SlideShare a Scribd company logo
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1
C18 Gene Rearrangement
Lecture Notes : SGBM
Theme : Gene Rearrangement
Oleh : Prof. Drs. Purnomo Soeharso, Ph.D
A. Pengertian Gene Rearrangement
Gene rearrangement ini merupakan perubahan organisasi dan
komposisi gen in situ sehingga terjadi reorganisasi lokus. Dapat
terjadi pada semua sel (eukariot maupun prokariot). Hal ini
menyebabkan perubahan kontrol, pengaturan, dan ekspresi gen
tertentu.
B. Akibat Gene Rearrangement
1. Mutasi (perubahan intragen)
Gen tertentu dimodifikasi sekuens DNAnya pada waktu replikasi
2. Duplikasi Gen
Gen digandakan (dibentuk duplikat) menjadi sepasang gen
yang identik di dalam sel
3. Translokasi (Tukar Tempat)
Dua gen atau lebih patah dan segmen yang
terbentuk berekombinasi menjadi hibrid (gen
baru). Ada dua gen atau lebih yang mengalami
segmentasi kemudian patahan-patahan tadi
berekombinasi sehingga menyambung satu
sama lain. Akhirnya terbentuklah gen hibrid (gen
kombinasi baru),
4. Transfer Gen Antar Sel (Interseluler)
DNA dipindahkan dari genom sel satu ke
genom sel yang lain.
C. Rekombinasi Homolog
Gene rearrangement dapat terjadi sering pada
kromosom homolog dan terjadi pada masa meiosis I
(saat crossing over). Terjadi rekombinasi kromatid
paternal dan maternal yang disebut kiasma dan
hasilnya disebut dengan chromatid exchange. Lihat
gambar di samping.
Syarat yang harus dimiliki untuk terjadinya gene
rearrangement adalah :
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2
C18 Gene Rearrangement
1. Terdapat dua DNA dari yang berasal dari berbeda lokus atau
berbeda sel (intinya dari sumber yang berbeda) sehingga terjadi
rekombinasi
2. Kedua DNA harus memiliki site specific recombination (SSR)
3. Rekombinasi ini akan dikatalis oleh protein atau enzim yang
cocok (mengenal segmen spesifik tadi yaitu SSR) pada DNA
yang mengalami gene rearrangement tadi
Contoh :
a) Rekombinasi antara gen bakteriofage lambda pada DNA
bakteri E. coli. Di mana terjadi rekombinasi gen bakteriofag dan
DNA bakteri sehingga membentuk profage kemudian dieksisi
sehingga akan ditransmisikan ke bakteri selanjutnya pada siklus
lisogenik. Rekombinasi ini dimediasi oleh protein virus yang
disebut integrase (int) yang mengenal site-specific
recombination sequence virus pada host.
Hasilnya ada dua cara :
1. Gen virus ditranskripsi dan ditranslasi dan akan
menghasilkan virus baru sehingga virus tadi dapat keluar
dari sel di mana sel bakteri akan lisis
2. DNA virus akan diintegrasikan ke DNA genom bakteri
(proses gene rearrangement) sehingga membentuk
profage (yang akan direplikasikan bersama genom bakteri
sehingga tiap bakteri membawa profage ini), di mana DNA
virus terintegrasi ke DNA genom bakteri akan disebut
provirus (Contoh : Hepatitis B diserang virus sehingga gen
virus mengintegrasikan genom sel hati, akan terjadi
rearrangement sehingga sel hati akan membentuk
karsinoma)
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3
C18 Gene Rearrangement
b) Rekombinasi DNA pada Rearrangement Gen Ig dan TCR
Rekombinasi segmen V dan D gen Ig atau TCR terjadi
karena ada recombination signal sequence (RSS) di mana
fungsinya sama seperti SSR yang berada di ujung (hulu 5’ dan
hilir 3’) ekson V da D. RSS dikenal dan dieksisi oleh protein
kompleks RAG1 dan RAG2.
Setelah RSS dieksisi, sekuens DNA antara ekson V dan D
dieliminasi sehingga terjadi rekombinasi antara kedua jenis tadi.
Jika antara V dan D sudah dekat akan disambung oleh enzim
ligase sehingga menghasilkan gen baru. Terjadilah
pengekspresian protein yang spesifik untuk immunoglobulin
dan TCR.
D. Rearrangement pada Bakteri
Akan menghasilkan varian protein untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan (karena lingkungan ini tidak
menguntungkan untuk kelangsungan hidup bakteri) sehingga bisa
survive. Dapat dilakukan untuk resisten terhadap antibiotik atau
menghindari sel imun host. Berikut macam-macam rearrangement
pada bakteri :
1. Transposisi Gen atau DNA
Terjadi pada Neisseria gonorrhoeae yang menghindar
respon sIgA dengan mengubah antigen permukaan kemudian
melekat ke epitel mukosa uretra atau serviks menggunakan pili.
Pili ini dikonstruksi oleh pilin.
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4
C18 Gene Rearrangement
Pilin akan diubah komposisinya agar dapat menghindari
sIgA agar tetap bisa menempel pada epitel mukosa (terhindar
dari sIgA). sIgA ini dapat bergabung dengan protein pilin pada
permukaan mukosa uretra sehingga Neisseria gonorrhoeae
gagal menginfeksi epitel, maka jika ingin menginfeksi lagi
Neisseria gonorrhoeae ini harus mengubah struktur pilinnya
agar tidak dikenali oleh sIgA.
2. Inversi Gen
Merupakan proses pemotongan segmen DNA kemudian
disambung kembali dengan orientasi berbeda (terbalik dari
sebelumnya).
Hal ini terjadi pada Campylobacter fetus (bakteri gram
positif) yang bersifat patogen pada hewan ternak dan manusia.
Biasanya menyerang di daerah peternakan. Bakteri ini akan
mengekspresikan S-layer protein (SLP) semacam lendir di
permukaan selnya yang dapat bereaksi dengan komplemen
C3b (protein serum yang akan melakukan opsonisasi dan
memediasi sel fagosit).
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5
C18 Gene Rearrangement
Agar tidak dikenali oleh C3b, bakteri ini akan melakukan
rearrangement dan melakukan inversi sehingga terjadi
perubahan pada komposisi protein SLP tadi.
E. Gene Rearrangement pada Eukariota
Pada manusia, gene rearrangement dapat terjadi secara normal
(fisiologis) yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh dan dapat
terjadi juga gene rearrangement yang menyebabkan sakit
(patologis).
1. Gene Rearrangement Patologis
Rearrangement pada gen bcr atau abl karena translokasi
kromosom 9 (abl) dan 22 (bcr) yang mengalami translokasi. Di
mana kedua ini akan berekombinasi dan menghasilkan protein
baru yang akan menginduksi leukimia mieloblastik kronik. Jika
protein rekombinan diambil dari serumnya dan disuntikan ke
binatang percobaan (misal : monyet) maka monyet itu akan
terserang juga tapi tidak permanen.
Kromosom hasil translokasi disebut kromosom philadelphia
yang dijadikan marker dari penderita leukimia myeloblastik
kronik. Translokasi terjadi karena adanya radiasi masif (biasanya
di Jepang seperti korban Nagasaki dan Hiroshima).
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6
C18 Gene Rearrangement
2. Gene Rearrangement Fisiologis
- Gen fisiologis melibatkan gen Immunoglobin dan reseptor
sel T (TCR) yang diekspresikan oleh limfosit T untuk
mengenali kompleks Ag-HLA (reaksi seluler). Jika telah
dikenali maka akan terjadi reaksi sitotoksik atau reaksi sitokin
di mana sel menjadi lisis (struktur molekul TCR ada dua yaitu
alfa dan beta atau gamma dan sigma)
- Immunoglobulin (Ig) disintesis oleh limfosit B untuk
mengenali antigen bebas dan reaksinya disebut reaksi
humoral (struktur molekul Ig ada H dan Lk , Lλ)
Regio variabel menentukan spesifisitas reseptor terhadap
antigen. Alfa dan beta pada molekul TCR merupakan klaster
karena ada dua gen yang menempati satu lokus yang sama.
Berikut bentuk gen Ig dan TCR di dalam tubuh :
 Bentuk Germline
Seluruh tubuh membawa gen Ig dan TCR tapi tidak
fungsional, gen yang tidak fungsional ini disebut gen
germline (pre Sel T dan pre Sel B) yaitu sel-sel calon yang
masih stadium stem cell.
 Bentuk Rearrangement
Merupakan gen fungsional pada sel T dan sel B yang
telah matur di mana kedua sel dibuat di sum sum tulang
kemudian sel B tetap di sum sum tulang sampai matang,
sedangkan sel T akan dikirim ke kelenjar timus untuk
maturisasi. Rearrangement ini terjadi di timus.
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7
C18 Gene Rearrangement
Jika semua terjadi rekombinasi, maka limfosit akan
memiliki 1 milyar kombinasi sementara immunoglobulin
akan memiliki 16,5 x 1011
kombinasi.
F. Pemanfaatan Gene Rearrangement
Rearrangement gen TCR dan Ig sebagai penanda galur dan
distribusi klon sel T dan sel B. Limfosit T atau B dari galur tertentu
menunjukkan pola gene rearrangement TCR atau Ig yang khas.
Atau limfosit T atau B akan memiliki gambaran rearrangement yang
sama. Intinya satu klon sel akan memiliki pola rearrangement yang
sama akan disebut monoklonal. Tetapi ada juga yang poliklonal
karena memiliki pola rearrangement yang beda padahal dalam klon
yang sama.
G. Cara Deteksi Rearrangement Gen TCR dan Ig
1. RFLP
Merupakan determinasi fragmen restriksi pada Southern
blot. Tiap gen memiliki situs restriksi berbeda, misal gen A dapat
direstriksi dengan enzim X tapi gen B belum tentu bisa direstriksi
oleh enzim X. Kemudian saat di elektroforesis, akan
menghasilkan hasil berbeda-beda.
Hasil elektroforesis jika memiliki kesamaan yang disebut sel
germline. Tapi ada beberapa individu sakit (misal : hepatitis akut
sehingga sel hati terserang virus Hepatitis maka ada sel T
spesifik yang akan mengeliminasi virus dari liver dengan
memperbanyak klon di darah) sehingga jika dilakukan analisa
akan muncul pita rearrange (jika tidak sakit tidak memiliki pita
ini).
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 8
C18 Gene Rearrangement
2. PCR
Amplifikasi gen menggunakan primer yang komplementer yang
kemudian akan direplikasi oleh DNA polimerase. Jika bagian
intron teramplifikasi maka tidak terjadi gene rearrangement
karena seharusnya intron dihilangkan, jika intron tidak
teramplifikasi maka dapat disebut gene rearrangement.
H. Manfaat Deteksi Rearrangement Gen TCR dan Ig
Manfaatnya adalah untuk memantau kelaianan dan patologi
limfoproliferasi. Antara lain untuk mendeteksi penyakit :
1. Leukimia limfositik dan limfoma
Sel leukemia dan neoplasma limfoblastik berasal dari
satu sel ansestor yang berproliferasi lebih agresif dari sel
normal. Sehingga membentuk satu klon sel T secara
dominan di sirkulasi darah dan limfe. Kemudian dilakukan
pengobatan dengan radioterapi dan kemoterapi, setiap
selesai harus dicek. Jika berhasil maka pita germline yang
tadinya tidak ada pada penderita leukimia limfositik akan
muncul diikuti dengan menipis dan menghilangnya pita
rearrangement.
2. Penyakit Autoimun
Disebabkan ada reaksi imun berlebihan di tempat-
tempat tertentu. Biasanya karena peningkatan proliferasi sel
T monoklonal atau oligoklonal yang spesifik, berikut
contohnya : rhematoid arthritis (bagian sendi yang
meradang terus menerus karena ekspansi klon sel T),
autoimun chronic active hepatitis (pada hati terjadi ekspansi
klon sel T spesifik maka jika dilakukan biopsi dari hati lalu
diperbanyak DNA dan di RFLP akan muncul banyaknya sel
klon), dan psoriasis (autoimun pada kulit maka dapat
dilakukan isolasi dari limfosit psoriasi maka ditemukan klon
spesifik).
3. Penyakit Infeksi Virus dan Bakteri Intraseluler
Akan dapat mendeteksi beberapa penyakit yang
disebabkan infeksi virus dan bakteri intraseluler.

More Related Content

What's hot

Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
Abulkhair Abdullah
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 
Powerpont Antibodi Monoklonal
Powerpont Antibodi Monoklonal Powerpont Antibodi Monoklonal
Powerpont Antibodi Monoklonal
Indri Sukmawati Rahayu
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
risyanti ALENTA
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
arifah fadlilah
 
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
novipridayantiii
 
Biosintesis lipid
Biosintesis lipidBiosintesis lipid
Biosintesis lipid
PutriWildana
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
Sulistia Rini
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Guide_Consulting
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia
dewi mulyani
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
Firda Madaniah
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
Sirod Judin
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Rukmana Suharta
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupFransiska Puteri
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 

What's hot (20)

Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Metabolisme sel
Metabolisme selMetabolisme sel
Metabolisme sel
 
Powerpont Antibodi Monoklonal
Powerpont Antibodi Monoklonal Powerpont Antibodi Monoklonal
Powerpont Antibodi Monoklonal
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
 
Biosintesis lipid
Biosintesis lipidBiosintesis lipid
Biosintesis lipid
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Booklet Protista
Booklet ProtistaBooklet Protista
Booklet Protista
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidupITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme interaksi antar makhluk hidup
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 

Similar to C18 Gene Rearrangement

Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
DesirinnawatiSinaga
 
Genetika_Mikroba.docx
Genetika_Mikroba.docxGenetika_Mikroba.docx
Genetika_Mikroba.docx
RatihWulandari26
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
didalestari
 
Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1
S'Roni Roni
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
ikhsan saputra
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeAgip_mumun
 
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdfgenetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
GuavaGardenGowa
 
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptxrekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
nandananda776342
 
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
AgathaHaselvin
 
Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
DewiBulan6
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
Catatan Medis
 
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsiMol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
S'Roni Roni
 
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUNMutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
Evid Ghozah
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
? .
 
Mona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_cMona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_c
_27
 
Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
Princess is Ntxhais
 
Struktur dan posisi gen
Struktur dan posisi genStruktur dan posisi gen
Struktur dan posisi gen
Dody Perdana
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakLaily Mastika
 
Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan TranslasiRekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Tansy Augustin Cafrina
 

Similar to C18 Gene Rearrangement (20)

Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
 
Genetika_Mikroba.docx
Genetika_Mikroba.docxGenetika_Mikroba.docx
Genetika_Mikroba.docx
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganisme
 
Biologi gonzaga
Biologi gonzagaBiologi gonzaga
Biologi gonzaga
 
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdfgenetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
 
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptxrekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
 
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
 
Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
 
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsiMol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
Mol genet-7-ekspresi gen 1-transkripsi
 
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUNMutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
Mutasi gen change basa nitrogen EVID ARFAN, SAROLANGUN
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
 
Mona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_cMona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_c
 
Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
 
Struktur dan posisi gen
Struktur dan posisi genStruktur dan posisi gen
Struktur dan posisi gen
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acak
 
Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan TranslasiRekombinasi, Transkripsi dan Translasi
Rekombinasi, Transkripsi dan Translasi
 

More from Catatan Medis

Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Catatan Medis
 
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Catatan Medis
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
Catatan Medis
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Catatan Medis
 
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem SarafC10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
Catatan Medis
 
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
Catatan Medis
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik Farmakologi
Catatan Medis
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
Catatan Medis
 
C4 Biolistrik
C4 BiolistrikC4 Biolistrik
C4 Biolistrik
Catatan Medis
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
Catatan Medis
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
Catatan Medis
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Catatan Medis
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Catatan Medis
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
Catatan Medis
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Catatan Medis
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Catatan Medis
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Catatan Medis
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
Catatan Medis
 
C18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenC18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi Gen
Catatan Medis
 

More from Catatan Medis (20)

Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
 
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
 
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem SarafC10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
 
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1C3 Anatomi Sistem Saraf 1
C3 Anatomi Sistem Saraf 1
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik Farmakologi
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
C4 Biolistrik
C4 BiolistrikC4 Biolistrik
C4 Biolistrik
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
C18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenC18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi Gen
 

Recently uploaded

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 

Recently uploaded (20)

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 

C18 Gene Rearrangement

  • 1. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1 C18 Gene Rearrangement Lecture Notes : SGBM Theme : Gene Rearrangement Oleh : Prof. Drs. Purnomo Soeharso, Ph.D A. Pengertian Gene Rearrangement Gene rearrangement ini merupakan perubahan organisasi dan komposisi gen in situ sehingga terjadi reorganisasi lokus. Dapat terjadi pada semua sel (eukariot maupun prokariot). Hal ini menyebabkan perubahan kontrol, pengaturan, dan ekspresi gen tertentu. B. Akibat Gene Rearrangement 1. Mutasi (perubahan intragen) Gen tertentu dimodifikasi sekuens DNAnya pada waktu replikasi 2. Duplikasi Gen Gen digandakan (dibentuk duplikat) menjadi sepasang gen yang identik di dalam sel 3. Translokasi (Tukar Tempat) Dua gen atau lebih patah dan segmen yang terbentuk berekombinasi menjadi hibrid (gen baru). Ada dua gen atau lebih yang mengalami segmentasi kemudian patahan-patahan tadi berekombinasi sehingga menyambung satu sama lain. Akhirnya terbentuklah gen hibrid (gen kombinasi baru), 4. Transfer Gen Antar Sel (Interseluler) DNA dipindahkan dari genom sel satu ke genom sel yang lain. C. Rekombinasi Homolog Gene rearrangement dapat terjadi sering pada kromosom homolog dan terjadi pada masa meiosis I (saat crossing over). Terjadi rekombinasi kromatid paternal dan maternal yang disebut kiasma dan hasilnya disebut dengan chromatid exchange. Lihat gambar di samping. Syarat yang harus dimiliki untuk terjadinya gene rearrangement adalah :
  • 2. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2 C18 Gene Rearrangement 1. Terdapat dua DNA dari yang berasal dari berbeda lokus atau berbeda sel (intinya dari sumber yang berbeda) sehingga terjadi rekombinasi 2. Kedua DNA harus memiliki site specific recombination (SSR) 3. Rekombinasi ini akan dikatalis oleh protein atau enzim yang cocok (mengenal segmen spesifik tadi yaitu SSR) pada DNA yang mengalami gene rearrangement tadi Contoh : a) Rekombinasi antara gen bakteriofage lambda pada DNA bakteri E. coli. Di mana terjadi rekombinasi gen bakteriofag dan DNA bakteri sehingga membentuk profage kemudian dieksisi sehingga akan ditransmisikan ke bakteri selanjutnya pada siklus lisogenik. Rekombinasi ini dimediasi oleh protein virus yang disebut integrase (int) yang mengenal site-specific recombination sequence virus pada host. Hasilnya ada dua cara : 1. Gen virus ditranskripsi dan ditranslasi dan akan menghasilkan virus baru sehingga virus tadi dapat keluar dari sel di mana sel bakteri akan lisis 2. DNA virus akan diintegrasikan ke DNA genom bakteri (proses gene rearrangement) sehingga membentuk profage (yang akan direplikasikan bersama genom bakteri sehingga tiap bakteri membawa profage ini), di mana DNA virus terintegrasi ke DNA genom bakteri akan disebut provirus (Contoh : Hepatitis B diserang virus sehingga gen virus mengintegrasikan genom sel hati, akan terjadi rearrangement sehingga sel hati akan membentuk karsinoma)
  • 3. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3 C18 Gene Rearrangement b) Rekombinasi DNA pada Rearrangement Gen Ig dan TCR Rekombinasi segmen V dan D gen Ig atau TCR terjadi karena ada recombination signal sequence (RSS) di mana fungsinya sama seperti SSR yang berada di ujung (hulu 5’ dan hilir 3’) ekson V da D. RSS dikenal dan dieksisi oleh protein kompleks RAG1 dan RAG2. Setelah RSS dieksisi, sekuens DNA antara ekson V dan D dieliminasi sehingga terjadi rekombinasi antara kedua jenis tadi. Jika antara V dan D sudah dekat akan disambung oleh enzim ligase sehingga menghasilkan gen baru. Terjadilah pengekspresian protein yang spesifik untuk immunoglobulin dan TCR. D. Rearrangement pada Bakteri Akan menghasilkan varian protein untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (karena lingkungan ini tidak menguntungkan untuk kelangsungan hidup bakteri) sehingga bisa survive. Dapat dilakukan untuk resisten terhadap antibiotik atau menghindari sel imun host. Berikut macam-macam rearrangement pada bakteri : 1. Transposisi Gen atau DNA Terjadi pada Neisseria gonorrhoeae yang menghindar respon sIgA dengan mengubah antigen permukaan kemudian melekat ke epitel mukosa uretra atau serviks menggunakan pili. Pili ini dikonstruksi oleh pilin.
  • 4. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4 C18 Gene Rearrangement Pilin akan diubah komposisinya agar dapat menghindari sIgA agar tetap bisa menempel pada epitel mukosa (terhindar dari sIgA). sIgA ini dapat bergabung dengan protein pilin pada permukaan mukosa uretra sehingga Neisseria gonorrhoeae gagal menginfeksi epitel, maka jika ingin menginfeksi lagi Neisseria gonorrhoeae ini harus mengubah struktur pilinnya agar tidak dikenali oleh sIgA. 2. Inversi Gen Merupakan proses pemotongan segmen DNA kemudian disambung kembali dengan orientasi berbeda (terbalik dari sebelumnya). Hal ini terjadi pada Campylobacter fetus (bakteri gram positif) yang bersifat patogen pada hewan ternak dan manusia. Biasanya menyerang di daerah peternakan. Bakteri ini akan mengekspresikan S-layer protein (SLP) semacam lendir di permukaan selnya yang dapat bereaksi dengan komplemen C3b (protein serum yang akan melakukan opsonisasi dan memediasi sel fagosit).
  • 5. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5 C18 Gene Rearrangement Agar tidak dikenali oleh C3b, bakteri ini akan melakukan rearrangement dan melakukan inversi sehingga terjadi perubahan pada komposisi protein SLP tadi. E. Gene Rearrangement pada Eukariota Pada manusia, gene rearrangement dapat terjadi secara normal (fisiologis) yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh dan dapat terjadi juga gene rearrangement yang menyebabkan sakit (patologis). 1. Gene Rearrangement Patologis Rearrangement pada gen bcr atau abl karena translokasi kromosom 9 (abl) dan 22 (bcr) yang mengalami translokasi. Di mana kedua ini akan berekombinasi dan menghasilkan protein baru yang akan menginduksi leukimia mieloblastik kronik. Jika protein rekombinan diambil dari serumnya dan disuntikan ke binatang percobaan (misal : monyet) maka monyet itu akan terserang juga tapi tidak permanen. Kromosom hasil translokasi disebut kromosom philadelphia yang dijadikan marker dari penderita leukimia myeloblastik kronik. Translokasi terjadi karena adanya radiasi masif (biasanya di Jepang seperti korban Nagasaki dan Hiroshima).
  • 6. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6 C18 Gene Rearrangement 2. Gene Rearrangement Fisiologis - Gen fisiologis melibatkan gen Immunoglobin dan reseptor sel T (TCR) yang diekspresikan oleh limfosit T untuk mengenali kompleks Ag-HLA (reaksi seluler). Jika telah dikenali maka akan terjadi reaksi sitotoksik atau reaksi sitokin di mana sel menjadi lisis (struktur molekul TCR ada dua yaitu alfa dan beta atau gamma dan sigma) - Immunoglobulin (Ig) disintesis oleh limfosit B untuk mengenali antigen bebas dan reaksinya disebut reaksi humoral (struktur molekul Ig ada H dan Lk , Lλ) Regio variabel menentukan spesifisitas reseptor terhadap antigen. Alfa dan beta pada molekul TCR merupakan klaster karena ada dua gen yang menempati satu lokus yang sama. Berikut bentuk gen Ig dan TCR di dalam tubuh :  Bentuk Germline Seluruh tubuh membawa gen Ig dan TCR tapi tidak fungsional, gen yang tidak fungsional ini disebut gen germline (pre Sel T dan pre Sel B) yaitu sel-sel calon yang masih stadium stem cell.  Bentuk Rearrangement Merupakan gen fungsional pada sel T dan sel B yang telah matur di mana kedua sel dibuat di sum sum tulang kemudian sel B tetap di sum sum tulang sampai matang, sedangkan sel T akan dikirim ke kelenjar timus untuk maturisasi. Rearrangement ini terjadi di timus.
  • 7. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7 C18 Gene Rearrangement Jika semua terjadi rekombinasi, maka limfosit akan memiliki 1 milyar kombinasi sementara immunoglobulin akan memiliki 16,5 x 1011 kombinasi. F. Pemanfaatan Gene Rearrangement Rearrangement gen TCR dan Ig sebagai penanda galur dan distribusi klon sel T dan sel B. Limfosit T atau B dari galur tertentu menunjukkan pola gene rearrangement TCR atau Ig yang khas. Atau limfosit T atau B akan memiliki gambaran rearrangement yang sama. Intinya satu klon sel akan memiliki pola rearrangement yang sama akan disebut monoklonal. Tetapi ada juga yang poliklonal karena memiliki pola rearrangement yang beda padahal dalam klon yang sama. G. Cara Deteksi Rearrangement Gen TCR dan Ig 1. RFLP Merupakan determinasi fragmen restriksi pada Southern blot. Tiap gen memiliki situs restriksi berbeda, misal gen A dapat direstriksi dengan enzim X tapi gen B belum tentu bisa direstriksi oleh enzim X. Kemudian saat di elektroforesis, akan menghasilkan hasil berbeda-beda. Hasil elektroforesis jika memiliki kesamaan yang disebut sel germline. Tapi ada beberapa individu sakit (misal : hepatitis akut sehingga sel hati terserang virus Hepatitis maka ada sel T spesifik yang akan mengeliminasi virus dari liver dengan memperbanyak klon di darah) sehingga jika dilakukan analisa akan muncul pita rearrange (jika tidak sakit tidak memiliki pita ini).
  • 8. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 8 C18 Gene Rearrangement 2. PCR Amplifikasi gen menggunakan primer yang komplementer yang kemudian akan direplikasi oleh DNA polimerase. Jika bagian intron teramplifikasi maka tidak terjadi gene rearrangement karena seharusnya intron dihilangkan, jika intron tidak teramplifikasi maka dapat disebut gene rearrangement. H. Manfaat Deteksi Rearrangement Gen TCR dan Ig Manfaatnya adalah untuk memantau kelaianan dan patologi limfoproliferasi. Antara lain untuk mendeteksi penyakit : 1. Leukimia limfositik dan limfoma Sel leukemia dan neoplasma limfoblastik berasal dari satu sel ansestor yang berproliferasi lebih agresif dari sel normal. Sehingga membentuk satu klon sel T secara dominan di sirkulasi darah dan limfe. Kemudian dilakukan pengobatan dengan radioterapi dan kemoterapi, setiap selesai harus dicek. Jika berhasil maka pita germline yang tadinya tidak ada pada penderita leukimia limfositik akan muncul diikuti dengan menipis dan menghilangnya pita rearrangement. 2. Penyakit Autoimun Disebabkan ada reaksi imun berlebihan di tempat- tempat tertentu. Biasanya karena peningkatan proliferasi sel T monoklonal atau oligoklonal yang spesifik, berikut contohnya : rhematoid arthritis (bagian sendi yang meradang terus menerus karena ekspansi klon sel T), autoimun chronic active hepatitis (pada hati terjadi ekspansi klon sel T spesifik maka jika dilakukan biopsi dari hati lalu diperbanyak DNA dan di RFLP akan muncul banyaknya sel klon), dan psoriasis (autoimun pada kulit maka dapat dilakukan isolasi dari limfosit psoriasi maka ditemukan klon spesifik). 3. Penyakit Infeksi Virus dan Bakteri Intraseluler Akan dapat mendeteksi beberapa penyakit yang disebabkan infeksi virus dan bakteri intraseluler.