Sistem pompa suplai pada mesin common-rail menggunakan plunger untuk menghasilkan tekanan injeksi yang dikendalikan oleh ECU. Pompa suplai mengatur tekanan bahan bakar di common-rail dengan mengontrol waktu buka/tutup SCV."
The document provides information about the 1TR-FE engine used in Toyota vehicles, including its specifications and components. It describes the overall engine layout and key systems such as cooling, fuel injection, ignition, and engine controls. The 1TR-FE is a 2.0L inline 4-cylinder 16-valve DOHC engine with VVT-i and produces 100kW of power at 5,600rpm and 182Nm of torque at 4,000rpm. It uses features like a resin intake manifold, long nozzle fuel injectors, and DIS ignition to improve performance and emissions.
Teks tersebut merangkum tentang sistem bahan bakar common rail pada kendaraan diesel. Secara singkat, common rail adalah sistem injeksi bahan bakar modern yang menggunakan pipa rel untuk menyalurkan dan mengatur tekanan bahan bakar secara elektronik. Komponen utamanya terdiri atas pompa tekanan tinggi, pipa rel, injektor, dan ECU beserta sensor-sensor yang mengontrol proses injeksi secara presisi. Teks tersebut juga menjelaskan cara
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara mesin bensin dan diesel. Mesin bensin menggunakan sistem busi untuk menyala, sedangkan mesin diesel menggunakan kompresi tinggi. Kedua mesin saat ini menggunakan teknologi injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik, seperti injeksi dan common rail injection.
Dokumen tersebut membahas tentang turbocharger, peralatan yang berfungsi untuk menambah udara masuk ke mesin dengan menggunakan kompresor sentrifugal yang diputar oleh gas buang. Turbocharger akan meningkatkan torsi, daya, dan akselerasi kendaraan. Terdapat berbagai jenis turbocharger seperti fixed geometry turbo, variable geometry turbo, single turbo, twin turbo, dan quad turbo. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian turbocharger seperti intercooler beserta man
Sistem AC menggunakan gas refrigeran yang disirkulasikan oleh kompresor. Komponen utama meliputi kompresor, evaporator, kondensor, ekspansi valve, dan receiver dryer. Kompresor meningkatkan tekanan gas untuk memungkinkan perubahan fase di kondensor dan evaporator. Ekspansi valve menurunkan tekanan sebelum gas memasuki evaporator. Sistem kontrol memastikan parameter operasi normal.
The document provides information about the 1TR-FE engine used in Toyota vehicles, including its specifications and components. It describes the overall engine layout and key systems such as cooling, fuel injection, ignition, and engine controls. The 1TR-FE is a 2.0L inline 4-cylinder 16-valve DOHC engine with VVT-i and produces 100kW of power at 5,600rpm and 182Nm of torque at 4,000rpm. It uses features like a resin intake manifold, long nozzle fuel injectors, and DIS ignition to improve performance and emissions.
Teks tersebut merangkum tentang sistem bahan bakar common rail pada kendaraan diesel. Secara singkat, common rail adalah sistem injeksi bahan bakar modern yang menggunakan pipa rel untuk menyalurkan dan mengatur tekanan bahan bakar secara elektronik. Komponen utamanya terdiri atas pompa tekanan tinggi, pipa rel, injektor, dan ECU beserta sensor-sensor yang mengontrol proses injeksi secara presisi. Teks tersebut juga menjelaskan cara
Motor bakar atau mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar bahan bakar di dalam ruang bakar untuk menggerakkan piston yang kemudian menggerakkan poros engkol, dengan komponen utama seperti blok silinder, kepala silinder, piston, dan poros engkol. Mesin terdiri atas bagian atas, tengah, dan bawah, serta sistem pendinginan, bahan bakar, pengapian, dan pelumasan.
Dokumen tersebut membandingkan perbedaan antara mesin bensin dan diesel. Mesin bensin menggunakan sistem busi untuk menyala, sedangkan mesin diesel menggunakan kompresi tinggi. Kedua mesin saat ini menggunakan teknologi injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik, seperti injeksi dan common rail injection.
Dokumen tersebut membahas tentang turbocharger, peralatan yang berfungsi untuk menambah udara masuk ke mesin dengan menggunakan kompresor sentrifugal yang diputar oleh gas buang. Turbocharger akan meningkatkan torsi, daya, dan akselerasi kendaraan. Terdapat berbagai jenis turbocharger seperti fixed geometry turbo, variable geometry turbo, single turbo, twin turbo, dan quad turbo. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian turbocharger seperti intercooler beserta man
Sistem AC menggunakan gas refrigeran yang disirkulasikan oleh kompresor. Komponen utama meliputi kompresor, evaporator, kondensor, ekspansi valve, dan receiver dryer. Kompresor meningkatkan tekanan gas untuk memungkinkan perubahan fase di kondensor dan evaporator. Ekspansi valve menurunkan tekanan sebelum gas memasuki evaporator. Sistem kontrol memastikan parameter operasi normal.
Sistem pelumasan mesin diesel berfungsi untuk melapisi dan memisahkan permukaan logam yang bergesekan dengan lapisan tipis oli pelumas agar tingkat keausan berkurang dan umur mesin optimal. Sistem ini terdiri dari komponen seperti karter oli, pompa oli, filter oli, dan pendingin oli. Oli disirkulasikan ke bagian-bagian seperti bantalan, sistem katup, cincin piston, dan pin piston untuk mendinginkan, membersihkan, dan meminimalkan gesekan
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
The heart of an automobile is its engine, and the heart requires a constant and ingenuous supply of blood, fuel in this case. There had been carburetors faithfully doing this holy work, but technology never seizes to move up. Therefore, the latest offering is the fuel injector for petrol engin es. Though it all started with a simple objective of supplying a controlled amount of fuel at proper intervals of time, it’s, as of now, not as simple as that. With emission norms getting stricter and changing trends in engine technology – high-speed engines, Variable displacement engines, Hybrid engines, etc – it became more and more of a necessity than a luxury to improve the fuel supply system.
Today’s fuel injection unit not only improves engine performance, but also helps in giving a cleaner exhaust that too with a increased fuel economy. The objectives can be attained using a microprocessor that directs the injector using a number of various input parameters. These parameters include manifold temperatures, throttle position, ignition timing, engine speed, load, and a lot more of other factors. The various strategically placed sensors measures these physical quantities and convey the same to the processor in electronic signals. The paper deals with the brief functionality and basic concept of operation of a modern fuel injector used in petrol engines.
Dokumen tersebut merangkum prinsip kerja motor diesel, perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, serta komponen-komponen pokok motor diesel seperti ruang bakar dan sistem injeksi bahan bakar.
This document discusses the technology and operation of turbochargers. It describes the key parts of a turbocharger including the turbine, compressor, and bearing system. It explains how a turbocharger works by using the engine's exhaust gases to drive a turbine which spins a compressor to force more air into the engine, allowing for more power. It covers turbocharger sizing and response time, boost control methods like wastegates, potential failures, and the effects on engine performance and emissions.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
This document provides specifications for a 2.2L DOHC diesel engine. It includes details on the engine components like the cylinder head, block, pistons, crankshaft and camshaft. It also describes the engine systems including the timing chain, fuel delivery common rail system, turbocharger and variable geometry components, cooling system and lubrication system.
The document discusses the working principles of 4-stroke gasoline engines and diesel engines. For gasoline engines, it describes the 4 steps of induction, compression, ignition, and emission. It explains how the intake of air-fuel mixture, compression, combustion, and exhaust occur through the upward and downward movement of the piston in the cylinder. For diesel engines, it states that combustion occurs due to high temperatures from compression rather than a spark plug. Both engines convert the chemical energy of fuel into heat energy and then mechanical energy through the reciprocating motion of the piston.
Development of Electronic Control Unit for a Hybrid Electric Vehicle Using AM...Nihal Pol
This document describes the development of an electronic control unit (ECU) model for a hybrid electric vehicle powertrain using AMESim simulation software. The model divides torque between an internal combustion engine and electric motor based on optimization strategies to maximize fuel efficiency. Simulation results show the engine and motor speeds over various drive cycles and validate the model by achieving a higher estimated highway fuel economy than a Honda Insight vehicle with a similar powertrain architecture. The ECU model provides efficient control of the engine operating mode, torque splitting between components, throttle position, and other parameters to improve the vehicle's fuel consumption and emissions performance.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang motor bakar, meliputi pengertian, pembagian, klasifikasi, cara kerja, dan komponen utama motor bakar. Secara khusus dijelaskan mengenai motor bakar Otto (bensin), diesel, dan Wankel beserta perbandingan prinsip kerjanya.
Dokumen tersebut membahas sistem pengapian konvensional pada mesin bensin. Sistem ini terdiri dari kunci kontak, koil, distributor, kondensor, busi, dan kabel yang berfungsi untuk menghasilkan percikan listrik pada busi sesuai urutan silinder agar bahan bakar dapat terbakar. Dokumen ini menjelaskan komponen, cara kerja, dan perawatan sistem pengapian konvensional.
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
Motor bakar dan jenisnya (motor pembakaran dalam dan luar) serta komponen utamanya seperti piston dan busi dipaparkan secara singkat. Dibahas pula siklus kerja mesin bensin, urutan pengapian busi, dan sistem pemanasan dan pendinginan mesin.
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxIWANSETIAWAN262597
Dokumen ini membahas komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar pada sepeda motor, termasuk tangki bensin, filter bahan bakar, pompa bensin, pengatur tekanan bahan bakar, saluran bahan bakar, injektor, dan rumah katup gas. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk menyalurkan dan menyemprotkan bahan bakar secara terkendali ke dalam sistem pembakaran mesin.
Sistem pelumasan mesin diesel berfungsi untuk melapisi dan memisahkan permukaan logam yang bergesekan dengan lapisan tipis oli pelumas agar tingkat keausan berkurang dan umur mesin optimal. Sistem ini terdiri dari komponen seperti karter oli, pompa oli, filter oli, dan pendingin oli. Oli disirkulasikan ke bagian-bagian seperti bantalan, sistem katup, cincin piston, dan pin piston untuk mendinginkan, membersihkan, dan meminimalkan gesekan
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
The heart of an automobile is its engine, and the heart requires a constant and ingenuous supply of blood, fuel in this case. There had been carburetors faithfully doing this holy work, but technology never seizes to move up. Therefore, the latest offering is the fuel injector for petrol engin es. Though it all started with a simple objective of supplying a controlled amount of fuel at proper intervals of time, it’s, as of now, not as simple as that. With emission norms getting stricter and changing trends in engine technology – high-speed engines, Variable displacement engines, Hybrid engines, etc – it became more and more of a necessity than a luxury to improve the fuel supply system.
Today’s fuel injection unit not only improves engine performance, but also helps in giving a cleaner exhaust that too with a increased fuel economy. The objectives can be attained using a microprocessor that directs the injector using a number of various input parameters. These parameters include manifold temperatures, throttle position, ignition timing, engine speed, load, and a lot more of other factors. The various strategically placed sensors measures these physical quantities and convey the same to the processor in electronic signals. The paper deals with the brief functionality and basic concept of operation of a modern fuel injector used in petrol engines.
Dokumen tersebut merangkum prinsip kerja motor diesel, perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin, serta komponen-komponen pokok motor diesel seperti ruang bakar dan sistem injeksi bahan bakar.
This document discusses the technology and operation of turbochargers. It describes the key parts of a turbocharger including the turbine, compressor, and bearing system. It explains how a turbocharger works by using the engine's exhaust gases to drive a turbine which spins a compressor to force more air into the engine, allowing for more power. It covers turbocharger sizing and response time, boost control methods like wastegates, potential failures, and the effects on engine performance and emissions.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
This document provides specifications for a 2.2L DOHC diesel engine. It includes details on the engine components like the cylinder head, block, pistons, crankshaft and camshaft. It also describes the engine systems including the timing chain, fuel delivery common rail system, turbocharger and variable geometry components, cooling system and lubrication system.
The document discusses the working principles of 4-stroke gasoline engines and diesel engines. For gasoline engines, it describes the 4 steps of induction, compression, ignition, and emission. It explains how the intake of air-fuel mixture, compression, combustion, and exhaust occur through the upward and downward movement of the piston in the cylinder. For diesel engines, it states that combustion occurs due to high temperatures from compression rather than a spark plug. Both engines convert the chemical energy of fuel into heat energy and then mechanical energy through the reciprocating motion of the piston.
Development of Electronic Control Unit for a Hybrid Electric Vehicle Using AM...Nihal Pol
This document describes the development of an electronic control unit (ECU) model for a hybrid electric vehicle powertrain using AMESim simulation software. The model divides torque between an internal combustion engine and electric motor based on optimization strategies to maximize fuel efficiency. Simulation results show the engine and motor speeds over various drive cycles and validate the model by achieving a higher estimated highway fuel economy than a Honda Insight vehicle with a similar powertrain architecture. The ECU model provides efficient control of the engine operating mode, torque splitting between components, throttle position, and other parameters to improve the vehicle's fuel consumption and emissions performance.
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang motor bakar, meliputi pengertian, pembagian, klasifikasi, cara kerja, dan komponen utama motor bakar. Secara khusus dijelaskan mengenai motor bakar Otto (bensin), diesel, dan Wankel beserta perbandingan prinsip kerjanya.
Dokumen tersebut membahas sistem pengapian konvensional pada mesin bensin. Sistem ini terdiri dari kunci kontak, koil, distributor, kondensor, busi, dan kabel yang berfungsi untuk menghasilkan percikan listrik pada busi sesuai urutan silinder agar bahan bakar dapat terbakar. Dokumen ini menjelaskan komponen, cara kerja, dan perawatan sistem pengapian konvensional.
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
Motor bakar dan jenisnya (motor pembakaran dalam dan luar) serta komponen utamanya seperti piston dan busi dipaparkan secara singkat. Dibahas pula siklus kerja mesin bensin, urutan pengapian busi, dan sistem pemanasan dan pendinginan mesin.
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxIWANSETIAWAN262597
Dokumen ini membahas komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar pada sepeda motor, termasuk tangki bensin, filter bahan bakar, pompa bensin, pengatur tekanan bahan bakar, saluran bahan bakar, injektor, dan rumah katup gas. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk menyalurkan dan menyemprotkan bahan bakar secara terkendali ke dalam sistem pembakaran mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bahan bakar injeksi pada kendaraan. Terdiri dari beberapa komponen utama seperti injektor bahan bakar, katup pembersih tabung evaporatif, katup ventilasi tabung, dan sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR). PCM mengontrol berbagai komponen tersebut dengan menggunakan teknik modulasi lebar pulsa untuk mengatur aliran bahan bakar, udara, dan gas buang.
KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptxJayHarunSetiawan
Sistem bahan bakar diesel common rail adalah teknologi injeksi bahan bakar modern yang menggunakan tekanan tinggi untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Sistem ini menggunakan pompa tekanan tinggi, pipa rail, sensor tekanan, dan injektor yang dikontrol secara elektronik untuk menyemprotkan bahan bakar tepat waktu dan sesuai kebutuhan mesin.
Sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI) menggunakan sensor dan kendali elektronik untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kondisi mesin. EFI lebih akurat dibanding karburator karena menyesuaikan campuran secara terus-menerus berdasarkan sinyal dari sensor tekanan, suhu, kecepatan, dan lainnya. EFI menggunakan injektor untuk menyuntikkan bahan bakar secara terpisah ke setiap
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxdondon94
Sistem injeksi bahan api, penyuntikan bahan api, pemanasan bahan api dan udara masukan, serta komponen-komponen berkaitan seperti pam vakum, sensor kedudukan pedal minyak dan kitar semula gas ekzos diperlukan untuk memastikan operasi enjin diesel yang lancar pada semua suhu.
Dokumen tersebut membahas perbandingan sistem karburator dan EFI pada kendaraan bermotor. EFI memiliki keunggulan dalam pengabutan bahan bakar yang lebih baik dan komposisi campuran yang sesuai dengan kondisi mesin, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, bahan bakar lebih hemat, tenaga mesin lebih besar, dan emisi gas buang lebih rendah. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem EFI bes
1. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
COMMON RAIL
MOTOR DIESEL OT 447
Ridwan Adam M Noor, S.pd
2. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Garis besar Konfigurasi Sistem Pompa Suplai
(1/2)
1. Garis besar
Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan
Pipa injeksi
Common-rail
ECU
ECU
Pipa inlet
bahan bakar
Pompa suplai
Feed pump
Pengendap dan
penyaring
bahan bakar
SCV
Injektor
1. Garis besar
Bahan bakar yang telah ditarik dari feed pump
yang terdapat didalam supply pump diberi tekanan
ke tekanan yang sesuai.
Plunger pada pompa menghasilkan tekanan
injeksi yang dibutuhkan. Tekanan bervariasi sesuai
dengan kondisi putaran dan beban mesin dari 20
Mpa pada saat idle, ke 135 Mpa saat beban berat,
kondisi operasi pada kecepatan tinggi. ( pada EFI-
diesel konvensional, tekanan antara 10 dan 80
Mpa).
ECU memerintahkan SCV (Suction Control Valve)
untuk menyesuaikan volume bahan bakar yang
masuk ke supply pump.
ECU secara konstan mendeteksi tekanan bahan
bakar pada comon-rail dengan menggunakan fuel
pressure sensor, dan mempengaruhi kontrol
feedback.
3. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Garis besar Konfigurasi Sistem Pompa Suplai
(2/2)
2.Parts name
Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan
Pipa injeksi
Common-rail
ECU
ECU
Pipa inlet
bahan bakar
Pompa suplai
Feed pump
Pengendap dan
penyaring
bahan bakar
SCV
Injektor
4. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Penampilan Pompa Suplai
(1/2)
Kembali bahan bakar
1.Parts name
Regulator valve
Inlet
Inner cam
Sensor temperatur bahan
bakar
Outlet
SCV (Suction Control
valve)
Katup cek
Penampilan Supplay pump
5. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Penampilan Pompa Suplai
(2/2)
2.2KD-FTV and 1ND-TV engine
Kembali bahan bakar
Outlet
Inlet
Sensor temperatur bahan
bakar
SCV
(Suction Control Valve)
untuk Mesin 2KD-FTV
Inlet
Kembali bahan bakar
MPROP
(Magnetic Proportional
valve)
Outlet
untuk 1ND-TV engine
7. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai
(1/3)
Feed pump
Delivery valve
Katup cek
SCV (Suction Control Valve)
Plunger
Aliran Bahan Bakar Supply Pump
Bahan bakar pada supply pump
mengalir dengan urutan sebagai
berikut :
◙ Feed Pump
◙ SCV ( Suction Control Valve )
◙ Check valve
◙ Plunger
◙ Delivery valve
8. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai
(2/3)
ke tangki bahan bakar
SCV1 SCV2
ECU
Katup cek
Plungers
Delivery valve
ke Common-rail
Aliran Bahan bakar Supply Pump
Ada dua sistem jalur bahan bakar pada supply pump.
9. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Aliran Bahan bakar Pompa Suplai
(3/3)
REFERENCE:
•Fuel Flow of Pompa suplai untuk 1ND-TV Engine
Mesin 2KD-FTV
Katup cek
Plunger
A
SCV
dari
Feed pump
Plunger
B
Eccentric cam
ke Common-rail
Ring cam
Untuk aliran bahan bakar
supply pump, yang digunakan
pada mesin 2KD-FTV, plunger
B menarik bahan bakar
sementara plunger A
memompa keluar.
Jadi, plunger A dan B mengirim
bahan bakar ke common-rail
dengan memmompa ke dalam
dan keluar secara bergantian.
10. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa
Suplai
(1/2)
Pembangkitan Tekanan Bahan bakar
dalam supply Pump
Dua set plunger yang berseberangan
dikendalikan oleh inner cam melalui
roller.
Inner cam dikendalikan mesin melalui
timing belt.
Bagian dalam inner cam, yang
berbentuk elips, mengalami kontak
dengan roller.
Sewaktu inner cam berotasi, ia
menyebebkan plunger bergerak secara
resiprokal, dan penghisapan dan
pemompaan bahan bakar yang terjadi
menghasilkan tekanan.
11. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa
Suplai
(2/2)
Mesin 2KD-FTV
Rotasi accentric cam
menyebebkan ring cam berotasi
dengan axis ofset. Ring cam
berotasi dan mendorong, satu dari
dua plunger ke atas saat ia
menarik plunger ke atas atau
sebaliknya arah kebawah.
Untuk supply pump, plunger B
didorong ke bawah untuk
memampatkan bahan bakar dan
mengirimnya ke common-rail, saat
plunger A ditarik kebawah untuk
menarik bahan bakar.
Sebaliknya , ketika plunger A
didorong keatas untuk
memampatkan bahan bakar dan
mengirim ke commmon-rail,
plunger B ditarik keatas untuk
menarik bahan bakar keatas.
12. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa
Suplai
(1/3)
REFERENCE:
SCV Control of the Pompa suplai
1. SCV
2. Katup cek
3. Plunger
4. Inner Cam
5. Delivery Valve
ECU
Pengaturan Tekanan Bahan
Bakar oleh Supply Pum
1. SCV
2. Check valve
3. Plunger
4. Inner cam
5. Delivery valve
Bahan bakar yang telah dipasok
oleh feed pump mengalir melalui
SCV dan check valve, menjadi
tertekan oleh plunger, dan
dipompa melalui delivery valve
ke common-rail.
13. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa
Suplai
(2/3)
2KD-FTV and 1ND-TV Engine
ECU
SVC
Katup cek Katup cek
Plunger
Ring cam
Eccentric cam
Bahan bakar yang
disupai oleh feed pump
ditarik melalui SCV (
atau MPROP) dan check
valve.
Kemudian ia dikompresi
oleh plunger, dan
dipompa ke atas melalui
check valve melalui
delivery valve common-
rail.
14. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa
Suplai
(3/3)
TERBUKA
TERTUTUP
ECU
waktu buka/tutup SCV : long
waktu buka/tutup SCV : short
ECU
TERBUKA
TERTUTUP
Untuk meregulasi tekanan
bahan bakar, volume bahan
bakar yang memasuki supply
pump diregulasi dengan
memvariasi waktu buka atau
tutup SCV atau MPROP.
15. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Common-rail
(1/3)
REFERENCE:
•Operation of the Pembatas tekanan
Konstruksi common-rail
Untuk meregulasi generasi
tekanan bahan bakar, volume
bahan bakar yang memasuki
supply pump diregulasi dengan
memvariasikan waktu
buka/tutup Suction Control Valve
(SCV) atau Magnetic
Proportional Valve (MPROP).
16. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Common-rail
(1/3)
Fuel Pressure Sensor
Mendeteksi tekanan pada rail dan
memasoknya kembali ke ECU
17. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Common-rail
(1/3)
Pressure Limiter
Pada kasus kegagalan sistem
dimana tekanan pada
common-rail naik hingga level
tidak normal, katup ini
membuka untuk melepaskan
tekanan.
18. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Common-rail
(2/3)
REFERENCE:
•Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure Regulator
Mesin 2KD-FTV
Pembatas tekanan
Cara kerja Katup Pelepas Tekanan
Sensor tekanan bahan bakar
: ke Injektor
: dariPompa suplai
: ke tangki bahan bakar
Pressure Limiter
Pressure Discharge valve
Fuel Pressure sensor
19. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Common-rail
(3/3)
REFERENCE:
•Operation of Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure
Regulator
1ND-TV Engine
Sensor tekanan
bahan bakar
Regulator tekanan
bahan bakar
: ke Injektor
: dari Pompa suplai (tekanan tinggi)
: ke tangki bahan bakar
: dari Pompa suplai (Kembali bahan bakar)
Konstruksi Common-rail
Mesin 1ND-TV
Regulator tekanan bahan bakar
menerima sinyal dari ECU mesin dan
menyesuaikan tekanan bahan bakar
di dalam common-rail.
20. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Injektor Pandangan Umum Injektor
(1/1)
Sinyal dari ECU dikuatkan oleh
EDU untuk mempromosikan
injektor.
Tegangan tinggi yang digunakan
terutama ketika katup terbuka
untuk membuka slang.
Volume dan waktu injeksi dikontrol
dengan menyesuaikan waktu buka
dan tutup injektor seperti pada
sistem EFI mesin bensin.
◙ Kontrol volume injeksi
◙ Kontrol waktu injeksi
21. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Injektor Konstruksi Injektor
(1/1)
Resistor koreksi
Katup solenoid
Return port
Orifice
Bilik kontrol
Jarum
ECU ECU
22. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Injektor Resistor Koreksi Injektor
(1/1)
REFERENCE:
Types of Injektor Resistor koreksi untuk 1CD-FTV E/G
untuk 1CD-FTV
Tanda identifikasi
untuk 1ND-TV
Resistor
koreksi
Solenoid
Injektor
EDU ECU
Dengan interval yang sama, varian mekanis
akan menyebabkan volume injeksi dari injektor
ke injektor berbeda.
Agar ECU dapat mengkoreksi varian ini,
injektor dilengkapi reistor koreksi untuk tiap-
tiap injektor.
Berdasarkan infoemasi yang diterima dari tiap
resistor koreksi, ECU mengkoreksi varian pada
volume injeksi di antara injektor.
Resistor-resistor koreksi ini diberikan agar ECU
dapat mengenali injektor, dan tidak terkoneksi
ke rangkaian injektor.
23. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Injektor Cara kerja Injektor
(1/1)
Cara Kerja Injektor
1.Sebelum operasi injektor
Bahan bakar yang telah dipasok dari common-rail
berpisah ke dalam Control chamber dan bagian bawah
Needle. Pada kondisi ini, needle didorong ke bawah oleh
tekanan pada control chamber dan oleh pegas, dan
lubang tetap tertutup.
2. Saat Selenoid valve terbuka
Ketika tegangan aktuator diberikan ke ECU-ECU selenoid
valve membuka dan tekanan pada control chamber
berkurang.
3. Saat Needle terbuka
Karena operasi dilubang, tekanan pada dasar needle
tetap tinggi, dan lubang membuka untuk menginjeksi
bahan bakar.
4. saat selenoid valve tertutup
Saat tegangan yang diberikan ke ECU-ECU berakhir,
gaya pegas menyebabkan selenoid valve tertutup dan
tekanan pada control chamber naik lagi.
5. Saar needle tertutup
Akibat tekanan pada control chamber dan gaya pegas,
needle turun dan menutup lubang untuk mengakhiri
injeksi
Needle valve
Control chamber
Orifice
Return Port
Selenoid valve
Selenoid Coil
Selenoid Spring
Piston
Needle Spring
24. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Peringatan saat Melepas dan Memasang
Kembali
(1/1)
Injektor
Pipa injeksi
Pipa inlet bahan bakar
Pompa suplai
Common-rail
Sistem common-rail terdiri dari
bagian presisi dan menggunakan
bahan bakar yang mendapat
tekanan tinggi. Karena itu, kita harus
sangat hati-hati untuk menjaga agar
partikel asing tidak masuk ke dalam
sistem.
1. Bersihkan dan cuci secara
menyeluruh area kerja untuk
meghilangkan debu atau karat
sebelum membongkar bagian
manapun untuk mencegah interior
sistem bahan bakar terkontaminasi
selama membongkar.
2. Simpan part di dalam kantong
plastik untuk mencegah kontaminasi
dan untuk melindungi permukaan
dari kerusakan selama
penyimpanan.
3. Bersihkan part secara
menyeluruh sebelum merakit,
pastikan permukaan bebas dari
partikel asing seperti debu atau
serpihan-serpihan.
25. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Pemasangan Pipa Injeksi
(1/1)
REFERENCE:
Pipe Fitting Conditions
Perhatikan peringatan yang diberikan
untuk memasang pipa injeksi
1. Untuk memasang kembali bagian
keposisi awalnya, cuci pipa injeksi dan
pastikan bahwa permukaan tertutup dan
bebas dari partikel asing atau serpihan-
serpihan sebelum memasang.
2. Pipa tidak boleh digunakan ulang pada
mesin yang berbeda, urutan selinder pada
injektor tidak boleh diubah.
3. untuk alasan yang sama, juga ganti
pipa dengan bagian yang baru apabila
bagian yang mempengaruhi pemasangan
harus diganti.
Kondisi dimana pipa injeksi harus
diganti :
Ketika injektor atau common-rail diganti.
Kondisi dimana pipa inlet bahan bakar
harus diganti :
Ketika supply pump atau common-rail
diganti
26. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Pemeriksaan Kebocoran Bahan Bakar
(1/1)
FUEL LEAK TEST ON
Periksa kebocoran bahan bakar setelah
mengencangkan .
Gunakan active mode pada tester
genggam untuk meningkatkan tekanan
bahan bakar untuk memeriksa
kebocoran bahan bakar,
Sebelum menghidupkan mesin, mula-
mula periksa kondisi rakitan.
Kemudian, operasikan mesin pada
kondisi idle untuk memeriksa
kebocoran bahan bakar. Akhirnya
lakukan active test.
Untuk melakukan active test, pilih Fuel
Leak test pada active test Mode di
tester genggam.
Apabila tester genggam tidak ada,
tekan pedal gas sepenuhnya dengan
cepat untuk mengakselerasi hingga
putaran maksimal mesin, dan tahan
selama 2 detik. Ulangi prosedur ini
beberapa kali.
27. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Pemeriksaan SCV
(1/1)
Periksa SCV Sebagai Berikut:
SCV1 SCV2
Pemeriksaan SCV sebagai
berikut :
Lepas konector SCV1 dan
SCV2.
Dengan menggunakan ohm
meter, ukur resistansi antara
terminal sperti diperlihatkan di
gambar.
Resistansi yang ditentukan : 1.5
~ 1.7 ohm pada 20° C, 68° F.
Apabila resistansi tidak sama
dengan nilai spesifik diatas,
ganti pompa.
28. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Common-rail
(1/1)
Common-rail, pressure limiter dan
fuel pressure sensor tidak boleh
dipakai ulang.
Baik pressure limiter maupun fuel
pressure sensor dipaskan dengan
deformasi plastis.
Karenanya, sekali dilepas, harus
diganti bersama dengan common-
rail.
29. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Pemasangan Injektor
(1/1)
Pemasangan injektor harus
dilakukan dengan hati-hati.
Dengan menggunakan bahan
bakar yang bersih, ccuci
permukaan tutup injektor dan
pipa injektor sebelum
memasang.
Pastikan untuk mengikuti
Pedoman reparasi sesuai
dengan modelnya.
Perhatikan sungguh-sungguh
arah pemasangan injektor dan
pengaturannya dengan kepala
selinder.
30. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Prosedur tes Power Balance
(1/1)
Injektor CUT #1 ON
Dengan menggunakan
Active Test Mode pada tester
genggam, tes ini dilakukan
dengan mematikan injektor,
satu selinder setiap kali
Karena bahan bakr dalam
pipa mendapat tekanan
sangat tinggi, jangan pernah
menghidupkan mesin pada
saat gabungan pipa-pipa
injektor kendor.
Bahan bakar diinjeksikan
pada tekanan tinggi melalui
injektor yang dikontrol secara
elektronik, karena itu, tes
bukaan tekanan atau tes
pola semprotan ( pola spray )
untuk nozzle mesin diesel
konvesional tidak berlaku
untuk injektor ini.
31. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Aliran bahan bakar Pompa Suplai
(1/1)
Mesin 1ND-TV
Outer cam
Inner cam
MPROP
dari
Feed pump
Plunger C
Plunger A
ke Common-rail
Plunger B
REFERENSI
Aliran Bahan Bakar Supply
Pump
Mesin 1ND-TV
Supply Punmp yang
digunakan pada mesin 1ND-
TV memiliki tiga plunger, dan
mengirimkan bahan bakar ke
common-rail dengan
memompa bahan bakar ke
dalam lalu keluar secara
bergantian. Proses ini pada
dasarnya sama dengan pada
2KD-FTV .
Mesin 1ND-TV juga
mengontrol volume yang
ditarik kedalam plunger
dengan MPROP ( Magnetic
Propoortional Valve), yang
memiliki fungsi yang sama
dengan fungsi SCV ( Suction
Control Valve).
32. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Pompa suplai Kontrol SCV Pompa Suplai
(1/1)
SCV TERBUKA (Kontrol tugas)
SInyal tekanan bahan bakar
REFERNS1
Kontrol SCV Supply
Pump
SCV beroperasi dibawah
kontrol duty-cycle ECU.
Pada saat yang sama,
kontrol arus dipengaruhi
untuk membatasi jumlah
arus listrik yang mengalir
selama periode ON,
sehingga menjaga
kumparan pada SCV dari
kerusakan.
33. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Cara Kerja Pembatas Tekanan
(1/1)
REFERENSI
Cara kerja Pressure
Limiter
Pressure Limiter
beroperasi secara mekanik
untuk melepaskan teknan
apabila tekanan pada
common-rail naik ke level
yang tidak normal.
34. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator
Tekanan
(1/1)
Cara kerja Katup
Pelepas Tekanan
Common-rail
OFF
ECU
REFERENSI
Cara kerja Pressure
Discharge Valve/
Pressure regulator
Saat tekanan pada
common-rail menjadi
lebih dari target
tekanan, pressure
discharge valve
menerima signal dari
ECU mesin, untuk
membuka katup dan
mengirim kembali
bahan bakar ke tangki
bahan bakar agar
tekanan dapat kembali
ke tekanan target.
35. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator
Tekanan
(1/1)
Cara kerja Katup
Pelepas Tekanan
Common-rail
OFF
ECU
1.Pada tekanan
target common-rail
atau pada tekanan
injeksi.
Pressure
Discharge Valve
36. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator
Tekanan
(1/1)
Cara kerja Katup
Pelepas Tekanan
Common-rail
ON
ECU
2. Tekanan bahan
bakar yang ada di
common-rai over
target.
To Fuel tank
37. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Konstruksi Injektor
(1/1)
38. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator
Tekanan
(1/1)
Injector Correction Resistor
Dengan interval yang sama,
varian mekanis akan
menyebabkan volume injeksi dari
injektor ke injektor berbeda.
Agar ECU dapat mengkoreksi
varian ini, injektor dilengkapi
resistor koreksi untuk tiap
injektor.
Berdasarkan informasi yang
diterima dari tiap resistor koreksi,
ECU mengkoreksi varian pada
volume injeksi diantara injektor.
Resistor resistor koreksi ini
diberikan agar ECU dapat
mengenali injektor, dan tidak
terkoneksi ke rangkaian injektor
39. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Injektor Tipe-tipe Injektor Koreksi untuk 1CD-FTV E/G
(1/1)
Tip No.
1
2
4
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Resistance ()
30.9
41.2
68.1
53.6
84.5
105
130
158
196
243
301
365
442
Tip No.
14
15
17
16
18
19
20
21
22
23
24
25
Resistance ()
549
665
1020
825
1240
1540
1910
2370
3010
4020
5760
9530
Ada 25 tipe injektor seperti
ditunjukan diselah, masing-
masing dilengkapi resistor
koreksi yang berbeda.
Ketika mengganti injektor,
ECU secara otomatis
membuat koreksi bahan
bakar yang sesuai, sehingga
tidak perlu menggantikannya
dengan yang memiliki
resistansi koreksi yang sama
40. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting
(1/1)
Mur
Pipa Pipa
Mur
Part
Kondisi Pipe Fitting
Sistem common-rail EFI-diesel
menjaga bahan bakar pada
tekanan sangat tinggi.
Area dimana pipa dan bagian
dihubungkan menggunakan
tipe gabungan pipa yang
ditutup dengan mengubah
permukaan tertutupnya.
Untuk ini, apabila injektor,
common-rail, atau supply pump
diganti, pipa juga harus diganti
karena permukaannya telah
berganti. Kegagalan mengganti
pipa akan menyebabkan
kebocoran bahan bakar.
42. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
Sensors
Sensor Kecepatan Mesin
sensor suhu air
Accelerator pedal
Positioning sensor
sensor suhu intake air
Sensor tekanan turbo
sensor suhu bahan bakar
Sensor tekanan bahan bakar
…etc
Switches
A/C switch
Ignition switch
Accelerator pedal switch
Blower switch
…etc
Computer
ECU
Diagnosis
EDU
Fail-safe
Actuators
injektor
Fuel injection volume
SCV
Fuel injection timing
Other controls
Intake restriction
EGR
Glow plug
Control
…etc
tekanan bahan bakar
generation control
Garis Besar
Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel
Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel
Sistem kontrol elektronik berbeda sesuai dengan tipe mesin.
Kontrol elektronik untuk EFI-diesel konvensional
43. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
Sensors
Switches
ECU
Actuators
Gambaran Umum ECU
Garis Besar
Dalam hal kontrol elektronik, peranan
ECU adalah untuk menentukan volume
injeksi bahan bakar, dan volume air intake
( volume udara masuk ) yang cocok untuk
kondisi kendaraan, berdasarkan signal
yang diterima dari berbagai sensor dan
switch. Sebagai tambahan, ECU meng-
output signal untuk mengeperasikan
actuator, baik untuk sistem EFI-diesel
maupun sistem common-rail.
44. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
(1/1)
Sensors
Sensor posisi crankshaft
Sensor posisi camshaft
Atmospheric temp. sensor
EGR valve position sensor
sensor suhu intake air
Sensor tekanan bahan bakar
Sensor posisi pedal
akselerator
sensor suhu bahan bakar
Ignition switch
Combination meter
NE
G
VG
THA
VELF
THIA
THW
PIM
PCR
VPA1
VPA2
THF
STA
IGSW
ECU
#1
#2
#3
#4
INJF
RINJ4
RINJ3
RINJ1
PCV
PRV
Actuators
E
D
U
No. 1 injektor
No. 2 injektor
No. 3 injektor
No. 4 injektor
Suction control valve
Katup pelepas tekanan (pressure discharge valve)
Intake restrictor control
Throttle control motor
EGR control
Monitor ECU
Glow plug control
Glow plug relay
Glow indicator light
EDU relay
Alternator
Warm up switch
+B BATT
Main relay Battery
THOP
SP1
STP
ST-
DF
HSW
RINJ2
E-VRV
VSV [for Sensor tekanan turbo ]
TC, SIL
WFSE
LU+A,
LU+B
LU-A,
LU-B
EGR
OILM
Tachometer
Main relay
Malfunction indicator
lamp
Exhaust gas control
VSV
Air flow meter
Throttle valve fully
opened switch
•sinyal kecepatan kendaraan
SREL
GIND
EDUREL
PA
TACH
MREL
W
sensor suhu air
•Starting signal (ST terminal)
•Ignition signal (IG terminal)
Data link connector 3
Sensor tekanan turbo
Stop light switch
HEXF1
Garis Besar 2KD-FTV (Tipe Common-rail)
45. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
ECU EDU
ECU EDU
Conventional EFI-disesl
(Radial plunger type)
Common-rail EFI-diesel
[V]
0
Time
EDU Tentang EDU
EDU ( Electronic Driver Unit ) adalah alat
pembangkit tegangan tinggi. Terpasang di
antara ECU dan Actuator, EDU mem-
boost tegangan batere, dan menggerakan
SPV tipe direct-acting pada EFI-diesel,
atau menggerakan injector pada sistem
Common-rail berdasarkan signal dari
ECU.
46. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting
(1/1)
A. Sirkuit pembangkit voltase tinggi
B. Control circuit
Time
(V)
5
0
Time
(V)
150
0
◙ ECU --> (Sinyal)--> EDU control circuit
◙ EDU control circuit --> (Sinyal) -->
Sirkuit pembangkit tegangan tinggi
(penguatan ).
◙ Sirkuit pembangkit tegangan tingg -->
(Tegangan tinggi ) --> SPV --> EDU -->
Massa.
◙ SPV --> (Sinyal verifikasi ) --> ECU
47. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
1. Fuel temperatur sensor
2. Pressure discharge valve
3. Fuel Pressure sensor
4. Air flow meter / intake air temperatur
sensor ( at air cleaner )
5. Accelerator pedal position sensor
6. Intake air temperatur sensor
7. water temperature sensor ( at intake
manifold )
8. Turbo sensor pressure
9. Camshaft position sensor
10. crankshaft posisition sensor
Sensor Posisi Mounted dari Sensor
5.2KD-FTV Engine
5
6
7
8
9
10
2
3 4
1
48. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
sensor akselerator
Sensor kecepatan
Sensor posisi crankshaft
Sensor posisi camshaft
Sensor suhu air
Sensor tekanan turbo
Sensor suhu intake udara
Sensor suhu bahan bakar
Sensor tekanan bahan bakar
Meteran aliran udara
Other signals
(vehicle speed, starter,
air conditioner signal, etc)
ECU Actuators
Sensor Konstruksi dan Cara kerja Sensor
Konstruksi dan Cara kerja Sensor
Sensor yang mengirim sinyal ke ECU mesin ditunjukkan di
diagram sebelah atas.
49. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Output characteristics
[V]
Output
Voltage
10 90
Sensor rotation angle (deg.)
5.0
(1/2)
Sensor Sensor Akselerator
Ada dua tipe accelerator sensor.
Satu adalah accelerator pedal
position sensor, yang membentuk
rakitan bersama dengan pedal
akselerator.
Sensor ini yang merupakan tipe
elemen Hall, ini mendeteksi sudut
bukaan akselerator pedal.
Tegangan yang berhubungan
dengan sudut ini dapat dideteksi
pada terminal output.
50. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Output characteristics
(VA)
4
2
Fully close Fully open
Open
Close
VC VA E2
Circuit
Close
Open
IDL
Sensor Sensor Akselerator
(2/2)
Satunya lagi adalah Throtle Position
sensor, yang dipasang pada venturi
dan adalah tipe yang menggunakan
variable resistor.
51. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Sensor Sensor Kecepatan Mesin
(1/3)
Mesin 1CD-FTV common rail
EFI-Disel menggunakan
crankshaft position sensor untuk
mendeteksi putaran mesin
seperti pada mesin EFI mesin
bensin, menggantikan engine
speed sensor pada mesin EFI-
diesel konvensional.
Crankshaft position sensor
mesin common-rail EFI-diesel
meng-output sinyal Ne yang
sama dengan yang dioutput oleh
engine speed sensor pada mesin
EFI-diesel konvensional.
52. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(2/3 )
kumparan
Magnet
Pickup bracket
Sensor posisi crankshaft
Protrusion
Sensor Sensor posisi crankshaft
Crangshaft Position sensor dipasang
pada blok mesin. Ia mendeteksi posisi
referensi sudut crankshaft dalam bentuk
sinyal TDC.
PETUNJUK :
Crankshaft Position Sensor tipe common-
rail meng-output sinyal putaran mesin (
Ne ).
Ia mendeteksi sudut crank berdasarkan
sinyal Ne ini.
53. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
( 3/3 )
360CA
Sensor Sensor posisi crankshaft
Pulsa dihasilkan ketika
protrusion (tonjolan) yang
terdapat pada crankshaft
berdekatan dengan sensor
akibat revolusi crankshaft.
Pulsa dihasilkan sekali setiap
revolusi crankshaft, dan ini
dideteksi dalam bentuk sinyal
posisi referensi sudut crankshaft.
54. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/2)
Sensor Sensor posisi camshaft
Camshaft position sensor digunakan
pada beberapa jenis mesin ( 1CD-
FTV) menggantikan posisi referensi
sudut crankshaft dideteksi dalam
bentuk sinyal G.
55. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
( 2/2 )
Timing sprocket
Sensor posisi camshaft
G signal (720CA)
Timing trigger
Sensor Sensor posisi camshaft
1ND-TV Engine
Untuk mesin 1ND-TV,
digunakan camshaft
position sensor tipe hall
elemen.
Timing trigger pada timing
sprocket mendeteksi posisi
camshaft dengan mengirim
satu sinyal setiap dua
revolusi crankshaft
56. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
Silicon chip
Vacuum chamber
Filter
Electric circuit
Output
voltage
Sisi beban
tekanan
(mmHg) Sisi turbo
(V)
3
2
1
Sensor Sensor tekanan turbo
Sensor ini dihubungkan ke intake
manifold melalui selang udara dan
VSV ( vacuum switching valve ), dan
mendeteksi tekanan intake manifold (
volume udara masuk ).
57. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
ECU
VSV
Sensor tekanan turbo
Intake mainifold
Vacuum
Atmosphere
VSC bekerja sesuai
dengan sinyal dari ECU
dan menukar tekanan yang
diberikan ke aktuator
diantara atmosfir dan
vakum
◙ Vacuum
◙ Atmosfir
Sensor Sensor Tekanan Turbo
58. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Sensor suhu air Sensor suhu bahan bakar
Sensor suhu intake udara
Ada tiga tipe sensor
suhu yang digunakan
untuk mengontrol
EFI-diesel:
(1/2)
Sensor
Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu
bahan bakar
Ada tiga tipe sensor suhu yang
digunakan untuk mengontrol
EFI-Diesel :
Water temperature sensor
dipasang pada blok mesin untuk
mendeteksi suhu pendingin
mesin.
Intake air temperature sensor
dipasangkan pada pipa intake
mesin dan mendeteksi udara
masuk.
Fuel temperature sensor
dipasangkan pada pompa dan
mendeteksi suhu bahan bakar.
59. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Thermistor
Characteristics
Resistance
temperatur pendingin
(k) 30
20
10
5
3
2
1
0.5
0.3
0.2
0.1
-20 0 20 40 60 80 100 120
(C)
Sensor
Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu
bahan bakar
(2/2)
Tiap tipe sensor temperatur
memiliki termistor terpadu yang
resistansinya berbeda sesuai
dengan suhu dan
karakteristiknya seperti
ditunjukan pada diagram
60. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
Output
voltage
5
4
3
2
1
2V
500MPa
50 100 150
Pressure PC (MPa)
Sensor Sensor tekanan bahan bakar
Fuel Pressure Sensor
Fuel pressure sensor yang
digunakan pada tipe common-rail
diesel untuk mendeteksi tekanan
bahan bakar pada common-rail.
Sesuai dengan sinyal dari tekanan
bahan bakar, ECU mengontrol SCV
(Suction Control Valve ) untuk
menghasilkan tekanan yang
diinginkan sesuai dengan kondisi
mengemudi.
61. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(1/1)
Sensor Meteran Aliran Udara
Air Flow Meter
Ari flow meter tipe hot-wire telah diadopsi
oleh common-rail EFI-diesel untuk
mendeteksi volume udara masuk.
62. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Kontrol volume injeksi
Outline
Kontrol waktu injeksi
Kontrol angka injeksi
Kontrol intake restrictor
kontroGlow-plug l
Other
Kontrol mesin
ISC control
EGR control
Idle vibration reduction
Control
Main relay control
ECU transmission control
ECT control
Diagnosis function
Fail-safe function
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(1/7)
Fungsi yang dikontrol oleh ECU
Garis Besar
63. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Menentukan
Volume Injeksi and
waktu injeksi of
EFI-diesel
Konvensional
EFI-diesel
sensor akselerator
Sensor kecepatan
Sensor posisi crankshaft
Sensor tekanan turbo
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU
EDU SPV
TCV
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(2/7)
Fungsi yang dikontrol oleh ECU
Menentukan volume dan waktu injeksi EFI-diesel konvensional
64. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
EFI-diesel
sensor akselerator
Sensor kecepatan
Sensor posisi crankshaft
Sensor tekanan turbo
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU
EDU SPV
TCV
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(3/7)
Kontrol volume injeksi
65. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
EFI-diesel
sensor akselerator
Sensor kecepatan
Sensor posisi crankshaft
Sensor tekanan turbo
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU
EDU SPV
TCV
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(4/7)
Kontrol waktu injeksi
66. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
(5/7)
Common-rail EFI-diesel
sensor akselerator
Kecepatan mesin
(Sensor posisi crankshaft)
Sensor posisi camshaft
Sensor tekanan turbo /
air flow meter
(Intake air volume)
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
Sensor tekanan bahan bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU EDU injektor
Menentukan Volume
Injeksi and waktu
injeksi of common-rail
EFI-diesel
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
Fungsi yang dikontrol oleh ECU
Menentukan volume dan waktu injeksi common-rail
EFI-diesel
67. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail EFI-diesel
sensor akselerator
Kecepatan mesin
(Sensor posisi crankshaft)
Sensor posisi camshaft
Sensor tekanan turbo /
air flow meter
(Intake air volume)
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
Sensor tekanan bahan
bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU EDU injektor
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(6/7)
Kontrol volume injeksi
68. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Common-rail EFI-diesel
sensor akselerator
Kecepatan mesin
(Sensor posisi crankshaft)
Sensor posisi camshaft
Sensor tekanan turbo /
air flow meter
(Intake air volume)
sensor suhu air
sensor suhu intake air
sensor suhu bahan bakar
Sensor tekanan bahan bakar
sinyal kecepatan kendaraan
sinyal starter
ECU EDU injektor
Fungsi-Fungsi Fungsi yang dikontrol oleh ECU
(7/7)
Kontrol waktu injeksi
69. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting
(1/1)
70. Diagnosis Technician >> Diesel Engine Control System >> Common-rail EFI Diesel
Petunjuk Servis Kondisi Pipe Fitting
(1/1)