Definisi kualitas dalam dokumen tersebut membahas 10 pandangan berbeda mengenai kualitas, mulai dari Kotler hingga Kadir. Definisi yang dianggap paling tepat adalah menurut Goetsch dan Davis karena mempertimbangkan berbagai faktor dinamis seperti produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dalam menentukan kualitas."
Pentingnya Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATT, APEC, WTO, dan sebagainya menciptakan kompetisi yang semakin bebas dan ketat. Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku bisnis maupun produsen, yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar dari arena kompetisi. Memasuki iklim kompetisi dan perdagangan bebas seperti itu, maka strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan oleh pelaku bisnis adalah Strategi Kualitas.
Manfaat pokok implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi kerja,efektivitas dan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
d. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
e. Struktur kerja lebih jelas dan transparan
f. Meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terprogram
g. Lingkungan kerja lebih rapi dan bersih
h. Dokumentasi lebih teliti
Pentingnya Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATT, APEC, WTO, dan sebagainya menciptakan kompetisi yang semakin bebas dan ketat. Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku bisnis maupun produsen, yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar dari arena kompetisi. Memasuki iklim kompetisi dan perdagangan bebas seperti itu, maka strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan oleh pelaku bisnis adalah Strategi Kualitas.
Manfaat pokok implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi kerja,efektivitas dan produktivitas
b. Meningkatkan daya saing
c. Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
d. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
e. Struktur kerja lebih jelas dan transparan
f. Meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terprogram
g. Lingkungan kerja lebih rapi dan bersih
h. Dokumentasi lebih teliti
Laporan kerja praktek prediksi ketebalan pengerasan baja aisi 1020Ahmad Falah
Pengerasan Permukaan (surface hardening) pada baja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Baja yang mengalami pengerasan permukaan mengakibatkan terjadinya perubahan sifat mekanik material. Pengerasan permukaan dilakukan dengan cara memanaskan permukaan specimen untuk kemudian didinginkan secara tiba-tiba (quenching). Selama proses pengerasan permukaan berlangsung, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti berapa posisi kedalaman pengerasan baja AISI 1020 pada waktu tertentu.
Untuk mengetahui berapa posisi kedalaman pengerasan yang diminta selama pemanasan pada waktu tertentu maka perlu dilakukan simulasi pengerasan permukaan baja AISI 1020. Simulasi tersebut bertujuan untuk memprediksi waktu posisi pengerasan Salah satu software yang menawarkan proses simulasi pengerasan permukaan baja adalah SolidWork.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
The Department of Environment has approved this faulty EIA submitted by the Power Development Board. The project would be implemented by the governments of Bangladesh and India.
Quality : The Conformance of Customer ExpectationSuyono Saputro
Kualitas merupakan proses pemenuhan harapan konsumen dan stakeholder dalam kegiatan produksi barang dan jasa, tugas, tindakan, dan pengambilan keputusan oleh manajemen organisasi melalui perbaikan produk secara terus menerus.
pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian berdasarkan teori statistik serta mengetahui perancangan standar kualitas berdasarkan metode operasi analisis dalam manajemen kualitas.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
Definisi Kualitas dalam Manajemen
1. DEFINISI KUALITAS
Ridwan Mahmudi
NIM: 222141508
TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
TRISAKTI INTERNATIONAL BUSINESS SCHOOL
PROGRAM PASCASARJANA - DOCTOR STRATEGIC MANAGEMENT
MATA KULIAH: QUALITY MANAGEMENT
DOSEN : Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D
NILAI = 95
2. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
1. Kotler (1997) mendefinisikan kualitas sebagai keseluruhan ciri
dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan. Kualitas harus dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan dilihat dari persepsi
pihak perusahaan atau penyedia jasa, melainkan berdasar
persepsi para pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas
merupakan perilaku menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.
2. Gaze dan Buzzell (1989) serta Band (1989) bahwa yang
dimaksud kualitas adalah perceived quality, yaitu perspektif
pelanggan.
3. 3. Krajewski dan Ritzman (1990) membedakan pengertian
kualitas menurut pandangan produsen dan konsumen.
Menurut pandangan produsen, kualitas adalah kesesuaian
terhadap spesifikasi, dalam hal ini produsen memberikan
toleransi tertentu yang dispesifikasikan untuk atribut-atribut
kritis dari setiap bagian yang dihasilkan. Dari sudut pandang
konsumen, kualitas adalah nilai (value), yaitu seberapa baik
suatu produk atau jasa menyediakan tujuan yang
dimaksudkan dengan tingkat harga yang bersedia dibayar
konsumen dalam menilai kualitas. Yang meliputi perangkat
keras yang berupa wujud fisik atau peralatan, pendukung
produk atau jasa, dan kesan secara psikologis
TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
4. 4. Deming (1992) mendefinisikan kualitas sebagai perbaikan
terus-menerus. Ia mendasarkan pada peralatan statistik,
dengan proses bottom-up. Deming (1992) tidak memasukkan
biaya ketidakpuasan pelanggan, karena menurutnya biaya ini
tidak dapat diukur. Strategi Deming adalah dengan melihat
proses untuk mengurangi variasi. Perbaikan kualitas akan
mengurangi biaya. Ia memiliki kepercayaan yang tinggi pada
pemberdayaan pekerja untuk memecahkan masalah,
memberikan kepada manajemen peralatan yang tepat.
TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
5. 5. Juran dalam Schonberger dan Knod (1997), kualitas adalah
fitness for use / kesesuaian penggunaan. Beberapa alat yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah adalah statistical
process control (SPC). Ia berorientasi untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Juran memperkenalkan quality trilogy yang terdiri:
a. Quality planning / perencanaan kualitas Perencanaan kualitas
merupakan proses untuk merencanakan kualitas sesuai
dengan tujuan. Dalam proses ini pelanggan diidentifikasikan
dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dikembangkan.
b. Quality control / kontrol kualitas Kontrol kualitas merupakan
proses mencapai tujuan selama operasi.
c. Quality improvement /perbaikan kualitas, untuk mencapai
tingkat kinerja yang lebih tinggi.
TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
6. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
6.Taguchi (1987) kualitas adalah loss to society, yang maksudnya
adalah apabila terjadi penyimpangan dari target, hal ini
merupakan fungsi berkurangnya kualitas. Pada sisi lain,
berkurangnya kualitas tersebut akan menimbulkan biaya.
7.Crosby (1979) mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian
dengan persyaratan. Ia melakukan pendekatan pada transformasi
budaya kualitas. Setiap orang yang ada dalam organisasi
dilibatkan dalam proses dengan menekankan pada kesesuaian
dengan persyaratan individual. Proses ini berlangsung secara top
down.
8.Goetsch dan Davis (1994) mendefinisikan kualitas yang
cakupannya lebih luas, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
7. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI KUALITAS
9. Tjiptono (2004) mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan
untuk pemakaian (fitness for use).
10. Kadir (2001) menyatakan bahwa kualitas adalah suatu
tujuan yang sulit dipahami (elusive goal), sebab harapan dari
konsumen akan selalu berubah. Setiap ada standar baru
yang baik ditemukan, maka konsumen akan menuntut lagi
agar diperoleh lagi standar baru yang lebih baru dan lebih
baik lagi. Dalam pandangan ini maka kualitas merupakan
suatu proses dan bukan merupakan suatu hasil akhir
(continuitas quality improvement).
8. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
PRO KONTRA ANALISIS
No Pro Kons
1. Kotler (1997) Memberikan fokus pada memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas harus
dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan.
Faktor lain tidak diperhitungkan.
Produsen hanyalah pemuas persepsi
pelanggan. Pelanggan bermacam
macam persepsinya.
2. Gaze dan Buzzell
(1989) serta Band
(1989)
Memberikan fokus pada memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas harus
dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan.
Faktor lain tidak diperhitungkan.
Produsen hanyalah pemuas persepsi
pelanggan. Pelanggan bermacam
macam persepsinya.
3. Krajewski dan
Ritzman (1990)
Mempertimbangkan 2 faktor kepuasan
: konsumen dan produsen.
Tidaklah mudah mencari titik temu
kualitas menurut produsen (spesifikasi)
dan konsumen (value)
9. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
PRO KONTRA ANALISIS
No Pro Kons
4. Deming (1992) Kualitas secara berkala bisa
diukur peningkatannya dan
terkendali
- Tidak memasukkan biaya
ketidakpuasan pelanggan (tidak
kuantitatif)
- Asumsi perbaikan=
penghematan biaya, perlu diuji
kembali
- Proses bottom up memerlukan
konsistensi berkelanjutan yang
makin hari makin berat.
5. Juran dalam
Schonberger dan Knod
(1997)
Pendekatan kualitas lebih
sistematik dan komplit :
- Quality Planning
- Quality Control
Hal yang dinamis pada kebutuhan
pelanggan menjadi kaku dikarenakan
proses kualitas yang ditetapkan
terlalu sistematik
10. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
PRO KONTRA ANALISIS
No Pro Kons
6. Taguchi (1987) Memfokuskan pada peningkatan
efisiensi untuk perbaikan dan
pertimbangan biaya
Kualitas asosiatif dengan target.
Target yang tidak tercapai
berarti peningkatan biaya.
Bagaimana mengkuantitatifkan
gap target dalam kerugian
biaya?
7. Crosby (1979) Konsep ini mengarahkan pada
tingkat kesalahan produk sekecil
mungkin. Konsep zero defect
atau tingkat kesalahan nol
merupakan tujuan dari kualitas
Proses Top Down menciptakan
tingkat partisipasi yang rendah
11. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
PRO KONTRA ANALISIS
No Pro Kons
8. Goetsch dan Davis
(1994)
Kualitas dibangun atas
banyak faktor: Produk, jasa,
manusia, proses dan
lingkungan
Mengkombinasikan seluruh
faktor bukan hal yang mudah
9. Tjiptono (2004) Fokus pada fitness (kesesuaian
secara fungsi yang diinginkan)
Kurang memberikan ruang
pengertian faktor lain yang
membangun sebuah kualitas
selain fungsi pemakaian
10. Kadir (2001) Kualitas lebih dinamis
(continous improvement)
Standart Kualitas apakah bisa
secepat dinamika yang ada
pada marketnya?
12. TRISAKTI UNIVERSITY
Trisakti International Business School
DEFINISI TERPILIH & ALASAN
DEFINISI PILIHAN
Goetsch dan Davis (1994) mendefinisikan kualitas yang
cakupannya lebih luas, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Alasan :
Definisi ini membangun teori atas berbagai faktor dinamis yang
luas yakni: produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Tidak
mungkin sebuah hal hanya ditentukan oleh faktor tunggal. Pasti
ada faktor faktor lain yang mempengaruhi.