SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
i | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
STMIK DIPANEGARA MAKASSAR
Informasi Dan Proses Bisnis
kelompok 3
Nama:
 Bagas Trihambodo (161214)
 Fadil (161198)
 Agus (161234)
ii | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
KATA PENGGANTAR
Kami mengucapkan Alhamdulillah dan segala puji syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini . Tanpa rida
dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil karya tulis ini dapat
dirampungkan.
Kami berharap dengan hadirnya karya tulis ini dapat menambah
pengetahuan kita semua.
Sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak,” Tulisan ini
sangat jauh dari kesempurnaan, untuk kritik, saran serta nasihat dari semua
pihak kami harapkan guna menyempurnakan karya tulis ini. Demikian karya
tulis ini dibuat guna membantu proses belajar-menggajar.
iii | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Kami mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak, dan teman-teman
semua yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Rismayani S.kom
M.T yang telah memberikan petunjuk, saran dan arahan sejak rencana pembuatan
tugas sampai selesainya penulisan tugas ini.
Makassar, 3 Juni 2017
iv | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan………………………………………….…..1
1.1Latar belakang…………………………………………...…..1
Bab 2 Pembahasan……………………………………………...2
2.1 Rantai nilai porter’s…………………………………………2
2.2 Even pada proses bisni …………………………………….11
2.3 Manajemen bisnis dan proses informasi…………………..39
Bab 3 Penutup…………………………………………………60
3.1 Kesimpulan………………………………………………..60
3.2 Penutup……………………………………….…………...60
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….....62
1 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Bab I
Pendahuluan
I.1Latar belakang
Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan
dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk
pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk
melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai
keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai
tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak
mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi.
Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar,
pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan
meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia,
teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk
setiap aktivitas nilai.
Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis
adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan
meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik
bisnisKonsumen).
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan,
informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga
memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
2 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Bab II
Pembahasan
1.1 Rantai Nilai (Value Chain) Porter
Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan
dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk
pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk
melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai
keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai
tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak
mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi.
Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar,
pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan
meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia,
teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk
setiap aktivitas nilai.
A.Konsep Rantai Nilai
Konsep rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985
dalam buku ‘Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior
Performance’. Porter memberikan pemahaman rantai nilai sebagai sebuah kombinasi
dari sembilan aktivitas operasi penambahan nilai umum dalam sebuah perusahaan.
Fokus utama dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan kepada
konsumen, proses saling tergantung yang menghasilkan nilai, dan permintaan yang
dihasilkan serta arus dana yang dibuat (Feller, Shunk, dan Callarman, 2006:1).
The value chain displays total value, and consists of value activities and margin.
Value activities are the physically and technologically distinct activities a firm
performs. These are the building blocks by which a firm creates a product valuable to
its buyers. Margin is the difference between total value and the collective cost of
3 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
performing the value activities. Margin can be measured in a variety of ways.
Supplier and channel value chains also include a margin that is important to isolate in
understanding in the source of a firm’s cost position, since supplier and channel
margin are part of the total cost borne by the buyer (Porter, 1998:38)
Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan
marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang
dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan
menciptakan sebuah produk yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan
selisih antara nilai total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin
dapat diukur dalam berbagai cara. Saluran emasok dan rantai nilai juga mencakup
marjin yang penting untuk dipisahkan dalam memahami sumber posisi biaya
perusahaan, karena saluran pemasok dan marjin merupakan bagian dari totalbiaya
yang ditanggung pembeli.
Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan perusahaan untuk memahami
posisi biayanya dan untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi implementasi dari strategi tingkat-bisnisnya. Rantai nilai menunjukkan
bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap bahan baku ke pelanggan akhir (Hitt,
Ireland, Hoskisson, 2001:125). The value chain describes the full range of activities
which are required to bring a product or service from conception, through the
different phases of production (involving a combination of physical transformation
and the input of various producer services), delivery to final consumers, and final
disposal after use (Kaplinsky, Morris, 2001:4) Rantai nilai menggambarkan berbagai
kegiatan yang diperlukan untuk membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui
berbagai tahapan produksi (melibatkan kombinasi transformasi fisik dan masukan
dari berbagai produsen jasa), pengiriman pada konsumen akhir, dan pembuangan
akhir setelah digunakan.
Model rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan
kompetensi inti perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan
kompetitif sebagai berikut:
• Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya keluar
dariaktivitas penambahan nilai.
4 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
• Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
kompetensi inti dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik daripada pesaing.
B.Konsep Analisis Rantai Nilai
Value activities can be divided into two broad types, primary activities and
support activities. Primary are the activities involved in the physical creation of the
product and its sale and transfer to the buyer as well as after sale assistance. Support
activities support the primary activities and each other by providing purchased
inputs, technology, human resource, and various firm wide functions (Porter,
1998:38)
Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas, aktivitas primer dan
aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi penciptaan fisik produk dan
penjualannya dan perpindahan kepada pembeli serta bantuan pasca penjualan.
Aktivitas pendukung mendukung aktivitas primer dan satu sama lain dengan
memberikan input pembelian, teknologi, sumber daya manusia, dan fungsi berbagai
perusahaan secara luas.
Value chain analysis views the organization as a sequential process of value creating
activities (Dess, Lumpkin, Taylor, 2004:67) Analisis rantai nilai memperlihatkan
organisasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai.
Analisis dilakukan dengan cara mempelajari potensi penciptaan nilai.
Porter membagi aktivitas-aktivitas kedalam dua kategori. Pertama adalah primary
activities (aktivitas primer), yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik
produk, penjualan dan distribusinya ke para pembeli, dan layanan setelah penjualan.
Aktivitas ini terdiri dari inbound logistics (logistik ke dalam), operations (kegiatan
operasi), outbound logistics (logistik ke luar), marketing and sales (pemasaran dan
penjualan), servis (pelayanan). Kedua adalah support activities (aktivitas
pendukung), yaitu aktivitas yang menyediakan dukungan yang diperlukan bagi
berlangsungnya aktivitas primer. Aktivitas ini terdiri dari procurement
(pembelian/pengadaan), technology development (pengembangan teknologi), human
resource management (manajemen sumber daya manusia), firm infrastructure
(infrastruktur perusahaan) atau Dess, Lumpkin, Taylor (2004:67) menyebutnya
5 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
dengan general administration (administrasi umum). Konsep analisis rantai nilai
Porter dapat dilihat pada gambar 2.1.
C.Konsep Lain Rantai Nilai Porter
Hitt, Ireland, Hoskisson (2001:127) menjabarkan kembali potensi penciptaan
nilai dari aktivitas primer dan pendukung.
a. Aktivitas Primer
1) Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima,
menyimpan, dan menyebarkan input-input ke produk. Termasuk di dalamnya
penanganan bahan baku, gudang dan kontrol persediaan.
2) Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi input-
input yang disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di
dalamnya permesinan, pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan.
3) Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang melibatkan
pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final kepada
para pelanggan. Meliputi penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan bahan
baku, dan pemrosesan pesanan.
4) Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-aktivitas yang
diselesaikan untuk menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan dapat
membeli produk dan mempengaruhi mereka untuk melakukannya. Untuk secara
efektif memasarkan danmenjual produk, perusahaan mengembangkan iklan-iklan
dan kampanye professional, memilih jaringan distribusi yang tepat, dan memilih,
mengembangkan, dan mendukung tenaga penjualan mereka.
5) Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau
memelihara nilai produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas yang
berkaitan dengan jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian.
6 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
b. Aktivitas Pendukung
1) Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
membeli input-input yang diperlukan untuk memperoduksi produk perusahaan.
Input-input pembelian meliputi item-item yang semuanya dikonsumsi selama proses
manufaktur produk.
2) Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas-aktivitas yang
dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang digunakan perusahaan untuk
memproduksinya. Pengembangan teknologi dapat dilakukan dalam bermacam-
macam bentuk, misalnya peralatan proses, desain riset, dan pengembangan dasar,
dan prosedur pemberian servis.
3) Human resources management (manajemen sumber daya manusia), aktivitas-
aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan pemberian
kompensasi kepada semua personel.
4) Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration
(administrasi umum), infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas seperti
general management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi
pemerintah, yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh rantai nilai melalui
infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan konsisten mengidentifikasi
peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi sumber daya dan
kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti.
Michael E. Porter (1998:43-44) menjelaskan mengenai tipe aktivitas. Dalam setiap
kategori aktivitas primer dan pendukung, terdapat tiga tipe aktivitas yang memainkan
peranan yang berbeda dalam keunggulan kompetitif:
1) Langsung: aktivitas yang secara langsung terlibat dalam menciptakan nilai kepada
pembeli, seperti perakitan, bagian mesin, operasi tenaga penjualan, periklanan,
desain produk, rekrutmen, dll.
2) Tidak Langsung: aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas
langsung secara terus menerus, seperti pemeliharaan, penjadwalan pengoperasian
fasilitas, tenaga administrasi penjualan, administrasi penelitian, catatan vendor.
7 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
3) Jaminan Kualitas: aktivitas yang menjamin kualitas kegiatan lain, seperti
pemantauan, inspeksi, pengujian, meninjau, memeriksa, menyesuaikan dan
pengerjaan ulang. Jamina kualitas tidak identik dengan manajemen mutu, karena
banyak aktivitas nilai memberikan kontribusi terhadap kualitas.
Porter dalam Dess, Lumpkin, Taylor (2004:69) pada Tabel 2.1 menjelaskan beberapa
faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menilai aktivitas primer.
Contoh kasus
* Layanan Pelanggan
Contoh analisis rantai nilai: PT Bank Lippo Tbk
1. Primary Activities Lippo Bank:
a. Inbound logistics :
- Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai
Rp.3570 milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan
BI, efek-efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi.
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang
masuk).
b. Operations :
- Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer,
dls.
- Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan
dari Bank Indonesia.
- Pemantauan kredit
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.
c. Outbound logistics :
- 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700
unit ATM di 120 kota, 6 Branch Service Center.
- E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan
setoran online 24 jam.
8 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
- Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang
konvensional.
d. Marketing and sales :
- Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan
informasi bagi calon konsumen atau konsumen.
- Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan
undian-undian tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social
Responsibility yang memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang
perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak bersifat iklan namun dapat
menambah nilai LippoBank dimata masyarakat.
- Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan
yang menarik, serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu
nilai plus tersendiri bagi LippoBank.
- Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi.
- Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih
efektif sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen.
- Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.
e. Service :
- Layanan setoran, tarikan, kliring, transfer
- Kartu kredit : Lippo Bank VISA and MasterCard Credit Card, Lippo Bank Golf
Card and Lippo Bank Lady Card.
- Perbankan elektronik : Lippo Bank ATM, Lippo Bank Visa Electron Debit Card,
Lippo Bank Visa Electron Distribution Card, e-LippoLink, LippoNetB@nk,
Electronic Draft Captured (EDC).
- Layanan transaksi perbankan : Call Centre 14042, pengiriman uang, Mass Fund
Transfer System (MFTS), Inkaso, Bank Drafts, Bancassurance.
- Produk Treasury : Transaksi Valuta Asing, Transaksi Spot, Transaksi Forward.
- Fasilitas kredit : LippoBank Home Loan, LippoBank Car/Motor Loan, Kredit
Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Ekspor, Trust Receipt (T/R).
- Bank Garansi : Payment Bond, Tender Bond, Advance Payment Bond,
Performance Bond, Bank Garansi Bapeksta, Bank Garansi Bea Cukai.
9 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
- Fasilitas Ekspor-Impor : Letter of Credit (L/C), Negosiasi Wesel Ekspor, Diskonto
Wesel Ekspor, Document against Acceptance Financing (D/A), Forfeiting,
Documentary Collections, Warehouse Receipt Financing, SLBC (Stand by Letter of
Credit).
- Layanan lainnya : LippoBank Travel Center, Safe Deposit Box, Pick up and
Delivery Service, layanan setoran online 24 jam, Call Center.
2. Supported Activities Lippo Bank:
a. Procurement :
- Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening tabungan atau
giro.
- Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah
Republik Indonesia, provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang asing.
- Laba dari penjualan surat-surat berharga.
- Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan modal/kas.
Saham-saham ini diperdagangkan di BEJ dan BES.
- Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun.
b. Human Resources Management :
- Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas
pengembangan dan pelaksanaan program-program pengembangan SDM, diantaranya
: Management Development, Information Technology Development
, Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah 6000an
pada 2005).
c. Technological Development :
- Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran
elektronik dengan volume transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan.
- Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center.
- Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro Master Visa
(EMV), sehingga keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan bertambah.
- Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM.
d. Infrastructure :
- Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human
10 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Resources Department.
- Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400
kantor cabang, 700 unit ATM), LippoNetBank, e-LippoLink, fasilitas Call Center.
- Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat ke
jaringan kantor cabang.
- Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar
pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di
kantor cabang.
- Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur jalur
pelaporan, bentuk struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan struktur
Strategic Business Unit.
- Pengawasan Internal : Internal audit Group, Compliance Group, Unit Pengelolaan
Resiko
- Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang.
- Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur pengelolaan resiko.
- Berbagai komite : Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk Management,
Audit, Kredit, Products, Assets and Liabilities, dan Work Group.
- Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja khusus
penanganan kredit bermasalah.
- Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai pendukung
aktivitas LippoBank secara keseluruhan dan aktivitas treasury pada umumnya.
11 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
2. Even pada proses bisnis
A.Pengertian Proses Bisnis
Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis
adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan
meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik
bisnisKonsumen).
Proses bisnis memiliki definisi sebagai berikut :
1. Definisi 1.1 : Suatu proses bisnis terdiri dari satu set aktivitas yang dilakukan di
koordinasi di dalam suatu lingkungan teknis dan organisatoris. Aktivitas ini secara
bersama-sama mewujudkan suatu tujuan bisnis. MasingMasing proses bisnis
ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi mungkin saling berhubungan dengan
proses bisnis yang melakukan kerjasama dengan organisasi lain.
2. Definisi 1.2 : Manajemen Proses bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik
untuk mendukung disain, administrasi, konfigurasi, pengundangan, dan analisa
proses bisnis.
3. Definisi 1.3 : Suatu sistem manajemen proses bisnis adalah suatu perangkat
lunak umum sistem yang dikemudikan oleh penyajian proses tegas/eksplisit untuk
mengkoordinir pengundangan/peraturan proses bisnis.
4. Definisi 1.4 : Suatu model proses bisnis terdiri dari satu set model aktivitas dan
batasan pelaksanaan antara mereka (pelaku bisnis). Suatu kejadian proses bisnis
menghadirkan suatu kasus kuat dalam bisnis yang secara operasional dari suatu
perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari kejadian aktivitas bisnis. Masing-Masing
model proses bisnis bertindak sebagai suatu cetak biru untuk seperangkat kejadian
proses bisnis, dan masing-masing model aktivitas bertindak sebagai suatu cetakbiru
untuk satu set kejadian aktivitas bisnis.
Ada beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengadakan analisa dan desain
proses bisnis :
12 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Menurut Paul Harmon :
1. Krisis ekonomi  Efisiensi  Hemat.
2. Era Ekspansi  competitive advantages
3.Perkembangan Teknologi yang sangat pesat (Internet, Cloud Computing,dll).
Tahapan/Siklus dalam Analisis dan Desain Proses Bisnis
Ada 4 tahap dalam analisis dan desain proses bisnis :
1. Analisis dan Desain
Design (Perancangan) meliputi identifikasi Bisnis Proses dan Pemodelan Bisnis
Analisis meliputi validasi, simulasi dan verfikasi dalam tahap ini dilakukan survei
terhadap bisnis proses dan lingkungan organisasi serta lingkungan teknis.
Berdasarkan hasil survei, bisnis proses diidentifikasi, ditelaah, divalidasi dan
digambarkan dengan bisnis proses model.
2. Konfigurasi meliputi seleksi sistem, implementasi, tes dan deployment
Adapun yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah sbb :
a. Sebelum digunakan sistem (terutama dl hal aplikasinya) perlu dites apakah
sudah berjalan sesuai yang direncanakan atau belum.
b. Pelatihan personel dan migrasi aplikasi jika diperlukan
3. Pelaksanaan meliputi operasional, monitoring, maintenance
Dalam tahap inilah ujian sebenarny dari sistem benarbenar diuji dalam aktivitas
seharihari oleh perusahaan. Apakah sistem beserta aplikasi yang dibangun telah
benarbenar dapat menjalankan bisnis proses dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dalam tahap ini dihasilkan log informasi dari proses yang telah
dijalankan sebagai dasar evaluasi di tahap berikutnya.
4. Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas bisnis
Log informasi yang dihasilkan dievaluasi menggunakan teknik monitoring akitivitas
bisnis dan penggalian proses. Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi model
proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional.
13 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Siklus ini berputar terus menerus, setelah dilakukan evaluasi akan ditemukan poin-
poin dimana bisa dilakukan improvement atau perbaikan atas proses bisnis yang
telah dilakukan. Lalu kembali akan dilakukan desain dan analisis, konfigurasi dan
implementasi. Siklus ini akan terus dilakukan dengan interval waktu tertentu, misal
per tahun, tiap 5 tahun atau tiap 10 tahun tergantung dari waktu yang telah disepakati
bersama.
Untuk lebih mempertajam tahapan tesebut maka akan kita jabarkan dalam langkah-
langkah sbb:
1. Level Enterprise
a. Identifikasi Strategi serta Visi dan Misi Instasi
Bisa diperoleh melalui Renstra (Rencana Strategis masing-masing Organisasi),
biasanya renstra ini merupakan rencana jangka panjang (5 atau 10 tahun ke depan).
Dalam renstra biasanya terdapat strategi serta visi misi instansi mengenai apa
sebenarnya tujuan instansi, produk/jasa yang dihasilkan (kaitannya pelayanan
masyarakat) dan bagaimana cara pencapaianya (Identifikasi awal).
b. Identifikasi Struktur Organisasi dan Tata Laksana
Struktur organisasi ini bisa diperoleh melalui :
Jika Institusi Pemerintah berupa Kementerian atau Lembaga  Peraturan
Menteri atau Peraturan Presiden.
Jika Institusi Pemerintah berupa Instansi daerah  Peraturan
Daerah/Peraturan Gubernur,dll
2. Business Process Level Enterprise
Level ini merupakan level yang lebih detail dari level enterprise, dimana mulai
dilakukan survei internal instansi untuk mengetahui bisnis proses yang terjadi di
dalam instansi meliputi apa saja value chain yang ada dalam instansi meliputi
identifikasi proses, aktivitas dan data, kemudian dimulailah process redesign
berdasarkan datadata yang ada (analisa SWOT, Gap Analysis,dll).
14 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
a. Penentuan Value Chain : Nilai-nilai yang termuat dalam setiap tahapan
organisasi baik core maupun support sehingga bisa berjalan dengan efektif dan
efisien.
i. Mengembangkan diagram organisasi (meliputi diagram sistem) dari perusahaan
ii. Mendefinisikan value chain
iii. Mengidentifikasikan stakeholder.
Contoh suatu value chain dengan 3 core business :
1. Membuat Produk Baru
2. Memasarkan dan Menjual Produk
3. Membuat dan Mendeliver Produk
b. Identifikasi Aktivitas dan prosedur didalamnya
c. Buat model untuk menggambarkan aktivitas dan prosedur didalamnya termasuk
divisi/bagian yang mengerjakan (exisiting condition).
Hirarki dari penyusunan suatu model dari bisnis proses :
1. Organizational diagram
2. Business Process diagram
3. Sub Proses activity
4. Prosedur dari suatu aktivitas
d. Analisis SWOT (untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan peluang
improvement atau perbaikan) dan Gap Analysis untuk mengetahui proses perbaikan
yang akan dilakukan dan cara untuk mencapainya.
3. Implementation Level
Dari analisis SWOT yang telah dilakukan serta Gap Analisis, maka akan bisa
dilakukan usulan improvement yang akan dilakukan terhadap bisnis proses yang
telah berjalan sekarang. Misal : ada beberapa aktivitas dan prosedur yang bisa
dihilangkan dan diotomatisasikan menggunakan proses IT  proses ordering
otomatis via website, pembayaran via internet banking yang langsung terkoneksi
dengan perusahaan pengiriman barang,dll.
Contoh di organisasi pemerintahan :
15 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Dalam proses perijinan, awalnya semua serba manual, kita tidak bisa
memantau proses perijinan kita sampai dimana tetapi dengan adanya IT, kita dapat
mensubmit persyaratan via website dan mengecek progress perijinan kita secara
realtime.
Setelah ditentukan proses yang bisa diimprove, maka akan dibuat proses
diagram yang baru untuk kemudian dibuat lagi detail aktivitas dan prosedurnya. Baru
kemudian disosialisasikan secara internal, setelah dirasa bisa berjalan dengan lancar
(sudah dites, diuji,dll) baru kemudian dilakukan sosialisasi eksternal kepada para
stakeholder.
Setelah itu Tahapan dalam Analisis dan Desain Proses Bisnis ini akan terus
berulang sesuai siklusnya, evaluasi  desain dan analisis  konfigurasi 
implementasi, dan tak akan pernah berhenti karena proses untuk mengerjakan
sesuatu yang lebih efektif dan efisien akan terus terjadi (continous improveme)
Sifat dasar dan tujuan dari suatu organisasi adalah menciptakan nilai. Organisasi
menciptakan nilai dengan menyediakan barang dan jasa yang diinginkan oleh
pelanggannya.
Contoh : Breadtalk, membuat makanan yang bergizi, sehat dan mempunyai
karaterisitk tersendiri
Cost (Biaya):
Untuk menciptakan nilai diperlukan biaya (cost).
Contoh: untuk memproduksi makanan, pabrikan harus membayar berbagai
macam sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja.
Margin
Margin merupakan selisih antara nilai dengan biaya.
Konsep penciptaan nilai berlaku pada organisasi berorientasi profit dan
organisasi non profit.
Tujuan organisasi berorientasi profit adalah memaksimalkan marginnya.
16 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Tujuan organisasi non profit adalah memaksimalkan barang dan jasa yang
disediakannya dengan sumbersumber daya yang dimilikinya.
Proses Bisnis
Barang/jasa tersedia setelah melalui serangkaian proses bisnis.
Suatu proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang mengerjakan suatu
tujuan bisnis.
Apapun jenis barang/jasa yang disediakan, setiap organisasi paling tidak
memiliki tiga macam proses bisnis, yaitu:
1. Acquisition/payment process (Proses perolehan/pembayaran)
2. Conversion process (Proses perubahan)
3. Sales/collection process (Proses penjualan/pengumpulan)
Proses Perolehan/Pembayaran:
Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan, memelihara, dan membayar
sumber-sumber daya yang diperlukan organisasi.
Contoh sumber daya: SDM, pabrik, peralatan, dana, bahan baku, dll.
Sumber daya diperoleh dari pihak luar, seperti pemasok.
Sumbersumber daya tersebut diperlukan untuk dapat menyediakan barang/jasa
kepada para pelanggan.
a. Hanya memesan barang/jasa yang dibutuhkan oleh organisasi.
b. Hanya menerima barang/jasa yang dipesan.
c. Hanya membayar barang/jasa yang sudah diterima.
d. Memelihara dengan baik barang yang sudah diperoleh.
e. Mampu menyediakan barang/jasa pada saat diperlukan
Proses Perubahan
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah sumbersumber daya yang
telah diperoleh menjadi barang/jjasa yang diperlukan pelanggan.
Pada prosesj ini, bahan baku diubah menjadi barang jadi atau jasa
17 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Proses perubahan sangat beraneka ragam, tergantung pada barang/jasa yang
diproduksi, teknologi dan sumber daya yang digunakan, peraturan yang berlaku,
pemerintahan, lingkungan, atau pelanggan.
Sangatlah sulit untuk menggambarkan suatu proses perubahan yang umum.
Pada dasarnya, proses perubahan adalahserangkaian aktivitas yang
mengubah barang/jasa yang diperoleh menjadi barang/jasa bagi para pelanggan.
Proses Penjualan/Pengumpulan:
Tujuan dari proses ini adalah untuk menjual dan menyerahkan barang/jasa
kepada pelanggan, lalu mengumpulkan pembayarannya.
Barang jadi atau jasa yang telah melalui proses perubahan dijual kepada
pelanggan, yang akan ditukar dengan pembayaran (biasanya dalam bentuk uang).
Adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengantarkan
barang/jasa kepada parapelanggan untuk mendapatkan pembayaran.
Pada dasarnya, proses penjualan/pengumpulan merupakan cerminan dari
proses bisnis perolehan/pembayaran.
Ketika suatu entitas memperoleh barang/jasa serta membayarnya, maka ada
entitas lainnya yang menjual barang/jasa serta mengumpulkan pembayaran.
Pengelolaan Proses Bisnis
Pimpinan organisasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan proses bisnis.
Aktivitas pengelolaan (manajemen) dapat dikategorikan menjadi:
perencanaan (planning), pelaksanaan (executing), pengawasan (controlling), dan
penilaian (evaluating).
Perencanaan
o Pimpinan menentukan sasaransasaran bisnis
o Pimpinan menentukan prioritas pada prosesproses bisnis yang ada
o Pimpinan menyediakan blueprint untuk mencapai sasaransasaran tersebut
o Pimpinan harus mengidentifikasi kesempatankesempatan dan resiko-resiko yang
dihadapi perusahaan.
Pelaksanaan
18 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
o Pimpinan menjalankan rencana mereka dengan membagi prosesproses bisnis
menjadi beberapa aktivitas yang lebih kecil.
o Pimpinan menugaskan para bawahan untuk melaksanakan setiap aktivitas
tersebut.
o Memotivasi para bawahan untuk melakukan tugastugasnya dengan baik.
o Rencana yang dibuat dengan jelas mungkin sekali akan dilaksanakan dengan baik
Pengawasan
o Memeriksa hasil dari aktivitasaktivitas yang dilakukan, atau dari keseluruhan
proses bisnis, untuk melihat apakah sesuai dengan yang diharapkan.
o Pemeriksaan ini mungkin akan menyebabkan perubahan pada harapan yang
ditetapkan, atau perubahan pada pelaksanaan aktivitas atau proses bisnis.
Penilaian
o Secara berkala, pimpinan akan menilai apakah prosesproses bisnis yang dilakukan
berhasil mencapai tujuantujuan organisasi.
o Hasil dari penilaian tersebut digunakan untuk menyesuaikan rencana, tujuan, atau
harapan.
Kejadian-kejadian Proses Bisnis (Business Process Events)
Suatu proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Suatu proses bisnis dapat terdiri dari beberapa aktivitas.
Kejadian (event) merupakan suatu aktivitas tunggal yang terdapat pada
sebuah proses bisnis.
Jenis Kejadian dalam Proses Bisnis
Setiap proses bisnis dapat dibagi ke dalam tiga jenis kejadian yang berbeda,
yaitu:
Kejadiankejadian Operasional (Operating Events)
Kejadiankejadian Informasi (Information Events)
Kejadiankejadian Keputusan/Pengelolaan (Decision/Management Events)
19 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Kejadian-kejadian Operasional
Adalah aktivitasaktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu proses
bisnis saat menyediakan barang/jasa bagi pelanggan.
Contoh kejadiankejadian operasional pada proses bisnis
penjualan/pengumpulan:
o Kejadian 1: Memasarkan barang.
o Kejadian 2: Menerima pesanan dari pelanggan.
o Kejadian 3: Mengirimkan barang pesanan.
o Kejadian 4: Menerima pembayaran
Kejadian-kejadian Informasi
Pada kejadiankejadian informasi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:
- Mencatat data tentang kejadiankejadian operasional.
- Memelihara data yang penting bagi organisasi.
- Melaporkan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan
Adalah aktivitasaktivitas di mana para pimpinan membuat keputusan
tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian prosesproses bisnis.
Contoh:
o Pimpinan memutuskan untuk membuat produk baru.
o Pimpinan memutuskan untuk membuka sebuah cabang baru
Keterkaitan Antar Kejadian Proses Bisnis
Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan akan menentukan dan memicu
kejadian-kejadian operasional.
Menjalankan kejadian-kejadian operasional akan memicu kejadian-kejadian
Informasi untuk mencatat dan memelihara data bisnis.
Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan juga memicu kejadian-kejadian
informasi, yaitu saat para pimpinan meminta informasi sebelum mengambil
keputusan.
20 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Data
Data adalah masukan ke dalam sistem informasi.
Data merupakan fakta tentang aktivitas bisnis dan proses bisnis. Pada
umumnya data tidak berguna dalam pembuatan keputusan.
Informasi
Sistem informasi ‘menangkap’ data, menyimpannya, menggabungkannya,
meringkasnya, dan mengelompokkannya menjadi informasi yang berarti bagi
pimpinan untuk membuat keputusan.
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah memiliki arti bagi
para penerimanya.
B. MENGENAL EVENTS
Events adalah termasuk notasi utama dalam BPMN yang merepresentasikan
sesuatu yang terjadi selama berjalannya proses yang dapat mempengaruhi alur
proses. Events terbagi dalam 3 jenis, yaitu Start Events, Intermediate Events dan End
Events. Secara sederhana, Start Events adalah event yang menunjukkan awal dari
proses bisnis, End Events adalah event yang menunjukkan berakhirnya suatu proses
bisnis, dan Intermediate Events adalah event yang terjadi di pertengahan proses
bisnis. Infografis dibawah ini menggambarkan set lengkap Events yang digunakan
dalam BPMN.
21 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Jangan pusing dulu melihat infografis diatas :). Anda tidak perlu menghafalkan
semua notasi tersebut, tetapi yang perlu anda perhatikan adalah pola dari masing-
masing notasi itu. Jika anda sudah memahami polanya, maka pasti anda dapat
menguasai semuanya. Untuk memahami pola notasi sebuah events, perhatikan
gambar berikut ini:
Ada empat bagian gambar yang perlu dipahami:
1. Garis lingkaran terluar dari notasi, bisa terputus atau garis menyambung. Jika
terputus, maka artinya notasi ini tidak menginterupsi sebuah aktivitas, sebaliknya
jika garis menyambung, maka notasi ini akan menginterupsi sebuah aktivitas
22 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
2. Garis lingkaran bagian dalam dari notasi menunjukkan lokasi dari sebuah event.
Jika tidak ada garis lingkaran dalam (alias lingkaran hanya satu, tapi tipis) maka
artinya notasi tersebut adalah start event. Jika tidak ada garis dalam (lingkaran hanya
satu dan tebal) maka artinya notasi tersebut adalah end event. Namun jika ada
lingkaran dalam (lingkaran ada 2) maka artinya notasi tersebut adalah intermediate
event.
3. Internal markers, adalah gambar di dalam lingkaran, menunjukkan jenis event dari
notasi tersebut, apakah message, timer, error, cancel dan lain-lain.
4. Apakah internal marker dalam lingkaran terblok hitam atau tidak. Jika terblok
hitam menunjukkan aktivitas throw (mengirim), namun jika tidak terblok maka
menunjukkan aktivitas catch (menerima).
INTERMEDIATE EVENTS
Salah satu tantangan dalam membuat proses bisnis yang baik adalah adanya banyak
skenario yang harus diantisipasi atau difasilitasi. Biasanya skenario itu digunakan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana jika data pemohon tidak
lengkap, bagaimana jika terjadi error, bagaimana jika waktu proses terlalu lama,
bagaimana jika saldo pelanggan tidak cukup, dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Maka disinilah BPMN menunjukkan kelebihannya dibandingkan notasi yang lain.
BPMN menyediakan skenario yang lebih untuk berbagai kemungkinan proses bisnis
yang terjadi, salah satunya dengan menggunakan Intermediate Events. Dengan
menggunakan Intermediate Events, kita bisa mengantisipasi beragam skenario yang
mungkin terjadi di tengah-tengah proses bisnis yang sedang berjalan.
Diantara intermediate events yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
23 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
None Intermediate Event: Biasanya digunakan untuk merepresentasikan perubahan
status dalam proses bisnis.
Message Intermediate Event: Digunakan untuk merespon jika ada pesan masuk atau
mengirim pesan keluar
Timer Intermediate Event: Digunakan untuk menunjukkan adanya delay dalam
proses, atau menjalankan aktivitas dalam rentang waktu tertentu.
Error Intermediate Event: Digunakan untuk melempar atau menerima sebuah error
pada proses bisnis.
Cancel Intermediate Event: Digunakan untuk membatalkan transaksi pada sebuah
sub-proses.
Compensation Intermediate Event: Digunakan untuk menginisiasi atau menghandle
kompensasi pada sebuah proses. Kompensasi dapat diartikan sebagai suatu alternatif
proses yang dijalankan ketika terjadi suatu kegagalan proses tanpa harus
memunculkan error.
24 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Rule Intermediate Event: Digunakan hanya untuk menghandle Exception, dan akan
dijalankan ketika suatu rule (aturan) terbukti bernilai True.
Link Intermediate Event: Menghubungkan dengan Link Event yang lain agar
memungkinkan suatu proses melompat ke proses lainnya. Dalam pemrograman hal
semacam ini sama dengan GO TO statement
Multiple Intermediate Event: Event yang bisa di-trigger dengan lebih dari satu cara
CONTOH PENGGUNAAN
Dalam artikel ini akan saya berikan contoh penggunaan notasi-notasi event diatas,
dalam kasus yang sering terjadi dalam penerapan aplikasi.
Timer Start Event
Misalnya, dalam sebuah sistem diperlukan aktivitas untuk membackup database,
yang dilakukan pada setiap akhir minggu untuk membackup seluruh transaksi yang
terjadi selama seminggu yang lalu. Maka, notasi untuk aktivitas tersebut adalah
sebagai berikut.
Dalam notasi tersebut, kita menggunakan Timer Start Event. TImer Start Event
digunakan jika kita ingin melakukan aktivitas pada waktu atau tanggal tertentu atau
jika aktivitas tersebut memiliki siklus waktu. Karena aktivitas backup dilakukan
menggunakan siklus waktu mingguan, yaitu setiap hari jumat, maka kita
menggunakan Timer Start Event seperti contoh diatas. Sehingga setiap hari jumat
pukul 00.00 WIB, proses bisnis akan aktif dan melaksanakan aktivitas membackup
data.
25 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Timer Intermediate Event
Mari kita kembangkan proses bisnis kita diatas. Aktivitas backup database tidak
selalu sukses karena berbagai hal. Oleh karenanya kita perlu mengantisipasi jika
aktivitas backup database error, apa yang harus dilakukan. Selain itu, adakalanya kita
memiliki server lain sebagai backup server utama, sehingga setelah database
dibackup, file hasil backup bisa dikirimkan ke server backup.
Perhatikan gambar diatas, pada aktivitas backup database, terdapat sebuah Boundary
Event. Boundary Event adalah sebuah Intermediate Event yang menempel pada
Task/Aktivitas. Pada gambar diatas boundary event berjenis Error Intermediate
Event dengan garis lingkarang solid (tidak putus2) yang artinya dia bersifat Interrupt,
atau menginterupsi aktivitas yang ditumpanginya. Dengan kata lain, jika pada
aktivitas muncul error maka Error Intermediate Event akan diaktifkan dan akan
melanjutkan proses ke bawah yaitu Message End Event, dimana event ini akan
mengirim pesan kesalahan dan proses berhenti.
Namun, jika aktivitas backup database berhasil, maka ia menemui Timer
Intermediate Event, dimana event ini akan menunggu (delay) selama 30 menit untuk
mengirim file hasil backup ke server backup, dan selanjutnya proses selesai.
C.Hubungan Antara ProsesProses Bisnis, Proses-Proses Informasi dan Aktivitas-
Aktivitas Manajemen
Studi Kasus : Martabak “Bandung”
Martabak “Bandung“ berlokasi di Bandung.
26 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Menyediakan Martabak lezat, enak dan pelayanan yang ramah
Jaminan penyajian dalam waktu 20 menit. Jika terlambat, pelanggan tidak
usah bayar.
Pimpinannya sering menghabiskan waktu untuk menganalisa pasar di
Bandung, para pesaingnya, dan para pelanggannya.
Pimpinannya membuat keputusan tentang yang akan dicantumkan pada
menu.
Pelanggan dapat memesan via telepon atau datang langsung ketempat.
Detil pemesanan dicatat pada form pemesanan (rangkap banyak) yang telah
diberi nomor berurut.
Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form pemesanan, dan disampaikan
pada pelanggan.
Pelanggan membayar dan form pemesanan dicap “PAID”. Juga dicatat detil
pembayaran yang dilakukan.
Selembar form pemesanan diberikan kepada pelanggan, dan pelanggan
dipersilakan menunggu.
Selembar form pemesanan diberikan kepada koki. Form pemesanan
digantung pada roda berputar supaya dapat mengetahui urutan pesanan.
Jika pesanan sudah siap, martabak akan dibungkus dan form pesanan pada
koki akan disimpan disebuah kotak.
Pelanggan memperlihatkan form pemesanan yang sudah dicap “PAID” untuk
mengambil pesanan.
Form pemesanan dari pelanggan akan disimpan untuk bagian akuntansi untuk
dicatat datanya, dan martabak akan diberikan kepada pelanggan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan di Martabak “Bandung”:
Menganalisa pasar martabak di Bandung, para pesaing, dan para pelanggan.
Menentukan martabak apa yang akan dicantumkan pada menu.
Memberikan pesanan martabak yang tepat pada pelanggan yang tepat.
Kejadian-kejadian Operasional di Martabak “Bandung”:
27 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Menerima pemesanan martabak.
Menerima pembayaran dari pelanggan.
Membuat martabak
Mengemas martabak.
Memberikan martabak kepada pelanggan
Kejadian-kejadian Informasi
Mencatat pesanan pelanggan.
Menghitung total pesanan.
Menandai pesanan yang sudah dibayar.
Memberikan pelanggan selembar form pesanan.
Memberikan koki selembar form pesanan.
Mengirim formform pesanan ke bagian akuntansi.
Kejadian-kejadian Informasi yang mungkin dipicu oleh kejadian-kejadian
keputusan/pengelolaan:
Membuat laporan analisa pelanggan.
Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis martabak.
Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin).
Membuat laporan kerugian penjualan akibat jaminan 20 menit penyajian
AnalisisProsesBisnis
Analisis proses bisnis merupakan suatu upaya mempelajari proses bisnis yang ada
dalam satu atau beberapa organisasi, baik dalam operasi normal dan dalam situasi
yang luar biasa (Djankov dkk, 2006). Tujuan analisis proses bisnis adalah untuk
menganalisis dan mendokumentasikan kerja proses yang ada. Dalam kasus tertentu,
mungkin akan membuat proses baru, dan tidak akan ada proses untuk dianalisis.
Proses analisis terhadap proses bisnis yang ada, harus menghasilkan gambaran
tingkat tinggi untuk memberikan titik awal untuk upaya mendesain ulang. Organisasi
melakukan analisis secara rinci terhadap proses yang ada, lalu mengembangkan
28 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
rincian waktu dan model biayanya, dan melakukan simulasikan untuk mempelajari
efek perubahan yang dibuat terhadap peningkatan efisiensi proses (Harmon, 2007).
Analisis menghasilkan model proses bisnis berupa dokumen yang menggambarkan
proses yang ada (as-is document), draft rencana untuk mendesain ulang proses, dan
dukungan semua manajer senior utama. Harmon (2007) menjabarkan aktivitas
utama selama analisis merupakan lanjutan tahap perencanaan dengan hasil rencana
proyek detail (project plan) untuk suatu proses bisnis dan disetujui oleh komite
eksekutif, tim pengelola proses bisnis (BPM), sponsor, dan komite pengarah proyek
(Gambar 3).
Gambar 3. Aktivitas pada tahapan analisis proses bisnis (Harmon, 2007).
Langkah-langkah dalam analisis proses bisnis adalah (Harmon, 2007):
(1) Mengulas rencana proyek dan mewawancarai stakeholder untuk mengetahui
secara cepat proses dan masalah-masalah yang menuntut desain ulang.
(2) Mendokumentasikan proses as-is dalam bentuk diagram relasi proses as-is dan
diagram as-is untuk subproses.
29 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
(3) Membuat kesepakatan terhadap nama proses, subproses, input, output, dan
kegiatan.
(4) Mengidentifikasi kekurangan dan proses yang terputus dan mencatatnya dalam
dokumen process analysis and improvement worksheet.
(5) Membuat bagan hubungan antar kegiatan dalam bentuk garis-garis (flow) yang
menunjukkan asal input suatu kegiatan datang dan tujuan output suatu kegiatan.
(6) Menentukan karakteristik yang diperlukan masing-masing kegiatan.
(7) Mewawancarai orang, individu atau kelompok untuk mendapatkan informasi
tentang proses as-is dan masalah-masalahnya.
(8) Mendokumentasikan biaya dan waktu dalam activity cost worksheet.
(10) Merekomendasikan perubahan sesuai keperluan.
(9) Melakukan fokus kembali terhadap tujuan proyek dan memeriksa model lama
serta asumsi-asumsi yang digunakan.
(11) Meringkas semua hal yang ditemukan dalam rencana desain ulang.
(12) Mempresentasikan dan mempertahankan rencana desain ulang kepada komite
yang lebih tinggi untuk memperoleh persetujuan mereka.
Perancangan Proses Bisnis
Tujuan perancangan proses bisnis adalah untuk membuat sebuah desain untuk proses
baru atau proses yang hendak ditingkatkan (Harmon, 2007). Harmon menggunakan
istilah redesign atau desain ulang dibandingkan desain, karena umumnya aktivitas
yang dilakukan adalah merancang ulang proses bisnis yang sedang berjalan agar
dilakukan perbaikan dan peningkatan sesuai tujuan bisnis. Tahapan perancangan
dikombinasikan dengan tahapan analisis, dengan mendokumentasikan as-is
document untuk menciptakan proses baru (to-be). Model proses bisnis hasil dari
30 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
analisis menjadi dasar untuk melakukan perbaikan atau perubahan menuju bentuk
yang paling sesuai dengan tujuan bisnis.
Memperbaiki proses berarti memperbaiki bisnis agar dapat lebih bersaing dan
menghasilkan profit lebih banyak. Juga untuk menuju peningkatan
produktivitas, menyediakan tingkat pelayanan konsumen yang lebih baik,
memperoleh fleksibilitas lebih besar dalam penggunaan sumber daya, merespon
lebih cepat pada peluang baru, meningkatkan moral staf melalui lingkungan kerja
yang lebih baik, dan menjalankan teknologi yang lebih baru tanpa hambatan.
Gambar 4. Aktivitas pada tahapan desain proses bisnis (Harmon, 2007).
Harmon (2007) menjabarkan aktivitas utama selama desain yang merupakan lanjutan
tahap analisis dengan hasil berupa sekumpulan dokumen dan model proses yang
menggambarkan as-is process serta draf rencana redesign untuk perbaikan
(improvement) proses yang ada (Gambar 4). Aktivitas-aktivitas utama tersebut
diantaranya:
(1) Melakukan tinjauan dokumen proses as-is dan tujuan perbaikannya, dan
mengidentifikasi peluang tertentu untuk mengubah proses as-is.
31 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
(2) Membuat dokumen daftar proses yang mungkin (could-be) dan
mempertimbangkan manfaat masing-masing.
(3) Merancang proses yang baru atau proses yang akan ditingkatkan, yang
didokumentasikan dalam dokumen to-be process diagram.
(4) Merancang sebuah proses manajemen untuk mendukung diagram proses to-be
yang baru dalam bentuk role/responsibility worksheet.
(5) Melakukan rasionalisasi hubungan pelaporan.
(6) Melakukan simulasi terhadap pilihan proses yang baru.
(7) Menyediakan dokumentasi rinci kegiatan yang baru dalam bentk dokumen
activity worksheet.
(8) Menyerahkan dokumentasi lengkap dari to-be process kepada komite eksekutif,
manajer proyek dan tim pengarah.
Perbaikan Proses Bisnis
Tahapan analisis dan perancangan proses bisnis merupakan suatu bagian dari suatu
rangkaian yang saling terkait. Analisis dan perancangan proses bisnis yang dibahas
sebelumnya merupakan rangkaian perubahan proses bisnis menggunakan metodologi
BPTrends Process Enterprise Redesign (BPR). Proses bisnis yang akan didesain
ulang diasumsikan skala cakupannya cukup besar, dan BPR menyarankan
perusahaan untuk mengembangkan arsitektur proses bisnis dan menciptakan institusi
yang memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan proses kerja selanjutnya
(Harmon, 2007).
Harmon (2007) juga menjelaskan metodologi Six Sigma dalam melakukan perubahan
proses bisnis. Metodologi ini membantu perusahaan memutuskan untuk
memodifikasi proses atau memilih proses tertentu untuk dilakukan desain ulang.
32 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Gambar Alur perbaikan proses bisnis yang terkenal dalam metodologi Six Sigma
adalah DMAIC process, seperti pada Gambar 5, yakni:
(1) Define. Tentukan persyaratan pelanggan untuk proses atau jasa.
(2) Measure. Mengukur kinerja yang ada dan membandingkannya dengan
persyaratan yang diinginkan pelanggan.
(3) Analyze. Menganalisis proses yang ada.
(4) Improve. Meningkatkan proses desain dan pelaksanaannya.
(5) Control. Mengontrol hasil dan mempertahankan kinerja yang baru.
Gambar 5. Tahapan kegiatan dalam metodologi Six Sigma dan kebutuhan waktu
untuk setiap langkah (Harmon, 2007).
Organisasi bisnis yang rutin melakukan perbaikan (improvement) proses bisnisnya
mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Terdapat fakta bahwa teknologi baru
yang menopang perbaikan tersebut memungkinkan desain proses yang lebih efisien.
Gambar 6 menunjukkan alur pengembangan proses bisnis, dengan tahapan
perencanaan proyek, analisis as-is process dan identifikasi perbaikannya
(improvement), desain, implementasi hingga menjadi to-be process. Penjabaran
langkah-langkah selama analisis terdapat suatu aktivitas yang bertujuan selain
membangun pemahaman atas proses as-is yang sedang berjalan dan
mendokumentasikannya, juga sekaligus menilai apakah ada proses yang belum
sesuai dengan tujuan bisnis.
33 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Harmon (2007) melakukan jabaran langkah-langkah analisis proses bisnis yang
didalamnya terdapat kegiatan untuk menilai proses as-is yang ada. Langkah ke-4
dalam analisis yakni mengidentifikasi kekurangan dan proses yang terputus lalu
mencatatnya dalam dokumen process analysis and improvement worksheet,
merupakan langkah untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan hasilnya
didokumentasikan sebagai produk analisis. Dokumen proses as-is yang disetujui
oleh komite yang lebih tinggi, didalamnya terdapat pilihan perbaikan-perbaikan
terhadap proses yang ada.
Pada langkah ke-2 tahap desain, tim proyek menyiapkan dokumen daftar proses yang
mungkin (could-be) dan mempertimbangkan manfaatnya masing-masing. Dasar
inilah yang kemudian dilakukan perancangan proses yang baru tersebut dan
didokumentasikan dalam bentuk dokumen diagram proses to-be.
Manajemen Proses Bisnis
Saripudin (2011) menyatakan bahwa akhir-akhir ini banyak perusahaan yang
memanfaatkan TI untuk optimasi proses bisnisnya, namun solusi yang
dikembangkan belum menyeluruh. TI diimplementasikan dalam beberapa sistem
yang terpisah, bukan dalam satu kesatuan dan terbagi berdasarkan unit kerja atau
proses bisnis yang ada. Masalah muncul saat dibutuhkan kolaborasi ataupun
pertukaran informasi untuk menyelesaikan rangkaian proses.
Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM)
merupakan jawaban yang dibutuhkan kalangan bisnis untuk membantu bisnis mereka
dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM adalah solusi
TI dengan pendekatan baru untuk membantu meningkatkan efisiensi dan
menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan
antara karyawan dan sistem informasi melalui proses-proses yang telah
terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM merupakan solusi tepat untuk
meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan untuk menyesuaikan
keinginan pelanggannya pada setiap produk atau layanan yang dihasilkan, dengan
34 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
cara memberikan akses informasi secara real-time yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi masalah, serta pengambilan tindakan untuk merespon masalah yang
terjadi secara lebih cepat dan tepat (Saripudin, 2011).
BPM adalah suatu pendekatan terstruktur untuk memahami, menganalisis, dukungan,
dan terus meningkatkan proses mendasar seperti manufaktur, pemasaran, komunikasi
dan lain-lain unsur-unsur utama dari operasi perusahaan (Al-Mudimigh, 2007).
Sedangkan, Saripudin (2011) menyatakan BPM sebagai sebuah pendekatan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui pembangunan otomatisasi proses dan
ketangkasan untuk mengelola perubahan. BPM membantu perusahaan dalam
mengawasi dan mengontrol seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan,
pelanggan, pemasok, dan workflow. BPM meningkatkan kualitas proses bisnis
melalui penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang
berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi
masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat sebelum masalah tersebut
berkembang menjadi lebih besar.
Empat komponen utama BPM, yakni:
(1) Pemodelan. Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap
proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta
seluruh elemen, aturan, sub-proses, proses paralel, penanganan exception,
penanganan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan
programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf TI.
(2) Pengintegrasian. BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses
sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi
untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai
penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi
pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun
perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu
proses bisnis.
35 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
(3) Pengawasan. Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari
proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat
dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai
proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada
di dalamnya.
(4) Optimalisasi. Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses
bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk
mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan
efisiensinya.
PERAN UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN PROSES BISNIS
Peran Analisis Proses Bisnis
Metodologi BPR mengasumsikan sebuah proyek desain ulang proses bisnis terjadi
dalam lima tahap (pemahaman proyek, analisis proses bisnis, perancangan proses
bisnis, implementasi dan pemberlakuan). Setelah proyek selesai, diasumsikan bahwa
proses dan sistem pengelolaan proses yang terkait akan bekerja sama untuk
melaksanakan proses sehari-hari, dan satu hal yang akan dilakukan manajer proses
adalah mempertahankan dan meningkatkan proses secara terus-menerus. Metodologi
juga mengasumsikan bahwa sebagian besar fase implementasilah yang akan
melibatkan bagian lain, seperti TI atau SDM, dalam pengembangan komponen,
seperti kursus pelatihan dan aplikasi perangkat lunak, yang akan dibutuhkan untuk
proses hasil desain yang baru (Harmon, 2007).
Tahapan awal dalam metodologi BPR menghasilkan suatu rencana proyek detil
terhadap suatu proses bisnis. Pada tahapan selanjutnya, analisis proses bisnis
memiliki peran utama sebagai cara untuk memahami gambaran yang utuh tentang
proses bisnis yang sedang berjalan (as-is) dalam bentuk yang terstruktur (dokumen-
dokumen) dan sistematis sebagai dasar untuk mendesain proses baru yang membantu
organisasi mencapai tujuan bisnisnya. Pada tahapan analisis dapat ditemukan adanya
36 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
kekurangan dan putusnya mata rantai proses, sehingga dapat diidentifikasi pilihan
untuk perbaikan (improvement).
Peran Perancangan Proses Bisnis
Hasil analisis berupa gambaran yang utuh tentang proses bisnis yang sedang berjalan
(as-is process) dalam bentuk yang terstruktur (dokumen-dokumen) dan sistematis,
digunakan sebagai dasar mendesain proses baru. Kekurangan dapat diidentifikasi
untuk selanjutnya dilakukan perbaikan (improvement) menuju proses bisnis yang
lebih tepat dan sesuai (to-be process).
Perancangan proses bisnis memiliki peran utama membuat dokumentasi atas proses
bisnis yang diinginkan untuk diimplementasikan (to-be process). Improvement atas
proses as-is menghasilkan pilihan untuk ditimbang manfaatnya dalam suatu proses
could-be, selanjutnya dilakukan simulasi untuk menilai pengaruhnya, dan akhirnya
dapat ditentukan proses to-be yang paling sesuai. Dokumentasi proses to-be
merupakan hasil perancangan yang mesti disetujui oleh komite eksekutif untuk dapat
diimplemantasikan.
Gambar 6. Alur pengembangan proses bisnis dari as-is process hingga menjadi to-
be process.
KRITERIA PROSES BISNIS YANG BAIK
Model Kesenjangan
37 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Proyek dimulai dari adanya masalah dalam proses bisnis. Tantangannya adalah untuk
mengetahui sifat dari masalah, kemudian mempertimbangkan jenis intervensi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Model Kesenjangan merupakan
model pemecahan masalah yang diilustrasikan pada Gambar 7. Sedangkan
Gambar 8 mengilustrasikan hubungan antara kesenjangan masalah, teknik analisis
dan desain ulang serta menggambarkan penggunaan model dengan proyek
sebenarnya.
Secara formal, sebuah masalah dalam proses bisnis adalah perbedaan antara apa yang
ada sekarang (as-is) dan apa yang kita inginkan (to-be). Model ini menggambarkan
adanya dua jenis kesenjangan yakni kesenjangan kinerja dan kemampuan (Harmon,
2007). Kesenjangan kinerja merupakan beda antara ukuran kinerja proses as-is
dengan proses to-be. Adapun kesenjangan kemampuan merupakan mendeskripsikan
perbedaan antara cara melakukan hal-hal sekarang dan cara melakukannya dalam
proses yang didesain ulang tersebut (Harmon, 2007). Model Kesenjangan digunakan
sebagai cara untuk menilai suatu proses bisnis, didasarkan atas masalah yang muncul
lalu dicari penyebab dan konsekuensinya.
Model Kesenjangan juga menyediakan kerangka kerja untuk berpikir tentang jenis-
jenis teknik analitik yang mungkin digunakan untuk mendefinisikan masalah dan
bahkan dapat menyarankan teknik mendesain ulang kita bisa gunakan untuk
menyelesaikan masalah. (Harmon, 2007). Model Gambar 7 dan 8 membantu untuk
mengidentifikasi penyebab dan akibat dari masalah dalam suatu proses bisnis. Jika
suatu proses bisnis yang bermasalah dapat diketahui penyebab dan akibatnya, maka
penilaian terhadapnya dapat dilakukan.
38 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Gambar 7. Model Kesenjangan untuk identifikasi masalah dan menilai suatu
proses bisnis (Harmon, 2007).
Gambar 8. Hubungan kesenjangan yang menunjukkan hubungan antara
penyebab, masalah dan akibat (Harmon, 2007).
39 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
3. Manajemen bisnis dan proses informasi
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu
organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti
bagi organisasi.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang
berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
B. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai
program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando
yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem
informasi manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada
berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer
(Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara
terintegrasi dan berjalan secara otomatis.
SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran
sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program
aplikasi.
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem
tersebut.
40 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen
yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat
waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinir dan sistematis.
D. Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai
berikut:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
41 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam
mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap
unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran,
Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang
disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok,
produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis
yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris.
Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov
Jawa Timur.
4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam
suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap
user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam
organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam
pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga
dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini
juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi,
seperti e-procurement.
42 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah
Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru
setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa
pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah
diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan
dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi,
dan skenario. Contohnya adalah e-government.
10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan
dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
E. Proses Bisnis dan Teknologi Informasi
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia
bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan
Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem
holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan
sumber dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis
TeknologiInformasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap
penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu
43 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan
Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
 Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi
lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data,
network management dan lain-lain.
 Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi
yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan
anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
 Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan
spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan
produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti,
Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen
yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang
kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di
perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT
dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil
dalam memajukan perusahaan ?
Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam
perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang
akan dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi
dalam Perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
44 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama
kebanyakan
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan
mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut,
misalnya :
1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk
tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan
memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT
hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan
mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi
karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan
banyak order.
4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan
pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat
melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan
sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan
pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus
berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik
tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga
akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya
margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka
Anda dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan
perusahaan Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan
45 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
muncul angka yang cukup signifikan.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi
telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh
bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain.
Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan
mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu
manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara
yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan
operasional yaitu:
 Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan
atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk
menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
 Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen
teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa
perlu datang ke bagian pelayanan order.
 Integrasi proses
46 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses
menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan
meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
 Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi
informasi.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk
memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi
internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu
di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-
customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru
dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal.
Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur
aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar
pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan
kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk
kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan
dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat
dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan
manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT
memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan
47 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak
ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua
strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing,
produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan
untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan
tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara
Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang
menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu
merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan
menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan
pada infrastruktur IT.Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan
dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem
informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada
bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan
Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah
organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan
merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari
teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara
yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk
• Pengetahuan mengenai teknologi baru
• Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
• Dibahas dalam diskusi perusahaan
• Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis,
maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak
dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang
manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan
48 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang
mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman
dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi
tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan
teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk
menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan
teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem
informasi dalam organisasi itu sendiri.
IT mendukung perusahaan/organisasi di level
• Strategik
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
• Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan
perubahan menuju sukses
• Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja
G. Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI
Kesesuaian TI dan Bisnis
• Melakukan sinergi antara external dan internal domain
• Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal => umum dalam
bisnis
• Domain TI:
Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula
perusahaan dalam pasaran produk TI
• TI => enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi
sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis).
Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan:
• Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.
49 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
• Operasional bisnis dan infrastruktur TI
– Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi
dapat dilaksanakan.
Fungsional sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses
bisnis (lebih efisien, efektif, reduced cost).
H. Jenis Sistem Informasi Bisnis
Menggambarkan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama; seperti
penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan
sumberdaya, Setiap tingkatan organisasi, sistem informasi mendukung area
fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan
mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa,
menjual produk dan jasa, dan memberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan.
Sistem manu faktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan,
dan produksi barang dan jasa, dan mengendalikan aliran dana perusahaan. Sistem
sumber daya manusia (SDM) menjaga catatan karyawan; menelusuri kemampuan
karyawan, kinerja, dan pelatihan; dan mendukung perencanaan kompensasi dan
pengembangan karier karyawan.
I. Sistem yang Melingkupi Perusahaan
Mengevaluasi peran yang dimainkan oleh sistem yang melayani berbagai tingkatan
manajemen pada bisnis dan hubungan satu sama lain, Empat jenis utama sistem
informasi dalam organisasi kontemporer yang melayani manajemen operasi,
menengah, dan senior. Sistem yang melayani manajemen operasi antara lain sistem
pemrosessan transaksi (TPS), seperti sistem penggajian dan pemesanan, yang
melacak aliran transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalani bisnis. SIM
dan DSS (DECISION SUPPORT SISTEM) SISTEM YANG MENDUKUNG
KEPUTUSAN, memberikan laporan dan akses ke kinerja perusahaan saat ini dan
50 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
catatan historis pada perusahaan. Kebanyakan laporan SIM memadatkan informasi
dari TPS dan tidak benar-benar bersifat analitis. DSS, mendukung keputusan
manajemen ketika keputusan ini unik, berubah dengan cepat, dan tidak dapat
dispesifikasikan dengan mudah sebelumnya. DSS, memiliki model analitis dan
kemampuan analitis data yang lebih maju dari pada SIM dan sering kali
menggunakan informasi dari sumber eksternal dan internal. ESS (EXECUTIVE
SUPPORT SISTEM) SISTEM DUKUNGAN EKSEKUTIF, mendukung manajemen
senior dengan memberikan data kepentingan terbesar pada pembuat keputusan
manajemen senior, sering kali dalam bentuk grafik maupun diagram yang dikirimkan
melalui portal. ESS memiliki kemampuan analisis yang terbatas namun dapat
menggunakan peranti lunak grafis canggih dan berbagai sumber informasi eksternal
dan internal.
J. Fungsi Sistem Informasi pada Bisnis
Aplikasi perusahaan dan internet mempromosikan integrasi proses bisnis dan
meningkatkan kinerja organisasional, Seperti sistem perusahaan, sistem manajemen
rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen
pengetahuan, didesain untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses keseluruhan
organisasi sehingga organisasi dapat beroperasi secara efisien. Aplikasi ini mencakup
berbagai fungsi dan proses bisnis dan bisa terkait dengan proses bisnis organisasi
lain. Sistem perusahaan mengintegrasikan proses bisnis internal perusahaan ke dalam
sebuah sistem peranti lunak sehingga informasi bisa mengalir di sepanjang
organisasi, meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan pembuatan keputusan. Sistem
manajemen rantai pasokan untuk membantu perusahaan mengelola hubungannya
dengan pemasok untuk mengoptimalkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan
pengiriman barang dan jasa. Manajemen hubungan pelanggan menggunakan sistem
informasi untuk mengoordinasikan semua proses bisnis di sekitar interaksi
perusahaan dengan pelanggannya untuk mengotimalkan pendapatan perusahaan dan
kepuasan pelanggan. Sistem manajemen pengetahuan membuat perusahaan dapat
mengoptimalkan penciptaan, pembagian, dan distribusi pengetahuan untuk
51 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen.
K. Menganalisis Kinerja Keuangan
Menilai peran fungsi sistem informasi pada bisnis, departemen sistem informasi
adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi
informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara peranti
keras, peranti lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI
perusahaan. Sistem informasi terdiri atas spesialis, seperti programer, analis sistem,
pemimpin proyek, manajemen sistem informasi, dan sering di kepalai oleh CIO
(CHIEF INFORMASI OFFICER) DIREKTUR INFORMASI.
Ada cara alternative untuk mengorganisasikan fungsi TI dalam perusahaan-
perusahaan yang sangat kecil tidak akan mempunyai kelompok sistem informasi
formal perusahaan yang lebih besar akan memiliki departemen sistem informasi yang
terpisah, yang dapat diorganisasikan bersama beberapa lini yang berbeda, tergantung
pada sifat dan kepentingan perusahaan. Setiap area fungsional dalam bisnis bisa
memiliki departemen sistem informasinya sendiri, yang di awasi oleh CIO
perusahaan. Fungsi sistem informasi bekerja sebagai departemen terpisah seperti
departemen fungsional lainnya. Pengaturan ketiga yang di temukan pada perusahaan
yang besar dengan banyak divisi dan lini produk adalah meminta departemen sistem
informasi untuk setiap divisi melaporkan pada kelompok sistem informasi tingkat
tinggi dan CIO.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen dapat
berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui berbagai macam
kebutuhan informasi yang dibutuhkannya misalnya dengan mengetahui berbagai
kegiatan pada masing-masing tingkatan manajemen dalam organisasi dan tipe
keputusan yang bisa diambil untuk menyelesaikan permasalahan. Dapat dikatakan
bahwa dibentuknya sistem informasi manajemen atau SIM pada suatu perusahaan
yaitu supaya manajemen dapat memiliki berbagai informasi bermanfaat yang
nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
52 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
1. B. Proses Pada Sistem Informasi Manajemen
Tentunya untuk menjalankan SIM membutuhkan berbagai proses, inilah proses SIM
dan aktivitas-aktivitasnya:
a. Perencanaan
Merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk mencapai tujuan
atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan langkah-langkah
yang rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
b. Pengendalian
Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh anggota-
anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari
perencanaan tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari
jalur yang sudah ditetapkan.
c. Pengambilan keputusan
Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada, proses
ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian. Jadi manajer harus memilih
diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya tujuan perusahaan atau
organisasi dapat tercapai.
2. C. Karakeristik Sistem Informasi Manajemen
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh SIM, diantaranya:
 Meningkatkan efektifitas dan efesinsi dengan mengurangi pengeluaran biaya.
 Beroperasinya pada tugas yang terstruktur yaitu seperti pada prosedur
perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
53 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
 Menghasilkan Output misalnya berupa laporan yang berguna bagi
manajemen untuk pengambilan suatu keputusan (keputusan yang diambli
hasil dari pertimbangan dan analisis laporan).
3. D. Fungsi atau Manfaat SIM Secara Umum
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas tadi beberapa fungsi/manfaat SIM
diantaranya:
 Untuk memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasan
dan pengambilan keputusan.
 Untuk meningkatkan efesiensi dalam mengakses data atau informasi supaya
lebih cepat dan akurat.
 Untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya yang dapat mendukung organisasi atau perusahaan.
4. E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari SIM untuk perusahaan, diantaranya:
 Adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi.
 Meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat waktu dan secara akurat
untuk para penggunanya, tanpa diperlukan perantara.
 Dapat berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan informasi baru yang dapat menciptakan keuntungan.
 Dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya menjadi
lebih efektif.
 Dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang
mendukung sistem informasi.
 Mengantisipasi dan memahami berbagai macam konsekuensi ekonomis dari
suatu sistem informasi dan teknologi yang baru.
54 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
 Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan maupun
pengembangan sistem informasi.
 Mendukung untuk pengambilan suatu keputusan manajemen.
5. F. Kenapa Sistem Informasi Manajemen Sangat Di Perlukan Dalam Bisnis?
Terdapat faktor-faktor lain yang membuat SIM menjadi sangat diperlukan, salah
satunya dalam dunia bisnis. Misalnya manajer harus langsung berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin kompleks atau rumit. Salah satu alasannya dari
kerumitan ini yaitu semakin ketatnya persaingan dan peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Bukan hanya rumit, tapi lingkungan bisnis juga selalu dinamis
sehingga para manajer harus membuat keputusan yang tepat dari informasi yang
telah di didapatkannya untuk membuat keputusan bisnisnya.
6. G. Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen
SIM adalah kumpulan dari berbagai macam sistem informasi, oleh karena itu SIM
terdiri dari sistem-sistem seperti:
a. Sistem informasi personalia
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan anggota,
pegawai, pengumuman dan lain-lain.
b. Sistem informasi akuntansi
Menyediakan berbagai macam informasi dari transaksi keuangan pada suatu
organisasi atau perusahaan.
c. Sistem informasi pemasaran
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penjualan,
promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.
55 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
d. Sistem informasi manajemen persediaan
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan persiapan,
persediaan, cadangan dan lain-lain.
e. Sistem informasi distribusi
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penyaluran
dan pengiriman barang atau jasa ke berbagai tempat.
f. Sistem informasi pembelian
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permintaan
barang dari konsumen dan lain-lain.
g. Sistem informasi kekayaan
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan investasi,
aset perusahaan dan lain-lain.
h. Sistem informasi penelitian & pengembangan
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan analisis
data, penyajian data dan lain-lain untuk memecahkan masalah yang ada demi
kemajuan dan perkembangan organisasi.
i. Sistem informasi analisis kredit
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permohonan
kredit dari berbagai aspek yang ada pada organisasi .
j. Sistem informasi teknik
Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan sistem-
sistem yang ada pada organisasi.
56 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
7. H. Tingkatan-Tingkatan Manajemen
Sistem informasi akan memberikan berbagai macam informasi kepada
manajemen/manager. Adapun tingkatan-tingkatan manajemen dalam organisasi,
diantaranya:
a. Top Level Management
Disebut juga dengan manajemen puncak, biasanya terdiri dari CEO, pimpinan
direksi, general manager atau presiden direksi. Top level manajemen merupakan
tingkatan manajemen yang tertinggi dalam suatu organisasi, memiliki tanggung
jawab terhadap semua aktivitas atau kegiatan organisasi.
b. Middle Level Management
Disebut juga manajemen menengah, biasanya seperti manajer divisi, kepala cabang-
cabang, kepala departemen dan lain-lain. Mempunyai tugas untuk mengembangkan
rencana-rencana sesuai dengan tujuannya dan memiliki tanggung jawab kepada
manajemen puncak.
c. Lower Level Management
Disebut juga dengan manajemen lini pertama, biasanya seperti mandor, supervisor
dan lain-lain. Merupakan tingkatan manajemen paling bawah, bertugas untuk
memimpin dan mengawasi petugas-petugas operasional dan bertanggung jawab
kepada manajemen yang lebih tinggi.
8. Pengertian Menurut Para Ahli
 Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
57 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
 Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for
Management Making Connection for Strategies Advantages : Sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik.
 L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna
melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan
satu sama lain.
 Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan.
 O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam transformasi yang teratur.
 Azhar Susanto ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekeaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan.
 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
58 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
 Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
 Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah
suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer
serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
 Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative
disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus
memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan
yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar
serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai
dan jasa Bagian SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
 Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan
informasi dan transaksi keuangan.
 Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan
informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu
akademi/sekolah/perguruan.
 Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan pemasaran.
 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
systems).
 Sistem informasi personalia (personal information systems).
59 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
 Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
 Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
 Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
 Sistem informasi analisis software
 Sistem informasi teknik (engineering information systems).
 Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
60 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan
tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam
rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan
memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua
kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya
yang terjadi di seluruh kegiatan.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi.
Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar,
pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan
meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia,
teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk
setiap aktivitas nilai.
Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis
adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan
meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik
bisnisKonsumen).
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan,
informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga
memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
4.2 Saran
Pembuatan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan saya dapat memberikan manfaat
dan referensi bagi teman-teman , karena keterbatasan sumber yang kami peroleh.
61 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Sehingga isi dari tugas ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar
pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan
yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan tugas ini.
62 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S
Daftar Pustaka
 https://oliverazaq.wordpress.com/2011/10/17/manajemen-proses-bisnis-faktor-
sukses-implementasi-teknologi-informasi-di-organisasi-bisnis/
 SistemInformasi Manajemen,mengelolaperusahaandigital,Buku1Edisi 10,
KENNETH C.LAUDON - JANEP.LAUDON
 Saripudin (2011). “Manajemen Proses Bisnis: Mendorong Efisiensi dan
Menumbuhkan Nilai Kompetitif, Studi Kasus: Universitas Pendidikan
Indonesia”, STEI-ITB dan UPI, http://saripudin.staf.upi.edu, Bandung.
 http://www.tugasku4u.com/2013/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html
 https://beritati.blogspot.co.id/2011/12/rantai-nilai.html
 http://cio-indo.blogspot.co.id/2011/11/analisis-rantai-nilai-value-chain.html

More Related Content

Similar to BISNIS PROSES

Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisFrans Frans
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisfranskamban19
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnisFrans Frans
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...humannisa
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
(Mj. produk)
(Mj. produk)(Mj. produk)
(Mj. produk)zahir ipb
 
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...sitiwaliha
 
Makalah edit have (value chain)
Makalah edit have (value chain)Makalah edit have (value chain)
Makalah edit have (value chain)Have Zulkarnaen
 
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...Reza Zulfi Assakhir
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1Agus Witono
 
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptx
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptxBAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptx
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptxmitrafotocopy4
 
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...Wina Winarsih
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper reviewArif Rahman W
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...yohana premavari
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,   Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,   Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...yohana premavari
 
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...yohana premavari
 

Similar to BISNIS PROSES (20)

Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnis
 
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali.  internal environment ana...
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. internal environment ana...
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
 
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
Internal Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Manajemen distribusi
Manajemen distribusiManajemen distribusi
Manajemen distribusi
 
(Mj. produk)
(Mj. produk)(Mj. produk)
(Mj. produk)
 
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
Sm, siti waliha.55117010017. hapzi ali . internal environment analysis from v...
 
Makalah edit have (value chain)
Makalah edit have (value chain)Makalah edit have (value chain)
Makalah edit have (value chain)
 
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...
Reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali .internal environment analysis fr...
 
scm
scmscm
scm
 
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_115 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
15 09-2011.13.37.01 509-410103087_sistem-informasi-terpadu-s1-si_p4_pert2_1
 
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptx
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptxBAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptx
BAB 2. ELEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.pptx
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...
Sm,winarsih,hapzi ali, analisis lingkungan internal dan managemen rantai nila...
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,   Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,   Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...
 
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

BISNIS PROSES

  • 1. i | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S STMIK DIPANEGARA MAKASSAR Informasi Dan Proses Bisnis kelompok 3 Nama:  Bagas Trihambodo (161214)  Fadil (161198)  Agus (161234)
  • 2. ii | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S KATA PENGGANTAR Kami mengucapkan Alhamdulillah dan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini . Tanpa rida dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil karya tulis ini dapat dirampungkan. Kami berharap dengan hadirnya karya tulis ini dapat menambah pengetahuan kita semua. Sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak,” Tulisan ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk kritik, saran serta nasihat dari semua pihak kami harapkan guna menyempurnakan karya tulis ini. Demikian karya tulis ini dibuat guna membantu proses belajar-menggajar.
  • 3. iii | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Kami mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak, dan teman-teman semua yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Rismayani S.kom M.T yang telah memberikan petunjuk, saran dan arahan sejak rencana pembuatan tugas sampai selesainya penulisan tugas ini. Makassar, 3 Juni 2017
  • 4. iv | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S DAFTAR ISI Bab 1 Pendahuluan………………………………………….…..1 1.1Latar belakang…………………………………………...…..1 Bab 2 Pembahasan……………………………………………...2 2.1 Rantai nilai porter’s…………………………………………2 2.2 Even pada proses bisni …………………………………….11 2.3 Manajemen bisnis dan proses informasi…………………..39 Bab 3 Penutup…………………………………………………60 3.1 Kesimpulan………………………………………………..60 3.2 Penutup……………………………………….…………...60 DAFTAR PUSTAKA……………………………………….....62
  • 5. 1 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Bab I Pendahuluan I.1Latar belakang Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan. Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai. Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik bisnisKonsumen). Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
  • 6. 2 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Bab II Pembahasan 1.1 Rantai Nilai (Value Chain) Porter Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan. Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai. A.Konsep Rantai Nilai Konsep rantai nilai dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam buku ‘Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior Performance’. Porter memberikan pemahaman rantai nilai sebagai sebuah kombinasi dari sembilan aktivitas operasi penambahan nilai umum dalam sebuah perusahaan. Fokus utama dalam rantai nilai terletak pada keuntungan yang ditambahkan kepada konsumen, proses saling tergantung yang menghasilkan nilai, dan permintaan yang dihasilkan serta arus dana yang dibuat (Feller, Shunk, dan Callarman, 2006:1). The value chain displays total value, and consists of value activities and margin. Value activities are the physically and technologically distinct activities a firm performs. These are the building blocks by which a firm creates a product valuable to its buyers. Margin is the difference between total value and the collective cost of
  • 7. 3 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S performing the value activities. Margin can be measured in a variety of ways. Supplier and channel value chains also include a margin that is important to isolate in understanding in the source of a firm’s cost position, since supplier and channel margin are part of the total cost borne by the buyer (Porter, 1998:38) Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan menciptakan sebuah produk yang berharga bagi pembelinya. Marjin merupakan selisih antara nilai total dan biaya kolektif yang dilakukan dari aktivitas nilai. Marjin dapat diukur dalam berbagai cara. Saluran emasok dan rantai nilai juga mencakup marjin yang penting untuk dipisahkan dalam memahami sumber posisi biaya perusahaan, karena saluran pemasok dan marjin merupakan bagian dari totalbiaya yang ditanggung pembeli. Rantai nilai (value chain) adalah pola yang digunakan perusahaan untuk memahami posisi biayanya dan untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi dari strategi tingkat-bisnisnya. Rantai nilai menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap bahan baku ke pelanggan akhir (Hitt, Ireland, Hoskisson, 2001:125). The value chain describes the full range of activities which are required to bring a product or service from conception, through the different phases of production (involving a combination of physical transformation and the input of various producer services), delivery to final consumers, and final disposal after use (Kaplinsky, Morris, 2001:4) Rantai nilai menggambarkan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk membawa produk atau jasa dari konsepsi, melalui berbagai tahapan produksi (melibatkan kombinasi transformasi fisik dan masukan dari berbagai produsen jasa), pengiriman pada konsumen akhir, dan pembuangan akhir setelah digunakan. Model rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan kompetensi inti perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan kompetitif sebagai berikut: • Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya keluar dariaktivitas penambahan nilai.
  • 8. 4 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S • Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kompetensi inti dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik daripada pesaing. B.Konsep Analisis Rantai Nilai Value activities can be divided into two broad types, primary activities and support activities. Primary are the activities involved in the physical creation of the product and its sale and transfer to the buyer as well as after sale assistance. Support activities support the primary activities and each other by providing purchased inputs, technology, human resource, and various firm wide functions (Porter, 1998:38) Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas, aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi penciptaan fisik produk dan penjualannya dan perpindahan kepada pembeli serta bantuan pasca penjualan. Aktivitas pendukung mendukung aktivitas primer dan satu sama lain dengan memberikan input pembelian, teknologi, sumber daya manusia, dan fungsi berbagai perusahaan secara luas. Value chain analysis views the organization as a sequential process of value creating activities (Dess, Lumpkin, Taylor, 2004:67) Analisis rantai nilai memperlihatkan organisasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan dalam kegiatan penciptaan nilai. Analisis dilakukan dengan cara mempelajari potensi penciptaan nilai. Porter membagi aktivitas-aktivitas kedalam dua kategori. Pertama adalah primary activities (aktivitas primer), yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan dan distribusinya ke para pembeli, dan layanan setelah penjualan. Aktivitas ini terdiri dari inbound logistics (logistik ke dalam), operations (kegiatan operasi), outbound logistics (logistik ke luar), marketing and sales (pemasaran dan penjualan), servis (pelayanan). Kedua adalah support activities (aktivitas pendukung), yaitu aktivitas yang menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas primer. Aktivitas ini terdiri dari procurement (pembelian/pengadaan), technology development (pengembangan teknologi), human resource management (manajemen sumber daya manusia), firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau Dess, Lumpkin, Taylor (2004:67) menyebutnya
  • 9. 5 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S dengan general administration (administrasi umum). Konsep analisis rantai nilai Porter dapat dilihat pada gambar 2.1. C.Konsep Lain Rantai Nilai Porter Hitt, Ireland, Hoskisson (2001:127) menjabarkan kembali potensi penciptaan nilai dari aktivitas primer dan pendukung. a. Aktivitas Primer 1) Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima, menyimpan, dan menyebarkan input-input ke produk. Termasuk di dalamnya penanganan bahan baku, gudang dan kontrol persediaan. 2) Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi input- input yang disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya permesinan, pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan. 3) Outbound Logistik (logistik ke luar), aktivitas-aktivitas yang melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan bahan baku, dan pemrosesan pesanan. 4) Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-aktivitas yang diselesaikan untuk menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan dapat membeli produk dan mempengaruhi mereka untuk melakukannya. Untuk secara efektif memasarkan danmenjual produk, perusahaan mengembangkan iklan-iklan dan kampanye professional, memilih jaringan distribusi yang tepat, dan memilih, mengembangkan, dan mendukung tenaga penjualan mereka. 5) Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara nilai produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas yang berkaitan dengan jasa, termasuk instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian.
  • 10. 6 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S b. Aktivitas Pendukung 1) Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk membeli input-input yang diperlukan untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian meliputi item-item yang semuanya dikonsumsi selama proses manufaktur produk. 2) Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan proses yang digunakan perusahaan untuk memproduksinya. Pengembangan teknologi dapat dilakukan dalam bermacam- macam bentuk, misalnya peralatan proses, desain riset, dan pengembangan dasar, dan prosedur pemberian servis. 3) Human resources management (manajemen sumber daya manusia), aktivitas- aktivitas yang melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan pemberian kompensasi kepada semua personel. 4) Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration (administrasi umum), infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas seperti general management, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintah, yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh rantai nilai melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif dan konsisten mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti. Michael E. Porter (1998:43-44) menjelaskan mengenai tipe aktivitas. Dalam setiap kategori aktivitas primer dan pendukung, terdapat tiga tipe aktivitas yang memainkan peranan yang berbeda dalam keunggulan kompetitif: 1) Langsung: aktivitas yang secara langsung terlibat dalam menciptakan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, bagian mesin, operasi tenaga penjualan, periklanan, desain produk, rekrutmen, dll. 2) Tidak Langsung: aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan aktivitas langsung secara terus menerus, seperti pemeliharaan, penjadwalan pengoperasian fasilitas, tenaga administrasi penjualan, administrasi penelitian, catatan vendor.
  • 11. 7 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 3) Jaminan Kualitas: aktivitas yang menjamin kualitas kegiatan lain, seperti pemantauan, inspeksi, pengujian, meninjau, memeriksa, menyesuaikan dan pengerjaan ulang. Jamina kualitas tidak identik dengan manajemen mutu, karena banyak aktivitas nilai memberikan kontribusi terhadap kualitas. Porter dalam Dess, Lumpkin, Taylor (2004:69) pada Tabel 2.1 menjelaskan beberapa faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menilai aktivitas primer. Contoh kasus * Layanan Pelanggan Contoh analisis rantai nilai: PT Bank Lippo Tbk 1. Primary Activities Lippo Bank: a. Inbound logistics : - Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp.3570 milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi. - Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang masuk). b. Operations : - Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer, dls. - Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia. - Pemantauan kredit - Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda. c. Outbound logistics : - 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700 unit ATM di 120 kota, 6 Branch Service Center. - E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran online 24 jam.
  • 12. 8 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S - Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang konvensional. d. Marketing and sales : - Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan informasi bagi calon konsumen atau konsumen. - Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan undian-undian tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social Responsibility yang memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak bersifat iklan namun dapat menambah nilai LippoBank dimata masyarakat. - Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang menarik, serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai plus tersendiri bagi LippoBank. - Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi. - Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih efektif sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen. - Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif. e. Service : - Layanan setoran, tarikan, kliring, transfer - Kartu kredit : Lippo Bank VISA and MasterCard Credit Card, Lippo Bank Golf Card and Lippo Bank Lady Card. - Perbankan elektronik : Lippo Bank ATM, Lippo Bank Visa Electron Debit Card, Lippo Bank Visa Electron Distribution Card, e-LippoLink, LippoNetB@nk, Electronic Draft Captured (EDC). - Layanan transaksi perbankan : Call Centre 14042, pengiriman uang, Mass Fund Transfer System (MFTS), Inkaso, Bank Drafts, Bancassurance. - Produk Treasury : Transaksi Valuta Asing, Transaksi Spot, Transaksi Forward. - Fasilitas kredit : LippoBank Home Loan, LippoBank Car/Motor Loan, Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Ekspor, Trust Receipt (T/R). - Bank Garansi : Payment Bond, Tender Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond, Bank Garansi Bapeksta, Bank Garansi Bea Cukai.
  • 13. 9 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S - Fasilitas Ekspor-Impor : Letter of Credit (L/C), Negosiasi Wesel Ekspor, Diskonto Wesel Ekspor, Document against Acceptance Financing (D/A), Forfeiting, Documentary Collections, Warehouse Receipt Financing, SLBC (Stand by Letter of Credit). - Layanan lainnya : LippoBank Travel Center, Safe Deposit Box, Pick up and Delivery Service, layanan setoran online 24 jam, Call Center. 2. Supported Activities Lippo Bank: a. Procurement : - Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening tabungan atau giro. - Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia, provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang asing. - Laba dari penjualan surat-surat berharga. - Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan modal/kas. Saham-saham ini diperdagangkan di BEJ dan BES. - Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun. b. Human Resources Management : - Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan program-program pengembangan SDM, diantaranya : Management Development, Information Technology Development , Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah 6000an pada 2005). c. Technological Development : - Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran elektronik dengan volume transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan. - Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center. - Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro Master Visa (EMV), sehingga keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan bertambah. - Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM. d. Infrastructure : - Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human
  • 14. 10 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Resources Department. - Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400 kantor cabang, 700 unit ATM), LippoNetBank, e-LippoLink, fasilitas Call Center. - Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat ke jaringan kantor cabang. - Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di kantor cabang. - Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur jalur pelaporan, bentuk struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan struktur Strategic Business Unit. - Pengawasan Internal : Internal audit Group, Compliance Group, Unit Pengelolaan Resiko - Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang. - Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur pengelolaan resiko. - Berbagai komite : Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk Management, Audit, Kredit, Products, Assets and Liabilities, dan Work Group. - Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja khusus penanganan kredit bermasalah. - Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai pendukung aktivitas LippoBank secara keseluruhan dan aktivitas treasury pada umumnya.
  • 15. 11 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 2. Even pada proses bisnis A.Pengertian Proses Bisnis Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik bisnisKonsumen). Proses bisnis memiliki definisi sebagai berikut : 1. Definisi 1.1 : Suatu proses bisnis terdiri dari satu set aktivitas yang dilakukan di koordinasi di dalam suatu lingkungan teknis dan organisatoris. Aktivitas ini secara bersama-sama mewujudkan suatu tujuan bisnis. MasingMasing proses bisnis ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi mungkin saling berhubungan dengan proses bisnis yang melakukan kerjasama dengan organisasi lain. 2. Definisi 1.2 : Manajemen Proses bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik untuk mendukung disain, administrasi, konfigurasi, pengundangan, dan analisa proses bisnis. 3. Definisi 1.3 : Suatu sistem manajemen proses bisnis adalah suatu perangkat lunak umum sistem yang dikemudikan oleh penyajian proses tegas/eksplisit untuk mengkoordinir pengundangan/peraturan proses bisnis. 4. Definisi 1.4 : Suatu model proses bisnis terdiri dari satu set model aktivitas dan batasan pelaksanaan antara mereka (pelaku bisnis). Suatu kejadian proses bisnis menghadirkan suatu kasus kuat dalam bisnis yang secara operasional dari suatu perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari kejadian aktivitas bisnis. Masing-Masing model proses bisnis bertindak sebagai suatu cetak biru untuk seperangkat kejadian proses bisnis, dan masing-masing model aktivitas bertindak sebagai suatu cetakbiru untuk satu set kejadian aktivitas bisnis. Ada beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengadakan analisa dan desain proses bisnis :
  • 16. 12 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Menurut Paul Harmon : 1. Krisis ekonomi  Efisiensi  Hemat. 2. Era Ekspansi  competitive advantages 3.Perkembangan Teknologi yang sangat pesat (Internet, Cloud Computing,dll). Tahapan/Siklus dalam Analisis dan Desain Proses Bisnis Ada 4 tahap dalam analisis dan desain proses bisnis : 1. Analisis dan Desain Design (Perancangan) meliputi identifikasi Bisnis Proses dan Pemodelan Bisnis Analisis meliputi validasi, simulasi dan verfikasi dalam tahap ini dilakukan survei terhadap bisnis proses dan lingkungan organisasi serta lingkungan teknis. Berdasarkan hasil survei, bisnis proses diidentifikasi, ditelaah, divalidasi dan digambarkan dengan bisnis proses model. 2. Konfigurasi meliputi seleksi sistem, implementasi, tes dan deployment Adapun yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah sbb : a. Sebelum digunakan sistem (terutama dl hal aplikasinya) perlu dites apakah sudah berjalan sesuai yang direncanakan atau belum. b. Pelatihan personel dan migrasi aplikasi jika diperlukan 3. Pelaksanaan meliputi operasional, monitoring, maintenance Dalam tahap inilah ujian sebenarny dari sistem benarbenar diuji dalam aktivitas seharihari oleh perusahaan. Apakah sistem beserta aplikasi yang dibangun telah benarbenar dapat menjalankan bisnis proses dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam tahap ini dihasilkan log informasi dari proses yang telah dijalankan sebagai dasar evaluasi di tahap berikutnya. 4. Evaluasi meliputi penggalian proses dan monitoring aktivitas bisnis Log informasi yang dihasilkan dievaluasi menggunakan teknik monitoring akitivitas bisnis dan penggalian proses. Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi model proses bisnis dan kecukupan dari lingkungan operasional.
  • 17. 13 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Siklus ini berputar terus menerus, setelah dilakukan evaluasi akan ditemukan poin- poin dimana bisa dilakukan improvement atau perbaikan atas proses bisnis yang telah dilakukan. Lalu kembali akan dilakukan desain dan analisis, konfigurasi dan implementasi. Siklus ini akan terus dilakukan dengan interval waktu tertentu, misal per tahun, tiap 5 tahun atau tiap 10 tahun tergantung dari waktu yang telah disepakati bersama. Untuk lebih mempertajam tahapan tesebut maka akan kita jabarkan dalam langkah- langkah sbb: 1. Level Enterprise a. Identifikasi Strategi serta Visi dan Misi Instasi Bisa diperoleh melalui Renstra (Rencana Strategis masing-masing Organisasi), biasanya renstra ini merupakan rencana jangka panjang (5 atau 10 tahun ke depan). Dalam renstra biasanya terdapat strategi serta visi misi instansi mengenai apa sebenarnya tujuan instansi, produk/jasa yang dihasilkan (kaitannya pelayanan masyarakat) dan bagaimana cara pencapaianya (Identifikasi awal). b. Identifikasi Struktur Organisasi dan Tata Laksana Struktur organisasi ini bisa diperoleh melalui : Jika Institusi Pemerintah berupa Kementerian atau Lembaga  Peraturan Menteri atau Peraturan Presiden. Jika Institusi Pemerintah berupa Instansi daerah  Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur,dll 2. Business Process Level Enterprise Level ini merupakan level yang lebih detail dari level enterprise, dimana mulai dilakukan survei internal instansi untuk mengetahui bisnis proses yang terjadi di dalam instansi meliputi apa saja value chain yang ada dalam instansi meliputi identifikasi proses, aktivitas dan data, kemudian dimulailah process redesign berdasarkan datadata yang ada (analisa SWOT, Gap Analysis,dll).
  • 18. 14 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S a. Penentuan Value Chain : Nilai-nilai yang termuat dalam setiap tahapan organisasi baik core maupun support sehingga bisa berjalan dengan efektif dan efisien. i. Mengembangkan diagram organisasi (meliputi diagram sistem) dari perusahaan ii. Mendefinisikan value chain iii. Mengidentifikasikan stakeholder. Contoh suatu value chain dengan 3 core business : 1. Membuat Produk Baru 2. Memasarkan dan Menjual Produk 3. Membuat dan Mendeliver Produk b. Identifikasi Aktivitas dan prosedur didalamnya c. Buat model untuk menggambarkan aktivitas dan prosedur didalamnya termasuk divisi/bagian yang mengerjakan (exisiting condition). Hirarki dari penyusunan suatu model dari bisnis proses : 1. Organizational diagram 2. Business Process diagram 3. Sub Proses activity 4. Prosedur dari suatu aktivitas d. Analisis SWOT (untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan peluang improvement atau perbaikan) dan Gap Analysis untuk mengetahui proses perbaikan yang akan dilakukan dan cara untuk mencapainya. 3. Implementation Level Dari analisis SWOT yang telah dilakukan serta Gap Analisis, maka akan bisa dilakukan usulan improvement yang akan dilakukan terhadap bisnis proses yang telah berjalan sekarang. Misal : ada beberapa aktivitas dan prosedur yang bisa dihilangkan dan diotomatisasikan menggunakan proses IT  proses ordering otomatis via website, pembayaran via internet banking yang langsung terkoneksi dengan perusahaan pengiriman barang,dll. Contoh di organisasi pemerintahan :
  • 19. 15 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Dalam proses perijinan, awalnya semua serba manual, kita tidak bisa memantau proses perijinan kita sampai dimana tetapi dengan adanya IT, kita dapat mensubmit persyaratan via website dan mengecek progress perijinan kita secara realtime. Setelah ditentukan proses yang bisa diimprove, maka akan dibuat proses diagram yang baru untuk kemudian dibuat lagi detail aktivitas dan prosedurnya. Baru kemudian disosialisasikan secara internal, setelah dirasa bisa berjalan dengan lancar (sudah dites, diuji,dll) baru kemudian dilakukan sosialisasi eksternal kepada para stakeholder. Setelah itu Tahapan dalam Analisis dan Desain Proses Bisnis ini akan terus berulang sesuai siklusnya, evaluasi  desain dan analisis  konfigurasi  implementasi, dan tak akan pernah berhenti karena proses untuk mengerjakan sesuatu yang lebih efektif dan efisien akan terus terjadi (continous improveme) Sifat dasar dan tujuan dari suatu organisasi adalah menciptakan nilai. Organisasi menciptakan nilai dengan menyediakan barang dan jasa yang diinginkan oleh pelanggannya. Contoh : Breadtalk, membuat makanan yang bergizi, sehat dan mempunyai karaterisitk tersendiri Cost (Biaya): Untuk menciptakan nilai diperlukan biaya (cost). Contoh: untuk memproduksi makanan, pabrikan harus membayar berbagai macam sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja. Margin Margin merupakan selisih antara nilai dengan biaya. Konsep penciptaan nilai berlaku pada organisasi berorientasi profit dan organisasi non profit. Tujuan organisasi berorientasi profit adalah memaksimalkan marginnya.
  • 20. 16 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Tujuan organisasi non profit adalah memaksimalkan barang dan jasa yang disediakannya dengan sumbersumber daya yang dimilikinya. Proses Bisnis Barang/jasa tersedia setelah melalui serangkaian proses bisnis. Suatu proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang mengerjakan suatu tujuan bisnis. Apapun jenis barang/jasa yang disediakan, setiap organisasi paling tidak memiliki tiga macam proses bisnis, yaitu: 1. Acquisition/payment process (Proses perolehan/pembayaran) 2. Conversion process (Proses perubahan) 3. Sales/collection process (Proses penjualan/pengumpulan) Proses Perolehan/Pembayaran: Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan, memelihara, dan membayar sumber-sumber daya yang diperlukan organisasi. Contoh sumber daya: SDM, pabrik, peralatan, dana, bahan baku, dll. Sumber daya diperoleh dari pihak luar, seperti pemasok. Sumbersumber daya tersebut diperlukan untuk dapat menyediakan barang/jasa kepada para pelanggan. a. Hanya memesan barang/jasa yang dibutuhkan oleh organisasi. b. Hanya menerima barang/jasa yang dipesan. c. Hanya membayar barang/jasa yang sudah diterima. d. Memelihara dengan baik barang yang sudah diperoleh. e. Mampu menyediakan barang/jasa pada saat diperlukan Proses Perubahan Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah sumbersumber daya yang telah diperoleh menjadi barang/jjasa yang diperlukan pelanggan. Pada prosesj ini, bahan baku diubah menjadi barang jadi atau jasa
  • 21. 17 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Proses perubahan sangat beraneka ragam, tergantung pada barang/jasa yang diproduksi, teknologi dan sumber daya yang digunakan, peraturan yang berlaku, pemerintahan, lingkungan, atau pelanggan. Sangatlah sulit untuk menggambarkan suatu proses perubahan yang umum. Pada dasarnya, proses perubahan adalahserangkaian aktivitas yang mengubah barang/jasa yang diperoleh menjadi barang/jasa bagi para pelanggan. Proses Penjualan/Pengumpulan: Tujuan dari proses ini adalah untuk menjual dan menyerahkan barang/jasa kepada pelanggan, lalu mengumpulkan pembayarannya. Barang jadi atau jasa yang telah melalui proses perubahan dijual kepada pelanggan, yang akan ditukar dengan pembayaran (biasanya dalam bentuk uang). Adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengantarkan barang/jasa kepada parapelanggan untuk mendapatkan pembayaran. Pada dasarnya, proses penjualan/pengumpulan merupakan cerminan dari proses bisnis perolehan/pembayaran. Ketika suatu entitas memperoleh barang/jasa serta membayarnya, maka ada entitas lainnya yang menjual barang/jasa serta mengumpulkan pembayaran. Pengelolaan Proses Bisnis Pimpinan organisasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan proses bisnis. Aktivitas pengelolaan (manajemen) dapat dikategorikan menjadi: perencanaan (planning), pelaksanaan (executing), pengawasan (controlling), dan penilaian (evaluating). Perencanaan o Pimpinan menentukan sasaransasaran bisnis o Pimpinan menentukan prioritas pada prosesproses bisnis yang ada o Pimpinan menyediakan blueprint untuk mencapai sasaransasaran tersebut o Pimpinan harus mengidentifikasi kesempatankesempatan dan resiko-resiko yang dihadapi perusahaan. Pelaksanaan
  • 22. 18 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S o Pimpinan menjalankan rencana mereka dengan membagi prosesproses bisnis menjadi beberapa aktivitas yang lebih kecil. o Pimpinan menugaskan para bawahan untuk melaksanakan setiap aktivitas tersebut. o Memotivasi para bawahan untuk melakukan tugastugasnya dengan baik. o Rencana yang dibuat dengan jelas mungkin sekali akan dilaksanakan dengan baik Pengawasan o Memeriksa hasil dari aktivitasaktivitas yang dilakukan, atau dari keseluruhan proses bisnis, untuk melihat apakah sesuai dengan yang diharapkan. o Pemeriksaan ini mungkin akan menyebabkan perubahan pada harapan yang ditetapkan, atau perubahan pada pelaksanaan aktivitas atau proses bisnis. Penilaian o Secara berkala, pimpinan akan menilai apakah prosesproses bisnis yang dilakukan berhasil mencapai tujuantujuan organisasi. o Hasil dari penilaian tersebut digunakan untuk menyesuaikan rencana, tujuan, atau harapan. Kejadian-kejadian Proses Bisnis (Business Process Events) Suatu proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu proses bisnis dapat terdiri dari beberapa aktivitas. Kejadian (event) merupakan suatu aktivitas tunggal yang terdapat pada sebuah proses bisnis. Jenis Kejadian dalam Proses Bisnis Setiap proses bisnis dapat dibagi ke dalam tiga jenis kejadian yang berbeda, yaitu: Kejadiankejadian Operasional (Operating Events) Kejadiankejadian Informasi (Information Events) Kejadiankejadian Keputusan/Pengelolaan (Decision/Management Events)
  • 23. 19 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Kejadian-kejadian Operasional Adalah aktivitasaktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu proses bisnis saat menyediakan barang/jasa bagi pelanggan. Contoh kejadiankejadian operasional pada proses bisnis penjualan/pengumpulan: o Kejadian 1: Memasarkan barang. o Kejadian 2: Menerima pesanan dari pelanggan. o Kejadian 3: Mengirimkan barang pesanan. o Kejadian 4: Menerima pembayaran Kejadian-kejadian Informasi Pada kejadiankejadian informasi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: - Mencatat data tentang kejadiankejadian operasional. - Memelihara data yang penting bagi organisasi. - Melaporkan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan. Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan Adalah aktivitasaktivitas di mana para pimpinan membuat keputusan tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian prosesproses bisnis. Contoh: o Pimpinan memutuskan untuk membuat produk baru. o Pimpinan memutuskan untuk membuka sebuah cabang baru Keterkaitan Antar Kejadian Proses Bisnis Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan akan menentukan dan memicu kejadian-kejadian operasional. Menjalankan kejadian-kejadian operasional akan memicu kejadian-kejadian Informasi untuk mencatat dan memelihara data bisnis. Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan juga memicu kejadian-kejadian informasi, yaitu saat para pimpinan meminta informasi sebelum mengambil keputusan.
  • 24. 20 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Data Data adalah masukan ke dalam sistem informasi. Data merupakan fakta tentang aktivitas bisnis dan proses bisnis. Pada umumnya data tidak berguna dalam pembuatan keputusan. Informasi Sistem informasi ‘menangkap’ data, menyimpannya, menggabungkannya, meringkasnya, dan mengelompokkannya menjadi informasi yang berarti bagi pimpinan untuk membuat keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah memiliki arti bagi para penerimanya. B. MENGENAL EVENTS Events adalah termasuk notasi utama dalam BPMN yang merepresentasikan sesuatu yang terjadi selama berjalannya proses yang dapat mempengaruhi alur proses. Events terbagi dalam 3 jenis, yaitu Start Events, Intermediate Events dan End Events. Secara sederhana, Start Events adalah event yang menunjukkan awal dari proses bisnis, End Events adalah event yang menunjukkan berakhirnya suatu proses bisnis, dan Intermediate Events adalah event yang terjadi di pertengahan proses bisnis. Infografis dibawah ini menggambarkan set lengkap Events yang digunakan dalam BPMN.
  • 25. 21 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Jangan pusing dulu melihat infografis diatas :). Anda tidak perlu menghafalkan semua notasi tersebut, tetapi yang perlu anda perhatikan adalah pola dari masing- masing notasi itu. Jika anda sudah memahami polanya, maka pasti anda dapat menguasai semuanya. Untuk memahami pola notasi sebuah events, perhatikan gambar berikut ini: Ada empat bagian gambar yang perlu dipahami: 1. Garis lingkaran terluar dari notasi, bisa terputus atau garis menyambung. Jika terputus, maka artinya notasi ini tidak menginterupsi sebuah aktivitas, sebaliknya jika garis menyambung, maka notasi ini akan menginterupsi sebuah aktivitas
  • 26. 22 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 2. Garis lingkaran bagian dalam dari notasi menunjukkan lokasi dari sebuah event. Jika tidak ada garis lingkaran dalam (alias lingkaran hanya satu, tapi tipis) maka artinya notasi tersebut adalah start event. Jika tidak ada garis dalam (lingkaran hanya satu dan tebal) maka artinya notasi tersebut adalah end event. Namun jika ada lingkaran dalam (lingkaran ada 2) maka artinya notasi tersebut adalah intermediate event. 3. Internal markers, adalah gambar di dalam lingkaran, menunjukkan jenis event dari notasi tersebut, apakah message, timer, error, cancel dan lain-lain. 4. Apakah internal marker dalam lingkaran terblok hitam atau tidak. Jika terblok hitam menunjukkan aktivitas throw (mengirim), namun jika tidak terblok maka menunjukkan aktivitas catch (menerima). INTERMEDIATE EVENTS Salah satu tantangan dalam membuat proses bisnis yang baik adalah adanya banyak skenario yang harus diantisipasi atau difasilitasi. Biasanya skenario itu digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana jika data pemohon tidak lengkap, bagaimana jika terjadi error, bagaimana jika waktu proses terlalu lama, bagaimana jika saldo pelanggan tidak cukup, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Maka disinilah BPMN menunjukkan kelebihannya dibandingkan notasi yang lain. BPMN menyediakan skenario yang lebih untuk berbagai kemungkinan proses bisnis yang terjadi, salah satunya dengan menggunakan Intermediate Events. Dengan menggunakan Intermediate Events, kita bisa mengantisipasi beragam skenario yang mungkin terjadi di tengah-tengah proses bisnis yang sedang berjalan. Diantara intermediate events yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
  • 27. 23 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S None Intermediate Event: Biasanya digunakan untuk merepresentasikan perubahan status dalam proses bisnis. Message Intermediate Event: Digunakan untuk merespon jika ada pesan masuk atau mengirim pesan keluar Timer Intermediate Event: Digunakan untuk menunjukkan adanya delay dalam proses, atau menjalankan aktivitas dalam rentang waktu tertentu. Error Intermediate Event: Digunakan untuk melempar atau menerima sebuah error pada proses bisnis. Cancel Intermediate Event: Digunakan untuk membatalkan transaksi pada sebuah sub-proses. Compensation Intermediate Event: Digunakan untuk menginisiasi atau menghandle kompensasi pada sebuah proses. Kompensasi dapat diartikan sebagai suatu alternatif proses yang dijalankan ketika terjadi suatu kegagalan proses tanpa harus memunculkan error.
  • 28. 24 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Rule Intermediate Event: Digunakan hanya untuk menghandle Exception, dan akan dijalankan ketika suatu rule (aturan) terbukti bernilai True. Link Intermediate Event: Menghubungkan dengan Link Event yang lain agar memungkinkan suatu proses melompat ke proses lainnya. Dalam pemrograman hal semacam ini sama dengan GO TO statement Multiple Intermediate Event: Event yang bisa di-trigger dengan lebih dari satu cara CONTOH PENGGUNAAN Dalam artikel ini akan saya berikan contoh penggunaan notasi-notasi event diatas, dalam kasus yang sering terjadi dalam penerapan aplikasi. Timer Start Event Misalnya, dalam sebuah sistem diperlukan aktivitas untuk membackup database, yang dilakukan pada setiap akhir minggu untuk membackup seluruh transaksi yang terjadi selama seminggu yang lalu. Maka, notasi untuk aktivitas tersebut adalah sebagai berikut. Dalam notasi tersebut, kita menggunakan Timer Start Event. TImer Start Event digunakan jika kita ingin melakukan aktivitas pada waktu atau tanggal tertentu atau jika aktivitas tersebut memiliki siklus waktu. Karena aktivitas backup dilakukan menggunakan siklus waktu mingguan, yaitu setiap hari jumat, maka kita menggunakan Timer Start Event seperti contoh diatas. Sehingga setiap hari jumat pukul 00.00 WIB, proses bisnis akan aktif dan melaksanakan aktivitas membackup data.
  • 29. 25 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Timer Intermediate Event Mari kita kembangkan proses bisnis kita diatas. Aktivitas backup database tidak selalu sukses karena berbagai hal. Oleh karenanya kita perlu mengantisipasi jika aktivitas backup database error, apa yang harus dilakukan. Selain itu, adakalanya kita memiliki server lain sebagai backup server utama, sehingga setelah database dibackup, file hasil backup bisa dikirimkan ke server backup. Perhatikan gambar diatas, pada aktivitas backup database, terdapat sebuah Boundary Event. Boundary Event adalah sebuah Intermediate Event yang menempel pada Task/Aktivitas. Pada gambar diatas boundary event berjenis Error Intermediate Event dengan garis lingkarang solid (tidak putus2) yang artinya dia bersifat Interrupt, atau menginterupsi aktivitas yang ditumpanginya. Dengan kata lain, jika pada aktivitas muncul error maka Error Intermediate Event akan diaktifkan dan akan melanjutkan proses ke bawah yaitu Message End Event, dimana event ini akan mengirim pesan kesalahan dan proses berhenti. Namun, jika aktivitas backup database berhasil, maka ia menemui Timer Intermediate Event, dimana event ini akan menunggu (delay) selama 30 menit untuk mengirim file hasil backup ke server backup, dan selanjutnya proses selesai. C.Hubungan Antara ProsesProses Bisnis, Proses-Proses Informasi dan Aktivitas- Aktivitas Manajemen Studi Kasus : Martabak “Bandung” Martabak “Bandung“ berlokasi di Bandung.
  • 30. 26 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Menyediakan Martabak lezat, enak dan pelayanan yang ramah Jaminan penyajian dalam waktu 20 menit. Jika terlambat, pelanggan tidak usah bayar. Pimpinannya sering menghabiskan waktu untuk menganalisa pasar di Bandung, para pesaingnya, dan para pelanggannya. Pimpinannya membuat keputusan tentang yang akan dicantumkan pada menu. Pelanggan dapat memesan via telepon atau datang langsung ketempat. Detil pemesanan dicatat pada form pemesanan (rangkap banyak) yang telah diberi nomor berurut. Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form pemesanan, dan disampaikan pada pelanggan. Pelanggan membayar dan form pemesanan dicap “PAID”. Juga dicatat detil pembayaran yang dilakukan. Selembar form pemesanan diberikan kepada pelanggan, dan pelanggan dipersilakan menunggu. Selembar form pemesanan diberikan kepada koki. Form pemesanan digantung pada roda berputar supaya dapat mengetahui urutan pesanan. Jika pesanan sudah siap, martabak akan dibungkus dan form pesanan pada koki akan disimpan disebuah kotak. Pelanggan memperlihatkan form pemesanan yang sudah dicap “PAID” untuk mengambil pesanan. Form pemesanan dari pelanggan akan disimpan untuk bagian akuntansi untuk dicatat datanya, dan martabak akan diberikan kepada pelanggan. Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan di Martabak “Bandung”: Menganalisa pasar martabak di Bandung, para pesaing, dan para pelanggan. Menentukan martabak apa yang akan dicantumkan pada menu. Memberikan pesanan martabak yang tepat pada pelanggan yang tepat. Kejadian-kejadian Operasional di Martabak “Bandung”:
  • 31. 27 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Menerima pemesanan martabak. Menerima pembayaran dari pelanggan. Membuat martabak Mengemas martabak. Memberikan martabak kepada pelanggan Kejadian-kejadian Informasi Mencatat pesanan pelanggan. Menghitung total pesanan. Menandai pesanan yang sudah dibayar. Memberikan pelanggan selembar form pesanan. Memberikan koki selembar form pesanan. Mengirim formform pesanan ke bagian akuntansi. Kejadian-kejadian Informasi yang mungkin dipicu oleh kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan: Membuat laporan analisa pelanggan. Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis martabak. Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin). Membuat laporan kerugian penjualan akibat jaminan 20 menit penyajian AnalisisProsesBisnis Analisis proses bisnis merupakan suatu upaya mempelajari proses bisnis yang ada dalam satu atau beberapa organisasi, baik dalam operasi normal dan dalam situasi yang luar biasa (Djankov dkk, 2006). Tujuan analisis proses bisnis adalah untuk menganalisis dan mendokumentasikan kerja proses yang ada. Dalam kasus tertentu, mungkin akan membuat proses baru, dan tidak akan ada proses untuk dianalisis. Proses analisis terhadap proses bisnis yang ada, harus menghasilkan gambaran tingkat tinggi untuk memberikan titik awal untuk upaya mendesain ulang. Organisasi melakukan analisis secara rinci terhadap proses yang ada, lalu mengembangkan
  • 32. 28 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S rincian waktu dan model biayanya, dan melakukan simulasikan untuk mempelajari efek perubahan yang dibuat terhadap peningkatan efisiensi proses (Harmon, 2007). Analisis menghasilkan model proses bisnis berupa dokumen yang menggambarkan proses yang ada (as-is document), draft rencana untuk mendesain ulang proses, dan dukungan semua manajer senior utama. Harmon (2007) menjabarkan aktivitas utama selama analisis merupakan lanjutan tahap perencanaan dengan hasil rencana proyek detail (project plan) untuk suatu proses bisnis dan disetujui oleh komite eksekutif, tim pengelola proses bisnis (BPM), sponsor, dan komite pengarah proyek (Gambar 3). Gambar 3. Aktivitas pada tahapan analisis proses bisnis (Harmon, 2007). Langkah-langkah dalam analisis proses bisnis adalah (Harmon, 2007): (1) Mengulas rencana proyek dan mewawancarai stakeholder untuk mengetahui secara cepat proses dan masalah-masalah yang menuntut desain ulang. (2) Mendokumentasikan proses as-is dalam bentuk diagram relasi proses as-is dan diagram as-is untuk subproses.
  • 33. 29 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S (3) Membuat kesepakatan terhadap nama proses, subproses, input, output, dan kegiatan. (4) Mengidentifikasi kekurangan dan proses yang terputus dan mencatatnya dalam dokumen process analysis and improvement worksheet. (5) Membuat bagan hubungan antar kegiatan dalam bentuk garis-garis (flow) yang menunjukkan asal input suatu kegiatan datang dan tujuan output suatu kegiatan. (6) Menentukan karakteristik yang diperlukan masing-masing kegiatan. (7) Mewawancarai orang, individu atau kelompok untuk mendapatkan informasi tentang proses as-is dan masalah-masalahnya. (8) Mendokumentasikan biaya dan waktu dalam activity cost worksheet. (10) Merekomendasikan perubahan sesuai keperluan. (9) Melakukan fokus kembali terhadap tujuan proyek dan memeriksa model lama serta asumsi-asumsi yang digunakan. (11) Meringkas semua hal yang ditemukan dalam rencana desain ulang. (12) Mempresentasikan dan mempertahankan rencana desain ulang kepada komite yang lebih tinggi untuk memperoleh persetujuan mereka. Perancangan Proses Bisnis Tujuan perancangan proses bisnis adalah untuk membuat sebuah desain untuk proses baru atau proses yang hendak ditingkatkan (Harmon, 2007). Harmon menggunakan istilah redesign atau desain ulang dibandingkan desain, karena umumnya aktivitas yang dilakukan adalah merancang ulang proses bisnis yang sedang berjalan agar dilakukan perbaikan dan peningkatan sesuai tujuan bisnis. Tahapan perancangan dikombinasikan dengan tahapan analisis, dengan mendokumentasikan as-is document untuk menciptakan proses baru (to-be). Model proses bisnis hasil dari
  • 34. 30 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S analisis menjadi dasar untuk melakukan perbaikan atau perubahan menuju bentuk yang paling sesuai dengan tujuan bisnis. Memperbaiki proses berarti memperbaiki bisnis agar dapat lebih bersaing dan menghasilkan profit lebih banyak. Juga untuk menuju peningkatan produktivitas, menyediakan tingkat pelayanan konsumen yang lebih baik, memperoleh fleksibilitas lebih besar dalam penggunaan sumber daya, merespon lebih cepat pada peluang baru, meningkatkan moral staf melalui lingkungan kerja yang lebih baik, dan menjalankan teknologi yang lebih baru tanpa hambatan. Gambar 4. Aktivitas pada tahapan desain proses bisnis (Harmon, 2007). Harmon (2007) menjabarkan aktivitas utama selama desain yang merupakan lanjutan tahap analisis dengan hasil berupa sekumpulan dokumen dan model proses yang menggambarkan as-is process serta draf rencana redesign untuk perbaikan (improvement) proses yang ada (Gambar 4). Aktivitas-aktivitas utama tersebut diantaranya: (1) Melakukan tinjauan dokumen proses as-is dan tujuan perbaikannya, dan mengidentifikasi peluang tertentu untuk mengubah proses as-is.
  • 35. 31 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S (2) Membuat dokumen daftar proses yang mungkin (could-be) dan mempertimbangkan manfaat masing-masing. (3) Merancang proses yang baru atau proses yang akan ditingkatkan, yang didokumentasikan dalam dokumen to-be process diagram. (4) Merancang sebuah proses manajemen untuk mendukung diagram proses to-be yang baru dalam bentuk role/responsibility worksheet. (5) Melakukan rasionalisasi hubungan pelaporan. (6) Melakukan simulasi terhadap pilihan proses yang baru. (7) Menyediakan dokumentasi rinci kegiatan yang baru dalam bentk dokumen activity worksheet. (8) Menyerahkan dokumentasi lengkap dari to-be process kepada komite eksekutif, manajer proyek dan tim pengarah. Perbaikan Proses Bisnis Tahapan analisis dan perancangan proses bisnis merupakan suatu bagian dari suatu rangkaian yang saling terkait. Analisis dan perancangan proses bisnis yang dibahas sebelumnya merupakan rangkaian perubahan proses bisnis menggunakan metodologi BPTrends Process Enterprise Redesign (BPR). Proses bisnis yang akan didesain ulang diasumsikan skala cakupannya cukup besar, dan BPR menyarankan perusahaan untuk mengembangkan arsitektur proses bisnis dan menciptakan institusi yang memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan proses kerja selanjutnya (Harmon, 2007). Harmon (2007) juga menjelaskan metodologi Six Sigma dalam melakukan perubahan proses bisnis. Metodologi ini membantu perusahaan memutuskan untuk memodifikasi proses atau memilih proses tertentu untuk dilakukan desain ulang.
  • 36. 32 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Gambar Alur perbaikan proses bisnis yang terkenal dalam metodologi Six Sigma adalah DMAIC process, seperti pada Gambar 5, yakni: (1) Define. Tentukan persyaratan pelanggan untuk proses atau jasa. (2) Measure. Mengukur kinerja yang ada dan membandingkannya dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan. (3) Analyze. Menganalisis proses yang ada. (4) Improve. Meningkatkan proses desain dan pelaksanaannya. (5) Control. Mengontrol hasil dan mempertahankan kinerja yang baru. Gambar 5. Tahapan kegiatan dalam metodologi Six Sigma dan kebutuhan waktu untuk setiap langkah (Harmon, 2007). Organisasi bisnis yang rutin melakukan perbaikan (improvement) proses bisnisnya mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Terdapat fakta bahwa teknologi baru yang menopang perbaikan tersebut memungkinkan desain proses yang lebih efisien. Gambar 6 menunjukkan alur pengembangan proses bisnis, dengan tahapan perencanaan proyek, analisis as-is process dan identifikasi perbaikannya (improvement), desain, implementasi hingga menjadi to-be process. Penjabaran langkah-langkah selama analisis terdapat suatu aktivitas yang bertujuan selain membangun pemahaman atas proses as-is yang sedang berjalan dan mendokumentasikannya, juga sekaligus menilai apakah ada proses yang belum sesuai dengan tujuan bisnis.
  • 37. 33 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Harmon (2007) melakukan jabaran langkah-langkah analisis proses bisnis yang didalamnya terdapat kegiatan untuk menilai proses as-is yang ada. Langkah ke-4 dalam analisis yakni mengidentifikasi kekurangan dan proses yang terputus lalu mencatatnya dalam dokumen process analysis and improvement worksheet, merupakan langkah untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan hasilnya didokumentasikan sebagai produk analisis. Dokumen proses as-is yang disetujui oleh komite yang lebih tinggi, didalamnya terdapat pilihan perbaikan-perbaikan terhadap proses yang ada. Pada langkah ke-2 tahap desain, tim proyek menyiapkan dokumen daftar proses yang mungkin (could-be) dan mempertimbangkan manfaatnya masing-masing. Dasar inilah yang kemudian dilakukan perancangan proses yang baru tersebut dan didokumentasikan dalam bentuk dokumen diagram proses to-be. Manajemen Proses Bisnis Saripudin (2011) menyatakan bahwa akhir-akhir ini banyak perusahaan yang memanfaatkan TI untuk optimasi proses bisnisnya, namun solusi yang dikembangkan belum menyeluruh. TI diimplementasikan dalam beberapa sistem yang terpisah, bukan dalam satu kesatuan dan terbagi berdasarkan unit kerja atau proses bisnis yang ada. Masalah muncul saat dibutuhkan kolaborasi ataupun pertukaran informasi untuk menyelesaikan rangkaian proses. Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM) merupakan jawaban yang dibutuhkan kalangan bisnis untuk membantu bisnis mereka dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM adalah solusi TI dengan pendekatan baru untuk membantu meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan antara karyawan dan sistem informasi melalui proses-proses yang telah terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM merupakan solusi tepat untuk meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan untuk menyesuaikan keinginan pelanggannya pada setiap produk atau layanan yang dihasilkan, dengan
  • 38. 34 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S cara memberikan akses informasi secara real-time yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, serta pengambilan tindakan untuk merespon masalah yang terjadi secara lebih cepat dan tepat (Saripudin, 2011). BPM adalah suatu pendekatan terstruktur untuk memahami, menganalisis, dukungan, dan terus meningkatkan proses mendasar seperti manufaktur, pemasaran, komunikasi dan lain-lain unsur-unsur utama dari operasi perusahaan (Al-Mudimigh, 2007). Sedangkan, Saripudin (2011) menyatakan BPM sebagai sebuah pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan untuk mengelola perubahan. BPM membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengontrol seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan workflow. BPM meningkatkan kualitas proses bisnis melalui penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar. Empat komponen utama BPM, yakni: (1) Pemodelan. Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, proses paralel, penanganan exception, penanganan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf TI. (2) Pengintegrasian. BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.
  • 39. 35 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S (3) Pengawasan. Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya. (4) Optimalisasi. Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya. PERAN UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN PROSES BISNIS Peran Analisis Proses Bisnis Metodologi BPR mengasumsikan sebuah proyek desain ulang proses bisnis terjadi dalam lima tahap (pemahaman proyek, analisis proses bisnis, perancangan proses bisnis, implementasi dan pemberlakuan). Setelah proyek selesai, diasumsikan bahwa proses dan sistem pengelolaan proses yang terkait akan bekerja sama untuk melaksanakan proses sehari-hari, dan satu hal yang akan dilakukan manajer proses adalah mempertahankan dan meningkatkan proses secara terus-menerus. Metodologi juga mengasumsikan bahwa sebagian besar fase implementasilah yang akan melibatkan bagian lain, seperti TI atau SDM, dalam pengembangan komponen, seperti kursus pelatihan dan aplikasi perangkat lunak, yang akan dibutuhkan untuk proses hasil desain yang baru (Harmon, 2007). Tahapan awal dalam metodologi BPR menghasilkan suatu rencana proyek detil terhadap suatu proses bisnis. Pada tahapan selanjutnya, analisis proses bisnis memiliki peran utama sebagai cara untuk memahami gambaran yang utuh tentang proses bisnis yang sedang berjalan (as-is) dalam bentuk yang terstruktur (dokumen- dokumen) dan sistematis sebagai dasar untuk mendesain proses baru yang membantu organisasi mencapai tujuan bisnisnya. Pada tahapan analisis dapat ditemukan adanya
  • 40. 36 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S kekurangan dan putusnya mata rantai proses, sehingga dapat diidentifikasi pilihan untuk perbaikan (improvement). Peran Perancangan Proses Bisnis Hasil analisis berupa gambaran yang utuh tentang proses bisnis yang sedang berjalan (as-is process) dalam bentuk yang terstruktur (dokumen-dokumen) dan sistematis, digunakan sebagai dasar mendesain proses baru. Kekurangan dapat diidentifikasi untuk selanjutnya dilakukan perbaikan (improvement) menuju proses bisnis yang lebih tepat dan sesuai (to-be process). Perancangan proses bisnis memiliki peran utama membuat dokumentasi atas proses bisnis yang diinginkan untuk diimplementasikan (to-be process). Improvement atas proses as-is menghasilkan pilihan untuk ditimbang manfaatnya dalam suatu proses could-be, selanjutnya dilakukan simulasi untuk menilai pengaruhnya, dan akhirnya dapat ditentukan proses to-be yang paling sesuai. Dokumentasi proses to-be merupakan hasil perancangan yang mesti disetujui oleh komite eksekutif untuk dapat diimplemantasikan. Gambar 6. Alur pengembangan proses bisnis dari as-is process hingga menjadi to- be process. KRITERIA PROSES BISNIS YANG BAIK Model Kesenjangan
  • 41. 37 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Proyek dimulai dari adanya masalah dalam proses bisnis. Tantangannya adalah untuk mengetahui sifat dari masalah, kemudian mempertimbangkan jenis intervensi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Model Kesenjangan merupakan model pemecahan masalah yang diilustrasikan pada Gambar 7. Sedangkan Gambar 8 mengilustrasikan hubungan antara kesenjangan masalah, teknik analisis dan desain ulang serta menggambarkan penggunaan model dengan proyek sebenarnya. Secara formal, sebuah masalah dalam proses bisnis adalah perbedaan antara apa yang ada sekarang (as-is) dan apa yang kita inginkan (to-be). Model ini menggambarkan adanya dua jenis kesenjangan yakni kesenjangan kinerja dan kemampuan (Harmon, 2007). Kesenjangan kinerja merupakan beda antara ukuran kinerja proses as-is dengan proses to-be. Adapun kesenjangan kemampuan merupakan mendeskripsikan perbedaan antara cara melakukan hal-hal sekarang dan cara melakukannya dalam proses yang didesain ulang tersebut (Harmon, 2007). Model Kesenjangan digunakan sebagai cara untuk menilai suatu proses bisnis, didasarkan atas masalah yang muncul lalu dicari penyebab dan konsekuensinya. Model Kesenjangan juga menyediakan kerangka kerja untuk berpikir tentang jenis- jenis teknik analitik yang mungkin digunakan untuk mendefinisikan masalah dan bahkan dapat menyarankan teknik mendesain ulang kita bisa gunakan untuk menyelesaikan masalah. (Harmon, 2007). Model Gambar 7 dan 8 membantu untuk mengidentifikasi penyebab dan akibat dari masalah dalam suatu proses bisnis. Jika suatu proses bisnis yang bermasalah dapat diketahui penyebab dan akibatnya, maka penilaian terhadapnya dapat dilakukan.
  • 42. 38 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Gambar 7. Model Kesenjangan untuk identifikasi masalah dan menilai suatu proses bisnis (Harmon, 2007). Gambar 8. Hubungan kesenjangan yang menunjukkan hubungan antara penyebab, masalah dan akibat (Harmon, 2007).
  • 43. 39 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 3. Manajemen bisnis dan proses informasi A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi. B. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya. Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis. SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi. Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.
  • 44. 40 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu. 3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis. D. Contoh Sistem Informasi Manajemen Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut: 1. Enterprise Resource Planning (ERP)
  • 45. 41 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan. 2. Supply Chain Management (SCM) Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir. 3. Transaction Processing System (TPS) TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur. 4. Office Automation System (OAS) Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email. 5. Knowledge Work System (KWS) Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka. 6. Informatic Management System (IMS) IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.
  • 46. 42 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 7. Decision Support System (DSS) Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun. 8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.) Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik. 9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS) Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government. 10. Executive Support System (ESS) Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya. E. Proses Bisnis dan Teknologi Informasi Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu
  • 47. 43 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S kepada Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :  Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.  Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.  Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan. Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan ? Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
  • 48. 44 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya : 1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll. 2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah. 3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order. 4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia. 5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi. Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan. Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan
  • 49. 45 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S muncul angka yang cukup signifikan. Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut: 1. Minimize risk Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi. 2. Reduce costs Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:  Eleminasi proses Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.  Simplifikasi proses Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.  Integrasi proses
  • 50. 46 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).  Otomatisasi proses Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi. 3. Add Value Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang. 4. Create new realities Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e- customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi. Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah. Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan
  • 51. 47 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan. Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT.Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT. Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi TI diperlukan untuk • Pengetahuan mengenai teknologi baru • Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis • Dibahas dalam diskusi perusahaan • Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan
  • 52. 48 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI. SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu sendiri. IT mendukung perusahaan/organisasi di level • Strategik Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan • Taktis Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses • Operasional Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja G. Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI Kesesuaian TI dan Bisnis • Melakukan sinergi antara external dan internal domain • Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal => umum dalam bisnis • Domain TI: Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk TI • TI => enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis). Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan: • Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.
  • 53. 49 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S • Operasional bisnis dan infrastruktur TI – Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan. Fungsional sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses bisnis (lebih efisien, efektif, reduced cost). H. Jenis Sistem Informasi Bisnis Menggambarkan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama; seperti penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan sumberdaya, Setiap tingkatan organisasi, sistem informasi mendukung area fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk dan jasa, menjual produk dan jasa, dan memberikan dukungan pelanggan yang berkelanjutan. Sistem manu faktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi barang dan jasa, dan mengendalikan aliran dana perusahaan. Sistem sumber daya manusia (SDM) menjaga catatan karyawan; menelusuri kemampuan karyawan, kinerja, dan pelatihan; dan mendukung perencanaan kompensasi dan pengembangan karier karyawan. I. Sistem yang Melingkupi Perusahaan Mengevaluasi peran yang dimainkan oleh sistem yang melayani berbagai tingkatan manajemen pada bisnis dan hubungan satu sama lain, Empat jenis utama sistem informasi dalam organisasi kontemporer yang melayani manajemen operasi, menengah, dan senior. Sistem yang melayani manajemen operasi antara lain sistem pemrosessan transaksi (TPS), seperti sistem penggajian dan pemesanan, yang melacak aliran transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalani bisnis. SIM dan DSS (DECISION SUPPORT SISTEM) SISTEM YANG MENDUKUNG KEPUTUSAN, memberikan laporan dan akses ke kinerja perusahaan saat ini dan
  • 54. 50 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S catatan historis pada perusahaan. Kebanyakan laporan SIM memadatkan informasi dari TPS dan tidak benar-benar bersifat analitis. DSS, mendukung keputusan manajemen ketika keputusan ini unik, berubah dengan cepat, dan tidak dapat dispesifikasikan dengan mudah sebelumnya. DSS, memiliki model analitis dan kemampuan analitis data yang lebih maju dari pada SIM dan sering kali menggunakan informasi dari sumber eksternal dan internal. ESS (EXECUTIVE SUPPORT SISTEM) SISTEM DUKUNGAN EKSEKUTIF, mendukung manajemen senior dengan memberikan data kepentingan terbesar pada pembuat keputusan manajemen senior, sering kali dalam bentuk grafik maupun diagram yang dikirimkan melalui portal. ESS memiliki kemampuan analisis yang terbatas namun dapat menggunakan peranti lunak grafis canggih dan berbagai sumber informasi eksternal dan internal. J. Fungsi Sistem Informasi pada Bisnis Aplikasi perusahaan dan internet mempromosikan integrasi proses bisnis dan meningkatkan kinerja organisasional, Seperti sistem perusahaan, sistem manajemen rantai pasokan, sistem manajemen hubungan pelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan, didesain untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroperasi secara efisien. Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan proses bisnis dan bisa terkait dengan proses bisnis organisasi lain. Sistem perusahaan mengintegrasikan proses bisnis internal perusahaan ke dalam sebuah sistem peranti lunak sehingga informasi bisa mengalir di sepanjang organisasi, meningkatkan koordinasi, efisiensi, dan pembuatan keputusan. Sistem manajemen rantai pasokan untuk membantu perusahaan mengelola hubungannya dengan pemasok untuk mengoptimalkan perencanaan, pengadaan, produksi, dan pengiriman barang dan jasa. Manajemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengoordinasikan semua proses bisnis di sekitar interaksi perusahaan dengan pelanggannya untuk mengotimalkan pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan. Sistem manajemen pengetahuan membuat perusahaan dapat mengoptimalkan penciptaan, pembagian, dan distribusi pengetahuan untuk
  • 55. 51 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen. K. Menganalisis Kinerja Keuangan Menilai peran fungsi sistem informasi pada bisnis, departemen sistem informasi adalah unit organisasi formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara peranti keras, peranti lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup infrastruktur TI perusahaan. Sistem informasi terdiri atas spesialis, seperti programer, analis sistem, pemimpin proyek, manajemen sistem informasi, dan sering di kepalai oleh CIO (CHIEF INFORMASI OFFICER) DIREKTUR INFORMASI. Ada cara alternative untuk mengorganisasikan fungsi TI dalam perusahaan- perusahaan yang sangat kecil tidak akan mempunyai kelompok sistem informasi formal perusahaan yang lebih besar akan memiliki departemen sistem informasi yang terpisah, yang dapat diorganisasikan bersama beberapa lini yang berbeda, tergantung pada sifat dan kepentingan perusahaan. Setiap area fungsional dalam bisnis bisa memiliki departemen sistem informasinya sendiri, yang di awasi oleh CIO perusahaan. Fungsi sistem informasi bekerja sebagai departemen terpisah seperti departemen fungsional lainnya. Pengaturan ketiga yang di temukan pada perusahaan yang besar dengan banyak divisi dan lini produk adalah meminta departemen sistem informasi untuk setiap divisi melaporkan pada kelompok sistem informasi tingkat tinggi dan CIO. Supaya informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui berbagai macam kebutuhan informasi yang dibutuhkannya misalnya dengan mengetahui berbagai kegiatan pada masing-masing tingkatan manajemen dalam organisasi dan tipe keputusan yang bisa diambil untuk menyelesaikan permasalahan. Dapat dikatakan bahwa dibentuknya sistem informasi manajemen atau SIM pada suatu perusahaan yaitu supaya manajemen dapat memiliki berbagai informasi bermanfaat yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
  • 56. 52 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 1. B. Proses Pada Sistem Informasi Manajemen Tentunya untuk menjalankan SIM membutuhkan berbagai proses, inilah proses SIM dan aktivitas-aktivitasnya: a. Perencanaan Merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk mencapai tujuan atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan langkah-langkah yang rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi. b. Pengendalian Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh anggota- anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari perencanaan tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari jalur yang sudah ditetapkan. c. Pengambilan keputusan Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada, proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian. Jadi manajer harus memilih diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai. 2. C. Karakeristik Sistem Informasi Manajemen Adapun karakteristik yang dimiliki oleh SIM, diantaranya:  Meningkatkan efektifitas dan efesinsi dengan mengurangi pengeluaran biaya.  Beroperasinya pada tugas yang terstruktur yaitu seperti pada prosedur perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
  • 57. 53 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S  Menghasilkan Output misalnya berupa laporan yang berguna bagi manajemen untuk pengambilan suatu keputusan (keputusan yang diambli hasil dari pertimbangan dan analisis laporan). 3. D. Fungsi atau Manfaat SIM Secara Umum Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas tadi beberapa fungsi/manfaat SIM diantaranya:  Untuk memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.  Untuk meningkatkan efesiensi dalam mengakses data atau informasi supaya lebih cepat dan akurat.  Untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung organisasi atau perusahaan. 4. E. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari SIM untuk perusahaan, diantaranya:  Adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi.  Meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat waktu dan secara akurat untuk para penggunanya, tanpa diperlukan perantara.  Dapat berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan informasi baru yang dapat menciptakan keuntungan.  Dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya menjadi lebih efektif.  Dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang mendukung sistem informasi.  Mengantisipasi dan memahami berbagai macam konsekuensi ekonomis dari suatu sistem informasi dan teknologi yang baru.
  • 58. 54 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S  Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan maupun pengembangan sistem informasi.  Mendukung untuk pengambilan suatu keputusan manajemen. 5. F. Kenapa Sistem Informasi Manajemen Sangat Di Perlukan Dalam Bisnis? Terdapat faktor-faktor lain yang membuat SIM menjadi sangat diperlukan, salah satunya dalam dunia bisnis. Misalnya manajer harus langsung berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin kompleks atau rumit. Salah satu alasannya dari kerumitan ini yaitu semakin ketatnya persaingan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Bukan hanya rumit, tapi lingkungan bisnis juga selalu dinamis sehingga para manajer harus membuat keputusan yang tepat dari informasi yang telah di didapatkannya untuk membuat keputusan bisnisnya. 6. G. Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen SIM adalah kumpulan dari berbagai macam sistem informasi, oleh karena itu SIM terdiri dari sistem-sistem seperti: a. Sistem informasi personalia Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan anggota, pegawai, pengumuman dan lain-lain. b. Sistem informasi akuntansi Menyediakan berbagai macam informasi dari transaksi keuangan pada suatu organisasi atau perusahaan. c. Sistem informasi pemasaran Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penjualan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.
  • 59. 55 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S d. Sistem informasi manajemen persediaan Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan persiapan, persediaan, cadangan dan lain-lain. e. Sistem informasi distribusi Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penyaluran dan pengiriman barang atau jasa ke berbagai tempat. f. Sistem informasi pembelian Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permintaan barang dari konsumen dan lain-lain. g. Sistem informasi kekayaan Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan investasi, aset perusahaan dan lain-lain. h. Sistem informasi penelitian & pengembangan Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan analisis data, penyajian data dan lain-lain untuk memecahkan masalah yang ada demi kemajuan dan perkembangan organisasi. i. Sistem informasi analisis kredit Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permohonan kredit dari berbagai aspek yang ada pada organisasi . j. Sistem informasi teknik Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan sistem- sistem yang ada pada organisasi.
  • 60. 56 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S 7. H. Tingkatan-Tingkatan Manajemen Sistem informasi akan memberikan berbagai macam informasi kepada manajemen/manager. Adapun tingkatan-tingkatan manajemen dalam organisasi, diantaranya: a. Top Level Management Disebut juga dengan manajemen puncak, biasanya terdiri dari CEO, pimpinan direksi, general manager atau presiden direksi. Top level manajemen merupakan tingkatan manajemen yang tertinggi dalam suatu organisasi, memiliki tanggung jawab terhadap semua aktivitas atau kegiatan organisasi. b. Middle Level Management Disebut juga manajemen menengah, biasanya seperti manajer divisi, kepala cabang- cabang, kepala departemen dan lain-lain. Mempunyai tugas untuk mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuannya dan memiliki tanggung jawab kepada manajemen puncak. c. Lower Level Management Disebut juga dengan manajemen lini pertama, biasanya seperti mandor, supervisor dan lain-lain. Merupakan tingkatan manajemen paling bawah, bertugas untuk memimpin dan mengawasi petugas-petugas operasional dan bertanggung jawab kepada manajemen yang lebih tinggi. 8. Pengertian Menurut Para Ahli  Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
  • 61. 57 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S  Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.  L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.  Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.  O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang teratur.  Azhar Susanto ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekeaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.  Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). Proses Manajemen Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  • 62. 58 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S  Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.  Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.  Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian. Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa Bagian SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:  Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.  Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.  Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.  Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).  Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • 63. 59 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S  Sistem informasi distribusi (distribution information systems).  Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).  Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).  Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).  Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).  Sistem informasi analisis software  Sistem informasi teknik (engineering information systems).  Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
  • 64. 60 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Bab 4 Penutup 4.1 Kesimpulan Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan. Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai. Manajemen Proses bisnis akan menghasilkan suatu produk serta kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan perusahaan tersebut. Proses bisnis adalah instrumen kunci bagi orang yang mengorganisir aktivitas bisnis dan meningkatkan pemahaman dari hubungan timbal balik mereka (Pemilik bisnisKonsumen). Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi. 4.2 Saran Pembuatan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan saya dapat memberikan manfaat dan referensi bagi teman-teman , karena keterbatasan sumber yang kami peroleh.
  • 65. 61 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Sehingga isi dari tugas ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan tugas ini.
  • 66. 62 | I N F O M A S I D A N P R O S E S B I S N I S Daftar Pustaka  https://oliverazaq.wordpress.com/2011/10/17/manajemen-proses-bisnis-faktor- sukses-implementasi-teknologi-informasi-di-organisasi-bisnis/  SistemInformasi Manajemen,mengelolaperusahaandigital,Buku1Edisi 10, KENNETH C.LAUDON - JANEP.LAUDON  Saripudin (2011). “Manajemen Proses Bisnis: Mendorong Efisiensi dan Menumbuhkan Nilai Kompetitif, Studi Kasus: Universitas Pendidikan Indonesia”, STEI-ITB dan UPI, http://saripudin.staf.upi.edu, Bandung.  http://www.tugasku4u.com/2013/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html  https://beritati.blogspot.co.id/2011/12/rantai-nilai.html  http://cio-indo.blogspot.co.id/2011/11/analisis-rantai-nilai-value-chain.html