1) Tulisan ini membahas karakteristik dan keterampilan pembelajar online di pendidikan tinggi yang berbeda dari karakteristik pembelajar jarak jauh tradisional. Pembelajar online saat ini lebih muda, beragam, dan menekankan kolaborasi serta interaksi sosial dibanding pembelajar jarak jauh masa lalu.
Perancangan Diklat/Training Berbasis e-Learning di PerusahaanDjadja Sardjana
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan diklat berbasis e-learning yang mencakup persiapan sumber daya manusia, infrastruktur, konten, dan pengelolaan diklat secara keseluruhan."
Sistem pendidikan baru SPN21 selaras dengan visi 2035 negara untuk mencapai rakyat yang berpelajaran dan berkemahiran tinggi, dengan kualiti kehidupan yang tinggi dan ekonomi yang dinamik. SPN21 direka untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar negara tidak ketinggalan. Sistem ini menggalakkan pembelajaran aktif di mana pelajar tidak hanya mendengar tetapi terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran E-Learning Berbasis WebRahmat Hidayat
Model pembelajaran e-learning berbasis web yang dirangkum dalam dokumen tersebut menjelaskan beberapa komponen penting dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi, termasuk modus belajar, dukungan teknologi informasi untuk mendukung modus belajar, dan contoh aplikasi seperti virtual laboratory dan sistem manajemen pembelajaran daring.
E-learning di Malaysia masih terbilang baru dibandingkan negara lain. Tiga tantangan utama
pelaksanaannya adalah akses internet yang mahal dan tidak merata, kekurangan bahan ajar
bahasa Melayu, serta biaya tinggi untuk infrastruktur dan perawatan peralatan.
Dokumen tersebut memberikan definisi e-learning sebagai sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi komputer dan internet untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dokumen tersebut juga membahas model-model e-learning, keuntungan e-learning, teknologi pendukungnya, serta perbandingan antara e-learning sinkronus dan asinkronus.
Perancangan Diklat/Training Berbasis e-Learning di PerusahaanDjadja Sardjana
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan diklat berbasis e-learning yang mencakup persiapan sumber daya manusia, infrastruktur, konten, dan pengelolaan diklat secara keseluruhan."
Sistem pendidikan baru SPN21 selaras dengan visi 2035 negara untuk mencapai rakyat yang berpelajaran dan berkemahiran tinggi, dengan kualiti kehidupan yang tinggi dan ekonomi yang dinamik. SPN21 direka untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar negara tidak ketinggalan. Sistem ini menggalakkan pembelajaran aktif di mana pelajar tidak hanya mendengar tetapi terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.
Model Pembelajaran E-Learning Berbasis WebRahmat Hidayat
Model pembelajaran e-learning berbasis web yang dirangkum dalam dokumen tersebut menjelaskan beberapa komponen penting dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi, termasuk modus belajar, dukungan teknologi informasi untuk mendukung modus belajar, dan contoh aplikasi seperti virtual laboratory dan sistem manajemen pembelajaran daring.
E-learning di Malaysia masih terbilang baru dibandingkan negara lain. Tiga tantangan utama
pelaksanaannya adalah akses internet yang mahal dan tidak merata, kekurangan bahan ajar
bahasa Melayu, serta biaya tinggi untuk infrastruktur dan perawatan peralatan.
Dokumen tersebut memberikan definisi e-learning sebagai sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi komputer dan internet untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dokumen tersebut juga membahas model-model e-learning, keuntungan e-learning, teknologi pendukungnya, serta perbandingan antara e-learning sinkronus dan asinkronus.
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen e-learning, dan sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif di perguruan tinggi. E-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama infrastruktur, sistem aplikasi, konten, serta pengajar dan mahasiswa. Sumber daya pentingnya adalah kerjasama ant
E-learning merupakan pengajaran dan pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet dan intranet. Terdapat tiga teori belajar utama yang mendasari e-learning yaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Kendala utama e-learning adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web, mulai dari perkembangan teknologi informasi dan internet yang mempengaruhi sistem pendidikan, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh berbasis web, fungsi website, karakteristik pembelajaran berbasis web, tipe-tipe pembelajaran berbasis web, serta tahapan pengembangan model pembelajaran berbasis web.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, komponen, efektivitas, dan manfaat e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa, dimana e-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan secara mandiri dan fleksibel.
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)felikstevanus
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang pengantar e-learning yang mencakup pengertian, tujuan, karakteristik, model, dan teknologi pendukung e-learning. Secara ringkas, e-learning adalah pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet untuk menyampaikan materi pembelajaran secara mandiri tanpa harus bertemu secara langsung.
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...SeptianCahyo10
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai pengertian e-learning, sejarah, komponen, dan perbandingan antara synchronous dan asynchronous e-learning. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa e-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi elektronik seperti internet untuk proses pembelajaran.
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Ellya Yasmien
Dokumen tersebut membahas pengertian, komponen, efektivitas, dan manfaat e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Secara singkat, e-learning adalah pembelajaran berbasis elektronik yang memungkinkan fleksibilitas belajar dan meningkatkan interaksi serta efisiensi proses pembelajaran.
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserBagus Prastya
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran e-learning berbasis web dan browser. E-learning adalah pembelajaran menggunakan teknologi elektronik untuk menyampaikan materi pembelajaran dan interaksi. E-learning mendukung pembelajaran konvensional dengan menambah konten dan teknologi pendidikan. Karakteristik e-learning adalah memanfaatkan teknologi elektronik, komputer, bahan ajar mandiri, dan administrasi pembelajaran yang tersedia se
Makalah ini membahas tentang e-learning dengan 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang definisi, sejarah perkembangan, karakteristik, fungsi, dan kelebihan serta kekurangan e-learning dengan menggunakan teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh secara elektronik.
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...RamaNurrajib
Dokumen tersebut merangkum pengertian e-learning, sejarah perkembangannya sejalan dengan teknologi, komponen-komponennya seperti sistem dan aplikasi, konten, serta infrastruktur yang mendukung. E-learning dijelaskan sebagai sistem pembelajaran berbasis teknologi yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh secara online atau offline menggunakan perangkat elektronik.
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenAchmatNurfauzi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, sejarah perkembangan e-learning sejak tahun 1990-an hingga saat ini, komponen-komponen pendukung e-learning seperti sistem dan aplikasi, konten, serta infrastruktur yang mendukung pelaksanaan e-learning.
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...Djadja Sardjana
E-learning or electronic learning is now increasingly recognized as one way to overcome the problem of education, both in the developed countries and in developing countries. Many people use the term different with e-learning, but in principle e-learning is learning to use electronic services as a means of help. The main vehicle in the development of human resources is education and training. But when watching the situation geography, socio-economic and cultural diversity of Indonesia, it is clear that it was not adequate anymore when only relying on the ways of traditional solutions alone.
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangibleDjadja Sardjana
Makalah ini membahas pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible. Pembiayaan pendidikan perlu mempertimbangkan sumber daya tangible seperti sarana prasarana dan dana, serta sumber daya intangible seperti SDM dan kemampuan kerjasama. Makalah ini juga menjelaskan tujuan dan manfaat pendidikan secara tangible dan intangible meliputi pembentukan karakter, pengetahuan, dan pertumbuhan pribadi.
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen e-learning, dan sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif di perguruan tinggi. E-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama infrastruktur, sistem aplikasi, konten, serta pengajar dan mahasiswa. Sumber daya pentingnya adalah kerjasama ant
E-learning merupakan pengajaran dan pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet dan intranet. Terdapat tiga teori belajar utama yang mendasari e-learning yaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Kendala utama e-learning adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web, mulai dari perkembangan teknologi informasi dan internet yang mempengaruhi sistem pendidikan, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh berbasis web, fungsi website, karakteristik pembelajaran berbasis web, tipe-tipe pembelajaran berbasis web, serta tahapan pengembangan model pembelajaran berbasis web.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, komponen, efektivitas, dan manfaat e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa, dimana e-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan secara mandiri dan fleksibel.
Tugas sistem informasi manajemen feliks 43218110078 (14)felikstevanus
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang pengantar e-learning yang mencakup pengertian, tujuan, karakteristik, model, dan teknologi pendukung e-learning. Secara ringkas, e-learning adalah pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet untuk menyampaikan materi pembelajaran secara mandiri tanpa harus bertemu secara langsung.
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Pengenalan...SeptianCahyo10
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai pengertian e-learning, sejarah, komponen, dan perbandingan antara synchronous dan asynchronous e-learning. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa e-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi elektronik seperti internet untuk proses pembelajaran.
Sim 14 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, pengenalan e-learning...Ellya Yasmien
Dokumen tersebut membahas pengertian, komponen, efektivitas, dan manfaat e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Secara singkat, e-learning adalah pembelajaran berbasis elektronik yang memungkinkan fleksibilitas belajar dan meningkatkan interaksi serta efisiensi proses pembelajaran.
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserBagus Prastya
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran e-learning berbasis web dan browser. E-learning adalah pembelajaran menggunakan teknologi elektronik untuk menyampaikan materi pembelajaran dan interaksi. E-learning mendukung pembelajaran konvensional dengan menambah konten dan teknologi pendidikan. Karakteristik e-learning adalah memanfaatkan teknologi elektronik, komputer, bahan ajar mandiri, dan administrasi pembelajaran yang tersedia se
Makalah ini membahas tentang e-learning dengan 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang definisi, sejarah perkembangan, karakteristik, fungsi, dan kelebihan serta kekurangan e-learning dengan menggunakan teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh secara elektronik.
Tugas sim, rama nurrajib, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenalan e learn...RamaNurrajib
Dokumen tersebut merangkum pengertian e-learning, sejarah perkembangannya sejalan dengan teknologi, komponen-komponennya seperti sistem dan aplikasi, konten, serta infrastruktur yang mendukung. E-learning dijelaskan sebagai sistem pembelajaran berbasis teknologi yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh secara online atau offline menggunakan perangkat elektronik.
324160 tugas sim, achmat nurfauzi, yananto mihadi putra, se, m.si., pengenAchmatNurfauzi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, sejarah perkembangan e-learning sejak tahun 1990-an hingga saat ini, komponen-komponen pendukung e-learning seperti sistem dan aplikasi, konten, serta infrastruktur yang mendukung pelaksanaan e-learning.
Paper on sub-theme: “E-Learning” of " International Conference on Open Source...Djadja Sardjana
E-learning or electronic learning is now increasingly recognized as one way to overcome the problem of education, both in the developed countries and in developing countries. Many people use the term different with e-learning, but in principle e-learning is learning to use electronic services as a means of help. The main vehicle in the development of human resources is education and training. But when watching the situation geography, socio-economic and cultural diversity of Indonesia, it is clear that it was not adequate anymore when only relying on the ways of traditional solutions alone.
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangibleDjadja Sardjana
Makalah ini membahas pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible. Pembiayaan pendidikan perlu mempertimbangkan sumber daya tangible seperti sarana prasarana dan dana, serta sumber daya intangible seperti SDM dan kemampuan kerjasama. Makalah ini juga menjelaskan tujuan dan manfaat pendidikan secara tangible dan intangible meliputi pembentukan karakter, pengetahuan, dan pertumbuhan pribadi.
Manajemen Stratejik dan Manajemen Mutu Terpadu Bapinger UniversityDjadja Sardjana
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta wewenang yang dimiliki, BAPINGER UNIVERSITY telah menyusun rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015. Rencana Strategis tersebut disusun dengan memperhitungkan potensi
yang dimiliki universitas, kelemahan yang masih dihadapi, tantangan dan peluang yang mungkin timbul. Dokumen ini menguraikan Rencana Strategis yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
Paper Seminar Nasional Widyatama: Penerapan Techno Economy Pada Ukm Di Indone...Djadja Sardjana
Teks tersebut membahas penerapan model bisnis Grameen Telecom di Bangladesh untuk memberikan akses telematika di pedesaan melalui program Village Phone. Grameen Telecom bekerja sama dengan Grameen Bank untuk memberikan pinjaman kepada anggotanya untuk menjadi operator telepon desa serta mendukung pelatihan dan operasionalnya. Model ini dianggap berpotensi untuk diterapkan pada UKM di Indonesia khususnya layanan pedesaan.
ICBEM2012: Knowledge Management for Small and Medium Enterprises to Win the C...Djadja Sardjana
Small medium enterprises (SMEs ) has been an active part in various improvements in the economy in a country. Globalization is an era that is inevitable. Today, all nations are competing to be the leader in the era of competition. One way is to create competitiveness through the implementation of Knowledge Management in SMEs . To go on such a needed institution building measures approach towards SMEs to understand the problems of the mastery of knowledge to businesses, especially those related to knowledge management efforts.
Process of Creative Regeneration: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
Process of Creative Regeneration:
Edward de Bono suggests that you could choose a set of simple nouns at random from the dictionary and then work towards the the desired subject matter through random association.
Universitas Pendidikan Indonesia
Sekolah Pasca Sarjana
Program Studi Administrasi Pendidikan
Tugas Makalah:“Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan”
Dasar Administrasi Pendidikan (AP701)
Dosen: Prof.Dr.H. Djam’an Satori, MA.
Mahasiswa: Djadja Sardjana - 0907904
Creative Management: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
Creative management aims to transform
organisations through changing the way they are run, by trying to open up the climate and management style, increase participation and grant employees more freedom as to how things are accomplished, e.g. new product
development.
Project ManagementOf Telecom Project A Case StudyDjadja Sardjana
For ease of comprehension, study on the development of passive infrastructure has been designed to first present the theoretical concepts and then correlating them to actual applications in the field by applying them into examples. Topics include scope of work, project planning, contractual terms of conditions, monitoring and controlling of project quality control, risk management, warehouse management, operation and maintenance.
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogAde Fathurahman
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar geografi siswa kelas 12 melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan blog, Facebook, Quipper dan YouTube. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran konsep wilayah dan tata ruang."
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...FaizalRisdianto1
Dokumen tersebut membahas persepsi mahasiswa Indonesia terhadap pembelajaran tatap muka, pembelajaran daring, dan blended learning. Dokumen menjelaskan manfaat dari ketiga metode pembelajaran tersebut berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh 243 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Secara umum dokumen merekomendasikan penerapan blended learning yang menggabungkan unsur tatap muka dan daring sebagai metode pembelajaran yang paling efektif.
Proposal Kebijakan Distance+E Learning Perguruan Tinggi .By.Djadja Sardjana.0...Djadja Sardjana
Universitas Pendidikan Indonesia,
Sekolah Pasca Sarjana,
Program Studi Administrasi Pendidikan
Tugas Makalah:
“Proposal Kebijakan
E-learning Perguruan Tinggi
dalam Strategi Manajemen Pendidikan”
Kuliah: Analisis Kebijakan Pendidikan (AP901)
Dosen: Prof.Dr.H. Nanang Fattah, M.PD.
Mahasiswa: Djadja Sardjana - 0907904
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran online berbasis wiki yang mengadopsi pendekatan crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi.
2. Wiki dianggap sesuai untuk pembelajaran orang dewasa karena memungkinkan partisipasi aktif mahasiswa secara mandiri.
3. Crowdsourcing diharapkan dapat memotivasi mahasiswa secara intrinsik untuk berkontribusi dalam pembelajaran kolabor
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web (e-learning) sebagai salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Dibahas mengenai konsep, fungsi, manfaat, cara memilih metode, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web. Tujuannya adalah agar pembaca memahami konsep dan penerapan pembelajaran berbasis web di sekolah.
Model dan strategi Blended learning and flipped classroomhimabioummy
Blended learning merupakan pendekatan pembelajaran yang mencampurkan pembelajaran tatap muka secara konvensional dengan pembelajaran daring menggunakan teknologi. Blended learning memanfaatkan keunggulan teknologi informasi untuk memperkaya pembelajaran siswa dengan sumber belajar yang lebih luas tanpa meninggalkan bimbingan langsung guru. Strategi flipped classroom juga dapat diterapkan dalam blended learning dengan memberikan instruksi awal melal
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web. Secara umum dibahas mengenai konsep, fungsi, manfaat, metode, dan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web. Dokumen ini juga membandingkan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis web.
1. Pembelajaran berbasis web merupakan pembelajaran yang memanfaatkan website yang bisa diakses melalui internet.
2. E-learning meliputi pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, dan kelas virtual.
3. Pembelajaran berbasis web memiliki kelebihan seperti fleksibilitas waktu dan tempat belajar, tetapi juga kelemahan seperti ketergantungan pada motivasi siswa dan akses internet.
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkMbakyu Sarah
Portal web komunitas guru online dirancang untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dengan memfasilitasi pertukaran informasi pembelajaran antar guru, walaupun terpisah geografis. Media ini telah diuji oleh pakar dan secara terbatas, menunjukkan hasil positif sebagai sarana kolaborasi antar guru dan pembelajaran siswa. Diharapkan media ini dapat meningkatkan mutu pendidikan secara merata.
Modul ini membahas tentang pembelajaran berbasis web sebagai salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Modul ini menjelaskan konsep, fungsi, manfaat, cara memilih metode, serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web."
Pengembangan SDM Pertanian Berbasis TIK Dalam Rangka Mengantisipasi MEA (Masy...Djadja Sardjana
1. Dokumen tersebut membahas pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
2. Knowledge management dan e-learning diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan SDM pertanian agar dapat bersaing di era globalisasi.
3. Model Lembaga Manajemen Pengetahuan dan Pembelajaran SDM Pertanian (L
Digitalization of Learning and Knowledge Management on Corporate Djadja Sardjana
Growing importance of knowledge and learning:
- Changing learning models from formal training to coaching, on-the-job learning, to communities… using variety of e-learning and KM tools
- Knowledge Management focus on access to learning resources and collaboration
- Human Resources development learning as a tool for performance improvement decentralising responsibility for learning
focus on formal learning models
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management & e-Learning di PerusahaanDjadja Sardjana
Konsep, Model dan Pengembangan Knowledge Management dan E-Learning di Perusahaan
This document discusses concepts, models, and development of knowledge management and e-learning in companies. It begins with an introduction to the speaker and their background. It then covers topics such as the role of human capital and human resource management, knowledge management processes, learning organizations, and linking knowledge management and e-learning to corporate strategies. Examples of knowledge management initiatives at various companies are also provided.
Corporate Learning Toward Corporate University (Pembelajaran Menuju Universit...Djadja Sardjana
Corporate University menyelenggarakan aktivitas berupa pembelajaran dalam kelas maupun jarak jauh untuk pengembangan eksekutif, perencanaan suksesi, pengelolaan pengetahuan (knowledge management), perekrutan strategis dan orientasi, dan lain-lain
Bisa bersifat pembelajaran, pengetahuan, dan kebijaksanaan, baik secara individual dan organisasional.
Fokus utama kegiatan Corporate University adalah individual, tetapi organisasi juga mendapatkan proses pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
Globalisasi ==> Sebuah era yang tidak
dapat dihindari:
- Semua bangsa sedang bersaing
untuk menjadi yang terdepan
dalam era persaingan.
- Setiap bangsa dituntut untuk
memiliki daya saing yang tinggi
- Ditandai kemampuan SDM yang andal,
penguasaan pengetahuan yang tinggi,
dan penguasaan perekonomian global
TechnoEduPreneur 30 Mei 2013 Higher Education 21st Century Learning Djadja Sardjana
Future Paradigms in the Education:
- Strong impact of the birth of globalization will result in a change in management strategy of education and training
- For that requires knowledge of education and learning methods are new
- The structure of skills and knowledge to support changing lifelong learning and continuous learning that serves to prepare peoples to meet the demands or institution interests
Seminar TechnoEduPreneur 1 Juni 2013: "Tantangan dan Kesempatan Yang Kita Had...Djadja Sardjana
Untuk dapat bersaing dan cepatnya perkembangan teknologi serta perubahan life style, dibutuhkan tenaga kerja yang berkompeten.
Masalah utama pengangguran ditingkat sarjana atau lulusan perguruan tinggi:
- Rendahnya mahasiswa yang berminat membuka usaha dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
- Peranan dunia industri/usaha dan UKM dalam melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi masih belum optimal.
- Pengelolaan bisnis UKM masih lemah.
Seminar 39 jam nonstop membahas tentang teknik kreatif menjalankan usaha, proses kreatif, dan pengantar creativepreneurship. Seminar ini menyoroti pentingnya kreativitas dalam berwirausaha dan mengantisipasi perubahan global.
Human Capital Development & Future Learning for BCADjadja Sardjana
This document discusses human capital development and the role of human resource management in future learning for BCA. It covers several key topics:
1. It defines human capital and discusses how knowledge, skills, abilities, and experiences make up human capital.
2. It outlines new imperatives for human resource management, including building strategic capability, managing new roles, and expanding boundaries.
3. It discusses how information technology can support learning through various modes like listening, reading, discussing ideas, and practicing.
4. It emphasizes the importance of context, champions, capacity building, and change for successful e-learning implementation.
Ethics:
Is the consensusally accepted standards of behavior for an occupation, trade, or profession
Morality:
Is the precepts of personal behavior based on religious or philosophical grounds
.
Law:
- Formal codes that permit or forbid certain behavior
- May of may not enforce Ethics or morality
Code of Ethics:
Specifies how an organization expects its employees to behave while on the job
Basic Concept of Strategy & Strategic Management Djadja Sardjana
The document provides an overview of basic concepts in strategy and strategic management. It discusses key strategic questions around where a company is currently, where it wants to go, and how it will get there. The document defines strategy and explains that it consists of competitive moves and approaches used by managers. It also discusses the importance of strategy in providing direction and competitive advantage for a company. The document outlines different levels of strategy from corporate to business to functional strategies. It emphasizes that good strategy plus good execution is important for managerial and company success.
Policy Making and Decision Making in EducationDjadja Sardjana
What is Policy?
Decision makers, who are used to depending on their past experiences, must make decisions and take actions in the rapidly changing world we face today. In this turbulent environment, the ability to successfully view the current situation through the traditional "good judgment" viewpoint is weakened through increasing external noise (a multitude of information sources on multiple topics) and changing paradigms of how we think about social, cultural, organizational and economic issues, creating internal noise within our prevailing mental models. These noises skew our perception of what is really happening in the world. In addition to facing this constant flux, leaders are being asked to choose the path to the future as well as to explain exactly how they plan to get there. Before putting a stake in the sand, leaders begin by developing and testing hypotheses about possible scenarios, and then eliminate numerous courses of action until a small set of viable choices remain. Once the decision to act is made, the communication of the new initiatives begins. The results of these initiatives usually produce some expected behavior, but almost always, much to our surprise, our actions produce unexpected behavior as well, that once again changes our situation. And so it goes…
Kebijakan Pembelajaran Dengan e-Learning di Lembaga PendidikanDjadja Sardjana
Kebijakan Pengembangan Lembaga Pendidikan:
1. Kebijakan antara Lembaga Pendidikan, masyarakat dan pemerintah didasarkan kepada suatu keinginan proses peningkatan kualitas pendidikan dengan sumber daya yang ada.
2. Lembaga Pendidikan menangkap esensi kebijakan makro pendidikan untuk kemudian melalui proses perencanaan, harus merumuskannya ke dalam kebijakan mikro dalam bentuk program-program prioritas sesuai visi dan misinya
3. Lembaga Pendidikan menjadi mandiri tetapi masih dalam kerangka acuan kebijakan nasional yang memadai, memiliki tanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan masyarakat.
>>Penerapan Pembelajaran Dengan Media Baru tidak hanya menambahkan sesuatu, tetapi mengubah segalanya. Sistem baru biasanya melawan sistem yang sudah ada. Hal ini bersaing dengan waktu, uang, perhatian, prestise, dan pandangan dunia pendidikan<<
Management Creativity and Its Form: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
The concept of creativity has been around long before management speak in many disciplines (the term has16th century etymological origins). For example:
# In Mathematics – as the art of making useful combinations from an almost infinite number of possible useless combinations
# In Philosophy – especially connected with serendipity (which is
not pure luck or chance) but results from identifying 'matching
In Philosophy – especially connected with serendipity (which is not pure luck or chance) but results from identifying 'matching pairs' of events that are subsequently put to practical use.
Baudrillard uses the analogy of the billiard game – playing off the cushion – to characterise the rebounding and richocheting nature of actions and ideas.
# Business examples of such a process can be found under the topic “innovation” and include the invention of the Swatch (new combinations or “pairings” of technologies developed in other
industries).
The Creative Manager: Lecture on Corporate CreativityDjadja Sardjana
Frontline workers see a great many problems and opportunities that their managers don’t. Today, most leaders either don’t realize the full power of employee ideas or have never learned power of employee ideas or have never learned
how to tap them effectively. To be truly excellent, innovative, lean or effective at execution, you have to be able to capture and implement large numbers of employee
ideas.
ACFTA Trickle Down Effect: ICT Education Roles on Human Resources Readiness...Djadja Sardjana
• The knowledge-driven economy continues to be
characterized by a rapidly changing and pervasive characterized by a rapidly changing and pervasive
information infrastructure.
• The Internet and its accompanying applications # e-
Business platforms, interactive experiences with new forms of content, sophisticated consumer devices, leading-edge information technology # are all elements of the digital economy.
==> Heavily supported by prominent
ICT Education Institution
Comlabs-ITB Service Excellence for Institution or CompanyDjadja Sardjana
The document discusses strategies for service excellence at ComLabs. It outlines a six step strategy: 1) Plan - Preparing for change through analysis and design. 2) Deliver - Focus on on-time and on-budget delivery. 3) Support - Providing day-to-day customer care. 4) Operate - Allowing focus on core operations. 5) Evolve - Exploring new opportunities. 6) Control - Using project management. It also discusses seven habits and seven barriers of successful customer-focused companies.
Dokumen tersebut membahas kerja sama antara Bapinger Education dan Medresa dalam penerapan pendidikan online. Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bapinger help desk procedure, log book & reportDjadja Sardjana
The document outlines procedures for a help desk, including defining different priority levels for issues, an escalation process, use of a log book to track issues, and templates for problem reports. It describes categorizing problems based on priority, the flow of reporting and resolving issues, minimum information to include in the log book, and samples of a problem summary report.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. “Karakteristik dan Implikasi Pedagogis
Online Learner Pendidikan Tinggi”
A. Pendahuluan
Karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) dewasa ini sangat berbeda dengan
karakteristik pembelajar pada sistem pendidikan jarak jauh klasik. Pembelajar jarak jauh
dengan memanfaatkan jasa teknologi internet lebih memanfaatkan jaringan komunikasi sosial
(social collaborative network for learning). Pembelajar Online (Online Learner), yang
merupakan karakteristik pembelajar abad 21 juga harus memiliki beberapa keterampilan
diantaranya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan dialogis, keterampilan evaluasi diri
maupun kelompok, dan keterampilan refleksi.
Oleh karena karakteristik tersebut, maka membawa implikasi terhadap aspek pedagogis
pada Pembelajaran Online (Online Learning). Untuk mengoptimalkan atau memfasilitasi
karakteristik Pembelajar Online (Online Learner) tersebut, maka model pembelajaran harus
bersifat eksploratoris dan juga dialogis dengan memanfaatkan tool-tool komunikasi berbasis
internet yang semakin pesat dan powerful saat ini.
Penelitian sampai saat ini belum terkumpul untuk profil tipikal para pelajar online.
Meskipun beberapa karakteristik situasional, afektif, dan demografis dapat memotong ini
pelajar penduduk, apa yang tampaknya lebih umum adalah sifat berubah atau muncul para
pelajar online dan keragaman gaya belajar dan perbedaan generasi diwakili. Situasi ini
membawa implikasi pedagogis cukup untuk rancangan lingkungan belajar online dan
memerlukan review penelitian untuk menentukan karakteristik dan keterampilan peserta didik
online muncul. Menentukan karakteristik dan kebutuhan pendidikan para pelajar online belum
tentu menjamin kesuksesan dalam kursus pendidikan jarak jauh atau program (Galusha, 1997).
Itu bisa, bagaimanapun, secara signifikan membantu administrator, guru, dan desainer
instruksional memahami (a) yang cenderung berpartisipasi dalam belajar online, (b) apa faktor
atau motivator berkontribusi untuk sukses online pengalaman belajar, dan (c) potensi
hambatan detering beberapa siswa dari berpartisipasi dalam atau berhasil menyelesaikan
kursus online. Dalam rangka untuk lebih memahami karakteristik dan keterampilan dirasakan
para pelajar online dan yang mendasari motivasi dan kendala yang sukses dampak pengalaman
belajar online, penelaahan terhadap karakteristik peserta didik pendidikan tradisional atau
klasik jarak penting.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 2
3. B. Karakteristik Pembelajar Online Learning dalam Pendidikan Tinggi
Sebelumnya profil para pelajar online dapat ditelusuri dari pengaturan klasik pendidikan
jarak jauh (Misalnya, korespondensi atau belajar di rumah) di mana sebagian besar peserta
didik adlah orang dewasa dengan pekerjaan, sosial, dan komitmen keluarga (Hanson et al,
1997.). Studi Dewan Nasional Home (NHSC) yang didirikan pada tahun 1926 menginformasikan
tentang profil demografis mahasiswa dan siswa yang belajar di rumah (Lambert, 2000): "Usia
rata-rata mereka adalah 34 tahun, 66% adalah laki-laki, 25% memiliki gelar sarjana, lebih dari
50% telah memiliki beberapa pendidikan perguruan tinggi, dan lebih dari 75% adalah menikah
"(hal. 11). Siswa juga digambarkan mempunyai motivasi diri, berorientasi tujuan, dan disiplin
diri.
Konsep akademik siswa juga terbukti menjadi prediktor kunci untuk sukses dalam
pendidikan jarak jauh. Dille dan Mezack (1991) mempelajari profil dari siswa yang terdaftar di
telecourses (kursus yang disampaikan melalui televisi) dengan fokus pada lokus kontrol
(Internal / atribut keberhasilan dan kegagalan eksternal) dan gaya belajar (misalnya, verbal,
visual, atau kinestetik) sebagai prediktor keberhasilan antara siswa pendidikan perguruan tinggi
jarak jauh. Mereka menemukan bahwa lokus kontrol adalah prediktor yang bermakna terhadap
keberhasilan dan ketekunan dalam program pendidikan jarak jauh. Khususnya, siswa dengan
lokus internal kontrol (mereka yang punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas untuk
perilaku pribadi dan usaha) lebih mungkin berhasil (menerima nilai C atau lebih baik) dan
bertahan dalam “Telecourse” daripada siswa dengan lokus kontrol eksternal (orang-orang yang
punya atribut kesuksesan dan kegagalan pada tugas karena faktor eksternal atau tak terkendali
seperti keberuntungan).
Beberapa penelitian lain meneliti integrasi sikap mahasiswa, karakteristik kepribadian,
studi praktek, tingkat saja selesai, dan lainnya akademik, psikologis, dan “variabel social” untuk
mengidentifikasi hambatan dalam pendidikan jarak jauh dan menentukan penaksir
keberhasilan prestasi (misalnya, Bernt & Bugbee, Biner, Bink, Huffman & Dean, 1995; Fjortoff,
1995; Garland, 1993; Laube, 1992; Pugliese, 1994;Stone, 1992; 1993;). Secara keseluruhan hasil
studi tersebut menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki lokus kontrol internal yang
tinggi secara intrinsik termotivasi, ditambah dengan sikap positif dan harapan tinggi instruktur
kelas lebih mungkin berhasil untuk menyelesaikan gelar dalam program pendidikan jarak jauh.
Menariknya, gaya belajar individu tidak terbukti menjadi prediktor signifikan
kesuksesan. Dasar pemikirannya adalah bahwa pendidikan jarak jauh secara inheren
akomodatif untuk berbagai gaya belajar (Dille & Mezack, 1991). Temuan ini konsisten dengan
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 3
4. karakteristik pedagogis dan teknologi yang mendukung lingkungan belajar dan, dalam hal
tertentu, lingkungan belajar berbasis web atau online yang menekankan interaksi dan
kolaborasi. Lingkungan multimodal (dukungan audio, video, dan teks) seperti ini, menyediakan
ruang interaksi individu dan kelompok dengan format sinkron dan asinkron, dukungan
representasi isi linier dan nonlinier, dan menyediakan berbagai alat belajar untuk memenuhi
berbagai gaya pembelajaran individu. Brown (2000) menyatakan, "Kita perlu membandingkan
antara media pembelajaran dan bagaimana orang tertentu mempelajari suatu topik"(hal. 12).
1) Mengubah Sifat dari Pembelajar Online
Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun peserta didik pendidikan online/jarak
jauh punya saham terhadap karakteristik demografi dan situasional, tidak ada bukti konkret
menunjukkan bahwa ini kelompok yang homogen atau tidak berubah (Thompson, 1998).
Bahkan, profil saat ini peserta didik jarak jauh online dapat dicirikan sebagai responsif
terhadap kecepatan inovasi teknologi dan paradigma pembelajaran baru, serta termasuk
semakin muda. Dalam laporan terbaru Konsorsium Sloan pada keadaan “online learning” di
Amerika Serikat, dilaporkan Allen dan Seaman (2006) bahwa mahasiswa yang mewakili
82,4% dari total populasi mahasiswa pendidikan tinggi mengambil minimal satu mata kuliah
online.
Penelitian juga menunjukkan bahwa interaksi dukungan dan kolaborasi anak muda
yang saat ini semakin tumbuh dengan Internet dan Web berbasis Teknologi seperti mesin
pencari, pesan instan, pengguna “Massive online multiplayer role-playing game
(MMORPG)”, podcasting, vodcasting, social bookmark dan folksonomi, sudah
mempersiapkan dengan baik untuk terlibat dalam kegiatan belajar online (Dabbagh &
Bannan-Ritland, 2005). Selain itu, pengiriman model pembelajaran seperti itu didistribusikan
secara online, sebagai pengetahuan jaringan, komunitas belajar, belajar jaringan
asynchronous, dan portal pengetahuan, adalah dirancang untuk secara efektif sesuai dengan
karakteristik populasi pelajar ini.
Model ini mendukung interaksi dengan rekan-rekan mereka di ruang virtual pada
proyek tim, terlibat dalam wacana online, meneliti makalah menggunakan sumber daya
yang berbasis web, dan mengembangkan situs Web dan produk digital untuk menunjukkan
pembelajaran. Meskipun Generasi Xers (lahir 1960-1980) terus mewakili sebagian besar
peserta didik pendidikan jarak jauh online, generasi Nexters (lahir 1980-2000) segera akan
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 4
5. mewakili porsi yang cukup besar ini populasi, dengan membawa komunikasi baru dan
keahlian teknologi.
Populasi pendidikan jarak jauh secara keseluruhan juga menjadi lebih heterogen
atau beragam, meliputi mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan pendidikan
(Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Globalisasi pendidikan jarak jauh telah memungkinkan
mahasiswa dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran online,
seperti bergabung di “mailing list”, berpartisipasi dalam seminar online, dan berbagi
informasi melalui pengetahuan portal. Selain itu, peserta didik pendidikan jarak jauh
menjadi kurang terikat pada lokasi. Thompson (1998) diuraikan dalam hal ini sebagai
berikut: "Semakin, siswa di dekat dengan lembaga pendidikan tradisional yang memilih studi
jarak tidak karena merupakan satu-satunya alternatif, melainkan karena alternatif yang lebih
disukai "(hal. 13). Ketertarikan untuk lingkungan belajar dimediasi inovatif teknologi dan
jadwalkursus yang fleksibel adalah dua alasan untuk keinginan berada di luar pendidikan
mainstream (tradisional).
2) Pembelajar Online yang muncul
Konsep klasik orang dewasa, tempat-terikat, motivasi diri, disiplin diri, dan tujuan-
berorientasi pelajar, yang sebagian besar ditandai jarak pendidikan pelajar, sekarang sedang
ditantang dengan pembelajaran online suatu kegiatan yang menekankan belajar independen
dan menekankan interaksi sosial dan kolaborasi. Seperti yang dinyatakan oleh Anderson dan
Garrison (1998), "Independensi dan karakteristik isolasi dari era industri pendidikan jarak
jauh sedang ditantang oleh pendekatan kolaboratif untuk belajar yang dimungkinkan
dengan jaringan belajar "(hal. 100).
Oleh karena itu, peserta didik online harus siap untuk berbagi pekerjaan mereka,
berinteraksi dalam kelompok kecil dan besar dalam pengaturan virtual, dan berkolaborasi
dalam proyek online atau sebaliknya masyarakat berkembang semakin tergantung pada
konektivitas dan interaksi. Mengingat konteks baru tersebut, karakteristik keterampilan apa
dirasakan dan muncul pada pembelajar online?
Penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan interpersonal dan komunikasi dan
kelancaran dalam penggunaan kolaboratif teknologi pembelajaran online adalah kompetensi
penting bagi peserta didik online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Williams (2003)
menemukan bahwa keterampilan interpersonal dan berkomunikasi (termasuk kemampuan
menulis) mendominasi 10 besar kompetensi umum dalam program pendidikan jarak jauh
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 5
6. yang didukung oleh internet. Powell (2000) menggambarkan pembelajar online sebagai
seseorang yang "sangat nyaman dengan komunikasi tertulis, agak cerdas dengan teknologi
web, dan mahir dengan komputer".
Selain itu., Cheurprakobkit, Hale, dan Olson (2002) melaporkan bahwa kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi pembelajaran online,
khususnya komunikasi dan kolaborasi teknologi, bisa hadir hambatan belajar untuk
pengaturan siswa dalam pembelajaran online. Karakteristik penting lain dari peserta didik
online yang membawa maju dari profil pembelajar jarak klasik adalah “self-directed
learning” yang dapat digambarkan sebagai keterampilan "belajar cara belajar," atau
metakognitif seseorang menjadi menyadari belajar sendiri (Olgren, 1998, hal 82).
Cheurprakobkit et al. (2002) melaporkan bahwa siswa dalam lingkungan belajar online harus
memiliki "perilaku diri" seperti disiplin diri, self-monitoring, self-inisiatif, dan self-
manajemen, yang merupakan karakteristik diri atau diri diarahkan belajar. Mengingat tidak
adanya fisik instruktur di pembelajaran online, kemampuan peserta didik untuk memonitor
dan mengatur pembelajaran mereka sendiri menjadi kritis.
Selanjutnya, peserta didik online harus memahami dan menghargai kesempatan
belajar diberikan oleh teknologi kolaborasi dan komunikasi dalam rangka untuk terlibat
secara aktif dan konstruktif dalam belajar. Beberapa peserta didik harus secara inheren
tertarik pada interaksi atau rekan kolaborasi, sementara yang lain harus memahami nilai
pendidikan pedagogis ini. Menjadi tertarik secara inheren untuk interaksi dapat dicirikan
sebagai perbedaan individu tersebut dalam sastra sebagai kebutuhan afiliasi. Dalam
pembelajaran online lingkungan kebutuhan afiliasi dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
dihubungkan atau mendukung kemilikan kelompok (MacKeracher, 1996).
Sebuah komunitas praktis (Community On Practice/COP) adalah contoh bagaimana
kebutuhan afiliasi dapat diwujudkan dalam lingkungan belajar online. Anggota COP
memahami bahwa pikiran social dan pengetahuan sedang bekerja yang merupakan modal
intelektual bersama. COP adalah model pedagogis didasarkan pada teori belajar sebagai
suatu proses sosial dan diterapkan dalam konteks online melalui jaringan pengetahuan,
jaringan belajar asynchronous, dan Internet lain dan Kolaboratif berbasis web dan teknologi
komunikasi (Wenger & Snyder, 2000).
Meskipun peserta didik online masih perlu untuk (a) bertindak secara kompeten
pada mereka sendiri, (b) memiliki kepercayaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan
kinerja, dan (c) mempelajari cara membuat dan mengelola kehadiran pribadi; kepedulian
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 6
7. atau menunjukkan kebutuhan afiliasi adalah kunci untuk sebuah sukses dan pengalaman
belajar bermakna secara online (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005).
3) Karakteristik Pembelajar Online
Secara ringkas, karakteristik dan keterampilan berikut dianggap sebagai penting bagi
keberhasilan para pelajar online:
• Memiliki akademis yang kuat konsep diri.
• Menunjukkan kelancaran dalam penggunaan teknologi pembelajaran online.
• Memiliki kemampuan interpersonal dan komunikasi.
• Pemahaman dan menilai interaksi dan pembelajaran kolaboratif.
• Memiliki sebuah lokus kontrol internal.
• Menunjukkan keterampilan self-directed learning.
• Yang menunjukkan kebutuhan afiliasi.
Kompetensi dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, khususnya
komunikasi dan teknologi kolaboratif, tidak menjamin interaksi yang berarti, kolaborasi, dan
membangun pengetahuan dalam lingkungan pembelajaran online (Lindblom-Ylanne &
Pihlajamaki, 2003). Oleh karena itu, selain dengan karakteristik sebelumnya tercatat dan
keterampilan, online pelajar harus memiliki atau mengembangkan kemampuan belajar
kolaboratif independen terhadap teknologi. Keterampilan ini termasuk keterampilan
pembelajaran sosial, diskursif atau keterampilan dialogis, diri dan kelompok evaluasi
keterampilan, dan kemampuan refleksi (Comeaux, Huber, Kasprzak, & Nixon, 1998; Spector,
1999). Masing-masing keahlian secara singkat dijelaskan pada bagian berikut.
a) Keterampilan Belajar Sosial
Belajar keterampilan sosial mendukung pengambilan keputusan, komunikasi,
membangun kepercayaan, dan konflik manajemen, yang semuanya adalah komponen
penting untuk kolaborasi yang efektif. Belajar keterampilan sosial yang diperlukan
untuk menganggap peran kepemimpinan serta peran lainnya biasanya ditugaskan di
tim.
b) Diskursif atau Keterampilan Dialogis
Diskursif atau keterampilan dialogis mencakup kemampuan untuk membahas
masalah (yang diskursif), berbagi ide dan berdebat, negosiasi makna, menunjukkan
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 7
8. keterbukaan terhadap berbagai perspektif, dan memiliki artikulasi yang baik dan
keterampilan mendengarkan.
c) Keterampilan Evaluasi Diri dan Grup
Termasuk belajar bagaimana menjadi individu bertanggung jawab atas (1) Aktif
dan terlibat dalam kegiatan kelompok (2) Melakukan bagian yang adil dari pekerjaan
dan (3) Membantu anggota kelompok lainnya untuk menunjukkan kompetensi dan
prestasi belajar (yaitu, interaksi promotif).
d) Refleksi Keterampilan
Termasuk kemampuan untuk menerapkan pertimbangan substantif dan
penilaian proses belajar sendiri dan proses kelompok belajar. Pelajar harus terampil
dalam manajemen waktu dan strategi yang berorientasi membantu mereka
mempersiapkan diri untuk belajar, dan dalam strategi belajar kognitif yang membantu
mereka berinteraksi bermakna dengan isi pembelajaran. Selain itu, manajemen waktu
dan keterampilan strategi berorientasi memiliki dampak langsung terhadap
pembelajaran kolaboratif dalam hal efektif dan efisien melaksanakan tanggung jawab
menjadi seorang yang aktif dan bertanggung anggota kelompok. strategi belajar
kognitif, di sisi lain, yang dianggap paling relevan dengan kemampuan individu untuk
merenungkan, memantau, dan menilai seseorang sendiri belajar ketika melaksanakan
tugas belajar.
Sebagai ringkasan, seorang pembelajar online yang sukses harus:
1. Menjadi terampil dalam penggunaan teknologi pembelajaran online, terutama
komunikasi dan teknologi kolaboratif.
2. Memiliki konsep diri dan interpersonal akademis yang kuat serta keterampilan
komunikasi baik.
3. Memiliki pemahaman dasar dan apresiasi pembelajaran kolaboratif dan
mengembangkan kompetensi dalam keterampilan yang terkait.
4. Memperoleh belajar keterampilan self-directed melalui penempatan manajemen waktu
dan strategi belajar kognitif.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 8
9. C. Implikasi Pedagogis Online Learning di Pendidikan Tinggi
Untuk mengakomodasi secara efektif, dukungan, dan mempromosikan karakteristik dan
keterampilan Pembelajar online yang sukses seperti yang dibahas dalam makalah ini;
pengembang pembelajaran online, instruktur, dan guru harus mempertimbangkan dua model
pedagogis saat merancang mereka online kursus dan interaksi belajar: eksplorasi dan dialogis.
1) Model Pedagogis Eksplorasi
Model eksplorasi pembelajaran didasarkan pada konstruksi teori penemuan atau
penyelidikan berbasis pembelajaran, di mana peserta didik dengan penyelidikan ilmiah
atau masalah otentik dengan konten tertentu dan diminta untuk menghasilkan hipotesis,
mengumpulkan informasi yang relevan dengan menggunakan berbagai sumber daya, dan
memberikan solusi, rencana aksi, rekomendasi, dan interpretasi situasi (Dabbagh &
Bannan-Ritland, 2005). Contoh model tersebut termasuk Microworlds, simulasi,
WebQuests, magang kognitif, belajar lokasi, dan pembelajaran berbasis masalah. Model ini
mendukung kolaboratif pembelajaran, keterampilan interpersonal dan komunikasi,
keterampilan belajar sosial, dan grup evaluasi keterampilan, keterampilan refleksi, dan
keterampilan belajar mandiri, yang semuanya adalah karakteristik para pelajar online yang
sukses.
Modus eksplorasi atau pengalaman pembelajaran yang disediakan dalam
pembelajaran online melalui penggunaan beberapa teknologi pembelajaran online,
termasuk hypermedia, multimedia, search engine, audio digital dan video, grafik, dan
modul pembelajaran mandiri yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai alat.
Contoh bagaimana model eksplorasi dapat diterapkan dalam pembelajaran online adalah
sebagai berikut:
• Menggunakan alat berbasis web authoring dan bahasa scripting untuk mengembangkan
diri berisi modul pembelajaran seperti Microworlds dan simulasi yangmelibatkan para
siswa dalam kegiatan eksplorasi.
• Menyediakan sumber daya yang berbasis web menggunakan hypermedia dan link
multimedia yang mendukung kegiatan siswa bereksplorasi.
• Memberikan link ke mesin pencari di lokasi kursus memungkinkan siswa untuk mencari
sumber daya berbasis web untuk mempromosikan eksplorasi.
• Menyediakan link ke database repositori online dan pengetahuan yang menyediakan
data nyata seperti informasi cuaca up-to-date dan data ilmiah lainnya dan statistik.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 9
10. • Memberikan siswa dengan area posting Web dan alat yang sesuai untuk
mempublikasikan pekerjaan masing-masing (misalnya, kertas kerja, solusi masalah, dll).
Siswa kemudian dapat terlibat dalam pelaksanaan evaluasi rekan kerja satu sama lain,
mendorong berpikir reflektif.
Ketika merancang pembelajaran online berdasarkan model pedagogis eksplorasi,
keputusan dari teknologi pembelajaran yang digunakan akhirnya diserahkan pada keahlian
pengembang pembelajaran online, sumber daya yang tersedia dan teknologi, karakteristik
peserta, dan karakteristik pembelajaran model pedagogis yang dilaksanakan (Dabbagh &
Bannan-Ritland, 2005). Sebuah aktivitas belajar online populer dengan banyak guru yang
mendukung model pembelajaran eksplorasi adalah WebQuest. Kegiatannya berorientasi
penyelidikan di mana sebagian besar atau seluruh informasi yang digunakan oleh peserta didik
adalah diambil dari Web. WebQuests dirancang untuk menggunakan waktu peserta didik
“untuk membantu mereka fokus pada penggunaan informasi daripada mencarinya untuk
mendukung pemikiran peserta didik di tingkat analisis, sintesis dan evaluasi.” (Dodge, n.d.)
2) Model Pedagogis Dialogis
Model pembelajaran dialogis menekankan interaksi sosial melalui dialog dan
percakapan. Idenya adalah untuk membantu peserta didik dalam membangun pengetahuan
baru terutama melalui dialog sebagai bentuk interaksi. Internet dan teknologi berbasis web
menyediakan mekanisme untuk mendukung berbagai dialog terkait dengan situasi
pembelajaran informal dan formal. Sebagai contoh, sebuah forum kelompok berbasis Web
(discussion board) dapat mendukung percakapan formal yang terjadi dalam mendukung
tujuan-tujuan instruksional khusus atau pertukaran percakapan informal berdasarkan
kepentingan konten (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). Kedua pertukaran percakapan
memupuk rasa komunitas dan memiliki. Contoh model pembelajaran pedagogis dialogis
termasuk masyarakat, membangun pengetahuan masyarakat, dan praktek masyarakat. Model
ini menekankandiskursif atau dialogis keterampilan seperti artikulasi, refleksi, kolaborasi, dan
negosiasi, serta kemampuan evaluasi diri dan kelompok, yang mendukung karakteristik peserta
didik online yang sukses.
Teknologi pembelajaran online yang mendukung pelaksanaan pedagogis dialogis model
termasuk alat asinkron dan sinkron, seperti email, papan buletin atau forum diskusi, milist,
computer conferencing, groupware, pertukaran dokumen, virtual chat, dan video conferencing.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 10
11. Contoh cara model pedagogis dialogis dapat diimplementasikan dalam pembelajaran online
adalah sebagai berikut:
• Menyiapkan daerah kelompok diskusi online difokuskan pada sebuah topik atau spesifik
kegiatan, tujuan, atau proyek, seperti studi kasus, menggunakan diskusi asynchronous
forum untuk meningkatkan kerjasama dan negosiasi sosial. Beberapa diskusi kelompok
terbuka dapat berakhir dan tanpa moderator, memungkinkan siswa untuk
mengumpulkan informasi dari satu sama lain, sedangkan yang lain dapat mengambil
bentuk terstruktur diskusi online.
• Merancang aktivitas yang memungkinkan anggota kelompok untuk berbagi dokumen
terkait dengan kelompok proyek. Berbagi online dokumen adalah kegiatan kolaboratif
dan dapat berkisar dari sekadar menampilkan dokumen pada suatu area tertentu
posting Web untuk memiliki anggota kelompok kerja secara simultan pada sebuah
groupware dokumen menggunakan (suatu aplikasi alat berbagi). Bila dokumen
ditampilkan, anggota kelompok dapat membahas isinya melalui email, videoconference,
atau chatting. Ketika groupware digunakan, anggota kelompok dapat bersama-
mengedit dokumen online dan membubuhi keterangan dokumen jika groupware
memiliki built-in sistem anotasi, siswa terlibat dalam kegiatan komunikasi sinkron
menggunakan virtual chat dan videoconference. Kegiatan kerja sama Real-
timememungkinkan kelompok untuk brainstorming ide-ide, masalah perdebatan, dan
rencana aksi mengembangkan dalam jangka waktu tertentu.
• Tambahan contoh aplikasi pembelajaran online yang mendukung dialogis pedagogis
model MUDs dan Moos (Dabbagh & Bannan-Ritland, 2005). MUDs dan Moos adalah
pengetahuan jaringan yang menekankan interaksi sosial dan negosiasi melalui
permainan peran-bermain (Role Playing Game). Sebuah MUDs (Multiple User Dungeon
atau Multiple User Dimension) adalah "Dunia maya di mana Anda menjadi tubuh
karakter Anda mengadopsi untuk mengatur dunia "(Hall, 2001, hal 55). Pengguna
menjelajahi dunia maya secara real time dan biasanya di waktu yang sama seperti
pengguna lainnya yang juga mengendalikan karakter. Pengguna dapat berbicara satu
sama lain dan bentuk tim. Tema, isi, dan gaya bervariasi dari satu MUDs ke yang
berikutnya. MUD berasal dari permainan yang disebut Dungeons and Dragons
dikembangkan untuk multi-user pada Internet. Dalam pengaturan pendidikan, MUD
sedang digunakan sebagai alat kolaborasi untuk siswa. "Dalam pembelajaran berbasis
web, penggambaran peran simulasi dapat difasilitasi melalui Multi-User Dialog (MUD)
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 11
12. lingkungan, dimana instruktur menciptakan ruang multi-user dengan karakter tema
sentral, dan artefak "(Khan, 2001, p.81).
Sebuah MOO (Multi-User Object Oriented) adalah jenis MUD yang memberikan
pengguna kesempatan untuk mengalami dunia maya sebagai pemain dari permainan
atau penjelajah tema. Perbedaan penting antara Moos dan MUDs adalah bahwa Moos
menggunakan multimedia, sedangkan MUDs terutama berbasis teks. Selain itu, Moos
berkembang menjadi ruang sosial sehingga lebih mudah untuk digunakan sebagai kelas
virtual atau sebagai ruang untuk konferensi dan pertemuan.
D. Kesimpulan
Profil pembelajar online berubah dari yang tua, sebagian besar bekerja, tempat terikat,
berorientasi tujuan, dan intrinsik termotivasi, kepada yang beragam, dinamis, tentatif, muda,
dan responsif terhadap perubahan teknologi yang cepat. Perubahan ini dalam profil pedagogis
menimbulkan tantangan yang dapat diatasi melalui pemahaman yang lebih baik pada para
pelajar online.
Peserta didik online digambarkan sebagai seseorang yang memiliki konsep diri
akademis yang kuat, kompeten dalam penggunaan Teknologi pembelajaran online, khususnya
komunikasi dan kolaborasi Teknologi; Mengerti, nilai, dan terlibat dalam interaksi sosial dan
kolaborasi pembelajaran; Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang kuat, dan
mengarahkan diri sendiri.
Dalam rangka mendukung dan mempromosikan karakteristik dan keterampilan lebih
efektif, para pengembang online, instruktur, atau guru harus fokus pada merancang lingkungan
pembelajaran online yang mendukung pembelajaran eksplorasi dan dialogis. Lingkungan
belajar yang eksplorasi dan dialogis melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
online yang membutuhkan belajar kolaborasi, komunikasi, interaksi sosial, refleksi, evaluasi,
dan mandiri. Karakteristik dan keterampilan pembelajar online baru terus muncul pada
generasi dan teknologi masa depan, untuk itu dibutuhkan model pedagogis lebih mendalam
yang akan mengembangkan dan mengubah desain lingkungan belajar online.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 12
13. DAFTAR PUSTAKA
[1] Allen, I.E., & Seaman, J. (2006, November). Making the grade: Online education in the
United States. Sloan Consortium and Babson Survey Research Group. Retrieved
http://www.sloan-c.org/publications/survey/index.asp
[2] Anderson, T.D., & Garrison, D.R. (1998). Learning in a networked world: New roles and
responsibilities. In C.C. Gibson (Ed.), Distance learners in higher education (pp. 97-112).
Madison, WI: Atwood Publishing.
[3] Bernt, F.L., & Bugbee, A.C. (1993). Study practices and attitudes related to academic
success in a distance learning programme. Distance Education, 14(1), 97-112.
[4] Biner, P.M., Bink, M.L., Huffman, M.L., & Dean, R.S. (1995). Personality characteristics
differentiating and predicting the achievement of televised-course students and
traditional-course students. The American Journal of Distance Education, 9(2), 46-60.
[5] Brown, J.S. (2000). Growing up digital: How the Web changes work, education, and the
ways people learn. Retrieved July 27, 2007, from
http://www.usdla.org/html/journal/FEB02_Issue/article01.html
[6] Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 7(3) Cheurprakobkit, S., Hale,
D.F., & Olson, J.N. (2002). Technicians' perceptions about Web-based courses: The
University of Texas system experience. The American Journal of Distance Education,
16(4), 245-258.
[7] Comeaux, P., Huber, R., Kasprzak, J., & Nixon, M.A. (1998). Collaborative learning in Web-
based instruction. Paper presented at the 3rd WebNet 98 World Conference on the
WWW, Internet, and Intranet, Orlando, FL.
[8] Dabbagh, N., & Bannan-Ritland, B. (2005). Online learning: Concepts, strategies, and
application. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
[9] Dille, B., & Mezack, M. (1991). Identifying predictors of high risk among community
college telecourse students. The American Journal of Distance Education, 2(1), 25-37.
[10] Dodge, B. (n.d.). What is a WebQuest? Retrieved July 27, 2007, from the WebQuest home
page: http://webquest.org
[11] Fjortoff, N.F. (1995, October). Predicting persistence in distance learning programs. Paper
presented at the Mid-Western Educational Research Meeting, Chicago. (ERIC Document
Reproduction Service No. ED 387 620).
[12] Galusha, J. M. (1997). Barriers to learning in distance education. InterpersonalComputing
and Technology, 5(3-4), 6-14.
“Karakteristik dan Implikasi Pedagogis Online Learner Pendidikan Tinggi” Hal 13