SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
EFI
Kompetensi Dasar :
3.4 Menerapkan cara perawatan sistem bahan
bakar Injeksi (EFI)
SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)
TIPE SISTEM EFI
Sistem D-EFI
(Tipe Manifold Pressure Control)
Sistem L-EFI
(Tipe Airflow Control)
SUSUNAN DASAR SISTEM EFI
SISTEM BAHAN BAKAR
Bahan bakar diambil dari fuel tank dan dikirim ke fuel filter
Aliran bahan bakar
SISTEM INDUKSI UDARA
Aliran udara
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK
Electronic Fuel Injection
Perbandingan antara Karburator dengan EFI
Pembentukan campuran udara dan bahan bakar
Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi jumlah udara dan bahan bakar
Pembentukan campuran udara dan bahan bakar
Pada sistim EFI terdapat dua peralatan yang berbeda yaitu :
Pressure sensor untuk mendeteksi udara masuk
ECU untuk mengirim signal ke injektor
Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan
Selama start
Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan
Mesin dalam keadaan dingin
Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan
Selama percepatan ( Akselerasi )
Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan
Pada saat dibutuhkan tenaga yang besar ( High Power Out Put )
Keistimewaan EFI dibandingkan Karburator
1. Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder
• Satu silinder satu injektor
• Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECU sesuai dengan rpm dan beban
2. Perbandingan udara dan bahan bakar akurat
• Pengiriman campuran uadar dan bahan bakar berlangsung terus menerus
secara tepat tidak tergantung pada putaran dan beban
3. Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle
• Injektor dipasang dekat dengan katup masuk ( Indirect Injection / ID )
• Bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 – 3 kg/cm2
• Bahan bakar di injeksikan melalui lobang yang sangat kecil
4. Koreksi campuran udara dan bahan bakar
• Ada penambahan bahan bakar selama mesin distart.
• Ada penghentian bahan bakar selama deselerasi
5. Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar
• Tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran udara masuk
Type EFI
Sistem EFI digolongkan menjadi 2 tipe :
D - EFI L - EFI
“D “ dari bahasa Jerman “
DRUCK “ yang berarti “ Tekanan
“
“L “ dari bahasa Jerman “ LUFT “
yang berarti “ Udara “
Konstruksi Dasar EFI
1. Umum
Konstruksi Dasar EFI
2. Basic Injection Control
Referensi :
Perbandingan bahan bakar – udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dan udara
dengan oksigen yang cukup agar bahan bakar dapat terbakar secara lengkap. Pada octan
murni perbandingan ini adalah 15:1 ( 15 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar )
Konstruksi Dasar EFI
3. Correction Control Control
Referensi :
Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume, karena mesin bekerja pada
berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan tambahan ( sensor2 ) koreksi untuk mengatur
perbandingan udara dan bahan bakar pada berbagai kondisi kerja mesin.
Sistem Bahan Bakar
Umum.
Sistem Bahan Bakar
Pompa Bahan Bakar.
In tank Type
Sistem Bahan Bakar
Pompa Bahan Bakar.
In – Line Type
Sistem Bahan Bakar
Pompa Bahan Bakar.
Sistem Bahan Bakar
Fuel Filter.
Fungsi :
Untuk menyaring kotoran,
Jika filter mulai tersumbat, tekanan yang dihasilkan
turun dan mesin menjadi susah hidup.
Fungsi :
Untuk mengatur tekanan bahan bakar agar
tetap konstan
Agar jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
selalu tetap walaupun tekanan pada intake
manifold berubah - ubah
Pressure Regulator.
Sistem Bahan Bakar
Injector.
Fungsi :
Untuk menginjeksikan bahan bakar,
• Jumlah bahan bakar yang di injeksikan tergantung dari lamanya katup jarum dibuka
• Lamanya katup jarum dibuka berdasarkan lamanya signal yang diberikan oleh ECU
• Pembukaan katup jarum dilakukan secara elektromaknetis ( bukan berdasarkan
tekanan seperti pada mesin diesel )
Air Induction System
Umum.
Air Induction System
1. Throttle Body. 2. Idle Speed Adjusting Screw.
Air Induction System
Air Valve.
Catatan :
Gate vlave akan menutup jika suhu air pendingin sudah mencapai 80o C
Gate valve kondisi menutup
Electronic Control System
Air Valve.
Sensor – sensor dan
Fungsi Pengontrol
Wirring Diagram EFI
“ F 700 “
Wirring Diagram
Wirring Diagram EFI
“ XENIA EJ - DE “
Komponen -
Komponen
Throttle Position Sensor
Model Lama.
Throttle Position Sensor
Model Baru.
Pressure Sensor
Sensor ini bekerja menurut sensor tekanan semi konduktor yang disebut “
PIEZO RESISTANCE “
Yaitu sebuah elemen dengan sensitifitas dan kecepatan tinggi yang mengubah
tekanan menjadi nilai tahanan, melalui strain gauge tipe diaphragma silikon
Cooling Water Temperature Sensor
Sensor ini mempekerjakan “ NTC “ Negative Temperature Coifisient
Sensor ini mendeteksi panas air pendingin mesin, thermistor yang berada didalam
sensor akan mengubah temperature air pendingin menjadi nilai tahanan
Vehicle Speed Sensor
Intake Air Temperature Sensor
Sensor kecepatan kendaraan berada didalam
speedometer, Konstruksinya terdiri dari rotary
speed magnet yang memiliki kecepatan putar
sama dengan kabel speedometer, jika kabel
speedo meter berputar reed switch akan ON &
OFF, dalam 1x putaran kabel speedometer
menghasilkan 4 pulsa,
EFI ( Electronic Fuel Injection System )
Control System :
Control system adalah sebuah sistem yang mengatur waktu injeksi bahan bakar (
banyaknya injeksi ) berdasarkan signal yang masuk ke ECU dari beberapa sensor.
Jumlah udara yang dihisap diketahui berdasarkan tekanan didalam intake manifold yang
dideteksi oleh sensor tekanan. Dengan cara ini lamanya injeksi dapat ditentukan.
Control System :
Selanjutnya waktu injeksi dasar ini diimbangi oleh kondisi yang bervariasi seperti, beban,
rpm mesin, suhu air pendingin, suhu udara masuk, percepatan dan perlambatan
kendaraan
EFI ( Electronic Fuel Injection System )
EFI SYSTEM CONTROL
INJECTION METHOD
Synchronous injection
Ada 2 macam synchrous injection :
1. Injection selama periode stater ( starting period )
Synchromous injection, adalah injeksi bahan bakar yang sesuai dengan signal
rpm atau signal pengapian
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping
INJECTION METHOD
Synchronous injection
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent
INJECTION METHOD
Synchronous injection
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping
Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem grouping, penginjeksian bahan
– bakar terjadi secara serempak ( bersamaan ), untuk seluruh silinder, dengan interval
setiap 360o engkol, dan bersamaan dengan saat pengapian
INJECTION METHOD
Synchronous injection
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent
Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem Independent, penginjeksian
bahan – bakar yang dilakukan secara berkesinambungan, untuk masing – masing silinder,
berdasarkan informasi dari signal rpm, dan dilakukan pada saat awal langkah hisap.
INJECTION METHOD
NON SYNCHRONOUS INJECTION
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping
INJECTION METHOD
NON SYNCHRONOUS INJECTION
Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent
VARIABLE RESISTOR SENSOR
Sensor ini mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar idle (
setelah temperature kerja mesin tercapai ). Nilai CO pada saat idle diatur supaya
mencapai nilai spesifikasinya oleh puataran rotor. Tulisan R pada variable resistor berarti
rich ( gemuk ), L berarti lean ( kurus )
FUNGSI DIAGNOSA
Sistim yang menginformasikan ke ECU EFI bila terjadi signal – signal mesin
yang tidak normal. Jika terdapat ketidak normalan, fungsi diagnosa akan
menyimpan kode ketidak normalan tersebut. Dan akan menyalakan CHECK
ENGINE LAMP . Hal ini untuk menginformasikan ke pengemudi tentang adanya
ketidak normalan.
Jika terminal “T” dan “E” pada DLC ( OBD ) dihubungkan, dan kunci kontak
“ON” maka CHECK ENGINE LAMP akan menyala berkedip memunculkan
kode ketidak normalan. Tetapi bila telah diperbaiki CHECK ENGINE LAMP
akan mati, kode ketidak normalan masih akan tersimpan sampai
kode tersebut dihapus.
DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ – DE , HC – E )
DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ – DE , HC – E )
PENUNJUKAN KODE DIAGNOSA
Untuk mengetahui kode diagnosa, pertama
posisikan kunci kontak pada posisi “OFF”
Selanjutnya hubungkan terminal “T” dan
“E” pada check connector yang terletak di
atas konsol ( dekat steer ), maka lampu
check engine lamp yang ada di kombinasi
meter akan menyala berkedip
MENGHAPUS KODE DIAGNOSA
Setelah dilakukan perbaikan pada gangguan, kode diagnosis yang tersimpan didalam
memory ECU EFI harus dihapus.
Cara menghapus kode diagnosa.
Dengan melepas fuse stop selama 10 detik
Dengan menggunakan DS 21 atau DS II
MENGHAPUS KODE DIAGNOSA
Dengan melepas terminal baterai selama
minimal 15 detik.
FAIL – SAFE FUNCTION
Fail safe function adalah sebuah fungsi bila terdapat ketidak normalan pada signal
dari sensor – sensor yang terdapat pada tabel dibawah, dan jika mesin tidak
bekerja secara normal, maka pengontrol mendeteksi ketidak normalan, yang akan
menghasilkan signal terus menerus, sistim Fail Safe Function memungkinkan
engine kontrol tetap bekerja dengan menggunakan nilai standar yang tersimpan
didalam EFI ECU
BACKUP FUNCTION
Bila sistem sensor yang terdapat pada tabel diatas terjadi ketidak normalan, pengontrolan
akan segera kembali pada kondisi normal setelah adanya perbaikan, dengan demikian Fail
Safe Function tidak lagi bekerja. Ketidak normalan yang terjadi akan disimpan didalam EFI
ECU sebagai suatu kode ketidak normalan.
Seandainya CPU yang terdapat didalam ECU menemukan adanya ketidak normalan, fungsi
ini memungkinkan terjadinya penghentian putaran mesin dengan pemutusan injeksi bahan
bakar menurut data yang tersimpan didalam ECU. Ketika Back – Up Function bekerja, tidak
ada kode diagnosis yang ditunjukkan dan lampu pemeriksaan tetap menyala
Performa Mesin
(Torsi)
Bertambah
Sekitar 10 %
Pemakaian
Bahan Bakar
Membaik
Sekitar 6 %
NOx
Berkurang
Sekitar 40 %
KEISTIMEWAAN
VVT-i
SISTEM VVTi
TDC
BDC
IN
EX
Menghilangkan overlap
Gas buang yang kembali ke
intake port Tidak ada
Pembakaran stabil
Bahan bakar lebih
ekonomis
VALVE TIMING
SAAT IDLING
Overlap bertambah
Internal EGR
rate terjadi
Mengurangi
pumping loss
Mengurangi NOx
Dan membakar
Kemabli HC
Memperbaiki
Konsumsi bahan
bakar
SAAT BEBAN RINGAN DAN SEDANG
Saat menutup intake valve maju
(disesuaikan dengan gaya
inersia udara yang terhisap)
Campuran yang kembali ke
intake port tidak terjadi
Memperbaiki efesiensi
volumetrik
Menambah power mesin
SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN RENDAH DAN
SEDANG
Saat menutup intake valve
mundur
Saat penutupan katup
disesuaikan dengan gaya
inersia campuran udara dan
bahan bakar yang masuk
Menambah efesiensi
volumetrik
Menambah tenaga mesin
SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN TINGGI
Range
Daerah kerja Valve timing
1 Idling
2 Beban ringan
3 Beban sedang
4
Rpm sedang
dan beban berat
5
Rpm tinggi dan
beban berat
TDC BDC
EX
IN
EX
IN
EX
IN
EX
IN
EX
IN
Beban
Rpm mesin
WOT
Range 5
Range 3
Range
1
Range 2
KESIMPULAN
KONSTRUKSI VVTi
Cam
angle
sensor
Crank
angle
sensor
OCV
VVTi
controller
(Fix pada intake camshaft)
(Fix pada housing)
Tekanan
hidraulik
Lock pin
Tekanan
pegas
Saat mesin hidup Saat mesin mati
Mundur
Maju
VVT- i CONTROLLER
Drain Drain
Pompa Spool valve
Advance
chamber
Retard
chamber
Arah kerja dari spool valve
OCV (Oil Control Valve)
Duty ratio Mengecil
Membesar
VVTi
control
ler
Signal maju
Duty ratio : membesar
MAJU

More Related Content

Similar to materi pmkr efi kopetensi dasar kelas 11

Similar to materi pmkr efi kopetensi dasar kelas 11 (20)

Dasar Kerja Sistem EFI
Dasar Kerja Sistem EFIDasar Kerja Sistem EFI
Dasar Kerja Sistem EFI
 
SISTEM EFI
SISTEM EFI SISTEM EFI
SISTEM EFI
 
EFI- BASIC.ppt
EFI- BASIC.pptEFI- BASIC.ppt
EFI- BASIC.ppt
 
Efi
EfiEfi
Efi
 
2459498.ppt
2459498.ppt2459498.ppt
2459498.ppt
 
Efi 2
Efi 2Efi 2
Efi 2
 
Sistem Bahan Bakar Bensin EFI.pptx
Sistem Bahan Bakar Bensin EFI.pptxSistem Bahan Bakar Bensin EFI.pptx
Sistem Bahan Bakar Bensin EFI.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra Internasional
 
01.dasar fuel injection
01.dasar fuel injection01.dasar fuel injection
01.dasar fuel injection
 
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptxpdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
 
EFI.ppt
EFI.pptEFI.ppt
EFI.ppt
 
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balapManual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
 
1773
17731773
1773
 
EFI.pptx
EFI.pptxEFI.pptx
EFI.pptx
 
Efi
Efi Efi
Efi
 
Sensor
SensorSensor
Sensor
 
Efi
EfiEfi
Efi
 
Laporan Teknologi Motor Bensin
Laporan Teknologi Motor BensinLaporan Teknologi Motor Bensin
Laporan Teknologi Motor Bensin
 
By bengkelsepedamotor
By bengkelsepedamotorBy bengkelsepedamotor
By bengkelsepedamotor
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

materi pmkr efi kopetensi dasar kelas 11

  • 1. EFI Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar Injeksi (EFI)
  • 2. SISTEM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)
  • 3. TIPE SISTEM EFI Sistem D-EFI (Tipe Manifold Pressure Control) Sistem L-EFI (Tipe Airflow Control)
  • 5. SISTEM BAHAN BAKAR Bahan bakar diambil dari fuel tank dan dikirim ke fuel filter
  • 11. Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi jumlah udara dan bahan bakar
  • 12. Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Pada sistim EFI terdapat dua peralatan yang berbeda yaitu : Pressure sensor untuk mendeteksi udara masuk ECU untuk mengirim signal ke injektor
  • 13. Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama start
  • 14. Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Mesin dalam keadaan dingin
  • 15. Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Selama percepatan ( Akselerasi )
  • 16. Perbandingan udara dan bahan bakar dan kondisi pengendaraan Pada saat dibutuhkan tenaga yang besar ( High Power Out Put )
  • 17. Keistimewaan EFI dibandingkan Karburator 1. Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder • Satu silinder satu injektor • Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECU sesuai dengan rpm dan beban 2. Perbandingan udara dan bahan bakar akurat • Pengiriman campuran uadar dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tidak tergantung pada putaran dan beban 3. Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle • Injektor dipasang dekat dengan katup masuk ( Indirect Injection / ID ) • Bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 – 3 kg/cm2 • Bahan bakar di injeksikan melalui lobang yang sangat kecil 4. Koreksi campuran udara dan bahan bakar • Ada penambahan bahan bakar selama mesin distart. • Ada penghentian bahan bakar selama deselerasi 5. Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar • Tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran udara masuk
  • 18. Type EFI Sistem EFI digolongkan menjadi 2 tipe : D - EFI L - EFI “D “ dari bahasa Jerman “ DRUCK “ yang berarti “ Tekanan “ “L “ dari bahasa Jerman “ LUFT “ yang berarti “ Udara “
  • 20. Konstruksi Dasar EFI 2. Basic Injection Control Referensi : Perbandingan bahan bakar – udara teoritis adalah perbandingan bahan bakar dan udara dengan oksigen yang cukup agar bahan bakar dapat terbakar secara lengkap. Pada octan murni perbandingan ini adalah 15:1 ( 15 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar )
  • 21. Konstruksi Dasar EFI 3. Correction Control Control Referensi : Mesin tidak dapat bekerja dengan baik hanya dengan basic injection volume, karena mesin bekerja pada berbagai kondisi, oleh karena itu diperlukan peralatan tambahan ( sensor2 ) koreksi untuk mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada berbagai kondisi kerja mesin.
  • 23. Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In tank Type
  • 24. Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar. In – Line Type
  • 25. Sistem Bahan Bakar Pompa Bahan Bakar.
  • 26. Sistem Bahan Bakar Fuel Filter. Fungsi : Untuk menyaring kotoran, Jika filter mulai tersumbat, tekanan yang dihasilkan turun dan mesin menjadi susah hidup. Fungsi : Untuk mengatur tekanan bahan bakar agar tetap konstan Agar jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selalu tetap walaupun tekanan pada intake manifold berubah - ubah Pressure Regulator.
  • 27. Sistem Bahan Bakar Injector. Fungsi : Untuk menginjeksikan bahan bakar, • Jumlah bahan bakar yang di injeksikan tergantung dari lamanya katup jarum dibuka • Lamanya katup jarum dibuka berdasarkan lamanya signal yang diberikan oleh ECU • Pembukaan katup jarum dilakukan secara elektromaknetis ( bukan berdasarkan tekanan seperti pada mesin diesel )
  • 29. Air Induction System 1. Throttle Body. 2. Idle Speed Adjusting Screw.
  • 30. Air Induction System Air Valve. Catatan : Gate vlave akan menutup jika suhu air pendingin sudah mencapai 80o C Gate valve kondisi menutup
  • 32. Sensor – sensor dan Fungsi Pengontrol
  • 35. Wirring Diagram EFI “ XENIA EJ - DE “
  • 39. Pressure Sensor Sensor ini bekerja menurut sensor tekanan semi konduktor yang disebut “ PIEZO RESISTANCE “ Yaitu sebuah elemen dengan sensitifitas dan kecepatan tinggi yang mengubah tekanan menjadi nilai tahanan, melalui strain gauge tipe diaphragma silikon
  • 40. Cooling Water Temperature Sensor Sensor ini mempekerjakan “ NTC “ Negative Temperature Coifisient Sensor ini mendeteksi panas air pendingin mesin, thermistor yang berada didalam sensor akan mengubah temperature air pendingin menjadi nilai tahanan
  • 41. Vehicle Speed Sensor Intake Air Temperature Sensor Sensor kecepatan kendaraan berada didalam speedometer, Konstruksinya terdiri dari rotary speed magnet yang memiliki kecepatan putar sama dengan kabel speedometer, jika kabel speedo meter berputar reed switch akan ON & OFF, dalam 1x putaran kabel speedometer menghasilkan 4 pulsa,
  • 42. EFI ( Electronic Fuel Injection System ) Control System : Control system adalah sebuah sistem yang mengatur waktu injeksi bahan bakar ( banyaknya injeksi ) berdasarkan signal yang masuk ke ECU dari beberapa sensor. Jumlah udara yang dihisap diketahui berdasarkan tekanan didalam intake manifold yang dideteksi oleh sensor tekanan. Dengan cara ini lamanya injeksi dapat ditentukan.
  • 43. Control System : Selanjutnya waktu injeksi dasar ini diimbangi oleh kondisi yang bervariasi seperti, beban, rpm mesin, suhu air pendingin, suhu udara masuk, percepatan dan perlambatan kendaraan EFI ( Electronic Fuel Injection System )
  • 45. INJECTION METHOD Synchronous injection Ada 2 macam synchrous injection : 1. Injection selama periode stater ( starting period ) Synchromous injection, adalah injeksi bahan bakar yang sesuai dengan signal rpm atau signal pengapian Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping
  • 46. INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent
  • 47. INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem grouping, penginjeksian bahan – bakar terjadi secara serempak ( bersamaan ), untuk seluruh silinder, dengan interval setiap 360o engkol, dan bersamaan dengan saat pengapian
  • 48. INJECTION METHOD Synchronous injection Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent Syncronous injection periode sesudah starter, Pada sistem Independent, penginjeksian bahan – bakar yang dilakukan secara berkesinambungan, untuk masing – masing silinder, berdasarkan informasi dari signal rpm, dan dilakukan pada saat awal langkah hisap.
  • 49. INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type Grouping
  • 50. INJECTION METHOD NON SYNCHRONOUS INJECTION Signal injeksi bahan bakar pada EFI type independent
  • 51. VARIABLE RESISTOR SENSOR Sensor ini mengatur perbandingan udara dan bahan bakar pada saat mesin berputar idle ( setelah temperature kerja mesin tercapai ). Nilai CO pada saat idle diatur supaya mencapai nilai spesifikasinya oleh puataran rotor. Tulisan R pada variable resistor berarti rich ( gemuk ), L berarti lean ( kurus )
  • 52. FUNGSI DIAGNOSA Sistim yang menginformasikan ke ECU EFI bila terjadi signal – signal mesin yang tidak normal. Jika terdapat ketidak normalan, fungsi diagnosa akan menyimpan kode ketidak normalan tersebut. Dan akan menyalakan CHECK ENGINE LAMP . Hal ini untuk menginformasikan ke pengemudi tentang adanya ketidak normalan. Jika terminal “T” dan “E” pada DLC ( OBD ) dihubungkan, dan kunci kontak “ON” maka CHECK ENGINE LAMP akan menyala berkedip memunculkan kode ketidak normalan. Tetapi bila telah diperbaiki CHECK ENGINE LAMP akan mati, kode ketidak normalan masih akan tersimpan sampai kode tersebut dihapus.
  • 53. DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ – DE , HC – E )
  • 54. DIAGNISIS CODE TABLE ( EJ – DE , HC – E )
  • 55. PENUNJUKAN KODE DIAGNOSA Untuk mengetahui kode diagnosa, pertama posisikan kunci kontak pada posisi “OFF” Selanjutnya hubungkan terminal “T” dan “E” pada check connector yang terletak di atas konsol ( dekat steer ), maka lampu check engine lamp yang ada di kombinasi meter akan menyala berkedip
  • 56. MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Setelah dilakukan perbaikan pada gangguan, kode diagnosis yang tersimpan didalam memory ECU EFI harus dihapus. Cara menghapus kode diagnosa. Dengan melepas fuse stop selama 10 detik Dengan menggunakan DS 21 atau DS II
  • 57. MENGHAPUS KODE DIAGNOSA Dengan melepas terminal baterai selama minimal 15 detik.
  • 58. FAIL – SAFE FUNCTION Fail safe function adalah sebuah fungsi bila terdapat ketidak normalan pada signal dari sensor – sensor yang terdapat pada tabel dibawah, dan jika mesin tidak bekerja secara normal, maka pengontrol mendeteksi ketidak normalan, yang akan menghasilkan signal terus menerus, sistim Fail Safe Function memungkinkan engine kontrol tetap bekerja dengan menggunakan nilai standar yang tersimpan didalam EFI ECU
  • 59. BACKUP FUNCTION Bila sistem sensor yang terdapat pada tabel diatas terjadi ketidak normalan, pengontrolan akan segera kembali pada kondisi normal setelah adanya perbaikan, dengan demikian Fail Safe Function tidak lagi bekerja. Ketidak normalan yang terjadi akan disimpan didalam EFI ECU sebagai suatu kode ketidak normalan. Seandainya CPU yang terdapat didalam ECU menemukan adanya ketidak normalan, fungsi ini memungkinkan terjadinya penghentian putaran mesin dengan pemutusan injeksi bahan bakar menurut data yang tersimpan didalam ECU. Ketika Back – Up Function bekerja, tidak ada kode diagnosis yang ditunjukkan dan lampu pemeriksaan tetap menyala
  • 60. Performa Mesin (Torsi) Bertambah Sekitar 10 % Pemakaian Bahan Bakar Membaik Sekitar 6 % NOx Berkurang Sekitar 40 % KEISTIMEWAAN VVT-i SISTEM VVTi
  • 61. TDC BDC IN EX Menghilangkan overlap Gas buang yang kembali ke intake port Tidak ada Pembakaran stabil Bahan bakar lebih ekonomis VALVE TIMING SAAT IDLING
  • 62. Overlap bertambah Internal EGR rate terjadi Mengurangi pumping loss Mengurangi NOx Dan membakar Kemabli HC Memperbaiki Konsumsi bahan bakar SAAT BEBAN RINGAN DAN SEDANG
  • 63. Saat menutup intake valve maju (disesuaikan dengan gaya inersia udara yang terhisap) Campuran yang kembali ke intake port tidak terjadi Memperbaiki efesiensi volumetrik Menambah power mesin SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN RENDAH DAN SEDANG
  • 64. Saat menutup intake valve mundur Saat penutupan katup disesuaikan dengan gaya inersia campuran udara dan bahan bakar yang masuk Menambah efesiensi volumetrik Menambah tenaga mesin SAAT BEBAN BERAT, KECEPATAN TINGGI
  • 65. Range Daerah kerja Valve timing 1 Idling 2 Beban ringan 3 Beban sedang 4 Rpm sedang dan beban berat 5 Rpm tinggi dan beban berat TDC BDC EX IN EX IN EX IN EX IN EX IN Beban Rpm mesin WOT Range 5 Range 3 Range 1 Range 2 KESIMPULAN
  • 67. (Fix pada intake camshaft) (Fix pada housing) Tekanan hidraulik Lock pin Tekanan pegas Saat mesin hidup Saat mesin mati Mundur Maju VVT- i CONTROLLER
  • 68. Drain Drain Pompa Spool valve Advance chamber Retard chamber Arah kerja dari spool valve OCV (Oil Control Valve) Duty ratio Mengecil Membesar