SlideShare a Scribd company logo
Teknologi Lingkungan 1
Nama Kelompok:
 Ahmad Dandi
 Amelia Larasati
 Devita
 Ema Agustia Ningsih
 Gorby
 Ridha Faturachmi
 Rindi Sulistyani
 Wisnu Yan Purnomo
 Yunita Elisabeth
POLITEKNIK STMI JAKARTA 1
Kelompok 1
Pencemaran dan Kerusakan dalam
Perspektif Green Industry
POLITEKNIK STMI JAKARTA 2
Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran Lingkungan Hidup
Pasal 1 ayat (14) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyebutkan:
“Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 3
1.1. Penyebab Pencemaran
1. Pencemaran Akibat Proses Produksi
Pembuatan produk di dalam proses produksi memerlukan kondisi
yang sesuai, bahan baku, bahan penolong, dan menghasilkan hasil
samping. Sebagai contoh:
• Perusahaan yang membuat kursi menghasilkan limbah padat berupa
potongan-potongan kayu dan serbuk gergaji yang seharusnya dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
• Perusahaan pemotongan hewan menghasilkan limbah antara lain
berupa limbah cair untuk pencucian.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 4
Lanjutan..
2. Pencemaran Akibat Pembakaran
Industri pada umumnya memerlukan energi dan energi diperoleh dari
pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar akan menghasilkan
panas dan polutan berupa karbondioksida, karbonmonoksida, parikulat,
dll.
Sebagai contoh pembakaran gas alam (diasumsikan gas alam hanya
terdiri dari propana dan reaksi pembakaran sempurna) maka reaksi yang
terjadi sebagai berikut:
2C3H8 + 7O2 6CO2 + 8H2O
3. Pencemaran Akibat Operasi Peralatan Produksi
Akibat beroperasinya peralatan produksi dapat terjadi pencemaran
yang diakibatkan timbulnya polutan berupa karbondioksida, debu,
kebisingan, dan energi panas.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 5
1.2. Pengolahan Limbah Industri
Pengolahan limbah industri tidak harus dilakukan oleh masing-masing
industri, tetapi dapat dilakukan bersama. Tuntutan bagi setiap industri
untuk mengolah sendiri setiap limbah yang dihasilkan sangat sulit,
terutama limbah bahan berbahaya dan beracun.
Prinsip yang ada pada green industry adalah clean production, yang
prinsipnya mencegah jangan sampai terjadi limbah karena pengolahannya
memerlukan biaya yang besar.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 6
1.3. Penggandaan Biologi
Penggandaan biologi adalah proses peningkatan kadar suatu zat pada
akhir ujung rantai makanan. Proses peningkatan itu terjadi karena polutan
yang ada bersifat stabil, sulit berubah menjadi persenyawaan lain.
Pengganaan biologi yang terkenal terjadi di Teluk Minamata Jepang. Air
Teluk Minamata mengandung Hg yang berasal dari limbah baterai yang
masuk secara kontinyu, menyebabkan tumbuhan air di Teluk Minamata
mengandug Hg yang cukup tinggi, sehingga manusia yang mengonsumsi
ikan dari Teluk Minamata banyak yang terkena penyakit syaraf yang
terkenal dengan penyakit minamata.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 7
1.4. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hdup,
zat, energi, dan/komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kwalitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Industri diperkenankan membuang limbah cair yang sudah diolah ke
dalam sungai, tetapi harus memenuhi baku mutu yang telah ditentukan
yaitu effluent standard dan stream standard.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 8
Lanjutan..
1.4.1. Jenis Polutan
Sistem pengolahan limbah cair yang dilakukan berbeda-beda
tergantung dari jenis polutan yang terdapat di dalam limbah cair. Polutan
dalam limbah cair dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Degradable
b. Nondegradable
c. Terlarut
d. Tidak terlarut
e. Mudah mengendap
f. Tidak mudah mengendap
g. Mudah menguap
h. Tidak mudah menguap
POLITEKNIK STMI JAKARTA 9
Lanjutan..
1.4.2. Indikator Pencemaran Air
Pencemaran yang terjadi pada badan air dideteksi melalui indikator
pencemaran, sehingga dapat ditentukan apakah badan air tercemar
ringan, sedang, berat, atau sangat berat. Indikator pencemaran dapat
dibedakan menjadi empat parameter, yaitu:
a. Parameter fisik, misalnya suhu air
b. Parameter kimiawi, misalnya pH air
c. Parameter radioaktivitas, misalnya sinar α
d. Parameter biologi, misalnya kandungan bakteri koli
1.4.3. Dissolved Oxygen (DO)
Dissolved oxygen adalah banyaknya oksigen bebas yang terdapat
dalam air dalam bentuk molekul oksigen yang dinyatakan dalam miligram
oksigen per liter air atau part per million (ppm). Dissoved oxygen
merupakan oksigen bebas yang dapat dipergunakan untuk bernafas bagi
kehidupan air misalnya ikan.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 10
Lanjutan..
1.4.3.1. Asal dan Kelarutan
Dissolved oxygen berasal dari udara yang masuk melalui permukaan
bidang sentuh atau masuk melalui air hujan, selain itu berasal dari
berbagai tumbuhan air.
Kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas yaitu sekitar 7 ppm, hal
ini mengharuskan adanya pemasukkan oksigen secara terus menerus ke
dalam air, apabila oksigen bebas dalam air berkurang maka kehidupan air
terganggu atau sebagian mati.
1.4.3.2. Faktor Penyebab Berkurangnya Dissolved Oxygen
Dissolved oxygen dalam air bersih relatif besar karena bakteri sulit
berkembang akibat tidak tersedianya makanan berupa limbah, sedangkan
pada air kotor kadarnya kecil atau tidak ada sama sekali karena bakteri
berkembang dengan sangat cepat disebabkan tersedianya makanan
berupa limbah yang degradable.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 11
Lanjutan..
1.4.4. Biological Oxygen Demand (BOD)
Kandungan oksigen dalam air penting, apalagi jika air mengandung bahan organik
yang degradable, menyebabkan perlunya disediakan ukuran kebutuhan oksigen yang
diperlukan bakteri untuk merombak limbah. Salah satu ukurannya adalah Biological
Oxygen Demand. Biological Oxygen Demand adalah jumlah oksigen bebas dalam
miligram per liter air yang diperlukan selama proses stabilisasi dari pemecahan bahan
organik oleh bakteri aerob.
1.4.4.1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap BOD
Faktor yang mempengaruhi Bilogical Oxygen Demand, yaitu:
• Jenis limbah (Jenis limbah menentukan ukuran BOD apakah limbah tersebut mudah
membusuk atau tidak, semakin mudah terjadi pembusukkan maka BOD semakin
besar).
• Suhu air (Aktivitas mikroorganisme tinggi pada suhu tinggi).
• Derajat keasaman (Pada pH yang sangat kecil atau sangat besar, mikroorganisme
tidak aktif atau bahkan mati).
• Kondisi air secara keseluruhan (Berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme).
POLITEKNIK STMI JAKARTA 12
Lanjutan..
1.4.4.2. Kaitan Kondisi Limbah dan BOD
Biological Oxygen Demand dapat digunakan sebagai ukuran kwalitas
limbah cair atau air apabila tidak ada gangguan terhadap aktivitas
mikroorganisme.
1.4.4.3. Kaitan BOD dan Pencemaran
Limbah yang dibuang ke lingkungan hidup harus dalam kondisi baik
karena dapat mengurangi kandungan oksigen dan mengurangi nilai
estetika. Apabila kandungan polutan masih terlalu banyak yang diwakili
oleh tingginya nilai Biological Oxygen Demand.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 13
Lanjutan..
1.4.4.4. Sungai Sebagai Tempat Pembuangan Limbah Cair
Sungai atau badan air memiliki fungsi seperti sebagai sumber air baku
untuk air minum, sebagai sumber air untuk pertanian, sebagai sumber air
untuk perikanan, dan sebagai tempat pembuangan limbah cair karena
terdapat berbagai macam bakteri sehingga harapannya limbah itu hilang.
Limbah padat tidak diperkenankan dibuang ke dalam sungai karena
sungai tidak mempunyai kemampuan untuk membersihkan diri terhadap
limbah padat yang terdapat di dalamnya, sehingga dengan adanya
pembuangan limbah padat fungsi sungai terganggu.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 14
1.5. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau
proses alam sehingga kwalitas udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Udara mengandung nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,93%),
ozon (0,00001%). Apabila dalam jumlah relatif kecil dalam arti tidak
melampaui baku mutu udara ambien, maka tidak mengganggu kehidupan
manusia dan masih diperkenankan atau tidak terjadi pencemaran.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 15
Lanjutan..
1.5.1. Sumber Pencemaran Udara
Polutan udara dapat digolongkan menjadi pakrtikel (debu) dan gas.
Beberapa gas yang berperan dalam pencemaran udara adalah:
 Karbondioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu
minyak dan gas bumi serta batubara)
 Karbonmonoksida (dihasilkan oleh proses pembakaran yang tidak
sempurna dan akibat proses alam misalnya yang keluar dari gunung
berapi)
 Chlorofluorokarbon (biasanya digunakan untuk pendingin, tetapi
sekarang penggunaannya sangat dibatasi)
 Sulfurdioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar minyak dan
batubara, penyulingan minyak, industri kmia, dan metalurgi)
 Nitrogendioksida (berasal dari pembakaran berbagai bahan yang
mengandung nitrogen)
 Timbal (bersumber dari pabrik plastik, percetakan, peleburan, timah
pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang
timah, dll)
POLITEKNIK STMI JAKARTA 16
Lanjutan..
1.5.2. Dampak Polutan Udara
1. Tenggelamnya Kota-Kota Pantai
Molekul yang terdiri dari dua atom atau lebih menyebabkan
pemanasan global, tetapi kontribusi terbesar dalam pemanasan global
berasal dari karbondioksida. Karbondioksida membentuk lapisan di
statosfer dan menyebabkan sulitnya panas yang telah masuk ke bumi
dipancarkan kembali ke luar angkasa. Pemanasan global berakibat
mencairnya es di antartika dan masuk ke laut yang memberikan dampak
negatif terhadap kota-kota pantai.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 17
Lanjutan..
1.5.2.2. Hujan Asam
1.5.2.2.1. Kriteria Hujan Asam
Hujan asam adalah hujan yang mempunyai pH air yang sangat rendah
yaitu lebih kecil dari 5,6. Sifat asam air hujan disebabkan air hujan
bersinggungan dengan oksida asam terutama karbondioksida, selain iu
disebabkan oleh belerangdioksida dan nitrogendioksida.
1.5.2.2.2. Dampak Hujan Asam
Dampak hujan asam yaitu:
 Hutan menjadi rusak karena terkena hujan asam
 Produksi pertanian menurun karena tanah bersifat asam yang tidak
sesuai dengan keasaman yang diperlukan oleh tanaman
 Kwalitas air menurun karena masuknya logam-logam berat ke dalam
air dan air bersifat asam
 Bangunan-bangunan penting seperti jembatan, monumen akan rusak
sehingga harus dikeluarkan biaya tinggi untuk melindunginya dengan
mengecat secara periodik
POLITEKNIK STMI JAKARTA 18
1.6. Kebisingan
1.6.1. Pengaruh Kebisingan Terhadap Pendengaran
Polutan tidak harus berupa zat, tetapi dapat berupa energi. Energi
yang masuk dan mengganggu manusia merupakan salah satu bentuk
polutan yang mencemari, bila energi yang masuk berupa suara atau
getaran, maka pencemaran yang terjadi disebut pencemaran bising. Suara
yang masuk dapat berasal dari instrumen musik mesin atau motor
penggerak, pesawat terbang, lalul intas dll.
Upaya mencegah kebisingan:
 Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan kecil supaya diprioritaskan
dalam pemulihan mesin
 Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan tinggi perlu dijauhkan dari
pekerja, selain itu diberi alas pasir untuk meredam getaran
 Kebisingan dijalan raya dapat dikurangi dengan menanam tanaman di
sepanjang jalan, taman, hutan, dan kota
POLITEKNIK STMI JAKARTA 19
Lanjutan..
1.6.1.Dampak Kerusakan Lingkungan pada Kesehatan
Lingkungan hidup yang baik memberikan dampak positif bagi
kesejahteraan manusia, sebaliknya lingkungan hidup yang buruk
memberikan dampak negatif dalam kehiduan manusia. Dampak negatif
kerusakan lingkungan hidup terhadap kesehatan manusia:
 Rusaknya lapisan ozon di statosfer menyebabkan sinar utraviolet yang
masuk ke bumi bertambah banyak, hal tersebut dapat meningkatkan
penderita peyakit kanker
 Bahan berbahaya dan beracun B3 memberkan dampak negatif yang
beraneka macam, tergantung dari kualitas, kuantitas, dan sifat dari B3
dan limbah B3.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 20
1.7. Upaya Mencegah Pencemaran
Lingkungan
1. Upaya Pelanggan
Penghargaan perusahaan sebagai green industry sangat penting bagi
masyarakat yang telah maju karena penghargaan tersebut menunjukkan
bahwa industri sangat peduli terhadap lingkungan hidup, industri tidak
mencemari atau merusak lingkungan hidup. Masyarakat di negara maju
dalam pembelian produk juga memilih perusahaan yang telah memiliki
sertifikat sistem managemen lingkungan.
2. Upaya Hukum
Upaya perlindungan lingkungan hidup dimulai sejak suatu industri
akan didirikan yaitu penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup bagi industri yang diperkirakan mempunyai dampak
penting, dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup bagi perusahaan yang diperkirakan tidak
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 21
Kerusakan Lingkungan Hidup
Kerusakan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, atau hayati lingkungan hidup yang
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup (pasal 1 butir 17
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
POLITEKNIK STMI JAKARTA 22
2.1. Proper Dalam Kerusakan
Lingkungan Hidup
Kriteria penilaian proper terhadap aspek pengendalian kerusakan
lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang
menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan.
Peringkat Proper, sehubungan dengan kegiatan pertambangan, dibedakan
menjadi tiga yaitu :
 Proper Biru diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan
lingkungan x ≥ 80
 Proper Merah diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi
kerusakan lingkungan 55 ≤ 𝑥 < 80
 Proper Hitam diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan
lingkungan x < 55
Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lahan telah di susun dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 23
2.2. Proper Dalam Perlindungan
Keanekaragaman Hayati
Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
hidup untuk berbagai kegiatan yang berkaitan perlindungan keanekaragaman
hayati dalam Peringkat Hijau dan Emas ini telah disusun dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Proper.
POLITEKNIK STMI JAKARTA 24
Terima Kasih Atas
Perhatiannya
POLITEKNIK STMI JAKARTA 25

More Related Content

What's hot

Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairRiska_21
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
Reza Nuari
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingsonny hadikarta
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
salmafirda
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranAidha II
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Bondan Kartika Pradipta
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
Diny Setyanti
 
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alammateri pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
WWTF_Production
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
Repository Ipb
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
Christian indrajaya, ST, MT
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
Nur Chawhytz
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Aprili yanti
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
eloksksm
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
mery gita
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
Atika Fitria Ningrum
 

What's hot (20)

Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturing
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alammateri pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
materi pik Bab I sumber dan kualitas air di alam
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Air Dalam Industri
Air Dalam IndustriAir Dalam Industri
Air Dalam Industri
 
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
Kesehatan lingkungan (pencemaran air)
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
cemling
cemlingcemling
cemling
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Pengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPTPengolahan Air Limbah PPT
Pengolahan Air Limbah PPT
 

Similar to Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry

Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkunganKelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Mitha Ye Es
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairShoetiaone
 
PENCEMARAN
PENCEMARANPENCEMARAN
PENCEMARAN
Intan Irawati
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ida Ayu Lochana Dewi
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
wahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
Novriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
YusufGanteng2
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungansanggede
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
TIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
RizkyNazty
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
Nur Rachmawati
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah uts
rosyliey
 
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...Alfi Nugraha
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Sebagai Pelajar
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
abdulhanan131
 
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
aldillahherlambang1
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
ryukyu19
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
PutriLestari652855
 

Similar to Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry (20)

Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkunganKelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkungan
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
PENCEMARAN
PENCEMARANPENCEMARAN
PENCEMARAN
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah uts
 
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang  garut yang menghadapi masalah air li...
Iptek bagi masyarakat (ib m) sukaregang garut yang menghadapi masalah air li...
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
11. Karakterisasi limbah cair dan proses pengolahanya.pptx
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry

  • 1. Teknologi Lingkungan 1 Nama Kelompok:  Ahmad Dandi  Amelia Larasati  Devita  Ema Agustia Ningsih  Gorby  Ridha Faturachmi  Rindi Sulistyani  Wisnu Yan Purnomo  Yunita Elisabeth POLITEKNIK STMI JAKARTA 1 Kelompok 1
  • 2. Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry POLITEKNIK STMI JAKARTA 2 Kerusakan Lingkungan Hidup Pencemaran Lingkungan Hidup
  • 3. Pencemaran Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat (14) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyebutkan: “Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”. POLITEKNIK STMI JAKARTA 3
  • 4. 1.1. Penyebab Pencemaran 1. Pencemaran Akibat Proses Produksi Pembuatan produk di dalam proses produksi memerlukan kondisi yang sesuai, bahan baku, bahan penolong, dan menghasilkan hasil samping. Sebagai contoh: • Perusahaan yang membuat kursi menghasilkan limbah padat berupa potongan-potongan kayu dan serbuk gergaji yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. • Perusahaan pemotongan hewan menghasilkan limbah antara lain berupa limbah cair untuk pencucian. POLITEKNIK STMI JAKARTA 4
  • 5. Lanjutan.. 2. Pencemaran Akibat Pembakaran Industri pada umumnya memerlukan energi dan energi diperoleh dari pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar akan menghasilkan panas dan polutan berupa karbondioksida, karbonmonoksida, parikulat, dll. Sebagai contoh pembakaran gas alam (diasumsikan gas alam hanya terdiri dari propana dan reaksi pembakaran sempurna) maka reaksi yang terjadi sebagai berikut: 2C3H8 + 7O2 6CO2 + 8H2O 3. Pencemaran Akibat Operasi Peralatan Produksi Akibat beroperasinya peralatan produksi dapat terjadi pencemaran yang diakibatkan timbulnya polutan berupa karbondioksida, debu, kebisingan, dan energi panas. POLITEKNIK STMI JAKARTA 5
  • 6. 1.2. Pengolahan Limbah Industri Pengolahan limbah industri tidak harus dilakukan oleh masing-masing industri, tetapi dapat dilakukan bersama. Tuntutan bagi setiap industri untuk mengolah sendiri setiap limbah yang dihasilkan sangat sulit, terutama limbah bahan berbahaya dan beracun. Prinsip yang ada pada green industry adalah clean production, yang prinsipnya mencegah jangan sampai terjadi limbah karena pengolahannya memerlukan biaya yang besar. POLITEKNIK STMI JAKARTA 6
  • 7. 1.3. Penggandaan Biologi Penggandaan biologi adalah proses peningkatan kadar suatu zat pada akhir ujung rantai makanan. Proses peningkatan itu terjadi karena polutan yang ada bersifat stabil, sulit berubah menjadi persenyawaan lain. Pengganaan biologi yang terkenal terjadi di Teluk Minamata Jepang. Air Teluk Minamata mengandung Hg yang berasal dari limbah baterai yang masuk secara kontinyu, menyebabkan tumbuhan air di Teluk Minamata mengandug Hg yang cukup tinggi, sehingga manusia yang mengonsumsi ikan dari Teluk Minamata banyak yang terkena penyakit syaraf yang terkenal dengan penyakit minamata. POLITEKNIK STMI JAKARTA 7
  • 8. 1.4. Pencemaran Air Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hdup, zat, energi, dan/komponen lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kwalitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Industri diperkenankan membuang limbah cair yang sudah diolah ke dalam sungai, tetapi harus memenuhi baku mutu yang telah ditentukan yaitu effluent standard dan stream standard. POLITEKNIK STMI JAKARTA 8
  • 9. Lanjutan.. 1.4.1. Jenis Polutan Sistem pengolahan limbah cair yang dilakukan berbeda-beda tergantung dari jenis polutan yang terdapat di dalam limbah cair. Polutan dalam limbah cair dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Degradable b. Nondegradable c. Terlarut d. Tidak terlarut e. Mudah mengendap f. Tidak mudah mengendap g. Mudah menguap h. Tidak mudah menguap POLITEKNIK STMI JAKARTA 9
  • 10. Lanjutan.. 1.4.2. Indikator Pencemaran Air Pencemaran yang terjadi pada badan air dideteksi melalui indikator pencemaran, sehingga dapat ditentukan apakah badan air tercemar ringan, sedang, berat, atau sangat berat. Indikator pencemaran dapat dibedakan menjadi empat parameter, yaitu: a. Parameter fisik, misalnya suhu air b. Parameter kimiawi, misalnya pH air c. Parameter radioaktivitas, misalnya sinar α d. Parameter biologi, misalnya kandungan bakteri koli 1.4.3. Dissolved Oxygen (DO) Dissolved oxygen adalah banyaknya oksigen bebas yang terdapat dalam air dalam bentuk molekul oksigen yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter air atau part per million (ppm). Dissoved oxygen merupakan oksigen bebas yang dapat dipergunakan untuk bernafas bagi kehidupan air misalnya ikan. POLITEKNIK STMI JAKARTA 10
  • 11. Lanjutan.. 1.4.3.1. Asal dan Kelarutan Dissolved oxygen berasal dari udara yang masuk melalui permukaan bidang sentuh atau masuk melalui air hujan, selain itu berasal dari berbagai tumbuhan air. Kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas yaitu sekitar 7 ppm, hal ini mengharuskan adanya pemasukkan oksigen secara terus menerus ke dalam air, apabila oksigen bebas dalam air berkurang maka kehidupan air terganggu atau sebagian mati. 1.4.3.2. Faktor Penyebab Berkurangnya Dissolved Oxygen Dissolved oxygen dalam air bersih relatif besar karena bakteri sulit berkembang akibat tidak tersedianya makanan berupa limbah, sedangkan pada air kotor kadarnya kecil atau tidak ada sama sekali karena bakteri berkembang dengan sangat cepat disebabkan tersedianya makanan berupa limbah yang degradable. POLITEKNIK STMI JAKARTA 11
  • 12. Lanjutan.. 1.4.4. Biological Oxygen Demand (BOD) Kandungan oksigen dalam air penting, apalagi jika air mengandung bahan organik yang degradable, menyebabkan perlunya disediakan ukuran kebutuhan oksigen yang diperlukan bakteri untuk merombak limbah. Salah satu ukurannya adalah Biological Oxygen Demand. Biological Oxygen Demand adalah jumlah oksigen bebas dalam miligram per liter air yang diperlukan selama proses stabilisasi dari pemecahan bahan organik oleh bakteri aerob. 1.4.4.1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap BOD Faktor yang mempengaruhi Bilogical Oxygen Demand, yaitu: • Jenis limbah (Jenis limbah menentukan ukuran BOD apakah limbah tersebut mudah membusuk atau tidak, semakin mudah terjadi pembusukkan maka BOD semakin besar). • Suhu air (Aktivitas mikroorganisme tinggi pada suhu tinggi). • Derajat keasaman (Pada pH yang sangat kecil atau sangat besar, mikroorganisme tidak aktif atau bahkan mati). • Kondisi air secara keseluruhan (Berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme). POLITEKNIK STMI JAKARTA 12
  • 13. Lanjutan.. 1.4.4.2. Kaitan Kondisi Limbah dan BOD Biological Oxygen Demand dapat digunakan sebagai ukuran kwalitas limbah cair atau air apabila tidak ada gangguan terhadap aktivitas mikroorganisme. 1.4.4.3. Kaitan BOD dan Pencemaran Limbah yang dibuang ke lingkungan hidup harus dalam kondisi baik karena dapat mengurangi kandungan oksigen dan mengurangi nilai estetika. Apabila kandungan polutan masih terlalu banyak yang diwakili oleh tingginya nilai Biological Oxygen Demand. POLITEKNIK STMI JAKARTA 13
  • 14. Lanjutan.. 1.4.4.4. Sungai Sebagai Tempat Pembuangan Limbah Cair Sungai atau badan air memiliki fungsi seperti sebagai sumber air baku untuk air minum, sebagai sumber air untuk pertanian, sebagai sumber air untuk perikanan, dan sebagai tempat pembuangan limbah cair karena terdapat berbagai macam bakteri sehingga harapannya limbah itu hilang. Limbah padat tidak diperkenankan dibuang ke dalam sungai karena sungai tidak mempunyai kemampuan untuk membersihkan diri terhadap limbah padat yang terdapat di dalamnya, sehingga dengan adanya pembuangan limbah padat fungsi sungai terganggu. POLITEKNIK STMI JAKARTA 14
  • 15. 1.5. Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kwalitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Udara mengandung nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,93%), ozon (0,00001%). Apabila dalam jumlah relatif kecil dalam arti tidak melampaui baku mutu udara ambien, maka tidak mengganggu kehidupan manusia dan masih diperkenankan atau tidak terjadi pencemaran. POLITEKNIK STMI JAKARTA 15
  • 16. Lanjutan.. 1.5.1. Sumber Pencemaran Udara Polutan udara dapat digolongkan menjadi pakrtikel (debu) dan gas. Beberapa gas yang berperan dalam pencemaran udara adalah:  Karbondioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak dan gas bumi serta batubara)  Karbonmonoksida (dihasilkan oleh proses pembakaran yang tidak sempurna dan akibat proses alam misalnya yang keluar dari gunung berapi)  Chlorofluorokarbon (biasanya digunakan untuk pendingin, tetapi sekarang penggunaannya sangat dibatasi)  Sulfurdioksida (berasal dari pembakaran bahan bakar minyak dan batubara, penyulingan minyak, industri kmia, dan metalurgi)  Nitrogendioksida (berasal dari pembakaran berbagai bahan yang mengandung nitrogen)  Timbal (bersumber dari pabrik plastik, percetakan, peleburan, timah pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah, dll) POLITEKNIK STMI JAKARTA 16
  • 17. Lanjutan.. 1.5.2. Dampak Polutan Udara 1. Tenggelamnya Kota-Kota Pantai Molekul yang terdiri dari dua atom atau lebih menyebabkan pemanasan global, tetapi kontribusi terbesar dalam pemanasan global berasal dari karbondioksida. Karbondioksida membentuk lapisan di statosfer dan menyebabkan sulitnya panas yang telah masuk ke bumi dipancarkan kembali ke luar angkasa. Pemanasan global berakibat mencairnya es di antartika dan masuk ke laut yang memberikan dampak negatif terhadap kota-kota pantai. POLITEKNIK STMI JAKARTA 17
  • 18. Lanjutan.. 1.5.2.2. Hujan Asam 1.5.2.2.1. Kriteria Hujan Asam Hujan asam adalah hujan yang mempunyai pH air yang sangat rendah yaitu lebih kecil dari 5,6. Sifat asam air hujan disebabkan air hujan bersinggungan dengan oksida asam terutama karbondioksida, selain iu disebabkan oleh belerangdioksida dan nitrogendioksida. 1.5.2.2.2. Dampak Hujan Asam Dampak hujan asam yaitu:  Hutan menjadi rusak karena terkena hujan asam  Produksi pertanian menurun karena tanah bersifat asam yang tidak sesuai dengan keasaman yang diperlukan oleh tanaman  Kwalitas air menurun karena masuknya logam-logam berat ke dalam air dan air bersifat asam  Bangunan-bangunan penting seperti jembatan, monumen akan rusak sehingga harus dikeluarkan biaya tinggi untuk melindunginya dengan mengecat secara periodik POLITEKNIK STMI JAKARTA 18
  • 19. 1.6. Kebisingan 1.6.1. Pengaruh Kebisingan Terhadap Pendengaran Polutan tidak harus berupa zat, tetapi dapat berupa energi. Energi yang masuk dan mengganggu manusia merupakan salah satu bentuk polutan yang mencemari, bila energi yang masuk berupa suara atau getaran, maka pencemaran yang terjadi disebut pencemaran bising. Suara yang masuk dapat berasal dari instrumen musik mesin atau motor penggerak, pesawat terbang, lalul intas dll. Upaya mencegah kebisingan:  Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan kecil supaya diprioritaskan dalam pemulihan mesin  Mesin yang mempunyai tingkat kebisingan tinggi perlu dijauhkan dari pekerja, selain itu diberi alas pasir untuk meredam getaran  Kebisingan dijalan raya dapat dikurangi dengan menanam tanaman di sepanjang jalan, taman, hutan, dan kota POLITEKNIK STMI JAKARTA 19
  • 20. Lanjutan.. 1.6.1.Dampak Kerusakan Lingkungan pada Kesehatan Lingkungan hidup yang baik memberikan dampak positif bagi kesejahteraan manusia, sebaliknya lingkungan hidup yang buruk memberikan dampak negatif dalam kehiduan manusia. Dampak negatif kerusakan lingkungan hidup terhadap kesehatan manusia:  Rusaknya lapisan ozon di statosfer menyebabkan sinar utraviolet yang masuk ke bumi bertambah banyak, hal tersebut dapat meningkatkan penderita peyakit kanker  Bahan berbahaya dan beracun B3 memberkan dampak negatif yang beraneka macam, tergantung dari kualitas, kuantitas, dan sifat dari B3 dan limbah B3. POLITEKNIK STMI JAKARTA 20
  • 21. 1.7. Upaya Mencegah Pencemaran Lingkungan 1. Upaya Pelanggan Penghargaan perusahaan sebagai green industry sangat penting bagi masyarakat yang telah maju karena penghargaan tersebut menunjukkan bahwa industri sangat peduli terhadap lingkungan hidup, industri tidak mencemari atau merusak lingkungan hidup. Masyarakat di negara maju dalam pembelian produk juga memilih perusahaan yang telah memiliki sertifikat sistem managemen lingkungan. 2. Upaya Hukum Upaya perlindungan lingkungan hidup dimulai sejak suatu industri akan didirikan yaitu penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup bagi industri yang diperkirakan mempunyai dampak penting, dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup bagi perusahaan yang diperkirakan tidak mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. POLITEKNIK STMI JAKARTA 21
  • 22. Kerusakan Lingkungan Hidup Kerusakan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup (pasal 1 butir 17 UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). POLITEKNIK STMI JAKARTA 22
  • 23. 2.1. Proper Dalam Kerusakan Lingkungan Hidup Kriteria penilaian proper terhadap aspek pengendalian kerusakan lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan. Peringkat Proper, sehubungan dengan kegiatan pertambangan, dibedakan menjadi tiga yaitu :  Proper Biru diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan lingkungan x ≥ 80  Proper Merah diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan lingkungan 55 ≤ 𝑥 < 80  Proper Hitam diberikan apabila nilai berdasarkan aspek potensi kerusakan lingkungan x < 55 Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lahan telah di susun dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. POLITEKNIK STMI JAKARTA 23
  • 24. 2.2. Proper Dalam Perlindungan Keanekaragaman Hayati Kriteria penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk berbagai kegiatan yang berkaitan perlindungan keanekaragaman hayati dalam Peringkat Hijau dan Emas ini telah disusun dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Proper. POLITEKNIK STMI JAKARTA 24