2. Siklus Haid
Fungsi seksual wanita: kendali hormon
Khas: siklus haid timbulnya pervaginam
tiap bulan
Selama 1 siklus haid: terjadi perubahan
(ovarium, uterus, serviks)
Fisiologi haid
3. Normal Haid
Hari 1 6 14
5 28
Ovulasi
Luteal/sekresi
Folikuler/proliferasi
Menstruasi
Keterangan:
• Perdarahan haid: 2-6 hari
• Fase folikuler/ proliferasi: hari ke 5 s/d 14 endometrium
tumbuh shg siap menerima zygote.
• Ovarium: terjadi pematangan folikel (FSH) estradiol
• Estradiol: mulut serviks tertutup, spinbarkeit
• Estradiol akan meningkat (s/d hr 13) LH surge
4. Normal Haid
Keterangan:
• Ovulasi: hari ke 14 SBB juga meningkat 0.05 C
• Ovulasi: getah serviks encer & bening, mulut serviks sedikit
terbuka
• Fase luteal: hari ke 14 s/d 28
• Fase luteal: terbentuk korpus luteum, perubahan kel.
Endometrium (progesteron) terutama hari 22 (nidasi
terjadi)
• Bila tidak terjadi nidasi: Estradiol & Progesteron akan
menghambat FSH dan LH shg korpus luteum
12. Klasifikasi Gangguan Haid
Klasifikasi menurut kelainan siklus (ritmus):
Eumenorea (normal): 25-31 hari
Polimenorea (terlalu sering): < 25 hari
Oligomenorea (terlalu jarang): > 31 hari
Amenorea (tidak ada perdarahan)
Haid tidak teratur (perdarahan interval)
Spotting pertengahan siklus
13. Dismenora
Nyeri haid yang timbul menjelang atau selama
haid
Dikatakan “nyeri”: sampai menggangu aktivitas
wanita tersebut
Gejala lain: mual, sakit kepala, perasaan mau
pingsan, lekas marah, bersifat kolik
Dismenorea dibagi:
1. Dismenorea primer
2. Dismenorea sekunder
14. Dismenorea primer
Muncul segera setelah menars
Penyebab pasti: ?
Diduga faktor psikis
Fase sekresi: kadar prostaglandin tinggi
Umumnya pada wanita dengan siklus haid
berovulasi
15. Dismenorea sekunder
Sebelumnya tidak pernah merasa nyeri,
selang beberapa bulan/tahun baru timbul
keluhan
Penyebab tersering:
Endometriosis (keluhan lain: disparenei, nyeri
saat BAB, infertil)
Infeksi kronik genitalia interna
Perlu dilakukan laparoskopi diagnostik
16. Penatalaksanaan
Singkirkan kelainan organik
Wanita usia muda: spasmolitik atau
analgetik
Dismenorea primer:
Cegah efek prostaglandin: antiprostaglandin
Cegah ovulasi: pil KB atau Progesteron 5-
10mg/hari (5-25 siklus) setelah berkurang cukup
hari ke 16 s/d 25
17. Penatalaksanaan
Dismenorea sekunder (endometriosis dan
infeksi kronik):
Endometriosis: MPA 3x10 mg/hari atau danazol
3x20mg selama 6 bulan
Infeksi: berikan antibiotika yang sesuai
18. Sindrom prahaid
Sering pada wanita usia reproduksi
Keluhan:
Lekas lelah
Mudah marah
Depresi
Migren
Kunang-kunang
Kanki bengkak
Mastitis
Rasa tidak enak di perut
19. Penyebab & penatalaksanaan:
Penyebab: ? (diduga estrogen berlebihan)
Diagnosis: keluhan yg timbul 8-12 hr sblm
haid
Pengobatan:
Cegah efek estrogen berlebihan diberikan
progesteron hari 16 s/d 1-2 hr sblm haid berikut
Kadar prolaktin tinggi diberikan bromokriptin
Lasix ½ tab 7 hari s/d haid
20. PUD (Perdarahan Uterus Disfungsional)
Perdarahan uterus abnormal (jumlah,
frekuensi, lama) baik didalam/diluar siklus
haid yg semata-mata krn gangg fungsional
(hipotalamus-hipofisis-ovarium-
endometrium)
Tanpa kelainan anatomis
Banyak terjadi: usia perimenars dan
perimenopause
21. PUD pada usia perimenars
Perimenars: menars s/d usia reproduksi
Berlangsung 3-5 tahun stlh menars
Ditandai: siklus tdk teratur, baik lama dan
jumlah
Tidak perlu pengobatan, kecuali
menimbulkan gangguan
22. PUD pada usia perimenars
Kapan pengobatan hormonal diperlukan?
Bila gangguan terjadi 6 bulan lamanya atau 2
tahun setelah menars blm dijumpai siklus haid yg
berovulasi
Perdarahan s/d KU jelek
23. PUD pada usia perimenopause
Perimenopause: masa pramenopause dan
pascamenopause (usia 40-52 tahun)
Pikirkan adanya keganasan uterus
dilatase dan kuretase
Bila hasilnya:
Hiperplasia endometrium (kistik/adenometosa)
Tx: Progesteron
Keganasan Tx: histerektomi