Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
Materi ini mempelajari mengenai tatanan organisasi pemerintahan negara yang meliputi tatanan organisasi kenegaraan, tatanan organisasi pemerintahan beserta dengan prinsip-prinsipnya.
Secara konseptual, kebijakan public ( public policy ) itu dipelajari oleh 2 ilmu disiplin yaitu ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda. Locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Kebijakan publik merupakan segala hal yang ini menunjukkan
diputuskan oleh pemerintah. Definisi
bagaimana pemerintah memiliki otoritas untuk membuat kebijakan yang bersifat mengikat. Dalam proses pembuatan Idealnya proses pembuatan kebijakan hasil dari dialog antara masyarakat dengan pemerintah. Sehingga kebijakan tidak bersifat satu arah. Kebijakan bisa dibilang merupakan sebuah aturan dari pemerintah yang harus di ikuti oleh siapapun tanpa terkecuali, kebijakan tersebut diberlakukan agar terciptanya suatu peraturan yang dapat membuat masyarakat ikut patuh terhadap kebijakan yang sudah dibuat. Buku ini disusun guna memfasilitasi agar mahasiswa lebih mampu memahami mengenai hal-hal yang berkaitan langsung dengan implementasi kebijakan publik.
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
Materi ini mempelajari mengenai tatanan organisasi pemerintahan negara yang meliputi tatanan organisasi kenegaraan, tatanan organisasi pemerintahan beserta dengan prinsip-prinsipnya.
Secara konseptual, kebijakan public ( public policy ) itu dipelajari oleh 2 ilmu disiplin yaitu ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda. Locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Kebijakan publik merupakan segala hal yang ini menunjukkan
diputuskan oleh pemerintah. Definisi
bagaimana pemerintah memiliki otoritas untuk membuat kebijakan yang bersifat mengikat. Dalam proses pembuatan Idealnya proses pembuatan kebijakan hasil dari dialog antara masyarakat dengan pemerintah. Sehingga kebijakan tidak bersifat satu arah. Kebijakan bisa dibilang merupakan sebuah aturan dari pemerintah yang harus di ikuti oleh siapapun tanpa terkecuali, kebijakan tersebut diberlakukan agar terciptanya suatu peraturan yang dapat membuat masyarakat ikut patuh terhadap kebijakan yang sudah dibuat. Buku ini disusun guna memfasilitasi agar mahasiswa lebih mampu memahami mengenai hal-hal yang berkaitan langsung dengan implementasi kebijakan publik.
Kebijakan public dan administrasi negara memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Kebijakan public atau public policy merupakan salah satu bidang kajian yang menjadi pokok perhatian administrasi negara.. Bidang kajian ini amat penting bagi administrasi negara, karena selain ia menentukan arah umum yang harus ditempuh untuk mengatasi isu-isu masyarakat, iapun dapat dipergunakan untuk menentukan ruang lingkup permasalahan yang dihadapi oleh pemerintahan. Selain itu dapat pula dipergunakan untuk mengetahui betapa luas dan besarnya organisasi pemerintahan
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. KEBIJAKAN ( POLICY)
Policy dapat dilihat sebagai suatu konsep :
• Filosofis karena kebijakan itu merupakan
serangkaian prinsip atau kondisi yang dinginkan
• Produk Kebijakan itu bentuknya kesimpulan
dan rekomendasi
• Kerangka Kerja kebijakan merupakan suatu
proses tawar menawar dan negosiasi dalam
merumuskan isu-isu dan serta bagaimana
implentasinya
3. KEBIJAKAN PUBLIK (PUBLIC POLICY)
Kebijaksanaan tingkat makro adalah kebijaksanaan
yang dilakukan oleh negara (institusi negara) atau
pejabat negara untuk menyelesaikan masalah publik
yang secara konstitusional mengikat kepada warga
negaranya
Kebijaksanaan mikro adalah suatu kebijaksanaan
yang dibuat dan dilaksanakan pada tataran
organisasi publik.
4. Pergeseran Paradigma
• Tahun 1935 dikenal Prinsip “ Pareto’s Optimally “ atau
Doctrine of Maximum Satisfaction “ yang dikemukakan
tokohnya Vilvredo Pareto bahwa kebijakan hanya dapat
diterima dan diadopsi bila kebijakan itu paling kurang
satu orang tetapi tidak merugikan seorangpun
• Prinsip ini kemudian kemudian di bantah oleh J.R Hicks
bahwa setiap kebijakan pasti akan merugikan seseorang
kemudian muncul prinsip yang dikenal “ Kaldor-Hicks
Criterion “ yang menyatakan bahwa mereka yang
terbantu kebijakan dapat memberikan kompensasi atau
membagi ( share ) perolehan tersebut pada mereka
yang dirugikan
5. Pergeseran Paradigma
• Tahun 1950 M.D Little melengkapi pendapat
Hicks bahwa seuatu kebijakan dapat diadopsi
bila kebijakan tersebut mendistribusikan
kekayaan secara baik
• Tahun 1951 D. Lerner dan Lasswell
menyarankan penggunaan analisis yang
sistenatik dalam kebijakan dalam menghindari
perilaku irasional
• Tahun 1959 C. Lindbloom “ the Science of
Mudding Through “ kebijakan seharusnya dibuat
melalui proses incremental bukan rasional
comprehensive
6. Pergeseran Paradigma
• Tahun 1962 Morton Kroll menyarakan untuk
mempelajari kebijakan sebagai kesatuan tiga
elemen yaitu pola tentang nilai, sistem etika, dan
penagaturan instititusional
• 1964 William W. Boyer membagi tahapan dalam
proses pembuatan kebijakan dalam lima
langkah pembuatan keputusan, programming,
Komunikasi kontrol, dan penilaian kembali.
• Tahun 1965 Vickers merankan pentingnya
memperhatikan situasi atau pengukuran
kesuksesan suatu kebijakan
7. Pergeseran Paradigma
• Tahun 1966 Thomas R. Dye bahwa variabel-
variabel ekonomi seperti urbanisasi,
industrialisasi secara significan mempengaruhi
output kebijaka. Kemudian tahun 1972 dia
mengusulkan digunakan analisa dampak dalam
menilai kebijakan dan ini perlu dikembangkan
suatu policy science
8. Paradigma yang populer di negara
berkembang ( Turner & Hulmer )
• Society centered models
• Social class analysis Kebijakan adalah bentuk perwujudan
kealas dominan ( kaum burkois ) dalam mempertahankan dan
melindung kepentingannya terhadap kelas-kelas bawah atau
lemah
• Model pluralism kebijakan tersebut merupakan hasil konflik
tawar menawar dan pembentukan koalisi antar berbagai
kelompok masyrakat yang diorganisir untuk memenuhi
kepentingannya
• Model Public Choice bahwa kelompok-kelompok masyrakat
sangat peduli dengan kepentingannya sehingga mereka
bertindak sebagai konsumen yang menuntut melalui sebuah
bentuk kebijakan agar keinginan dan aspirasi mereka
diperhatikan
9. Paradigma yang populer di negara
berkembang
• State centered models
• Model rational actor bahwa aktor ( apakah perorangan,
pemerintah atau lembaga ) berlaku sebagai pemilih yang
rasional dalam alternatif-alternatif kebijakan yang tersedia.
• Model Bureoucratic Politics struktur suatu negara dipandang
sebagai arena para elit atau petinggi negara untuk manuver
politik dalam memenangkan keinginan atau kepentingannya
• Model state interests Kebijakan sebagai perspeltif umum
dimana negara memiliki otonom dalam merumuskan hakekat
dari masalah-masalah public dan kemudian mengembangkan
solusinya
11. Proses Pembuatan Kebijaksanaan
Oleh negara seharusnya memenuhi syarat:
• mencapai tujuan negara seperti yang telah
disepakati bersama dalam perundangan;
• mengutamakan kepentingan umum (publik atau
masyarakat banyak);
• melakukan proses dari input dikonversi menjadi
output;
• peraturan perundangan yang berlaku harus
didasarkan hierarchis undang-undang;
• harus dapat diimplementasikan dan ditinjau atau
dirubah sesuai kepentingan publik.
12. Proses Pembuatan Kebijaksanaan
Oleh organisasi sosial antara lain
memenuhi persyaratan:
• mengikuti peraturan perundangan yang berlaku;
• memberikan inspirasi perubahan perundangan
sesuai kepentingan umum;
• mampu merumuskan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam masyarakat (publik);
• mampu mengidentifikasi, memproses,
mengusulkan perubahan kepentingan masyarakat;
• kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diusulkan dan
dilaksanakan harus implemented.
13.
14. Prasarat KEBIJAKAN PUBLIK ( Gerald
Caiden )
• Adanya Partisipasi masyarakat ( public
partisipation
• Adanya kerangka kerja policy ( Policy frameworks
) tujuan , nilai-nilai, sumber-sumber pelaku,
lingkungan, strategy
• Adanya strategy policy
• Adanya kejelasan kepentingan masyrakat ( public
interests )
• Adanya pelembagaan lebih lanjut dari
kemampuan Public Policy
• Adanya isi policy dan evaluasinya
15. Cakupan Analisis Kebijakan Publik :
Penentuan arah kebijakan umum yang harus
ditempuh untuk mengelola isu-isu yang
ada di masyarakat;
Menentukan ruang lingkup masalah yang
dihadapi pemerintah;
Mengetahui atau memetakan ukuran dan
besarnya organisasi publik tersebut.
16. Kebijakan publik adalah merupakan sebuah
fenomena dan kajian yang sangat dinamis, dan
hadir secara riil dalam hubungan antara
masyarakat dan pemerintah, antara individu dan
Negara;
Kebijakan publik merupakan respon atas apa yang
sedang terjadi di masyarakat dan juga
mencerminkan tentang apa yang diinginkan untuk
terjadi dan berubah dalam sebuah masyarakat;
Kebijakan publik akan gagal jika dirumuskan
tanpa melihat realita perkembangan dinamika
masyarakat terkini.
18. Salah satu koreksi : Dalam pengambilan kebijakan
selama ini gagasan yang ditawarkan atau
pendekatan pengambilan kebijakan yang muncul
cenderung elitis technokratis atau top down
21. TUNTUTAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KETERLIBATAN
MASYRAKAT SERTA AKOMODASI MASUKAN DARI WARGA
NEGARA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN ATAU KEPUTUSAN
DIMANA PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN ADALAH SIFATNYA
LEBIH PARTISIPATIF ATAU BERBASIS KOMUNITAS
23. KEBIJAKAN PUBLIK (PUBLIC POLICY)
Ruang Lingkup (Scope of Works)
• identifikasi dan rumusan masalah publik
• analisis kebijaksanaan
• keputusan (decision making process) kebijaksanaan
• implementasi
• monitoring dan evaluasi kebijaksanaan
• kajian terhadap berbagai output dan dampak
kebijaksanaan
• pengembangan teoritis maupun pragmatis
kebijaksanaan.