SlideShare a Scribd company logo
PENGAWETAN IKAN DENGAN METODE PEMBEKUAN (COLD STORAGE) 
DISUSUN OLEH : 
BINSAR SAMUEL SIBARANI 
121611007 
JURUSAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA 
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 
2013
Latar belakang 
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah membusuk, apalagi di daerah yang 
beriklim tropis seperti di Indonesia. Oleh sebab itu banyak bermunculan metode-metode untuk 
mengawetkan ikan, salah satunya dengan metode pembekuan. 
Cold storage merupakan salah satu alat pendingin yang sering digunakan di dunia industri, 
umumnya digunakan pada industri pangan. Cold storage juga sering digunakan banyak industri 
pangan dalam mengawetkan ikan.
Ikan 
Ikan merupakan hewan yang hidup didalam air, sehingga bila diangkat beberapa detik saja 
dari dalam air (pada saat penangkapan atau pemanenan) maka akan mati. Sejak ikan mati, 
akan terjadi perubahan-perubahan yang berlangsung secara alami, yang sedikit demi sedikit 
mengarah pada penurunan kualitas dan pembusukan. Proses penurunan kualitas atau 
pembusukan tersebut akan berlangsung selama 6-7 jam, sesudah itu ikan akan menjadi 
busuk sama sekali sehingga tidak dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi lagi. Mengingat sifat 
ikan yang demikian itu, maka penanganan pascapanen yang tepat sangat diperlukan. 
Ikan segar sebagai bahan mentah pada umumnya mempunyai nilai gizi yang tinggi. Dengan 
dilakukan penanganan yang tepat dan cermat maka kesegaran ikan tersebut dapat 
dipertahankan, dengan kata lain penanganan ikan yang kurang cermat dapat mengakibatkan 
kerugian yang sangat besar.
Cold storage 
Cold storage yaitu sebuah ruangan penyimpanan yang dingin. Penyimpanan pada cold storage 
merupakan penyimpanan yang pokok dari cara pengawetan dan pembekuan. Suhu yang 
biasanya di rekomendasikan untuk cold storage pada umumnya berkisar antara 00C sampai - 
600C, suhu dapat diatur sesuai keinginan atau kebutuhan. Pada suhu ini perubahan dan 
denaturasi protein dapat diminimalisasikan, selain itu aktivitas bakteri pada tubuh ikan juga 
berkurang. Tetapi dalam hal ini penurunan mutu juga tetap dapat terjadi, tapi hal tersebut 
masih dapat diminimalisasikan.
Proses pembekuan 
Sebagian tubuh ikan atau sekitar 60% - 80% terdiri dari cairan. Cairan-cairan tersebut 
terdapat di dalam jaringan, sel-sel, dan ruangan-ruangan antar sel. Sebagian besar cairan 
itu atau lebih dari 67% berupa free water, dan selebihnya atau lebih dari 5% berupa bound 
water. bound water adalah air yang terikat kuat secara kimia dengan substansi lain dari 
tubuh ikan. Pembekuan dilakukan yaitu dengan maksud untuk mengubah cairan tersebut 
menjadi es. Tubuh ikan biasanya akan mulai membeku pada temperatur antara -0,600C 
sampai -200C, atau dapat dirata-ratakan -100C. Pada proses ini free water lebih dulu 
membeku dibandingkan dengan bound water. 
Proses pembekuan terbagi menjadi 3 tahapan, diantaranya yaitu :
Hal-hal yang harus diperhatikan saat proses pengawetan 
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan agar ikan yang beku memiliki kualitas yang yang baik 
yaitu : 
1. Laju pembekuan harus tinggi 
2. Suhu penyimpanan harus konstan 
Pada umumnya pembekuan dengan kecepatan tinggi menghasilkan produk dengan 
kualitas lebih baik debandingkan dengan pembekuan yang kecepatan pembekuannya 
lebih rendah. Makin rendah suhu beku yang tercapai, makin baik sifat-sifat dari produk 
tersebut. Hal ini disebabkan dengan : 
• Laju pembekuan yang tinggi membentuk kristal es berukuran kecil dalam jumlah yang 
besar dan tersebar merata dalam ikan. 
• Laju reaksi kimia dan biokimia diperlambat dengan menurunnya suhu.
Cara mempertahankan mutu ikan beku 
Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi mutu akhir dan dari ikan beku adalah : 
• Mutu ikan yang digunakan termasuk varietas, kecocokan untuk dibekukan dan 
disimpan dalam keadaan beku. 
• Metode dan kecepatan pembekuan yang dipakai 
• Suhu penyimpanan dan fluktuasi suhu 
• Waktu penyimpanan
Pembekuan lambat atau slow freezing 
Tahap ini disebut pembekuan lambat karena waktu thermaal arrestnya lebih dari 2 jam. 
Pada tahap ini, akan terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang besar, dan kristal-krisatal 
es tersebut mendesak lalu merusak susunan jaringan daging pada tubuh ikan. 
Jadi apabila ikan tubuh ikan dicairkan kembali maka daging ikan menjadi kurang baik, 
akan berongga dan keropos akibat ukuran kristal-kristal es yang merusak susunan 
jaringan daging ikan.
Pembekuan cepat atau quick freezing 
Tahap ini disebut pembekuan cepat karena waktu thermal arrestnya kurang dari 2 jam. Jadi, 
kurang dari 2 jam tersebut akan terbentuk kristal-kristal es yang kecil-kecil di dalam jaringan 
tubuh atau daging ikan. Kristal-kristal es yang terbentuk ukurannya akan berbeda-beda 
tergantung kecepatan pembekuannya. Jadi apabila ikan dicairkan kembali, sebagian besar 
kristal-kristal es yang mencair akan diserap oleh tubuh ikan. Pembekuan cepat ini lebih 
efektive dibandingkan pembekuan lambat, apabila menggunakan pembekuan lambat maka 
ikan hasil pembekuan tidak bisa digunakan sebagai bahan-bahan pengolahan-pengolahan 
seperti pengalengan, pengasapan dan sebagainya, karena daging ikan yang cenderung 
sudah rusak.
Tahap pertama suhu turun dengan cepat hingga 00C (titik beku air).
Tahap kedua, suhu turun secara perlahan-lahan, hingga air berubah menjadi kristal-kristal es, 
tahap ini sering disebut tahap thermal arrest. 
Pada tahap kedua atau tahap yang disebut thermal arrest terbagi menjadi 2 bagian 
berdasarkan panjang pendeknya waktu thermal arrest. 2 bagian tersebut yaitu: 
1. Pembekuan lambat atau slow freezing 
2. Pembekuan cepat atau quick freezing
Tahap ketiga, suhu turun kembali dengan cepat ketika kira-kira 55% air sudah berubah 
menjadi es, pada tahap ini sebagian besar bahkan hampir seluruhnya membeku.

More Related Content

Viewers also liked

Ac
AcAc
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
Deva Saputra
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 
Sistem tataudara
Sistem tataudaraSistem tataudara
Sistem tataudara
Septiadi Nugroho
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
Hendriansyah Zainal
 
Dasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDedep Tohpati
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Rizaldi Satria N
 
Sistem dan Instalasi Tata Udara
Sistem dan Instalasi Tata Udara Sistem dan Instalasi Tata Udara
Sistem dan Instalasi Tata Udara
lombkTBK
 

Viewers also liked (9)

Ac
AcAc
Ac
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Sistem tataudara
Sistem tataudaraSistem tataudara
Sistem tataudara
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Handout Perpipaan
Handout PerpipaanHandout Perpipaan
Handout Perpipaan
 
Dasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluan
 
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi DasarBahan Ajar Refrigerasi Dasar
Bahan Ajar Refrigerasi Dasar
 
Sistem dan Instalasi Tata Udara
Sistem dan Instalasi Tata Udara Sistem dan Instalasi Tata Udara
Sistem dan Instalasi Tata Udara
 

Similar to pengondisian ikan

Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikananBahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
M Nur Hidayat
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
BLi' 'Abiee
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
Mela Fitriani
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
Mela Fitriani
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
Umar Ashiddiq
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
triwuland025
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Maya Fitri Zuly
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
QoriHarfiyah
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Syartiwidya Syariful
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Ratnawati Sigamma
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
wahyuIDM
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
BuyungRizqiMaharani
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Aguss Aja
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)
Adeyan Alfikri
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
WitmanS1
 

Similar to pengondisian ikan (20)

Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikananBahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
Bahan bacaan 1. konsep dan prinsip pengolahan produk perikanan
 
Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)Kelompok 4(tekpan)
Kelompok 4(tekpan)
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
Teknologi produk perikanan
Teknologi produk perikananTeknologi produk perikanan
Teknologi produk perikanan
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
 
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
Pembekuan
PembekuanPembekuan
Pembekuan
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
6. Pembekuan
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Makalah prakarya
Makalah prakaryaMakalah prakarya
Makalah prakarya
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
 
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.pptPPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
PPT Tugas 4 Mesin Mesin Pendingin.ppt
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 

More from Kiki Amelia

Pencampuran udara
Pencampuran udaraPencampuran udara
Pencampuran udara
Kiki Amelia
 
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
Kiki Amelia
 
Curent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino UnoCurent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino Uno
Kiki Amelia
 
Resolusi 2015 Kiki Amelia
Resolusi 2015 Kiki AmeliaResolusi 2015 Kiki Amelia
Resolusi 2015 Kiki Amelia
Kiki Amelia
 
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kiki Amelia
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
Kiki Amelia
 
Presentation dasref
Presentation dasrefPresentation dasref
Presentation dasrefKiki Amelia
 
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negaraImplementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Kiki Amelia
 
Dasar Refrigerasi
Dasar RefrigerasiDasar Refrigerasi
Dasar Refrigerasi
Kiki Amelia
 

More from Kiki Amelia (9)

Pencampuran udara
Pencampuran udaraPencampuran udara
Pencampuran udara
 
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
current monitoring tools with current sensor chip ACS712-20
 
Curent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino UnoCurent Sensor with Arduino Uno
Curent Sensor with Arduino Uno
 
Resolusi 2015 Kiki Amelia
Resolusi 2015 Kiki AmeliaResolusi 2015 Kiki Amelia
Resolusi 2015 Kiki Amelia
 
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
Presentation dasref
Presentation dasrefPresentation dasref
Presentation dasref
 
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negaraImplementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
 
Dasar Refrigerasi
Dasar RefrigerasiDasar Refrigerasi
Dasar Refrigerasi
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

pengondisian ikan

  • 1. PENGAWETAN IKAN DENGAN METODE PEMBEKUAN (COLD STORAGE) DISUSUN OLEH : BINSAR SAMUEL SIBARANI 121611007 JURUSAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013
  • 2. Latar belakang Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah membusuk, apalagi di daerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Oleh sebab itu banyak bermunculan metode-metode untuk mengawetkan ikan, salah satunya dengan metode pembekuan. Cold storage merupakan salah satu alat pendingin yang sering digunakan di dunia industri, umumnya digunakan pada industri pangan. Cold storage juga sering digunakan banyak industri pangan dalam mengawetkan ikan.
  • 3. Ikan Ikan merupakan hewan yang hidup didalam air, sehingga bila diangkat beberapa detik saja dari dalam air (pada saat penangkapan atau pemanenan) maka akan mati. Sejak ikan mati, akan terjadi perubahan-perubahan yang berlangsung secara alami, yang sedikit demi sedikit mengarah pada penurunan kualitas dan pembusukan. Proses penurunan kualitas atau pembusukan tersebut akan berlangsung selama 6-7 jam, sesudah itu ikan akan menjadi busuk sama sekali sehingga tidak dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi lagi. Mengingat sifat ikan yang demikian itu, maka penanganan pascapanen yang tepat sangat diperlukan. Ikan segar sebagai bahan mentah pada umumnya mempunyai nilai gizi yang tinggi. Dengan dilakukan penanganan yang tepat dan cermat maka kesegaran ikan tersebut dapat dipertahankan, dengan kata lain penanganan ikan yang kurang cermat dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
  • 4. Cold storage Cold storage yaitu sebuah ruangan penyimpanan yang dingin. Penyimpanan pada cold storage merupakan penyimpanan yang pokok dari cara pengawetan dan pembekuan. Suhu yang biasanya di rekomendasikan untuk cold storage pada umumnya berkisar antara 00C sampai - 600C, suhu dapat diatur sesuai keinginan atau kebutuhan. Pada suhu ini perubahan dan denaturasi protein dapat diminimalisasikan, selain itu aktivitas bakteri pada tubuh ikan juga berkurang. Tetapi dalam hal ini penurunan mutu juga tetap dapat terjadi, tapi hal tersebut masih dapat diminimalisasikan.
  • 5. Proses pembekuan Sebagian tubuh ikan atau sekitar 60% - 80% terdiri dari cairan. Cairan-cairan tersebut terdapat di dalam jaringan, sel-sel, dan ruangan-ruangan antar sel. Sebagian besar cairan itu atau lebih dari 67% berupa free water, dan selebihnya atau lebih dari 5% berupa bound water. bound water adalah air yang terikat kuat secara kimia dengan substansi lain dari tubuh ikan. Pembekuan dilakukan yaitu dengan maksud untuk mengubah cairan tersebut menjadi es. Tubuh ikan biasanya akan mulai membeku pada temperatur antara -0,600C sampai -200C, atau dapat dirata-ratakan -100C. Pada proses ini free water lebih dulu membeku dibandingkan dengan bound water. Proses pembekuan terbagi menjadi 3 tahapan, diantaranya yaitu :
  • 6. Hal-hal yang harus diperhatikan saat proses pengawetan Ada 2 hal yang perlu diperhatikan agar ikan yang beku memiliki kualitas yang yang baik yaitu : 1. Laju pembekuan harus tinggi 2. Suhu penyimpanan harus konstan Pada umumnya pembekuan dengan kecepatan tinggi menghasilkan produk dengan kualitas lebih baik debandingkan dengan pembekuan yang kecepatan pembekuannya lebih rendah. Makin rendah suhu beku yang tercapai, makin baik sifat-sifat dari produk tersebut. Hal ini disebabkan dengan : • Laju pembekuan yang tinggi membentuk kristal es berukuran kecil dalam jumlah yang besar dan tersebar merata dalam ikan. • Laju reaksi kimia dan biokimia diperlambat dengan menurunnya suhu.
  • 7. Cara mempertahankan mutu ikan beku Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi mutu akhir dan dari ikan beku adalah : • Mutu ikan yang digunakan termasuk varietas, kecocokan untuk dibekukan dan disimpan dalam keadaan beku. • Metode dan kecepatan pembekuan yang dipakai • Suhu penyimpanan dan fluktuasi suhu • Waktu penyimpanan
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pembekuan lambat atau slow freezing Tahap ini disebut pembekuan lambat karena waktu thermaal arrestnya lebih dari 2 jam. Pada tahap ini, akan terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang besar, dan kristal-krisatal es tersebut mendesak lalu merusak susunan jaringan daging pada tubuh ikan. Jadi apabila ikan tubuh ikan dicairkan kembali maka daging ikan menjadi kurang baik, akan berongga dan keropos akibat ukuran kristal-kristal es yang merusak susunan jaringan daging ikan.
  • 11. Pembekuan cepat atau quick freezing Tahap ini disebut pembekuan cepat karena waktu thermal arrestnya kurang dari 2 jam. Jadi, kurang dari 2 jam tersebut akan terbentuk kristal-kristal es yang kecil-kecil di dalam jaringan tubuh atau daging ikan. Kristal-kristal es yang terbentuk ukurannya akan berbeda-beda tergantung kecepatan pembekuannya. Jadi apabila ikan dicairkan kembali, sebagian besar kristal-kristal es yang mencair akan diserap oleh tubuh ikan. Pembekuan cepat ini lebih efektive dibandingkan pembekuan lambat, apabila menggunakan pembekuan lambat maka ikan hasil pembekuan tidak bisa digunakan sebagai bahan-bahan pengolahan-pengolahan seperti pengalengan, pengasapan dan sebagainya, karena daging ikan yang cenderung sudah rusak.
  • 12. Tahap pertama suhu turun dengan cepat hingga 00C (titik beku air).
  • 13. Tahap kedua, suhu turun secara perlahan-lahan, hingga air berubah menjadi kristal-kristal es, tahap ini sering disebut tahap thermal arrest. Pada tahap kedua atau tahap yang disebut thermal arrest terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan panjang pendeknya waktu thermal arrest. 2 bagian tersebut yaitu: 1. Pembekuan lambat atau slow freezing 2. Pembekuan cepat atau quick freezing
  • 14. Tahap ketiga, suhu turun kembali dengan cepat ketika kira-kira 55% air sudah berubah menjadi es, pada tahap ini sebagian besar bahkan hampir seluruhnya membeku.