Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Integrasi Business Model Canvas dengan desain sistem manuafaktur dalam implem...Daniel Willianto
Business Model canvas dan Manufacturing System Design merupakan cara pendekatan bagaimana menggambarkan kondisi sebuah bisnis yang pada kasus ini adalah bisnis nasi goreng
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
Materi Kuliah pertemuan 1 dan 2 pada Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semester ganjil 2017/2018
Integrasi Business Model Canvas dengan desain sistem manuafaktur dalam implem...Daniel Willianto
Business Model canvas dan Manufacturing System Design merupakan cara pendekatan bagaimana menggambarkan kondisi sebuah bisnis yang pada kasus ini adalah bisnis nasi goreng
Implementasi Data Warehouse pada budidaya Ikan Bandeng oleh Nelayan di Kabupa...evansusanto
EVAN SUSANTO / 1304505107
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI / FAKULTAS TEKNIK /
UNIVERSITAS UDAYANA
DATA WAREHOUSE
DOSEN : I PUTU AGUS EKA PRATAMA, S.T., M.T.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
1. IKAN PINDANG MENUJUIKAN PINDANG MENUJU
MASYARAKAT EKONOMI ASIA 2015MASYARAKAT EKONOMI ASIA 2015
2. Sumberdaya kelautan dan perikanan
merupakan salah satu sumber devisa
negara, tetapi pendayagunaannya
masih belum optimal dan masih sangat
konvensional, belum banyak optimasi
teknologi yang digunakan yang dapat
memberikan nilai tambah
LATAR BELAKANG
3. Pengembangan usaha pengolahan ikan dan produk turunannya serta
pangsa pasar yang cukup luas merupakan faktor pendorong semakin
bermunculannya usaha pengolahan ikan di Kabupaten Bogor. Salah satu olahan
ikan yang sangat diminati masyarakat di berbagai kalangan adalah pindang, yang
merupakan olahan ikan yang sudah dikenal lama oleh masyarakat di Indonesia.
UMKM Cindy Group adalah salah satu UMKM yang telah lama bergerak di usaha
pengolahan pindang.
Usaha Pemindangan UMKM Cindy Group yang berlokasi di Kp. Tulang
Kuning RT 02 RW 06 Desa Waru Kecamatan Parung ini sudah dirintis sejak
Tahun 2003. Usaha pemindangan pada awalnya dilakukakan secara tradisional
dengan teknik penggaraman dan hanya terdiri atas 3 orang yang menjadi tenaga
pengolah merangkap pemasar. Pemasaran pada awalnya juga masih di lingkup
Bogor dan sekitarnya dengan kapasitas produksi yang masih terbatas. Seiring
dengan peningkatan permintaan pasar yang semakin besar, UMKM Cindy Group
berusaha melakukan peningkatan kapasitas produksi. Pada saat ini, produksi
pindang tradisional UMKM Cindy Group telah mencapai 5 ton per hari dengan
jangkauan pasar yang semakin luas, mencakup wilayah Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, Depok, Ciputat, Sukabumi, Pasar Minggu, Tangerang, Cianjur dan
Rangkas Bitung, Bekasi, Karawang.
Sejarah Berdirinya UMKM CINDY GROUP
4. Sejarah Berdirinya UMKM CINDY GROUP
Berbekal kerja keras dan keinginan yang kuat untuk mengembangkan usaha dan
memproduksi hasil olahan yang layak serta keinginan untuk pengembangan pasar, UMKM
Cindy Group mencoba melakukan terobosan pengolahan ikan pindang secara higienis.
Usaha ini akhirnya terealisasi pada Tahun 2013, dengan dibangunnya Unit Pengolahan Ikan
yang berusaha mengacu pada standar teknis yang berlaku. Dengan metode pemasakan
teknik presto dan pengemasan vakum, produk olahan UMKM Cindy Group kini sudah
menjangkau pemasaran yang lebih luas, dan mulai menjajaki kerjasama dengan pasar retail
modern.
Seiring dengan peningkatan permintaan pasar yang semakin besar, UMKM Cindy
Group berusaha melakukan peningkatan kapasitas produksi serta melakukan inovasi produk
berbasis pangan lokal pindang, yang merupakan produk utama kelompok ini sejak mulai
berdiri. Di samping pindang higienis yang dikemas vakum, pada akhir tahun 2013, UMKM
Cindy Group mulai melakukan inovasi pindang berbumbu siap saji yang dikemas vakum.
Pada awal tahun 2014, UMKM Cindy Group juga melakukan inovasi pindang
bumbu melalui teknik pengasapan dengan media pengemas bambu, untuk memberikan cita
rasa yang khas pada olahan pindang. Inovasi yang dilakukan tidak hanya pada jenis
kemasan dan proses produksi, tetapi inovasi olahan juga dilakukan pada variasi rasa
pindang. Pada saat ini, UMKM Cindy Group masih terus melakukan eksplorasi bentuk
olahan pindang, sehingga lebih dapat dinikmati masyarakat luas dengan tampilan estetika
yang lebih menarik dan rasa yang lebih variatif dan dapat diterima oleh masyarakat di
berbagai kalangan.
5. Sejarah Berdirinya UMKM CINDY GROUP
Berbagai terobosan pasar untuk produk ini juga sudah mulai dijajaki
sebelum benar-benar diproduksi secara massal.
Di samping produk utama pindang, UMKM Cindy Group juga berusaha
memberikan nilai tambah pada limbah pindang yang dihasilkan, mulai dari darah
cucian ikan, limbah jeroan maupun hasil samping air rebusan pindang. Darah hasil
cucian ikan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. Begitu pula limbah jeroan
dimanfaatkan sebagai tepung yang dapat digunakan untuk pakan ikan. Adapun air
sisa rebusan pindang higienis dimanfaatkan sebagai kecap rebusan pindang untuk
memberikan tambahan flavour alami ikan pada berbagai olahan makanan.
Pada saat ini, UMKM Cindy Group sering dikunjungi oleh pelaku usaha dari
berbagai daerah di Indonesia. Sebagai UMKM yang berkomitmen untuk
mengembangkan pindang higienis di Indonesia, UMKM Cindy Group membuka diri
untuk melakukan transfer informasi kepada masyarakat dan menerima berbagai
masukan untuk pengembangan produk olahan pindang.
6. Salah satu alternatif pengolahan ikan yang dikenal di indonesia adalah
pemindangan. Di indonesia produksi pindang ikan memang masih terbatas pada ikan asin,
bahkan pengolahan ikan ini masih mendominasi pemanfaatan hasil perikanan indonesia,
yaitu sekitar 31,6% dari 6,26 ton ikan produksi indonesia pada tahun 1997, sedangkan ikan
pindangpindang 5,8% saja. Padahal dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat, ikan asin
bukan pilihan yang tepat. Produk-produk berkadar garam rendah yang dapat dikonsumsi
dalam jumlah besar, seperti pindang merupakan pilihan paling tepat (ilyas, 1998). Ikan
pindang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama untuk persediaan protein
bagi masyarakat, lebih-lebih dengan kandungan asam lemak esensialesensialnya yang
dapat memberikan efek cukup baik bagi kesehatan. Dilihat dari segi penerimaan konsumen,
ikan pindang mudah diterima dan mudah diolah melalui proses pengolahan yang
sederhana.
Ikan pindang merupakan salah satu makanan khas indonesia. Ikan pindang
sendiri adalah hasil olahan ikan dengan cara kombinasi pemasakan dan penggaraman atau
pemberian bumbu. Pindang mempunyai penampakan, citarasa, tekstur, dan keawetan yang
khas dan bervariasi sesuai jenis ikan, kadar garam, dan waktu pemasakan. Jenis ikan yang
umum diolah dengan cara pemindangan adalah jenis ikan layang, selar, japu, tembang,
lemuru, kembung, tuna, cakalang, tongkol dan lain-lain. Selain itu ada juga jenis ikan lain
seperti cucut dan petek.
PENDAHULUAN
7. PENDAHULUAN
Meskipun cukup populer dan disukai oleh masyarakat, masih terdapat beberapa
kendala yang menjadi permasalahan pada ikan pindang. Permasalahan tersebut
diantaranya adalah kemasan dan tempat proses yang belum higienis, serta umur simpan
produk yang relatif pendek. Daya awet ikan pindang tidak terlalu lama. Pindang nanya
hanya tahan kira-kira 3-4 hari sedangkan pindang paso hanya tahan kira-kira 6-7 hari
setelah tutup wadah dibuka. Pindang umumnya tidak terlalu awet karena masih mempunyai
aktifitas air yang relatif tinggi sehingga sangat cocok bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Tempat proses serta kemasan yang kurang higienis mempermudah bakteri untuk tumbuh
dan mempersingkat umur simpan produk.
Pengolahan ikan pindang secara tradisional biasanya kurang memperhatikan
aspek sanitasi dan higienitas sehingga menyebabkan rendahnya mutu, daya simpan dan
keamanan produknya. Ikan pindang dipasaran biasanya hanya 1-2 hari dan relatif tidak
terjamin keamanannya. Selain itu mutu ikan pindang yang dihasilkan selama ini masih
belum memuaskan yakni penampilannya kurang menarik. Banyak luka, terkelupas, daging
retak, warna agak kecoklaberbaberbau sedikit tengik, sehingga menyebabkan harga ikan
menjadi rendah dan jangkauan pemasarannya sangat terbatas pada pasar-pasar tradisional
yang jaraknya sangat dekat.
Oleh karena itu perlu adanya alternatif pengolahan ikan pindang menjadi produk
pindang siap saji melalui kombinasi pemasakan, sterilisasi, pembubuhan (seasoning) dan
perbaikan pengemasan (packing). Dengan perbaikan proses pemindangan tersebut akan
dihasilkan pindang dengan daya tahan dan mutu lebih baik, daya simpan lebih tinggi, duri
menjadi renyah dan penyajiannya relatif lebih cepat dan praktis.
8. DASAR PEMIKIRAN
1. Manusia sebagai mahluk dituntut mampu memberikan kontribusi dan amal kebajikan diantara
sesama karena sebaik baiknya manusia adalah yg berguna diantara anak bangsa.
2. Kesepakatan cindy group untuk saling bersinergi dan berjamaah dalam rangka beramal shaleh bagi
kemaslahatan umat sesuai dengan pengalaman hidup serta kompetensi yg dimiliki untuk umat serta
mengangkat derajat serta meningkatkan perekonomian para pemindang khususnya dari masyarakat
luas pada umumnya yg relevan dengan tuntutan zaman
Visi
Menginspirasi Dunia dengan Keberkahan dan Keberlimpahan dari kekayaan alam ( lautan ).
Misi
1. Merubah image pindang tradisional yg terkesan kumuh, jorok serta kotor dengan tersedianya paket
teknologi pengolahan ikan pindang hygienis yg dapat di terapkan pada sekala kecil dan menengah.
2. Menjadi unit pengolahan ikan pindang hygienis yg berkualitas sehingga mampu bersaing pada
perdagangan bebas asia 2015.
STRATEGI DAN SASARAN
Mengintergrasikan dan mensinergikan antara kemampuan dan pengalamana di bidang pemindangan
sehingga mampu mengisi peluang pasar dan membuka lapangan kerja.
9. Bahan Baku
Frozen
Mencuci Ikan Memilih kemasan dari
bambu (besek)
Menyortir Ikan Merebus Ikan Pengemasan Ikan
Tungku Serbuk Gergaji dan
Badeng Steinlis
10. - Penerimaan/Receiving
- Pencucian/Deprosting
- Pembersihan Insang dan
Isi Perut
- Pencucian Kembali agar
Produk yang dibuat benar-
benar bersih & hygienis.
Pintu Masuk
Bahan Baku
Proses
Penggaraman atau
Perendaman Air
Garam
untuk mendapatkan
hasil yang bermutu
dan lebih baik.
Penyusunan
Sebelum di Presto
Pengukusan / di Presto
- Penciptarasaan dan tampilan
- Pengeringan / Pengovenan
Pengemasan dan Pemakuman
Pelabelan dan Pengepakan
- Penyimpanan dan Pembekuan
- Distribusi Mobil Box Berpendingin
11. - Penyortiran bambu
terbaik,
Untuk mendapatkan
kemasan yang
sempurna
- Kemudian bambu
dipotong sesuai
ukuran standard yang
telah ditentukan.
Kemudian
bambu dicuci
sampai bersih
lalu
dikeringkan.
Setelah dikeringkan
kemudian
Diasapkan selama 1 jam
Proses penimbangan dan
pembumbuan
Kemudian dikukus / presto
Selama ± 80 menit
Penutupan dan Penyegelan
Pelabelan dan Pengepakan
- Distribusi Mobil Box Berpendingin
12. 1. Ikan diolah secara tradisional di pasarkan dengan cara ambil – bayar.
2. Resiko pemasaran secara tradisional yaitu pembayaran selalu menunggak
sehingga merugikan pengolah.
3. Kualitas ikan tidak bisa bertahan lama maksimal 1 (satu) hari sehingga
kualitas ikan bisa menurun.
Pemasaran Secara Tradisional
13. Pemasaran Secara Modern
1. Ikan diolah secara modern banyak menguntungkan karena menggunakan
pembayaran cash.
2. Resiko pemasaran secara modern sangat jauh di banding dengan yang
tradisional di pasarkan lebih luas.
3. Kualitas ikan dapat bertahan 6 – 8 bulan sehingga bisa menekan kerugian
pengolah.
14. Di samping produk utama pindang, UMKM Cindy Group juga
berusaha memberikan nilai tambah pada Produk Samping
pindang yang dihasilkan, mulai dari darah cucian ikan, Produk
Samping jeroan maupun hasil samping air rebusan pindang.
Darah hasil cucian ikan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Begitu pula Produk Samping jeroan dimanfaatkan sebagai
tepung yang dapat digunakan untuk pakan ikan. Air sisa
rebusan pindang higienis dimanfaatkan sebagai kecap ikan, Air
rebusan pindang tradisional di jadikan Probiotik/starter.
Mengubah Produk Samping
Pindang Menjadi Nilai Tambah
15. Air sisa rebusan pindang di manfaatkan
untuk bahan pertanian (pupuk) dan bisa juga
digunakan pakan ternak.
Pemanfaatan Produk Samping
Ikan Pindang Tradisional
Air pindang di jadikan Probiotik
Produk Samping ikan pindang, hasil
potongan yang berupa kepala, jeroan, tulang
di kumpulkan dan di olah untuk dijadikan
bahan campuran pelet ikan, unggas dan lain-
lain.
16. Proses pemasakan ikan pindang
hygienis menyisakan Produk
Sampingan seperti air sisa rebusan
yang bisa dimanfaatkan menjadi kecap
ikan.
Pemanfaatan Produk Samping
Ikan Pindang Modern
Air pindang di jadikan Probiotik
Jeroan ikan dapat dijadikan pupuk cair.
17. Septic Tank ini di lengkapi
blower dan panel listrik
yang bekerja 24 jam secara
otomatis untuk proses
penguraian Limbah air
cucian ikan
20. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
1. Globalisasi berdampak pada ketatnya
kompetisi pasar
2. UMKM adalah pelaku ekonomi yang secara
nyata berperan strategis dalam pembangunan
perekonomian Indonesia
3. Berdasarkan statistik Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan di Indonesia tahun 2013 sbb:
JUMLAH UMKM SANGAT BESAR
21. JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA TH 2013
USAHA BESAR : 241 ( 0,5
%)
UMKM : 63.725 (99,5
%)
TOTAL : 63.966
22. NO PROVINSI JUMLAH UMKM NO PROVINSI JUMLAH UMKM NO PROVINSI JUMLAH UMKM
1 ACEH 1.623 12
JAWA
BARAT 7.697 23
KALIMANTAN
TIMUR 1.795
2 SUMATERA UTARA 2.859 13 JAWA TENGAH 8.418 24
SULAWESI
UTARA 503
3 SUMATERA BARAT 1.647 14 DI YOGYAKARTA 437 25
SULAWESI
TENGAH 29
4 RIAU 1.013 15 JAWA TIMUR 9.606 26
SULAWESI
SELATAN 1.964
5 JAMBI 703 16 BANTEN 1.341 27
SULAWESI
TENGGARA 813
6
SUMATERA
SELATAN 2.446 17 BALI 920 28 GORONTALO 434
7 BENGKULU 447 18 NTB 3.614 29
SULAWESI
BARAT 228
8 LAMPUNG 1.678 19 NTT 547 30 MALUKU 502
9
KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG 1.418 20
KALIMANTAN
BARAT 1.576 31 MALUKU UTARA 703
10 KEPULAUAN RIAU 838 21
KALIMANTAN
TENGAH 2.836 32 PAPUA BARAT 100
11 DKI JAKARTA 1.020 22
KALIMANTAN
SELATAN 3.746 33 PAPUA 223
T O T A L : 63.725
23. PERMASALAHANPERMASALAHAN
PERMASALAHAN pada UMKM:PERMASALAHAN pada UMKM:
1.1. Lemah dalam mengaksesLemah dalam mengakses ppasarasar dan membangun jaringan usahadan membangun jaringan usaha
2.2. Lemah dalam pendanaan dan mengakses sumber pembiayaanLemah dalam pendanaan dan mengakses sumber pembiayaan
3.3. Lemah dalam organisasi dan manajemenLemah dalam organisasi dan manajemen
4.4. Lemah dalam kapasitas dan penguasaan teknologiLemah dalam kapasitas dan penguasaan teknologi
5.5. SSarana dan prasarana tidak memadaiarana dan prasarana tidak memadai
6.6. SDM kurang handalSDM kurang handal
24. SENTRA IKAN PINDANGSENTRA IKAN PINDANG
Salah satu usaha untuk meningkatkan kapasitasSalah satu usaha untuk meningkatkan kapasitas
UMKMUMKM
melaluimelalui KEBIJAKAN DALAMKEBIJAKAN DALAM
PENGEMBANGAN SENTRA PENGOLAHANPENGEMBANGAN SENTRA PENGOLAHAN
HASIL PERIKANANHASIL PERIKANAN
SentraSentra IKAN PINDANGIKAN PINDANG adalah pusat kegiatanadalah pusat kegiatan
UMKM pengolahan ikan di kawasan/lokasi tertentuUMKM pengolahan ikan di kawasan/lokasi tertentu
→→ MENGUMPUL DI SUATU KAWASANMENGUMPUL DI SUATU KAWASAN
Program sentraProgram sentra IKAN PINDANGIKAN PINDANG →→ programprogram
terpadu dan terintegrasi antaraterpadu dan terintegrasi antara Pemerintah Pusat,Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/KotaPemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota
dengan melibatkan Pelaku/Pengolah Hasildengan melibatkan Pelaku/Pengolah Hasil
25. TUJUANTUJUAN
Pemberdayaan masyarakat pengolah ikanPemberdayaan masyarakat pengolah ikan
skala UMKMskala UMKM..
Sentralisasi kegiatan pengolahanSentralisasi kegiatan pengolahan,, melaluimelalui
intervensi pemerintah melaluiintervensi pemerintah melalui pembinaan UMKMpembinaan UMKM
pengolahan hasilpengolahan hasil perperikanikananan meliputimeliputi pra produksi,pra produksi,
produksiproduksi hinggahingga pemasaran produk untukpemasaran produk untuk
meningkatkan jaminan mutu dan keamanan panganmeningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan
serta mendukung program ketahanan panganserta mendukung program ketahanan pangan
nasionalnasional..
Penguatan kPenguatan kerjasamaerjasama yang terintegrasi,yang terintegrasi, dalamdalam
rangkarangka fasilitasi SDM/Pengolah terkaitfasilitasi SDM/Pengolah terkait aksesakses
informasi teknologi, kelembagaan, dan pemasaraninformasi teknologi, kelembagaan, dan pemasaran
produk olahan hasil ikanproduk olahan hasil ikan..
26. SASARANSASARAN
Peningkatan produksi olahan ikan yang memilikiPeningkatan produksi olahan ikan yang memiliki
JAMINAN MUTU, KEAMANAN PANGAN DAN NILAIJAMINAN MUTU, KEAMANAN PANGAN DAN NILAI
TAMBAHTAMBAH dalam rangka mendorong industrialisasidalam rangka mendorong industrialisasi
perikanan bidang pengolahanperikanan bidang pengolahan..
27. (SK Dirjen P2HP Nomor KEP.05A/KEP-DJP2HP/2013)
tentang Lokasi Pengembangan Sentra PHP tahun 2012
TH. 2009
JUMLAH
SENTRA:
15
TH. 2013
JUMLAH
SENTRA : 38
TH. 2011
JUMLAH
SENTRA:
24
TH. 2010
JUMLAH
SENTRA:
19
TH. 2012
JUMLAH
SENTRA:
32
TH. 2007
JUMLAH
SENTRA:
10
PERKEMBANGAN JUMLAH SENTRA
Tahun 2007 – 2013
29. KEBERHASILAN SENTRA
PUSAT DAERAH
OUTPUT
OUTCOME
PUSAT DAERAHPENGOLAH
IKU: Peningkatan
Volume Produk Olahan
(UMKM)
SENTR A PHP
IKK: Peningkatan
jumlah sentra PHP
INDUSTRIALISA
SI: Peningkatan
Produksi Olehan Ikan
(UMKM)
Penciptaan
Lapangan Kerja
Peningkatan
Taraf Hidup
PENINGKATAN:
PRODUKSI
(volume olahan)
KUALITASI
PRODUK
Penerapan GMP
SSOP
30. ASPEKASPEK
UTAMAUTAMA
KRITERIA KEBERHASILAN
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN SENTRA PHP
Sentra PHP beroperasi secara
CONTINUE → berdasarkan
kegiatan produksi dan jumlah
olahan yang dihasilkan dalam
setahun.
Penerapan KAIDAH
PENGOLAHAN YANG BAIK
(GMP) dan Prosedur
Operasi Standar Sanitasi
(SSOP) oleh pengolah.
31. Volume produksi olahan meningkatVolume produksi olahan meningkat
dari tahun ke tahun.dari tahun ke tahun.
Adanya peranAdanya peran KELEMBAGAANKELEMBAGAAN
USAHAUSAHA (KUB, Koperasi, dll):(KUB, Koperasi, dll):
1)1) peningkatan usahapeningkatan usaha
2)2) fasilitasi kemitraan pengolah denganfasilitasi kemitraan pengolah dengan
usaha pendukung (lembagausaha pendukung (lembaga
pembiayaan, penyedia bahan baku,pembiayaan, penyedia bahan baku,
dll).dll).
Meningkatnya nilai tambah produkMeningkatnya nilai tambah produk
olahan (produk, kemasan, dll).olahan (produk, kemasan, dll).
Adanya perluasan akses pasar danAdanya perluasan akses pasar dan
jaringan pasar.jaringan pasar.
KRITERIA KEBERHASILAN Lanjutan ……
32. ASPEK PENDUKUNGASPEK PENDUKUNG
KRITERIA KEBERHASILAN Lanjutan....
Mampu menciptakan lapangan
kerja → serapan tenaga kerja
khususnya untuk masyarakat
sekitar meningkat.
Meningkatnya taraf hidup pengolah.
Sentra PHP telah memperhatikan
kelestarian lingkungan yang ada
dan mempunyai AMDAL sesuai
dengan kondisi lingkungan.
Keberadaan sentra PHP harus
diterima oleh masyarakat sekitar.