Dokumen tersebut membahas tentang manajemen UMKM yang mencakup manajemen logistik, pemasaran, produksi dan keuangan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah fungsi manajemen logistik dalam meningkatkan efisiensi usaha, komponen-komponen bauran pemasaran dan perilaku konsumen, prinsip-prinsip desain produk dan kualitas, serta komponen-komponen laporan keuangan seperti neraca laba rugi dan modal kerja.
Manajemen Pemasaran, Produksi, dan Keuangan UMKM (5A)
1. KELOMPOK 3 :
Kurrotul Uyun Dwi (190721100004)
Puput Astutik Nurul K (190721100011)
Dewi Trisnawati (190721100162)
Robi’atul Adawiyah (190721100235)
Manajemen Pemasaran, Produksi dan Keuangan UMKM
2. A. Manajemen Logistik UMKM
Manajemen logistik merupakan bagian dari SCM (Supply Chain Management) yang berfungsi untuk merancang,
mengimplementasikan dan mengatur jalannya usaha dengan senantiasa memperhatikan penyimpanan produk layanan jasa,
informasi, serta pemenuhan kebutuhan konsumen secara efektif dan efisien.
Fungsi penting manajemen logistik dalam sebuah usaha, diantaranya :
a) Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan b) Penganggaran c) Pengadaan d) Penyimpanan dan Penyaluran
e) Pemeliharaan f) Penghapusan g) Pengendalian
Dari beberapa fungsi diatas, menunjukkan pentingnya manajemen logistik dalam menghasilkan keefisienan sebuah usaha.
Hal tersebut akan semakin komplit, jika seorang pengusaha dalam menjalankan usaha juga memperhatikan komponen-
komponen yang ada dalam manjemen logistik, sebagai berikut :
a) Struktur Lokasi Fasilitasb) Transportasi c) Persediaan d) Komunikasi e) Penanganan dan Penyimpanan
3. 1. Survey Pasar
Survey pasar (riset pasar) merupakan serangkaian teknik untuk menganalisa, mengumpulkan informasi, serta memahami target pasar
perusahaan. Tujuannya yaitu untuk melihat pasar terkait barang atau jasa tertentu untuk memastikan bagaimana audiens akan
menerimanya. Metode yang digunakan pada saat melalukan riset pemasaran, diantaranya :
a) Kuesioner b)Focus Group Discussion atau FG c) Survei
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompok kelompokkan konsumen ke dalam kotak kotak yang lebih
homogen. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan
satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran
tertentu untuk menjangkaunya.
a) Mendesign produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasarb) Menganalisis pasar c)Menemukan peluang (niche)
d) Menguasai posisi yang superior dan kompetitif e) Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien
• 4 variable utama yang dipergunakan dalam mensegmentasi pasar konsumen yaitu :
a) Segmentasi Geografik b) Segmentasi Demografik c) Segmentasi Psikografik d) Segmentasi Tingkah Laku
B. Manajemen Pemasaran UMKM
4. Continued…
3. Sasaran Pasar
Sasaran pasar atau biasa disebut dengan targeting, merupakan suatu langkah yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menentukan
target ataupun objek pemasaran. Targeting ini sama pentingnya dengan survei dan segmentasi pasar, karena dengan melakukan hal-hal
tersebut suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar. Karena dengan menentukan segmen pasar, ataupun dengan
mengevaluasi terhadap daya tarik segmen pasar, maka dari itu kegiatan ini dapat dilakukan dengan 3 faktor utama, yaitu :
a) Ukuran dan potensi pertumbuhan segmen b) Karakteristik struktural segmen c)Kesesuaian antara produk dan pasar
4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran dilakukan untuk mempermudah persusahaan dalam melakukan pendekatana dengan mudah dan fleksibel. Definisi bauran
pemasaran adalah kombinasi dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaa dan dapat membentuk suatu sistem pasar dalam
mencapaitujuan perusahaan dalam pasar sasaran. Unsur-unsur bauran pemasaran adalah :
a) Produk b) Harga c)Disribusi d)Promosi
5. Continued…
5. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan mereka, yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. jenis-jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat
keterlibatan dan tingkat perbedaan diantara merek yaitu:
Perilaku pembelian Kompleks (Comlex Buying Behavior)
Perilaku pembelian pengurangan Disonansi (Dissonance-Reducing Buying Behavior)
Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual Buying Behavior)
Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying Behavior).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian yaitu:
Faktor Kebudayaan
Faktor Sosial
Faktor Psikologis
6. Continued…
6. Merk dan Kualitas
Merek merupakan istilah atau sebuah nama, lambang, atau desain, ataupun kombinasi diantaranya, untuk lebih mudah barang atau jasa dari
salah satu penjual dan mendeferensiasikan produk dari pesaing. Merek dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa milik sesorang
penjual ataupun perusahaan serta bermanfaat untuk membedakan dari milik pesaing. Menurut Kotler (2002) merek dapat memiliki enam
tingkatan pengertian, diantaranya:
- Atribut (attribute) - Manfaat (benefit) - Nilai (value) - Budaya (culture)
- Kepribadian (personality) - Pemakai (user)
7. C. Manajemen Produksi UMKM
Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat juga
berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan. Beberapa poin dalam manajemen produksi,
diantaranya :
a. Desain produksi
Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang dapat ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Manfaat Desain Produk
adalah : 1. Mempercepat setiap proses kerja 2. Mengkomunikasikan Pesan Tersembuyi dalam Format Grafik 3. Membuat Produk Lebih Unik
Tujuan desain produk:
a). Menciptakan produk berkualitas tinggi dengan nilai jual yang tinggi
b). Menekan biaya produksi seminimalis mungkin tanpa mengurangi kualitas dan harga jugal produk
c). Agar dapat menciptakan produk yang menjadi pionir di masanya tanpa mengesampingkan kepuasan konsumen
d). Merangkul pangsa pasar yang lebih luas dan menciptakan segmen pasar yang baru.
8. Continued…
b. Kualitas Produk
Menurut Kotler (2009), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang
dinyatakan yang dinyatakan. Menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran
dapat memenuhi persyaratan pelanggan atau menilai sampai sejauh karakteristik dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya. Maka dapat disimpulkan, bahwa
suatu produk dan jasa yang melalui beberapa proses dengan memperhitungkan suatu nilai dan jasa tanpa memiliki suatu kualitas produk dan jasa yang sesuai
dengan harapan pelanggan. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas.
Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah:
1. Performance (kinerja) 2.Daya tahan (daya tahan) 3. Kesesuaian dengan spesifikasi 4. Features (fitur)
5. Keandalan (reliabilitas) 6. Aesthetics (estetika) 7. Perceived quality (kesan kualitas) 8. Kemudahan servis
c. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah kapasitas atau kekuatan perusahaan memproduksi barang dan jasa dalam suatu jangka tertentu dan dapat dibatasi lagi pada suatu
lokasi produksi. Untuk perusahaan yang tertata rapi maka akan benar-benar memperhitungkan kapasitas produksi untuk membuat perkiraan potensi pendapatan
yang mungkin didapatkan perusahaan.
9. Continued…
d. Proses Produksi
Secara garis besar, definisi produksi yaitu sebagai kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna barang. Maka, proses produksi (production process)
adalah serangkaian tahap yang harus Anda lalui dalam mem. Secara umum, tahapan proses produksi dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut :
- Planning atau Perencanaan - Routing atau Penentuan Alur - Scheduling atau Penjadwalan
- Dispatching atau Perintah untuk memulai produksi produksi barang atau jasa
e. Tata Letak Produksi
Menurut Russel dan Taylor (2000) tujuan tata letak adalah meminimalkan material handling cost, meningkatkan efisiensi ulitisasi ruangan, meningkatkan
efisiensi ulitisasi tenaga kerja, mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi dan interaksi antara para pekerja dengan supervisinya atau antara
pekerja dengan para pelanggan perusahaan. Dengan demikian secara umum tujuan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling
optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Menurut Russel dan Taylor (2000) tata letak dibedakan atas :
a) Tata letak berorientasi pada produk b) Tata letak berorientasi pada proses c) Tata letak posisi tetap
d) Tata letak gudang e) Tata letak kantor f) Tata letak ritel.
10. D. Manajemen Keuangan UMKM
a. Neraca Laba Rugi
Neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan akun aktiva, kewajiban dan modal dalam satu periode. Neraca laba
rugi adalah neraca yang menunjukkan penghsilan (pendapatan) dari penjualan, berbagai biaya dan laba yang diperoleh oleh
perusahaan selama periode tertentu. Dalam praktiknya komponen penghasilan yang dilaporkan dalam neraca laba rugi terdiri
dari dua jenis, yaitu :
- Penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok- Penghasilan yang diperoleh dari diluar usaha pok
Beberapa komponen-komponen yang terdapat pada neraca laba rugi, yaitu :
- Penjualan - Harga Pokok Penjualan (HPP) - Laba kotor - Biaya Operasi - Laba kotor operasional
- Penyusutan - Biaya bunga - Pajak
Adapun bentuk laporan neraca laba rugi dibagi menjadi dua, yaitu :
- Single Step ( Bentuk Tunggal ) - Multi Step ( Bentuk Majemuk )
11. Continued…
b. Harga Pokok Produksi
Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga atau nilai barang yang dijual. Secara umum cara menghitung HPP ini ditentukan pada
persediaan awal produk ditambah dengan jumlah harga produksi dan dikurangi dengan persediaan akhir produk. Jadi, pada prinsipnya harga
pokok penjualan (HPP) adalah jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli dikurangi jumlah persediaan akhir
pada periode tertentu. Harga pokok penjualan (HPP) melibatkan seluruh semua upah baru langsung dan biaya bahan-bahan tambahan, dan
biaya-biaya tak diduga lainnya. Komponen dalam Harga Pokok Penjualan :
- Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja Langsung - Biaya Overhead -
- Persediaan Awal Barang - Persediaan Akhir Barang - Pembelian Bersih
Dalam membuat laporan laba rugi dan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh pelaku bisnis, maka ada dua metode pendekatan yang
dapat dilakukan untuk membuat laporan tersebut, yaitu :
Pendekatan Full Costing
Pendekatan Variable Costing
12. Continued…
c. Modal Kerja
Pengertian Modal Kerja adalah Sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada pemeliharaan keseimbangancurr ent asset dan
liabilities pada perusahaan. Manajemen modal kerja juga melibatkan hubungan antara aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek
perusahaan. Manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan yang diperlukan, yakni:
1. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan penjualan dan keuntungan.
2. Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan.
3. Jikalau rasio keuangan menunjukkan tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat memperoleh investasi dana dari para kreditor.
4. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala kebutuhan dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis modal kerja Dalam pengoperasiannya, perusahaan selalu membutuhkan dana
harian contoh untuk membayar gaji para karyawan, membeli bahan baku mentah, membayar biaya transportasi, membayar biaya listrik dan
sebagainya.
13. Continued…
d. Manajemen Kas
Kas merupakan saldo simpanan di bank atau dengan berupa uang tunai yang dapat dipergunakan untuk membiayai berbagai
kegiatan, termasuk kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan setiap waktu. Adapun tujuan-tujuan lainnya yakni sebagai
berikut:
1. Penyediaan kas yang diharapkan cukup untuk memenuhi operasi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2. Penetapan tanggung jawab untuk pemasukan kas dan perlindungan dana yang cukup hingga dana disimpan.
3. Pemeliharaan saldo Bank yang cukup, yang dapat berguna untuk mendukung hubungan dengan bank komersil.
4. Penyelenggaraan mengenai pencatatan kas.
5. Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin suatu pembayaran yang hanya dilakukan dengan tujuan yang benar atau
sah.