . . . . . . . . . . (3)
2. analisarantai nilai (analisavalue chain) . . . . . . . . (5)
3. konseprantai nilai porter’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . (9)
B. Evenpada prosesbisni .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(13)
1. prosesbisnis.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(13)
2. karakteristikprosesbisnis .. . . . . . . . . . . . . . . . . .(15)
3. permodelanprosesbisnis... . . . . . . . . . . . . . . . . .(15)
4. tahap analisisdandesainprosesbisnis... . . . . . . (16)
C. Manajemenbisnisdanprose bisnis.... . . . . . . . . . . . . .(19)
1. pengertianmanajemen... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(19)
2. fungsi manajemen... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(21)
3. tingkatlevel manajemen.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (23)
4. pergertianbisnis... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (24)
5. pengertianmanajemenbisnis.. . ... . . . . . . . . . . . (28)
6. komponenbisnis .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . (29)
7. perencanaanmanajemenbisnis . . . . . .. . . . . . . . (31)
8. proses informasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (31)
9. pengertianprosesteori informasi .. . ... . . . . . . . (34)
D.ContohKasus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (48)
2 | P a g e
A. RANTAI NILAI PORTER’S
Di Era Globalisasi seperti saat ini mengharuskan
perusahaan bersaing semakin ketat untuk tetap bisa bertahan di
antara perusahaan- perusahaan yang ada. Untuk itu di perlukan
strategi yang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Sebuah perusahaan dikatakan
menguntungkan ketika nilai yang diperoleh tidak melebihi biaya
dalam menciptakan produk.
Keputusan untuk menentukan stratagi kompetitif yang akan
di aplikasikan apakah menggunakan strategi : Low Cost atau
diferensiasi ( porter, 1985 ). Sebagai contoh, strategi Low cost
membutuhkan penekanan pada pemeliharaan/ pengelolaan struktur
biaya yang lebih rendah dari para pesaing secara signifikan.
Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan membatasi penawaran
produk, mengurangi tingkat kerumitan produk, atau pembatas an
layanan konsumen. Strategi diferensiasi juga membutuhkan usaha
pengendalian biaya secara berkelanjutan, tetapi penekanan strategi
manajemen akan diarahkan pada diferensiasi produk.
3 | P a g e
1. RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) PORTER’S
Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi
perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat
yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi
atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan
dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa
produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah
dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk
tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di
seluruh kegiatan.
Konsep rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter
pada tahun 1985 dalam buku ‘Competitive Advantage, Creating and
Sustaining Superior Performance’. Porter memberikan pemahaman
rantai nilai sebagai sebuah kombinasi dari sembilan aktivitas operasi
penambahan nilai umum dalam sebuah perusahaan. Fokus utama
dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan
kepada konsumen, proses saling tergantung yang menghasilkan
nilai, dan permintaan yang dihasilkan serta arus dana yang dibuat
(Feller, Shunk, dan Callarman, 2006:1).
The value chain displays total value, and consists of value
activities and margin. Value activities are the physically and
technologically distinct activities a firm performs. These are the
building blocks by which a firm creates a product valuable to its
buyers. Margin is the difference between total value and the
collective cost of performing the value activities. Margin can be
4 | P a g e
measured in a variety of ways. Supplier and channel value chains
also include a margin that is important to isolate in understanding in
the source of a firm’s cost position, since supplier and channel
margin are part of the total cost borne by the buyer (Porter, 1998:38)
Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas
nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara
fisik dan teknologi yang dilakukan perusahaan. Yaitu dengan
membangun blok dimana perusahaan menciptakan sebuah produk
yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan selisih antara
nilai total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai.
Marjin dapat diukur dalam berbagai cara. Saluran emasok dan rantai
nilai juga mencakup marjin yang penting untuk dipisahkan dalam
memahami sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran pemasok
dan marjin merupakan bagian dari totalbiaya yang ditanggung
pembeli.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah
dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk,
operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan
(permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi:
manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya
manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value
drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai.
Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan
perusahaan untuk memahami posisi biayanya dan untuk
5 | P a g e
mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi implementasi dari strategi tingkat-bisnisnya. Rantai
nilai menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap
bahan baku ke pelanggan akhir (Hitt, Ireland, Hoskisson, 2001:125).
The value chain describes the full range of activities which are
required to bring a product or service from conception, through the
different phases of production (involving a combination of physical
transformation and the input of various producer services), delivery
to final consumers, and final disposal after use (Kaplinsky, Morris,
2001:4) Rantai nilai menggambarkan berbagai kegiatan yang
diperlukan untuk membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui
berbagai tahapan produksi (melibatkan kombinasi transformasi fisik
dan masukan dari berbagai produsen jasa), pengiriman pada
konsumen akhir, dan pembuangan akhir setelah digunakan.
2. Analisis Rantai Nilai (Analisis Value Chain) dari Porter
Porter (1980) berpendapat bahwa suatu perusahaan dapat
mencapai keunggulan kompetitifnya dengan mengembangkan salah
satu dari dua strategi umum yaitu low cost
strategy dan differentiation strategy.
a. Low-cost strategy
Fokus utama dari low - cost strategy adalah mencapai kos
yang lebih rendah secara relatifnya dibandingkan dengan
kompetitor (cost leadership). Cost leadership dapat dicapai dengan
6 | P a g e
beberapa pendekatan, antara lain economic of scale in production,
experience curve effects, high cost control, dan cost
minimization dalam area research and development, sales, atau
advertizing.
b. Differentiation strategy
Fokus utama differentiation strategy adalah menciptakan
suatu produk yang unik bagi konsumen atau memiliki atribut yang
berbeda secara signifikan dengan produk pesaing dan atribut
tersebut penting dan bernilai bagi konsumen. Keunikan produk
dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain brand royalty,
superior customer service, dealer network product
design, atau technology.
Perusahaan akan dapat mengembangkan cost
leadership ataudifferentiation tergantung pada bagaimana
perusahaan mengelola value chainyang dimiliki. Competitive
advantage akan dicapai bila perusahaan dapat memberikan customer
value yang lebih tinggi daripada kompetitor untuk kos yang sama
atau customer value yang sama untuk kos yang lebih rendah
daripada kompetitor.
7 | P a g e
Metode Analisis Value Chain
Metode analisis value chain meliputi langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Identifikasi value chain industri, pembebanan cost, pendapatan
dan aset untuk nilai aktivitas
Langkah ini harus dilakukan dengan ide untuk
mendapatkancompetitive advantage. Penilaian competitive
advantage tidak dapat diuji sepenuhnya pada level industri secara
keseluruhan. Value chain suatu industri dibagi dalam aktivitas yang
berbeda sehingga starting point analisis kos didefinisikan
dalam value chain industri kemudian menetapkan kos, pendapatan
dan aset dalam berbagai nilai aktivitas. Aktivitas ini untuk
membangun blok perusahaan dalam industri untuk manciptakan
produk yang bernilai bagi pembeli.
Aktivitas-aktivitas harus diisolasi dan dipisahkan jika sesuai
dengan kondisi-kondisi berikut. Aktivitas-aktivitas tersebut
menggambarkan persentase yang signifikan dengan kos operasional,
perilaku kos ak-tivitas(cost driver) berbeda, aktivitas-aktivitas
tersebut dilakukan oleh kompetitor dalam cara yang berbeda.
Setelah mengidentifikasi value chain, kos operasional,
pendapatan dan aset harus dibebankan pada nilai aktivitas secara
individual. Untuk nilai aktivitas intermediate, pendapatan harus
8 | P a g e
ditetapkan dengan menyesuaikan harga transfer internal dengan
harga pasar.
b. Mendiagnosis Cost Driver
Dalam akuntansi manajemen konvensional fungsi utama
suatu cost driver adalah volume output. Konsep kos berhubungan
dengan volume input, kos tetap versus kos variabel, kos rata-rata
versus kos marginal, kos volume analisis profit, analisis break
event, budget fleksibel, dan margin kontribusi. Dalam rerangka
kerja value chain sangat berbeda, volume output dipandang untuk
menangkap sejumlah kccil variasi perilaku biaya. Oleh karena
itu, biasanya digunakan cost driver multiple, yaitu cost driver yang
berbeda untuk berbagai nilai aktivitas yang berbeda. Cost
driver dibagi dalam dua kategori, yaitu struktural cost
driver dan executional cost driver.
9 | P a g e
3. Konsep Rantai Nilai Porter’s
Hitt, Ireland, Hoskisson (2001:127) menjabarkan kembali
potensi penciptaan nilai dari aktivitas primer dan pendukung.
a. Aktivitas Primer
1) Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan
menerima, menyimpan, dan menyebarkan input-input ke produk.
Termasuk di dalamnya penanganan bahan baku, gudang dan kontrol
persediaan.
2) Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk
mengkonversi input-input yang disediakan oleh logistik masuk ke
bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya permesinan,
pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan.
3) Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang
melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara
fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi penyimpanan
barang jadi di gudang, penanganan bahan baku, dan pemrosesan
pesanan.
10 | P a g e
4) Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-
aktivitas yang diselesaikan untuk menyediakan sarana yang
melaluinya para pelanggan dapat membeli produk dan
mempengaruhi mereka untuk melakukannya. Untuk secara efektif
memasarkan danmenjual produk, perusahaan mengembangkan
iklan-iklan dan kampanye professional, memilih jaringan distribusi
yang tepat, dan memilih, mengembangkan, dan mendukung tenaga
penjualan mereka.
5) Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan atau memelihara nilai produk. Perusahaan terlibat
dalam sejumlah aktivitas yang berkaitan dengan jasa, termasuk
instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian.
b. Aktivitas Pendukung
1) Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang
dilakukan untuk membeli input-input yang diperlukan untuk
memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian meliputi
item-item yang semuanya dikonsumsi selama proses manufaktur
produk.
2) Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas -
aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses
yang digunakan perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan
teknologi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk,
11 | P a g e
misalnya peralatan proses, desain riset, dan pengembangan dasar,
dan prosedur pemberian servis.
3) Human resources management (manajemen sumber daya
manusia), aktivitas-aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan,
pengembangan, dan pemberian kompensasi kepada semua personel.
4) Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general
administration (administrasi umum), infrastruktur perusahaan
meliputi aktivitas-aktivitas seperti general management,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintah,
yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh rantai nilai melalui
infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan konsisten
mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman,
mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas, dan mendukung
kompetensi inti.
Michael E. Porter (1998:43-44) menjelaskan mengenai tipe
aktivitas. Dalam setiap kategori aktivitas primer dan pendukung,
terdapat tiga tipe aktivitas yang memainkan peranan yang berbeda
dalam keunggulan kompetitif:
1) Langsung: aktivitas yang secara langsung terlibat dalam
menciptakan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, bagian mesin,
operasi tenaga penjualan, periklanan, desain produk, rekrutmen, dll.
12 | P a g e
2) Tidak Langsung: aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan
aktivitas langsung secara terus menerus, seperti pemeliharaan,
penjadwalan pengoperasian fasilitas, tenaga administrasi penjualan,
administrasi penelitian, catatan vendor.
3) Jaminan Kualitas: aktivitas yang menjamin kualitas kegiatan lain,
seperti pemantauan, inspeksi, pengujian, meninjau, memeriksa,
menyesuaikan dan pengerjaan ulang. Jamina kualitas tidak identik
dengan manajemen mutu, karena banyak aktivitas nilai memberikan
kontribusi terhadap kualitas.
13 | P a g e
B. Even Pada Proses Bisnis
1. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas
yang dirancang untuk menyelesaikan tujuan strategik sebuah
organisasi, seperti pelanggan dan pasar (Hollander, Denna, dan
Cherrington, 2000). Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik
antara lain (Sparx System, 2004)
1. Memiliki tujuan
2. Memiliki input tertentu
3. Memiliki output tertentu
4. Menggunakan sumberdaya
5. Memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan
6. Dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional.
7. Menciptakan suatu nilai untuk konsumen. Pelanggan dapat berupa
internal atau eksternal.
14 | P a g e
Lebih lanjut lagi, definisi di atas menegaskan akan
pentingnya aspek bagaimana cara sebuah produk dikerjakan dalam
organisasi, bertolakbelakang dengan fokus yang menekankan pada
aspek apa produk yang dikeluarkan. Proses bisnis dijelaskan secara
terinci dalam bentuk aktifitas tertentu yang disebut peristiwa
(event). Seluruh peristiwa terdiri dari aktifitas-aktifitas yang lebih
rinci lagi, yang dapat berupa bagian dari proses operasi, proses
informasi, dan proses manajemen. Proses operasi merupakan
rangkaian peristiwa operasional dalam rangka menyediakan barang
dan jasa kepada pelanggan. Peristiwa semacam pemasaran barang,
penerimaan order, pengiriman barang, dan pembayaran adalah
contoh berbagai peristiwa yang termasuk dalam proses bisnis
operasi penjualan Proses informasi mencakup tiga aktifitas utama:
pencatatan data atas transaksi operasi, pemeliharaan data referensi
yang penting atas kumpulan operasional tersebut, dan pelaporan
informasi yang berguna pada manajemen – dan sistem informasi
akuntansi merupakan representasi proses informasi. Proses
manajemen menggunakan input dari proses operas i dan proses
informasi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan sebagai
outputnya.
15 | P a g e
2. Karakteristik Proses Bisnis
Definability : harus jelas dalam mendefinisikan batasan-batasan,
masukan (input)dan keluaran (output)
Order : harus terdiri dari urutan aktivitas berdasarkan waktu
maupun spasial
Customer : harus ada yang menjadi penerima hasil proses, disebut
dengen costumer
Value-adding : transformasi yang terjadi di dalam proses harus
memberikan nilai tambah pada penerima
Embeddedness : sebuah proses yang tertanam di sebuah struktur
organisasi
Cross-functionality : harus mencakup proses umum, walaupun idak
mencakup beberapa fungsi
3. Permodelan Proses Bisnis
Proses bisnis dapat dimodelkan ke dalam beberapa notasi
yang tersedia seperti Event – driven Process Chain (EPC),UML
Activity Diagram dan Business Process Modelling Notation (BPMN)
Business Process Modelling Notation (BPMN)
 BPMN?
16 | P a g e
BPMN adalah suatu metode pemodelan proses bisnis dan juga
sebagai alat desain pada sistem berbasis pesan. BPMN
mendefinisikan sebuah diagram proses bisnis yang di dasarkan pada
teknik flowchart untuk membuat model grafis dari operasi proses
bisnis. (IBM corp)
 Tujuan BPMN?
BPMN menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa di
mengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis
 Flow object yang digunakan BPMN ?
berdasarkan definisi IBM, BPMN memiliki 3 flow object yaitu :
event, activity dan gateway.
sedangkan flow yang digunakan untuk menggabungkan antar objek
yang tersedia adalah :
sequance flow, message flow, dan association
4. Tahapan Analisis dan Desain Proses Bisnis
pada umumnya, siklus analisis dan desain proses bisnis
memiliki 4 tahapan yaitu Analisis dan desain meliputi validasi,
simulasi, dan verifikasi dengan melakukan survei terhadap
lingkungan organisasi dan lingkungan teknis. Tahapan yang kedua
adalah Konfiguasi yang meliputi seleksi sistem, implementasi,
testing dan pengembangan. yang ketiga adalah tahap Pelaksanaan
17 | P a g e
yang meliputi operasional, monitoring dan maintenance setelah
proses bisnis di implementasikan untuk mengetahui apa proses
bisnis yang digunakan dapat dengan baik di laksanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan. dan tahapan yang terakhir adalah
Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas
bisnis. dalam evaluasi, mengevaluasi log informasi menggunakan
teknik monitoring aktivitas bisnis untuk mengidentifikasi model
proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional.
untuk tahapan yang lebih spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Level Enterprise mengidentifikasi strategi serta visi misi
organisasi melalui Renstra (Rencana Strategis) organisasi
yang biasanya merupakan susunan tujuan, output-an
organisasi dan cara pencapaiannya dalam jangka panjang
(5-10 tahun kedepan).
2. Proses Bisnis level Enterprise proses bisnis ini merupakan
lanjutan dari tahapan sebelumnya. tahapan ini melakukan
survei internal organisasi untuk mengetahui proses bisnis
yang terjadi dan value chain-nya (identifikasi proses,
aktivitas dan data). kemudian dilanjutkan dengan proses
Re-design berdasarkan data-data yang ada (analisa SWOT,
analisis Gap, dsb) untuk mengetahui proses perbaikan yang
akan dilakukan dan cara mencapainya.
untuk menentukan nilai-nilai yang termuat dalam setiap
tahapan proses bisnis organisasi (Value chain) dilakukan
18 | P a g e
pengembangan diragram organisasi, pendefinisian
value chain, pendefinisian stakeholder.
setelah mendapatkan value chain, melakukan identifikasi
aktivitas dan prosedur proses bisnis organisasi. kemudian
memodelkannya untuk menggambarkan aktivitas dan
prosedur dengan struktur penyusunan model proses bisnis
sebagai berikut :
Organizational diagram, Business process diagram, sub
process activity, procedure activity.
3. Implementasi dari hasil tahapan sebelumnya, akan bisa
dilakukan usulan improvement berdasarkan analisan
SWOT dan Gap.
19 | P a g e
C. Manajemen Bisnis dan Proses Informasi
1.Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu manage,
atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan
atau mengelola.
Definisi Manajemen adalah suatu senimengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasimelalui
proses perencanaan (Planning),pengorganisasian (Organizing),dan
mengelola (Controlling)sumber daya manusia dengan cara efektif
dan efisien.
Pengertian dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli
 Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri
dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George
R. Terry, 1997).
 Manajemen adalah suatu seni yang produktif yang
didasarkan pada suatu pemahaman ilmu, ilmu dan seni
tidaklah bertentangan,namun masing masing saling
melengkapi (Koontz)
20 | P a g e
 Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu
perencanaan,pengorganisisasian,pengendalian serta
memimpin berbagai usaha dari anggota entitas atau
organisasidan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
(Stoner)
 Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan
yang dilakukan oleh para anggota organisasidalam upaya
mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis
(Wilson)
 Manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan
yang diinginkan yang dilaksanakan dengan usaha orang
yang lain (Lawrance A Appley)
 Manajemen sebagai suatu seni,tiap tiap pekerjaan bisa
diselesaikan dengan orang lain (Mary Parker F)
21 | P a g e
2.FungsiManajemen
Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management”
oleh Louis A. Alen Fungsiutama manajemen sebagaiberikut:
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk
tujuan organisasi.fungsi ini meliputi:
 mengambil keputusan (decision maker);
 melakukan komunikasi (communicating);
 memberikan motivasi (motivating);
 memilih orang-orang (selecting people);
 mengembangkan orang lain (developing people)melalui
penilaian hasil kinerja, memberikan saran dan pemberian
latihan atau training.
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
 Forecasting atau meramalkan untukwaktu yang akan
datang;
 Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
 Programming (membuat acara) membuat rencana urutan
kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target;
 Schedulling (mengatururutan waktu pelaksanaan atau time
table);
22 | P a g e
 Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
 Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang
pelaksanaan pekerjaan;
 Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan
menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga
dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi:
 Design Organization Structure (Desain Struktur
Organisasi),
 Menentukan job description dari masing-masing jabatan
untuk mencapai sararan organisasi;
 Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan
tanggung jawab dan wewenang) menetapkan
pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
 Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-
hubungan yang membedakan antara atasan dan staff);
 Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan
dengan pemanfaatan sumber daya manusia guna
pencapaian sasaran.
4. Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan,pengendalian dan pengamatan meliputi:
 Developing Performance Standard (perkembangan
pekerjaan);
 Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
 Taking Corrective Action (melakukan tindakanperbaikan
dan mengoreksi kesalahan)
23 | P a g e
Setiap fungsimanajemen atau seorang manajer harus
mempunyai keempat keahlian diatas dan harus mampu
menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasiyang terpadu untuk
mencapai tujuan utama perusahaan sesuaidengan prinsip
manajemen.
3.Tingkatan Level Manajemen
Pada umumnya tingkatan atau level manajemen terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
1. Top Management, terdiri dari Board of Director atau Chief
of Executive, dan Senior Executive
2. Midle Management; terdiri dari Departement of Division
Head
3. Lower Management; terdiri dari Superintenden, General
Foreman, dan Supervisor
Jika dilihat dari sisi kemampuan berfikir dan manajerial
maka semakin tinggi tingkat kedudukan seseorang dalam suatu
organisasimaka akan akan dituntut kemampuannya dalam hal:
Konseptualatau membuat konsep tentang arah dan tujuan akhir
organisasiyang ingin dicapai.
24 | P a g e
Menentukan Strategi, Menguasaidan memahami konsep
secara Makro, demikian sebaliknya semakin rendah kedudukan
seseorang yang dituntut darinya adalah kemampuan dalam hal :
teknis operasional, dan kemampuan secara mikro.
4.Pengertian Bisnis
Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau
usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang
meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih dengan maksud memperoleh manfaat atau
keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses social yang
dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses
penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu
produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau
keuntungan.
Mempelajari bisnis berarti menelaah sejarah kehidupan manusia
dan lingkungannya dan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas. Kegiatan bisnis
merupakan sebuah system operasional yang sangat terkait dengan
lingkungan di sekitarnya. Dalam masyarakat yang semakin terbuka
kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi
dengan perubahan yang ada oleh karena itu, mempelajari bisnis
sama artinya dengan mempelajari cara manusia dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan dalam suatu lingkungan dengan sumber
yang terbatas.
25 | P a g e
1.2. Lingkungan Bisnis
Sebagai sebuah system, perusahan sangat terkait dengan
lingkungannya. Perusahaan sebagai system berarti sebagai unit yag
terdiri dari subsistem, seperti sumber sumber ekonomi, kegiatan
perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Lingkungan bisnis memiliki
ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industry dan
kepentingan dalam anaggota masyarakat yang lainnya.berdasarkan
tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
1.2.1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik
yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung lingkungan ini
terdiri atas berikit ini.
a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia).
b. Manajemen (keahlian pengelola).
c. Pemegang saham (stakeholders).
d. Modal dn peralatan fisik (dana, mesin, gedung).
e. Informasi
26 | P a g e
1.2.2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar
yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan
eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
a. Lingkungan khusus, meliputi :
· Konsumen, yaitu kelompok potensial yang yang
mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan
organisasi.
· Pemasok, meliputi penyediaan input keuangan dan tenaga kerja.
Pesaing. Semua organisasi mempunyai pesaing. Oleh karena itu,
tidak boleh mengabaikan persaingan.
· Kreditor atau kelompok kepentingan khusus. Kreditor atau bank
akan menganalisis secara saksama dan teliti mengenai
perkembangan bisnis dan potensi suatu perusahaan.
b. Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor,
antara lain :
· Kondisi ekonomi. Tingkat bunga , inflasi, perubahan pendapatan
kena pajak, fluktasi pasar saham, dan tahapan siklus bisnis secara
27 | P a g e
umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik
manajemen dalam suatu organisasi.
· Kondisi politik dan hokum. Beberapa peraturan pemerintah
mempunyai dampakyang signifikan kepada keberlangsungan
perusahaan.
· Kondisi sosial budaya. Para manajer harus menyesuaikan diri
dengan adanya perubahan pola dan tren pada masyarakat yang
menjadi tujuan pemasaran.
· Kondisi demografi. Mencakup kebiasaan yang terjadi dalam
karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga, dan
begitu seterusnya.
· Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan
umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami
perubahan.
· Teknologipun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk.
· Globalisasi. Perusahaan perlu mencermati meningkatnya jumlah
pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan
bagian dari lingkungan eksternal.
28 | P a g e
5.Pengertian Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis akan sangat berguna ketika anda
menjalankan kegiatan bisnis. Manajemen sendiri merupakan ilmu
yang berhubungan dengan berbagai hal yang terkait dengan
pengaturan, perancangan dan pengawasan dari suatu kegiatan
termasuk juga bisnis. Istilah manajemen berasal dari kata di bahasa
italia yaitu manggiare atau yang memiliki arti mengendalikan.
Menurut Marg Parker Foler, manajemen merupakan seni untuk
menyelesaikan sesuatu melalui kerja orang lain. Seni ini juga
merupakan cara untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang
dapat memberikan keuntungan bagi keseluruhan organisasi maupun
beberapa pihak. Selain itu, manajemen juga diambil dari kata dalam
29 | P a g e
bahasa Inggris yaitu manage yang memiliki arti mengatur atau
mengelola.
Bisnis memiliki definisi sebagai satu jenis kegiatan yang
bertujuan untuk menjual produk – produk dalam bentuk barang
maupun jasa.
Dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen Bisnis
ialah suatu kegiatan mengatur penjualan produk-produk agar dapat
memberikan keuntungan sebesar besarnya pada para pelakunya.
Manajemen bisnis berguna untuk membantu para pelaku bisnis
dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menghindari adanya
resiko mendapatkan kerugian dalam bisnis tersebut.
6.Komponen bisnis.
Bisnis mencakup beberapa komponen yang saling terkait
dan berhubungan satu dengan yang lain. Komponen komponen dari
bisnis antara lain adalah manajemen bisnis, branding, layanan dan
produk, relasi dan juga pelanggan. Manajemen bisnis merupakan
komponen yang utama dalam sebuah bisnis agar bisa berhasil.
Manajemen memiliki tujuan untuk membuat rencana, mengelola dan
menjalankan suatu bisnis. Komponen lain dari bisnis adalah
branding. Branding atau pembuatan merek adalah suatu komponen
yang penting untuk memberikan citra pada bisnis yang nantinya
akan mendukung dalam pencapaian untuk keberhasilan bisnis.
30 | P a g e
Ketika pembuatan merek dilakukan dengan tepat, maka akan lebih
banyak potensi konsumen yang tertarik pada barang tersebut.
Kualitas merek juga akan menentukan kepercayaan
konsumen yang nantinya akan berpengaruh pada pendapatan dan
keuntungan yang bisa didapatkan dari hasil bisnis tersebut. merek
juga memiliki pengaruh emosional pada masyarakat, yaitu merek
dapat memberikan kesan dan sudut pandang yang berbeda mengenai
suatu barang dan produsen. Layanan dan produk juga termasuk
dalam cakupan manajemen bisnis. Layanan dan produk adalah
komponen komponen dalam bisnis yang ditawarkan ke konsumen
dan pasar. Komponen bisnis selanjutnya adalah partner, yaitu pihak
pihak yang terkait dalam pelaksanaan bisnis dan berperan dalam
usaha pencapaian tujuan kesuksesan dalam bisnis. Komponen
berikutnya yang juga merupakan sangat penting dalam manajemen
bisnis adalah pelanggan. Pelanggan sebagai konsumen dari barang
dan jasa yang ditawarkan oleh suatu produsen ke pasar memiliki
peran penting dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Semakin banyak pelanggan pastinya akan semakin banyak
keuntungan yang diperoleh suatu produsen.
31 | P a g e
7.Perencanaan manajemen bisnis.
Untuk bisa mencapai kesuksesan bisnis yang tepat, maka
diperlukan manajemen bisnis yang terencana dengan matang
sehingga mampu mengarahkan bisnis menuju arah yang tepat dan
mengantisipasi adanya kerugian yang mungkin dihadapi oleh suatu
bisnis. Memulai perencanaan manajemen bisnis bukan hanya
terletak pada modal. Banyak atau sedikitnya modal tidak menjamin
suatu bisnis akan bisa sukses dengan tepat. namun dengan
manajemen yang tepat, maka akan diperoleh pelaksanaan bisnis
yang efisien dalam menggunakan modal yang ters edia. Untuk
mencapai perencanaan manajemen bisnis yang efisien, maka perlu
dilakukan perhitungan yang cermat mengenai modal yang ada
dengan disesuaikan pada kegiatan operasional dari pabrik atau
perusahaan hingga beberapa waktu yang ada di masa depan.
Membuat anggaran jangka panjang yang tepat akan sangat tepat
dalam membantu perusahaan agar bisa mencapai kesuksesan.
8.Proses informasi
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa
latin”processus” yang berarti “berjalan kedepan”.Kata ini
mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah
pada suatu sasaran atau tujuan.Menurut Chaplin(1972),proses
adalah any change in any object or organism particulary a
32 | P a g e
behavioral or psychological change (proses adalah perubahan yang
menyangkut tingkah laku atau kejiwaan).
Dalam psykologi belajar ,proses berarti cara atau langkah
khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga
tercapainya hasil –hasil tertentu (Reber,1988).Jadi proses belajar
dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif,afektif
dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.perubahan itu positif
dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju dari pada keadaan
sebelumnya.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa
berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan
belajar.
Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai
perilaku belajar yang nampak dari luar. Pengertian dari belajar
sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara
berbeda-beda definisi dari belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa
belajar merupakan hal yang penting dalambidang pendidikan. Tentu
saja dalam proses belajar terdapat teori – teori yang memunculkan
adanyabelajar.
Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan
teori – teori belajar sebagai temuan mereka untuk mengembangkan
33 | P a g e
pemikiran belajar mereka. Era globalisasi telah membawa berbagai
perubahan yang memunculkan adanya teori – teori belajar yang baru
guna menyempurnakan teori – teori yang telah ada sebelumnya.
Akan tetapi, kita sebagai insan tak bisa bertolak dengan adanya teori
belajar yang telah ada sebelumnya.Adapun teori belajar selalu
bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar tertentu.
Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat
pesat. Dengan bermunculnya teori – teori yang baru akan
menyempurnakan teori – teori yang sebelumnya. Berbagai teori
belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan adanya teori
tersebut. tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan
tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap teori belajar juga
terdapat kritikan – kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut.
dalam hal ini, penulis akan mengkaji teori belajar proses
pengolahan informasi.
Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam
kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan
sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku.
Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar
tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan
lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola
informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon
stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar
kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan
pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan
34 | P a g e
yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara
efektif.
9.Pengertian teori proses informasi
A. Pandangan Robert M Gagne
Menurut Robert M Gagne,belajar dipandang sebagaiproses
pengolahan informasi. Robert M. Gagne adalah seorang psikolog
pendidikan berkebangsaan Amerika yang terkenal dengan
penemuannya berupa condition of learning.Teori informasi
psikologi muncul dari temuan dan modifikasi dari teori matematika,
yang disusun oleh para peneliti untuk menilai dan meninngkatkan
penggiriman pesan. Pembelajaran di kelas merupakan teori proses
informasi yang berkaitan secaara langsung dengan proses kognitif.
Teori informasi memberikan persfektif baru pada pengolahan
pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Dalam
teori pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan
penyimpanan di dalam memori jangka panjang. Teori ini
mengajarkan kepada siswa siasat untuk memecahkan masalah.
Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang .Adalah
Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa
dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Edgar Dale
mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
35 | P a g e
Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah
menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat
dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran
menjadi semakin hidup. Robert Gagne merupakan salah satu tokoh
pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses
memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi,
serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Asumsi
yang mendasari teori pemrosesan informasi Robert M Gagne adalah
bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari
pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam
pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi
internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal
yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai
hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu.
Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan
yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase
yaitu :
a. Motivasi
b. pemahaman
c. pemerolehan
d. penyimpanan
36 | P a g e
e. ingatan kembali
f. generalisasi
g. perlakuan
h. umpan balik.
B. Pandangan Slavin (2000)
Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang
belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan
pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175).
Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah
informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh
karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang
dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui
beberapa indera. Komponen pertama dari sistem memori yang
dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi penginderaan.
Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi dari
indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak
lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi suatu proses terhadap
informasi yang disimpan dalam register penginderaan, maka dengan
cepat informasi itu akan hilang. Keberadaan register penginderaan
mempunyai dua implikasi penting dalam pendidikan. Pertama,
orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi
itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk
membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk
37 | P a g e
ke dalam kesadaran, (Slavin, 2000: 176).Interpretasi seseorang
terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari
stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena
persepsi dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu,
pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain.Informasi yang
dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke
komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka
pendek.Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan
informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu
cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek
adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya
berkali-kali.
Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem
memori tempat menyimpan informasi untuk periode panjang.
D. Tulving (1993) dalam (Slavin, 2000: 181)
Membagi memori jangka panjang menjadi tiga
bagian:
a. .Memori episodik, yaitu bagian memori jangka panjang
yang menyimpan gambaran dari pengalaman-pangalaman
pribadi kita.
38 | P a g e
b. Memori semantik, yaitu suatu bagian dari memori jangka
panjang yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum.
c. .Memori prosedural adalah memori yang menyimpan
informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu.
D. Pandangan Ausubel (1968)
Ausubel mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan
baru merupakan fungsi srtuktur kognitif yang telah dimiliki
individu. Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata
didalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan
yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh
individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang
rinci Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses
penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan
informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali
informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses
penelusuran bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling
umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci,
sampai informasi yang diinginkan diperoleh.
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan
tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup
beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran
sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-
proses internal dalam kegiatan belajar adalah :
39 | P a g e
a. Menarik perhatian.
b. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa.
c. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar.
d. Menyajikan bahan peransangan.
e. Memberikan bimbingan belajar.
f. Mendorong unjuk kerja.
g. Memberikan balikan informative.
h. Menilai unjuk kerja .
i. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan
strategi pembelajaran yang
Berpijak pada teori pemrosesan informasi :
a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih
menonjol.
b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek.
c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar
kepada tujuan yang ingin dicapai .
e. Adanya transfer belajar pada lingkungan
kehidupan yang sesungguhnya.
f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai
irama masing-masing individu ‘
g. Balikan informativ memberikan rambu-rambu
yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah
dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang
diharapkan.
40 | P a g e
E. Pandangan Zigler dan STevenso (1993 )
Teori pemrosesan informasi didasarkan atas tiga asumsi
umum,pertama pikiran dipandang sebagai suatu system
penyimpanan dan pengembalian informasi.Kedua individu-individu
memproses informasi dari lingkungannya,dan yang ketiga terdapat
keterbatasan pada kapasitas memproses informasi dari seorang
individu.
Berdasarkan asumsi itu dapat dipahami bahwa teori pemrosesan
informasi lebih menekankan kepada bagaimana individu
memproses informasi tentang dunia mereka ,bagaimana informasi
itu masuk kedalam fikiran dan bagaimana informasi disimpan dan
disebarkan dan bagaimana asumsi diambil kembali untuk
melaksanakan aktifitas-aktifitas yang komplek seperti memecahkan
masalah dan berfikir.jadi inti dari pendekatan pemrosesan informasi
adalah proses memori dan proses berfikir.menurut pendekatan ini
anak didik secara bertahap mengembangkan kapasitan memperoleh
informasi dan secara bertahap pula mereka mereka mendapatkan
pengetahuan dan keahlian yang komplek.
2.2 Diagram Pemrosesan Informasi
Teori belajar kognitif memandang belajar sebagai proses
pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk
41 | P a g e
dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar.
Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal
berfikir, yakni proses pengolahan informasi
Teori belajar yang cocok serta dapat menjawab dua
pertanyaan didepan adalah suatu teori belajar yang oleh Gagne
(1988) disebut dengan ‘Information Processing Learning Theory’.
Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan di dalam
otak manusia di saat memroses suatu informasi. Karenanya teori
belajar tadi disebut juga ‘Information-Processing Model’ oleh
Lefrancois atau ‘Model Pemrosesan Informasi’. Beberapa model
telah dikembangkan di antaranya oleh Gagne (1984), Gage dan
Berliner (1988) serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam
ingatan yaitu: sensory memory atau Memori Inderawi (MI),Memori
Jangka Pendek (MJPd) atau short-term/working memory, serta
Memori Jangka Panjang (MJPj) atau long-term memory. Berdasar
ketiga model tersebut dapat dikembangkan diagram pemrosesan
informasi berikut ini:.
Gambar tersebut menunjukkan menunjukkan informasi
diproses dan disimpan dalam tiga tahap.Menunjukkan titik awal dan
akhir dari peristiwa pengolahan informasi. Garis putus-putus
menunjukkan batas antara kognitif internal dan dunia eksternal.
Dalam model tersebut tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya,
panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan
disimpan secara cepat di dalam sistem penampungan penginderaan
jangka pendek. Apabila informasi itu diperhatikan, maka informasi
42 | P a g e
itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan
memori kerja. Apabila informasi di dalam kedua penampungan
tersebut diulang-ulang atau disandikan, maka dapat dimasukkan ke
dalam memori jangka panjang.
Kebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena informasi di
dalam memori jangka pendek tidak pernah ditransfer ke memori
jangka panjang. Tapi bisa juga terjadi karena seseorang kehilangan
kemampuannya dalam mengingat informasi yang telah ada di
dalam memori jangka panjang. Bisa juga karena interferensi, yaitu
terjadi apabila informasi bercampur dengan atau tergeser oleh
informasi lain.
Ada dua bentuk pelancaran dalam membangkitkan ingatan, yaitu:
a. pelancaran proaktif = Seseorang mengingat
informasi sebelumnya apabila informasi yang baru
dipelajari memiliki karakter yang sama.
b. pelancaran retroaktif = Seseorang mempelajari
informasi baru akan memantapkan ingatan informasi yang
telah dipelajari
Memori Inderawi (MI)
Sebagaimana terlihat pada diagram di atas, suatu
masukan/informasi yang terdapat pada stimulus atau rangsangan
dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi
tersebut menurut Lefrancois akan tersimpan di dalamingatan selama
43 | P a g e
tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi
tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan
sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini
biasanya disebut ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’.
Berdasar pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah
disimpulkan bahwa, seperti yang telah sering dialami para guru,
pesan atau keterangan yang disampaikan seorang guru dapat hilang
seluruhnya dari ingatan para siswa jika pesan atau keterangan
tersebut terkategori sebagai ingatan inderawi. Alasanya, seperti
sudah dipaparkan tadi, Ingatan Inderawi hanya dapat bertahan di
dalam pikiran manusia selama tidak lebih dari satu detik saja.
Pertanyaan penting yang dapat dimunculkan adalah: Bagaimana
caranya agar informasi atas keterangan seorang guru tidak akan
hilang begitu saja dari ingatan siswa?
Pertama ,orang biasanya memperhatikan rangsangan jika
rangsangan tersebut mengandung sesuatu yang menarik perhatian
.maka sebagai guru kita mungkin membuat respon yang terorientasi
jika rangsangan dihadirkan.
Kedua, orang lebih memperhatikan jika rangsangan
melibatkan pola yang dikenal.sejauh ini kita memancing pikiran
siswa lebih dulu sebelum kita memulai presentasi.Kita dapat
mengambil keuntungan dari prinsip ini.
Memori Jangka Pendek (MJPd)
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian siswa,
tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan
44 | P a g e
perhatian dari mereka. Suatu informasi baru yang mendapat
perhatian seorang siswa lalu terkategori sebagai MJPd sebagaimana
dinyatakan Gage dan Berliner (1988, p.285) berikut: “When we pay
attention to a stimulus, the informations represented by that stimulus
goes into short-term memory or working memory.” Jelaslah bahwa
MJPd adalah setiap Ingatan Inderawi yang stimulusnya mendapat
perhatian dari seseorang. Dengan kata lain, MJPd tidak akan
terbentuk di dalam otak siswa tanpa adanya perhatian dari siswa
terhadap informasi tersebut. MJPd ini menurut Lefrancois dapat
bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik. Sebagai
akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan ini
lalu menjadi sangat penting untuk diketahui para guru dan
diharapkan akan dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran di
kelasnya.
Sekali lagi, perhatian para siswa terhadap informasi atau
masukan dari para guru akan sangat menentukan diterima tidaknya
suatu informasi yang disampaikan para guru tersebut. Karenanya,
untuk menarik perhatian para siswa terhadap bahan yang disajikan,
di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat
yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak-
anak, bagian ini sangat penting.” Tidak hanya itu, aksi diamseorang
guru ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting di
papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur
warna untuk materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan
materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer telinga
merupakan usaha-usaha yang patut dihargai dari seorang guru
45 | P a g e
selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya.
Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan
kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa sendiri, sehingga para
siswa akan mau belajar dan memperhatikan para gurunya selama
proses pembelajaran sedang berlangsung.
Memori Jangka Panjang (MJPJ)
Mengapa Ibukota Indonesia jauh lebih mudah diingat
daripada Ibukota Negeria? Untuk menjawabnya, perlu disadari
adanya suatu kenyataan bahwa Jakarta jauh lebih sering disebut dan
didengar namanya daripada Lagos; misalnya dari buku,
pembicaraan,televisi, ataupun koran. Karenanya, Jakarta sebagai
Ibukota Indonesia kemungkinan besar sudah tersimpan di dalam
MJPJ Informasi yang sudah tersimpan di dalam MJPJ ini sulit untuk
hilang, sehingga Jakarta dapat diingat dengan mudah. Jelaslah
bahwa MJPJ adalah MJPJ yang mendapat pengulangan. Kata
lainnya MJPJ tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan.
Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata
kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan selama di
kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat
menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan
yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada
guru berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan
jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit daripada 1 × 60 menit.
Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus
46 | P a g e
diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat
diingat siswa dengan mudah adalah:
a. Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat
siswa dari pada sesuatu yang tidak dipahaminya.
Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945
akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan
51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para
siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI
pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17–08–
1945.
b. Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh
lebih mudah diingat siswa daripada hal-hal yang belum
terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49,
1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada
mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan
baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
c. Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah
diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara
televisi yang menarik perhatian para siswa akan
memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di
depan TV dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat
dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi
juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik
perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan
tentunya juga bagi para guru.
47 | P a g e
hubungan dengan sistem informasi :
Serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan logika
mengenai bagaimana suatu tugas bisnis tertentu di kerjakan, serta
mewakili cara unik suatu organisasi dalam mengoordinasikan
pekerjaan, informasi, dan pengetahuan yang mereka miliki. Manajer
harus memperhatikan proses bisnis karena mereka menentukan
seberapa baik organisasi tersebut menjalankan kegiatan bisnisnya,
serta merupakan sumber dari keunggulan strategis. Pada setiap
fungsi utama bisnis, terdapat proses-proses bisnis yang spesifik,
tetapi banyak proses bisnis yang lintas area fungsional. Sistem
Informasi mengotomatisasi bagian-bagian dari proses bisnis, serta
mereka dapat membantu perusahaan merancang ulang dan
memperlancar proses-proses ini. Dengan adanya sistem informasi,
sebuah bisnis bisa lebih efisien dan efektif dalam pengelolaannya
sesuai prinsip manajemen.
48 | P a g e
Contoh Kasus :
CONTOH ANALISIS VALUE CHAIN
Analisis value chain ini mengambil contoh pada sebuah
perusahaan fotokopi (copier manufacturer) tabel contoh di bawah
ini menunjukan apa yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan
secara spesifik yaitu dengan mengadakan diferensiasi dalam rantai
nilai untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari para pesaing.
Versi dasar dapat terlihat kontras bila dibandingkan dengan value
chain kompetitor, yang dapat dibuat analisis secara terpisah.
Template value chain secara bertahap menambahkan analisis waktu,
biaya total yang dapat diidentifikasi untuk tiap kegiatan. Dan
tergantung kepada biaya-biaya yang dapat diidentifikasi biaya yang
didasarkan perunit yang mana merupakan tujuan akhir dari analisis.
Gambar 2 Contoh Analisis Rantai Nilai Porter pada perusahaan fotokopi.
49 | P a g e
 Proses Bisnis Pada Sistem Inforsmasi
• Pelanggan yg ingin membeli furniture harus
mendaftar terlebih dahulu. Pelanggan akan
mendatangi bagian pendaftaran.
Bagian Pendaftaran akan
meminta pelanggan untuk mengisi
formPendaftaran. Kemudian Bagian pendaftaran
akan menginput data pelanggan ke dalam sistem.
• Setelah data tersimpan, pelanggan sudah mulai
bisa melakukan pemesanan furniture. Pelanggan
memberikan detail pemesanannya kepada Bagian
Penjualan. Bagian Penjualan akan langsung
menginput data pemesanan ke komputer. Setelah
itu, bagian penjualan akan mencetak Surat
50 | P a g e
Pesanan. Hasil cetak tersebut dibuat 3 rangkap,
rangkap 1 untuk pelanggan, rangkap 2 untuk
Bagian Gudang, dan rangkap 3 untuk diarsip.
• Setelah selesai melakukan proses pemesanan,
pelanggan dapat membayar pesanannya. Bagian
Penjualan akan mencetak Bukti Pembayaran dan
memberikan data pesanan kepada Bagian Gudang
untuk dilakukan proses packing.
• Bagian Gudang akan membuat Surat Jalan
berdasarkan Surat Pesanan. Kemudian
menyerahkanfurniture yang sudah di-packing ke
Bagian Pengiriman beserta Surat Jalan untuk
kemudian dikirimkan kepada pelanggan.
CLASS DIAGRAM
51 | P a g e
TABLE
11.Manajemen Bisnis Dan Proses Informasi
52 | P a g e
Suatu perusahaan manufaktur menyiapkan strategi
bisnisnya kemudian proses bisnis dilaksanakan sesuai dengan
strategi bisnis tersebut. dan dari jalannya proses bisnis
menghasilkan poin - poin yang menjadi kekurangan dankelebihan
dari proses tersebut kemudian dari poin - poin tersebut dijadikan
pertimbangan untuk pembuatan strategi bisnis perusahaan
manufaktur di masa mendatang.
53 | P a g e
Referensi :
1. http://mgtstrategi.blogspot.co.id/2010/04/rantai-nilai-value-chain-
porter.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_nilai
3. https://indra020890.wordpress.com/2009/12/02/proses-bisnis-
sistem-informasi/
4. http://deargenovese.blogspot.co.id/2015/11/proses-bisnis.html
5. http://www.metode-algoritma.com/2013/06/business-process-
management-manajamen.html
6. https://oliverazaq.wordpress.com/2011/10/17/manajemen-proses-
bisnis-faktor-sukses-implementasi-teknologi-informasi-di-
organisasi-bisnis/
7. Boar, Bernard H. The Art of Strategic Planning for Information
Technology, New York: John Wiley & Sons, Inc, 2001.
8. John Ward dan Joe Peppard,. Strategic Planning for Information
Systems:Third Edition. England : John Wiley & Sons Ltd, 2002.
54 | P a g e

More Related Content

What's hot

Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikFirman Pratama
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transferwidya adhy
 
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaPresentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaIndah Dwi Lestari
 
Makalah SPM (Harga Transfer)
Makalah SPM (Harga Transfer)Makalah SPM (Harga Transfer)
Makalah SPM (Harga Transfer)Abdul Haris
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...humannisa
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
 
Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Rahma Arzzalindh
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalPutriaRahmadani2
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokanRizky Akbar
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitastaufiq1335
 

What's hot (18)

Biaya mutu
Biaya mutuBiaya mutu
Biaya mutu
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
Bab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasanBab 2 pembahasan
Bab 2 pembahasan
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biayaPresentasi kelompok 2 manajemen biaya
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
 
Makalah SPM (Harga Transfer)
Makalah SPM (Harga Transfer)Makalah SPM (Harga Transfer)
Makalah SPM (Harga Transfer)
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas Biaya Kualitas dan Produktifitas
Biaya Kualitas dan Produktifitas
 
Scm 04 desain jaringan
Scm 04   desain jaringanScm 04   desain jaringan
Scm 04 desain jaringan
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-finalDokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
Dokumen.tips manajemen biaya-stratejik-final
 
scm
scmscm
scm
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitas
 
Rangkuman UTS Matkul SCM
 Rangkuman UTS Matkul SCM Rangkuman UTS Matkul SCM
Rangkuman UTS Matkul SCM
 

Similar to Dosen : Rismayani S.Kom, M.T( Infomasi Dan Proses Bisnis Klp 3 kls D(SI)) Part.2

Intro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIntro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIvan Giovanni
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisFrans Frans
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisfranskamban19
 
Strategi cost management chap 2 john K shank
Strategi cost management chap 2 john K shankStrategi cost management chap 2 john K shank
Strategi cost management chap 2 john K shankAmelia Arista
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnisFrans Frans
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...parluhutan silitonga
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...parluhutan silitonga
 
Informasi dan Proses bisnis
Informasi dan Proses bisnisInformasi dan Proses bisnis
Informasi dan Proses bisnisbagas_trihambodo
 
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptx
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptxManajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptx
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptxNurmaOktavia
 
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)ItanNayaAnnisaTyara1
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...aryarhms
 
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )Iing Pamungkas
 
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikBahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikFarah Fauziah Hilman
 
Internal Environment Analysis from Value Chain Management
Internal  Environment Analysis from Value Chain ManagementInternal  Environment Analysis from Value Chain Management
Internal Environment Analysis from Value Chain ManagementAlfrianty Sauran
 
Akuntansi biaya abc..untuk presentasi
Akuntansi biaya abc..untuk presentasiAkuntansi biaya abc..untuk presentasi
Akuntansi biaya abc..untuk presentasiwelly yusup
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1Agus Witono
 
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan globalKtuCana
 

Similar to Dosen : Rismayani S.Kom, M.T( Infomasi Dan Proses Bisnis Klp 3 kls D(SI)) Part.2 (20)

Manajemen Stratejik 4
Manajemen Stratejik  4Manajemen Stratejik  4
Manajemen Stratejik 4
 
Intro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIntro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCM
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Strategi cost management chap 2 john K shank
Strategi cost management chap 2 john K shankStrategi cost management chap 2 john K shank
Strategi cost management chap 2 john K shank
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnis
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
 
Informasi dan Proses bisnis
Informasi dan Proses bisnisInformasi dan Proses bisnis
Informasi dan Proses bisnis
 
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptx
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptxManajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptx
Manajemen_biaya_strategi_ppt (1).pptx
 
Manajemen distribusi
Manajemen distribusiManajemen distribusi
Manajemen distribusi
 
Implementasi strategi
Implementasi strategi Implementasi strategi
Implementasi strategi
 
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
 
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )
COST MODEL - REKAYASA NILAI ( VALUE ENGINEERING )
 
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen StratejikBahan belajar uts Manajemen Stratejik
Bahan belajar uts Manajemen Stratejik
 
Internal Environment Analysis from Value Chain Management
Internal  Environment Analysis from Value Chain ManagementInternal  Environment Analysis from Value Chain Management
Internal Environment Analysis from Value Chain Management
 
Akuntansi biaya abc..untuk presentasi
Akuntansi biaya abc..untuk presentasiAkuntansi biaya abc..untuk presentasi
Akuntansi biaya abc..untuk presentasi
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
 
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
 

Recently uploaded

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 

Recently uploaded (11)

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

Dosen : Rismayani S.Kom, M.T( Infomasi Dan Proses Bisnis Klp 3 kls D(SI)) Part.2

  • 1. 1 | P a g e DAFTARISI A. Rantai nilai porter’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) 1. daftar nilai (value chain)porter’s . . . . . . . . . . . . (3) 2. analisarantai nilai (analisavalue chain) . . . . . . . . (5) 3. konseprantai nilai porter’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . (9) B. Evenpada prosesbisni .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(13) 1. prosesbisnis.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(13) 2. karakteristikprosesbisnis .. . . . . . . . . . . . . . . . . .(15) 3. permodelanprosesbisnis... . . . . . . . . . . . . . . . . .(15) 4. tahap analisisdandesainprosesbisnis... . . . . . . (16) C. Manajemenbisnisdanprose bisnis.... . . . . . . . . . . . . .(19) 1. pengertianmanajemen... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(19) 2. fungsi manajemen... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(21) 3. tingkatlevel manajemen.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (23) 4. pergertianbisnis... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (24) 5. pengertianmanajemenbisnis.. . ... . . . . . . . . . . . (28) 6. komponenbisnis .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . (29) 7. perencanaanmanajemenbisnis . . . . . .. . . . . . . . (31) 8. proses informasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (31) 9. pengertianprosesteori informasi .. . ... . . . . . . . (34) D.ContohKasus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (48)
  • 2. 2 | P a g e A. RANTAI NILAI PORTER’S Di Era Globalisasi seperti saat ini mengharuskan perusahaan bersaing semakin ketat untuk tetap bisa bertahan di antara perusahaan- perusahaan yang ada. Untuk itu di perlukan strategi yang tepat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Sebuah perusahaan dikatakan menguntungkan ketika nilai yang diperoleh tidak melebihi biaya dalam menciptakan produk. Keputusan untuk menentukan stratagi kompetitif yang akan di aplikasikan apakah menggunakan strategi : Low Cost atau diferensiasi ( porter, 1985 ). Sebagai contoh, strategi Low cost membutuhkan penekanan pada pemeliharaan/ pengelolaan struktur biaya yang lebih rendah dari para pesaing secara signifikan. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan membatasi penawaran produk, mengurangi tingkat kerumitan produk, atau pembatas an layanan konsumen. Strategi diferensiasi juga membutuhkan usaha pengendalian biaya secara berkelanjutan, tetapi penekanan strategi manajemen akan diarahkan pada diferensiasi produk.
  • 3. 3 | P a g e 1. RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) PORTER’S Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan. Konsep rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam buku ‘Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior Performance’. Porter memberikan pemahaman rantai nilai sebagai sebuah kombinasi dari sembilan aktivitas operasi penambahan nilai umum dalam sebuah perusahaan. Fokus utama dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan kepada konsumen, proses saling tergantung yang menghasilkan nilai, dan permintaan yang dihasilkan serta arus dana yang dibuat (Feller, Shunk, dan Callarman, 2006:1). The value chain displays total value, and consists of value activities and margin. Value activities are the physically and technologically distinct activities a firm performs. These are the building blocks by which a firm creates a product valuable to its buyers. Margin is the difference between total value and the collective cost of performing the value activities. Margin can be
  • 4. 4 | P a g e measured in a variety of ways. Supplier and channel value chains also include a margin that is important to isolate in understanding in the source of a firm’s cost position, since supplier and channel margin are part of the total cost borne by the buyer (Porter, 1998:38) Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan menciptakan sebuah produk yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan selisih antara nilai total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin dapat diukur dalam berbagai cara. Saluran emasok dan rantai nilai juga mencakup marjin yang penting untuk dipisahkan dalam memahami sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran pemasok dan marjin merupakan bagian dari totalbiaya yang ditanggung pembeli. Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai. Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan perusahaan untuk memahami posisi biayanya dan untuk
  • 5. 5 | P a g e mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi dari strategi tingkat-bisnisnya. Rantai nilai menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap bahan baku ke pelanggan akhir (Hitt, Ireland, Hoskisson, 2001:125). The value chain describes the full range of activities which are required to bring a product or service from conception, through the different phases of production (involving a combination of physical transformation and the input of various producer services), delivery to final consumers, and final disposal after use (Kaplinsky, Morris, 2001:4) Rantai nilai menggambarkan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui berbagai tahapan produksi (melibatkan kombinasi transformasi fisik dan masukan dari berbagai produsen jasa), pengiriman pada konsumen akhir, dan pembuangan akhir setelah digunakan. 2. Analisis Rantai Nilai (Analisis Value Chain) dari Porter Porter (1980) berpendapat bahwa suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitifnya dengan mengembangkan salah satu dari dua strategi umum yaitu low cost strategy dan differentiation strategy. a. Low-cost strategy Fokus utama dari low - cost strategy adalah mencapai kos yang lebih rendah secara relatifnya dibandingkan dengan kompetitor (cost leadership). Cost leadership dapat dicapai dengan
  • 6. 6 | P a g e beberapa pendekatan, antara lain economic of scale in production, experience curve effects, high cost control, dan cost minimization dalam area research and development, sales, atau advertizing. b. Differentiation strategy Fokus utama differentiation strategy adalah menciptakan suatu produk yang unik bagi konsumen atau memiliki atribut yang berbeda secara signifikan dengan produk pesaing dan atribut tersebut penting dan bernilai bagi konsumen. Keunikan produk dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain brand royalty, superior customer service, dealer network product design, atau technology. Perusahaan akan dapat mengembangkan cost leadership ataudifferentiation tergantung pada bagaimana perusahaan mengelola value chainyang dimiliki. Competitive advantage akan dicapai bila perusahaan dapat memberikan customer value yang lebih tinggi daripada kompetitor untuk kos yang sama atau customer value yang sama untuk kos yang lebih rendah daripada kompetitor.
  • 7. 7 | P a g e Metode Analisis Value Chain Metode analisis value chain meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Identifikasi value chain industri, pembebanan cost, pendapatan dan aset untuk nilai aktivitas Langkah ini harus dilakukan dengan ide untuk mendapatkancompetitive advantage. Penilaian competitive advantage tidak dapat diuji sepenuhnya pada level industri secara keseluruhan. Value chain suatu industri dibagi dalam aktivitas yang berbeda sehingga starting point analisis kos didefinisikan dalam value chain industri kemudian menetapkan kos, pendapatan dan aset dalam berbagai nilai aktivitas. Aktivitas ini untuk membangun blok perusahaan dalam industri untuk manciptakan produk yang bernilai bagi pembeli. Aktivitas-aktivitas harus diisolasi dan dipisahkan jika sesuai dengan kondisi-kondisi berikut. Aktivitas-aktivitas tersebut menggambarkan persentase yang signifikan dengan kos operasional, perilaku kos ak-tivitas(cost driver) berbeda, aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan oleh kompetitor dalam cara yang berbeda. Setelah mengidentifikasi value chain, kos operasional, pendapatan dan aset harus dibebankan pada nilai aktivitas secara individual. Untuk nilai aktivitas intermediate, pendapatan harus
  • 8. 8 | P a g e ditetapkan dengan menyesuaikan harga transfer internal dengan harga pasar. b. Mendiagnosis Cost Driver Dalam akuntansi manajemen konvensional fungsi utama suatu cost driver adalah volume output. Konsep kos berhubungan dengan volume input, kos tetap versus kos variabel, kos rata-rata versus kos marginal, kos volume analisis profit, analisis break event, budget fleksibel, dan margin kontribusi. Dalam rerangka kerja value chain sangat berbeda, volume output dipandang untuk menangkap sejumlah kccil variasi perilaku biaya. Oleh karena itu, biasanya digunakan cost driver multiple, yaitu cost driver yang berbeda untuk berbagai nilai aktivitas yang berbeda. Cost driver dibagi dalam dua kategori, yaitu struktural cost driver dan executional cost driver.
  • 9. 9 | P a g e 3. Konsep Rantai Nilai Porter’s Hitt, Ireland, Hoskisson (2001:127) menjabarkan kembali potensi penciptaan nilai dari aktivitas primer dan pendukung. a. Aktivitas Primer 1) Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima, menyimpan, dan menyebarkan input-input ke produk. Termasuk di dalamnya penanganan bahan baku, gudang dan kontrol persediaan. 2) Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi input-input yang disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya permesinan, pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan. 3) Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan bahan baku, dan pemrosesan pesanan.
  • 10. 10 | P a g e 4) Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas- aktivitas yang diselesaikan untuk menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan dapat membeli produk dan mempengaruhi mereka untuk melakukannya. Untuk secara efektif memasarkan danmenjual produk, perusahaan mengembangkan iklan-iklan dan kampanye professional, memilih jaringan distribusi yang tepat, dan memilih, mengembangkan, dan mendukung tenaga penjualan mereka. 5) Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara nilai produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas yang berkaitan dengan jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian. b. Aktivitas Pendukung 1) Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk membeli input-input yang diperlukan untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian meliputi item-item yang semuanya dikonsumsi selama proses manufaktur produk. 2) Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas - aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang digunakan perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan teknologi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk,
  • 11. 11 | P a g e misalnya peralatan proses, desain riset, dan pengembangan dasar, dan prosedur pemberian servis. 3) Human resources management (manajemen sumber daya manusia), aktivitas-aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan pemberian kompensasi kepada semua personel. 4) Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration (administrasi umum), infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas seperti general management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintah, yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh rantai nilai melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan konsisten mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti. Michael E. Porter (1998:43-44) menjelaskan mengenai tipe aktivitas. Dalam setiap kategori aktivitas primer dan pendukung, terdapat tiga tipe aktivitas yang memainkan peranan yang berbeda dalam keunggulan kompetitif: 1) Langsung: aktivitas yang secara langsung terlibat dalam menciptakan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, bagian mesin, operasi tenaga penjualan, periklanan, desain produk, rekrutmen, dll.
  • 12. 12 | P a g e 2) Tidak Langsung: aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas langsung secara terus menerus, seperti pemeliharaan, penjadwalan pengoperasian fasilitas, tenaga administrasi penjualan, administrasi penelitian, catatan vendor. 3) Jaminan Kualitas: aktivitas yang menjamin kualitas kegiatan lain, seperti pemantauan, inspeksi, pengujian, meninjau, memeriksa, menyesuaikan dan pengerjaan ulang. Jamina kualitas tidak identik dengan manajemen mutu, karena banyak aktivitas nilai memberikan kontribusi terhadap kualitas.
  • 13. 13 | P a g e B. Even Pada Proses Bisnis 1. Proses Bisnis Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas yang dirancang untuk menyelesaikan tujuan strategik sebuah organisasi, seperti pelanggan dan pasar (Hollander, Denna, dan Cherrington, 2000). Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik antara lain (Sparx System, 2004) 1. Memiliki tujuan 2. Memiliki input tertentu 3. Memiliki output tertentu 4. Menggunakan sumberdaya 5. Memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan 6. Dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional. 7. Menciptakan suatu nilai untuk konsumen. Pelanggan dapat berupa internal atau eksternal.
  • 14. 14 | P a g e Lebih lanjut lagi, definisi di atas menegaskan akan pentingnya aspek bagaimana cara sebuah produk dikerjakan dalam organisasi, bertolakbelakang dengan fokus yang menekankan pada aspek apa produk yang dikeluarkan. Proses bisnis dijelaskan secara terinci dalam bentuk aktifitas tertentu yang disebut peristiwa (event). Seluruh peristiwa terdiri dari aktifitas-aktifitas yang lebih rinci lagi, yang dapat berupa bagian dari proses operasi, proses informasi, dan proses manajemen. Proses operasi merupakan rangkaian peristiwa operasional dalam rangka menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan. Peristiwa semacam pemasaran barang, penerimaan order, pengiriman barang, dan pembayaran adalah contoh berbagai peristiwa yang termasuk dalam proses bisnis operasi penjualan Proses informasi mencakup tiga aktifitas utama: pencatatan data atas transaksi operasi, pemeliharaan data referensi yang penting atas kumpulan operasional tersebut, dan pelaporan informasi yang berguna pada manajemen – dan sistem informasi akuntansi merupakan representasi proses informasi. Proses manajemen menggunakan input dari proses operas i dan proses informasi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan sebagai outputnya.
  • 15. 15 | P a g e 2. Karakteristik Proses Bisnis Definability : harus jelas dalam mendefinisikan batasan-batasan, masukan (input)dan keluaran (output) Order : harus terdiri dari urutan aktivitas berdasarkan waktu maupun spasial Customer : harus ada yang menjadi penerima hasil proses, disebut dengen costumer Value-adding : transformasi yang terjadi di dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima Embeddedness : sebuah proses yang tertanam di sebuah struktur organisasi Cross-functionality : harus mencakup proses umum, walaupun idak mencakup beberapa fungsi 3. Permodelan Proses Bisnis Proses bisnis dapat dimodelkan ke dalam beberapa notasi yang tersedia seperti Event – driven Process Chain (EPC),UML Activity Diagram dan Business Process Modelling Notation (BPMN) Business Process Modelling Notation (BPMN)  BPMN?
  • 16. 16 | P a g e BPMN adalah suatu metode pemodelan proses bisnis dan juga sebagai alat desain pada sistem berbasis pesan. BPMN mendefinisikan sebuah diagram proses bisnis yang di dasarkan pada teknik flowchart untuk membuat model grafis dari operasi proses bisnis. (IBM corp)  Tujuan BPMN? BPMN menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa di mengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis  Flow object yang digunakan BPMN ? berdasarkan definisi IBM, BPMN memiliki 3 flow object yaitu : event, activity dan gateway. sedangkan flow yang digunakan untuk menggabungkan antar objek yang tersedia adalah : sequance flow, message flow, dan association 4. Tahapan Analisis dan Desain Proses Bisnis pada umumnya, siklus analisis dan desain proses bisnis memiliki 4 tahapan yaitu Analisis dan desain meliputi validasi, simulasi, dan verifikasi dengan melakukan survei terhadap lingkungan organisasi dan lingkungan teknis. Tahapan yang kedua adalah Konfiguasi yang meliputi seleksi sistem, implementasi, testing dan pengembangan. yang ketiga adalah tahap Pelaksanaan
  • 17. 17 | P a g e yang meliputi operasional, monitoring dan maintenance setelah proses bisnis di implementasikan untuk mengetahui apa proses bisnis yang digunakan dapat dengan baik di laksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. dan tahapan yang terakhir adalah Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas bisnis. dalam evaluasi, mengevaluasi log informasi menggunakan teknik monitoring aktivitas bisnis untuk mengidentifikasi model proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional. untuk tahapan yang lebih spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Level Enterprise mengidentifikasi strategi serta visi misi organisasi melalui Renstra (Rencana Strategis) organisasi yang biasanya merupakan susunan tujuan, output-an organisasi dan cara pencapaiannya dalam jangka panjang (5-10 tahun kedepan). 2. Proses Bisnis level Enterprise proses bisnis ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya. tahapan ini melakukan survei internal organisasi untuk mengetahui proses bisnis yang terjadi dan value chain-nya (identifikasi proses, aktivitas dan data). kemudian dilanjutkan dengan proses Re-design berdasarkan data-data yang ada (analisa SWOT, analisis Gap, dsb) untuk mengetahui proses perbaikan yang akan dilakukan dan cara mencapainya. untuk menentukan nilai-nilai yang termuat dalam setiap tahapan proses bisnis organisasi (Value chain) dilakukan
  • 18. 18 | P a g e pengembangan diragram organisasi, pendefinisian value chain, pendefinisian stakeholder. setelah mendapatkan value chain, melakukan identifikasi aktivitas dan prosedur proses bisnis organisasi. kemudian memodelkannya untuk menggambarkan aktivitas dan prosedur dengan struktur penyusunan model proses bisnis sebagai berikut : Organizational diagram, Business process diagram, sub process activity, procedure activity. 3. Implementasi dari hasil tahapan sebelumnya, akan bisa dilakukan usulan improvement berdasarkan analisan SWOT dan Gap.
  • 19. 19 | P a g e C. Manajemen Bisnis dan Proses Informasi 1.Pengertian Manajemen Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu manage, atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola. Definisi Manajemen adalah suatu senimengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasimelalui proses perencanaan (Planning),pengorganisasian (Organizing),dan mengelola (Controlling)sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien. Pengertian dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli  Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).  Manajemen adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu, ilmu dan seni tidaklah bertentangan,namun masing masing saling melengkapi (Koontz)
  • 20. 20 | P a g e  Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,pengorganisisasian,pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas atau organisasidan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Stoner)  Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasidalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)  Manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan dengan usaha orang yang lain (Lawrance A Appley)  Manajemen sebagai suatu seni,tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain (Mary Parker F)
  • 21. 21 | P a g e 2.FungsiManajemen Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management” oleh Louis A. Alen Fungsiutama manajemen sebagaiberikut: 1. Memimpin (Leading) Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi.fungsi ini meliputi:  mengambil keputusan (decision maker);  melakukan komunikasi (communicating);  memberikan motivasi (motivating);  memilih orang-orang (selecting people);  mengembangkan orang lain (developing people)melalui penilaian hasil kinerja, memberikan saran dan pemberian latihan atau training. 2. Merencanakan (Planning) Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :  Forecasting atau meramalkan untukwaktu yang akan datang;  Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);  Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target;  Schedulling (mengatururutan waktu pelaksanaan atau time table);
  • 22. 22 | P a g e  Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);  Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;  Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan) 3. Menyusun (Organizing) Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi:  Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),  Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan organisasi;  Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;  Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan- hubungan yang membedakan antara atasan dan staff);  Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia guna pencapaian sasaran. 4. Mengawasi (Controlling) Melakukan pengawasan,pengendalian dan pengamatan meliputi:  Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan);  Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);  Taking Corrective Action (melakukan tindakanperbaikan dan mengoreksi kesalahan)
  • 23. 23 | P a g e Setiap fungsimanajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas dan harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasiyang terpadu untuk mencapai tujuan utama perusahaan sesuaidengan prinsip manajemen. 3.Tingkatan Level Manajemen Pada umumnya tingkatan atau level manajemen terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Top Management, terdiri dari Board of Director atau Chief of Executive, dan Senior Executive 2. Midle Management; terdiri dari Departement of Division Head 3. Lower Management; terdiri dari Superintenden, General Foreman, dan Supervisor Jika dilihat dari sisi kemampuan berfikir dan manajerial maka semakin tinggi tingkat kedudukan seseorang dalam suatu organisasimaka akan akan dituntut kemampuannya dalam hal: Konseptualatau membuat konsep tentang arah dan tujuan akhir organisasiyang ingin dicapai.
  • 24. 24 | P a g e Menentukan Strategi, Menguasaidan memahami konsep secara Makro, demikian sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang yang dituntut darinya adalah kemampuan dalam hal : teknis operasional, dan kemampuan secara mikro. 4.Pengertian Bisnis Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses social yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan. Mempelajari bisnis berarti menelaah sejarah kehidupan manusia dan lingkungannya dan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas. Kegiatan bisnis merupakan sebuah system operasional yang sangat terkait dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam masyarakat yang semakin terbuka kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan yang ada oleh karena itu, mempelajari bisnis sama artinya dengan mempelajari cara manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam suatu lingkungan dengan sumber yang terbatas.
  • 25. 25 | P a g e 1.2. Lingkungan Bisnis Sebagai sebuah system, perusahan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai system berarti sebagai unit yag terdiri dari subsistem, seperti sumber sumber ekonomi, kegiatan perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industry dan kepentingan dalam anaggota masyarakat yang lainnya.berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. 1.2.1. Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung lingkungan ini terdiri atas berikit ini. a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia). b. Manajemen (keahlian pengelola). c. Pemegang saham (stakeholders). d. Modal dn peralatan fisik (dana, mesin, gedung). e. Informasi
  • 26. 26 | P a g e 1.2.2. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini. a. Lingkungan khusus, meliputi : · Konsumen, yaitu kelompok potensial yang yang mengkonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan organisasi. · Pemasok, meliputi penyediaan input keuangan dan tenaga kerja. Pesaing. Semua organisasi mempunyai pesaing. Oleh karena itu, tidak boleh mengabaikan persaingan. · Kreditor atau kelompok kepentingan khusus. Kreditor atau bank akan menganalisis secara saksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi suatu perusahaan. b. Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain : · Kondisi ekonomi. Tingkat bunga , inflasi, perubahan pendapatan kena pajak, fluktasi pasar saham, dan tahapan siklus bisnis secara
  • 27. 27 | P a g e umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam suatu organisasi. · Kondisi politik dan hokum. Beberapa peraturan pemerintah mempunyai dampakyang signifikan kepada keberlangsungan perusahaan. · Kondisi sosial budaya. Para manajer harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan pola dan tren pada masyarakat yang menjadi tujuan pemasaran. · Kondisi demografi. Mencakup kebiasaan yang terjadi dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga, dan begitu seterusnya. · Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. · Teknologipun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk. · Globalisasi. Perusahaan perlu mencermati meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
  • 28. 28 | P a g e 5.Pengertian Manajemen Bisnis Manajemen bisnis akan sangat berguna ketika anda menjalankan kegiatan bisnis. Manajemen sendiri merupakan ilmu yang berhubungan dengan berbagai hal yang terkait dengan pengaturan, perancangan dan pengawasan dari suatu kegiatan termasuk juga bisnis. Istilah manajemen berasal dari kata di bahasa italia yaitu manggiare atau yang memiliki arti mengendalikan. Menurut Marg Parker Foler, manajemen merupakan seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui kerja orang lain. Seni ini juga merupakan cara untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang dapat memberikan keuntungan bagi keseluruhan organisasi maupun beberapa pihak. Selain itu, manajemen juga diambil dari kata dalam
  • 29. 29 | P a g e bahasa Inggris yaitu manage yang memiliki arti mengatur atau mengelola. Bisnis memiliki definisi sebagai satu jenis kegiatan yang bertujuan untuk menjual produk – produk dalam bentuk barang maupun jasa. Dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen Bisnis ialah suatu kegiatan mengatur penjualan produk-produk agar dapat memberikan keuntungan sebesar besarnya pada para pelakunya. Manajemen bisnis berguna untuk membantu para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat menghindari adanya resiko mendapatkan kerugian dalam bisnis tersebut. 6.Komponen bisnis. Bisnis mencakup beberapa komponen yang saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lain. Komponen komponen dari bisnis antara lain adalah manajemen bisnis, branding, layanan dan produk, relasi dan juga pelanggan. Manajemen bisnis merupakan komponen yang utama dalam sebuah bisnis agar bisa berhasil. Manajemen memiliki tujuan untuk membuat rencana, mengelola dan menjalankan suatu bisnis. Komponen lain dari bisnis adalah branding. Branding atau pembuatan merek adalah suatu komponen yang penting untuk memberikan citra pada bisnis yang nantinya akan mendukung dalam pencapaian untuk keberhasilan bisnis.
  • 30. 30 | P a g e Ketika pembuatan merek dilakukan dengan tepat, maka akan lebih banyak potensi konsumen yang tertarik pada barang tersebut. Kualitas merek juga akan menentukan kepercayaan konsumen yang nantinya akan berpengaruh pada pendapatan dan keuntungan yang bisa didapatkan dari hasil bisnis tersebut. merek juga memiliki pengaruh emosional pada masyarakat, yaitu merek dapat memberikan kesan dan sudut pandang yang berbeda mengenai suatu barang dan produsen. Layanan dan produk juga termasuk dalam cakupan manajemen bisnis. Layanan dan produk adalah komponen komponen dalam bisnis yang ditawarkan ke konsumen dan pasar. Komponen bisnis selanjutnya adalah partner, yaitu pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan bisnis dan berperan dalam usaha pencapaian tujuan kesuksesan dalam bisnis. Komponen berikutnya yang juga merupakan sangat penting dalam manajemen bisnis adalah pelanggan. Pelanggan sebagai konsumen dari barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu produsen ke pasar memiliki peran penting dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semakin banyak pelanggan pastinya akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh suatu produsen.
  • 31. 31 | P a g e 7.Perencanaan manajemen bisnis. Untuk bisa mencapai kesuksesan bisnis yang tepat, maka diperlukan manajemen bisnis yang terencana dengan matang sehingga mampu mengarahkan bisnis menuju arah yang tepat dan mengantisipasi adanya kerugian yang mungkin dihadapi oleh suatu bisnis. Memulai perencanaan manajemen bisnis bukan hanya terletak pada modal. Banyak atau sedikitnya modal tidak menjamin suatu bisnis akan bisa sukses dengan tepat. namun dengan manajemen yang tepat, maka akan diperoleh pelaksanaan bisnis yang efisien dalam menggunakan modal yang ters edia. Untuk mencapai perencanaan manajemen bisnis yang efisien, maka perlu dilakukan perhitungan yang cermat mengenai modal yang ada dengan disesuaikan pada kegiatan operasional dari pabrik atau perusahaan hingga beberapa waktu yang ada di masa depan. Membuat anggaran jangka panjang yang tepat akan sangat tepat dalam membantu perusahaan agar bisa mencapai kesuksesan. 8.Proses informasi Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin”processus” yang berarti “berjalan kedepan”.Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan.Menurut Chaplin(1972),proses adalah any change in any object or organism particulary a
  • 32. 32 | P a g e behavioral or psychological change (proses adalah perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan). Dalam psykologi belajar ,proses berarti cara atau langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil –hasil tertentu (Reber,1988).Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif,afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.perubahan itu positif dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar. Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbeda-beda definisi dari belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalambidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori – teori yang memunculkan adanyabelajar. Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan teori – teori belajar sebagai temuan mereka untuk mengembangkan
  • 33. 33 | P a g e pemikiran belajar mereka. Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang memunculkan adanya teori – teori belajar yang baru guna menyempurnakan teori – teori yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, kita sebagai insan tak bisa bertolak dengan adanya teori belajar yang telah ada sebelumnya.Adapun teori belajar selalu bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar tertentu. Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat pesat. Dengan bermunculnya teori – teori yang baru akan menyempurnakan teori – teori yang sebelumnya. Berbagai teori belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan adanya teori tersebut. tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap teori belajar juga terdapat kritikan – kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. dalam hal ini, penulis akan mengkaji teori belajar proses pengolahan informasi. Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan
  • 34. 34 | P a g e yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif. 9.Pengertian teori proses informasi A. Pandangan Robert M Gagne Menurut Robert M Gagne,belajar dipandang sebagaiproses pengolahan informasi. Robert M. Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan Amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa condition of learning.Teori informasi psikologi muncul dari temuan dan modifikasi dari teori matematika, yang disusun oleh para peneliti untuk menilai dan meninngkatkan penggiriman pesan. Pembelajaran di kelas merupakan teori proses informasi yang berkaitan secaara langsung dengan proses kognitif. Teori informasi memberikan persfektif baru pada pengolahan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Dalam teori pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan penyimpanan di dalam memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan kepada siswa siasat untuk memecahkan masalah. Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yang .Adalah Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
  • 35. 35 | P a g e Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup. Robert Gagne merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. Asumsi yang mendasari teori pemrosesan informasi Robert M Gagne adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu : a. Motivasi b. pemahaman c. pemerolehan d. penyimpanan
  • 36. 36 | P a g e e. ingatan kembali f. generalisasi g. perlakuan h. umpan balik. B. Pandangan Slavin (2000) Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera. Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi suatu proses terhadap informasi yang disimpan dalam register penginderaan, maka dengan cepat informasi itu akan hilang. Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam pendidikan. Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk
  • 37. 37 | P a g e ke dalam kesadaran, (Slavin, 2000: 176).Interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain.Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka pendek.Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya berkali-kali. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori tempat menyimpan informasi untuk periode panjang. D. Tulving (1993) dalam (Slavin, 2000: 181) Membagi memori jangka panjang menjadi tiga bagian: a. .Memori episodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang menyimpan gambaran dari pengalaman-pangalaman pribadi kita.
  • 38. 38 | P a g e b. Memori semantik, yaitu suatu bagian dari memori jangka panjang yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum. c. .Memori prosedural adalah memori yang menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu. D. Pandangan Ausubel (1968) Ausubel mengemukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi srtuktur kognitif yang telah dimiliki individu. Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata didalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh individu dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval). Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusuran bergerak secara hirarkhis, dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang diinginkan diperoleh. Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses- proses internal dalam kegiatan belajar adalah :
  • 39. 39 | P a g e a. Menarik perhatian. b. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa. c. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar. d. Menyajikan bahan peransangan. e. Memberikan bimbingan belajar. f. Mendorong unjuk kerja. g. Memberikan balikan informative. h. Menilai unjuk kerja . i. Meningkatkan retensi dan alih belajar Keunggulan strategi pembelajaran yang Berpijak pada teori pemrosesan informasi : a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol. b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek. c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap. d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai . e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya. f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing-masing individu ‘ g. Balikan informativ memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
  • 40. 40 | P a g e E. Pandangan Zigler dan STevenso (1993 ) Teori pemrosesan informasi didasarkan atas tiga asumsi umum,pertama pikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan dan pengembalian informasi.Kedua individu-individu memproses informasi dari lingkungannya,dan yang ketiga terdapat keterbatasan pada kapasitas memproses informasi dari seorang individu. Berdasarkan asumsi itu dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan kepada bagaimana individu memproses informasi tentang dunia mereka ,bagaimana informasi itu masuk kedalam fikiran dan bagaimana informasi disimpan dan disebarkan dan bagaimana asumsi diambil kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang komplek seperti memecahkan masalah dan berfikir.jadi inti dari pendekatan pemrosesan informasi adalah proses memori dan proses berfikir.menurut pendekatan ini anak didik secara bertahap mengembangkan kapasitan memperoleh informasi dan secara bertahap pula mereka mereka mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang komplek. 2.2 Diagram Pemrosesan Informasi Teori belajar kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk
  • 41. 41 | P a g e dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi Teori belajar yang cocok serta dapat menjawab dua pertanyaan didepan adalah suatu teori belajar yang oleh Gagne (1988) disebut dengan ‘Information Processing Learning Theory’. Teori ini merupakan gambaran atau model dari kegiatan di dalam otak manusia di saat memroses suatu informasi. Karenanya teori belajar tadi disebut juga ‘Information-Processing Model’ oleh Lefrancois atau ‘Model Pemrosesan Informasi’. Beberapa model telah dikembangkan di antaranya oleh Gagne (1984), Gage dan Berliner (1988) serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam ingatan yaitu: sensory memory atau Memori Inderawi (MI),Memori Jangka Pendek (MJPd) atau short-term/working memory, serta Memori Jangka Panjang (MJPj) atau long-term memory. Berdasar ketiga model tersebut dapat dikembangkan diagram pemrosesan informasi berikut ini:. Gambar tersebut menunjukkan menunjukkan informasi diproses dan disimpan dalam tiga tahap.Menunjukkan titik awal dan akhir dari peristiwa pengolahan informasi. Garis putus-putus menunjukkan batas antara kognitif internal dan dunia eksternal. Dalam model tersebut tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat di dalam sistem penampungan penginderaan jangka pendek. Apabila informasi itu diperhatikan, maka informasi
  • 42. 42 | P a g e itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja. Apabila informasi di dalam kedua penampungan tersebut diulang-ulang atau disandikan, maka dapat dimasukkan ke dalam memori jangka panjang. Kebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena informasi di dalam memori jangka pendek tidak pernah ditransfer ke memori jangka panjang. Tapi bisa juga terjadi karena seseorang kehilangan kemampuannya dalam mengingat informasi yang telah ada di dalam memori jangka panjang. Bisa juga karena interferensi, yaitu terjadi apabila informasi bercampur dengan atau tergeser oleh informasi lain. Ada dua bentuk pelancaran dalam membangkitkan ingatan, yaitu: a. pelancaran proaktif = Seseorang mengingat informasi sebelumnya apabila informasi yang baru dipelajari memiliki karakter yang sama. b. pelancaran retroaktif = Seseorang mempelajari informasi baru akan memantapkan ingatan informasi yang telah dipelajari Memori Inderawi (MI) Sebagaimana terlihat pada diagram di atas, suatu masukan/informasi yang terdapat pada stimulus atau rangsangan dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut menurut Lefrancois akan tersimpan di dalamingatan selama
  • 43. 43 | P a g e tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya disebut ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’. Berdasar pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa, seperti yang telah sering dialami para guru, pesan atau keterangan yang disampaikan seorang guru dapat hilang seluruhnya dari ingatan para siswa jika pesan atau keterangan tersebut terkategori sebagai ingatan inderawi. Alasanya, seperti sudah dipaparkan tadi, Ingatan Inderawi hanya dapat bertahan di dalam pikiran manusia selama tidak lebih dari satu detik saja. Pertanyaan penting yang dapat dimunculkan adalah: Bagaimana caranya agar informasi atas keterangan seorang guru tidak akan hilang begitu saja dari ingatan siswa? Pertama ,orang biasanya memperhatikan rangsangan jika rangsangan tersebut mengandung sesuatu yang menarik perhatian .maka sebagai guru kita mungkin membuat respon yang terorientasi jika rangsangan dihadirkan. Kedua, orang lebih memperhatikan jika rangsangan melibatkan pola yang dikenal.sejauh ini kita memancing pikiran siswa lebih dulu sebelum kita memulai presentasi.Kita dapat mengambil keuntungan dari prinsip ini. Memori Jangka Pendek (MJPd) Suatu informasi baru yang mendapat perhatian siswa, tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan
  • 44. 44 | P a g e perhatian dari mereka. Suatu informasi baru yang mendapat perhatian seorang siswa lalu terkategori sebagai MJPd sebagaimana dinyatakan Gage dan Berliner (1988, p.285) berikut: “When we pay attention to a stimulus, the informations represented by that stimulus goes into short-term memory or working memory.” Jelaslah bahwa MJPd adalah setiap Ingatan Inderawi yang stimulusnya mendapat perhatian dari seseorang. Dengan kata lain, MJPd tidak akan terbentuk di dalam otak siswa tanpa adanya perhatian dari siswa terhadap informasi tersebut. MJPd ini menurut Lefrancois dapat bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik. Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan ini lalu menjadi sangat penting untuk diketahui para guru dan diharapkan akan dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian para siswa terhadap informasi atau masukan dari para guru akan sangat menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan para guru tersebut. Karenanya, untuk menarik perhatian para siswa terhadap bahan yang disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak- anak, bagian ini sangat penting.” Tidak hanya itu, aksi diamseorang guru ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting di papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur warna untuk materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer telinga merupakan usaha-usaha yang patut dihargai dari seorang guru
  • 45. 45 | P a g e selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya. Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa sendiri, sehingga para siswa akan mau belajar dan memperhatikan para gurunya selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Memori Jangka Panjang (MJPJ) Mengapa Ibukota Indonesia jauh lebih mudah diingat daripada Ibukota Negeria? Untuk menjawabnya, perlu disadari adanya suatu kenyataan bahwa Jakarta jauh lebih sering disebut dan didengar namanya daripada Lagos; misalnya dari buku, pembicaraan,televisi, ataupun koran. Karenanya, Jakarta sebagai Ibukota Indonesia kemungkinan besar sudah tersimpan di dalam MJPJ Informasi yang sudah tersimpan di dalam MJPJ ini sulit untuk hilang, sehingga Jakarta dapat diingat dengan mudah. Jelaslah bahwa MJPJ adalah MJPJ yang mendapat pengulangan. Kata lainnya MJPJ tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan. Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada guru berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit daripada 1 × 60 menit. Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus
  • 46. 46 | P a g e diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah adalah: a. Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa dari pada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17–08– 1945. b. Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49. c. Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
  • 47. 47 | P a g e hubungan dengan sistem informasi : Serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan logika mengenai bagaimana suatu tugas bisnis tertentu di kerjakan, serta mewakili cara unik suatu organisasi dalam mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan yang mereka miliki. Manajer harus memperhatikan proses bisnis karena mereka menentukan seberapa baik organisasi tersebut menjalankan kegiatan bisnisnya, serta merupakan sumber dari keunggulan strategis. Pada setiap fungsi utama bisnis, terdapat proses-proses bisnis yang spesifik, tetapi banyak proses bisnis yang lintas area fungsional. Sistem Informasi mengotomatisasi bagian-bagian dari proses bisnis, serta mereka dapat membantu perusahaan merancang ulang dan memperlancar proses-proses ini. Dengan adanya sistem informasi, sebuah bisnis bisa lebih efisien dan efektif dalam pengelolaannya sesuai prinsip manajemen.
  • 48. 48 | P a g e Contoh Kasus : CONTOH ANALISIS VALUE CHAIN Analisis value chain ini mengambil contoh pada sebuah perusahaan fotokopi (copier manufacturer) tabel contoh di bawah ini menunjukan apa yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan secara spesifik yaitu dengan mengadakan diferensiasi dalam rantai nilai untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari para pesaing. Versi dasar dapat terlihat kontras bila dibandingkan dengan value chain kompetitor, yang dapat dibuat analisis secara terpisah. Template value chain secara bertahap menambahkan analisis waktu, biaya total yang dapat diidentifikasi untuk tiap kegiatan. Dan tergantung kepada biaya-biaya yang dapat diidentifikasi biaya yang didasarkan perunit yang mana merupakan tujuan akhir dari analisis. Gambar 2 Contoh Analisis Rantai Nilai Porter pada perusahaan fotokopi.
  • 49. 49 | P a g e  Proses Bisnis Pada Sistem Inforsmasi • Pelanggan yg ingin membeli furniture harus mendaftar terlebih dahulu. Pelanggan akan mendatangi bagian pendaftaran. Bagian Pendaftaran akan meminta pelanggan untuk mengisi formPendaftaran. Kemudian Bagian pendaftaran akan menginput data pelanggan ke dalam sistem. • Setelah data tersimpan, pelanggan sudah mulai bisa melakukan pemesanan furniture. Pelanggan memberikan detail pemesanannya kepada Bagian Penjualan. Bagian Penjualan akan langsung menginput data pemesanan ke komputer. Setelah itu, bagian penjualan akan mencetak Surat
  • 50. 50 | P a g e Pesanan. Hasil cetak tersebut dibuat 3 rangkap, rangkap 1 untuk pelanggan, rangkap 2 untuk Bagian Gudang, dan rangkap 3 untuk diarsip. • Setelah selesai melakukan proses pemesanan, pelanggan dapat membayar pesanannya. Bagian Penjualan akan mencetak Bukti Pembayaran dan memberikan data pesanan kepada Bagian Gudang untuk dilakukan proses packing. • Bagian Gudang akan membuat Surat Jalan berdasarkan Surat Pesanan. Kemudian menyerahkanfurniture yang sudah di-packing ke Bagian Pengiriman beserta Surat Jalan untuk kemudian dikirimkan kepada pelanggan. CLASS DIAGRAM
  • 51. 51 | P a g e TABLE 11.Manajemen Bisnis Dan Proses Informasi
  • 52. 52 | P a g e Suatu perusahaan manufaktur menyiapkan strategi bisnisnya kemudian proses bisnis dilaksanakan sesuai dengan strategi bisnis tersebut. dan dari jalannya proses bisnis menghasilkan poin - poin yang menjadi kekurangan dankelebihan dari proses tersebut kemudian dari poin - poin tersebut dijadikan pertimbangan untuk pembuatan strategi bisnis perusahaan manufaktur di masa mendatang.
  • 53. 53 | P a g e Referensi : 1. http://mgtstrategi.blogspot.co.id/2010/04/rantai-nilai-value-chain- porter.html 2. https://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_nilai 3. https://indra020890.wordpress.com/2009/12/02/proses-bisnis- sistem-informasi/ 4. http://deargenovese.blogspot.co.id/2015/11/proses-bisnis.html 5. http://www.metode-algoritma.com/2013/06/business-process- management-manajamen.html 6. https://oliverazaq.wordpress.com/2011/10/17/manajemen-proses- bisnis-faktor-sukses-implementasi-teknologi-informasi-di- organisasi-bisnis/ 7. Boar, Bernard H. The Art of Strategic Planning for Information Technology, New York: John Wiley & Sons, Inc, 2001. 8. John Ward dan Joe Peppard,. Strategic Planning for Information Systems:Third Edition. England : John Wiley & Sons Ltd, 2002.
  • 54. 54 | P a g e