Dokumen tersebut membahas tentang peraturan yang terkait dengan higiene industri di Indonesia, termasuk hierarki regulasi, tujuan, dan jenis peraturan seperti mandatory dan voluntary. Dokumen ini juga menjelaskan tentang nilai ambang batas (NAB) sebagai standar pajanan bahaya di tempat kerja yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga seperti ACGIH, serta contoh pengukuran pajanan terhadap suatu zat kimia.
1. 1
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Hendra
1
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Hirarki Regulasi di Indonesia
• Undang‐undang
• Peraturan pemerintah
• Keppres
• Kepmen/Permen
• SK/Keputusan Gubernur
• dst
2
2. 2
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Peraturan Lain
• Code
• Standar
• Rekomendasi
3
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Tujuan Peraturan
• Sebagai pedoman/acuan evaluasi dan penilaian
• Sebagai “normative pressure”
• Sebagai panduan dalam teknis pelaksanaan
4
Tumbuhnya komitmen dan meningkatnya upaya dunia
industri dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat
adan aman
3. 3
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Peraturan di Indonesia
Yang terkait dengan higiene industri al:
• Permenaker No 13 Tahun 2011
• Kepmenkes No 1405 Tahun 2002
• Lainnya..???
5
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Peraturan yang terkait dengan HI
• Permenaker No 13 Tahun 2011
• Kepmenkes No 1405 Tahun 2002
• Criteria document (NIOSH)
• OSHA standard (OSHA)
• TLV’s (ACGIH)
• Konvensi ILO/WHO
• Air Quality (ASHRAE)
• dll
6
4. 4
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Tipe Peraturan (NAB)
7
PERATURAN
PERMISSIBLE (MANDATORY)PERMISSIBLE (MANDATORY)
• Bersifat izin dan harus diikuti
• Mempunyai konsekuensi hukum
• Berbeda untuk setiap negara
• Dikeluarkan oleh pemerintah
• Bersifat izin dan harus diikuti
• Mempunyai konsekuensi hukum
• Berbeda untuk setiap negara
• Dikeluarkan oleh pemerintah
RECOMMENDATION (VOLUNTARYRECOMMENDATION (VOLUNTARY
• Bersifat saran dan tidak harus
diikuti
• Tidak mempunyai konsekuensi
hukum
• Digunakan oleh banyak negara
• Dikeluarkan oleh lembaga ilmiah
• Bersifat saran dan tidak harus
diikuti
• Tidak mempunyai konsekuensi
hukum
• Digunakan oleh banyak negara
• Dikeluarkan oleh lembaga ilmiah
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Tipe Peraturan (NAB)
• Voluntary vs Mandatory
• NAB Mandatory:
– OSHA : PEL (Permissible exposure Limit), USA –
http:/www.osha.gov
– HSE : WEL (Working Exposure Limit), England
– NOHSC : National Exposure Standard, Australia
• NAB Voluntary:
– ACGIH : Health based (TLVs)
– NIOSH : REL (Recommended Exposure Limit)
8
5. 5
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Dose Response ‐ NAB
9
NAB
Response
Dose OAELNOAEL
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
NAB vs BML
• NAB dipakai dalam lingkungan kerja sedangkan Baku Mutu
Lingkungan (BML) dipakai untuk lingkungan ambien
(air, udara, kebisingan, getaran);
• Institusi pelaksana (enforcer): NAB oleh Depnakertrans; BML oleh Bapedal/Meneg
LH;
• NAB berorientasi ke manusia, BML terhadap ekosistem (termasuk manusia);
• Keduanya instrumen untuk mengatur lingkungan;
• NAB = Threshold Limit Values (TLV’s); BML = Environmental Quality Standards
(EQSs).
10
6. 6
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Definisi
• Nilai Ambang Batas : standar‐standar faktor lingkungan
kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja
masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan untuk 8 jam/hari atau
40 jam/minggu. (SE Menaker 01/1997)
• TLVs refer to airborne concentration of chemical
substances and represent conditions under which it is
believed that nearly all workers may be repeatedly
exposed, day after day, over a working lifetime, without
adverse health effect, TLVs are developed to protect
workers who are normal, healthy adults. (ACGIH, 2005)
11
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Ambang Batas
• Beberapa Ambang Batas
– NAB TLVs, WEL, PEL, REL
– BML Air, Udara, Bising, Getaran
– ADI (Acceptable Daily Intake)
– Indoor Air Quality Standards
12
7. 7
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ACGIH
ACGIH American Conference of Governmental Industrial Hygienist
• Merupakan badan berwibawa yang mengeluarkan standar (TLV’s)
bahaya kesehatan di lingkungan kerja
• Merupakan lembaga ilmiah tempat berkumpulnya para ahli higiene
industri di seluruh dunia
• Mengeluarkan standar (TLV’s) bahaya kesehatan di tempat kerja setiap
tahun yang digunakan dan diadopsi di seluruh dunia termasuk
Indonesia
• TLV’s yang dikeluarkan merupakan kumpulan dari hasil penelitian
tentang bahaya kesehatan di tempat kerja dari seluruh dunia
13
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ACGIH
TLV’s Threshold Limit Values (NAB)
• Merupakan batas minimal yang disarankan
• Berlaku untuk pajanan 8 jam kerja
• Hanya untuk mengevaluasi bahaya di tempat kerja
• Bukan jaminan 100% bahwa mematuhi TLV’s akan
terhindar dari dampak kesehatan di tempat kerja
14
8. 8
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ACGIH
• TLVs – ACGIH
– Kimiawi;
– Fisik : panas, bunyi, getaran, radiasi In & NonIn;
– Ergonomik
– Biological Exposure Indices
• NAB RI yang ada: Faktor kimiawi, kebisingan, iklim
kerja, getaran (HAV), UV, Microwave dan Radio
15
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
• Nilai Ambang Batas:
– Digunakan oleh petugas Higiene Industri bukan untuk orang
awam
– Bila dipakai, baik untuk sebagian besar pekerja (nearly all
workers)
– Bukan batas tegas antara safe dan unsafe
• NAB RI saat ini (Kepmen 51/99 dan SE 01/97) bersumber
dari TLV‐ACGIH 1996 dan 1998 disempurnakan dalam
Permenaker No. 13/2011
16
9. 9
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Form NAB Kimiawi ‐ ACGIH
• Nama bahan dan Nomor CAS (Chemical Abstract Service
Number)
• Kolom NAB adalah TLV‐TWA (8 jam)
• Kolom TLV‐STEL dan TLV‐C)
• Kolom Notasi
• Kolom keterangan
17
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Struktur NAB Kimiawi
(Kepmenaker No 13/2011)
• NAB rata‐rata 8 jam (ACGIH: TLV‐TWA): berlaku untuk 8 jam
kerja/hari, 40 jam/minggu;
• NAB batas pemaparan singkat, PSD (ACGIH: TLV‐STEL): berlaku
untuk 15 menit dan tidak boleh lebih dai 4 kali perhari;
• NAB kadar tertinggi yang diperkenankan, KTD (ACGIH: TLV‐Ceiling):
tidak boleh dilampaui walau sesaatpun
18
10. 10
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
ACGIH : Health Based
• Didasarkan pada efek kesehatan saja;
• Dasar ini ditetapkan dalam kolom ‘Critical Effect(s)’;
• Dasar lain adalah risk phrase, digunakan oleh Safety
professional. Misalnya EH 2005 oleh HSE‐England –
Bersifat enforceable
19
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ‐ TWA
• TLV’s TWA (Time Weighted Average)
– Merupakan batas pajanan rata‐rata yang diperbolehkan tanpa
adanya gangguan kesehatan selama 8 jam perhari atau 40 jam
perminggu
• C = konsentrasi pajanan
T = waktu pajanan
• Melewati TLV’s jika hasil perhitungan melebihi angka yang
disarankan
20
11. 11
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ‐ STEL
• TLV’s STEL (Short Term Exposure Limit)
– Merupakan batas pajanan yang diperbolehkan dalam waktu
yang singkat (15 menit)
• Melewati TLV’s jika:
– Melewati angka STEL
– Sama dengan angka STEL dan lebih dari 15 menit
– Sama dengan angka STEL, terjadi hanya 15 menit atau kurang,
dan selama 8 jam kerja per hari atau 40 jam perminggu lebih
dari 4 kali
21
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
TLV’s ‐ C
• TLV’s C (Ceiling)
– Merupakan batas pajanan yang sama sekali tidak boleh
dilewati selama jam kerja
• Melewati TLV’s jika :
– Melewati angka C
22
12. 12
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Contoh Tampilan TLV’s
Substance (CAS No.)
ADOPTED VALUES
MW Critical Effect
TWA STEL Notation
Carbon disulfide
[75‐15‐0]
10 ppm ‐ Skin; BEI 76.14 CVS, CNS
Carbon dioxide
[124‐38‐9]
5000 ppm 30,000 ppm ‐ 44.01 Asphyxiation
Ethylene Glycol
[107‐21‐1]
‐
C 100
mg/m3 A4 62.97 Irritation
Ethyl ether
[60‐29‐7]
400 ppm 500 ppm ‐ 74.12
Irritation,
narcosis
23
@ Hendra “Higiene Industri” Program Sarjana
Contoh Soal
Seorang pekerja bengkel diketahui mengalami keracunan
acetone dari proses pengecatan mobil. Hasil pengukuran
pajanan acetone pada pekerja adalah sebagai berikut:
Pukul
Konsentrasi
(ppm)
08:00 – 10:00 350
10:00 – 12:00 375
12:00 – 13:00 200
13:00 – 15:00 500
15:00 – 16:00 450
24
Apakah si pekerja
terpajan melebihi aturan
yang diperbolehkan ?