SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Prihartiningsih
Indradewi Sutikno
CELAH BIBIR
CELAH LELANGIT
CELAH RAHANG
CELAH WAJAH
PMH <<
PERAWATAN
PRESENT
ILLNESS
•KELUARGA
•REKAM MEDIS
•LABIOPLASTY
•RHINOPLASTY
•PALATOSCHISIS
•GNATOSCHISIS
 Etiologi
 Faktor genetik
 Faktor lingkungan
 Obat-obatan (phenytoin, sodium valproate)
 Penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat
mengandung
 Minuman beralkohol atau merokok saat masa
kehamilan
 Kekurangan asam folat
PRIMARY PALATE : CELAH
TERLIHAT PADA PALATUM
BAGIAN ANTERIOR HINGGA
FORAMEN INCISIVUS
SECONDARY PALATE : CELAH
DIPEROLEH DARI SHELVES PALATAL
PADA EMBRIO (CELAH PADA
POSTERIOR FORAMEN INCISIVUS)
COMPLETE CLEFT PALATE :
CELAH MELUAS HINGGA
FORAMEN INCISIVUS
INCOMPLETE CLEFT PALATE :
CELAH TIDAK MELUAS
HINGGA FORAMEN INCISIVUS
SUBMUCOUS CLEFT PALATE :
CELAH PADA LAPISAN MUKOSA
PADA PALATUM LUNAK
UNILATERAL PALATE CLEFT : VOMER
MASIH DILEKATI SALAH SATU
PALATAL SHELVES
BILATERAL PALATAL CLEFT :
VOMER BENAR-BENAR TERPISAH
DARI PALATAL SHELVES.
HARD PALATAL CLEFT :
CELAH HANYA PADA
PALATUM KERAS
SOFT PALATAL CLEFT : CELAH
HANYA PADA AREA PALATUM
LUNAK
 V-Y Pushback
 Two Flap Palatoplasty
 Four Flap Palatoplasty
 Schweckendick’s Primary Veloplasty
 Furlow Palatoplasty
 pasien pernah operasi mata, hidung, dan bibir
pada umur 4 tahun dan operasi kelopak mata pada
umur 12 tahun.
 Pasien tidak bisa melihat dengan mata kanan.
Terkadang pasien muntah dan sedikit keluar dari
hidung.
 Pasien sedikit kesulitan bernafas dari hidung
kanan.
 riwayat ibu selama kehamilan tidak pernah
mengalami trauma,merokok, alkoholism dan tidak
anggota keluarga yang memiliki kelainan yang
sama.
GNATOSCHISIS PALATOSCHISIS
 penutupan celah lebar
pada celah lelangit
unilateral ----mobilisasi
flap ke medial
 mengurangi tegangan
pada pertemuan
palatum durum dan
palatum molle yang
sangat rawan terjadinya
fistula locus minores
resistance area)
PLAT RETENSI H+12 KOMPLIKASI
2-5
•Speech therapy
•Manajemen velopharyngeal insufficiency
•Revisi Labioplasty
6-7
•Evaluasi
ortodontik
•Bone graft
12-21
•Ortodontik dan ortognatik
•rhinoplasti
 Oronasal fistula - 8.7% to 23%
 fistula terjadi pada daerah anterior palatum durum
dan perbatasan antara paltum durum –palatum
molle.
 Velopharyngeal insufficiency
 Latar belakang sosial ekonomi pasien rendah --
--- perawatan tidak kontinyu & kurang
kooperatif
 Kurang terbuka dalam hal informasi
 Waktu pelaksanaan palatoplasty yang
terlambat
 Tidak ada perawatan ortodontik untuk koreksi
arcus gigi.
 Pasien tidak menjaga oral hygiene---wound
breakdown
 lebarnya celah lelangit
 waktu pelaksanaan : semakin terlambat pasien
menerima perawatan makin tinggi
kemungkinan terjadinya fistula oroantral.
&inkopmpetensi velopharingeal ---- suara
hipernasal saat fonasi,
 idealnya dilakukan dibawah usia 10 tahun
untuk mendapatkan hasil yang baik.
 Rhinoplasty
 Blepharoplasty
 Repair labioplasty
 Rekonstruksi palatoplasty
 Perawatan ortodontik
 Bone graft dan Gnatoplasty
 Orofacial cleft merupakan kelainan multiple
yang memerlukan penatalaksanaan
interdisipliner dengan strategi waktu yang
tepat untuk pelaksanaan terapi sehingga
mendapatkan hasil yang optimal
 Komunikasi dan kerja sama pihak pasien
sangat berpengaruh dalam keberhasilan terapi.

More Related Content

What's hot

Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
Kindal
 
Asimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajahAsimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajah
olalalia
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Height Corporation
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
Ridwan Aswar Hipothalamus
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
 

What's hot (20)

LABIOKISIS
LABIOKISISLABIOKISIS
LABIOKISIS
 
Tetanus anak
Tetanus anakTetanus anak
Tetanus anak
 
Penanganan Gawat Napas
Penanganan Gawat NapasPenanganan Gawat Napas
Penanganan Gawat Napas
 
Asimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajahAsimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajah
 
Linda ppt mata
Linda ppt mataLinda ppt mata
Linda ppt mata
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 
Referat Syok Anafilaktik
Referat Syok AnafilaktikReferat Syok Anafilaktik
Referat Syok Anafilaktik
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegicPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Abses peritonsilar
Abses peritonsilarAbses peritonsilar
Abses peritonsilar
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 

Similar to Cleft unsoed

RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
Lisna K. Rezky
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
dina410715
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Septian Muna Barakati
 
Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01
Egla Aliu
 

Similar to Cleft unsoed (20)

Labiopalatoskisis
LabiopalatoskisisLabiopalatoskisis
Labiopalatoskisis
 
Askep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atasAskep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atas
 
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Digestive Tract Disorder
Digestive Tract DisorderDigestive Tract Disorder
Digestive Tract Disorder
 
Css rhinosinusitis jamur - Petrisia Luvina
Css rhinosinusitis jamur - Petrisia LuvinaCss rhinosinusitis jamur - Petrisia Luvina
Css rhinosinusitis jamur - Petrisia Luvina
 
CSS Rhinosinusitis Jamur (Gerasimos Hasiholan)
CSS Rhinosinusitis Jamur (Gerasimos Hasiholan)CSS Rhinosinusitis Jamur (Gerasimos Hasiholan)
CSS Rhinosinusitis Jamur (Gerasimos Hasiholan)
 
Css rhinosinusitis jamur
Css rhinosinusitis jamurCss rhinosinusitis jamur
Css rhinosinusitis jamur
 
[Tara] sken 1 pertemuan 2
[Tara] sken 1 pertemuan 2[Tara] sken 1 pertemuan 2
[Tara] sken 1 pertemuan 2
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
PPT INKKONTINENSIA ALVI.pptx
PPT INKKONTINENSIA ALVI.pptxPPT INKKONTINENSIA ALVI.pptx
PPT INKKONTINENSIA ALVI.pptx
 

Cleft unsoed

  • 2. CELAH BIBIR CELAH LELANGIT CELAH RAHANG CELAH WAJAH
  • 4.  Etiologi  Faktor genetik  Faktor lingkungan  Obat-obatan (phenytoin, sodium valproate)  Penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat mengandung  Minuman beralkohol atau merokok saat masa kehamilan  Kekurangan asam folat
  • 5. PRIMARY PALATE : CELAH TERLIHAT PADA PALATUM BAGIAN ANTERIOR HINGGA FORAMEN INCISIVUS SECONDARY PALATE : CELAH DIPEROLEH DARI SHELVES PALATAL PADA EMBRIO (CELAH PADA POSTERIOR FORAMEN INCISIVUS)
  • 6. COMPLETE CLEFT PALATE : CELAH MELUAS HINGGA FORAMEN INCISIVUS INCOMPLETE CLEFT PALATE : CELAH TIDAK MELUAS HINGGA FORAMEN INCISIVUS
  • 7. SUBMUCOUS CLEFT PALATE : CELAH PADA LAPISAN MUKOSA PADA PALATUM LUNAK UNILATERAL PALATE CLEFT : VOMER MASIH DILEKATI SALAH SATU PALATAL SHELVES
  • 8. BILATERAL PALATAL CLEFT : VOMER BENAR-BENAR TERPISAH DARI PALATAL SHELVES. HARD PALATAL CLEFT : CELAH HANYA PADA PALATUM KERAS
  • 9. SOFT PALATAL CLEFT : CELAH HANYA PADA AREA PALATUM LUNAK
  • 10.  V-Y Pushback  Two Flap Palatoplasty  Four Flap Palatoplasty  Schweckendick’s Primary Veloplasty  Furlow Palatoplasty
  • 11.
  • 12.  pasien pernah operasi mata, hidung, dan bibir pada umur 4 tahun dan operasi kelopak mata pada umur 12 tahun.  Pasien tidak bisa melihat dengan mata kanan. Terkadang pasien muntah dan sedikit keluar dari hidung.  Pasien sedikit kesulitan bernafas dari hidung kanan.  riwayat ibu selama kehamilan tidak pernah mengalami trauma,merokok, alkoholism dan tidak anggota keluarga yang memiliki kelainan yang sama.
  • 14.  penutupan celah lebar pada celah lelangit unilateral ----mobilisasi flap ke medial  mengurangi tegangan pada pertemuan palatum durum dan palatum molle yang sangat rawan terjadinya fistula locus minores resistance area)
  • 15.
  • 16. PLAT RETENSI H+12 KOMPLIKASI
  • 17. 2-5 •Speech therapy •Manajemen velopharyngeal insufficiency •Revisi Labioplasty 6-7 •Evaluasi ortodontik •Bone graft 12-21 •Ortodontik dan ortognatik •rhinoplasti
  • 18.  Oronasal fistula - 8.7% to 23%  fistula terjadi pada daerah anterior palatum durum dan perbatasan antara paltum durum –palatum molle.  Velopharyngeal insufficiency
  • 19.  Latar belakang sosial ekonomi pasien rendah -- --- perawatan tidak kontinyu & kurang kooperatif  Kurang terbuka dalam hal informasi  Waktu pelaksanaan palatoplasty yang terlambat  Tidak ada perawatan ortodontik untuk koreksi arcus gigi.  Pasien tidak menjaga oral hygiene---wound breakdown
  • 20.  lebarnya celah lelangit  waktu pelaksanaan : semakin terlambat pasien menerima perawatan makin tinggi kemungkinan terjadinya fistula oroantral. &inkopmpetensi velopharingeal ---- suara hipernasal saat fonasi,  idealnya dilakukan dibawah usia 10 tahun untuk mendapatkan hasil yang baik.
  • 21.  Rhinoplasty  Blepharoplasty  Repair labioplasty  Rekonstruksi palatoplasty  Perawatan ortodontik  Bone graft dan Gnatoplasty
  • 22.  Orofacial cleft merupakan kelainan multiple yang memerlukan penatalaksanaan interdisipliner dengan strategi waktu yang tepat untuk pelaksanaan terapi sehingga mendapatkan hasil yang optimal  Komunikasi dan kerja sama pihak pasien sangat berpengaruh dalam keberhasilan terapi.