Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
Permasalahan lingkungan telah disadari sebagai dampak dari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan pada akhirnya memberikan dampak lanjutan pada kinerja pemenuhan kebutuhan manusia.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
1. Teknologi Lingkungan 1
Nama Kelompok:
Ahmad Dandi
Amelia Larasati
Devita
Ema Agustia Ningsih
Gorby
Ridha Faturachmi
Rindi Sulistyani
Wisnu Yan Purnomo
Yunita Elisabeth
POLITEKNIK STMI JAKARTA 1
Kelompok 1
2. Pencemaran dan Kerusakan dalam
Perspektif Green Industry
POLITEKNIK STMI JAKARTA 2
Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran Lingkungan Hidup
3. Pencemaran Lingkungan Hidup
Pasal 1 ayat (14) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyebutkan:
“Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 3
4. 1.1. Penyebab Pencemaran
1. Pencemaran Akibat Proses Produksi
Pembuatan produk di dalam proses produksi memerlukan kondisi
yang sesuai, bahan baku, bahan penolong, dan menghasilkan hasil
samping. Sebagai contoh:
• Perusahaan yang membuat kursi menghasilkan limbah padat berupa
potongan-potongan kayu dan serbuk gergaji yang seharusnya dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
• Perusahaan pemotongan hewan menghasilkan limbah antara lain
berupa limbah cair untuk pencucian.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 4
5. Lanjutan..
2. Pencemaran Akibat Pembakaran
Industri pada umumnya memerlukan energi dan energi diperoleh dari
pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar akan menghasilkan
panas dan polutan berupa karbondioksida, karbonmonoksida, parikulat,
dll.
Sebagai contoh pembakaran gas alam (diasumsikan gas alam hanya
terdiri dari propana dan reaksi pembakaran sempurna) maka reaksi yang
terjadi sebagai berikut:
2C3H8 + 7O2 6CO2 + 8H2O
3. Pencemaran Akibat Operasi Peralatan Produksi
Akibat beroperasinya peralatan produksi dapat terjadi pencemaran
yang diakibatkan timbulnya polutan berupa karbondioksida, debu,
kebisingan, dan energi panas.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 5
6. 1.2. Pengolahan Limbah Industri
Pengolahan limbah industri tidak harus dilakukan oleh masing-masing
industri, tetapi dapat dilakukan bersama. Tuntutan bagi setiap industri
untuk mengolah sendiri setiap limbah yang dihasilkan sangat sulit,
terutama limbah bahan berbahaya dan beracun.
Prinsip yang ada pada green industry adalah clean production, yang
prinsipnya mencegah jangan sampai terjadi limbah karena pengolahannya
memerlukan biaya yang besar.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 6
7. 1.3. Penggandaan Biologi
Penggandaan biologi adalah proses peningkatan kadar suatu zat pada
akhir ujung rantai makanan. Proses peningkatan itu terjadi karena polutan
yang ada bersifat stabil, sulit berubah menjadi persenyawaan lain.
Pengganaan biologi yang terkenal terjadi di Teluk Minamata Jepang. Air
Teluk Minamata mengandung Hg yang berasal dari limbah baterai yang
masuk secara kontinyu, menyebabkan tumbuhan air di Teluk Minamata
mengandug Hg yang cukup tinggi, sehingga manusia yang mengonsumsi
ikan dari Teluk Minamata banyak yang terkena penyakit syaraf yang
terkenal dengan penyakit minamata.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 7
8. 1.4. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hdup,
zat, energi, dan/komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kwalitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Industri diperkenankan membuang limbah cair yang sudah diolah ke
dalam sungai, tetapi harus memenuhi baku mutu yang telah ditentukan
yaitu effluent standard dan stream standard.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 8
9. Lanjutan..
1.4.1. Jenis Polutan
Sistem pengolahan limbah cair yang dilakukan berbeda-beda
tergantung dari jenis polutan yang terdapat di dalam limbah cair. Polutan
dalam limbah cair dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Degradable
b. Nondegradable
c. Terlarut
d. Tidak terlarut
e. Mudah mengendap
f. Tidak mudah mengendap
g. Mudah menguap
h. Tidak mudah menguap
POLITEKNIK STMI JAKARTA 9
10. Lanjutan..
1.4.2. Indikator Pencemaran Air
Pencemaran yang terjadi pada badan air dideteksi melalui indikator
pencemaran, sehingga dapat ditentukan apakah badan air tercemar
ringan, sedang, berat, atau sangat berat. Indikator pencemaran dapat
dibedakan menjadi empat parameter, yaitu:
a. Parameter fisik, misalnya suhu air
b. Parameter kimiawi, misalnya pH air
c. Parameter radioaktivitas, misalnya sinar α
d. Parameter biologi, misalnya kandungan bakteri koli
1.4.3. Dissolved Oxygen (DO)
Dissolved oxygen adalah banyaknya oksigen bebas yang terdapat
dalam air dalam bentuk molekul oksigen yang dinyatakan dalam miligram
oksigen per liter air atau part per million (ppm). Dissoved oxygen
merupakan oksigen bebas yang dapat dipergunakan untuk bernafas bagi
kehidupan air misalnya ikan.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 10
11. Lanjutan..
1.4.3.1. Asal dan Kelarutan
Dissolved oxygen berasal dari udara yang masuk melalui permukaan
bidang sentuh atau masuk melalui air hujan, selain itu berasal dari
berbagai tumbuhan air.
Kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas yaitu sekitar 7 ppm, hal
ini mengharuskan adanya pemasukkan oksigen secara terus menerus ke
dalam air, apabila oksigen bebas dalam air berkurang maka kehidupan air
terganggu atau sebagian mati.
1.4.3.2. Faktor Penyebab Berkurangnya Dissolved Oxygen
Dissolved oxygen dalam air bersih relatif besar karena bakteri sulit
berkembang akibat tidak tersedianya makanan berupa limbah, sedangkan
pada air kotor kadarnya kecil atau tidak ada sama sekali karena bakteri
berkembang dengan sangat cepat disebabkan tersedianya makanan
berupa limbah yang degradable.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 11
12. Lanjutan..
1.4.4. Biological Oxygen Demand (BOD)
Kandungan oksigen dalam air penting, apalagi jika air mengandung bahan organik
yang degradable, menyebabkan perlunya disediakan ukuran kebutuhan oksigen yang
diperlukan bakteri untuk merombak limbah. Salah satu ukurannya adalah Biological
Oxygen Demand. Biological Oxygen Demand adalah jumlah oksigen bebas dalam
miligram per liter air yang diperlukan selama proses stabilisasi dari pemecahan bahan
organik oleh bakteri aerob.
1.4.4.1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap BOD
Faktor yang mempengaruhi Bilogical Oxygen Demand, yaitu:
• Jenis limbah (Jenis limbah menentukan ukuran BOD apakah limbah tersebut mudah
membusuk atau tidak, semakin mudah terjadi pembusukkan maka BOD semakin
besar).
• Suhu air (Aktivitas mikroorganisme tinggi pada suhu tinggi).
• Derajat keasaman (Pada pH yang sangat kecil atau sangat besar, mikroorganisme
tidak aktif atau bahkan mati).
• Kondisi air secara keseluruhan (Berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme).
POLITEKNIK STMI JAKARTA 12
13. Lanjutan..
1.4.4.2. Kaitan Kondisi Limbah dan BOD
Biological Oxygen Demand dapat digunakan sebagai ukuran kwalitas
limbah cair atau air apabila tidak ada gangguan terhadap aktivitas
mikroorganisme.
1.4.4.3. Kaitan BOD dan Pencemaran
Limbah yang dibuang ke lingkungan hidup harus dalam kondisi baik
karena dapat mengurangi kandungan oksigen dan mengurangi nilai
estetika. Apabila kandungan polutan masih terlalu banyak yang diwakili
oleh tingginya nilai Biological Oxygen Demand.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 13
14. Lanjutan..
1.4.4.4. Sungai Sebagai Tempat Pembuangan Limbah Cair
Sungai atau badan air memiliki fungsi seperti sebagai sumber air baku
untuk air minum, sebagai sumber air untuk pertanian, sebagai sumber air
untuk perikanan, dan sebagai tempat pembuangan limbah cair karena
terdapat berbagai macam bakteri sehingga harapannya limbah itu hilang.
Limbah padat tidak diperkenankan dibuang ke dalam sungai karena
sungai tidak mempunyai kemampuan untuk membersihkan diri terhadap
limbah padat yang terdapat di dalamnya, sehingga dengan adanya
pembuangan limbah padat fungsi sungai terganggu.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 14
15. 1.5. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kwalitas udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Udara mengandung nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,93%),
ozon (0,00001%). Apabila dalam jumlah relatif kecil dalam arti tidak
melampaui baku mutu udara ambien, maka tidak mengganggu kehidupan
manusia dan masih diperkenankan atau tidak terjadi pencemaran.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 15
16. Lanjutan..
1.5.1. Sumber Pencemaran Udara
Polutan udara dapat digolongkan menjadi pakrtikel (debu) dan gas.
Beberapa gas yang berperan dalam pencemaran udara adalah:
Karbondioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu
minyak dan gas bumi serta batubara)
Karbonmonoksida (dihasilkan oleh proses pembakaran yang tidak
sempurna dan akibat proses alam misalnya yang keluar dari gunung
berapi)
Chlorofluorokarbon (biasanya digunakan untuk pendingin, tetapi
sekarang penggunaannya sangat dibatasi)
Sulfurdioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar minyak dan
batubara, penyulingan minyak, industri kmia, dan metalurgi)
Nitrogendioksida (berasal dari pembakaran berbagai bahan yang
mengandung nitrogen)
Timbal (bersumber dari pabrik plastik, percetakan, peleburan, timah
pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang
timah, dll)
POLITEKNIK STMI JAKARTA 16
17. Lanjutan..
1.5.2. Dampak Polutan Udara
1. Tenggelamnya Kota-Kota Pantai
Molekul yang terdiri dari dua atom atau lebih menyebabkan
pemanasan global, tetapi kontribusi terbesar dalam pemanasan global
berasal dari karbondioksida. Karbondioksida membentuk lapisan di
statosfer dan menyebabkan sulitnya panas yang telah masuk ke bumi
dipancarkan kembali ke luar angkasa. Pemanasan global berakibat
mencairnya es di antartika dan masuk ke laut yang memberikan dampak
negatif terhadap kota-kota pantai.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 17
18. Lanjutan..
1.5.2.2. Hujan Asam
1.5.2.2.1. Kriteria Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang mempunyai pH air yang sangat rendah
yaitu lebih kecil dari 5,6. Sifat asam air hujan disebabkan air hujan
bersinggungan dengan oksida asam terutama karbondioksida, selain iu
disebabkan oleh belerangdioksida dan nitrogendioksida.
1.5.2.2.2. Dampak Hujan Asam
Dampak hujan asam yaitu:
Hutan menjadi rusak karena terkena hujan asam
Produksi pertanian menurun karena tanah bersifat asam yang tidak
sesuai dengan keasaman yang diperlukan oleh tanaman
Kwalitas air menurun karena masuknya logam-logam berat ke dalam
air dan air bersifat asam
Bangunan-bangunan penting seperti jembatan, monumen akan rusak
sehingga harus dikeluarkan biaya tinggi untuk melindunginya dengan
mengecat secara periodik
POLITEKNIK STMI JAKARTA 18
19. 1.6. Kebisingan
1.6.1. Pengaruh Kebisingan Terhadap Pendengaran
Polutan tidak harus berupa zat, tetapi dapat berupa energi. Energi
yang masuk dan mengganggu manusia merupakan salah satu bentuk
polutan yang mencemari, bila energi yang masuk berupa suara atau
getaran, maka pencemaran yang terjadi disebut pencemaran bising. Suara
yang masuk dapat berasal dari instrumen musik mesin atau motor
penggerak, pesawat terbang, lalul intas dll.
Upaya mencegah kebisingan:
Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan kecil supaya diprioritaskan
dalam pemulihan mesin
Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan tinggi perlu dijauhkan dari
pekerja, selain itu diberi alas pasir untuk meredam getaran
Kebisingan dijalan raya dapat dikurangi dengan menanam tanaman di
sepanjang jalan, taman, hutan, dan kota
POLITEKNIK STMI JAKARTA 19
20. Lanjutan..
1.6.1.Dampak Kerusakan Lingkungan pada Kesehatan
Lingkungan hidup yang baik memberikan dampak positif bagi
kesejahteraan manusia, sebaliknya lingkungan hidup yang buruk
memberikan dampak negatif dalam kehiduan manusia. Dampak negatif
kerusakan lingkungan hidup terhadap kesehatan manusia:
Rusaknya lapisan ozon di statosfer menyebabkan sinar utraviolet yang
masuk ke bumi bertambah banyak, hal tersebut dapat meningkatkan
penderita peyakit kanker
Bahan berbahaya dan beracun B3 memberkan dampak negatif yang
beraneka macam, tergantung dari kualitas, kuantitas, dan sifat dari B3
dan limbah B3.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 20
21. 1.7. Upaya Mencegah Pencemaran
Lingkungan
1. Upaya Pelanggan
Penghargaan perusahaan sebagai green industry sangat penting bagi
masyarakat yang telah maju karena penghargaan tersebut menunjukkan
bahwa industri sangat peduli terhadap lingkungan hidup, industri tidak
mencemari atau merusak lingkungan hidup. Masyarakat di negara maju
dalam pembelian produk juga memilih perusahaan yang telah memiliki
sertifikat sistem managemen lingkungan.
2. Upaya Hukum
Upaya perlindungan lingkungan hidup dimulai sejak suatu industri
akan didirikan yaitu penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup bagi industri yang diperkirakan mempunyai dampak
penting, dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup bagi perusahaan yang diperkirakan tidak
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 21
22. Kerusakan Lingkungan Hidup
Kerusakan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, atau hayati lingkungan hidup yang
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup (pasal 1 butir 17
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
POLITEKNIK STMI JAKARTA 22
23. 2.1. Proper Dalam Kerusakan
Lingkungan Hidup
Kriteria penilaian proper terhadap aspek pengendalian kerusakan
lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang
menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan.
Peringkat Proper, sehubungan dengan kegiatan pertambangan, dibedakan
menjadi tiga yaitu :
Proper Biru diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan
lingkungan x ≥ 80
Proper Merah diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi
kerusakan lingkungan 55 ≤ 𝑥 < 80
Proper Hitam diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan
lingkungan x < 55
Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lahan telah di susun dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 23
24. 2.2. Proper Dalam Perlindungan
Keanekaragaman Hayati
Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
hidup untuk berbagai kegiatan yang berkaitan perlindungan keanekaragaman
hayati dalam Peringkat Hijau dan Emas ini telah disusun dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Proper.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 24