Sistem AC menggunakan gas refrigeran yang disirkulasikan oleh kompresor. Komponen utama meliputi kompresor, evaporator, kondensor, ekspansi valve, dan receiver dryer. Kompresor meningkatkan tekanan gas untuk memungkinkan perubahan fase di kondensor dan evaporator. Ekspansi valve menurunkan tekanan sebelum gas memasuki evaporator. Sistem kontrol memastikan parameter operasi normal.
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai bagian-bagian utama dan prinsip kerja mesin bubut standar. Terdapat kepala tetap, kepala lepas, alas mesin, eretan, poros transportir dan tuas pengatur. Mesin bubut standar digunakan untuk membubut, mengebor, dan membentuk berbagai bentuk dengan memutar benda kerja dan memindahkan alat potong secara manual atau otomatis.
Sistem suspensi berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan saat mengendarai kendaraan. Sistem suspensi terbagi menjadi suspensi depan dan belakang, dengan suspensi depan memiliki dua jenis yaitu bottom link dan telescopic, sedangkan suspensi belakang memiliki dua jenis yaitu swing arm shock dan mono shock. Efek peredaman pada sistem suspensi diperoleh dari shock absorber, di mana besarnya peredaman bergantung pada viskositas miny
Sistem pendingin mesin berfungsi untuk mengurangi panas mesin agar tetap beroperasi pada suhu optimal. Tanpa sistem pendingin, mesin akan terlalu panas dan rusak. Komponen utama sistem pendingin air adalah radiator, water pump, dan thermostat, yang bekerja bersama untuk mengalirkan dan menghilangkan panas dari mesin.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai bagian-bagian utama dan prinsip kerja mesin bubut standar. Terdapat kepala tetap, kepala lepas, alas mesin, eretan, poros transportir dan tuas pengatur. Mesin bubut standar digunakan untuk membubut, mengebor, dan membentuk berbagai bentuk dengan memutar benda kerja dan memindahkan alat potong secara manual atau otomatis.
Sistem suspensi berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan saat mengendarai kendaraan. Sistem suspensi terbagi menjadi suspensi depan dan belakang, dengan suspensi depan memiliki dua jenis yaitu bottom link dan telescopic, sedangkan suspensi belakang memiliki dua jenis yaitu swing arm shock dan mono shock. Efek peredaman pada sistem suspensi diperoleh dari shock absorber, di mana besarnya peredaman bergantung pada viskositas miny
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur perawatan rutin motor, termasuk penggantian oli mesin, penyetelan kopling dan karburator, serta pemeriksaan ban dan rem.
2. Terdapat instruksi tentang penyetelan rantai roda, jarak main bebas rem, dan tekanan angin ban.
3. Dokumen tersebut juga memberikan pedoman untuk membersihkan filter udara, mengecek tingkat cairan baterai, serta mengecek komponen-komponen l
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Sistem pengapian konvensional terdiri dari baterai, kunci kontak, koil pengapian, distributor, kabel tegangan tinggi, dan busi. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk menghasilkan percikan listrik yang menyulut campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar mesin.
Dokumen ini membahas tentang dial indikator, alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, kekocakan, dan kerataan. Dial indikator terdiri atas jarum panjang, jarum pendek, bidang sentuh, dan stem. Jarum panjang digunakan untuk mengukur nilai pergerakan sedangkan jarum pendek untuk menghitung putaran jarum panjang. Dial indikator dapat diaplikasikan untuk mengukur kerataan bidang
Dokumen ini adalah job sheet praktik sistem pemindah tenaga untuk mata kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang membahas tentang kopling. Job sheet ini memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk membongkar, memeriksa, dan memasang kopling pada kendaraan beserta teori dan gambar yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang ban dan pelek mobil, mulai dari fungsi, konstruksi, jenis, pola, dimensi, spesifikasi, tanda, pemeliharaan, proses pembuatan, penggantian, dan keseimbangan roda.
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
Buku ini memberikan penjelasan tentang teori kalibrasi mesin perkakas. Terdiri dari pengantar, metrologi mesin perkakas, dan jenis mesin perkakas seperti mesin milling dan mesin bubut beserta gambar ilustrasinya. Buku ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang kalibrasi dan pengukuran geometri mesin-mesin tersebut.
Jobsheet ini memberikan panduan lengkap untuk meng-overhaul karburator, mulai dari persiapan peralatan dan bahan, prosedur pembersihan dan pemeriksaan komponen karburator, hingga langkah-langkah merakit dan menyetel karburator.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem bahan bakar pada kendaraan bermotor. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama seperti tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, saringan, pompa bahan bakar, dan karburator. Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar cair menjadi campuran udara dan bahan bakar yang tepat sesuai kondisi pengendaraan melalui berbagai sistem seperti sistem pelampung, kecepatan tinggi,
Pengangkutan material dapat dibagi menjadi pengangkutan horisontal dan vertikal. Truk dan kereta api digunakan untuk pengangkutan horisontal jarak jauh, sementara crane digunakan untuk pengangkutan vertikal jarak pendek. Berbagai alat pengangkut seperti truk, crane, dan belt conveyor digunakan untuk memindahkan material sesuai dengan jarak dan arah yang dibutuhkan.
Sistem AC konvensional menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan pemeliharaan sistem pendingin udara. Prinsipnya meliputi penyerapan, pemompaan, dan pelepasan panas oleh evaporator, kompresor, dan kondensor. Komponen kunci termasuk ekspansi valve, dryer, kompresor, kondensor, dan evaporator. Pemeliharaan rutin diperlukan untuk menjaga kinerja optimal.
Dokumen tersebut membahas persiapan perawatan mesin pendingin, mencakup:
1. Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti lingkungan, diri, dan benda kerja
2. Nama dan fungsi komponen utama mesin pendingin seperti kompresor, kondensor, dryer/receiver, expansion valve, dan evaporator
3. Prinsip kerja masing-masing komponen tersebut
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur perawatan rutin motor, termasuk penggantian oli mesin, penyetelan kopling dan karburator, serta pemeriksaan ban dan rem.
2. Terdapat instruksi tentang penyetelan rantai roda, jarak main bebas rem, dan tekanan angin ban.
3. Dokumen tersebut juga memberikan pedoman untuk membersihkan filter udara, mengecek tingkat cairan baterai, serta mengecek komponen-komponen l
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Sistem pengapian konvensional terdiri dari baterai, kunci kontak, koil pengapian, distributor, kabel tegangan tinggi, dan busi. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk menghasilkan percikan listrik yang menyulut campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar mesin.
Dokumen ini membahas tentang dial indikator, alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, kekocakan, dan kerataan. Dial indikator terdiri atas jarum panjang, jarum pendek, bidang sentuh, dan stem. Jarum panjang digunakan untuk mengukur nilai pergerakan sedangkan jarum pendek untuk menghitung putaran jarum panjang. Dial indikator dapat diaplikasikan untuk mengukur kerataan bidang
Dokumen ini adalah job sheet praktik sistem pemindah tenaga untuk mata kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang yang membahas tentang kopling. Job sheet ini memberikan instruksi kepada mahasiswa untuk membongkar, memeriksa, dan memasang kopling pada kendaraan beserta teori dan gambar yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang ban dan pelek mobil, mulai dari fungsi, konstruksi, jenis, pola, dimensi, spesifikasi, tanda, pemeliharaan, proses pembuatan, penggantian, dan keseimbangan roda.
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
Buku ini memberikan penjelasan tentang teori kalibrasi mesin perkakas. Terdiri dari pengantar, metrologi mesin perkakas, dan jenis mesin perkakas seperti mesin milling dan mesin bubut beserta gambar ilustrasinya. Buku ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang kalibrasi dan pengukuran geometri mesin-mesin tersebut.
Jobsheet ini memberikan panduan lengkap untuk meng-overhaul karburator, mulai dari persiapan peralatan dan bahan, prosedur pembersihan dan pemeriksaan komponen karburator, hingga langkah-langkah merakit dan menyetel karburator.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem bahan bakar pada kendaraan bermotor. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama seperti tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, saringan, pompa bahan bakar, dan karburator. Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar cair menjadi campuran udara dan bahan bakar yang tepat sesuai kondisi pengendaraan melalui berbagai sistem seperti sistem pelampung, kecepatan tinggi,
Pengangkutan material dapat dibagi menjadi pengangkutan horisontal dan vertikal. Truk dan kereta api digunakan untuk pengangkutan horisontal jarak jauh, sementara crane digunakan untuk pengangkutan vertikal jarak pendek. Berbagai alat pengangkut seperti truk, crane, dan belt conveyor digunakan untuk memindahkan material sesuai dengan jarak dan arah yang dibutuhkan.
Sistem AC konvensional menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan pemeliharaan sistem pendingin udara. Prinsipnya meliputi penyerapan, pemompaan, dan pelepasan panas oleh evaporator, kompresor, dan kondensor. Komponen kunci termasuk ekspansi valve, dryer, kompresor, kondensor, dan evaporator. Pemeliharaan rutin diperlukan untuk menjaga kinerja optimal.
Dokumen tersebut membahas persiapan perawatan mesin pendingin, mencakup:
1. Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti lingkungan, diri, dan benda kerja
2. Nama dan fungsi komponen utama mesin pendingin seperti kompresor, kondensor, dryer/receiver, expansion valve, dan evaporator
3. Prinsip kerja masing-masing komponen tersebut
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfMuzakir9811
Pada sistem kerja Penyejuk Udara/ Air Conditioner atau sering kita sebut dengan AC, yang fungsinya adalah untuk mengondisikan udara, terdapat bagian-bagian atau komponen-komponen AC yang dapat di kelompokkan menjadi 4 bagian yaitu komponen utama, komponen pendukung, kelistrikan dan bahan pendingin (refrigrerant)
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen utama sistem pendingin mobil (AC) beserta fungsi dan cara kerjanya, yaitu kompresor, kondensor, receiver/dryer, expansion valve, evaporator, dan blower. Dokumen juga menjelaskan tipe-tipe kompresor dan bagian-bagiannya serta cara kerja masing-masing komponen dalam proses pendinginan.
Persiapan Perawatan Mesin Pendingin
Ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam persiapan perawatan mesin pendingin: keselamatan lingkungan, diri, dan benda kerja. Dokumen ini menjelaskan komponen utama mesin pendingin seperti kompresor, kondensor, dryer/receiver, expansion valve, dan evaporator beserta fungsi dan prinsip kerja masing-masing komponen.
Persiapan Perawatan Mesin Pendingin
Ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam persiapan perawatan mesin pendingin: keselamatan lingkungan, diri, dan benda kerja. Dokumen ini menjelaskan komponen utama mesin pendingin seperti kompresor, kondensor, dryer/receiver, expansion valve, dan evaporator beserta fungsi dan prinsip kerja masing-masing komponen.
Air conditioner (AC) adalah alat yang mengatur suhu, sirkulasi, dan kualitas udara ruangan dengan menggunakan zat pendingin untuk menukarkan panas dari udara ruangan ke udara luar. AC terdiri dari kompresor, kondensor, katup ekspansi, evaporator, dan zat pendingin yang mengalirkan udara melalui siklus pendinginan. Freon 12 adalah zat pendingin yang umum digunakan karena memiliki titik didih rendah dan sifat yang aman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendinginan pada mesin, yang terdiri dari pendinginan alami dengan keringat pada manusia dan pendinginan aktif dengan sistem pada mesin. Sistem pendinginan mesin umumnya menggunakan sistem pendinginan air yang mengalirkan air melalui water jacket untuk mendinginkan mesin, atau sistem pendinginan udara yang menggunakan udara. Komponen utama sistem pendinginan air adalah water jacket, radiator, pompa air, thermostat, dan
3. PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM AC
Air conditioner adalah suatu mesin yang digunakan untuk
mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas
refrigrand berada di pipa tekan dan di hisap oleh kompresor..
Adapun fungsi system air conditioner pada mobil yaitu:
Memberikan udara sejuk ke dalam ruang kendaraan.
Memberikan penghangatan pada saat udara dinggin.
Menghindari udara kotor yang masuk ke dalam ruangan.
Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil
waktu hujan atau udara lembab.
Memberikan kenyamanan kepada pengemudi dan
penumpang.
5. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor
Fungsi Kompresor Pada Sistem Ac Adalah :
Memberi Tekanan Pada Zat Pendingin, Agar
Mengalir (Bersirkulasi) Dalam Sistem.
Secara Garis Besar Kompresor Ada Dua Jenis
Yaitu :
Kompresor Torak
Kompresor Rotari
Untuk Menggerakkan Kompresor Dipakai
Tenaga Motor Dari Mobil Itu Sendiri Atau
Memakai Motor Penggerak Tersendiri
Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak dirubah
menjadi energi pneumatis oleh kompresor,
sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi
sistem AC.
Secara umum kompresor ada 2 jenis.
8. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor Cara kerja
• Langkah hisap • Langkah tekan
• Katub hisap terbuka, akibat hisapan dari
torak
• Zat pendingin masuk ke dalam silinder
• Katup tekan tertutup
• Katup tekan terbuka, akibat tekanan torak
terhadap zat pendingin
• Katup hisap tertutup
10. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar
& goyang
6. Poros kompresor
Kompresor model ini akan
terlihat diameternya lebih kecil
dan badan tidak terlalu panjang.
11. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor
1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang
Dengan mekanisme piring goyang (6)
gerakan torak dapat diatur berlawanan.
Kompresor ini badannya panjang dari
kompresor gerak torak memanjang, oleh
karena itu cocok dipasang pada ruangan
mesin yang kecil/sempit, tapi cukup besar
untuk arah yang memanjang.
12. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor
• Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah
diameter luar kompresor, maka dipasang sebuah eksentrik
pada poros kompresor.
• Kompresor jenis ini akan lebih baik dipasang pada ruang
mesin yang sempit tapi cukup luas pada arah diameter
kompresor.
13. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor Kompresor Gerak Torak Menyudut
• Kerugian kompresor model V :
Momen putar yang dibutuhkan
tidak merata, maka
kejutan/getaran lebih besar
Bentuk dan konstruksi lebih besar
dan memakan tempat
• Keuntungan :
Dapat dipakai untuk segala
macam jenis AC
Konstruksi lebih tahan lama
Kompresor ini hampir sama dengan
kompresor gerak torak tegak lurus hanya
gerakan torak dan batang penggeraknya
dibuat menyudut (V)
Untuk mengurangi kerugian akibat
getaran, maka kompresor model
torak dibuat bersilinder banyak
seperti gerak memanjang, aksial,
radial atau model V
15. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Kompresor
• Keuntungan kompresor
rotari
Karena setiap putaran
menghasilkan langkah –
langkah hisap dan tekan
secara bersamaan, maka
momen putar lebih merata
akibatnya getaran/kejutan
lebih kecil.
Ukuran dimensinya dapat
dibuat lebih kecil &
menghemat tempat.
• Kerugian :
Sampai saat ini hanya
dipakai untuk sistem AC
yang kecil saja sebab pada
volume yang besar, rumah
dan rotornya harus besar
pula dan kipas pada rotor
tidak cukup kuat menahan
gesekan.
16. KOMPONEN-KOMPONEN
H
– Pada rumah evaporator bagian
bawah dibuat saluran/pipa untuk
keluarnya air yang mengumpul
disekitar evaporator akibat udara
yang lembab. Air ini juga akan
membersihkan kotoran – kotoran
yang menempel pada kisi – kisi
evaporator, karena kotoran itu
akan turun bersama air.
21. KOMPONEN-KOMPONEN
H
Evaporator
• Pada evaporator zat pendingin akan
mengambil panas dan berubah bentuk
menjadi gas.
• Supaya pengambilan panas pada
evaporator dapat berlangsung
sempurna, maka evaporator
dilengkapi dengan motor blower yang
juga berfungsi untuk menghembuskan
udara dingin ke dalam ruang
kendaraan.
Evaporator dan Blower
terpasang pada
kendaraan
22. KOMPONEN-KOMPONEN
H
Kondensor
• Dalam kondensor akan terjadi
perubahan bentuk zat pendingin, karena
kondensasi yang dilakukan oleh
kondensor.
• Perubahan bentuk itu dari gas menjadi
cair.
3. kondensor
23. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Fungsi kondensor mendinginkan zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor.
• Zat pendingin yang bertekanan tinggi dari kompresor suhunya panas melalui kondensor panas
itu dihilangkan (diperkecil) dan zat pendingin berubah bentuk menjadi cair.
• Gambar kondensor yang akan dipasangkan di depan kendaraan
3. kondensor
24. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Supaya pendingin/kondensasi dari zat pendingin
lebih sempurna maka pasangan kondensor perlu
diperhatikan arah aliran udara yang membantu
proses pendinginan kondensor, pada mobil
ditempatkan biasanya di depan radiator supaya
dapat dialiri udara waktu mobil berjalan.
Kondensor terpasang
dibagian depan mobil
3. kondensor
25. KOMPONEN-KOMPONEN
H
Kondensor dengan
kipas pendingin
Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak
dilengkapi dengan kipas–kipas pendingin, tapi kipas pendingin
mesin diganti dengan yang lebih besar supaya pendinginan
mesin akan dapat dilaksanakan bersama – sama dengan
pendinginan kondensor.
Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak dipakai, karena kipas
yang besar akan makan daya mekanis mesin, akibatnya boros
bahan bakar.
Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada
kondensor adalah solusi lain meskipun kondensor dipasang di
depan radiator, diatas atap mobil ataupun di bawah lantai dan
dimana saja memungkinkan.
3. kondensor
26. KOMPONEN-KOMPONEN
H
Pipa – pipa kondensor ada yang dibuat bulat dan
ada juga seperti gambar (dengan banyak lubang
aliran zat pendingin) pipa itu dilengkungkan secara
pararel dari awal sampai keluarnya zat pendingin
menuju saringan.
Untuk memperluas permukaan pendingin diantara
pipa yang dilengkungkan itu diberi kisi – kisi
pendingin supaya pendinginan lebih sempurna
(panas diserap oleh kisi pendingin). Sehingga
kondensasi & perubahan bentuk zat pendinginan
dari gas menjadi cair akan terjadi
3. kondensor
27. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Uap air adalah gangguan yang paling utama
dalam sistem AC, karena uap air menyebabkan
terjadi pembekuan (es) pada saluran-saluran
dalam sistem, terutama pada katub ekspansi
mengakibatkan sistem AC tidak berfungsi
dengan baik.
• Untuk menyerap uap air dan kotoran kecil
pada sistem digunakan saringan / filter.
4. Receiver Dryer
28. KOMPONEN-KOMPONEN
H
• Konstruksi
– Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya
terdapat sel silika yang menyerap uap air pada zat pendingin.
– Pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca
pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem.
– Adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang
bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (sakelar
menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan
melebihi dari batas maximal ).
– Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman
yang terbuat dari wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila
temperatur zat pendingin sudah mencapai batas yang di tentukan.
4. Receiver Dryer
31. KOMPONEN-KOMPONEN
H
Menjaga stabilitas kerja sistem AC
terhadap perubahan beban thermal
(kapasitas pendinginan)
Mencegah superheating dan kerusakan
kompresor akibat penguapan yang kurang
(Refrigerant berlebihan)
5. Expansion valve
32. KOMPONEN-KOMPONEN
H
5. Expansion valve
• Zat pendingin yang sudah dikondensasi
oleh kondensor tekanannya harus
diturunkan oleh katub ekspansi supaya
zat pendingin dapat menyerap panas di
sekeliling evaporator.
• Katup expansi ini dipasangkan pada
saluran masuk evaporator ( menjadi satu
unit ).
35. PENGONTROL TEKANAN
H
Sistem kontrol pada AC dipasang untuk mencegah kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada kompresor atau bagian-bagian lain
apabila terjadi kesalahan-kesalahan dalam instalasi sistem AC.
Sistem kontrol itu berupa sakelar yang bekerja memutuskan
aliran listrik ke kopling magnet, bila tekanan atau temperatur
zat pendingin terlalu tinggi atau tekanan zat pendingin terlalu
rendah.
Dengan demikian kompresor tidak akan bekerja bila kesalahan-
kesalahan seperti di atas terjadi dalam sistem, maka kerusakan
yanglebih besar akibat kesalahan itu dapat di hindari.
Pengontrol tekanan tinggi
Pengontrol tekanan rendah
Pengontrol temperatur
36. PENGONTROL TEKANAN
H
Komponen ini dipasang pada saluran
tekanan tinggi atau pada filter/saringan
dalam keadaan normal kontak akan
terhubung, bila tekanan zat pedingin sudah
melebihi kira-kira 23 bar kontak akan
terbuka, aliran listrik ke kopling magnet
terputus/tidak bekerja.
Pengontrol tekanan tinggi
37. PENGONTROL TEKANAN
H
Pengontrol tekanan rendah
Kontak akan memutuskan hubungan bila
tekanan zat pendingin dalam sistem kurang
dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada
waktu pengisian, volume yang masih kurang, hal
ini menyebabkan kompresor cepat panas.
Pendinginan kompresor juga dilakukan oleh zat
pendingin yang kembali kesaluran hisap (S),
karena tekanan zat pendingin kecil, maka
pendingin kompresor juga akan sedikit,
sementara kompresor terus bekerja, akan
menimbulkan kerusakan karena panas.
38. 1. Relay
3. Pengontrol tekanan rendah
2. Pengontrl tekanan tinggi
4. Pengontrol temperatur
PENGONTROL TEKANAN
H
Pengontrol temperatur
Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang
tinggi pada zat pendingin akan mengakibatkan temperaturnya
akan tinggi pula, biasanya sebagai ganti pengontrol tekanan tingg
digunakan pengontrol temperatur, yang bekerja berdasarkan
temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling magnet
bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.
Rangkaian sistem control.