SlideShare a Scribd company logo
Welcome To Presentation
Basic of Air Conditioning
Pemanasan Sensibel
Group 3 (2A-RTU):
Giffari Muslih
Imam Abdul Malik
Maulana Mahmudin Salim
Mohamad Dimyati
Rena Yunindia
THE GOAL POINT OF
PRACTICUM 1
TUJUAN PRAKTIKUM
1
Dapat
menggunakan
alat ukur
dengan benar
2
Dapat
menjelaskan
prinsip
pemanasan
udara
sensibel
3
Dapat
menghitung
kebutuhan
energi untuk
pemanasan
sensibel
PERBEDAAN
PEMANASAN
SENSIBEL DAN
PENDINGINAN
2
PERBEDAAN DARI KEDUA
PROSES SENSIBEL
Pendinginan
Sensibel
Dimaksudkan untuk
mendinginkan atau
menurunkan temperature
bola kering (tdb) udara tanpa
mengubah kelembapan
udara atau pada kondisi rasio
kelembapan w yang konstan
Pemanasan
Sensibel
Dimaksudkan untuk
meningkatkan temperatur bola
kering (tdb) atau
memanaskan udara tanpa
terjadi perubahan kadar uap
air di dalam udara hasil
proses (w konstan)
Perbedaan pada Grafik Proses Sensibel
PENDALAMAN
PEMANASAN
SENSIBEL
3
LEBIH MENDALAMI TENTANG
PEMANASAN SENSIBEL
Pada sistem Tata Udara, pemanasan sensibel dimaksudkan untuk
meningkatkan level energi udara untuk keperluan proses
pemanasan udara ruangan atau mengatur kelembapan relatif
udara ruangan yang dikondisikan pada beban parsial (reheat).
Sumber energi yang diberikan kepada udara berasal dari elemen
pemanas listrik, koil pemanas dengan media fluida atau uap.
Besarnya energi yang diserap:
Qa = ma . Δh [watt]
ma = ᵨ .A. V [kg/s]
Qa = kalor pemanasan udara (watt)
ᵨ = massa jenis udara (1,2 kg/m3)
A= luas penampang saluran udara (m3)
V= kecepatan aliran udara (m/s)
Δh= perbedaan entalphi pemanasan udara (J/kg)
ma = laju aliran massa udara (kg/s)
Besarnya energi secara ideal yang diberikan oleh sumber panas
adalah :
- Pemanasan menggunakan elemen listrik
P = V. I
- Pemanas menggunakan fluida panas
Qf = mf . Δhf
Dimana :
P= daya pemanas listrik (watt)
V= tegangan listrik (Volt)
I = arus elemen pemanas (ampere)
Dimana :
Qf = Energi pemanas fluida (watt)
mf = laju aliran massa fluida pemanas (kg/s)
Δhf = perbedaan entalphi fluida pemanas (J/kg)
Peralatan
4
1. Tang Ampere
Fungsi : Untuk mengukur arus,
tegangan, dan hambatan listrik.
Cara pemakaian : Kabel dimasukkan
ke dalam kepala tang ampere.
Kemudian atur switch sesuai
kebutuhan.
2. Termometer Infrared
Fungsi : Untuk mengukur suhu suatu
benda yang sulit dijangkau atau jarak
jauh.
Cara pemakaian : Arahkan ke benda
yang akan diukur, tekan tombol
merah dan amati display berapa
suhunya
3. Termometer Digital
Fungsi : Mengukur suhu secara digital
Cara pemakaian : Pasang sensor pada
termometer digital dan objek yang
diukur dan dinyalakan
4. Wet and Dry Bulb Temperature
Fungsi : sebagai sensor pengukur suhu
basah (wet) dan suhu kering (dry).
Cara pemakaian : Wet bulb : Basahi kasa
terlebih dahulu lalu pasang ke
termometer digital.
Dry bulb : pasang ke termometer digital.
Lalu keduanya tempelkan ke obejek yang
akan diukur.
5. Fan Anemometer
Fungsi : Alat pengukur kecepatan angin
atau udara.
Cara pemakaian : Menyalakan, atur
setting sesuai yang dibutuhkan, arahkan
ke sumber udara, kipas pun akan
berputar dan displaynya akan
menunjukkan hasilnya.
6. Alat Pemanasan Udara
Fungsi : Alat mensimulasikan pemanasan
sensibel.
Cara pemakaian : Nyalakan sistem dan
lakukan sesuai langkah percobaan.
Prosedur Percobaan
5
Bagaimana cara melakukan percobaan
praktikum ???
1. Menyiapkan semua peralatan dan alat ukur
2. Meletakkan alat ukur pada posisi masing-masing
a. Meletakkan wet dan dry bulb pada posisi lubang sebelum dan
sesudah masuk ke permukaan.
b. Tang ampere dipasang di kabel listrik
c. Memasang dry dan wet bulb ke termometer digital.
Bagaimana cara melakukan percobaan
praktikum ???
3. Menjalankan sistem pemanasan udara
4. Mengatur switch di angka 1
5. Setelah 3 menit, mengukur tdb dan twb sebelum
dan sesudah masuk ke pemanasan udara, kecepatan
udara dengan fan anemometer, tegangan, arus,
serta temperature koil pemanas dengan
menggunakan termometer infrared
Bagaimana cara melakukan percobaan
praktikum ???
5. Mengulang percobaan 3-5 untuk switch 2 dan 3
6. Selesai percobaan, semua peralatan dalam keadaan
OFF.
7. Menghitung Q atau jumlah energi yang diserap oleh
udara dengan menghitung terlebih dahulu V dot =v.A
lalu m dot = ᵨ . V dot, ᵨ berasal dari karta psikrometri yakni
volume spesifik dengan ᵨ = 1/volume spesifik dan Q= m dot. Δh
6.
TABEL DAN GRAFIK
Item
Pengukuran
Level Kecepatan Fan
1 2 3
A B C A B C A B C
T db in (0C) 26,7 26,6 26,8 26,7 27,3 26,8 27 26,9 26,9
T wb in (0C) 20,2 20,4 20,8 21,1 22,4 23,6 21,4 23 22,3
T db out (0C) 37,5 37,8 37,9 38,1 37,2 36,2 37,7 35,8 36
T wb out (0C) 34,2 34,2 34,2 34,3 34,5 34,1 34,1 34,4 34,1
Tegangan (V) 220 220 220 220 220 220 220 220 220
Arus Listrik (A) 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Kecepatan (m/s) 8,6 8,8 8,7 8,8 8,8 8,6 8,6 8,7 8,7
Temperature Heater (0C) 83 86 84 88 86 96 91 94 91
Debit (m/s) (kecepatan x Luas
Permukaan)
0,0972 0,0994 0,0963 0,0994 0,0994 0,0972 0,0972 0,0963 0,0963
Rata2 debit (m/s) 0,0976 0,0986 0,0967
Massa Jenis (1/volume spesifik) 1,12 1,12 1,12
Laju aliran massa (massa jenis x rata2
debit) (kg/s)
0,1093 0,1104 0,1083
Entalphy (dari psikrometri) 49 46 42
Q (kj/kg) 5,36 5,308 4,55
Luas Permukaan
(A):
5,8 cm x 19,5 cm=
113,1 cm2= 0,0113
m2
Volume spesifik
dari psikrometri
dengan 2 syarat
ada tdb dan twb
output yang
sudah di rata-rata
1 2 3
Series2 1.01 1 0.86
0.75
0.8
0.85
0.9
0.95
1
1.05
Grafik Efisiensi terhadap Perubahan Kecepatan Udara
1 2 3
Terpanaskan (%) 19.18 16.3 14.7
By Pass (%) 80.8 83.7 85.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Grafik Presentase Udara Terpanaskan dan By Pass
terhadap Perubahan Kecepatan Udara
Terpanaskan (%)
By Pass (%)
1 2 3
Series1 37.5 37.2 36.5
36
36.2
36.4
36.6
36.8
37
37.2
37.4
37.6
Grafik Temperature Output (Tdb Out) terhadap Perubahan Kecepatan Udara
1 2 3
Series1 0.0976 0.0986 0.0967
0.0955
0.096
0.0965
0.097
0.0975
0.098
0.0985
0.099
Grafik Debit Terhadap Perubahan Kecepatan Udara
Series1
7.
Analisis Data
Analisis 1
 Pada data yang didapatkan terlihat bahwa
temperature bola kering (tdb), temperature bola
basah (twb), entalphi udara (h) dan massa jenis
udara yang merupakan kebalikan dari volume
spesifik mengalami kenaikan. Hal itulah yang
menyebabkan udara mengalami pemanasan
sensibel.
Analisis 2
 Selain itu, data di atas bahwa semakin cepat fan yang
berputar untuk mengalirkan udara ke saluran, maka laju
aliran massa pun berkurang, sehingga perubahan entalphy
dan laju aliran volume berkurang. Dari sinilah parameter-
parameter yang berkurang akan mempengaruhi.
Banyaknya energi kalor yang dapat diserap oleh udara
semakin berkurang. Hal ini dikarenakan arah aliran udara
yang semakin cepat, sehingga udara tidak membutuhkan
kalor yang cukup besar. Apalagi sudah lama udara
menyerap energi kalor dari waktu ke waktu dari permulaan
sampai di tengah-tengah waktu untuk udara menyerap
kalor. Apalagi udara sudah lost untuk menyerap energi
kalor akibat dari udara yang mengalir dan menyebar sangat
cepat pada saluran udara tersebut.
Simpulan
8
1. Semakin cepat fan yang berputar untuk mengalirkan udara
ke saluran, semakin menurun perubahan entalphy sehingga
semakin menurun juga penyerapan energi kalor oleh udara
sehingga efisiensi dan presentase udara yang terpanaskan
semakin berkurang.
2. Pemanasan Sensibel ditandai dengan kenaikan Tdb, Twb,
entalphy, volume spesifik. Selain itu ditandai penurunan RH dan
konstannya nilai rasio kelembaban dan temperature
pengembunan
Lalu yang dapat kita ambil dari Percobaan ini???
3. Penggunaan alat ukur yang benar disesuaikan dengan
fungsi dari alat ukur tersebut untuk mendapatkan data-data
yang dibutuhkan. Contoh : Fan anemometer berfungsi sebagai
pengukur kecepatan udara.
4. Jumlah energi untuk pemanasan sensibel berasal dari
perkalian antara laju aliran massa dengan perubahan
entalphy.
Lalu yang dapat kita ambil dari Percobaan ini???
9
Daftar Pustaka
1. FALDIAN, 2010, BAHAN AJAR DASAR TATA UDARA,
POLBAN: BANDUNG
2. E-LEARNING TEKNIK PENDINGIN . “BAB 9
PENGKONDISIAN UDARA”. 27-09-2014. 10.24 WIB
Thank You For Your Attention
  

More Related Content

What's hot

Pengukuran Tekanan
Pengukuran TekananPengukuran Tekanan
Pengukuran TekananMuhammad AR
 
DAMPER
DAMPERDAMPER
FAN-TEST-STAND-33333
FAN-TEST-STAND-33333FAN-TEST-STAND-33333
FAN-TEST-STAND-33333
Cuci Cahayanti
 
Pneumatic System Ventilator C2
Pneumatic System Ventilator C2Pneumatic System Ventilator C2
Pneumatic System Ventilator C2
i gde bagus yatna wibawa
 
Ekg
EkgEkg
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
Bisrul Tambunan
 
Esu
EsuEsu
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
Daichan4
 
Dasar Pengukuran Listrik
Dasar Pengukuran ListrikDasar Pengukuran Listrik
Dasar Pengukuran Listrik
lombkTBK
 
03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran
ketutjuan
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
Ramatechno Ramatechno
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
KEN KEN
 
Walk in cooler
Walk in coolerWalk in cooler
Walk in cooler
Lenny Sylvia
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
jajakustija
 
Esu 2
Esu 2Esu 2
Process control
Process controlProcess control
Process controlcuxamin
 
Kawat penghantar jaringan distribusi
Kawat penghantar jaringan distribusiKawat penghantar jaringan distribusi
Kawat penghantar jaringan distribusi
Shemina Chou
 
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistifSensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH
 
Signal Conditioning
Signal ConditioningSignal Conditioning
Signal ConditioningMuhammad AR
 

What's hot (20)

Data Logger
Data LoggerData Logger
Data Logger
 
Pengukuran Tekanan
Pengukuran TekananPengukuran Tekanan
Pengukuran Tekanan
 
DAMPER
DAMPERDAMPER
DAMPER
 
FAN-TEST-STAND-33333
FAN-TEST-STAND-33333FAN-TEST-STAND-33333
FAN-TEST-STAND-33333
 
Pneumatic System Ventilator C2
Pneumatic System Ventilator C2Pneumatic System Ventilator C2
Pneumatic System Ventilator C2
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
1 defenisi dan istilah istilah pengukuran
 
Esu
EsuEsu
Esu
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
 
Dasar Pengukuran Listrik
Dasar Pengukuran ListrikDasar Pengukuran Listrik
Dasar Pengukuran Listrik
 
03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran03 sistem-pengukuran
03 sistem-pengukuran
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
 
Walk in cooler
Walk in coolerWalk in cooler
Walk in cooler
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Esu 2
Esu 2Esu 2
Esu 2
 
Process control
Process controlProcess control
Process control
 
Kawat penghantar jaringan distribusi
Kawat penghantar jaringan distribusiKawat penghantar jaringan distribusi
Kawat penghantar jaringan distribusi
 
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistifSensor kapasitif, induktif dan resistif
Sensor kapasitif, induktif dan resistif
 
Signal Conditioning
Signal ConditioningSignal Conditioning
Signal Conditioning
 

Viewers also liked

Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Rizaldi Satria N
 
Education ppt-template-024
Education ppt-template-024Education ppt-template-024
Education ppt-template-024
try anugrah
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan
Kiki Amelia
 
Rpp sistem pendingin pert 11
Rpp sistem pendingin pert 11Rpp sistem pendingin pert 11
Rpp sistem pendingin pert 11
Gudang Bahan Ajar
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Ir. Najamudin, MT
 
Dasar tata udara
Dasar tata udaraDasar tata udara
Dasar tata udara
Septiadi Nugroho
 
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Wayan Santika
 
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang Supermarket
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang SupermarketSistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang Supermarket
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang SupermarketSusan Gustiyana
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Deky Martanto
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
muheadway
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Anjar setiawan
 
Ac
AcAc
4. soal sistem pendinginan
4. soal  sistem pendinginan4. soal  sistem pendinginan
4. soal sistem pendinginan
Mulyono SPd
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
Deva Saputra
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
gunksho
 
Modul mesin pendingin
Modul mesin pendinginModul mesin pendingin
Modul mesin pendingin
Jonathan Fredrik
 
Teknik dasar teknik pendingin
Teknik dasar teknik pendinginTeknik dasar teknik pendingin
Teknik dasar teknik pendingin
Sandi Jenicipta
 

Viewers also liked (20)

Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
 
Education ppt-template-024
Education ppt-template-024Education ppt-template-024
Education ppt-template-024
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan
 
Rpp sistem pendingin pert 11
Rpp sistem pendingin pert 11Rpp sistem pendingin pert 11
Rpp sistem pendingin pert 11
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
 
Dasar tata udara
Dasar tata udaraDasar tata udara
Dasar tata udara
 
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
 
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang Supermarket
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang SupermarketSistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang Supermarket
Sistem Pendingin dan Tata Udara dalam Bidang Supermarket
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
 
Ac
AcAc
Ac
 
Ice cube maker
Ice cube makerIce cube maker
Ice cube maker
 
4. soal sistem pendinginan
4. soal  sistem pendinginan4. soal  sistem pendinginan
4. soal sistem pendinginan
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
 
Modul mesin pendingin
Modul mesin pendinginModul mesin pendingin
Modul mesin pendingin
 
Teknik dasar teknik pendingin
Teknik dasar teknik pendinginTeknik dasar teknik pendingin
Teknik dasar teknik pendingin
 

Similar to Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel

Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)nanda_auliana
 
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendinginProses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
Galih Andhika Ramadhan
 
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASIRESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
khalifahadrianiputri
 
Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Reandy Risky
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
Asraf Malik
 
Ppt
PptPpt
L2 f607012 mta
L2 f607012 mtaL2 f607012 mta
L2 f607012 mtapurewin
 
J4012 unit2
J4012 unit2 J4012 unit2
J4012 unit2
Yusoff Maizuraini
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
Kiki Amelia
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
Ratih Ramadhanti
 
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
SyamsirAbduh2
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
ZoomLPPM
 
Bab iii pengujian_konveksi
Bab iii pengujian_konveksiBab iii pengujian_konveksi
Bab iii pengujian_konveksi
rismanmuhamad
 
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Silfia Juliana
 
Laporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
Laporan praktikum humidity sensor UNLA BandungLaporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
Laporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
Firmanabduljalil
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
Doni Rahman
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Coolingedodngedod
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Selvi Mustika Apriani
 
E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3
Asraf Malik
 

Similar to Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel (20)

Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
 
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendinginProses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
 
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASIRESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
RESUME OPERASI HUMIDIFIKASI
 
Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
 
punya ku
punya kupunya ku
punya ku
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
L2 f607012 mta
L2 f607012 mtaL2 f607012 mta
L2 f607012 mta
 
J4012 unit2
J4012 unit2 J4012 unit2
J4012 unit2
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AI...
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
Bab iii pengujian_konveksi
Bab iii pengujian_konveksiBab iii pengujian_konveksi
Bab iii pengujian_konveksi
 
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
 
Laporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
Laporan praktikum humidity sensor UNLA BandungLaporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
Laporan praktikum humidity sensor UNLA Bandung
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
 
E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3
 

More from Giffari Muslih

Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
Giffari Muslih
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Giffari Muslih
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Giffari Muslih
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Giffari Muslih
 
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
Giffari Muslih
 
Hart Communication, Protokol
Hart Communication, Protokol Hart Communication, Protokol
Hart Communication, Protokol
Giffari Muslih
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control Valve
Giffari Muslih
 
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa ManualPerangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
Giffari Muslih
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Giffari Muslih
 
Presentasi rhvac
Presentasi rhvacPresentasi rhvac
Presentasi rhvac
Giffari Muslih
 
Resolusi 2015
Resolusi 2015Resolusi 2015
Resolusi 2015
Giffari Muslih
 
Resolusi 2015
Resolusi 2015Resolusi 2015
Resolusi 2015
Giffari Muslih
 
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es KrimPengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Giffari Muslih
 

More from Giffari Muslih (15)

Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
Chick Duino, Monitoring dan Kontrol Kelembaban Kandang Ayam, DHT 11 + Lampu +...
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
 
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
Sensor LDR dengan Menggunakan Aktuator Motor Stepper dan Driver IC ULN2004
 
Hart Communication, Protokol
Hart Communication, Protokol Hart Communication, Protokol
Hart Communication, Protokol
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control Valve
 
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa ManualPerangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC, Ulir Pipa Manual
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan
 
Presentasi rhvac
Presentasi rhvacPresentasi rhvac
Presentasi rhvac
 
Resolusi 2015
Resolusi 2015Resolusi 2015
Resolusi 2015
 
Resolusi 2015
Resolusi 2015Resolusi 2015
Resolusi 2015
 
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es KrimPengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
 
Dasref cover
Dasref coverDasref cover
Dasref cover
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel

  • 1. Welcome To Presentation Basic of Air Conditioning Pemanasan Sensibel
  • 2. Group 3 (2A-RTU): Giffari Muslih Imam Abdul Malik Maulana Mahmudin Salim Mohamad Dimyati Rena Yunindia
  • 3. THE GOAL POINT OF PRACTICUM 1
  • 4. TUJUAN PRAKTIKUM 1 Dapat menggunakan alat ukur dengan benar 2 Dapat menjelaskan prinsip pemanasan udara sensibel 3 Dapat menghitung kebutuhan energi untuk pemanasan sensibel
  • 6. PERBEDAAN DARI KEDUA PROSES SENSIBEL Pendinginan Sensibel Dimaksudkan untuk mendinginkan atau menurunkan temperature bola kering (tdb) udara tanpa mengubah kelembapan udara atau pada kondisi rasio kelembapan w yang konstan Pemanasan Sensibel Dimaksudkan untuk meningkatkan temperatur bola kering (tdb) atau memanaskan udara tanpa terjadi perubahan kadar uap air di dalam udara hasil proses (w konstan)
  • 7. Perbedaan pada Grafik Proses Sensibel
  • 9. LEBIH MENDALAMI TENTANG PEMANASAN SENSIBEL Pada sistem Tata Udara, pemanasan sensibel dimaksudkan untuk meningkatkan level energi udara untuk keperluan proses pemanasan udara ruangan atau mengatur kelembapan relatif udara ruangan yang dikondisikan pada beban parsial (reheat). Sumber energi yang diberikan kepada udara berasal dari elemen pemanas listrik, koil pemanas dengan media fluida atau uap. Besarnya energi yang diserap: Qa = ma . Δh [watt] ma = ᵨ .A. V [kg/s] Qa = kalor pemanasan udara (watt) ᵨ = massa jenis udara (1,2 kg/m3) A= luas penampang saluran udara (m3) V= kecepatan aliran udara (m/s) Δh= perbedaan entalphi pemanasan udara (J/kg) ma = laju aliran massa udara (kg/s)
  • 10. Besarnya energi secara ideal yang diberikan oleh sumber panas adalah : - Pemanasan menggunakan elemen listrik P = V. I - Pemanas menggunakan fluida panas Qf = mf . Δhf Dimana : P= daya pemanas listrik (watt) V= tegangan listrik (Volt) I = arus elemen pemanas (ampere) Dimana : Qf = Energi pemanas fluida (watt) mf = laju aliran massa fluida pemanas (kg/s) Δhf = perbedaan entalphi fluida pemanas (J/kg)
  • 12. 1. Tang Ampere Fungsi : Untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan listrik. Cara pemakaian : Kabel dimasukkan ke dalam kepala tang ampere. Kemudian atur switch sesuai kebutuhan.
  • 13. 2. Termometer Infrared Fungsi : Untuk mengukur suhu suatu benda yang sulit dijangkau atau jarak jauh. Cara pemakaian : Arahkan ke benda yang akan diukur, tekan tombol merah dan amati display berapa suhunya
  • 14. 3. Termometer Digital Fungsi : Mengukur suhu secara digital Cara pemakaian : Pasang sensor pada termometer digital dan objek yang diukur dan dinyalakan
  • 15. 4. Wet and Dry Bulb Temperature Fungsi : sebagai sensor pengukur suhu basah (wet) dan suhu kering (dry). Cara pemakaian : Wet bulb : Basahi kasa terlebih dahulu lalu pasang ke termometer digital. Dry bulb : pasang ke termometer digital. Lalu keduanya tempelkan ke obejek yang akan diukur.
  • 16. 5. Fan Anemometer Fungsi : Alat pengukur kecepatan angin atau udara. Cara pemakaian : Menyalakan, atur setting sesuai yang dibutuhkan, arahkan ke sumber udara, kipas pun akan berputar dan displaynya akan menunjukkan hasilnya.
  • 17. 6. Alat Pemanasan Udara Fungsi : Alat mensimulasikan pemanasan sensibel. Cara pemakaian : Nyalakan sistem dan lakukan sesuai langkah percobaan.
  • 19. Bagaimana cara melakukan percobaan praktikum ??? 1. Menyiapkan semua peralatan dan alat ukur 2. Meletakkan alat ukur pada posisi masing-masing a. Meletakkan wet dan dry bulb pada posisi lubang sebelum dan sesudah masuk ke permukaan. b. Tang ampere dipasang di kabel listrik c. Memasang dry dan wet bulb ke termometer digital.
  • 20. Bagaimana cara melakukan percobaan praktikum ??? 3. Menjalankan sistem pemanasan udara 4. Mengatur switch di angka 1 5. Setelah 3 menit, mengukur tdb dan twb sebelum dan sesudah masuk ke pemanasan udara, kecepatan udara dengan fan anemometer, tegangan, arus, serta temperature koil pemanas dengan menggunakan termometer infrared
  • 21. Bagaimana cara melakukan percobaan praktikum ??? 5. Mengulang percobaan 3-5 untuk switch 2 dan 3 6. Selesai percobaan, semua peralatan dalam keadaan OFF. 7. Menghitung Q atau jumlah energi yang diserap oleh udara dengan menghitung terlebih dahulu V dot =v.A lalu m dot = ᵨ . V dot, ᵨ berasal dari karta psikrometri yakni volume spesifik dengan ᵨ = 1/volume spesifik dan Q= m dot. Δh
  • 23. Item Pengukuran Level Kecepatan Fan 1 2 3 A B C A B C A B C T db in (0C) 26,7 26,6 26,8 26,7 27,3 26,8 27 26,9 26,9 T wb in (0C) 20,2 20,4 20,8 21,1 22,4 23,6 21,4 23 22,3 T db out (0C) 37,5 37,8 37,9 38,1 37,2 36,2 37,7 35,8 36 T wb out (0C) 34,2 34,2 34,2 34,3 34,5 34,1 34,1 34,4 34,1 Tegangan (V) 220 220 220 220 220 220 220 220 220 Arus Listrik (A) 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 Kecepatan (m/s) 8,6 8,8 8,7 8,8 8,8 8,6 8,6 8,7 8,7 Temperature Heater (0C) 83 86 84 88 86 96 91 94 91 Debit (m/s) (kecepatan x Luas Permukaan) 0,0972 0,0994 0,0963 0,0994 0,0994 0,0972 0,0972 0,0963 0,0963 Rata2 debit (m/s) 0,0976 0,0986 0,0967 Massa Jenis (1/volume spesifik) 1,12 1,12 1,12 Laju aliran massa (massa jenis x rata2 debit) (kg/s) 0,1093 0,1104 0,1083 Entalphy (dari psikrometri) 49 46 42 Q (kj/kg) 5,36 5,308 4,55 Luas Permukaan (A): 5,8 cm x 19,5 cm= 113,1 cm2= 0,0113 m2 Volume spesifik dari psikrometri dengan 2 syarat ada tdb dan twb output yang sudah di rata-rata
  • 24. 1 2 3 Series2 1.01 1 0.86 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 Grafik Efisiensi terhadap Perubahan Kecepatan Udara
  • 25. 1 2 3 Terpanaskan (%) 19.18 16.3 14.7 By Pass (%) 80.8 83.7 85.3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Grafik Presentase Udara Terpanaskan dan By Pass terhadap Perubahan Kecepatan Udara Terpanaskan (%) By Pass (%)
  • 26. 1 2 3 Series1 37.5 37.2 36.5 36 36.2 36.4 36.6 36.8 37 37.2 37.4 37.6 Grafik Temperature Output (Tdb Out) terhadap Perubahan Kecepatan Udara
  • 27. 1 2 3 Series1 0.0976 0.0986 0.0967 0.0955 0.096 0.0965 0.097 0.0975 0.098 0.0985 0.099 Grafik Debit Terhadap Perubahan Kecepatan Udara Series1
  • 29. Analisis 1  Pada data yang didapatkan terlihat bahwa temperature bola kering (tdb), temperature bola basah (twb), entalphi udara (h) dan massa jenis udara yang merupakan kebalikan dari volume spesifik mengalami kenaikan. Hal itulah yang menyebabkan udara mengalami pemanasan sensibel.
  • 30. Analisis 2  Selain itu, data di atas bahwa semakin cepat fan yang berputar untuk mengalirkan udara ke saluran, maka laju aliran massa pun berkurang, sehingga perubahan entalphy dan laju aliran volume berkurang. Dari sinilah parameter- parameter yang berkurang akan mempengaruhi. Banyaknya energi kalor yang dapat diserap oleh udara semakin berkurang. Hal ini dikarenakan arah aliran udara yang semakin cepat, sehingga udara tidak membutuhkan kalor yang cukup besar. Apalagi sudah lama udara menyerap energi kalor dari waktu ke waktu dari permulaan sampai di tengah-tengah waktu untuk udara menyerap kalor. Apalagi udara sudah lost untuk menyerap energi kalor akibat dari udara yang mengalir dan menyebar sangat cepat pada saluran udara tersebut.
  • 32. 1. Semakin cepat fan yang berputar untuk mengalirkan udara ke saluran, semakin menurun perubahan entalphy sehingga semakin menurun juga penyerapan energi kalor oleh udara sehingga efisiensi dan presentase udara yang terpanaskan semakin berkurang. 2. Pemanasan Sensibel ditandai dengan kenaikan Tdb, Twb, entalphy, volume spesifik. Selain itu ditandai penurunan RH dan konstannya nilai rasio kelembaban dan temperature pengembunan Lalu yang dapat kita ambil dari Percobaan ini???
  • 33. 3. Penggunaan alat ukur yang benar disesuaikan dengan fungsi dari alat ukur tersebut untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Contoh : Fan anemometer berfungsi sebagai pengukur kecepatan udara. 4. Jumlah energi untuk pemanasan sensibel berasal dari perkalian antara laju aliran massa dengan perubahan entalphy. Lalu yang dapat kita ambil dari Percobaan ini???
  • 35. 1. FALDIAN, 2010, BAHAN AJAR DASAR TATA UDARA, POLBAN: BANDUNG 2. E-LEARNING TEKNIK PENDINGIN . “BAB 9 PENGKONDISIAN UDARA”. 27-09-2014. 10.24 WIB
  • 36. Thank You For Your Attention   