1. Dokumen ini membahas tentang pengetahuan, sikap, dan praktik remaja terhadap sistem dan pelayanan BPJS khususnya terkait kesehatan reproduksi dan seksual.
2. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja kurang mengetahui tentang BPJS dan layanannya, namun BPJS membantu mengurangi beban biaya kesehatan.
3. Saran yang diajukan antara lain perlu penambahan sosialisasi
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
Darurat Kesehatan Reproduksi Remaja
1. DARURAT KESEHATAN REPRODUKSI DAN
SEKSUAL REMAJA
Memiliki Kartu BPJS Bukan Jaminan untuk Peduli Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Hasil Praktikum MK MDK Sosiologi FISIP Universitas Lampung ikram.badila@gmail.com
2. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DAN AKSES LAYANAN KESPRO DAN SEKSUAL
Suatu Penelitian Kualitatif
Desain Penelitian Kualitatif “Case Study” *
Dimension Case Study
Focus Developing an in-depth analysis of a single case or
multiple cases
Data Collection Multiple sources including documents, archival
records, interviews, observations. Physical
artifacts
Data Analysis Description. Themes. Assertions
Narrative Form In-depth study of a “case” or “cases”
* John W Cresswell. Desain Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
3. Keterbasan-keterbatasan
• Bagian dari Praktikum MK Manajemen Data Kualitatif;
Semester V.
• Pengumpulan data hanya dengan satu sumber yakni
Interview dengan bantuan Interview Guide.
• Analisis data dengan multiple cases dalam bentuk deskripsi
dan thema.
• Multiple cases bertujuan pengayaan informasi bukan untuk
mencapai kejenuhan informasi/saturation.
• Bentuk narasi dengan In-depth Analysis namun sangat
terbatas dikarenakan kurangnya kemampuan Interviewee
melakukan Probing meskipun Rapport telah terbangun
dengan baik.
• Terbatasnya pengetahuan Interviewer akan Kespro dan
Seksual.
4. Pelibatan
• Pewawancara dan Pencatat
– Ada 20 (dua puluh) mahasiswa yang terlibat; 18
(delapan belas) perempuan dan 2 (dua) laki-laki.
– Setiap melakukan wawancara melibatkan 2 (dua)
mahasiswa; Pewawancara dan Pencatat.
• Informan
– Ada 10 (sepuluh) informan.
5. Keragaan Informan
Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Lama Ikut BPJS
TN Perempuan 17 Tahun SMA 3 Tahun
DP Perempuan 17 Tahun SMA 2 Tahun
SA Perempuan 17 Tahun SMA 2 Tahun
MN Perempuan 17 Tahun SMK 2 Tahun
BML Perempuan 18 Tahun S1 2 Tahun
DD Perempuan 17 Tahun SMA
NS Perempuan 17 Tahun SMA
TPS Perempuan 17 Tahun SMK 2 Tahun
NK Perempuan 18 Tahun S1
D Perempuan 17 Tahun SMA 2 Tahun
6. Pengetahuan, Sikap, dan Praktek
terhadap Sistem dan Prosedur BPJS
TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
7. 1 Jaminan kesehatan nasional untuk seluruh rakyat
Indonesia yang dikeluarkan oleh negara.
Kartu berobat secara gratis yang disediakan
pemerintah.
2
BadanPenyelenggaraJaminanSosial
3 Asuransi kesehatan dari pemerintah.
4 Layanan kesehatan dengan tujuan untuk meringankan
biaya pengobatan serta untuk kesehatan masyarakat.
8. Pelayanan Kesehatan yang
Ditanggung BPJS
Pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan di fasilitas kesehatan tingkat
pertama (biaya dan obat-obatan
ditanggung)
Pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan di dokter spesialis, rumah
sakit (biaya dan obat-obatan ditanggung)
Persalinan, ambulans, transfusi darah
Rawat jalan dan Rawat inap
9. Tidak tahu karena orang tua/ibu PNS – hanya diminta
menyiapkan Fotocopy KTP, KK, dan Pas Foto.
Peserta Mandiri, Fotocopy KTP, KK, dan Pas Foto Terbaru
3 x 4 dan membayar iuran pertama sesuai kelas yang
diinginkan.
Peserta PBI, isi formulir yang diperoleh dari kelurahan.
Prosedur Pembayaran
Indomart, Alfamart, Gerai Mini Market Terdekat, Bank
yang Ditunjuk, Potong Gaji (melalui Gaji Pegawai).
Prosedur
Pendaftaran
10. Datang ke Puskesmas, atau
klinik
Tingkat Pertama
Datang ke spesialis
Tingkat Kedua
Datang ke rumah sakit umum
atau khusus
Tingkat Ketiga
Prosedur Sistem
Rujukan
1
2
3
Faskes Pertama tempat untuk minta rujukan.
Bila Gawat Darurat bisa langsung ke Rumah Sakit.
11. INTERNET;
TELEVISI dan IKLAN LAYANAN;
Orang Tua, Saudara Kandung, Tetangga, Teman
Bermain;
Petugas BPJS (bagian pendaftaran).
SUMBER-SUMBER INFORMASI
12. Gambaran Alur Pelayanan dan Tanggapan
Alur pelayanannya sulit bagi
pasien gawat darurat karena
harus minta rujukan dari
faskes pertama.
Sama halnya dengan sistem
rujukan, bedanya untuk
pasien gawat darurat
langsung ke rumah sakit.
3
1
2
Ribet/repot karena harus
kesana-kemari, agak lama bila
berobat ke faskes tingkat dua,
lama ngantri, sulit untuk
mengurus atau memperoleh
rujukan, rumit/susah bila
akan pindah wilayah, misal:
dari Palembang ke Lampung.
13. Permasalahan Terkait Prosedur BPJS
• Banyak tidak tahu tentang BPJS. Cara mengatasinya di
antaranya Sosialisasi.
• Kesulitannya bila pindah tempat layanan antar provinsi.
Penyelesaiannya agar tahu prosedur yakni Sosialisasi.
• Bila tidak memiliki KTP. Ribet ngurus domisili yang
dterbitkan kelurahan, tidak bisa menggunakan KK
sebagai pengganti KTP.
• Kalau ambil kelas rendah cenderung lebih diperlambat,
kalau ambil kelas menengah atau tinggi lebih
dipermudah, tidak dipersulit.
• Lambatnya pelayanan dari tenaga kesehatan.
14. BPJS Membantu Mengatasi Biaya Kesehatan
• Sangat membantu dalam mengatasi kesehatan
karena tidak lagi menanggung, bingung,
memikirkan biaya pengobatan. Terutama, bagi
penderita penyakit kronis.
• Bisa sesering mungkin periksa kesehatan
karena tidak lagi mengeluarkan biaya/bebas
biaya.
15. Proses dan Pelayanan Rujukan
dalam Menggunakan BPJS
• Akses mendapatkan rujukan mudah, namun pelayanan
rujukan tergantung RS, bisa cepat, rumit atau mudah
(tidak sama di tiap RS).
• Rujukan menjadi sulit bila yang akan memperoleh
layanan tidak memiliki KTP – usia – harus menyertakan
surat domisili dari kelurahan.
• Rujukannya itu mudah karena bisa online, namun
persyaratannya ribet juga.
• Proses pendaftaran/registrasi mudah namun pelayanan
kadang kurang memuaskan karena sering kali ada
pembedaan pasien bayar sendiri dan pasien BPJS.
17. Manfaat BPJS secara Umum dan Khusus
untuk Perempuan
• Mudah memperoleh akses layanan kesehatan,
biaya pengobatan semakin murah. Kini
semakin ingin tahu kondisi kesehatan karena
biaya pemeriksaan dan pengobatan
ditanggung BPJS.
• Semakin mudah memperoleh layanan
kesehatan untuk periksa kandungan/rahim,
persalinan, kanker payudara, kanker serviks,
USG, Check Lab, perawatan bayi baru lahir.
18. Pelayanan KesPro yang Ditanggung
BPJS
• Konsultasi masalah menstruasi,
• Gangguan haid,
• Periksa kehamilan,
• Persalinan,
• Kanker payudara,
• Kanker serviks,
• USG,
• Operasi/pengangkatan rahim.
.
Pelayanan Cukup Baik/Baik hanya saja untuk
memperoleh layanan menunggu terlalu lama
dan waktu layanan bersaman dengan waktu
belajar/sekolah.
19. Alasan Menggunakan BPJS untuk Pelayanan Kespro
dan Jenis Layanan yang Pernah Dimanfaatkan
• Di samping menghemat biaya/tanpa biaya juga
bisa periksa sewaktu-waktu dan akses ke tempat
layanan mudah.
• Karena sudah punya BPJS ya kenapa tidak dipakai.
Daripada harus bayar tunai sekaligus, belum
tentu ada duitnya.
• Untuk pemeriksaan organ intim, mengatasi sakit
perut waktu haid, haid nggak tepat waktu dan
lancar, USG karena keluhan sakit pada bagian
perut dan pinggang waktu menstruasi.
20. Pelayanan KesPro Tidak Peka Gender
• Masih disatukan dalam penanganan pelayanan
KesPro dengan penanganan lainnya, demikian
juga dengan tenaga medis/kesehatan;
• Belum memperhatikan kepentingan/kebutuhan
perempuan dikarenakan masih sering ditemui
tidak tersedianya ruang khusus – tidak adanya
privacy (jaminan kerahasiaan);
• Seringkali perempuan malu, risih bila ditangani
tenaga medis Laki-laki.
21. INTERNET
Informasi tentang KesPro
Kakak kandung perempuan yang
pernah mengalami gangguan/sakit
Organ Reproduksi
Teman dan Teman yang pernah
mengalami gangguan/sakit terkait
Organ Reproduksi
Bidan; petugas kesehatan waktu
layanan KesPro
Guru Sekolah
Belum pernah; masih asing
dengan Kesehatan
Reproduksi
22. Jenis Informasi
• Merawat organ intim sejak masih remaja agar
terhindar jamur.
• Olah raga teratur agar menstruasi teratur dan
tidak sakit perut.
• Cara penanganan menstruasi yang tidak
teratur.
• BPJS bisa digunakan untuk layanan KesPro.
23. Pelayanan KesPro oleh Provider
• Layanan sudah baik sesuai prosedur. Hanya
saja waktu layanan tidak tepat (waktu praktek
tidak sesuai dengan yang telah ditentukan).
Antrian yang belum teratasi/nambah banyak.
• Bidan senior jauh lebih ramah, daripada
bidan-bidan baru.
• Bidan/Perawat lama penanganan.
• Di samping mendahulukan pasien non BPJS,
waktu periksa pengguna BPJS lebih cepat.
24. Saran untuk BPJS terkait KesPro Remaja
• Harus ditambah cakupan Sosialisasi tentang BPJS dan
KesPro baik media maupun ragam layanan KesPro (banyak
remaja tidak tahu tentang Kespro).
• Penambahan alokasi dana dan program untuk promotif dan
preventive KesPro dan Seksual.
• Ada ruang khusus untuk Layanan KesPro dan Seksual serta
tenaga medis dan kesehatan.
• Memberi sanksi tegas pada penyedia layanan bila
ditemukan tenaga medis, tenaga kesehatan yang
mempersulit peserta BPJS.
• Meningkatkan cara pengelolaan penerima layanan hingga
tidak lagi perlu menunggu dalam memperoleh layanan dan
peningkatan kapasitas petugas untuk memberi layanan
rawat jalan, rujukan, rawat inap.
25. Rekomendasi Policy atas Temuan Penelitian
• Penyediaan saluran informasi - daring maupun
luring - Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Remaja yang inklusi, ramah remaja, dan menarik.
• Rekruitment dan Pelatihan remaja kader KesPro
dan Seksual Remaja di tiap desa - mirip Bidan
Desa - bertangungjwab untuk menjalankan dan
mengembangkan Program PKPR (Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja) melalui anggaran
puskesmas.
26. Rekomendasi Policy atas Temuan Penelitian
• JKN mensyaratkan Puskesmas untuk mengadakan
layanan KesPro dan Seksual yang dijamin
kerahasiaan, lokasi yang sesuai dan jam operasi
yang tidak kaku, petugas kesehatan ramah dan
assertive, serta ketersediaan layanan klinis yang
komprehensif.
• Revitalisasi standarisasi pelayanan - pedoman
pemberian pelayanan kesehatan – serta
mengutamakan aspek promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan aspek kuratif dan
rehabilitatif.
27. EVALUASI PASCA LAPANG
• Instrumen pengumpul data sangat membantu;
jelas, terarah, dan terstruktur.
• Hanya saja menggunakan instrumen bisa
mengarahkan mirip dengan kuesioner.
• Ada beberapa pertanyaan yang membuat
informan “bingung” karena informasinya yang
diinginkan hampir sama atau sama dengan
pertanyaan sebelumnya yang sudah ditanyakan
(walaupun sebenarnya jawabannya lebih
mendalam).