SlideShare a Scribd company logo
“ROADMAP” MENUJU PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
                                  SATUAN WILAYAH SUNGAI CITARUM

                                                              PENDAHULUAN
Citarum merupakan sungai terbesar di Propinsi Jawa Barat. Dari                Dimana posisi kita saat ini (apa masalah/isu yang kita hadapi saat
hulunya yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung),                    sekarang)?
Citarum mengalir sepanjang 350 kilometer hingga berakhir di hilir di
daerah Tanjung (Kabupaten Kerawang). Sungai Citarum berperan                  Kemana tujuan kita (melalui pengelolaan sumber daya air di WS
penting bagi kehidupan sosial ekonomi khususnya di Jawa Barat dan              Citarum)?
DKI Jakarta. Selain sebagai sumber air minum, irigasi pertanian,              Bagaimana cara kita mencapai tujuan yang telah kita sepakati
perikanan, pembangkit tenaga listrik, Citarum juga sebagai pemasok air         bersama? (”Jalan / arah” mana yang akan tempuh)?
utama untuk kegiatan industri. Dua puluh tahun terakhir ini, kondisi
lingkungan dan kualitas air di sepanjang Citarum semakin memburuk.         Roadmap pada dasarnya adalah suatu kelompok aktivitas yang
Dalam kurun waktu ini jumlah penduduk, permukiman dan kegiatan             melibatkan langkah penerapan strategi tersebut. Roadmap menegaskan
industri di sepanjang daerah aliran sungai bertambah dan berkembang        hubungan antara kondisi sumber daya air dalam WS Citarum pada saat
dengan pesat                                                               ini dengan kondisi dan nilai manfaat yang diinginkan pada masa
                                                                           mendatang menggunakan langkah-langkah yang telah teridentifikasi.
Pengelolaan Wilayah Sungai (WS) Citarum tidak hanya meliputi batasan
                                                                           Roadmap dapat pula diartikan sebagai apa yang harus dilakukan guna
hidrologi daerah aliran sungai Citarum itu sendiri, namun termasuk di
                                                                           mencapai berbagai tujuan.
dalamnya daerah aliran sungai skala kecil pada sisi timur dan barat
Citarum. Penerima manfaat dari sumber daya air ini bukan hanya             Ini semua dicapai dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi
mereka yang berada dan hidup dalam WS ini, namun juga penduduk             kepada visi :
Jakarta yang memanfaatkan air sungai melalui Saluran Tarum Barat              Merumuskan dan meyakinkan secara lebih tegas bentuk visi
/West Tarum Canal (WTC).                                                       bersama (shared vision) para pemangku kepentingan (stakeholders)
Telah banyak tulisan dan laporan yang membahas berbagai isu yang               berkenaan dengan masa depan WS Citarum (sampai dengan 2023);
ada saat ini berkenaan dengan pengelolaan sumber daya air di WS               Melakukan perbandingan kondisi sumber daya air dalam WS
Citarum. Beberapa isu kunci telah di dokumentasikan di dalam berbagai          Citarum saat ini dengan visi yang ditetapkan, dalam rangka
tulisan yang dihasilkan dalam dekade terakhir. Masalah yang telah              melakukan identifikasi arah strategis yang harus ditempuh.
dapat teridentifikasi sangat banyak dan meliputi berbagai area, termasuk
sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan dan degradasi               Merumuskan tujuan-tujuan dalam beberapa area kunci (key areas),
daerah tangkapan air di hulu, penyedotan air tanah, dan degradasi              yang bilamana tercapai, akan mengarah pada pencapaian visi.
bangunan air. Hal ini menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang              Melakukan pengembangan dan intervensi dalam bentuk kegiatan
sangat negatif bagi penduduk sekitar WS Citarum.                               guna menjamin keberhasilan penerapan pencapaian tujuan dari
Proses pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu /                      setiap area kunci.
Integrated Water Resources Management (IWRM) yang dilakukan
dengan pendekatan dalam bentuk Roadmap untuk menangani                     Sekitar 70 kegiatan telah teridentifikasi dalam upaya pencapaian visi WS
permasalahan WS Citarum dilakukan berdasar metodologi penyusunan           Citarum, yang diperoleh dari berbagai sumber
Rencana Strategis. Secara mendasar, pendekatan tersebut digunakan
untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:
VISI TAHUN 2023

“Pemerintah bersama masyarakat bekerjasama demi terciptanya daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat,
    dan produktif, serta memberikan manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di wilayah citarum”




                                                       2
KERANGKA KERJA STRATEGIS
Suatu kerangka kerja strategis telah dikembangkan atas dasar konsultasi komprehensif dengan seluruh stakeholders WS Citarum guna menjamin
terbentuknya Roadmap yang terpadu. Secara terstruktur Roadmap dapat digambarkan dalam bentuk Diagram Rumah. Visi dari WS Citarum
didukung oleh berbagai kegiatan yang meliputi sejumlah area kunci : lima area kunci utama berfungsi sebagai pilar, sedangkan 2 (dua) area kunci
pendukung sebagai pondasi.




                                                                       3
Area Kunci – Definisi

                                                                         AREA KUNCI

AREA KUNCI           DEFINISI                                                                        TUJUAN
Kelembagaan &        Definisi dari “Lembaga” dalam area kunci ini berkaitan dengan organisasi,          Mencapai kerangka kerja organisasi yang efektif, penetapan
Perencanaan untuk    legislasi, kebijakan, dan berbagai protokol lain yang terkait dengan                tanggung jawab dan bentuk kerjasama yang jelas antar stakeholders
Pengelolaan Sumber   organisasi tersebut, sedangkan Perencanaan dalam IWRM (dalam hal ini                dalam WS Citarum, meliputi aspek ”in stream” maupun ”off stream”.
Daya Air Terpadu     perencanaan WS) dipandang sebagai mekanisme persiapan dan
(IWRM)               implementasi kebijakan pemerintah,. Kegiatan yang termasuk dalam area              Mencapai mekanisme koordinasi yang efektif dalam pengelolaan
                     kunci adalah :                                                                      sumber daya air WS Citarum .

                        Restrukturisasi organisasi                                                     Mencapai kerangka hukum yang komprehensif dan harmonis untuk
                                                                                                         pengelolaan sumber daya air yang efektif dalam WS Citarum.
                        Pengembangan kapasitas organisasi
                                                                                                        Membangun mekanisme perencanaan sumber daya air yang
                        Pengembangan kebijakan                                                          transparan, efektif dan holistik dalam hubungannya dengan
                        Pelaksanaan kerangka pengaturan                                                 perencanaan tata ruang dan fiskal, dengan mengoptimalkan aspirasi
                                                                                                         dan kebutuhan stakeholders.
                        Perencanaan IWRM (termasuk perencanaan finansial)
                                                                                                        Mencapai mekanisme pengaturan (lisensi) yang efektif secara
                        Regulasi (termasuk lisensi penggunaan air dan pembuangan limbah                 operasional untuk pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah,
                         cair)                                                                           serta pembuangan limbah cair(termasuk tarif).
                        Penetapan tarif air                                                             Lembaga pengelola sumber daya air memanfaatkan teknologi tepat
                        Partisipasi kelembagaan dalam manajemen irigasi                                 guna dalam mencapai pengelolaan sumber daya air yang
                                                                                                         berkesinambungan.
                                                                                                        Pengambil keputusan, pakar teknis dan stakeholders kunci lainnya
                                                                                                         memiliki kapasitas dan kemampuan yang efektif untuk melaksanakan
                                                                                                         tanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya
                                                                                                         air WS Citarum.
Pengembangan dan     Area kunci ini meliputi aktivitas yang terkait dengan eksploitasi sumber daya      Mencapai peningkatan sumber air atau sumber baru untuk irigasi,
Pengelolaan Sumber   air. Termasuk: peningkatan ketersediaan air untuk pemakai yang berhak,              industri, hydropower, rumah tangga, aquaculture, rekreasi dan
Daya Air             operasi dan pemeliharaan (OM) infrastruktur. Aktivitas utama yang                   penggunaan lain yang konsisten dengan ketersediaan dan
                     termasuk dalam area kunci ini adalah:                                               kesinambungan air.
                        Perencanaan proyek, termasuk “master planning” (perencanaan yang               Seluruh masyarakat di WS Citarum memperoleh akses yang
                         berfokus pada pembangunan infrastruktur, dan dibedakan dari                     memadai terhadap air minum dan sanitasi.
                         pengembangan WS secara luas).
                                                                                                        Seluruh bangunan air mampu beroperasi sesuai dengan kapasitas
                        Pembangunan infrastruktur untuk penyimpanan dan distribusi air                  rencana.
                         (waduk, saluran, dan sistem perpipaan)
                                                                                                        Melaksanakan pengelolaan aset yang berkesinambungan untuk
                        Operasi dan pemeliharaan infrastruktur                                          seluruh prasarana air di WS Citarum.
                        Mempromosikan penggunaan air secara efisien dan efektif (irigasi,
                         hydropower, air minum and sanitasi, aquaculture, rekreasi, dll.)
                        Pembuatan sumur penggunaan air bawah tanah.




                                                                                    4
Area Kunci – Definisi

AREA KUNCI                DEFINISI                                                                       TUJUAN
Pemanfaatan Air Secara    Area kunci ini sering terlupakan, terutama pada saat kapasitas sumber air         Menyusun pengaturan pemanfaatan air secara adil antara pemakai
Bersama                   melebihi kebutuhan. Aktivitas ini meliputi proses penetapan dan                    di hulu dan hilir WS Citarum, serta pemakai lintas batas sumber daya
                          perlindungan hak atas air dan alokasi air menurut penggunaan dan                   air (penyediaan air ke Jakarta)
                          pemakai, termasuk penetapan prioritas pemanfaatan pada masa
                          kelangkaan air, alokasi antar sektor (mis: irigasi, suplai air perkotaan dan      Menetapkan secara jelas dan tegas hak penggunaan air bagi seluruh
                          hydropower), atau secara geografis (hulu – hilir dan transfer antar WS).           pemakai air.
                          Registrasi penggunaan air dan perijinannya tidak termasuk dalam area              Menyelesaikan berbagai konflik dalam penggunaan sumber daya air
                          kunci ini, namun termasuk dalam area kunci kelembagaan dan                         WS Citarum secara cepat dan memuaskan semua pihak.
                          perencanaan IWRM karena hal ini mencakup mekanisme pengaturan untuk
                          membantu dalam pengelolaan hak guna air dan alokasinya.
Perlindungan Lingkungan   Termasuk dalam area ini: aktivitas perlindungan lingkungan yang                   merencanakan penggunaan lahan yang komprehensif dengan
                          mempunyai dampak pada manajemen air (sungai, danau, rawa, hutan dan                pertimbangan minimalisasi dampak kegiatan manusia terhadap
                          ekosistem alami lainnya), dan rehabilitasi dari kerusakan lingkungan (baik         lingkungan.
                          bersifat perairan maupun daratan).
                          Diantara seluruh area kunci, perlindungan lingkungan merupakan area yang
                                                                                                            Melaksanakan perlindungan hutan dengan sasaran tidak terjadinya
                                                                                                             lagi pengurangan lahan hutan, dari kondisi saat ini.
                          cukup sulit untuk didefinisikan secara jelas. Perlindungan dan peningkatan
                          ingkungan secara normal seharusnya dicapai sebagai kombinasi dari                 Memprioritaskan peningkatan daerah tangkapan air melalui
                          tindakan struktural dan non struktural, termasuk didalamnya prasarana              penghijauan dan penerapan pemanfaatan lahan serta praktek
                          (Misalnya instalasi pembuangan limbah), peningkatan pengaturan                     pertanian secara tepat yang meminimumkan terjadinya erosi.
                          kelembagaan (regulasi), partisipasi komunitas, dan lain sebagainya.               Menjaga dan apabila mungkin meningkatkan keanekaragaman
                                                                                                             hayati tanpa degradasi lebih lanjut.
                                                                                                            Meminimalkan tingkat polusi rumah tangga, industri dan pertanian
                                                                                                             yang dibuang ke badan sungai.


                                                                                                            Menyediakan kecukupan air untuk keperluan pemeliharaan ekologi
                                                                                                             (misalnya: penggelontoran), menjaga intrusi air laut, akumulasi
                                                                                                             sedimentasi dan polusi disekitar pantai, melakukan proteksi
                                                                                                             perikanan sungai dan pantai.


Pengelolaan Bencana       Kegiatan yang termasuk dalam Pengelolaan Bencana seperti banjir dan               Menyusun rencana kesiapan menghadapi bencana banjir dan aliran
                          aliran lumpur adalah:                                                              lumpur yang efektif.
                             Perencanaan dan pembangunan bangunan pengendali banjir dan                    Membangun prasarana yang tepat untuk meminimalkan dampak fisik
                              aliran lumpur, seperti tanggul , waduk pengendali banjir dan lain-lain.        dari kejadian banjir dan aliran lumpur..
                             Pengembangan dan pelaksanaan rencana kesiapan menghadapi                      Melaksanakan rencana pengelolaan kekeringan yang efektif apabila
                              bencana.                                                                       ketersediaan air musiman berada pada level di bawah rencana.
                             Pengembangan dan pelaksanaan rencana pengelolaan kekeringan.




                                                                                         5
Area Kunci – Definisi

AREA KUNCI           DEFINISI                                                                      TUJUAN
Pemberdayaan         Keterlibatan masyarakat secara keseluruhan, baik dalam perencanaan,              pencapaian kesadaran yang tinggi dari masyarakat setempat
Masyarakat           pelaksanaan , pemantauan dan evaluasi kegiatan IWRM merupakan                     terhadap permasalahan konservasi, pemanfaatan dan perlindungan
                     pondasi dari area kunci karena area ini mendukung tegaknya kelima “pilar”         sumber daya alam (termasuk hak dan tanggung jawab mereka) di
                     area kunci yang dijelaskan sebelumnya. stakeholders beranggapan bahwa             WS Citarum.
                     penguatan partisipasi masyarakat seharusnya menjadi tema penting dalam
                     ICWRMIP. Kegiatan yang termasuk area ini meliputi:                               Masyarakat setempat memperoleh kesempatan dan ruang untuk
                                                                                                       berpartisipasi secara nyata dalam perencanaan dan pengelolaan
                        Edukasi dan peningkatan kesadaran (capacity building) dari                    sumber daya air WS Citarum.
                         masyarakat , dan perorangan dalam berbagai isu pengelolaan air.
                        penyediaan informasi mengenai pengelolaan sumber daya air dan                Menciptakan kondisi yang baik dalam hal kelembagaan, keuangan
                         aktivitas terkait lainnya bagi semua yang memerlukan.                         dan kapasitas) masyarakat setempat untuk terlibat dalam
                                                                                                       penyediaan air minum dan layanan sanitasi, pengelolaan daerah
                        Pelaksanaan program yang terukur guna memfasilitasi partisipasi               tangkapan air (watershed) dan pengelolaan limbah.
                         masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air.
                        Mengembangkan berbagai program mandiri berbasis masyarakat dan
                         kegiatan khusus perbaikan air minum, lingkungan, kualitas air, dan lain
                         sebagainya.




Data dan Informasi   Area ini termasuk sebagai area kunci “Pondasi,” sebab data memiliki              Tersedianya data base lengkap tentang tanah dan sumber daya air
                     fungsi yang sangat fundamental dalam proses pengambilan keputusan                 dan format akses yang mudah bagi semua pihak, dalam rangka
                     dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air, termasuk:                      memfasilitasi kesinambungan pengelolaan sumber daya air dalam
                                                                                                       WS Citarum.
                        Pengumpulan data, meliputi: kuantitas & kualitas air permukaan dan
                         air tanah, data sumber daya alam lainnya sepeti data tanah, geologi,         Menerapkan metode partisipasi masyarakat dalam pengumpulan dan
                         penggunaan lahan, ekosistem, dan sebagainya; data ekonomi-sosial              verifikasi data (bila memungkinkan).
                         seperti kependudukan, kemiskinan, pemanfaatan lahan dan sebaginya.           Tersedianya pola pengelolaan efektif dengan cara “custodianship”
                        Pengelolaan dan pengarsipan data dari berbagai sumber, termasuk               atas data set mengenai air dan daerah tangkapan air yang berbeda .
                         komputerisasi, validasi dan sebagainya.                                      Tersedianya pengelolaan data bersama yang efektif antar berbagai
                        Berbagi dan diseminasi data antar lembaga pemerintah, lembaga                 lembaga didalam WS Citarum dan dengan lembaga pusat.
                         penelitian dan lainnya, Serta penyediaan akses data bagi masyarakat
                         umum.
                                                                                                      Tersedianya pengembangan dan dioperasikannya model-model dan
                        Penelitian guna meningkatkan pengetahuan dalam bidang tertentu,               alat bantu pengambilan keputusan (decission support tools) yang
                         misalnya: proses daerah tangkapan air, demografi, dan lain                    tepat dalam pengelolaan sumber daya air.
                         sebagainya, serta pengembangan teknologi baru dalam konservasi air
                         dan perlindungan lingkungan.
                                                                                                      Tersedianya program penelitian untuk mengisi kesenjangan
                                                                                                       pengetahuan mengenai proses dan berbagai skenario terkait
                        Pengembangan dan penerapan alat bantu pengambilan keputusan                   dengan pengelolaan sumber daya air.
                         (decission support tools), termasuk GIS, model hidrologi dan hidraulik
                         serta alat analisis lainnya.

                                                                                  6
Area Kunci – Definisi

AREA KUNCI            DEFINISI                                                                TUJUAN
Pengelolaan Program   Kegiatan pengelolaan program adalah suatu area kunci yang khusus.          Tercapainya hubungan yang efektif antar stakeholder dan tim yang
                      Pengelolaan program adalah suatu mekanisme untuk memastikan bahwa           melaksanakan sub-komponen proyek, sehingga manfaat akan
                      rekomendasi yang telah disetujui oleh Tim Pengarah Nasional                 sejalan dengan kebutuhan.
                      Pembangunan Sumber Daya Air dilaksanakan dalam sub-komponen yang
                      diperlukan, disertai dengan mekanisme pemantauan dan pelaporan yang        Tercapainya koordinasi yang efektif antar semua sub komponen
                      memungkinkan Pemerintah Indonesia dan ADB memastikan bahwa dana             program untuk mempromosikan kerjasama dan pertukaran informasi
                      dibelanjakan sesuai dengan rencana      dan tepat waktu. Pengelolaan        , memperbaiki kinerja program secara keseluruhan dan
                      program yang dipadukan dengan pertukaran informasi antar sub-komponen       meminimalkan usaha yang sia-sia yang disebabkan oleh tumpang
                      proyek akan memperbaiki kinerja keseluruhan program, dan meminimalkan       tindihnya kegiatan.
                      usaha yang sia-sia yang disebabkan tumpang tindihnya kegiatan.             Tercapainya pemantauan dan pelaporan yang akurat dan tepat
                                                                                                  waktu dari kinerja program dan investasi. Pemantauan dan evaluasi
                                                                                                  akan dimasukandalam pembentukan sistem pengelolaan kinerja
                                                                                                  Roadmap (RPMS) dan sistem pengelolaan kinerja program investasi
                                                                                                  (IPPMS).




                                                                              7
Area Kunci – Daftar Proyek

                                                                 PROYEK

AREA KUNCI      PROYEK                        OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                            SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                  INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
Kelembagaan &   1.1   Pengelolaan Roadmap        Koordinasi antar komponen program (perencanaan, kebijakan koordinasi ,          PPTA Tahap 4   2.93
Perencanaan                                       pengesahan AWP terpadu, rancangan pembangunan jangka menengah);
Pengelolaan                                      Kajian, dialog dan persiapan untuk pelaksanaan tranche lanjutan
Sumber Daya
                                                 Mendukung operasional RCMU dan sekretariat Tim Pengarah Nasional
Air Terpadu
                                                  Pembangunan SDA;
(IWRM)
                                                 Pengelolaan alokasi pendanaan;
                                                 Identifikasi kebutuhan dan koordinasi untuk pelaksanaan kajian-kajian kecil
                                                  (hingga total $450.000) guna peningkatan pengetahuan tentang isu-isu bidang
                                                  sumber daya air di Wiayah Sungai Citarum (3 hingga 6 kajian);
                                                 Pemantauan dan pelaporan kinerja pelaksanaan Roadmap;
                                                 Bantuan peningkatan kemampuan (Capacity Building) untuk pengelolaan
                                                  Roadmap;
                                                 Koordinasi dan penyelarasan rencana antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
                                                  LSM, masyarakat dan sektor swasta tentang prakarsa IWRM;
                                                 Pengembangan Sistem Informasi dan Data Roadmap serta pengelolaannya;
                                                 Identifikasi dan pengembangan peluang investasi sektor swasta;
                                                 Rancangan media komunikasi Roadmap, sosialisasi informasi dan
                                                  pelaksanaannya
                1.2   Penguatan kelembagaan      Kegiatan-kegiatan dalam memperbaiki koordinasi dan komunikasi antar             PPTA Tahap 4   1.31
                      Roadmap                     stakeholders pengelolaan SDA terpadu di WS Citarum .
                                                 Penguatan RCMU (Roadmap coordination and management Unit) dan Badan
                                                  Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam penyusunan
                                                  perencanaan dan program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
                                                 Pembentukan sistem data dan informasi yang efektif untuk mendukung
                                                  perencanaan dan program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu;
                                                 Capacity building untuk perbaikan perencanaan dan program Pengelolaan
                                                  Sumber Daya Air Terpadu di tingkat nasional dan daerah ;
                                                 Pengembangan perbaikan pembiayaan dan perencanaaan fiscal yang lebih
                                                  efektif untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di wilayah sungai di
                                                  Indonesia;
                                                 Capacity building untuk perbaikan kemampuan dan keahlian staf RCMU.




                                                                       8
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                               OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                               SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                         INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
             1.3   Penguatan kelembagaan untuk       Kegiatan untuk memperbaiki kemampuan teknis, yaitu: (i). Komunikasi real time      PPTA Tahap 4   3.06
                   Pengelolaan Sumber Daya Air        dan sistem peringatan dini bencana banjir, (ii) sistem pengelolaan data dan
                   Terpadu di 6 (enam) wilayah        informasi, (iii) Pemantauan kualitas dan kuantitas aliran serta pengaturan
                   sungai 6 Ci                        alokasi air yang efisien;
                                                     Dukungan untuk Dewan Sumber Daya Air dan mendukung kegiatan operasional
                                                      dan capacity building untuk badan pengelola sumber daya air;
                                                     Mendukung kegiatan yang membutuhkan capacity building, yaitu : (i) rencana
                                                      strategis, (ii) pemantauan dan evaluasi kinerja, (iii) pengembangan rencana
                                                      strategis dan pola WS , (iv) Operasional dan pemeliharaan prasarana air;
                                                     Pengelolaan organisasi internal balai besar , yaitu: (i) kepemimpinan dan tim
                                                      kerja; (ii) pengelolaan sumber daya manusia, (iii) perencanaan dan pengelolaan
                                                      keuangan;
                                                     Pengembangan metadatabase berbasis internet untuk air, lahan, dan data lain
                                                      yang terkait di wilayah sungai Citarum;
                                                     Desain dan pelaksanaan alat bantu pengambilan keputusan untuk digunakan
                                                      oleh badan atau lembaga terkait dalam proses perencanaan;
                                                     Pengembangan sistem pelaporan tahunan status wilayah sungai .
             1.4   Perencanaan tata ruang untuk      Persiapan rencana regional yang konsisten dan merefleksikan rencana lokal          PPTA Tahap 4   1.22
                   wilayah sungai 6 Ci                yang ada;
                                                     Persiapan pembaharuan peta tata guna lahan wilayah proyek dengan
                                                      menggunakan teknologi penginderaan jauh;
                                                     Persiapan untuk Java Spatial model (JSM) untuk proyeksi penduduk dan
                                                      penggunaan lahan di Wilayah Sungai 6 Ci; ;
                                                     Perkiraan kebutuhan tata ruang untuk sektor sumber daya air dan sektor lain
                                                      yang terkait dengan permukiman, industri, pertanian, dan lingkungan;
                                                     Pengembangan strategi dan skenario tata ruang ,mengkaji proyeksi-proyeksi
                                                      dan optimasi pemanfaatan ruang ;
                                                     Kuantifikasi air terkait dengan zonasi penggunaan lahan di wilayah sungai;
                                                     Penilaian strategis dampak air terkait zonasi sektor-sekor lain;
                                                     Koordinasi dan keterpaduan sejumlah badan pelaksana semua bidang dengan
                                                      sub komponen Program Investasi.




                                                                           9
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI     PROYEK                                   OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                                 SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                                 INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
               1.5   Pengembangan kebijakan tarif          Mengkaji kebijakan tarif air saat ini dan pengembangkan struktur tarif baru yang     PPTA Phase 3   1.5
                     air yang sesuai, alokasi air dan       merefleksikan biaya distribusi yang lebih baik dan menyediakan insentif
                     partisipasi stakeholder yang           penggunaan air yang rasional.
                     seimbang                              Mengkaji instrument kebijakan alokasi air antar pengguna saat ini (lintas sektor
                                                            dan hulu/hilir)
                                                           Mengkaji kebijakan yang ada saat ini mengenai partisipasi stakeholder dalam
                                                            perencanaan dan pengelolaan sumber daya air serta pengembangan kebijakan
                                                            baru dengan mekanisme pendekatan yang seimbang (untuk semua
                                                            stakeholder, lembaga pemerintah, LSM dan seluruh masyarakat).
               1.6   Pengembangan Rencana                  Mengkaji rencana pengembangan dan pengelolaan sumber daya air WS                     PPTA Tahap 3   2.1
                     Pengelolaan Terpadu WS                 Citarum yang ada.
                     Citarum yang lebih baik               Bersama dengan stakeholder, mengembangkan Rencana Strategis Wilayah
                                                            Sungai Citarum dengan memfasilitasi peningkatan dan keterpaduan
                                                            pengelolaan sumber daya air.
                                                           Mengembangkan dan menerapkan suatu mekanisme monitoring pelaksanaan
                                                            Rencana Strategis WS Citarum oleh lembaga yang bertanggung jawab, dan
                                                            melaporkan kepada pemerintah untuk tindakan koreksi apabila diperlukan. .


               1.7   Peningkatan kapasitas                 Menetapkan suatu pendekatan AMDAL yang terprogam untuk WS Citarum;                   PPTA Tahap 3   0.4
                     organisasi dalam penilaian             memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perencana proyek dan
                     lingkungan                             stakeholder terkait dengan penilaian dampak proyek, pengkajian dan
                                                            monitoring sejalan dengan Laporan Penilaian Lingkungan (EARP)
                                                           Peningkatan kapasitas untuk para manager dan staf teknik yang bertanggung
                                                            jawab pada pelaksanaan AMDAL
Pengembangan   2.1   Rehabilitasi Saluran Tarum Barat    Perecanaan Teknis Rinci/DED (Detail Engineering Design)                                PPTA Tahap 1   45.13
dan                  (WTC) untuk meningkatkan            Pengerukan dan pembuangan sedimen dari dasar sungaiserta penguatan
Pengelolaan          pemanfaatan sumber daya air.         tanggul
Sumber Daya
                                                         Pemisahan aliran sungai Cikarang dan Bekasi dengan saluran induk dengan
Air
                                                          membangun siphon.
                                                         Peningkatan kemampuan PJT II dalam pengelolaan dan operasi saluran
                                                           Tarum Barat yang lebih baik.
                                                         Pelaksanaan dari opsi penyediaan air minum dan sanitasi untuk masyarakat di
                                                           sepanjang Saluran Tarum Barat dari hasil proses pemilihan prakarsa
                                                           stakeholder.
               2.2   Perbaikan pengelolaan lahan           Mempercepat penerapan SRI (System Rice Intensification) di daerah proyek.            PPTA Tahap 3   6.41
                     dan air                               Sekitar 3,000 ha sawah di 3 (tiga) kabupaten akan meningkatkan praktek
                                                            pengelolaan air menuju kepada peningkatan hasil dan penghematan
                                                            penggunaan air.


                                                                                 10
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                    OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                              SUMBER           ESTIMASI
                                                                                                                                             INFORMASI        BIAYAH (jt USD)
             2.3   Dukungan bagi prakrasa               Penguatan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan, mendukung                       PPTA Tahap 3     5.41
                   masyarakat dan LSM dalam              pembiayaan, membangun, mengoperasikan dan memelihara fasilitas air minum
                   perbaikan air minum dan sanitasi      dan sanitasi berbasis masyarakat.
                                                        Mengembangkan sanitasi dan fasilitasnya dengan menyediakan suatu subsidi
                                                         untuk membangun jamban bagi 10% rumah tangga termiskin
                                                        Mengembangkan suatu sistem drainase sederhana, lantai cuci, tempat sabun
                                                         dan fasilitas pencucian.
                                                        Memaksimalkan dampak dalam bidang kesehatan dari investasi proyek dalam
                                                         penyediaan air minum dan sanitasi, mengurangi kejadian penyakit akibat air dan
                                                         yang terkait dengan air melalui perbaikan perilaku hidup sehat

             2.4   Peningkatan sumber air                 Pembangunan Bendung di Cibutarua                                                  PPTA Tahap 1     190
                   Bandung dan pemanfaatan lain           Pembangunan waduk Santosa di Sungai Cilaki.                                       Sub-Proyek #11
                   melalui transfer antar WS (inter-
                                                          Pembangunan terowongan pembawa sepanjang 4,5 km.
                   basin).
                                                          Pembangunan waduk dibagian hulu Bendung Tamiang Cangkir, untuk
                                                           kebutuhan irigasi di sebelah hilir Bendung Cibutarua.
                                                          Mengembangkan suatu perjanjian antar Kabupaten tentang alokasi biaya dan
                                                           pengaturan pendanaan untuk pengaliran air .
             2.5   Meningkatkan sumber air untuk          Pembangunan bendungan dan waduk di Sungai Cibeber.                                PPTA Tahap 1     60
                   irigasi (Cipunegara Hulu)              Rehabilitasi sistem pembagian air irigasi yang ada .                              Sub-Proyek #9
                                                          Pembangunan bendung pembagi di Sungai Cipunegara dan terowongan untuk
                                                           mengalirkan air di sebelah hulu waduk guna meningkatkan debit air dalam
                                                           rangka meningkatkan luas areal irigasi. untuk .
                                                          Kemungkinan pembangunan Mini Hidropower sebagai bagian dari system
                                                           pengaliran air
                                                          Penguatan kelembagaan untuk Pengelolaan Irigasi Partisipatif para petani.
                                                          Mengembangkan rencana untuk peningkatan pengelolaan daerah tangkapan
                                                           air di bagian hulu waduk.
             2.6   Meningkatkan sumber air untuk          Rehabilitasi Bedungan Cipancuh berikut bangunan pelengkap, termasuk               PPTA Tahap 1     65.7
                   irigasi (Cipancuh).                     tambahan pintu gerak pada puncak pelimpah, dan meninggikan tubuh                  Sub-Proyek #10
                                                           bendungan untuk meningkatkan tinggi jagaan banjir.
                                                          Penguatan kelembagaan untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif para
                                                           petani.
                                                          Mengembangkan rencana peningkatan pengelolaan daerah tangkapan air di
                                                           bagian hulu dari waduk.




                                                                                11
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                 OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                              SUMBER           ESTIMASI
                                                                                                                                          INFORMASI        BIAYAH (jt USD)
             2.7    Meningkatkan sumber air untuk      Pembangunan Bendungan Telagaherang berikut bangunan pelengkap.                    PPTA Tahap 1     56.4
                    irigasi (Ciherang)                 Rehabilitasi sistem pembagian air irigasi yang ada.                               Sub-Proyek #11
                                                       Penguatan kelembagaan untuk partisipasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif para
                                                        petani.
                                                       Penyiapan rencana untuk meningkatkan pengelolaan daerah tangkapan air di
                                                        bagian hulu waduk.
             2.8    Perbaikan irigasi Cisangkuy        Meningkatkan efisiensi operasi waduk-waduk di Cisangkuy                           Rencana Induk    65.5
                                                       Meningkatkan pola tanam di daerah Cisangkuy untuk penghematan air.                1997

             2.9    Peninggian Bendungan Cirata        Melaksanakan Feasibility Study                                                    Rencana Induk    20.1
                                                       Pelaksanaan DED                                                                   1997
                                                       Membangun/meningkatkan bendungan berikut bangunanpelengkap
             2.10   Invstigasi opsi penyediaan         Membangun proses seleksi opsi peningkatan penyediaan air baku ke Bandung          PPTA Tahap 3     1.2
                    sumber air baku untuk wilayah       oleh pemangku kepentingan dalam rangka memenuhi kebutuhan air
                    perkotaan Bandung                   permukiman, perkotaan dan industri sampai tahun 2025.
                                                       Pelaksanaan penilaian secara cepat (rapid assessment)dan studi kelayakan
                                                        (kaji ulang dan pemutakhiran studi kelayakan sebelumnya) dalam rangka
                                                        penyusunan daftar pendek potensi yang paling memenuhi.
                                                       Penyiapan studi kelayakan rinci (termasuk biaya, analisa dampak lingkungan,
                                                        dan rencana aksi pemindahan permukiman, dan lain-lain), dalam rangka
                                                        penyiapan laporan kajian subproyek.
             2.11   Pelaksanaan Alternatif             DED untuk opsi terpilih .                                                         PPTA Tahap 3
                    penyediaan sumber air baku         Penyiapan dokumen tender dan kontrak.
                    untuk perkotaan Bandung
                                                       Konstruksi dan pengawasan.
             2.12   Pengembangan air permukaan di      Mengkaji studi sebelumnya untuk membangun 5 (lima) waduk di daerah                Rencana Induk    34.7
                    daerah tangkapan air hulu           tangkapan air hulu sungai Cikapundung dalam rangka meningkatkan                   1997
                    sungai Cikapundung.                 ketersediaan air permukaan untuk Bandung dan sekitarnya
                                                       Malaksanakan studi kelayakan opsi terpilih .
                                                       Melaksanakan DED.
                                                       Membangun bendungan dan bangunanpelengkap.
             2.13   Pembangunan waduk Sukawana         Mengkaji ulang kajian pembangunan Waduk Sukawana di sungai Cimahi.                Rencana Induk    7.2
                    di sungai Cimahi.                  Melaksanakan studi kelayakan.                                                     1997
                                                       Melaksanakan DED.
                                                       Pembangunan bendungan dan bangunan pelengkap.




                                                                             12
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                    OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                              SUMBER          ESTIMASI
                                                                                                                                             INFORMASI       BIAYAH (jt USD)
             2.14   Penelitian alternatif penyediaan      Membangun proses seleksi opsi peningkatan penyediaan air baku ke Bekasi           PPTA Tahap 3    1
                    air baku untuk Bekasi dan              dan Karawang oleh pemangku kepentingan dalam rangka memenuhi kebutuhan
                    Karawang                               air permukiman, perkotaan dan industri sampai tahun 2025.
                                                          Pelaksanaan penilaian secara cepat (rapid assessment)dan studi kelayakan
                                                           (kaji ulang dan pemutakhiran studi kelayakan sebelumnya) dalam rangka
                                                           penyusunan daftar pendek potensi yang paling memenuhi.
                                                          Penyiapan studi kelayakan rinci (termasuk biaya, analisa dampak lingkungan,
                                                           dan rencana aksi pemindahan permukiman, dan lain-lain), dalam rangka
                                                           penyiapan laporan kajian subproyek
             2.15   Implementasi pilihan penyediaan       DED untuk opsi terpilih.                                                          PPTA Tahap 3    49
                    air baku untuk Bekasi dan             Penyiapan dokumen tender dan kontrak.
                    Karawang
                                                          Konstruksi dan pengawasan.
             2.16   Pengembangan suatu rencana            Kaji ulang dan dokumentasi informasi yang ada tentang situasi air tanah di        Rencana Induk   0.6
                    aksi pengelolaan air bawah             Satuan WS Citarum, termasuk ketersediaan dan penggunaannya saat ini.              1997
                    tanah yang berkesinambungan di        Kaji ulang studi pengelolaan air tanah sebelumnya.                                (dimodifikasi
                    WS Citarum                                                                                                               dengan PPTA
                                                          Melaksanakan studi beberapa opsi penyediaan air baku, penyiapan suatu
                                                                                                                                             Tahap 3)
                                                           rencana aksi untuk pengelolaan air tanah yang efektif dan berkelanjutan.
                                                          Kaji ulang perangkat peraturan perundang-undangan pengelolaan air tanah dan
                                                           rekomendasi perbaikan, meliputi mekanisme untuk pemenuhan pengelolaan
                                                           (penegakan peraturan)
             2.17   Implementasi dari rencana aksi      (Tergantung pada manfaat dari rencana aksi studi pengembangan dan biaya              PPTA Tahap 3    5.0
                    pengelolaan air bawah tanah WS     hanya sebagai indikasi)
                    Citarum secara
                    berkesinambungan
             2.18   Meningkatkan pelaksanaan              Kaji ulang kerangka kerja peraturan pengelolaan air tanah di daerah Bandung.      PPTA Tahap 3    0.6
                    regulasi pengelolaan air bawah        Evaluasi pelaksanaan peraturan yang ada dan mengidentifikasi kekurangannya
                    tanah yang berkelanjutan di
                                                          Pengembangan strategi dan rencana aksi untuk meningkatkan efectivitas
                    Bandung
                                                           peraturan penggunaan air tanah, meliputi rekomendasi untuk perubahan
                                                           kerangka kerja peraturan yang ada
                                                          Pengembangan mekanisme pemantauan dan evaluasi
                                                          Capacity building untuk lembaaga-lembaga yang terlibat dalam pengelolaan air
                                                           tanah.
             2.19   Peningkatan penyediaan air            Tersedianya bangunan pengambilan baru dan saluran pembawa untuk                   PPTA Tahap 3    32.8
                    baku untuk Bandung                     penyediaan air baku.
                                                          Mengkaji kebijakan tarif air yang sedang berlaku dan mengembangkan struktur
                                                           tarif baru yang mencerminkan biaya distribusi yang lebih baik dan menyediakan
                                                           insentif untuk pemafaatan air yang lebih rasional di daerah Bandung.


                                                                                13
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                    OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                              SUMBER           ESTIMASI
                                                                                                                                             INFORMASI        BIAYAH (jt USD)
             2.20   “Proyek ” Saluran 2 Tarum Barat.      Kaji ulang penelitian sebelumnya opsi penyaluran air dari Waduk Jatiluhur ke      Rencana Induk    860
                                                           Jakarta                                                                           1997
                                                          Studi kelayakan untuk opsi terpilih
                                                          Perencanaan teknis rinci/DED
                                                          Konstruksi dan pengawasan
             2.21   Modernisasi sistem irigasi            Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier, serta bangunan pengatur.               PPTA Tahap 1     50.9
                    Saluran Tarum Barat/West              Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan.                                     Sub-Proyek #4
                    Tarum Canal (WTC).
                                                          Penguatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para petani

             2.22   Peningkatan sistem pelayanan          Rehabilitasi Saluran Tarum Timur, meliputi pengerukan dan pembuangan              PPTA Tahap 1     126.2
                    dan modernisasi system irigasi         sedimen, serta perbaikan dan perkuatan tanggul.                                   Sub-Proyeck #2
                    Saluran Tarum Timur/East              Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier serta bangunan pengatur.                and #5
                    Tarum Canal (ETC).
                                                          Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan.
                                                          Perkuatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para petani.
             2.23   Peningkatan sistem pelayanan          Rehabilitasi Saluran Tarum Utara, meliputi pengerukan dan pembuangan              PPTA Tahap 1     95.1
                    dan modernisasi sistem irigasi         sedimen, serta perbaikan dan perkuatan tanggul.                                   Sub-Proyeck #3
                    Saluran Tarum Utara/North             Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier serta bangunan pengatur.                dan #6
                    Tarum Canal (NTC).
                                                          Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan.
                                                               Perkuatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para
                                                           petani.
             2.24   Pengembangan strategi dan opsi        Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi peningkatan kesadaran                PPTA Tahap 3     0.5
                    pengelolaan permintaan dan             masyarakat dan kalangan industri dalam perlindungan air. .
                    konservasi air guna memenuhi          Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi daur ulang air limbah industri
                    kebutuhan industri dan rumah           (meliputi pengaturan dan upaya-upaya teknologi) dan bantuan untuk
                    tangga.                                menerapkan teknologi daur ulang.
                                                          Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi untuk meminimalkan
                                                           kehilangan dari sistem distribusi.
                                                          Kaji ulang kebijakan tarif air saat ini dan mengembangkan struktur pembiayaan
                                                           yang mencerminkan biaya distribusi dan memberikan rangsangan untuk
                                                           penggunaan air yang rasional
             2.25   Peningkatan pengelolaan aset          Pengembangan suatu sistem registrasi dan pemantauan aset prasarana                PPTA Tahap 3     1
                    dan prosedur O&P untuk                 hidraulik dalam rangka kegiatan pemeliharaan.
                    prasarana hidraulik                   Pengenalan rencana operasi yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan
                                                           untuk penyaluran air baku untuk irigasi, permukiman, perkotaan, dan industri




                                                                                14
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI     PROYEK                                    OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                                 SUMBER          ESTIMASI
                                                                                                                                                  INFORMASI       BIAYAH (jt USD)
               2.26   Tenaga listrik air Rajamandala        Kaji ulang penelitian sebelumnya tentang opsi untuk pembangkit tenaga listrik        Rencana Induk   164.3
                      (Sungai Citarum di sebelah hilir      Studi kelayakan untuk opsi terpilih                                                  1997
                      waduk Saguling)
                                                            Perencanaan teknis rinci.
                                                            Kostruksi dan pengawasan
               2.27   Pembangkit Listrik Aliran Sungai      Kaji ulang penelitian sebelumnya tentang opsi untuk pembangkit tenaga listrik.       Rencana Induk   6
                      di Curug                              Studi kelayakan untuk opsi terpilih                                                  1997
                                                            Perencanaan teknis rinci.
                                                                   Kostruksi dan pengawasan
Pemanfaatan    3.1    Pengembangan strategi dan             Pengembangan kebijakan untuk penetapan tarif air yang sesuai, pemanfaatan            PPTA Tahap 3    1.08
Air Secara            kebijakan kunci untuk                  air bersama, keseimbangan partisipasi stakeholder;
Bersama               pengelolaan sumber daya air           Pengembangan strategi dan pilihan dalam pengelolaan kebutuhan air untuk
                                                             rumah tangga, industri dan konservasi;
                                                            Pengembangan sistem penggunaan dan perizinan air ;
                                                            Kajian ulang tentang kebijakan alokasi air dan optimasi pengoperasian
                                                             prasarana pengatur air di sub-wilayah sungai kunci dan sistem operasi sungai
                                                             dan waduk di WS Citarum .
               3.2    Kaji ulang prioritas alokasi dan      Kaji ulang efektifitas pengaturan pembagian air (termasuk air yang di alirkan ke     PPTA Tahap 3    0.9
                      optimalisasi peraturan operasi         Jakarta),
                      untuk sub WS kunci , meliputi         Pengembangan kebijakan yang telah di mutakhirkan untuk pemakaian air
                      sistem operasi sungai/waduk            bersama diantara para pemanfaat air di wilayah sungai (termasuk Jakarta),
                      secara keseluruhan                     serta mekanisme pemecahan konflik/perselisihan yang efektif.
                                                            Penentuan keperluan aliran lingkungan untuk mempertahankann kualitas air,
                                                             demikian pula untuk pembilasan sedimen dan mengurangi salinitas di bagian
                                                             hilir.
                                                            Pengembangan dan pemutakhiran aturan pengoperasian yang tepat untuk sub-
                                                             WS kunci, termasuk sistem pengoperasian sungai/waduk secara keseluruhan.
                                                            Kaji ulang atas prioritas pengalokasian dan prosedur yang jelas untuk
                                                             pemanfaatan air bersama dalam masa kekeringan.
Perlindungan   4.1    Pengembangan dan                      Menyiapkan pilihan strategi perbaikan kualitas sungai meliputi teknis,               PPTA Tahap 3    4.64
Lingkungan            Pelaksanaan Strategi Perbaikan         kelembagaan, dan aspek peraturan perudang-undangan dengan memfokuskan
                      Kualitas Sungai di wilayah             pada upaya memberikan insentif dan penegakan peraturan, menarik pelajaran
                      sungai dan Rencana Aksi                dari program yang ada, meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan dan
                                                             kemungkinan pemecahan pada tingkat politisi , kalangan industri dan
                                                             masyarakat, serta membangkitkan kesepakatan antar Kabupaten guna
                                                             pelaksanaan strategi ini.
                                                            Melaksanakan investasi, Penguatan kelembagaan dan pemenuhan komponen-
                                                             komponen berdasar pada rencana aksi yang telah disepakati.


                                                                                   15
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                   OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                                SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                              INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
             4.2   Pelestarian biodiversity dan       Menggunakan suatu pendekatan kerjasama yang baik melalui model Desa                     PPTA Tahap 3   4.2
                   lahan                              Konservasi terpilih dengan melaksanakan:
                                                       Menyiapkan tujuh rencana aksi konservasi dengan stakeholder untuk tujuh
                                                         kawasan lindung;
                                                       Identifikasi flora dan fauna penting pada habitat kunci di tujuh kawasan lindung;
                                                       Pelaporan pola penggunaan sumber daya di tujuh kawasan lindung .
                                                       Membuat suatu Rencana Tata Ruang konservasi biodiversity strategis di WS
                                                         Citarum;
                                                       Pendduduk di 148 desa pemodelan konservasi mengembangkan rencana
                                                         aksinya masing-masing serta dilibatkan dalam kegiatan konservasi di kawasan
                                                         konservasi strategis;
                                                       Penyiapan suatu database konservasi keanekaragaman hayati untuk WS
                                                         Citarum;
                                                       Mengidentifikasi kebutuhan restorasi habitat untuk mengoptimalkan fungsi
                                                         ekologis zona riparian WS Citarum .
             4.3   Program Pelatihan masyarakat          Pelatihan pengelolaan daerah tangkapan air untuk masyarakat disampaikan             PPTA Tahap 3   0.4
                   pengelolaan daerah tangkapan           melalui jaringan model Desa Konservasi dan pesantren.
                   air untuk wilayah sungai Citarum      Menugaskan suatu LSM untuk merancang kursus pelatihan pengelolaan daerah
                                                          tangkapan air dan sumber daya alam.
                                                         LSM ini memberikan pengenalan kepada sekelompok pemuka Desa Konservasi
                                                          dan membekali mereka dengan materi program pendidikan dan pelatihan.
                                                         Pemuka-pemuka desa konservasi memberikan materi pendidikan kepada
                                                          penduduk desa.
                                                         LSM menyampaikan bahan materi pengelolaan daerah tangkapan air langsung
                                                          kepada pesantren.
                                                         Program pendidikan model Desa Konservasi, rencana tata ruang dan rencana
                                                          aksi digabungkan untuk mengenal pentingnya kawasan lindung yang ada dan
                                                          unsur-unsur konservasi lainnya di WS Citarum.




                                                                               16
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                               OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                              SUMBER              ESTIMASI
                                                                                                                                        INFORMASI           BIAYAH (jt USD)
             4.4   Penghutanan kembali yang          Kaji ulang semua Undang-Undang yang terkait dengan perlindungan hutan             PPTA Tahap 1        1.6
                   produktif :                        daerah tangkapan hulu, terutama pada kemiringan yang terjal (lebih dari 42        Sub-Proyek #7
                   (1) Rencana tata ruang untuk       derajat), dan mengevaluasi tepat tidaknya ketentuan pemberian perlindungan.       (Dilanjutkan pada
                   penghutanan kembali               Kaji ulang mozaik Rencana Tata Ruang yang ada di WS Citarum, mengevaluasi         Tahap 3)
                                                      tingkat keharmonisan mozaik dan merekomendasikan suatu proses integrasi
                                                      yang lebih besar dari rencana ini di semua strata.
                                                     Membentuk kelompok kecil (terdiri dari ahli GIS/ penginderaan jauh, ahli tata
                                                      ruang dan ekologi darat) di Dewan SDA wilayah sungai Citarum. kelompok kecil
                                                      ini selanjutnya bekerja sama dengan pemerintah daerah, BP Daerah Aliran
                                                      Sungai , BPLHD dan Bappeda untuk membuat fungsi tata ruang yang terpadu.
                                                     Memetakan secara akurat lahan Perhutani, lahan terdegradasi, jalan, sungai
                                                      dan batas Daerah Aliran Sungai dan kawasan lindung.
                                                     Memetakan mata air utama di daerah tangkapan airdan pengukuran
                                                      hidrologi.utama
                                                     mengkaitkan hal-hal tersebut diatas dalam keterpaduan fungsi ekologi.
                                                     Mengumpulkan dukungan berbagai pemangku kepentingan untuk tata ruang
                                                      penghutanan kembali dengan perantara Dewan Sumber Daya Air WS Citarum,
                                                      serta mengijinkan untuk penelitiansecara luas.
                                                   Mengidentifikasi kawasan prioritas untuk di rehabilitasi melalui penghutanan
                                                      kembali.
             4.5   (2) Pelaksanaan Penghutanan       Kaji ulang dan pelaporan metoda penghutanan kembali yang efektif pada profil      PPTA Tahap 3        0.9
                   kembali yang produktif             topografi yang berbeda-beda di daerah yang direncanakan untuk mencapai
                                                      manfaat yang serbaguna, dengan cara: mengkonsolidasikan profil tanah,
                                                      menyediakan suatu infrastruktur dan taman (non-structural) yang kaya akan
                                                      tumbuhan untuk mendukung keanekaragaman hayati; dengan focus pada
                                                      menyediakan tanaman-tanaman yang lestari untuk meningkatkan mata
                                                      pencaharian penduduk desa.
                                                     Memperkuat kelembagaan untuk koordinasi antar pemerintah daerah dan
                                                      organisasi pengelola wilayah sungai dalam rangka pengelolaan daerah
                                                      tangkapan air.
                                                     Mengembangkan pengendalian tata guna lahan secara efektif melalui aturan
                                                      insentif-disinsentif.
                                                     Melaksanaan pengelolaan yang memenuhi syarat secara berdaya guna
                                                      (enforcement) .
                                                     Membentuk suatu sistem kredit pertanian .
                                                     Pelatihan dan pengembangan masyarakat. .




                                                                           17
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                   OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                           SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                         INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
             4.6   Peningkatan pengaturan masa           memfasilitasi kontrak kesepakatan kerja sama antara penduduk desa dan          PPTA Tahap 3   0.2
                   pemanfaatan pada lahan                 Perum Perhutani untuk pemanfaatan jangka panjang (> 30 tahun), dengan
                   perdesaan bersama Perum                mandat menanam pohon campuran yang mampu menanggulangi erosi, selain
                   Perhutani                              menyediakan petani dengan suatu tanaman keras.
                                                         Memberikan saran kepada penduduk desa cara penghutanan kembali yang
                                                          paling efektif.memberikan prioritas bagi penduduk desa untuk penyewaan
                                                          lahan.
             4.7   Alternatif mata pencaharian bagi      Melaksanakan survey lapangan untuk para pemukim di dataran                     PPTA Tahap 3   1.2
                   pemukim desa hutan                     tinggi/pegunungan (38.000 keluarga) yang dipindahkan dalam program
                   pegunungan/ditanah tinggi yang         “Larangan tumpangsari di kemiringan > 42 derajat, 20Mei 2003” untuk
                   dipindahkan                            memastikan alternatif mata pencaharian yang sesuai dan berkelanjutan .
                                                         memberikan preferensi untuk penduduk desa untuk lahan Perum Perhutani dan
                                                          memfasilitasi mata pencaharian yang lebih baik di tanah yang disewa ini.
             4.8   Pengelolaan kawasan lindung di        Pengembangkan rencana aksi pengelolaan konservasi kawasan lindung yang         PPTA Tahap 3   4.2
                   Wilayah Sungai Citarum                 dipilih melalui forum pemangku kepentingan dengan memfokuskan pada
                                                          sasaran-sasaran konservasi sebagai berikut :
                                                                     o Melaksanakan penggalian informasi
                                                                     o Membentuk forum pemangku kepentingan
                                                                     o Mengembangkan rencana aksi (sasaran, tantangan dan
                                                                           penyelesaian secara praktis)
                                                                     o Menyiapkan rencana pengelolaan yang dapat disesuaikan.
                                                         Melaksanakan penelitian sumberdaya hayati secara cepat untuk tiga kelompok
                                                          sistem klasifikasi khusus yang dipilih, melalui proses rencana aksi
                                                         Melaksanakan pemetaan habitat di setiap 5 (lima) kelompok kawasan lindung
                                                         Melaksanakan penelitian pemanfaatan sumber daya perdesaan dari desa-desa
                                                          yang berdekatan dengan kawasan lindung.
                                                         Membentuk kelompok konservasi perdesaan khususnya di kawasan lindung
                                                          terpilih dan melibatkan kelompok ini dalam pengelolaan bersama kawasan
                                                          lindung.
             4.9   Alternatif mekanisme                  Kaji ulang pembayaran untuk pelayanan lingkungan yang dilaksanakan di          PPTA Tahap 3   0.2
                   pembiayaan untuk aktivitas             Indonesia.
                   pengelolaan daerah pengaliran         Mengembangkan suatu rencana aksi untuk pelaksanaan pembayaran
                   sungai yang berkelanjutan oleh         pelayanan lingkungan di WS Citarum dan memodifikasi rencana tersebut
                   masyarakat di WS Citarum.              sebagai kelanjutan dari kaji ulang oleh pemangku kepentingan.
                                                         Kaji ulang pilihan untuk fasilitas micro-credi” untuk penduduk desa di WS
                                                          Citarum, meliputi trust-fund maupun dana bergulir lainya .




                                                                               18
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                  OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                               SUMBER          ESTIMASI
                                                                                                                                            INFORMASI       BIAYAH (jt USD)
             4.10   Pengelolaan zona tepian sungai      Menentukan tumbuhan, bunga dan bangunan yang paling efektif dalam                  PPTA Tahap 3    1
                    untuk mengurangi muatan              mengurangi muatan sedimen.
                    sedimen di sungai-sungai.           Menentukan lebar dari zona yang diperlukan untuk meminimalkan beban
                                                         sedimen.
                                                        Mengidentifikasi bagian sungai yang kritis yang memberikan kontribusi muatan
                                                         sedimen yang tinggi pada sungai.
                                                        Mengenali praktek pemanfaatan lahan oleh para petani setempat yang
                                                         memperburuk erosi tebing dan sedimentasi (misalnya mengembalakan ternak
                                                         di sepanjang tepian sungai).
                                                        Mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan pengelolaan tebing/tepian
                                                         sungai dengan percontohan di di ruas sungai yang kritis.
                                                        Melaksanakan percontohan penanaman tumbuh-tumbuhan dan meningkatkan
                                                         praktek pengelolaan lahan berdasarkan rencana aksi yang dikembangkan.
                                                        Kaji ulang hasil dari percontohan.
                                                        Melaksanakan pengelolaan yang telah ditingkatkan di zona tepian sungai yang
                                                         kritis di seluruh WS Citarum.
             4.11   Pengelolaan erosi terpadu di        Pengembangan dan pelaksanaan pengendalian tata guna lahan yang efektif di
                    sungai Bekasi hulu, sungai           kawasan lereng terjal dan sistim insentif untuk para petani untuk menerapkan
                    Citarum hulu, dan sungai             usaha pertanian berkelanjutan
                    Cipunagara hulu                     Pekerjaan pengendalian erosi dan tanah longsor di kawasan kritis, termasuk
                                                         pekerjaan konstruksi lereng (penanaman, terasering, penanaman rumput,
                                                         saluran pembuang, diding penahan dan lain-lain.
             4.12   Pengembangan dan (awal)              Pengumpulan data dan pemetaan                                                     PPTA Tahap 3    1.2
                    pelaksanaan rencana monitoring       Aspek kelembagaan, peraturan, penegakan undang-undang.
                    pencemaran air untuk daerah
                                                         Peningkatan operasi dan efisiensi instalasi limbah cair(Waste Water
                    Bandung.
                                                          Treatment Plan) di pabrik-pabrik dan rumahsakit
                                                         Program kepedulian masyarakat untuk pembuangan limbah.
                                                         Pembangunan percontohan pusat sanitasi masyarakat, menyederhanakan
                                                          sistem pembuangan air kotor masyarakat, dan sistem sanitasi sekolah.
                                                         Peningkatan kapasitas (capacity building)
                                                         Pengembangan rencana pengendalian pencemaran air, dan investasi proyek
                                                          untuk memungkinkan pelaksanaan dalam tranch berikutnya.
             4.13   Pengolahan air kotor dan air        Perencanaan teknis rinci/DED untuk rehabilitasi fasilitas pengolahan air kotor     Rencana Induk   325
                    limbah disebelah hulu waduk          dan air limbah yang telah ada,serta membangun fasilitas baru                       1997
                    Saguling.                           Penyiapan dokumen tender dan kontrak.
                                                        Konstruksi dan pengawasan



                                                                               19
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                    OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                             SUMBER           ESTIMASI
                                                                                                                                            INFORMASI        BIAYAH (jt USD)
             4.14   Pengembangan dan (awal)                Pengumpulan data dan pemetaan.                                                  PPTA Tahap 3     1.2
                    pelaksanaan rencana                    Aspek kelembagaan, peraturan perundang-undangan, penegakan undang-
                    pengendalian pencemaran air             undang .
                    untuk daerah Bekasi dan
                                                           Peningkatan operasi dan efisiensi instalasi pengolahan air limbah di
                    Karawang
                                                            pabrikdan rumah sakit.
                                                           Program kepedulian masyarakat untuk pembuangan limbah.
                                                           Pembangunan percontohan pusat sanitasi masyarakat, penyederhanaan
                                                            sistem air kotor masyarakat, dan sistem sanitasi sekolah.
                                                           Peningkatan kapasitas (capacity building)
                                                           Pengembangan rencana pengendalian pencemaran air, dan investasi proyek
                                                            untuk memungkinkan pelaksanaan dalam Tranch berikutnya.
             4.15   Pengembangan dan                      Pelaksanaan peningkatan penegakan Undang-Undang dan peraturan tentang            PPTA Tahap 1     13.7
                    pelaksanaan suatu strategi             pengelolaan pembuangan sampah, serta penguatan mekanisme peraturan               Sub-Proyek #17
                    pengelolaan sampah (solid              yang diperlukan.
                    waste) untuk daerah Bandung,          Pendidikan umum pada permasalahan pembuangan sampah .
                    Bekasi, dan Cikarang
                                                          Pembentukan mekanisme biaya bersama yang adil dan efektif untuk
                                                           pengumpulan dan pembuangan sampah .
                                                          Pembentukan sistem pengumpulan terpisah dan meningkatkan proses daur
                                                           ulang untuk sampah .
                                                          Pengembangan daerah land-fill (gali-timbun) yang tepat dan praktek untuk
                                                           pembuangan limbah tanpa daur ulang.
                                                          Pembentukan sistem konservasi dan pemantauan untuk daerah land-fill dan
                                                           penyimpanan daur ulang.
             4.16   Peningkatan kualitas air di           Identifikasi sumber-sumber dan tingkat pencemaran di Waduk Saguling, Cirata,     PPTA Tahap 3     1
                    waduk Saguling, Cirata, dan            dan Jatiluhur
                    Jatiluhur melalui pengelolaan         Menentukan dampak ekonomi dari pencemaran kepada pemanfaat air
                    budidaya ikan dan aktivitas yang       lain(seperti Hydropower/Pembangkit listrik)
                    menyebabkan pencemaran
                                                          Identifikasi aksi yang di perlukan untuk mengurangi pencemaran.
                    lainnya
                                                          Identifikasi kemungkinan untuk mata pencaharian yang lain untuk petani
                                                           perikanan dan lainnya yang kemungkinan terkena dampak oleh kegiatan
                                                           pengendalian budidaya perikanan dan pencemaran lainnya.
                                                          Pengembangan dan pelaksanaan suatu rencana aksi untuk mengurangi
                                                           pencemaran.




                                                                               20
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI    PROYEK                                     OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                             SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                              INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
              4.17   Strategi pengelolaan zona pantai       Pemanfaatan peta tataguna lahan di zona pantai di wilayah sungai Citarum.        PPTA Tahap 3   0.9
                     secara terpadu dan rencana aksi        Identifikasi permasalahan pokok untuk pengelolaan sumber daya.
                     untuk daerah pantai Citarum.
                                                            Kaji ulang kebijakan yang ada dan peraturan sehubungan dengan pengelolaan
                                                             sumber daya alami dan buatan di zona pantai.
                                                            Menyarankan meningkatkan kebijakan dan pengaturan yang mengarah kepada
                                                             pendekatan yang lebih terpadu dalam pengelolaan daerah pantai di WS
                                                             Citarum.
                                                            Kaji ulang dasar pengetahuan yang ada untuk sumber daya zona pantai dan
                                                             menyarankan peningkatan pada pemantauan serta pengumpulan data.
                                                            Identifikasi lokasi-lokasi pokok dimana dibutuhkan intervensi dalam
                                                             permasalahan pengelolaan sumberdaya lokal.
                                                            Identifikasi strategi yang dibutuhkan untuk mencapai pengelolaan zona pantai
                                                             terpadu.
                                                            mengembangkan suatu rencana aksi strategi pelaksanaan yang telah disetujui.
              4.18   Pelaksanaan rencana aksi            [Tergantung pada manfaat dari studi pengelolaan rencana aksi]                        PPTA Tahap 3   10
                     pengelolaan zona pantai terpadu
Pengelolaan   5.1    Pengelolaan banjir di hulu sungai       Penyelesaian studi pemodelan sungai 1 dimensi                                   PPTA Phase 4   0.7
Bencana              Citarum                                 Pengembangan suatu model dataran banjir 2 dimensi
                                                             Studi desain dengan pemodelan;
                                                             Pembaharuan strategi pengelolaan banjir yang ada;
                                                             Penentuan dampak rencana tata ruang regional;
                                                             Formulasi perencanaan operasi dan pemeliharaan
                                                             Menyusun Kerangka acuan untuk rencana detail dan pelaksanaan pada
                                                             Tranche 2
              5.2    Adaptasi perubahan iklim               Formulasi penyesuaian terhadap perubahan iklim dan kebijakan mitigasi untuk      PPTA Tahap 4   2.85
                                                             diterapkan di WS Citarum.
                                                            Pengarustamaan perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan daerah,
                                                             sektor, dan tingkat program
                                                            Menyusun rencana aksi penyesuaian dan mitigasi
                                                            Merekomendasi dan memberi masukan terhadap komponen-komponen lain dari
                                                             ICWRMIP




                                                                                  21
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI   PROYEK                                   OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                           SUMBER          ESTIMASI
                                                                                                                                         INFORMASI       BIAYAH (jt USD)
             5.3   Pengelolaan Bencana Terpadu           Mengkaji ulang efektifitas strategi pengelolaan bencana dan pengaturan         PPTA Tahap 1    60
                   Terkait Dengan bencana akibat          koordinasi saat ini, serta menyusun rekomendasi perbaikan, khususnya           Sub-Proyek #8
                   air di Seluruh WS Citarum              berkaitan dengan dibentuknya Dewan Sumber Daya Air WS Citarum, beserta
                                                          unit-unit pendukungnya.
                                                         Mengembangkan dan melaksanakan pengendalian tata guna lahan yang
                                                          efektif di kawasan rawan bencana.
                                                         Relokasi rumah tangga di daerah rawan bencana.
                                                         Mengembangkan dan melaksanakan pengendalian efektif atas penambangan
                                                          pasir dan batu.
                                                         Melakukan kampanye kesadaran publik dalam rangka persiapan menghadapi
                                                          bencana.
                                                         Penguatan kelembagaan badan yang bertanggung jawab dalam monitoring,
                                                          tanggap darurat, evakuasi, penyelamatan dan pemulihan.
                                                         Menetapkan sistim peringatan dini banjir (early warning syatem)
                                                         Mengembangkan rencana kontingensi untuk i terkontaminasinya sistem
                                                          sungai akibat kecelakaan industri.
             5.4   Pengelolaan banjir sub-wilayah        Melakukan penelitian opsi pengelolaan banjir sub-wilayah sungai Cipunegara    PPTA Tahap 3
                   sungai Cipunegara                     Mengembangkan rekomendasi pengelolaan banjir dan mitigasi dampak banjir
                                                         Melaksanakan rekomendasi
             5.5   Pengelolaan banjir sub-wilayah        Melakukan penelitian opsi pengelolaan banjir sub-wilayah sungai Cipunegara    PPTA Tahap 3
                   sungai Bekasi                         Mengembangkan rekomendasi pengelolaan banjir dan mitigasi dampak banjir
                                                         Melaksanakan rekomendasi
             5.6   Pengelolaan Bencana (lumpur           Mengembangkan dan melaksanakan prakiraan banjir lumpur dan tanah longsor       PPTA Tahap 1    13.4
                   dan tanah longsor) untuk Hulu          dan tindakan peringatan serta evakuasi.                                        Sub-Proyek 14
                   Sungai Bekasi, Hulu Sungai            Merelokasi masyarakat dari perumahan yang rawan bencana.
                   Citarum dan Hulu Sungai
                                                         Mendorong kesadaran publik tentang kesiapan menghadapi bencana.
                   Cipunegara, serta daerah
                   tangkapan air yang rawan.
             5.7   Opsi strategi mitigasi banjir di      Kaji ulang studi mitigasi banjir di kawasan Bandung masa lalu, dan menilai     PPTA Tahap 3    0.3
                   Bandung                                relevansinya dengan kondisi saat ini
                                                         Jika diperlukan, mengembangkan tindakan mitigasi banjir yang baru
                                                         Memperbarui rekomendasi berkenaan dengan tindakan mitigasi banjir untuk
                                                          diterapkan di Bandung.
             5.8   Pelaksanaan atas rekomendasi       [Tergantung pada strategi hasil pilihan ]                                          PPTA Tahap 3    20
                   opsi mitigasi banjir di Bandung




                                                                                22
Area Kunci – Daftar Proyek

AREA KUNCI     PROYEK                                   OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS                                                            SUMBER         ESTIMASI
                                                                                                                                            INFORMASI      BIAYAH (jt USD)
               5.9   Mengkaji ulang keamanan               Mengkaji ulang standar keamanan bendungan di Indonesia saat ini, dan jika       PPTA Tahap 3   1.2
                     bendungan di WS Citarum                diperlukan, menyusun rekomendasi untuk perbaikan.
                                                           Mengkaji ulang pengaturan kelembagaan keamanan bendungan saat ini,
                                                            menyusun laporan dan menindak lanjuti, dan bila diperlukan membuat
                                                            rekomendasi untuk perbaikan.
                                                           Mengkaji seluruh bendungan berdasarkan kebutuhan keamanan bendungan
                                                            dengan mengacu pada standar yang ditetapkan, serta menyampaikan
                                                            rekomendasi yang tepat untuk perbaikan.
Pemberdayaan   6.1   Mengembangkan suatu Strategi          Mengidentifikasi stakeholder kunci di WS Citarum (kelompok sasaran),            PPTA Tahap 3   1.5
Masyarakat           Informasi, Kesadaran dan               perilakunya terkait dengan kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan sumber daya
                     Pendidikan untuk peningkatan           air.
                     kapasitas masyarakat lintas WS        Mengidentifikasi pesan-pesan dan pengetahuan untuk dikomunikasikan kepada
                     Citarum untuk meningkatkan             setiap kelompok sasaran.
                     partisipasi dalam pengembangan
                                                           Mengidentifikasi strategi parisipasi masyarakat untuk aspek yang berbeda
                     kebijakan, perencanaan dan
                                                            dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air, tingkat relevansi dan
                     pengelolaan sumberdaya air
                                                            tersedia saluran untuk komunikasi.
                                                           Mengembangkan strategi informasi, kesadaran, dan pendidikan serta rencana
                                                            aksi yang berdasarkan kepada pendekatan “pemasaran sosial”, termasuk
                                                            pendidikan di sekolah sebagai suatu elemen kunci.
                                                           Mengamati dampak dari penerapan IEAS dalam proyek ini.
                                                           Menjalankan penelitian dasar kegiatan organisasi masyarakat madani (CSO)
                                                            dalam WS Citarum.
                                                           Mendesain dan menerapkan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM)
                                                            melalui kampanye media dengan sasaran CSO.
                                                           Memperkuat peran LSM, media, akademisi, dan lembaga legislatif, serta
                                                            individu.
                                                           Menjalankan monitoring dan evaluasi, serta benchmarking sasaran organisasi.
               6.2   Implementasi Strategi Informasi,   [Tergantung pada hasil studi pengembangan strategi informasi, kesadaran dan         PPTA Tahap 3   1
                     Pendidikan, dan Kesadaran          pendidikan]
                     Masyarakat.




                                                                                23
Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum
Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum
Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum
Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum
Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum

More Related Content

What's hot

Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
Khairullah Khairullah
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Willem Sidharno
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Penataan Ruang
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
Joy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
infosanitasi
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
infosanitasi
 
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docxLaporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
ElsaTriMukti
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Joy Irman
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
Agus Dwi Wicaksono
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Nurlina Y.
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
udhiye
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
 
Expose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtrExpose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtr
Ryan Nugraha
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
laboratorium pwkuinam
 
Pedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala AspekPedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala Aspek
Yogan Daru Prabowo
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Joy Irman
 

What's hot (20)

Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan PemetaanTugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docxLaporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
Laporan - Pelatihan Drone untuk Mahasiswa Fahutan.docx
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Expose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtrExpose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtr
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Pedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala AspekPedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala Aspek
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 

Viewers also liked

Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Oswar Mungkasa
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
bbwsc citarum
 
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai CitarumAliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
Diella Dachlan
 
Lahan kritis das citarum
Lahan kritis das citarumLahan kritis das citarum
Lahan kritis das citarum
Kasih Kisah
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Oswar Mungkasa
 
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Kasih Kisah
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Muhammmad AlKholif
 
Proposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airProposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airYuyun Sudrajat
 
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi PerusahaanProposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
M.Hafizhul afiq
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
infosanitasi
 

Viewers also liked (11)

Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
Foto dan Cerita dari Hulu. Sungai Citarum. Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hing...
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
 
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai CitarumAliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
Lahan kritis das citarum
Lahan kritis das citarumLahan kritis das citarum
Lahan kritis das citarum
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. LampiranCitarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Lampiran
 
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
Proposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airProposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu air
 
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi PerusahaanProposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
Proposal Pernacangan Sistem Informasi Perusahaan
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 

Similar to Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum

L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
wira satria
 
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
andikowidyadhana1
 
laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
IlhamPutra96
 
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
Program kerja tim citarum 2012  25 juniProgram kerja tim citarum 2012  25 juni
Program kerja tim citarum 2012 25 juniCitarum
 
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdfPPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
JodhieTryatmojo1
 
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdfKonsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
URENURSTMT
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
M RiendRa Uslani
 
5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das 5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das Zaidil Firza
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologiBP4K
 
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdfPaparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
AdithyarRachman2
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Cahya Panduputra
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangRianuz Gombal
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
JUMINTENSARI1
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Didi Sadili
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
SDN4TELAGA
 
Materi Fmsrb
Materi FmsrbMateri Fmsrb
Materi Fmsrb
Abdul Aziz
 
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara SolusiTantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Diella Dachlan
 

Similar to Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum (20)

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
1 DRAINASE PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (1).pptx
 
laporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembanglaporan masterplan drainase kota pengembang
laporan masterplan drainase kota pengembang
 
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
Program kerja tim citarum 2012  25 juniProgram kerja tim citarum 2012  25 juni
Program kerja tim citarum 2012 25 juni
 
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdfPPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
PPT REZA ADITYA persentasi Sumber Daya AIr .pdf
 
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdfKonsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das 5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
 
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdfPaparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
Paparan Pengantar PKM RPSDA September.pdf
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruangPaparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
Paparan+fungsi+ekologi+dan+ekonomi+dalam+tata+ruang
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
48a99_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT_Yogya.pptx
 
Materi Fmsrb
Materi FmsrbMateri Fmsrb
Materi Fmsrb
 
Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10
 
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara SolusiTantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
Tantangan Banjir Sungai Citarum: Mari Bicara Solusi
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Oswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Oswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Oswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Oswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Oswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Oswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Oswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Roadmap untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum

  • 1.
  • 2. “ROADMAP” MENUJU PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU SATUAN WILAYAH SUNGAI CITARUM PENDAHULUAN Citarum merupakan sungai terbesar di Propinsi Jawa Barat. Dari  Dimana posisi kita saat ini (apa masalah/isu yang kita hadapi saat hulunya yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung), sekarang)? Citarum mengalir sepanjang 350 kilometer hingga berakhir di hilir di daerah Tanjung (Kabupaten Kerawang). Sungai Citarum berperan  Kemana tujuan kita (melalui pengelolaan sumber daya air di WS penting bagi kehidupan sosial ekonomi khususnya di Jawa Barat dan Citarum)? DKI Jakarta. Selain sebagai sumber air minum, irigasi pertanian,  Bagaimana cara kita mencapai tujuan yang telah kita sepakati perikanan, pembangkit tenaga listrik, Citarum juga sebagai pemasok air bersama? (”Jalan / arah” mana yang akan tempuh)? utama untuk kegiatan industri. Dua puluh tahun terakhir ini, kondisi lingkungan dan kualitas air di sepanjang Citarum semakin memburuk. Roadmap pada dasarnya adalah suatu kelompok aktivitas yang Dalam kurun waktu ini jumlah penduduk, permukiman dan kegiatan melibatkan langkah penerapan strategi tersebut. Roadmap menegaskan industri di sepanjang daerah aliran sungai bertambah dan berkembang hubungan antara kondisi sumber daya air dalam WS Citarum pada saat dengan pesat ini dengan kondisi dan nilai manfaat yang diinginkan pada masa mendatang menggunakan langkah-langkah yang telah teridentifikasi. Pengelolaan Wilayah Sungai (WS) Citarum tidak hanya meliputi batasan Roadmap dapat pula diartikan sebagai apa yang harus dilakukan guna hidrologi daerah aliran sungai Citarum itu sendiri, namun termasuk di mencapai berbagai tujuan. dalamnya daerah aliran sungai skala kecil pada sisi timur dan barat Citarum. Penerima manfaat dari sumber daya air ini bukan hanya Ini semua dicapai dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi mereka yang berada dan hidup dalam WS ini, namun juga penduduk kepada visi : Jakarta yang memanfaatkan air sungai melalui Saluran Tarum Barat  Merumuskan dan meyakinkan secara lebih tegas bentuk visi /West Tarum Canal (WTC). bersama (shared vision) para pemangku kepentingan (stakeholders) Telah banyak tulisan dan laporan yang membahas berbagai isu yang berkenaan dengan masa depan WS Citarum (sampai dengan 2023); ada saat ini berkenaan dengan pengelolaan sumber daya air di WS  Melakukan perbandingan kondisi sumber daya air dalam WS Citarum. Beberapa isu kunci telah di dokumentasikan di dalam berbagai Citarum saat ini dengan visi yang ditetapkan, dalam rangka tulisan yang dihasilkan dalam dekade terakhir. Masalah yang telah melakukan identifikasi arah strategis yang harus ditempuh. dapat teridentifikasi sangat banyak dan meliputi berbagai area, termasuk sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan dan degradasi  Merumuskan tujuan-tujuan dalam beberapa area kunci (key areas), daerah tangkapan air di hulu, penyedotan air tanah, dan degradasi yang bilamana tercapai, akan mengarah pada pencapaian visi. bangunan air. Hal ini menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang  Melakukan pengembangan dan intervensi dalam bentuk kegiatan sangat negatif bagi penduduk sekitar WS Citarum. guna menjamin keberhasilan penerapan pencapaian tujuan dari Proses pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu / setiap area kunci. Integrated Water Resources Management (IWRM) yang dilakukan dengan pendekatan dalam bentuk Roadmap untuk menangani Sekitar 70 kegiatan telah teridentifikasi dalam upaya pencapaian visi WS permasalahan WS Citarum dilakukan berdasar metodologi penyusunan Citarum, yang diperoleh dari berbagai sumber Rencana Strategis. Secara mendasar, pendekatan tersebut digunakan untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:
  • 3. VISI TAHUN 2023 “Pemerintah bersama masyarakat bekerjasama demi terciptanya daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, serta memberikan manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di wilayah citarum” 2
  • 4. KERANGKA KERJA STRATEGIS Suatu kerangka kerja strategis telah dikembangkan atas dasar konsultasi komprehensif dengan seluruh stakeholders WS Citarum guna menjamin terbentuknya Roadmap yang terpadu. Secara terstruktur Roadmap dapat digambarkan dalam bentuk Diagram Rumah. Visi dari WS Citarum didukung oleh berbagai kegiatan yang meliputi sejumlah area kunci : lima area kunci utama berfungsi sebagai pilar, sedangkan 2 (dua) area kunci pendukung sebagai pondasi. 3
  • 5. Area Kunci – Definisi AREA KUNCI AREA KUNCI DEFINISI TUJUAN Kelembagaan & Definisi dari “Lembaga” dalam area kunci ini berkaitan dengan organisasi,  Mencapai kerangka kerja organisasi yang efektif, penetapan Perencanaan untuk legislasi, kebijakan, dan berbagai protokol lain yang terkait dengan tanggung jawab dan bentuk kerjasama yang jelas antar stakeholders Pengelolaan Sumber organisasi tersebut, sedangkan Perencanaan dalam IWRM (dalam hal ini dalam WS Citarum, meliputi aspek ”in stream” maupun ”off stream”. Daya Air Terpadu perencanaan WS) dipandang sebagai mekanisme persiapan dan (IWRM) implementasi kebijakan pemerintah,. Kegiatan yang termasuk dalam area  Mencapai mekanisme koordinasi yang efektif dalam pengelolaan kunci adalah : sumber daya air WS Citarum .  Restrukturisasi organisasi  Mencapai kerangka hukum yang komprehensif dan harmonis untuk pengelolaan sumber daya air yang efektif dalam WS Citarum.  Pengembangan kapasitas organisasi  Membangun mekanisme perencanaan sumber daya air yang  Pengembangan kebijakan transparan, efektif dan holistik dalam hubungannya dengan  Pelaksanaan kerangka pengaturan perencanaan tata ruang dan fiskal, dengan mengoptimalkan aspirasi dan kebutuhan stakeholders.  Perencanaan IWRM (termasuk perencanaan finansial)  Mencapai mekanisme pengaturan (lisensi) yang efektif secara  Regulasi (termasuk lisensi penggunaan air dan pembuangan limbah operasional untuk pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah, cair) serta pembuangan limbah cair(termasuk tarif).  Penetapan tarif air  Lembaga pengelola sumber daya air memanfaatkan teknologi tepat  Partisipasi kelembagaan dalam manajemen irigasi guna dalam mencapai pengelolaan sumber daya air yang berkesinambungan.  Pengambil keputusan, pakar teknis dan stakeholders kunci lainnya memiliki kapasitas dan kemampuan yang efektif untuk melaksanakan tanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air WS Citarum. Pengembangan dan Area kunci ini meliputi aktivitas yang terkait dengan eksploitasi sumber daya  Mencapai peningkatan sumber air atau sumber baru untuk irigasi, Pengelolaan Sumber air. Termasuk: peningkatan ketersediaan air untuk pemakai yang berhak, industri, hydropower, rumah tangga, aquaculture, rekreasi dan Daya Air operasi dan pemeliharaan (OM) infrastruktur. Aktivitas utama yang penggunaan lain yang konsisten dengan ketersediaan dan termasuk dalam area kunci ini adalah: kesinambungan air.  Perencanaan proyek, termasuk “master planning” (perencanaan yang  Seluruh masyarakat di WS Citarum memperoleh akses yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, dan dibedakan dari memadai terhadap air minum dan sanitasi. pengembangan WS secara luas).  Seluruh bangunan air mampu beroperasi sesuai dengan kapasitas  Pembangunan infrastruktur untuk penyimpanan dan distribusi air rencana. (waduk, saluran, dan sistem perpipaan)  Melaksanakan pengelolaan aset yang berkesinambungan untuk  Operasi dan pemeliharaan infrastruktur seluruh prasarana air di WS Citarum.  Mempromosikan penggunaan air secara efisien dan efektif (irigasi, hydropower, air minum and sanitasi, aquaculture, rekreasi, dll.)  Pembuatan sumur penggunaan air bawah tanah. 4
  • 6. Area Kunci – Definisi AREA KUNCI DEFINISI TUJUAN Pemanfaatan Air Secara Area kunci ini sering terlupakan, terutama pada saat kapasitas sumber air  Menyusun pengaturan pemanfaatan air secara adil antara pemakai Bersama melebihi kebutuhan. Aktivitas ini meliputi proses penetapan dan di hulu dan hilir WS Citarum, serta pemakai lintas batas sumber daya perlindungan hak atas air dan alokasi air menurut penggunaan dan air (penyediaan air ke Jakarta) pemakai, termasuk penetapan prioritas pemanfaatan pada masa kelangkaan air, alokasi antar sektor (mis: irigasi, suplai air perkotaan dan  Menetapkan secara jelas dan tegas hak penggunaan air bagi seluruh hydropower), atau secara geografis (hulu – hilir dan transfer antar WS). pemakai air. Registrasi penggunaan air dan perijinannya tidak termasuk dalam area  Menyelesaikan berbagai konflik dalam penggunaan sumber daya air kunci ini, namun termasuk dalam area kunci kelembagaan dan WS Citarum secara cepat dan memuaskan semua pihak. perencanaan IWRM karena hal ini mencakup mekanisme pengaturan untuk membantu dalam pengelolaan hak guna air dan alokasinya. Perlindungan Lingkungan Termasuk dalam area ini: aktivitas perlindungan lingkungan yang  merencanakan penggunaan lahan yang komprehensif dengan mempunyai dampak pada manajemen air (sungai, danau, rawa, hutan dan pertimbangan minimalisasi dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem alami lainnya), dan rehabilitasi dari kerusakan lingkungan (baik lingkungan. bersifat perairan maupun daratan). Diantara seluruh area kunci, perlindungan lingkungan merupakan area yang  Melaksanakan perlindungan hutan dengan sasaran tidak terjadinya lagi pengurangan lahan hutan, dari kondisi saat ini. cukup sulit untuk didefinisikan secara jelas. Perlindungan dan peningkatan ingkungan secara normal seharusnya dicapai sebagai kombinasi dari  Memprioritaskan peningkatan daerah tangkapan air melalui tindakan struktural dan non struktural, termasuk didalamnya prasarana penghijauan dan penerapan pemanfaatan lahan serta praktek (Misalnya instalasi pembuangan limbah), peningkatan pengaturan pertanian secara tepat yang meminimumkan terjadinya erosi. kelembagaan (regulasi), partisipasi komunitas, dan lain sebagainya.  Menjaga dan apabila mungkin meningkatkan keanekaragaman hayati tanpa degradasi lebih lanjut.  Meminimalkan tingkat polusi rumah tangga, industri dan pertanian yang dibuang ke badan sungai.  Menyediakan kecukupan air untuk keperluan pemeliharaan ekologi (misalnya: penggelontoran), menjaga intrusi air laut, akumulasi sedimentasi dan polusi disekitar pantai, melakukan proteksi perikanan sungai dan pantai. Pengelolaan Bencana Kegiatan yang termasuk dalam Pengelolaan Bencana seperti banjir dan  Menyusun rencana kesiapan menghadapi bencana banjir dan aliran aliran lumpur adalah: lumpur yang efektif.  Perencanaan dan pembangunan bangunan pengendali banjir dan  Membangun prasarana yang tepat untuk meminimalkan dampak fisik aliran lumpur, seperti tanggul , waduk pengendali banjir dan lain-lain. dari kejadian banjir dan aliran lumpur..  Pengembangan dan pelaksanaan rencana kesiapan menghadapi  Melaksanakan rencana pengelolaan kekeringan yang efektif apabila bencana. ketersediaan air musiman berada pada level di bawah rencana.  Pengembangan dan pelaksanaan rencana pengelolaan kekeringan. 5
  • 7. Area Kunci – Definisi AREA KUNCI DEFINISI TUJUAN Pemberdayaan Keterlibatan masyarakat secara keseluruhan, baik dalam perencanaan,  pencapaian kesadaran yang tinggi dari masyarakat setempat Masyarakat pelaksanaan , pemantauan dan evaluasi kegiatan IWRM merupakan terhadap permasalahan konservasi, pemanfaatan dan perlindungan pondasi dari area kunci karena area ini mendukung tegaknya kelima “pilar” sumber daya alam (termasuk hak dan tanggung jawab mereka) di area kunci yang dijelaskan sebelumnya. stakeholders beranggapan bahwa WS Citarum. penguatan partisipasi masyarakat seharusnya menjadi tema penting dalam ICWRMIP. Kegiatan yang termasuk area ini meliputi:  Masyarakat setempat memperoleh kesempatan dan ruang untuk berpartisipasi secara nyata dalam perencanaan dan pengelolaan  Edukasi dan peningkatan kesadaran (capacity building) dari sumber daya air WS Citarum. masyarakat , dan perorangan dalam berbagai isu pengelolaan air.  penyediaan informasi mengenai pengelolaan sumber daya air dan  Menciptakan kondisi yang baik dalam hal kelembagaan, keuangan aktivitas terkait lainnya bagi semua yang memerlukan. dan kapasitas) masyarakat setempat untuk terlibat dalam penyediaan air minum dan layanan sanitasi, pengelolaan daerah  Pelaksanaan program yang terukur guna memfasilitasi partisipasi tangkapan air (watershed) dan pengelolaan limbah. masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air.  Mengembangkan berbagai program mandiri berbasis masyarakat dan kegiatan khusus perbaikan air minum, lingkungan, kualitas air, dan lain sebagainya. Data dan Informasi Area ini termasuk sebagai area kunci “Pondasi,” sebab data memiliki  Tersedianya data base lengkap tentang tanah dan sumber daya air fungsi yang sangat fundamental dalam proses pengambilan keputusan dan format akses yang mudah bagi semua pihak, dalam rangka dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air, termasuk: memfasilitasi kesinambungan pengelolaan sumber daya air dalam WS Citarum.  Pengumpulan data, meliputi: kuantitas & kualitas air permukaan dan air tanah, data sumber daya alam lainnya sepeti data tanah, geologi,  Menerapkan metode partisipasi masyarakat dalam pengumpulan dan penggunaan lahan, ekosistem, dan sebagainya; data ekonomi-sosial verifikasi data (bila memungkinkan). seperti kependudukan, kemiskinan, pemanfaatan lahan dan sebaginya.  Tersedianya pola pengelolaan efektif dengan cara “custodianship”  Pengelolaan dan pengarsipan data dari berbagai sumber, termasuk atas data set mengenai air dan daerah tangkapan air yang berbeda . komputerisasi, validasi dan sebagainya.  Tersedianya pengelolaan data bersama yang efektif antar berbagai  Berbagi dan diseminasi data antar lembaga pemerintah, lembaga lembaga didalam WS Citarum dan dengan lembaga pusat. penelitian dan lainnya, Serta penyediaan akses data bagi masyarakat umum.  Tersedianya pengembangan dan dioperasikannya model-model dan  Penelitian guna meningkatkan pengetahuan dalam bidang tertentu, alat bantu pengambilan keputusan (decission support tools) yang misalnya: proses daerah tangkapan air, demografi, dan lain tepat dalam pengelolaan sumber daya air. sebagainya, serta pengembangan teknologi baru dalam konservasi air dan perlindungan lingkungan.  Tersedianya program penelitian untuk mengisi kesenjangan pengetahuan mengenai proses dan berbagai skenario terkait  Pengembangan dan penerapan alat bantu pengambilan keputusan dengan pengelolaan sumber daya air. (decission support tools), termasuk GIS, model hidrologi dan hidraulik serta alat analisis lainnya. 6
  • 8. Area Kunci – Definisi AREA KUNCI DEFINISI TUJUAN Pengelolaan Program Kegiatan pengelolaan program adalah suatu area kunci yang khusus.  Tercapainya hubungan yang efektif antar stakeholder dan tim yang Pengelolaan program adalah suatu mekanisme untuk memastikan bahwa melaksanakan sub-komponen proyek, sehingga manfaat akan rekomendasi yang telah disetujui oleh Tim Pengarah Nasional sejalan dengan kebutuhan. Pembangunan Sumber Daya Air dilaksanakan dalam sub-komponen yang diperlukan, disertai dengan mekanisme pemantauan dan pelaporan yang  Tercapainya koordinasi yang efektif antar semua sub komponen memungkinkan Pemerintah Indonesia dan ADB memastikan bahwa dana program untuk mempromosikan kerjasama dan pertukaran informasi dibelanjakan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Pengelolaan , memperbaiki kinerja program secara keseluruhan dan program yang dipadukan dengan pertukaran informasi antar sub-komponen meminimalkan usaha yang sia-sia yang disebabkan oleh tumpang proyek akan memperbaiki kinerja keseluruhan program, dan meminimalkan tindihnya kegiatan. usaha yang sia-sia yang disebabkan tumpang tindihnya kegiatan.  Tercapainya pemantauan dan pelaporan yang akurat dan tepat waktu dari kinerja program dan investasi. Pemantauan dan evaluasi akan dimasukandalam pembentukan sistem pengelolaan kinerja Roadmap (RPMS) dan sistem pengelolaan kinerja program investasi (IPPMS). 7
  • 9. Area Kunci – Daftar Proyek PROYEK AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) Kelembagaan & 1.1 Pengelolaan Roadmap  Koordinasi antar komponen program (perencanaan, kebijakan koordinasi , PPTA Tahap 4 2.93 Perencanaan pengesahan AWP terpadu, rancangan pembangunan jangka menengah); Pengelolaan  Kajian, dialog dan persiapan untuk pelaksanaan tranche lanjutan Sumber Daya  Mendukung operasional RCMU dan sekretariat Tim Pengarah Nasional Air Terpadu Pembangunan SDA; (IWRM)  Pengelolaan alokasi pendanaan;  Identifikasi kebutuhan dan koordinasi untuk pelaksanaan kajian-kajian kecil (hingga total $450.000) guna peningkatan pengetahuan tentang isu-isu bidang sumber daya air di Wiayah Sungai Citarum (3 hingga 6 kajian);  Pemantauan dan pelaporan kinerja pelaksanaan Roadmap;  Bantuan peningkatan kemampuan (Capacity Building) untuk pengelolaan Roadmap;  Koordinasi dan penyelarasan rencana antara Pemerintah Pusat dan Daerah, LSM, masyarakat dan sektor swasta tentang prakarsa IWRM;  Pengembangan Sistem Informasi dan Data Roadmap serta pengelolaannya;  Identifikasi dan pengembangan peluang investasi sektor swasta;  Rancangan media komunikasi Roadmap, sosialisasi informasi dan pelaksanaannya 1.2 Penguatan kelembagaan  Kegiatan-kegiatan dalam memperbaiki koordinasi dan komunikasi antar PPTA Tahap 4 1.31 Roadmap stakeholders pengelolaan SDA terpadu di WS Citarum .  Penguatan RCMU (Roadmap coordination and management Unit) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam penyusunan perencanaan dan program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.  Pembentukan sistem data dan informasi yang efektif untuk mendukung perencanaan dan program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu;  Capacity building untuk perbaikan perencanaan dan program Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di tingkat nasional dan daerah ;  Pengembangan perbaikan pembiayaan dan perencanaaan fiscal yang lebih efektif untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di wilayah sungai di Indonesia;  Capacity building untuk perbaikan kemampuan dan keahlian staf RCMU. 8
  • 10. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 1.3 Penguatan kelembagaan untuk  Kegiatan untuk memperbaiki kemampuan teknis, yaitu: (i). Komunikasi real time PPTA Tahap 4 3.06 Pengelolaan Sumber Daya Air dan sistem peringatan dini bencana banjir, (ii) sistem pengelolaan data dan Terpadu di 6 (enam) wilayah informasi, (iii) Pemantauan kualitas dan kuantitas aliran serta pengaturan sungai 6 Ci alokasi air yang efisien;  Dukungan untuk Dewan Sumber Daya Air dan mendukung kegiatan operasional dan capacity building untuk badan pengelola sumber daya air;  Mendukung kegiatan yang membutuhkan capacity building, yaitu : (i) rencana strategis, (ii) pemantauan dan evaluasi kinerja, (iii) pengembangan rencana strategis dan pola WS , (iv) Operasional dan pemeliharaan prasarana air;  Pengelolaan organisasi internal balai besar , yaitu: (i) kepemimpinan dan tim kerja; (ii) pengelolaan sumber daya manusia, (iii) perencanaan dan pengelolaan keuangan;  Pengembangan metadatabase berbasis internet untuk air, lahan, dan data lain yang terkait di wilayah sungai Citarum;  Desain dan pelaksanaan alat bantu pengambilan keputusan untuk digunakan oleh badan atau lembaga terkait dalam proses perencanaan;  Pengembangan sistem pelaporan tahunan status wilayah sungai . 1.4 Perencanaan tata ruang untuk  Persiapan rencana regional yang konsisten dan merefleksikan rencana lokal PPTA Tahap 4 1.22 wilayah sungai 6 Ci yang ada;  Persiapan pembaharuan peta tata guna lahan wilayah proyek dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh;  Persiapan untuk Java Spatial model (JSM) untuk proyeksi penduduk dan penggunaan lahan di Wilayah Sungai 6 Ci; ;  Perkiraan kebutuhan tata ruang untuk sektor sumber daya air dan sektor lain yang terkait dengan permukiman, industri, pertanian, dan lingkungan;  Pengembangan strategi dan skenario tata ruang ,mengkaji proyeksi-proyeksi dan optimasi pemanfaatan ruang ;  Kuantifikasi air terkait dengan zonasi penggunaan lahan di wilayah sungai;  Penilaian strategis dampak air terkait zonasi sektor-sekor lain;  Koordinasi dan keterpaduan sejumlah badan pelaksana semua bidang dengan sub komponen Program Investasi. 9
  • 11. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 1.5 Pengembangan kebijakan tarif  Mengkaji kebijakan tarif air saat ini dan pengembangkan struktur tarif baru yang PPTA Phase 3 1.5 air yang sesuai, alokasi air dan merefleksikan biaya distribusi yang lebih baik dan menyediakan insentif partisipasi stakeholder yang penggunaan air yang rasional. seimbang  Mengkaji instrument kebijakan alokasi air antar pengguna saat ini (lintas sektor dan hulu/hilir)  Mengkaji kebijakan yang ada saat ini mengenai partisipasi stakeholder dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air serta pengembangan kebijakan baru dengan mekanisme pendekatan yang seimbang (untuk semua stakeholder, lembaga pemerintah, LSM dan seluruh masyarakat). 1.6 Pengembangan Rencana  Mengkaji rencana pengembangan dan pengelolaan sumber daya air WS PPTA Tahap 3 2.1 Pengelolaan Terpadu WS Citarum yang ada. Citarum yang lebih baik  Bersama dengan stakeholder, mengembangkan Rencana Strategis Wilayah Sungai Citarum dengan memfasilitasi peningkatan dan keterpaduan pengelolaan sumber daya air.  Mengembangkan dan menerapkan suatu mekanisme monitoring pelaksanaan Rencana Strategis WS Citarum oleh lembaga yang bertanggung jawab, dan melaporkan kepada pemerintah untuk tindakan koreksi apabila diperlukan. . 1.7 Peningkatan kapasitas  Menetapkan suatu pendekatan AMDAL yang terprogam untuk WS Citarum; PPTA Tahap 3 0.4 organisasi dalam penilaian memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perencana proyek dan lingkungan stakeholder terkait dengan penilaian dampak proyek, pengkajian dan monitoring sejalan dengan Laporan Penilaian Lingkungan (EARP)  Peningkatan kapasitas untuk para manager dan staf teknik yang bertanggung jawab pada pelaksanaan AMDAL Pengembangan 2.1 Rehabilitasi Saluran Tarum Barat  Perecanaan Teknis Rinci/DED (Detail Engineering Design) PPTA Tahap 1 45.13 dan (WTC) untuk meningkatkan  Pengerukan dan pembuangan sedimen dari dasar sungaiserta penguatan Pengelolaan pemanfaatan sumber daya air. tanggul Sumber Daya  Pemisahan aliran sungai Cikarang dan Bekasi dengan saluran induk dengan Air membangun siphon.  Peningkatan kemampuan PJT II dalam pengelolaan dan operasi saluran Tarum Barat yang lebih baik.  Pelaksanaan dari opsi penyediaan air minum dan sanitasi untuk masyarakat di sepanjang Saluran Tarum Barat dari hasil proses pemilihan prakarsa stakeholder. 2.2 Perbaikan pengelolaan lahan  Mempercepat penerapan SRI (System Rice Intensification) di daerah proyek. PPTA Tahap 3 6.41 dan air  Sekitar 3,000 ha sawah di 3 (tiga) kabupaten akan meningkatkan praktek pengelolaan air menuju kepada peningkatan hasil dan penghematan penggunaan air. 10
  • 12. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 2.3 Dukungan bagi prakrasa  Penguatan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan, mendukung PPTA Tahap 3 5.41 masyarakat dan LSM dalam pembiayaan, membangun, mengoperasikan dan memelihara fasilitas air minum perbaikan air minum dan sanitasi dan sanitasi berbasis masyarakat.  Mengembangkan sanitasi dan fasilitasnya dengan menyediakan suatu subsidi untuk membangun jamban bagi 10% rumah tangga termiskin  Mengembangkan suatu sistem drainase sederhana, lantai cuci, tempat sabun dan fasilitas pencucian.  Memaksimalkan dampak dalam bidang kesehatan dari investasi proyek dalam penyediaan air minum dan sanitasi, mengurangi kejadian penyakit akibat air dan yang terkait dengan air melalui perbaikan perilaku hidup sehat 2.4 Peningkatan sumber air  Pembangunan Bendung di Cibutarua PPTA Tahap 1 190 Bandung dan pemanfaatan lain  Pembangunan waduk Santosa di Sungai Cilaki. Sub-Proyek #11 melalui transfer antar WS (inter-  Pembangunan terowongan pembawa sepanjang 4,5 km. basin).  Pembangunan waduk dibagian hulu Bendung Tamiang Cangkir, untuk kebutuhan irigasi di sebelah hilir Bendung Cibutarua.  Mengembangkan suatu perjanjian antar Kabupaten tentang alokasi biaya dan pengaturan pendanaan untuk pengaliran air . 2.5 Meningkatkan sumber air untuk  Pembangunan bendungan dan waduk di Sungai Cibeber. PPTA Tahap 1 60 irigasi (Cipunegara Hulu)  Rehabilitasi sistem pembagian air irigasi yang ada . Sub-Proyek #9  Pembangunan bendung pembagi di Sungai Cipunegara dan terowongan untuk mengalirkan air di sebelah hulu waduk guna meningkatkan debit air dalam rangka meningkatkan luas areal irigasi. untuk .  Kemungkinan pembangunan Mini Hidropower sebagai bagian dari system pengaliran air  Penguatan kelembagaan untuk Pengelolaan Irigasi Partisipatif para petani.  Mengembangkan rencana untuk peningkatan pengelolaan daerah tangkapan air di bagian hulu waduk. 2.6 Meningkatkan sumber air untuk  Rehabilitasi Bedungan Cipancuh berikut bangunan pelengkap, termasuk PPTA Tahap 1 65.7 irigasi (Cipancuh). tambahan pintu gerak pada puncak pelimpah, dan meninggikan tubuh Sub-Proyek #10 bendungan untuk meningkatkan tinggi jagaan banjir.  Penguatan kelembagaan untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif para petani.  Mengembangkan rencana peningkatan pengelolaan daerah tangkapan air di bagian hulu dari waduk. 11
  • 13. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 2.7 Meningkatkan sumber air untuk  Pembangunan Bendungan Telagaherang berikut bangunan pelengkap. PPTA Tahap 1 56.4 irigasi (Ciherang)  Rehabilitasi sistem pembagian air irigasi yang ada. Sub-Proyek #11  Penguatan kelembagaan untuk partisipasi Pengelolaan Irigasi Partisipatif para petani.  Penyiapan rencana untuk meningkatkan pengelolaan daerah tangkapan air di bagian hulu waduk. 2.8 Perbaikan irigasi Cisangkuy  Meningkatkan efisiensi operasi waduk-waduk di Cisangkuy Rencana Induk 65.5  Meningkatkan pola tanam di daerah Cisangkuy untuk penghematan air. 1997 2.9 Peninggian Bendungan Cirata  Melaksanakan Feasibility Study Rencana Induk 20.1  Pelaksanaan DED 1997  Membangun/meningkatkan bendungan berikut bangunanpelengkap 2.10 Invstigasi opsi penyediaan  Membangun proses seleksi opsi peningkatan penyediaan air baku ke Bandung PPTA Tahap 3 1.2 sumber air baku untuk wilayah oleh pemangku kepentingan dalam rangka memenuhi kebutuhan air perkotaan Bandung permukiman, perkotaan dan industri sampai tahun 2025.  Pelaksanaan penilaian secara cepat (rapid assessment)dan studi kelayakan (kaji ulang dan pemutakhiran studi kelayakan sebelumnya) dalam rangka penyusunan daftar pendek potensi yang paling memenuhi.  Penyiapan studi kelayakan rinci (termasuk biaya, analisa dampak lingkungan, dan rencana aksi pemindahan permukiman, dan lain-lain), dalam rangka penyiapan laporan kajian subproyek. 2.11 Pelaksanaan Alternatif  DED untuk opsi terpilih . PPTA Tahap 3 penyediaan sumber air baku  Penyiapan dokumen tender dan kontrak. untuk perkotaan Bandung  Konstruksi dan pengawasan. 2.12 Pengembangan air permukaan di  Mengkaji studi sebelumnya untuk membangun 5 (lima) waduk di daerah Rencana Induk 34.7 daerah tangkapan air hulu tangkapan air hulu sungai Cikapundung dalam rangka meningkatkan 1997 sungai Cikapundung. ketersediaan air permukaan untuk Bandung dan sekitarnya  Malaksanakan studi kelayakan opsi terpilih .  Melaksanakan DED.  Membangun bendungan dan bangunanpelengkap. 2.13 Pembangunan waduk Sukawana  Mengkaji ulang kajian pembangunan Waduk Sukawana di sungai Cimahi. Rencana Induk 7.2 di sungai Cimahi.  Melaksanakan studi kelayakan. 1997  Melaksanakan DED.  Pembangunan bendungan dan bangunan pelengkap. 12
  • 14. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 2.14 Penelitian alternatif penyediaan  Membangun proses seleksi opsi peningkatan penyediaan air baku ke Bekasi PPTA Tahap 3 1 air baku untuk Bekasi dan dan Karawang oleh pemangku kepentingan dalam rangka memenuhi kebutuhan Karawang air permukiman, perkotaan dan industri sampai tahun 2025.  Pelaksanaan penilaian secara cepat (rapid assessment)dan studi kelayakan (kaji ulang dan pemutakhiran studi kelayakan sebelumnya) dalam rangka penyusunan daftar pendek potensi yang paling memenuhi.  Penyiapan studi kelayakan rinci (termasuk biaya, analisa dampak lingkungan, dan rencana aksi pemindahan permukiman, dan lain-lain), dalam rangka penyiapan laporan kajian subproyek 2.15 Implementasi pilihan penyediaan  DED untuk opsi terpilih. PPTA Tahap 3 49 air baku untuk Bekasi dan  Penyiapan dokumen tender dan kontrak. Karawang  Konstruksi dan pengawasan. 2.16 Pengembangan suatu rencana  Kaji ulang dan dokumentasi informasi yang ada tentang situasi air tanah di Rencana Induk 0.6 aksi pengelolaan air bawah Satuan WS Citarum, termasuk ketersediaan dan penggunaannya saat ini. 1997 tanah yang berkesinambungan di  Kaji ulang studi pengelolaan air tanah sebelumnya. (dimodifikasi WS Citarum dengan PPTA  Melaksanakan studi beberapa opsi penyediaan air baku, penyiapan suatu Tahap 3) rencana aksi untuk pengelolaan air tanah yang efektif dan berkelanjutan.  Kaji ulang perangkat peraturan perundang-undangan pengelolaan air tanah dan rekomendasi perbaikan, meliputi mekanisme untuk pemenuhan pengelolaan (penegakan peraturan) 2.17 Implementasi dari rencana aksi (Tergantung pada manfaat dari rencana aksi studi pengembangan dan biaya PPTA Tahap 3 5.0 pengelolaan air bawah tanah WS hanya sebagai indikasi) Citarum secara berkesinambungan 2.18 Meningkatkan pelaksanaan  Kaji ulang kerangka kerja peraturan pengelolaan air tanah di daerah Bandung. PPTA Tahap 3 0.6 regulasi pengelolaan air bawah  Evaluasi pelaksanaan peraturan yang ada dan mengidentifikasi kekurangannya tanah yang berkelanjutan di  Pengembangan strategi dan rencana aksi untuk meningkatkan efectivitas Bandung peraturan penggunaan air tanah, meliputi rekomendasi untuk perubahan kerangka kerja peraturan yang ada  Pengembangan mekanisme pemantauan dan evaluasi  Capacity building untuk lembaaga-lembaga yang terlibat dalam pengelolaan air tanah. 2.19 Peningkatan penyediaan air  Tersedianya bangunan pengambilan baru dan saluran pembawa untuk PPTA Tahap 3 32.8 baku untuk Bandung penyediaan air baku.  Mengkaji kebijakan tarif air yang sedang berlaku dan mengembangkan struktur tarif baru yang mencerminkan biaya distribusi yang lebih baik dan menyediakan insentif untuk pemafaatan air yang lebih rasional di daerah Bandung. 13
  • 15. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 2.20 “Proyek ” Saluran 2 Tarum Barat.  Kaji ulang penelitian sebelumnya opsi penyaluran air dari Waduk Jatiluhur ke Rencana Induk 860 Jakarta 1997  Studi kelayakan untuk opsi terpilih  Perencanaan teknis rinci/DED  Konstruksi dan pengawasan 2.21 Modernisasi sistem irigasi  Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier, serta bangunan pengatur. PPTA Tahap 1 50.9 Saluran Tarum Barat/West  Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan. Sub-Proyek #4 Tarum Canal (WTC).  Penguatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para petani 2.22 Peningkatan sistem pelayanan  Rehabilitasi Saluran Tarum Timur, meliputi pengerukan dan pembuangan PPTA Tahap 1 126.2 dan modernisasi system irigasi sedimen, serta perbaikan dan perkuatan tanggul. Sub-Proyeck #2 Saluran Tarum Timur/East  Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier serta bangunan pengatur. and #5 Tarum Canal (ETC).  Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan.  Perkuatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para petani. 2.23 Peningkatan sistem pelayanan  Rehabilitasi Saluran Tarum Utara, meliputi pengerukan dan pembuangan PPTA Tahap 1 95.1 dan modernisasi sistem irigasi sedimen, serta perbaikan dan perkuatan tanggul. Sub-Proyeck #3 Saluran Tarum Utara/North  Rehabilitasi saluran sekunder dan tersier serta bangunan pengatur. dan #6 Tarum Canal (NTC).  Pemasangan alat ukur di bangunan pengambilan.  Perkuatan kelembagaan untuk partisipasi pengelolaan irigasi oleh para petani. 2.24 Pengembangan strategi dan opsi  Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi peningkatan kesadaran PPTA Tahap 3 0.5 pengelolaan permintaan dan masyarakat dan kalangan industri dalam perlindungan air. . konservasi air guna memenuhi  Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi daur ulang air limbah industri kebutuhan industri dan rumah (meliputi pengaturan dan upaya-upaya teknologi) dan bantuan untuk tangga. menerapkan teknologi daur ulang.  Pengembangan dan penerapan strategi dan aksi untuk meminimalkan kehilangan dari sistem distribusi.  Kaji ulang kebijakan tarif air saat ini dan mengembangkan struktur pembiayaan yang mencerminkan biaya distribusi dan memberikan rangsangan untuk penggunaan air yang rasional 2.25 Peningkatan pengelolaan aset  Pengembangan suatu sistem registrasi dan pemantauan aset prasarana PPTA Tahap 3 1 dan prosedur O&P untuk hidraulik dalam rangka kegiatan pemeliharaan. prasarana hidraulik  Pengenalan rencana operasi yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan untuk penyaluran air baku untuk irigasi, permukiman, perkotaan, dan industri 14
  • 16. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 2.26 Tenaga listrik air Rajamandala  Kaji ulang penelitian sebelumnya tentang opsi untuk pembangkit tenaga listrik Rencana Induk 164.3 (Sungai Citarum di sebelah hilir  Studi kelayakan untuk opsi terpilih 1997 waduk Saguling)  Perencanaan teknis rinci.  Kostruksi dan pengawasan 2.27 Pembangkit Listrik Aliran Sungai  Kaji ulang penelitian sebelumnya tentang opsi untuk pembangkit tenaga listrik. Rencana Induk 6 di Curug  Studi kelayakan untuk opsi terpilih 1997  Perencanaan teknis rinci. Kostruksi dan pengawasan Pemanfaatan 3.1 Pengembangan strategi dan  Pengembangan kebijakan untuk penetapan tarif air yang sesuai, pemanfaatan PPTA Tahap 3 1.08 Air Secara kebijakan kunci untuk air bersama, keseimbangan partisipasi stakeholder; Bersama pengelolaan sumber daya air  Pengembangan strategi dan pilihan dalam pengelolaan kebutuhan air untuk rumah tangga, industri dan konservasi;  Pengembangan sistem penggunaan dan perizinan air ;  Kajian ulang tentang kebijakan alokasi air dan optimasi pengoperasian prasarana pengatur air di sub-wilayah sungai kunci dan sistem operasi sungai dan waduk di WS Citarum . 3.2 Kaji ulang prioritas alokasi dan  Kaji ulang efektifitas pengaturan pembagian air (termasuk air yang di alirkan ke PPTA Tahap 3 0.9 optimalisasi peraturan operasi Jakarta), untuk sub WS kunci , meliputi  Pengembangan kebijakan yang telah di mutakhirkan untuk pemakaian air sistem operasi sungai/waduk bersama diantara para pemanfaat air di wilayah sungai (termasuk Jakarta), secara keseluruhan serta mekanisme pemecahan konflik/perselisihan yang efektif.  Penentuan keperluan aliran lingkungan untuk mempertahankann kualitas air, demikian pula untuk pembilasan sedimen dan mengurangi salinitas di bagian hilir.  Pengembangan dan pemutakhiran aturan pengoperasian yang tepat untuk sub- WS kunci, termasuk sistem pengoperasian sungai/waduk secara keseluruhan.  Kaji ulang atas prioritas pengalokasian dan prosedur yang jelas untuk pemanfaatan air bersama dalam masa kekeringan. Perlindungan 4.1 Pengembangan dan  Menyiapkan pilihan strategi perbaikan kualitas sungai meliputi teknis, PPTA Tahap 3 4.64 Lingkungan Pelaksanaan Strategi Perbaikan kelembagaan, dan aspek peraturan perudang-undangan dengan memfokuskan Kualitas Sungai di wilayah pada upaya memberikan insentif dan penegakan peraturan, menarik pelajaran sungai dan Rencana Aksi dari program yang ada, meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan dan kemungkinan pemecahan pada tingkat politisi , kalangan industri dan masyarakat, serta membangkitkan kesepakatan antar Kabupaten guna pelaksanaan strategi ini.  Melaksanakan investasi, Penguatan kelembagaan dan pemenuhan komponen- komponen berdasar pada rencana aksi yang telah disepakati. 15
  • 17. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.2 Pelestarian biodiversity dan Menggunakan suatu pendekatan kerjasama yang baik melalui model Desa PPTA Tahap 3 4.2 lahan Konservasi terpilih dengan melaksanakan:  Menyiapkan tujuh rencana aksi konservasi dengan stakeholder untuk tujuh kawasan lindung;  Identifikasi flora dan fauna penting pada habitat kunci di tujuh kawasan lindung;  Pelaporan pola penggunaan sumber daya di tujuh kawasan lindung .  Membuat suatu Rencana Tata Ruang konservasi biodiversity strategis di WS Citarum;  Pendduduk di 148 desa pemodelan konservasi mengembangkan rencana aksinya masing-masing serta dilibatkan dalam kegiatan konservasi di kawasan konservasi strategis;  Penyiapan suatu database konservasi keanekaragaman hayati untuk WS Citarum;  Mengidentifikasi kebutuhan restorasi habitat untuk mengoptimalkan fungsi ekologis zona riparian WS Citarum . 4.3 Program Pelatihan masyarakat  Pelatihan pengelolaan daerah tangkapan air untuk masyarakat disampaikan PPTA Tahap 3 0.4 pengelolaan daerah tangkapan melalui jaringan model Desa Konservasi dan pesantren. air untuk wilayah sungai Citarum  Menugaskan suatu LSM untuk merancang kursus pelatihan pengelolaan daerah tangkapan air dan sumber daya alam.  LSM ini memberikan pengenalan kepada sekelompok pemuka Desa Konservasi dan membekali mereka dengan materi program pendidikan dan pelatihan.  Pemuka-pemuka desa konservasi memberikan materi pendidikan kepada penduduk desa.  LSM menyampaikan bahan materi pengelolaan daerah tangkapan air langsung kepada pesantren.  Program pendidikan model Desa Konservasi, rencana tata ruang dan rencana aksi digabungkan untuk mengenal pentingnya kawasan lindung yang ada dan unsur-unsur konservasi lainnya di WS Citarum. 16
  • 18. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.4 Penghutanan kembali yang  Kaji ulang semua Undang-Undang yang terkait dengan perlindungan hutan PPTA Tahap 1 1.6 produktif : daerah tangkapan hulu, terutama pada kemiringan yang terjal (lebih dari 42 Sub-Proyek #7 (1) Rencana tata ruang untuk derajat), dan mengevaluasi tepat tidaknya ketentuan pemberian perlindungan. (Dilanjutkan pada penghutanan kembali  Kaji ulang mozaik Rencana Tata Ruang yang ada di WS Citarum, mengevaluasi Tahap 3) tingkat keharmonisan mozaik dan merekomendasikan suatu proses integrasi yang lebih besar dari rencana ini di semua strata.  Membentuk kelompok kecil (terdiri dari ahli GIS/ penginderaan jauh, ahli tata ruang dan ekologi darat) di Dewan SDA wilayah sungai Citarum. kelompok kecil ini selanjutnya bekerja sama dengan pemerintah daerah, BP Daerah Aliran Sungai , BPLHD dan Bappeda untuk membuat fungsi tata ruang yang terpadu.  Memetakan secara akurat lahan Perhutani, lahan terdegradasi, jalan, sungai dan batas Daerah Aliran Sungai dan kawasan lindung.  Memetakan mata air utama di daerah tangkapan airdan pengukuran hidrologi.utama  mengkaitkan hal-hal tersebut diatas dalam keterpaduan fungsi ekologi.  Mengumpulkan dukungan berbagai pemangku kepentingan untuk tata ruang penghutanan kembali dengan perantara Dewan Sumber Daya Air WS Citarum, serta mengijinkan untuk penelitiansecara luas.  Mengidentifikasi kawasan prioritas untuk di rehabilitasi melalui penghutanan kembali. 4.5 (2) Pelaksanaan Penghutanan  Kaji ulang dan pelaporan metoda penghutanan kembali yang efektif pada profil PPTA Tahap 3 0.9 kembali yang produktif topografi yang berbeda-beda di daerah yang direncanakan untuk mencapai manfaat yang serbaguna, dengan cara: mengkonsolidasikan profil tanah, menyediakan suatu infrastruktur dan taman (non-structural) yang kaya akan tumbuhan untuk mendukung keanekaragaman hayati; dengan focus pada menyediakan tanaman-tanaman yang lestari untuk meningkatkan mata pencaharian penduduk desa.  Memperkuat kelembagaan untuk koordinasi antar pemerintah daerah dan organisasi pengelola wilayah sungai dalam rangka pengelolaan daerah tangkapan air.  Mengembangkan pengendalian tata guna lahan secara efektif melalui aturan insentif-disinsentif.  Melaksanaan pengelolaan yang memenuhi syarat secara berdaya guna (enforcement) .  Membentuk suatu sistem kredit pertanian .  Pelatihan dan pengembangan masyarakat. . 17
  • 19. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.6 Peningkatan pengaturan masa  memfasilitasi kontrak kesepakatan kerja sama antara penduduk desa dan PPTA Tahap 3 0.2 pemanfaatan pada lahan Perum Perhutani untuk pemanfaatan jangka panjang (> 30 tahun), dengan perdesaan bersama Perum mandat menanam pohon campuran yang mampu menanggulangi erosi, selain Perhutani menyediakan petani dengan suatu tanaman keras.  Memberikan saran kepada penduduk desa cara penghutanan kembali yang paling efektif.memberikan prioritas bagi penduduk desa untuk penyewaan lahan. 4.7 Alternatif mata pencaharian bagi  Melaksanakan survey lapangan untuk para pemukim di dataran PPTA Tahap 3 1.2 pemukim desa hutan tinggi/pegunungan (38.000 keluarga) yang dipindahkan dalam program pegunungan/ditanah tinggi yang “Larangan tumpangsari di kemiringan > 42 derajat, 20Mei 2003” untuk dipindahkan memastikan alternatif mata pencaharian yang sesuai dan berkelanjutan .  memberikan preferensi untuk penduduk desa untuk lahan Perum Perhutani dan memfasilitasi mata pencaharian yang lebih baik di tanah yang disewa ini. 4.8 Pengelolaan kawasan lindung di  Pengembangkan rencana aksi pengelolaan konservasi kawasan lindung yang PPTA Tahap 3 4.2 Wilayah Sungai Citarum dipilih melalui forum pemangku kepentingan dengan memfokuskan pada sasaran-sasaran konservasi sebagai berikut : o Melaksanakan penggalian informasi o Membentuk forum pemangku kepentingan o Mengembangkan rencana aksi (sasaran, tantangan dan penyelesaian secara praktis) o Menyiapkan rencana pengelolaan yang dapat disesuaikan.  Melaksanakan penelitian sumberdaya hayati secara cepat untuk tiga kelompok sistem klasifikasi khusus yang dipilih, melalui proses rencana aksi  Melaksanakan pemetaan habitat di setiap 5 (lima) kelompok kawasan lindung  Melaksanakan penelitian pemanfaatan sumber daya perdesaan dari desa-desa yang berdekatan dengan kawasan lindung.  Membentuk kelompok konservasi perdesaan khususnya di kawasan lindung terpilih dan melibatkan kelompok ini dalam pengelolaan bersama kawasan lindung. 4.9 Alternatif mekanisme  Kaji ulang pembayaran untuk pelayanan lingkungan yang dilaksanakan di PPTA Tahap 3 0.2 pembiayaan untuk aktivitas Indonesia. pengelolaan daerah pengaliran  Mengembangkan suatu rencana aksi untuk pelaksanaan pembayaran sungai yang berkelanjutan oleh pelayanan lingkungan di WS Citarum dan memodifikasi rencana tersebut masyarakat di WS Citarum. sebagai kelanjutan dari kaji ulang oleh pemangku kepentingan.  Kaji ulang pilihan untuk fasilitas micro-credi” untuk penduduk desa di WS Citarum, meliputi trust-fund maupun dana bergulir lainya . 18
  • 20. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.10 Pengelolaan zona tepian sungai  Menentukan tumbuhan, bunga dan bangunan yang paling efektif dalam PPTA Tahap 3 1 untuk mengurangi muatan mengurangi muatan sedimen. sedimen di sungai-sungai.  Menentukan lebar dari zona yang diperlukan untuk meminimalkan beban sedimen.  Mengidentifikasi bagian sungai yang kritis yang memberikan kontribusi muatan sedimen yang tinggi pada sungai.  Mengenali praktek pemanfaatan lahan oleh para petani setempat yang memperburuk erosi tebing dan sedimentasi (misalnya mengembalakan ternak di sepanjang tepian sungai).  Mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan pengelolaan tebing/tepian sungai dengan percontohan di di ruas sungai yang kritis.  Melaksanakan percontohan penanaman tumbuh-tumbuhan dan meningkatkan praktek pengelolaan lahan berdasarkan rencana aksi yang dikembangkan.  Kaji ulang hasil dari percontohan.  Melaksanakan pengelolaan yang telah ditingkatkan di zona tepian sungai yang kritis di seluruh WS Citarum. 4.11 Pengelolaan erosi terpadu di  Pengembangan dan pelaksanaan pengendalian tata guna lahan yang efektif di sungai Bekasi hulu, sungai kawasan lereng terjal dan sistim insentif untuk para petani untuk menerapkan Citarum hulu, dan sungai usaha pertanian berkelanjutan Cipunagara hulu  Pekerjaan pengendalian erosi dan tanah longsor di kawasan kritis, termasuk pekerjaan konstruksi lereng (penanaman, terasering, penanaman rumput, saluran pembuang, diding penahan dan lain-lain. 4.12 Pengembangan dan (awal)  Pengumpulan data dan pemetaan PPTA Tahap 3 1.2 pelaksanaan rencana monitoring  Aspek kelembagaan, peraturan, penegakan undang-undang. pencemaran air untuk daerah  Peningkatan operasi dan efisiensi instalasi limbah cair(Waste Water Bandung. Treatment Plan) di pabrik-pabrik dan rumahsakit  Program kepedulian masyarakat untuk pembuangan limbah.  Pembangunan percontohan pusat sanitasi masyarakat, menyederhanakan sistem pembuangan air kotor masyarakat, dan sistem sanitasi sekolah.  Peningkatan kapasitas (capacity building)  Pengembangan rencana pengendalian pencemaran air, dan investasi proyek untuk memungkinkan pelaksanaan dalam tranch berikutnya. 4.13 Pengolahan air kotor dan air  Perencanaan teknis rinci/DED untuk rehabilitasi fasilitas pengolahan air kotor Rencana Induk 325 limbah disebelah hulu waduk dan air limbah yang telah ada,serta membangun fasilitas baru 1997 Saguling.  Penyiapan dokumen tender dan kontrak.  Konstruksi dan pengawasan 19
  • 21. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.14 Pengembangan dan (awal)  Pengumpulan data dan pemetaan. PPTA Tahap 3 1.2 pelaksanaan rencana  Aspek kelembagaan, peraturan perundang-undangan, penegakan undang- pengendalian pencemaran air undang . untuk daerah Bekasi dan  Peningkatan operasi dan efisiensi instalasi pengolahan air limbah di Karawang pabrikdan rumah sakit.  Program kepedulian masyarakat untuk pembuangan limbah.  Pembangunan percontohan pusat sanitasi masyarakat, penyederhanaan sistem air kotor masyarakat, dan sistem sanitasi sekolah.  Peningkatan kapasitas (capacity building)  Pengembangan rencana pengendalian pencemaran air, dan investasi proyek untuk memungkinkan pelaksanaan dalam Tranch berikutnya. 4.15 Pengembangan dan  Pelaksanaan peningkatan penegakan Undang-Undang dan peraturan tentang PPTA Tahap 1 13.7 pelaksanaan suatu strategi pengelolaan pembuangan sampah, serta penguatan mekanisme peraturan Sub-Proyek #17 pengelolaan sampah (solid yang diperlukan. waste) untuk daerah Bandung,  Pendidikan umum pada permasalahan pembuangan sampah . Bekasi, dan Cikarang  Pembentukan mekanisme biaya bersama yang adil dan efektif untuk pengumpulan dan pembuangan sampah .  Pembentukan sistem pengumpulan terpisah dan meningkatkan proses daur ulang untuk sampah .  Pengembangan daerah land-fill (gali-timbun) yang tepat dan praktek untuk pembuangan limbah tanpa daur ulang.  Pembentukan sistem konservasi dan pemantauan untuk daerah land-fill dan penyimpanan daur ulang. 4.16 Peningkatan kualitas air di  Identifikasi sumber-sumber dan tingkat pencemaran di Waduk Saguling, Cirata, PPTA Tahap 3 1 waduk Saguling, Cirata, dan dan Jatiluhur Jatiluhur melalui pengelolaan  Menentukan dampak ekonomi dari pencemaran kepada pemanfaat air budidaya ikan dan aktivitas yang lain(seperti Hydropower/Pembangkit listrik) menyebabkan pencemaran  Identifikasi aksi yang di perlukan untuk mengurangi pencemaran. lainnya  Identifikasi kemungkinan untuk mata pencaharian yang lain untuk petani perikanan dan lainnya yang kemungkinan terkena dampak oleh kegiatan pengendalian budidaya perikanan dan pencemaran lainnya.  Pengembangan dan pelaksanaan suatu rencana aksi untuk mengurangi pencemaran. 20
  • 22. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 4.17 Strategi pengelolaan zona pantai  Pemanfaatan peta tataguna lahan di zona pantai di wilayah sungai Citarum. PPTA Tahap 3 0.9 secara terpadu dan rencana aksi  Identifikasi permasalahan pokok untuk pengelolaan sumber daya. untuk daerah pantai Citarum.  Kaji ulang kebijakan yang ada dan peraturan sehubungan dengan pengelolaan sumber daya alami dan buatan di zona pantai.  Menyarankan meningkatkan kebijakan dan pengaturan yang mengarah kepada pendekatan yang lebih terpadu dalam pengelolaan daerah pantai di WS Citarum.  Kaji ulang dasar pengetahuan yang ada untuk sumber daya zona pantai dan menyarankan peningkatan pada pemantauan serta pengumpulan data.  Identifikasi lokasi-lokasi pokok dimana dibutuhkan intervensi dalam permasalahan pengelolaan sumberdaya lokal.  Identifikasi strategi yang dibutuhkan untuk mencapai pengelolaan zona pantai terpadu.  mengembangkan suatu rencana aksi strategi pelaksanaan yang telah disetujui. 4.18 Pelaksanaan rencana aksi [Tergantung pada manfaat dari studi pengelolaan rencana aksi] PPTA Tahap 3 10 pengelolaan zona pantai terpadu Pengelolaan 5.1 Pengelolaan banjir di hulu sungai  Penyelesaian studi pemodelan sungai 1 dimensi PPTA Phase 4 0.7 Bencana Citarum  Pengembangan suatu model dataran banjir 2 dimensi  Studi desain dengan pemodelan;  Pembaharuan strategi pengelolaan banjir yang ada;  Penentuan dampak rencana tata ruang regional;  Formulasi perencanaan operasi dan pemeliharaan  Menyusun Kerangka acuan untuk rencana detail dan pelaksanaan pada Tranche 2 5.2 Adaptasi perubahan iklim  Formulasi penyesuaian terhadap perubahan iklim dan kebijakan mitigasi untuk PPTA Tahap 4 2.85 diterapkan di WS Citarum.  Pengarustamaan perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan daerah, sektor, dan tingkat program  Menyusun rencana aksi penyesuaian dan mitigasi  Merekomendasi dan memberi masukan terhadap komponen-komponen lain dari ICWRMIP 21
  • 23. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 5.3 Pengelolaan Bencana Terpadu  Mengkaji ulang efektifitas strategi pengelolaan bencana dan pengaturan PPTA Tahap 1 60 Terkait Dengan bencana akibat koordinasi saat ini, serta menyusun rekomendasi perbaikan, khususnya Sub-Proyek #8 air di Seluruh WS Citarum berkaitan dengan dibentuknya Dewan Sumber Daya Air WS Citarum, beserta unit-unit pendukungnya.  Mengembangkan dan melaksanakan pengendalian tata guna lahan yang efektif di kawasan rawan bencana.  Relokasi rumah tangga di daerah rawan bencana.  Mengembangkan dan melaksanakan pengendalian efektif atas penambangan pasir dan batu.  Melakukan kampanye kesadaran publik dalam rangka persiapan menghadapi bencana.  Penguatan kelembagaan badan yang bertanggung jawab dalam monitoring, tanggap darurat, evakuasi, penyelamatan dan pemulihan.  Menetapkan sistim peringatan dini banjir (early warning syatem)  Mengembangkan rencana kontingensi untuk i terkontaminasinya sistem sungai akibat kecelakaan industri. 5.4 Pengelolaan banjir sub-wilayah  Melakukan penelitian opsi pengelolaan banjir sub-wilayah sungai Cipunegara PPTA Tahap 3 sungai Cipunegara  Mengembangkan rekomendasi pengelolaan banjir dan mitigasi dampak banjir  Melaksanakan rekomendasi 5.5 Pengelolaan banjir sub-wilayah  Melakukan penelitian opsi pengelolaan banjir sub-wilayah sungai Cipunegara PPTA Tahap 3 sungai Bekasi  Mengembangkan rekomendasi pengelolaan banjir dan mitigasi dampak banjir  Melaksanakan rekomendasi 5.6 Pengelolaan Bencana (lumpur  Mengembangkan dan melaksanakan prakiraan banjir lumpur dan tanah longsor PPTA Tahap 1 13.4 dan tanah longsor) untuk Hulu dan tindakan peringatan serta evakuasi. Sub-Proyek 14 Sungai Bekasi, Hulu Sungai  Merelokasi masyarakat dari perumahan yang rawan bencana. Citarum dan Hulu Sungai  Mendorong kesadaran publik tentang kesiapan menghadapi bencana. Cipunegara, serta daerah tangkapan air yang rawan. 5.7 Opsi strategi mitigasi banjir di  Kaji ulang studi mitigasi banjir di kawasan Bandung masa lalu, dan menilai PPTA Tahap 3 0.3 Bandung relevansinya dengan kondisi saat ini  Jika diperlukan, mengembangkan tindakan mitigasi banjir yang baru  Memperbarui rekomendasi berkenaan dengan tindakan mitigasi banjir untuk diterapkan di Bandung. 5.8 Pelaksanaan atas rekomendasi [Tergantung pada strategi hasil pilihan ] PPTA Tahap 3 20 opsi mitigasi banjir di Bandung 22
  • 24. Area Kunci – Daftar Proyek AREA KUNCI PROYEK OUTPUT UTAMA / AKTIVITAS SUMBER ESTIMASI INFORMASI BIAYAH (jt USD) 5.9 Mengkaji ulang keamanan  Mengkaji ulang standar keamanan bendungan di Indonesia saat ini, dan jika PPTA Tahap 3 1.2 bendungan di WS Citarum diperlukan, menyusun rekomendasi untuk perbaikan.  Mengkaji ulang pengaturan kelembagaan keamanan bendungan saat ini, menyusun laporan dan menindak lanjuti, dan bila diperlukan membuat rekomendasi untuk perbaikan.  Mengkaji seluruh bendungan berdasarkan kebutuhan keamanan bendungan dengan mengacu pada standar yang ditetapkan, serta menyampaikan rekomendasi yang tepat untuk perbaikan. Pemberdayaan 6.1 Mengembangkan suatu Strategi  Mengidentifikasi stakeholder kunci di WS Citarum (kelompok sasaran), PPTA Tahap 3 1.5 Masyarakat Informasi, Kesadaran dan perilakunya terkait dengan kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan sumber daya Pendidikan untuk peningkatan air. kapasitas masyarakat lintas WS  Mengidentifikasi pesan-pesan dan pengetahuan untuk dikomunikasikan kepada Citarum untuk meningkatkan setiap kelompok sasaran. partisipasi dalam pengembangan  Mengidentifikasi strategi parisipasi masyarakat untuk aspek yang berbeda kebijakan, perencanaan dan dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air, tingkat relevansi dan pengelolaan sumberdaya air tersedia saluran untuk komunikasi.  Mengembangkan strategi informasi, kesadaran, dan pendidikan serta rencana aksi yang berdasarkan kepada pendekatan “pemasaran sosial”, termasuk pendidikan di sekolah sebagai suatu elemen kunci.  Mengamati dampak dari penerapan IEAS dalam proyek ini.  Menjalankan penelitian dasar kegiatan organisasi masyarakat madani (CSO) dalam WS Citarum.  Mendesain dan menerapkan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM) melalui kampanye media dengan sasaran CSO.  Memperkuat peran LSM, media, akademisi, dan lembaga legislatif, serta individu.  Menjalankan monitoring dan evaluasi, serta benchmarking sasaran organisasi. 6.2 Implementasi Strategi Informasi, [Tergantung pada hasil studi pengembangan strategi informasi, kesadaran dan PPTA Tahap 3 1 Pendidikan, dan Kesadaran pendidikan] Masyarakat. 23