SlideShare a Scribd company logo
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




2.1.      Sub Kompetensi
Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini
adalah sebagai berikut :
        Mahasiswa mampu memahami konsep Proses termodinamika siklus
            Refrigerasi dan Sifat-sifat campuran uap air-udara dan menerapkannya
            perhitungannya untuk siklus refrigcrasi
2.2. Uraian Materi
Setelah     mahasiswa     menerima     pengenalan     HVAC      mahasiswa      melanjutkan
pemahamannya akan topik-topik:
         Siklus carnot terbalik, mesin pendingin dan pompa kalor
         Siklus ideal kompresi uap dan aktual kompressi uap
         Sifat campuran uap air - udara


Mesin pendingin dan Pompa Kalor




                    Gambar 2. 1 (a) Sistem Refrigerasi (b) Sistem Pompa Kalor
            Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach”




Modul Ajar - HVAC                                                                      12
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




    Mesin pendingin didesain untuk memindahkan panas sebesar Q L dari media
       yang bersuhu rendah (TLow) menuju ke media yang bertemperatur lebih tinggi
       THigh dengan memasukan kerja sebesar W.
    Pompa kalor        didesain untuk mensuplai panas sebesar Q H dari media yang
       bersuhu rendah (TLow) menuju ke media yang bertemperatur lebih tinggi T High
       dengan memasukan kerja sebesar W.
Performansi (unjuk kerja) mesin refrigerasi dan pompa kalo dapat didefinisikan
sebagai Coefficient of performance (COP) yang didefinisikan sbb :




Karena proses memindahkan panas dilakukan dalam per satuan waktu maka notasi
QL,QH dan Wnet,in harus diganti dalam bentuk per satuan waktu ̇            ̇   dan ̇
Sehingga COPR dan COPHP nilainya akan bisa lebih besar daripada 1, dan persamaan
yang menghubungkan keduanya :

               COPHP = COPR + 1

COP pada heat pump lebih dikenal sebagai Performance Factor (PF)

Siklus Carnot Terbalik




      Gambar 2. 2 Skema Mesin Refrigerasi Carnot dan T-s Diagram Siklus Carnot Terbalik
        Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach”




Modul Ajar - HVAC                                                                         13
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Koefisien performansi mesin refrigerasi carnot dan pompa kalor dapat didefinisikan
sbb :
   

   


Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap




                      Gambar 8. 1 Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap
           Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach”


Proses thermodinamika pada Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap
        1-2 kompressi isentropic pada unit compressor
        2-3 Pembuangan panas pada tekanan konstan (isobaric) pada condenser
        3-4 Penurunan tekanan pada katup ekspansi
        4-1 Penyerapan panas pada tekanan konstan pada evaporator
Pada unit evaporator dan condenser tidak terdapat kerja yg dibutuhkan maupun yang
dihasilkan karena hanya ada proses penyerapan dan pembuangan panas, kerja yang
dibutuhkan hanya ada pada unit compressor, sehingga COP dari mesin refrigerasi
dan pompa kalor dari siklus ideal kompressi uap adalah :

                                    dan

Catatan : Pada kondisi ideal                dan


Modul Ajar - HVAC                                                                    14
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Di awal penemuan mesin pendingin digunakan 2 macam refrigerant yaitu :
   1. Ammonia NH3
   2. CO2
Namun 2 jenis refrigerant tersebut memiliki potensi masalah yang besar antara lain
NH3 adalah toxic dan CO2 membutuhkan tekanan sangat tinggi (30 sampai 200 atm)
untuk bisa dioperasikan pada sebuah siklus refrigerasi. Sehingga untuk mengatasi
masalah-masalah diatas dibuat penelitian lanjutan sehingga menemukan refrigerant
jenis baru yg disebut Freon 12 (dichloro-diflouro-methane) yang bisa mengatasi
kelemahan pada refrigerant NH3 dan CO2.        Perkembangan teknologi menemukan
efek penggunaan Freon 12(R12) juga memberi dampak negatif terhadap lingkungan,
dimana akibat kebocoran Freon ke udara akan menyebabkan kerusakan lapisan
ozone (O3) dimana molekul chlorine(Cl) akan memecah O3 menjadi O2               bumi
sehingga bumi akan memiliki potensi terpapar bahaya radiasi sinar ultraviolet
sehingga sekarang penggunaan R12 sudah dilarang secara global. Penelitian lanjutan
menemukan refrigerant baru yang bebas Chlorine Cl yaitu R134a (tetraflouro-
ethane) yang menggantikan fungsi R12 karena memiliki karakteristik tidak merusak
Ozone. Contoh skema dan data operasi sebuah mesin refrigerasi :




                           Gambar 8. 2 Skema Mesin Pendingin


Diatas adalah data yang diambil secara aktual operasional sebuah mesin pendingin:
   1.   Berapa panas aktual yang diserap oleh evaporator (qevap) [kJ/kg]?
   2.   Berapa panas aktual yang dibuang oleh condenser (qcond) [kJ/kg]?
   3.   Berapa kerja kompressi aktual yg harus diberikan pada compressor (wcomp)
        [kJ/kg]?
   4.   Berapa kerja kompressi ideal isentropic yang harus diberikan pada
        compressor (wcomp) proses [kJ/kg]


Modul Ajar - HVAC                                                                  15
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




   5.   Berapa Coefficient of Performance (COP) dari sistem, pada saat sistem
        difungsikan sebagai refrigerator dan Pompa kalor (heat pump).


  Langkah 1 : Cari informasi Jenis refrigerant yang digunakan di desain !!!
    Berdasarkan informasi didapatkan bahwa jenis refrigerant yang digunakan
        adalah R-134a, sehingga harus dipersiapkan diagram P-h R134a sekaligus
        table nya
  Langkah 2: notasi angka titik acuan 1,2,3 dan 4 pada setiap titik skema desain
    Hal ini untuk mempermudah plot data operasi desain pada diagram P-h
   Langkah 3 : Plot semua data yang diketahui pada diagram P-h untuk R134a




Dari diagram P-h maka kita bisa mendapatkan data-data nilai enthalphi (h) tiap titik
acuan skema sehingga untuk mendapatkan nilai yg lebih tepat akurasinya maka bisa
digunakan table Refrigerant R134a
Proses 1-2: Proses kompressi secara isentropic pada compressor




Modul Ajar - HVAC                                                                  16
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Proses 2-3: Proses pembuangan panas secara isobaric di kondensor




Proses 3-4 Proses penurunan tekanan pada katub ekspansi secara adibatik.




Proses 4-1 Proses penyerapan panas pada evaporator dari lingkungan yang
mengubah fase refrigerant dari fase vapor mixture (titik 4) menjadi saturated vapor
(titik 1).




Modul Ajar - HVAC                                                                 17
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




P-h diagram pada saat kerja kompressi pada compressor dilakukan secara proses
kompressi adiabatic?




Maka terlihat dari diagram p-h, maka dengan compressi isentropic maka temperatur
refrigerant keluar compressor akan turun dari 700C menjadi 500C dan penurunan
enthalphi refrigerant pada saat keluar compressor menjadi 280 kJ/kg. Sehingga


       (           )



               (          )




Modul Ajar - HVAC                                                                  18
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




            Performansi Aktual Sistem           Performansi Ideal Sistem

          COPR =        =        = 2.2       COPR =      =     = 3.15

          COPHP =            =       = 3.2   COPHP =          =         = 4.05



Catatan : Pada sistem yang sama nilai COPHP = COPR + 1 dan COP biasanya selalu
lebih besar daripada 1 makanya untuk menunjukan performansi mesin pendingin
tidak menggunakan istilah Efficiency yg memiliki nilai maksimum 100%.


Gambar diagram P-h R134a




                            Gambar 8. 3 Diagram P-h R 134a
       Sumber: www.ohio.edu/mechanical/thermo/property_tables/R134a/ph_r134a.html




Modul Ajar - HVAC                                                                   19
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Campuran Udara dan Uap Air
Air - Water Vapor Mixtures

Kelembaban dan Proses Adiabatic Saturation
Udara astmosfer terdiri campuran udara kering (dry air) dan uap air (water vapor).
Berdasarkan hukum Dalton tentang tekanan parsial tentang campuran udara kering
atau campuran air –uap air maka tekanan total udara dapat didefinisikan sebagai
berikut :
P = Pa + Pv Dimana notasi : a = mengacu pada air (udara) dan v = mengacu pada
vapor (uap)


Grafik Psikrometri dan Proses Pengkondisian Udara

Grafik psikrometri yang paling popular digunakan di aplikasi di industri adalah
grafik yang dibuat oleh ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and
Air-Conditioning Engineers , yang ditampilkan dibawah ini.




 Gambar 8. 4 Grafik Psikrometri (Sumber: "On the Psychrometric Chart" published in the ASHRAE
                        Transactions (Paper #3736, Vol 100, Part 1, 1994)




Modul Ajar - HVAC                                                                          20
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Garis 100% relative humidity disebut sebagai garis jenuh (dew point curve) dimana
pada titik tersebut temperatur bola basah (wet bulb temperature) dan temperatur bola
kering (dry bulb temperature) akan memiliki nilai yang sama.
 Contoh Soal
 Apabila suhu udara luar adalah 32°C dengan kelembaban relatif = 60%. Dengan
 menggunakan psychrometric chart tentukan parameter-parameter dibawah ini:
    1. Specific humidity ?
    2. Nilai enthalpy-nya?
    3. Temperatur bola basah Twb?
    4. Temperatur jenuh (the dew-point temperature) Tdp ?
    5. Volume specific udara pada kondisi tersebut?
    6. Gambar semua nilai diatas pada grafik !
 [18 gram-moisture/kg-air], [78 kJ/kg-air], [25.5°C], [23°C], [0.89m3/kg].


Salah satu tujuan utama dari penggunaan Psychrometric Chart pada proses
pengkondisian udara adalah untuk menentukan kondisi udara paling nyaman bagi
manusia, dari hasil penelitian adalah 22°C - 27°C dengan kelembaban relatif
antara 40% and 60% yaitu daerah yang ditunjukan pada diagram dibawah ini.




                                 Gambar 8. 5 Comfort zone
                 Sumber: Israel Urieli (2011) “Engineering Thermodynamic”




Modul Ajar - HVAC                                                                  21
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Contoh Soal:
Kondisi udara luar 35°C dengan kelembaban relatif 60% akan dikondisikan untuk
mencapai daerah “comfort zone”. Dengan menggunakan grafik Psychrometric, Plot
kan proses pengkondisian udara dan estimasikan :
   a) Jumlah uap air yang harus diambil dari udara tsb?
   b) Jumlah panas yang harus dipindahkan?
   c) Jumlah panas yang harus ditambahkan pada udara?




[11.5g-H20/kg-dry-air], [(1)-(2), qcool = 48kJ/kg-dry-air], [(2)-(3), qheat = 10kJ/kg-dry-air].




Modul Ajar - HVAC                                                                                 22
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Contoh Soal
Kondisi udara kering pada suhu 40°C dan kelembaban relatif 10% mengalir melalui
pendingin evaporatif. Air ditambahkan pada udara yang mengalir filter basah (wick)
sehingga udara yang keluar dari instalasi pendingin evaporative diinginkan pada
suhu 27°C.
Dengan menggunakan grafik psikrometri tentukan:
    (a) Kelembaban relatif udara keluar?
    (b) Jumlah air yang ditambahkan pada udara?
    (c) Temperatur terendah yang mampu dicapai dengan instalasi pendinginan ini?




                      [45%],[5.4 g-H20/kg-dry-airs], [18.5°C].
Instalasi pendingin type ini sangat popular untuk digunakan pada kondisi cuaca
panas dan kering yang mana instalasi ini disebut Swamp Cooler




Modul Ajar - HVAC                                                                  23
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Menara Pendingin untuk Instalasi Pembangkit Daya Uap
Cooling Towers for Steam Power Plants

Aplikasi prinsif psikrometri pada instalasi di industry adalah penggunaanya pada
menara pendingin untuk mendinginkan air panas dari keluar condenser dari instalasi
steam power plant agar bisa digunakan kembali untuk proses pendingina condenser




                     Gambar 8. 6 Cooling Tower pada Steam Power Plant
                  Sumber: Israel Urieli (2011) “Engineering Thermodynamic”


Persamaan Kesetimbangan Massa:
Mengacu pada diagram diatas maka jumlah air yang ditambahkan ke unit (make up
water) dapat dihitung berdasarkan jumlah perbedaan kelembaban spesifik                sisi
masuk terhadap      sisi keluar dari aliran udara pada cooling tower.
Udara kering: ̇    dan Vapor (Uap air)
                                    ̇                 ̇
                                    ̇                     ̇
                                ̇             ̇   (           )
Air pendingin condenser Liquid water (condenser cooling water)           ̇   ̇    ̇




Modul Ajar - HVAC                                                                     24
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Persamaan Kesetimbangan Energi :

Proses perpindahan panas yg terjadi di cooling tower yaitu pengurangan enthalpy
pada persamaan kesetimbangan enthalpy udara masuk dan keluar :
                                          ̇       ̇       ∑ ̇                         ̇

Dimana e = exit (sisi keluar) dan i = inlet (sisi keluar)
                         ̇                    ̇               ̇                   ̇               ̇
                     ̇       (                )       ̇   (                   )               ̇   (   )
                                                              ̇       (                   )
                                      ̇
                                                  (               )       (                   )
Catatan : a = air (udara) dan w = water (air) dimana massa air di titik 3 dan 4
didapatkan dari data operasional condenser dari steam power plant.


Contoh Soal : Cooling Tower yang digunakan pada Supercritical Steam Power
Plant di Athens, Ohio

Instalasi Supercritical Steam Power dengan menggunakan Reheater dan Open
Feedwater Heater/De-aerator untuk melayani kebutuhan listrik 10,000 rumah tangga
di Athens, Ohio. The City Council. Untuk menghindari polusi akibat air panas dari
condenser ke sungao Hocking maka dibutuhkan instalasi cooling tower untuk
menggantikan fungsi proses pendingin air condenser dengan air sungai :




Proses kalkulasi didapatkan panas yg harus dibuang di condenser 12.9 MW dengan
suhu air keluar condenser 400C pada titik 11 sampai menjadi temperatur 250C.


Modul Ajar - HVAC                                                                                         25
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Penyelesaian :
Langkah 1 : Tentukan volume alir air pendingin condenser




Langkah 2 : Gambarkan proses di cooling tower antara titik (12)-(13) pada grafik
psikrometri !

Dari gambar grafik terlihat kenaikan kelembaban relatif pada 30 to 35 grams/kg-air.
Sehingga dari titik (12) dan (13) lokasi diatas bisa diambil nilai parameter tsb antara
lain enthalpy (h), relative humdity   dan specific humidity .




Modul Ajar - HVAC                                                                   26
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Tentukan massa air yang dibutuhkan untuk make up water yang diperlukan :




Modul Ajar - HVAC                                                                 27
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




2.3. Rangkuman

    Coefficient of performance (COP)
    Performance Factor (PF)
    ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air-Conditioning
    Engineers
    Cooling tower
    Dry bulb temperature
    Dew point temperature
    Wet bulb temperature
    Relative humidity
    Specific humidity
2.4. Referensi

    1.   Israel   Urieli   (2011)   “Engineering    Thermodynamic”,      http://www.
         Ohio.edu/mechanical/thermo/index.html
    2.   Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach”
    3.   ASHRAE Handbook of Fundamentals [1972]
    4.   Harrington RL., ‘Marine Engineering Hand Book’, SNAME, Jersey City,
         1992
    5.   Stoecker WF., Jerrold W., Supratman H.,’ Teknik Pendingin dan
         Pengkondisian Udara’, Edisi 2, Erlangga, Jakarta
    6.   William G., Neil RP. ‘Trane Air Conditioning Manual’
    7.   Wiranto AM., Heizo S.,’Penyegaran Udara’, Pradnya Paramita, Jakarta
         1995




Modul Ajar - HVAC                                                                  28
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Modul Ajar - HVAC                                                               15
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




Modul Ajar - HVAC                                                               16
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




2.5. Latihan Soal
  Tugas Terstruktur 2a




                                        Gambar 2. 3

  Sistem pendingin yang menggunakan R134A sebagai refrigerant-nya bekerja dengan
  kondisi operasi tekanan (absoluts) di evaporator sebesar 200 kPa dan temperature
  refrigerant keluar evaporator 00C. Kondisi Refrigerant setelah mengalami proses
  kompressi di compressor maka tekanannya naik menjadi 1,2 Mpa dengan temperatur
  650C dan kondisi refrigerant pada saat keluar kondensor pada tekanan sama 1,2 kPa
  dengan temperatur 400C.
  Berdasarkan pada data diatas lakukan perhitungan parameter-parameter dibawah ini :
     1.   Berapa panas aktual yang diserap oleh evaporator (qevap) [kJ/kg]?
     2.   Berapa panas aktual yang dibuang oleh condenser (qcond) [kJ/kg]?
     3.   Berapa kerja kompressi aktual yg harus diberikan pada compressor (wcomp)
          [kJ/kg]?
     4.   Berapa kerja kompressi ideal isentropic yang harus diberikan pada
          compressor (wcomp) proses [kJ/kg]
     5.   Berapa Coefficient of Performance (COP) dari sistem, pada saat sistem
          difungsikan sebagai refrigerator dan Pompa kalor (heat pump).
  Tugas Terstruktur 2b
  Sebuah ruangan kapal penumpang membutuhkan udara segara dengan parameter
  26oC dan RH 55%, apabila kondisi udara luar memiliki kondisi temperatur 30 oC
  dengan RH 80%, Ada diminta untuk menghitung :
              (a) Berapa Enthalpi (kJ/kg) udara yang harus dikeluarkan dari udara/atau
                     didinginkan oleh mesin pendingin?
              (b) Berapa enthalpy (kg/kg) udara yg harus ditambahkan ke dalam
                     udara?



Modul Ajar - HVAC                                                                        15
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




2.6. Lembar Kerja
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................




Modul Ajar - HVAC                                                                                                                   16
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................



Modul Ajar - HVAC                                                                                                                   17
MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara




.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................



Modul Ajar - HVAC                                                                                                                   18

More Related Content

What's hot

TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
Dwi Ratna
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
muheadway
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gasRock Sandy
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Azzam Robbani
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Intan Dian Heryani
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
SepriSakatsila
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
Wisnu Grizzly
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchangerIffa M.Nisa
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
Marfizal Marfizal
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
rezon arif
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Ir. Najamudin, MT
 
Steam turbin
Steam turbinSteam turbin
Steam turbin
Gunadarma
 
Stasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawitStasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawit
Bristia Sinyo Saputra
 
Superheater & reheater
Superheater & reheaterSuperheater & reheater
Superheater & reheater
Kornelia Pakiding
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
rijal ghozali
 
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin GasSistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Bantu Hotsan Simanullang
 

What's hot (20)

TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
 
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITSTeknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara, Teknik Mesin FTI-ITS
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gas
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
Steam turbin
Steam turbinSteam turbin
Steam turbin
 
Stasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawitStasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawit
 
Superheater & reheater
Superheater & reheaterSuperheater & reheater
Superheater & reheater
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
 
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin GasSistem Propulsi pada Turbin Gas
Sistem Propulsi pada Turbin Gas
 

Similar to Sistem Refrigerasi

8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
ZoomLPPM
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
Doni Rachman
 
Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
Wanda Saputra
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
Doni Rahman
 
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Fauzan Syahri
 
Siklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxSiklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptx
felly11
 
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhSiklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
IrwanKurniawan57
 
termo
termotermo
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
suyono fis
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
ChemistryChanel
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)nanda_auliana
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
FreddyTaebenu
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
Yahya Ynh
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Giffari Muslih
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Ryan Rori
 
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.pptPLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
PriyoNurmanto3
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
IKomangDiegoAntara
 
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
Repository Ipb
 

Similar to Sistem Refrigerasi (20)

8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
 
Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
 
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
 
Siklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxSiklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptx
 
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhSiklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Siklus_Refrigerasi.pptxhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 
termo
termotermo
termo
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
 
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
Presentasi sistem tenaga gas (termodinamika)
 
Mesin 3 R
Mesin 3 RMesin 3 R
Mesin 3 R
 
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.pptPLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
PLTGU_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_GAS_DAN.ppt
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
 
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
 

More from Reandy Risky

Modul ajar 1 introduction hvac
Modul ajar 1 introduction hvacModul ajar 1 introduction hvac
Modul ajar 1 introduction hvacReandy Risky
 
Dasar Teknik K3
Dasar Teknik K3Dasar Teknik K3
Dasar Teknik K3
Reandy Risky
 
Ilmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanIlmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanReandy Risky
 
Df dan heat treatment
Df dan heat treatmentDf dan heat treatment
Df dan heat treatmentReandy Risky
 
Properties of metal alloys
Properties of metal alloysProperties of metal alloys
Properties of metal alloysReandy Risky
 
Me 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyMe 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyReandy Risky
 
Ship cargo handling
Ship cargo handlingShip cargo handling
Ship cargo handlingReandy Risky
 
Hidrolik dan tower crane
Hidrolik dan tower craneHidrolik dan tower crane
Hidrolik dan tower craneReandy Risky
 
Bahan bakar boiler
Bahan bakar boilerBahan bakar boiler
Bahan bakar boilerReandy Risky
 

More from Reandy Risky (11)

Modul ajar 1 introduction hvac
Modul ajar 1 introduction hvacModul ajar 1 introduction hvac
Modul ajar 1 introduction hvac
 
Dasar Teknik K3
Dasar Teknik K3Dasar Teknik K3
Dasar Teknik K3
 
Ilmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahanIlmu pngthuan bahan
Ilmu pngthuan bahan
 
Askeland phule 12
Askeland phule 12Askeland phule 12
Askeland phule 12
 
Df dan heat treatment
Df dan heat treatmentDf dan heat treatment
Df dan heat treatment
 
Properties of metal alloys
Properties of metal alloysProperties of metal alloys
Properties of metal alloys
 
Me 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgyMe 328 welding metallurgy
Me 328 welding metallurgy
 
Ship cargo handling
Ship cargo handlingShip cargo handling
Ship cargo handling
 
Hidrolik dan tower crane
Hidrolik dan tower craneHidrolik dan tower crane
Hidrolik dan tower crane
 
Bahan bakar boiler
Bahan bakar boilerBahan bakar boiler
Bahan bakar boiler
 
Handout Perpipaan
Handout PerpipaanHandout Perpipaan
Handout Perpipaan
 

Recently uploaded

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Sistem Refrigerasi

  • 1. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara 2.1. Sub Kompetensi Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut :  Mahasiswa mampu memahami konsep Proses termodinamika siklus Refrigerasi dan Sifat-sifat campuran uap air-udara dan menerapkannya perhitungannya untuk siklus refrigcrasi 2.2. Uraian Materi Setelah mahasiswa menerima pengenalan HVAC mahasiswa melanjutkan pemahamannya akan topik-topik:  Siklus carnot terbalik, mesin pendingin dan pompa kalor  Siklus ideal kompresi uap dan aktual kompressi uap  Sifat campuran uap air - udara Mesin pendingin dan Pompa Kalor Gambar 2. 1 (a) Sistem Refrigerasi (b) Sistem Pompa Kalor Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach” Modul Ajar - HVAC 12
  • 2. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara  Mesin pendingin didesain untuk memindahkan panas sebesar Q L dari media yang bersuhu rendah (TLow) menuju ke media yang bertemperatur lebih tinggi THigh dengan memasukan kerja sebesar W.  Pompa kalor didesain untuk mensuplai panas sebesar Q H dari media yang bersuhu rendah (TLow) menuju ke media yang bertemperatur lebih tinggi T High dengan memasukan kerja sebesar W. Performansi (unjuk kerja) mesin refrigerasi dan pompa kalo dapat didefinisikan sebagai Coefficient of performance (COP) yang didefinisikan sbb : Karena proses memindahkan panas dilakukan dalam per satuan waktu maka notasi QL,QH dan Wnet,in harus diganti dalam bentuk per satuan waktu ̇ ̇ dan ̇ Sehingga COPR dan COPHP nilainya akan bisa lebih besar daripada 1, dan persamaan yang menghubungkan keduanya : COPHP = COPR + 1 COP pada heat pump lebih dikenal sebagai Performance Factor (PF) Siklus Carnot Terbalik Gambar 2. 2 Skema Mesin Refrigerasi Carnot dan T-s Diagram Siklus Carnot Terbalik Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach” Modul Ajar - HVAC 13
  • 3. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Koefisien performansi mesin refrigerasi carnot dan pompa kalor dapat didefinisikan sbb :   Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap Gambar 8. 1 Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap Sumber: Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach” Proses thermodinamika pada Siklus Ideal Refrigerasi Kompressi Uap 1-2 kompressi isentropic pada unit compressor 2-3 Pembuangan panas pada tekanan konstan (isobaric) pada condenser 3-4 Penurunan tekanan pada katup ekspansi 4-1 Penyerapan panas pada tekanan konstan pada evaporator Pada unit evaporator dan condenser tidak terdapat kerja yg dibutuhkan maupun yang dihasilkan karena hanya ada proses penyerapan dan pembuangan panas, kerja yang dibutuhkan hanya ada pada unit compressor, sehingga COP dari mesin refrigerasi dan pompa kalor dari siklus ideal kompressi uap adalah : dan Catatan : Pada kondisi ideal dan Modul Ajar - HVAC 14
  • 4. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Di awal penemuan mesin pendingin digunakan 2 macam refrigerant yaitu : 1. Ammonia NH3 2. CO2 Namun 2 jenis refrigerant tersebut memiliki potensi masalah yang besar antara lain NH3 adalah toxic dan CO2 membutuhkan tekanan sangat tinggi (30 sampai 200 atm) untuk bisa dioperasikan pada sebuah siklus refrigerasi. Sehingga untuk mengatasi masalah-masalah diatas dibuat penelitian lanjutan sehingga menemukan refrigerant jenis baru yg disebut Freon 12 (dichloro-diflouro-methane) yang bisa mengatasi kelemahan pada refrigerant NH3 dan CO2. Perkembangan teknologi menemukan efek penggunaan Freon 12(R12) juga memberi dampak negatif terhadap lingkungan, dimana akibat kebocoran Freon ke udara akan menyebabkan kerusakan lapisan ozone (O3) dimana molekul chlorine(Cl) akan memecah O3 menjadi O2 bumi sehingga bumi akan memiliki potensi terpapar bahaya radiasi sinar ultraviolet sehingga sekarang penggunaan R12 sudah dilarang secara global. Penelitian lanjutan menemukan refrigerant baru yang bebas Chlorine Cl yaitu R134a (tetraflouro- ethane) yang menggantikan fungsi R12 karena memiliki karakteristik tidak merusak Ozone. Contoh skema dan data operasi sebuah mesin refrigerasi : Gambar 8. 2 Skema Mesin Pendingin Diatas adalah data yang diambil secara aktual operasional sebuah mesin pendingin: 1. Berapa panas aktual yang diserap oleh evaporator (qevap) [kJ/kg]? 2. Berapa panas aktual yang dibuang oleh condenser (qcond) [kJ/kg]? 3. Berapa kerja kompressi aktual yg harus diberikan pada compressor (wcomp) [kJ/kg]? 4. Berapa kerja kompressi ideal isentropic yang harus diberikan pada compressor (wcomp) proses [kJ/kg] Modul Ajar - HVAC 15
  • 5. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara 5. Berapa Coefficient of Performance (COP) dari sistem, pada saat sistem difungsikan sebagai refrigerator dan Pompa kalor (heat pump). Langkah 1 : Cari informasi Jenis refrigerant yang digunakan di desain !!!  Berdasarkan informasi didapatkan bahwa jenis refrigerant yang digunakan adalah R-134a, sehingga harus dipersiapkan diagram P-h R134a sekaligus table nya Langkah 2: notasi angka titik acuan 1,2,3 dan 4 pada setiap titik skema desain  Hal ini untuk mempermudah plot data operasi desain pada diagram P-h Langkah 3 : Plot semua data yang diketahui pada diagram P-h untuk R134a Dari diagram P-h maka kita bisa mendapatkan data-data nilai enthalphi (h) tiap titik acuan skema sehingga untuk mendapatkan nilai yg lebih tepat akurasinya maka bisa digunakan table Refrigerant R134a Proses 1-2: Proses kompressi secara isentropic pada compressor Modul Ajar - HVAC 16
  • 6. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Proses 2-3: Proses pembuangan panas secara isobaric di kondensor Proses 3-4 Proses penurunan tekanan pada katub ekspansi secara adibatik. Proses 4-1 Proses penyerapan panas pada evaporator dari lingkungan yang mengubah fase refrigerant dari fase vapor mixture (titik 4) menjadi saturated vapor (titik 1). Modul Ajar - HVAC 17
  • 7. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara P-h diagram pada saat kerja kompressi pada compressor dilakukan secara proses kompressi adiabatic? Maka terlihat dari diagram p-h, maka dengan compressi isentropic maka temperatur refrigerant keluar compressor akan turun dari 700C menjadi 500C dan penurunan enthalphi refrigerant pada saat keluar compressor menjadi 280 kJ/kg. Sehingga ( ) ( ) Modul Ajar - HVAC 18
  • 8. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Performansi Aktual Sistem Performansi Ideal Sistem COPR = = = 2.2 COPR = = = 3.15 COPHP = = = 3.2 COPHP = = = 4.05 Catatan : Pada sistem yang sama nilai COPHP = COPR + 1 dan COP biasanya selalu lebih besar daripada 1 makanya untuk menunjukan performansi mesin pendingin tidak menggunakan istilah Efficiency yg memiliki nilai maksimum 100%. Gambar diagram P-h R134a Gambar 8. 3 Diagram P-h R 134a Sumber: www.ohio.edu/mechanical/thermo/property_tables/R134a/ph_r134a.html Modul Ajar - HVAC 19
  • 9. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Campuran Udara dan Uap Air Air - Water Vapor Mixtures Kelembaban dan Proses Adiabatic Saturation Udara astmosfer terdiri campuran udara kering (dry air) dan uap air (water vapor). Berdasarkan hukum Dalton tentang tekanan parsial tentang campuran udara kering atau campuran air –uap air maka tekanan total udara dapat didefinisikan sebagai berikut : P = Pa + Pv Dimana notasi : a = mengacu pada air (udara) dan v = mengacu pada vapor (uap) Grafik Psikrometri dan Proses Pengkondisian Udara Grafik psikrometri yang paling popular digunakan di aplikasi di industri adalah grafik yang dibuat oleh ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air-Conditioning Engineers , yang ditampilkan dibawah ini. Gambar 8. 4 Grafik Psikrometri (Sumber: "On the Psychrometric Chart" published in the ASHRAE Transactions (Paper #3736, Vol 100, Part 1, 1994) Modul Ajar - HVAC 20
  • 10. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Garis 100% relative humidity disebut sebagai garis jenuh (dew point curve) dimana pada titik tersebut temperatur bola basah (wet bulb temperature) dan temperatur bola kering (dry bulb temperature) akan memiliki nilai yang sama. Contoh Soal Apabila suhu udara luar adalah 32°C dengan kelembaban relatif = 60%. Dengan menggunakan psychrometric chart tentukan parameter-parameter dibawah ini: 1. Specific humidity ? 2. Nilai enthalpy-nya? 3. Temperatur bola basah Twb? 4. Temperatur jenuh (the dew-point temperature) Tdp ? 5. Volume specific udara pada kondisi tersebut? 6. Gambar semua nilai diatas pada grafik ! [18 gram-moisture/kg-air], [78 kJ/kg-air], [25.5°C], [23°C], [0.89m3/kg]. Salah satu tujuan utama dari penggunaan Psychrometric Chart pada proses pengkondisian udara adalah untuk menentukan kondisi udara paling nyaman bagi manusia, dari hasil penelitian adalah 22°C - 27°C dengan kelembaban relatif antara 40% and 60% yaitu daerah yang ditunjukan pada diagram dibawah ini. Gambar 8. 5 Comfort zone Sumber: Israel Urieli (2011) “Engineering Thermodynamic” Modul Ajar - HVAC 21
  • 11. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Contoh Soal: Kondisi udara luar 35°C dengan kelembaban relatif 60% akan dikondisikan untuk mencapai daerah “comfort zone”. Dengan menggunakan grafik Psychrometric, Plot kan proses pengkondisian udara dan estimasikan : a) Jumlah uap air yang harus diambil dari udara tsb? b) Jumlah panas yang harus dipindahkan? c) Jumlah panas yang harus ditambahkan pada udara? [11.5g-H20/kg-dry-air], [(1)-(2), qcool = 48kJ/kg-dry-air], [(2)-(3), qheat = 10kJ/kg-dry-air]. Modul Ajar - HVAC 22
  • 12. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Contoh Soal Kondisi udara kering pada suhu 40°C dan kelembaban relatif 10% mengalir melalui pendingin evaporatif. Air ditambahkan pada udara yang mengalir filter basah (wick) sehingga udara yang keluar dari instalasi pendingin evaporative diinginkan pada suhu 27°C. Dengan menggunakan grafik psikrometri tentukan: (a) Kelembaban relatif udara keluar? (b) Jumlah air yang ditambahkan pada udara? (c) Temperatur terendah yang mampu dicapai dengan instalasi pendinginan ini? [45%],[5.4 g-H20/kg-dry-airs], [18.5°C]. Instalasi pendingin type ini sangat popular untuk digunakan pada kondisi cuaca panas dan kering yang mana instalasi ini disebut Swamp Cooler Modul Ajar - HVAC 23
  • 13. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Menara Pendingin untuk Instalasi Pembangkit Daya Uap Cooling Towers for Steam Power Plants Aplikasi prinsif psikrometri pada instalasi di industry adalah penggunaanya pada menara pendingin untuk mendinginkan air panas dari keluar condenser dari instalasi steam power plant agar bisa digunakan kembali untuk proses pendingina condenser Gambar 8. 6 Cooling Tower pada Steam Power Plant Sumber: Israel Urieli (2011) “Engineering Thermodynamic” Persamaan Kesetimbangan Massa: Mengacu pada diagram diatas maka jumlah air yang ditambahkan ke unit (make up water) dapat dihitung berdasarkan jumlah perbedaan kelembaban spesifik sisi masuk terhadap sisi keluar dari aliran udara pada cooling tower. Udara kering: ̇ dan Vapor (Uap air) ̇ ̇ ̇ ̇ ̇ ̇ ( ) Air pendingin condenser Liquid water (condenser cooling water) ̇ ̇ ̇ Modul Ajar - HVAC 24
  • 14. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Persamaan Kesetimbangan Energi : Proses perpindahan panas yg terjadi di cooling tower yaitu pengurangan enthalpy pada persamaan kesetimbangan enthalpy udara masuk dan keluar : ̇ ̇ ∑ ̇ ̇ Dimana e = exit (sisi keluar) dan i = inlet (sisi keluar) ̇ ̇ ̇ ̇ ̇ ̇ ( ) ̇ ( ) ̇ ( ) ̇ ( ) ̇ ( ) ( ) Catatan : a = air (udara) dan w = water (air) dimana massa air di titik 3 dan 4 didapatkan dari data operasional condenser dari steam power plant. Contoh Soal : Cooling Tower yang digunakan pada Supercritical Steam Power Plant di Athens, Ohio Instalasi Supercritical Steam Power dengan menggunakan Reheater dan Open Feedwater Heater/De-aerator untuk melayani kebutuhan listrik 10,000 rumah tangga di Athens, Ohio. The City Council. Untuk menghindari polusi akibat air panas dari condenser ke sungao Hocking maka dibutuhkan instalasi cooling tower untuk menggantikan fungsi proses pendingin air condenser dengan air sungai : Proses kalkulasi didapatkan panas yg harus dibuang di condenser 12.9 MW dengan suhu air keluar condenser 400C pada titik 11 sampai menjadi temperatur 250C. Modul Ajar - HVAC 25
  • 15. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Penyelesaian : Langkah 1 : Tentukan volume alir air pendingin condenser Langkah 2 : Gambarkan proses di cooling tower antara titik (12)-(13) pada grafik psikrometri ! Dari gambar grafik terlihat kenaikan kelembaban relatif pada 30 to 35 grams/kg-air. Sehingga dari titik (12) dan (13) lokasi diatas bisa diambil nilai parameter tsb antara lain enthalpy (h), relative humdity dan specific humidity . Modul Ajar - HVAC 26
  • 16. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Tentukan massa air yang dibutuhkan untuk make up water yang diperlukan : Modul Ajar - HVAC 27
  • 17. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara 2.3. Rangkuman Coefficient of performance (COP) Performance Factor (PF) ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air-Conditioning Engineers Cooling tower Dry bulb temperature Dew point temperature Wet bulb temperature Relative humidity Specific humidity 2.4. Referensi 1. Israel Urieli (2011) “Engineering Thermodynamic”, http://www. Ohio.edu/mechanical/thermo/index.html 2. Yunus A Cengel, 1994, “Thermodynamic, an Engineering Approach” 3. ASHRAE Handbook of Fundamentals [1972] 4. Harrington RL., ‘Marine Engineering Hand Book’, SNAME, Jersey City, 1992 5. Stoecker WF., Jerrold W., Supratman H.,’ Teknik Pendingin dan Pengkondisian Udara’, Edisi 2, Erlangga, Jakarta 6. William G., Neil RP. ‘Trane Air Conditioning Manual’ 7. Wiranto AM., Heizo S.,’Penyegaran Udara’, Pradnya Paramita, Jakarta 1995 Modul Ajar - HVAC 28
  • 18. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Modul Ajar - HVAC 15
  • 19. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara Modul Ajar - HVAC 16
  • 20. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara 2.5. Latihan Soal Tugas Terstruktur 2a Gambar 2. 3 Sistem pendingin yang menggunakan R134A sebagai refrigerant-nya bekerja dengan kondisi operasi tekanan (absoluts) di evaporator sebesar 200 kPa dan temperature refrigerant keluar evaporator 00C. Kondisi Refrigerant setelah mengalami proses kompressi di compressor maka tekanannya naik menjadi 1,2 Mpa dengan temperatur 650C dan kondisi refrigerant pada saat keluar kondensor pada tekanan sama 1,2 kPa dengan temperatur 400C. Berdasarkan pada data diatas lakukan perhitungan parameter-parameter dibawah ini : 1. Berapa panas aktual yang diserap oleh evaporator (qevap) [kJ/kg]? 2. Berapa panas aktual yang dibuang oleh condenser (qcond) [kJ/kg]? 3. Berapa kerja kompressi aktual yg harus diberikan pada compressor (wcomp) [kJ/kg]? 4. Berapa kerja kompressi ideal isentropic yang harus diberikan pada compressor (wcomp) proses [kJ/kg] 5. Berapa Coefficient of Performance (COP) dari sistem, pada saat sistem difungsikan sebagai refrigerator dan Pompa kalor (heat pump). Tugas Terstruktur 2b Sebuah ruangan kapal penumpang membutuhkan udara segara dengan parameter 26oC dan RH 55%, apabila kondisi udara luar memiliki kondisi temperatur 30 oC dengan RH 80%, Ada diminta untuk menghitung : (a) Berapa Enthalpi (kJ/kg) udara yang harus dikeluarkan dari udara/atau didinginkan oleh mesin pendingin? (b) Berapa enthalpy (kg/kg) udara yg harus ditambahkan ke dalam udara? Modul Ajar - HVAC 15
  • 21. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara 2.6. Lembar Kerja ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Modul Ajar - HVAC 16
  • 22. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Modul Ajar - HVAC 17
  • 23. MODUL 2. Sistem Refrigerasi dan Sistem Campuran Uap air - Udara ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Modul Ajar - HVAC 18