Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Saeful Akhyar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning dan komponennya. E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan sistem elektronik atau komputer untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh tanpa kontak langsung antara pendidik dan siswa. Komponennya meliputi infrastruktur, sistem manajemen pembelajaran, sistem manajemen pengetahuan, sistem manajemen konten, perpustakaan elektronik, pembelajaran seluler,
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningDesi Panjaitan
E-learning memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan interaksi pembelajaran, memberikan fleksibilitas waktu dan tempat belajar, mempermudah pengembangan dan penyimpanan materi pembelajaran. Namun, penerapan e-learning yang berhasil juga membutuhkan persiapan sumber daya manusia, termasuk pelatihan bagi pengelola sistem, staf, dosen dan mahasiswa.
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Saeful Akhyar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning dan komponennya. E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan sistem elektronik atau komputer untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh tanpa kontak langsung antara pendidik dan siswa. Komponennya meliputi infrastruktur, sistem manajemen pembelajaran, sistem manajemen pengetahuan, sistem manajemen konten, perpustakaan elektronik, pembelajaran seluler,
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,pengenalan e learningDesi Panjaitan
E-learning memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan interaksi pembelajaran, memberikan fleksibilitas waktu dan tempat belajar, mempermudah pengembangan dan penyimpanan materi pembelajaran. Namun, penerapan e-learning yang berhasil juga membutuhkan persiapan sumber daya manusia, termasuk pelatihan bagi pengelola sistem, staf, dosen dan mahasiswa.
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen e-learning, dan sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif di perguruan tinggi. E-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama infrastruktur, sistem aplikasi, konten, serta pengajar dan mahasiswa. Sumber daya pentingnya adalah kerjasama ant
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web, mulai dari perkembangan teknologi informasi dan internet yang mempengaruhi sistem pendidikan, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh berbasis web, fungsi website, karakteristik pembelajaran berbasis web, tipe-tipe pembelajaran berbasis web, serta tahapan pengembangan model pembelajaran berbasis web.
Siti nurhaliza, hapzi ali, pengenalan e learning, umb jakarta (14)Siti Nurhaliza
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning dan komponen sistem informasi yang mendukungnya, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi e-learning yang efektif di perguruan tinggi. E-learning adalah pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama seperti infrastruktur, sistem aplikasi, dan konten pembelajaran. Sumber daya kunci untuk implementasi yang berhasil meliputi d
E-learning merupakan proses pembelajaran yang berbasis teknologi elektronik dan internet. Dokumen ini menjelaskan pengertian, manfaat, komponen, dan faktor-faktor penting untuk mengimplementasikan e-learning yang efektif di perguruan tinggi.
E-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi elektronik untuk mendukung proses belajar mengajar. Dokumen ini membahas definisi, komponen, dan pengaruh sistem belajar e-learning bagi mahasiswa. Sistem e-learning di Universitas Mercu Buana sudah memenuhi kriteria pembelajaran, namun perlu penguatan standar dan dukungan proses pembelajaran.
Tugas ke 14,sim,cristina ayu rini,prof.dr.hapzi ali,cma,elearning,universitas...Universitas Mercu Buana
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning, dan manfaat sistem pembelajaran e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Secara ringkas, e-learning adalah pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet, yang memiliki komponen seperti infrastruktur, sistem manajemen belajar, dan konten pembelajaran digital. Sistem ini memiliki manfaat seperti fleksibilitas waktu belajar dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning seperti infrastruktur, LMS, KMS, LCMS, e-library, mobile learning, dan e-content development. Juga dibahas sumber daya yang dibutuhkan untuk e-learning seperti SDM, perangkat keras dan jaringan internet, serta manfaat e-learning bagi pembelajaran.
1) E-learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses belajar mengajar.
2) E-learning memberikan manfaat fleksibilitas belajar dan interaksi yang lebih tinggi bagi siswa dan guru.
3) Implementasi e-learning di Universitas Mercu Buana sudah berjalan dengan baik meski terkadang mengalami gangguan.
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...Sri Anjani
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, komponen, manfaat, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam e-learning. E-learning adalah proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Komponennya terdiri dari infrastruktur, sistem aplikasi, dan konten pembelajaran. Manfaatnya antara lain meningkatkan interaksi pembelajaran dan fleksibilitas w
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...narwati narwati
E-learning merupakan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memungkinkan fleksibilitas dan interaksi yang tinggi antara siswa dan pengajar. Implementasi e-learning di Universitas Mercu Buana sudah berjalan dengan baik meskipun terkadang mengalami gangguan pada jam-jam tertentu. Beberapa saran untuk perbaikan antara lain meningkatkan kualitas sistem dan jaringan serta menambah fitur seperti video streaming dosen.
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:
(a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet,
(b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya external harddisk, flaskdisk, cd-rom, atau bahan cetak, dan
(c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:
(a) Lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning,
(b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar,
(d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
3. METODE PENELITIAN
1. Komponen E-learning
Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah :
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univers...kairunnisa
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan sistem e-learning, manfaatnya bagi perguruan tinggi dan mahasiswa, komponen sistem informasi dari e-learning, serta sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif.
SIM 14, SHUFI NOOR, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, PENGENALAN E-LEARNING, UNIVERSIT...shufynoor
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen e-learning, dan sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif di perguruan tinggi. E-learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama infrastruktur, sistem aplikasi, konten, serta pengajar dan mahasiswa. Sumber daya pentingnya adalah kerjasama ant
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web, mulai dari perkembangan teknologi informasi dan internet yang mempengaruhi sistem pendidikan, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh berbasis web, fungsi website, karakteristik pembelajaran berbasis web, tipe-tipe pembelajaran berbasis web, serta tahapan pengembangan model pembelajaran berbasis web.
Siti nurhaliza, hapzi ali, pengenalan e learning, umb jakarta (14)Siti Nurhaliza
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning dan komponen sistem informasi yang mendukungnya, serta sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi e-learning yang efektif di perguruan tinggi. E-learning adalah pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, dengan komponen utama seperti infrastruktur, sistem aplikasi, dan konten pembelajaran. Sumber daya kunci untuk implementasi yang berhasil meliputi d
E-learning merupakan proses pembelajaran yang berbasis teknologi elektronik dan internet. Dokumen ini menjelaskan pengertian, manfaat, komponen, dan faktor-faktor penting untuk mengimplementasikan e-learning yang efektif di perguruan tinggi.
E-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi elektronik untuk mendukung proses belajar mengajar. Dokumen ini membahas definisi, komponen, dan pengaruh sistem belajar e-learning bagi mahasiswa. Sistem e-learning di Universitas Mercu Buana sudah memenuhi kriteria pembelajaran, namun perlu penguatan standar dan dukungan proses pembelajaran.
Tugas ke 14,sim,cristina ayu rini,prof.dr.hapzi ali,cma,elearning,universitas...Universitas Mercu Buana
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning, dan manfaat sistem pembelajaran e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Secara ringkas, e-learning adalah pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet, yang memiliki komponen seperti infrastruktur, sistem manajemen belajar, dan konten pembelajaran digital. Sistem ini memiliki manfaat seperti fleksibilitas waktu belajar dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning seperti infrastruktur, LMS, KMS, LCMS, e-library, mobile learning, dan e-content development. Juga dibahas sumber daya yang dibutuhkan untuk e-learning seperti SDM, perangkat keras dan jaringan internet, serta manfaat e-learning bagi pembelajaran.
1) E-learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung proses belajar mengajar.
2) E-learning memberikan manfaat fleksibilitas belajar dan interaksi yang lebih tinggi bagi siswa dan guru.
3) Implementasi e-learning di Universitas Mercu Buana sudah berjalan dengan baik meski terkadang mengalami gangguan.
Sim 14, sri anjani,prof. dr. ir. hapzi ali m.m. cma, pengenalan elearning, un...Sri Anjani
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, komponen, manfaat, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam e-learning. E-learning adalah proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Komponennya terdiri dari infrastruktur, sistem aplikasi, dan konten pembelajaran. Manfaatnya antara lain meningkatkan interaksi pembelajaran dan fleksibilitas w
Sim, narwati, prof. dr. hapzi ali, cma, e learning, universitas mercu buana,...narwati narwati
E-learning merupakan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memungkinkan fleksibilitas dan interaksi yang tinggi antara siswa dan pengajar. Implementasi e-learning di Universitas Mercu Buana sudah berjalan dengan baik meskipun terkadang mengalami gangguan pada jam-jam tertentu. Beberapa saran untuk perbaikan antara lain meningkatkan kualitas sistem dan jaringan serta menambah fitur seperti video streaming dosen.
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:
(a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet,
(b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya external harddisk, flaskdisk, cd-rom, atau bahan cetak, dan
(c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:
(a) Lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning,
(b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar,
(d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
3. METODE PENELITIAN
1. Komponen E-learning
Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah :
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, pengenalan e learning, univers...kairunnisa
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan sistem e-learning, manfaatnya bagi perguruan tinggi dan mahasiswa, komponen sistem informasi dari e-learning, serta sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan dengan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web. Secara umum dibahas mengenai konsep, fungsi, manfaat, metode, dan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web. Dokumen ini juga membandingkan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis web.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis web (e-learning) sebagai salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Dibahas mengenai konsep, fungsi, manfaat, cara memilih metode, kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web. Tujuannya adalah agar pembaca memahami konsep dan penerapan pembelajaran berbasis web di sekolah.
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA (Manfaat E-Learning)Shelly Maulidha
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat penerapan e-learning dalam pendidikan. E-learning memungkinkan interaksi yang lebih baik antara peserta didik dan pengajar serta antar peserta didik, fleksibilitas waktu dan tempat belajar, jangkauan peserta didik yang lebih luas, dan memudahkan penyimpanan serta pemutakhiran materi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat sistem pembelajaran elektronik (e-learning) bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. E-learning dapat meningkatkan interaksi, fleksibilitas waktu dan tempat belajar, jangkauan global, serta memudahkan penyimpanan dan pembaruan materi pembelajaran. Implementasi e-learning diharapkan dapat meningkatkan interaksi mahasiswa dan dosen, sumber belajar tak terbatas, kualitas lulusan dan pergur
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM , Yananto Mihadi P., S.E., M.Si., CMA.,Konsep E-Le...akbarnurhisyam1
Dokumen tersebut membahas tentang e-learning, yang merupakan pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi komputer dan internet. Dibahas pula komponen-komponen e-learning seperti sistem aplikasi, konten, dan infrastruktur yang mendukungnya, serta manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya seperti biaya yang lebih murah dan fleksibilitas pembelajaran.
(13) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, pengenalan e learning, universitas merc...kris aji
E-learning adalah sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar tanpa harus bertemu secara langsung. Dokumen ini menjelaskan pengertian, komponen, dan manfaat e-learning serta sumber daya yang dibutuhkan. E-learning memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga fleksibilitasnya bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen.
Sim, suryo pranoto, prof. dr hapzi ali, mm, cma, pengenalan e learning, unive...suryo pranoto
E-learning merupakan sistem pembelajaran berbasis teknologi yang memberikan manfaat seperti fleksibilitas waktu dan tempat belajar serta efisiensi biaya. Namun, diperlukan perangkat keras dan lunak pendukung serta infrastruktur yang memadai agar e-learning dapat berjalan dengan efektif.
SIM 14, YONO, PROF. Dr. HAPZI ALI CMA, Pengenalan E-Learning, UNIVERSITAS MER...yonostheven
1. Pengertian E-Learning adalah proses pembelajaran berbasis elektronik menggunakan jaringan komputer dan internet, yang memungkinkan perkuliahan dilakukan lebih fleksibel.
2. Sumber daya yang dibutuhkan agar e-learning berjalan efektif di perguruan tinggi antara lain kerjasama antara pengajar dan mahasiswa, keahlian pengajar dalam merancang materi dan mengoperasikan perangkat, serta pelatihan bagi pengajar yang belum men
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Implimentasi e learning
1. http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56
E-learning : Konsep, dan Strategi Pembelajaran di Era Digital (Implementasi pada Pendidikan
Tinggi)
20NOV
Pernah dipublikasi pada Jurnal Ilmiah Visioner Pada Tahun 2007
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat,
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi
tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa
pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik
secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh
masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning khususnya di lembaga
pendidikan (sekolah, training dan universitas).Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang
disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa perguruan
tinggi lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu
dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini, e-learning
berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa.
Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran di
berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di
bidang teknologi komunikasi dan informasi.Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang
menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar,
tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di
tingkat kabupaten.Artinya, masyarakat yang berada di kabupaten telah dapat menggunakan
fasilitas internet.
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di
Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen
Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong perguruan tinggi
konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode). Dengan iklim yang
kondusif ini, beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan
para dosen untuk (a) mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan belajar elektronik, (b)
mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran elektronik yang tersedia, dan (c) melakukan
eksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan
materi perkuliahan.
II. PENGERTIAN DAN MANFAAT E-LEARNING
2. Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson,
2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran
elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau
web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu: (a)
kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (“jaringan” dalam uraian ini
dibatasi pada penggunaan internet. Jaringan dapat saja mencakup LAN atau WAN). (Website
eLearners.com), (b) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak, dan (c) tersedianya dukungan layanan tutor yang
dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan (Newsletter of ODLQC, 2001). Di
samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti
adanya: (a) lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning, (b) sikap positif
dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet, (c)
rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar, (d)
sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar, dan (e)
mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Dengan demikian, secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-
learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN)
sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk
layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).
Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
(1) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur
(enhance interactivity).
(2) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
flexibility).
(3) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).
(4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of
content as well as archivable capabilities).
Dengan demikian diharapkan penerapan e-learning di perguruan tinggi dapat memberikan
manfaat antara lain :
- Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen
- Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas
- E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan
dan kualitas perguruan tinggi
- Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima
serta tidak terbatas dalam satu lokasi
- Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan
bahkan tidak terbatas
3. III. PROGRAM E-LEARNING
Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi,
juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga
diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi
teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan (Natakusumah, 2002).
Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang
disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi
pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang,
penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan
pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada
ruangan kelas biasa. Dosen harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan audio,
video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung. Menurut Koswara
(2006) kemampuan baru yang diperlukan dosen untuk e-learning, antara lain perlu:
a. Mengerti tentang e-learning,
b. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa,
c. Mendesain dan mengembangkan materi kuliah yang interaktif sesuai dengan perkembangan
teknologi baru,
d. Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan materi secara elektronik,
e. Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari,
f. Melakukan training dan praktek secara elektronik,
g. Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan,
h. Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan persepsi para mahasiswanya.
Sementara itu untuk menghindari kegagalan e-learning, program-program yang perlu
dikembangkan berkaitan dengan kebutuhan pengguna khususnya mahasiswa antara lain :
- Berkaitan dengan informasi tentang unit-unit terkait dengan proses pembelajaran : tujuan dan
sasaran, silabus, metode pengajaran, jadwal kuliah, tugas, jadwal dosen, daftar referensi atau
bahan bacaan dan kontak pengajar
- Kemudahan akses ke sumber referensi : diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi, contoh uian
yang lalu, FAQ (frequently ask question), sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas,
situs-situs bermanfaat dan artikel-artikel dalam jurnal online
- Komunikasi dalam kelas : forum diskusi online, mailing list diskusi, papan pengumuman yang
menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan batas waktu
pengumpulannya
Salah satu contoh perguruan tinggi yang telah menerapkan e-learning secara baik dan
berorientasi pada implementasi kampus digital adalah Universitas Bina Nusantara (Ubinus).
Sistem yang dikembangkan disebut dengan Multi Canel Learning (MCL), dan e-learning
merupakan salah satu chanelnya. MCL di Universitas Bina Nusantara merupakan model sistem
pembelajaran berbasis teknologi informasi yang terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu : (1) aktifitas
dalam kelas (classroom); (2) aktifitas belajar mandiri (self study); dan (3) aktifitas e-learning.
Saat ini, seluruh mata kuliah telah menggunakan MCL dengan komposisi aktifitas classroom dan
4. se-learning yang terus diatur mengarah pada e-learning.Untuk mendukung operasional MCL,
Ubinus menggunakan Learning Management System buatan sendiri yang dapat diakses melalui
alamat http://www.ubinus.ac.id (lihat gambar 1 berikut).
Gambar 1.
Learning Management System UBINUS (http://www.ubinus.ac.id)
IV. EFEKTIFITAS E-LEARNING
Program e-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada kebutuhan bahan
pelajaran dan kebutuhan mahasiswa. Teknologi yang tepat hanya dapat diseleksi ketika elemen-
elemen ini dimengerti secara detil. Kenyataannya, kesuksesan program e-learning berhubungan
dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari mahasiswa, fakultas, falilitator, staf
penunjang, dan administrator.
- Mahasiswa. Sehubungan dengan konteks pendidikan, peran utama dari mahasiswa adalah untuk
belajar dengan sukses, merupakan tugas yang penting, sehingga perlu didukung oleh keadaan
lingkungan yang baik, membutuhkan motivasi, perencanaan dan kemampuan untuk menganalisa
dengan menggunakan instruksi atau modul yang terbaik. Ketika instruksi disampaikan pada
suatu jarak tertentu, menghasilkan tantangan tambahan karena mahasiswa sering terpisah dari
kebersamaan latar belakang dan interes lainnya, mempunyai hanya sedikit kesempatan untuk
berinteraksi dengan dosen diluar kelas, dan harus bergantung pada hubungan teknis untuk
menjembatani gap pemisah mahasiswa di dalam kelas.
- Lembaga/Universitas. Kesuksesan semua usaha e-learning bergantung juga pada tanggung
jawab lembaga/universitas.Fakultas bertanggung jawab pada pemahaman materi dan
pengembangan pemahaman tersebut sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
5. - Fasilitator. Fakultas merasa lebih efisien bila berhubungan dengan fasilitator setempat yang
bertindak sebagai jembatan antara mahasiswa dan fakultas.Supaya lebih efektif, seorang
fasilitator harus mengerti kebutuhan para mahasiswa yang dilayani dan harapan yang diinginkan
fakultas.Lebih penting lagi, fasilitator harus mengikuti arahan yang sudah ditentukan oleh
fakultas.Mereka perlu menyiapkan peralatan, mengumpulkan tugas para mahasiswa, melakukan
tes, dan bertindak sebagai instruktur setempat.
- Staf Penunjang. Kebayakan kesuksesan program e-learning berhubungan juga dengan
penunjangan fungsi-fungsi pelayanan seperti registrasi mahasiswa, perbanyakan dan
penyampaian materi kuliah, pemesanan buku teks, penjagaan copyright, penjadwalan,
pemrosesan laporan, pengelolaan sumber daya teknis, dll.Staf penunjang merupakan kebutuhan
utama untuk menciptakan keadaan, sehingga e-learning tetap pada jalur yang benar.
- Administrator. Meskipun administrator biasanya ikut dalam perencanaan suatu program e-
learning, mereka sering kehilangan kontak dengan manajer teknis ketika program sedang
beroperasi.Administrator e-learning yang efektif bukan hanya sekedar memberikan ide, tetapi
perlu juga bekrjasama dan membuat konsensus dengan para pembangun, pengambil keputusan,
dan pengawas. Mereka harus bekerja sama dengan personel teknis dan staf penunjang,
meyakinkan bahwa sumberdaya teknologi perlu dikembangkan secara efektif untuk keperluan
misi akademis kedepan. Lebih penting lagi bahwa didalam mengelola suatu akademik perlu
merealisasikan bahwa kebutuhan dan kesuksesan para mahasiswa e-learning merupakan
tanggung jawab utama.
V. STRATEGI E-LEARNING
Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar, diharapkan dapat
meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi
aktif dari mahasiswa; meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi
dengan perangkat teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit untuk dilakukan;
memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer,
tidak terbatas pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam
pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus
menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan sisi keindahan saja;
memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan; memperhatikan teknik
evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan data kemajuan mahasiswa.
Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan
teknologi e-learning, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga ahli
(experts).Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli mekanik
menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari mesin mobil. Dengan animasi 3
dimensi dapat ditunjukkan bagaimana cara kerja dari mesin otomotif dua langkah.
6. Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan
menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :
Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari;
contohnya adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon
penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia
berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya
Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik
untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat
mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang
sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan
cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata.
Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan
tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan
suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan
“mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian
diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa.
Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi
mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli
dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari.
Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara
sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.
Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap
subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi
dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus
menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa.
Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-
directed learning). Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai
tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal
tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk mencapai tujuan
tersebut.
VI. DISTANCE LEARNING
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan
informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun,
teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.
7. Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting
bagi kesejahteraan ekonomi.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan Computer-based Multimedia
Communication (CMC) sebagai cara penyampaian materi e-learning bersifat sinkron
(synchronous) dan asinkron (asynchronous). Sinkron artinya bahwa dosen dan mahasiswa
berinteraksi secara waktu nyata (real time), beberapa perlatan yang menggunakan cara ini
harganya relatif mahal. Penyampaian materi dengan asinkron tidak secara bersamaan, dosen
menyampaikan instruksi melalui video, komputer atau lainnya, dan mahasiswa merespon pada
lain waktu.Misalnya instruksi disampaikan melalui web atau dan feedback disampaikan melalui
e-mail.Pengelompokan sinkron dan asinkron dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1.
Pengelompokan Penyampaian Materi Pembelajaran
Nama Sinkron Asinkron
Video Videoconferencing Videotape, Broadcast video
Audio Audioconferencing Audiotape, Radio
Data Internet chat, desktop videoconferencing E-mail, CD-ROM
Dengan menggunakan pendekatan yang terintegrasi , salah satu kegiatan dosen adalah
menyeleksi dengan cermat berbagai teknologi yang akan digunakan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para mahasiswa dalam memahami materi secara efektif dan ekonomis
Dari ramalan dan pandangan para cendekiawan di atas masuknya pengaruh globalisasi,
pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner,
serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif’. Demikian juga di Indonesia
arah penyerapan tenaga kerja akan ditentukan oleh kompetensi yang dibuktikan oleh sertifikat
kompetensi, yang diberikan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang terakreditasi atau
lembaga sertifikasi kepada peserta didik dan masyarakat yang dinyatakan lulus setelah mengikuti
uji kompetensi tertentu (pasal 61 ayat 3). Dalam mengantisipasi perkembangan global dan
kemajuan teknologi komunikasi, maka pendidikan jarak jauh diakomodasikan dalam sisdiknas,
sebagai paradigma baru pendidikan.Pendidikan jarak jauh tersebut dapat diselenggarakan pada
semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang berfungsi untuk memeberi layanan pendidikan
kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau
regular (pasal 31 ayat 1 dan 2).
Penerapan awal e-learning di Indonesia dimulai ketika universitas terbuka (UT) muncul (dapat
diakses pada alamat http://www.ut.ac.id sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2), saat itulah e-
learning dimulai. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah
tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet
sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real
time (waktu nyata) atau tidak.Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu
chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting.Yang tidak
8. real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board.
Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun
tidak 100%.
Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke
dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download
oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan
dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu
proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Gambar 1.
Pembelajaran Online Universitas Terbuka (http://www.ut.ac.id)
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus
mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa
dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan
sebagainya.
2. Interaksi dalam group; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini
untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
3. Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi
mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
4. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas
yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada
akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
5. Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak
terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan
sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
6. Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan
bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung
terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa
lainnya melalui web.
VII. KESIMPULAN
Keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan
mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa
dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut.
9. Bila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa,
interaksi antar kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian,
perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet
memungkinkan perombakan total konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku.
Teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan
batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Beberapa
konsekuensi logis yang terjadi antara lain adalah:
1. Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun tanpa terbatas
lagi pada batasan institusi & negara;
2. Mahasiswa dapat dengan mudah berguru dan berdiskusi dengan para tenaga ahli
atau pakar di bidang yang diminatinya;
3. Materi kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia
tanpa tergantung pada perguruan tinggi dimana mahasiswa belajar. Berbagai
peluang tersebut diatas masih menghadapi tantangan baik dari biaya, kesiapan
infrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung
terhadap kelangsungan e-learning.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M.. 2004. E-learning in Indonesian Education System. A paper presented at Seminar-
Workshop on E-learning : The Seventh Programming Cycle of APEID Activities, 30 August-6
September 2004 in Tokyo and Kyoto, Japan
Bates, A. W. (1995). Technology, Open Learning and Distance Education. London: Routledge.
Brown, Mary Daniels. 2000. Education World: Technology in the Classroom: Virtual High
Schools, Part 1, The Voices of Experience. http://www.education-
world.com/a_tech/tech052.shtml ( 16 September 2002).
Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan.
Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei
2005
Moore, M.G. & Kearsley, G. (1996). Distance education: A sistems view. New York:
Wadsworth Publishing Company.
Moore, M.G.; et al. (1990). The effects of distance learning: A summary of the literature.
Research Monograph No. 2. University Park, PA: The Pennsylvania State University, American
Center for the Study of Distance Education. (ED 330 321)
Natakusumah, E.K. (2002); Multimedia sebagai sarana pembelajaran; Lokakayra Multimedia
sebagai sarana pembelajaran metode learning based; DUE-Like TPB ITB, 13 Nopember 2002.
Natakusumah, E.K. (2002); Teknologi informasi pada pendidikan jarak jauh, Orasi Ilmiah pada
Wisuda STMIK Bandung, 12 Januari 2002, Grand Aquila Hotel, Nusantara Ball Room,
Bandung.
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Council, October 2001.
http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html (16 September 2002)
10. Rosenberg, M.J. 2001. e-learning : Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. The
McGraw-Hill Companies Inc.
Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif
Pembelajaran http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (3 November 2006)
Verduin, J.R. & Clark, T.A. (1991). Distance education: The foundations of effective practice.
San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.
Willis, B. (1993). Distance education: A practical guide. Englewood Cliffs, NJ: Educational
Technology Publications.
Wulf, K. (1996). Training via the Internet: Where are We? Training and Development 50 No. 5.
(20 September 2006).