2. Meningitis adalah infeksi pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang (meninges).
Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri,virus, jamur atau parasit.
Insiden kasus meningitis bervariasi mulai kasus rendah yang terjadi di Eropa dan
Amerika Utara (1 kasus per 100.000) hingga kasus tinggi di Afrika (800 hingga
1.000 kasus per 100.000)
Di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan, pada 2010 jumlah kasus
meningitis secara keseluruhan mencapai 19.381 orang dengan rincian laki-laki
12.010 pasien dan wanita 7.371 pasien
Pemeriksaan Radiologi seperti CT Scan merupakan modalitas yang penting
dalam mendiagnosis meningitis
Pendahuluan
3. Laporan Kasus
Identitas
Nama : Ny.S
JK : Perempuan
Umur : 70 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Muaro Jambi
MRS : 07 Juni 2022
Keluhan utama: Penurunan
Kesadaran post kejang sejak ±
1 jam SMRS
4. RPS
3 hari SMRS
• Demam dan nyeri
kepala terus menerus
dan tidak membaik
walaupun diberi obat
• Batuk (-), pilek(-),
sesak nafas (-), mual
dan muntah (-), tanda
perdarahan(-),BAK
dan BAB dirasa DBN.
1 jam SMRS
• Pasien mengalami
kejang sebanyak 1
kali, kejang
berlangsng beberapa
menit saja, kejang
dialami seluruh
tubuh, setelah kejang
pasien lemas dan
kemudian tidak sadar
5. Riwayat
Penyakit
Dahulu
Riw Keluhan
serupa (-)
Riw Hipertensi
(-)
Riw DM (-)
Riw. TB (-)
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Riw Keluhan
serupa (-)
Riw Hipertensi
(-)
Riw DM (-)
Riwayat sosial
ekonomi
Os merupakan
pensiunan
PNS
6. Pemeriksaan Status Generalisata
Keadaan Umum : Penurunan Kesadaran
Keadaan Sakit : Sedang
Kesadaran : GCS 12 (E3V4M5)
TD : 107/71 mmHg
Denyut jantung :124 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit,
Suhu : 38.5 0C
SPO2 : 96%
Pemeriksaan Tanda Vital
7. Kepala
• Bentuk : Normocephal
• Mata : Cekung (-/-), CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, RC (+/+)
• Hidung : Bentuk normal, secret minimal (+/+), perdarahan (-), pernafasan cuping hidung (-)
• Telinga : serumen (+) minimal, perdarahan (-), tinitus(-)
• Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-)
Leher
• KGB : tidak ada pembesaran
Kulit
• Ruam (-), hiperpigmentasi (-), turgor kembali cepat
PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
8. 1. Pulmo
Inspeksi : Bentuk normal, simetris, retraksi (-)
Palpasi : fremitus taktil sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor kanan dan kiri
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+) rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tampak di ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas kiri jantung ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung ICS V linea parasternal dextra
Batas atas jantung ICS II linea parasternal dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Aukultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), ballotement (-)
Perkusi : Timpani
19. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak
Meningitis serosa
Meningitis Purulenta
Berdasarkan mikroorganisme penyebab
Virus
Bakteri
Jamur
Klasifikasi dan etiologi
29. Os datang dengan keluhan penurunan kesadaran 1 jam SMRS.sebelum
itu os mengalami kejang sebanyak 1x, kejang terjadi hanya beberapa menit saja
dan kejang terjadi pada seluruh tubuh. keluhan juga disertai dengan demam dan
nyeri kepala sejak 3 hari SMRS
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan GCS 12 dan Pemeriksaan rangsang
meningen seperti kaku kuduk, brudzinski I, brudzinski II, dan kernig (+). Pada
pemeriksaan lain tidak didapatkan adanya kelainan.
Pada pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan kesan
leukositosis. Pada pemeriksaan elektrolit didapatkan hiponatremia, hypokalemia,
hipokloremi. Pada pemeriksaan radiologi berupa foto thorax didapatkan corakan
bronkovaskular tampak meningkat dan tampak infiltrat pada basal paru kanan.
Pada pemeriksaan radiologi berupa CT Scan didapatkan sulsi tampak agak
melebar, gray and white matter differensiasi tidak tegas
Analisa Kasus
30. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang maka diagnosis pasien adalah suspect meningitis dan diperlukan CT
Scan kontras dan pungsi lumbal untuk memastikan diagnosis tersebut.
Untuk mengatasi keluhannya, Os telah diberikan serangkaian terapi non-
farmakologi serta terapi farmakologi seperti Pemasangan kateter urin, Mencukupi
kebutuhan cairan dan nutrisi, IVFD NaCL 0,9 % 20 tetes/ menit, Inj.
Dexamethasone 4x10 mg, Inj. Cefotaxime 4 x 2 g, Paracetamol infus 4x500 mg
31. Meningitis merupakan peradangan atau inflamasi pada selaput
otak (meninges). Meningitis terjadi karena berbagai penyebab,
dimana penyebab terbanyak adalah virus dan bakteri serta jamur.
Gejalanya mayoritas serupa seperti nyeri kepala yang dapat
menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku,
kesadaran menurun, tanda kernig dan brudzinsky positif, demam
yang tinggi, pilek, mual, muntah, serta kejang. Sehingga perlu
dilakukan diagnosis yang segera dan manajemen terapi yang
sesuai untuk menghentikan perjalanan penyakit dan mencegah
timbulnya komplikasi.
Kesimpulan