SlideShare a Scribd company logo
PENGATURAN EKSPRESI DAN
PERKEMBANGAN GEN
DOSEN MATA KULIAH
Prof. Dr.Herry Sumampouw ,M.pd
Dr. Helen Lawalata .S.pi,M.Si
A. PENGATURAN EKSPRESI GEN
DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat
mewariskan sifat sifat oragnisma induk, sudah
diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom adalah
sepotong DNA / segment DNA yang menyandi protein
mengandung semua informasi genetik yang dimilikinya.
Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi
genetik diwariskan dan diekspresikan. Mekanisme
molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang
dikenal sebagai replikasi, dimana rantai DNA induk
berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan
DNA.
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi
dimana DNA berfungsi sebagai “template” dan ditranskripsikan
menjadi mRNA dan translasi dimana
informasi pada RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein.
Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik hanya
memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom dalam
suatu waktu, sehingga sel dapat menjalani perkembangan dan
differensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui
mekanisme yang rumit. Untuk suatu gen spesifik, pengaturan
dapat terjadi secara bersamaan diberbagai tingkat dan berbagai
faktor bekerja bersamaan untuk merangsang dan menghambat
ekspresi suatu gen.
I. STRUKTUR DNA Molekul DNA adalah polymer dari Desoxyribonucleotide
(Basa, zat Gula dan satu atau lebih gugus Phosphat). Zat
gula adalah β-D-2 Desoxyribose (Ribose), sedangkan basa
terdiri atas untaian asam nukleat / nukleotida purin (Adenin
/ A, Guanin / G) dan pirimidin (Sitosin / C, Timin / T).
Satuan untuk DNA : bp (base pair). Tahun 50-an Watson
and Crick menemukan bahwa DNA terdiri dari dua rantai
polinukleotida yang membentuk helix ganda dan mempunyai
back bone gula-fosfat ikatan fosfodiester dan pada bahagian
tengahnya terdapat pasangan-pasangan basa yang disatukan
oleh 2 atau 3 ikatan hidrogen antara pasangan basa.Setiap
basa akan berikatan : adenin pada satu rantai dipasangkan
dengan timin pada rantai yang lain, guanin dipasangkan
dengan sitosin.
Akibat pembentukan pasangan basa ini, dua rantai DNA
saling melengkapi (bersifat komplementer).Rantai DNA
ini berjalan dalam arah yang berlawanan
(antiparalel). Rantai satu berjalan dalam arah 5’ ke 3’
pada rantai yang lain berjalan dalam arah 3’ ke 5’.
Dupleks DNA mempunyai diameter 20 Å. Pasangan
basa pada DNA disusun dalam jarak 3.4 Å antara satu
sama lain. Satu pusingan penuh heliks berjarak 34 Å
dan mengandungi 10 basa. Segmen molekul DNA
mempunyai alur major yang berselang dengan alur
minor.
II. EKSPRESI GEN Di dalam gen, urutan nukleotida sepanjang untaian DNA
menentukan protein, yang akan dihasilkan oleh organisme disebut
sebagai ekspresi gen .Langkah pertama dalam ekspresi gen adalah
transkripsi DNA menjadi RNA. Molekul RNA sama dengan DNA
kecuali pada
1. Gugusan gula adalah ribosa. Basa Urasil (U) menggantikan
Timin (T) dan U berpasangan dengan A.
2. RNA biasanya tidak berantai ganda walaupun daapt melipat
dirinya sendiri jika terjadi komplementaritas dan beebrapa virus
RNA berantai ganda n. Tiga kelas RNA utama merupakan RNA
messenger (mRNA), RNA transfer (tRNA), RNA ribosomal
(rRNA). mRNA diterjemahkan menjadi protein . tRNA terlibat
dalam transfer asam amino ke dalam protein, rRNA termuat dalam
ribosom yang terlibat dalam sintesis protein
III. PENGATURAN EKSPRESI GEN PADA SEL EUKARIOTIK
Aktivitas berbagai gen memperlihatkan variasi yang
luas dalam berbagai sel. Dengan demikian, hormon
pertumbuhan dan insulin masing-masing dihasilkan
secara eksklusif dalam kelenjar hipofisis dan sel β
pankreas.Gen lain diekspresikan secara luas.
Contohnya gen renin diekspresikan dalam ginjal dan
beberapa jaringan ekstrarenal. Perbedaan ini
terutama disebabkan terutama disebabkan oleh
pengauran ekspresi gen., karena umumnya struktur
DNA adalah sama bagi seluruh sel-sel tubuh. Pada sel
eukariot gen yang mengkode protein yang berfungsi
bersama-sama biasanya terletak pad akromoson yang
berbeda.
Misalnya gen untuk rantai globin α haemoglobin terletak
dikromosom 16, sedangkan
gen untuk rantai β terletak dikromosom 11. Situasi ini berbeda
dari bakteri , di mana
gen yang mengkode protein berfungsi bersama-sam berletak
berdampingan satu sama
lain dalam operan. Operon tidak terdapat pada sel eukariot.
Ekspresi gen padas el eukariot, berlangsung di sejumlah
tahapan yang berbeda
yaitu : transkripsi, pascatranskripsi, translasi, pasca translasi.
IV. 1. PENGATURAN TINGKAT TRANSKRIPSI
Pengaturan Transkripsi
Kontrol utama dari ekspresi gen terjadi pada
tingkat awal transkripsi. Transkripsi diawali oleh
pada unsur promotor proksimal yang membentuk
sekitar 30 nukleotida di hulu dari tempat start
transkripsi. Daerah ini mengandung yang disebut
sebagai books TATA dengan rangkaian TATA atau
rangkaian yang serupa.Struktur ini mengikat suatu
kompleks protein yang dikenal sebagai faktor
books TATA, dalam hal ini termasuk protein
protein pengikatan books TATA (TBP atau TFIID).
Faktor lain seperti TFII, TFIII dan polimerase RNA
Beberapa promotor tidak mengandung kotak TATA dan mengawali
transkripsi melalui faktor-faktor yang sama. Secara umum faktor-faktor ini
disebut faktor piranti umum dan basal. Protein lain dapat berikatan dengan
faktor basal pada regio promotor dan enhancer DNA untuk bertindak
bersama dengan RNA polimerase untuk dapat mengatur awal transkripsi.
Protein ini disebut sebagai faktor transkripsi. Transaktivator adalah
protein yang digabungkan dengan protein lain (koaktivator) ke kompleks
protein yang terikat ke promotor basal di books TATA. Apabila terjadi
interaksi yang sesuai antara transaktivator, koactivator, dan kompleks
promotor basal, RNA polimerase lebih sering berikatan dengan promotor
basal sehingga kecepatan transkripsi gen meningkat.Interaksi protein
pengatur ini dengan DNA melibatkan gambaran struktural misalnya motif
helix-turn-helix atau zink finger. Banyak dari protein ini membentuk dimer
melalui gambaran struktural misalnya leucine zipper.
PENGAKTIFAN GEN SPESIFIK
Di tingkat transkripsi gen spesifik, elemen
didalam urutan DNA (disebut elemensis)
berikatan dengan faktor lain yang dikenal
sebagai elemen trans (biasanya protein) yang
mendorong atau menghambat pengikatan RNA
polimerase ke gen.
Senyawa, misalnya hormon steroid dapat berfungsi sebagai
inducer , merangsang pengikatan elemen trans ke elemensis
DNA Inducer seperti hormon steroid yang masuk ke dalam
sel dan berikatan dengan protein reseptor. Reseptor ini juga
memiliki domain yang mengikat elemen respon spesifik
(elemensis). Apabila kompleks inducer-reseptor berikatan
dengan DNA , gen mungkin menjadi aktif, atau
pada beberapa kasus menjadi tidak aktif.
IV. 2. PENGATURAN DI TINGKAT PASCA TRANSKRIPSI
Merupakan pengaturan setelah terbentuknya mRNA dan selama transport RNA dari inti
ke sitoplasma.
A. Penyuntingan RNA
Pada beberapa keadaan , RNA mengalami beberapa perubahan setelah transkripsi.
Pada semua jaringan urutan gen adalah sama. Namun mRNA yang ditranskripsikan dari
gen tersebut berbeda. Walaupun belum sepenuhnya dipahami, tampaknya mekanisme
yang digunakan melibatkan perubahan basa, penambahan atau pengurangan sebuah
nukleotida setelah transkrip disintesa. Salah satu contoh penyuntingan RNA terjadi
pada pembentukan apoprotein B (apo B) yang disintesa di sel hati dan usus dan
berfungsi sebagai lipoprotein yang dihasilkan oleh jaringan tersebut. Walaupun
apoprotein tersebut dikode oleh gen yang sama, versi protein yang dibentuk di hati (B-
100) mengandung 4563 residu asam amino, sedangkan yang dibentuk di sel usus (B-
48) hanya memiliki 2152 asam amino.
B. Transport mRNA
Pada sel eukariot, mRNA harus
berpindah dari inti melalui pori-pori
inti ke sitoplasma agar dapat
ditranslasikan. Nuklease menguraikan
mRNA, mencegah pembentukan
protein yang dikode oleh mRNA.
Selama transportasi ini mRNA terikat
pada protein yang membantu
penguraiannya.
IV. 3. PENGATURAN TINGKAT TRANSLASI
IV. 4. PENGATURAN TINGKAT POST TRANSLASI
Pengaturan pada pembentukan protein.(1)
Faktorinisiasi untuk translasi, terutama faktor inisiasi
eukariotik 2 (eIF2) merupakan pusat mekanisme
pengatur ini. Kerja eIF2 dapat dihambat oleh
fosforilasi. mRNA lain memiliki lengkung tajam yang
menghambat inisiasi translasi.
Pengaturan setelah terbentuknya protein. Setelah disintesis,
lama hidup protein diatur oleh degradasi proteolitik. Protein
memiliki waktu apruh yang berbeda-beda. Sebagian hanya
bertahan beberapa jam atau hari. Yang lain menetap sampai
beberapa bulan atau tahun.Sebagian protein mengalami
degradasi oleh enzim lisosom. Protein lain didegradasi oleh
protease di dalam sitoplasma. Sebagian protein ini tampaknya
mengalami degradasi melalui pengikatan suatu protein yang
dikenal dengan nama Ubikuitin. Ubikuitin adalah protein yang
sangat hemat. Urutan asam aminonya hanya memiliki sedikit
variasi antara berbagai organisme.
B. PERKEMBANGAN GEN
.
Dalam perspektif sejarah, ilmu
genetika berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah melalui
berbagai tahapan dan penemuan yang mendahuluinya.
• Periode sebelum 1860
Penemuan yang berkontribusi perkembangan ilmu genetika
sebelum tahaun 1860 diantaranya adalah penemuan mikroskop
cahaya, teori tentang sel, dan publikasi oleh Charles Darwin
dengan bukunya The Origin of Species. Sebelumnya, Robert
Hooks dengan teori sel nya dan Antonie van Leeuwenhoek
melaporkan pengamatan adanya organisme renik (protozoa
dan bakteria) pada air hujan.
Pada tahun 1833, Robert Bown melaporkan
pengamatan inti sel dan pada tahun
1839-an Hugo von Mohl mendeskripsikan mitosis pada
inti sel. Sampai pada
akhir 1858, Rudolf Virchow menyimpulkan semua
penemuan tersebut dalam teorinya tentang sel yang
terkenal dalam bahasa latin aphorism omnis cellula e
cellula yang berarti semua sell berasal dari sel
sebelumnya. Sampai pada akhirnya di tahun 1858, ahli
biologi memahami bagaimana sel berkembang dan
mengetahui tentang inti sel.
THANKYOU
GBU

More Related Content

What's hot

Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5  struktur dan ekspresi genKuliah 5  struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5 struktur dan ekspresi genPutty Rahma
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Aliyah Purwanti
 
Translasi
TranslasiTranslasi
Protein dan Sintesis Protein
Protein dan Sintesis ProteinProtein dan Sintesis Protein
Protein dan Sintesis Protein
Surya Amal
 
Transkripsi.
Transkripsi. Transkripsi.
Inisiasi polipeptida pada translasi
Inisiasi polipeptida pada translasiInisiasi polipeptida pada translasi
Inisiasi polipeptida pada translasi
Rismi Seftiani Jaitun
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
Catatan Medis
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
ikhsan saputra
 
Proses Transkripsi
Proses TranskripsiProses Transkripsi
Proses Transkripsiayu larissa
 
Medtek sintesis protein
Medtek sintesis proteinMedtek sintesis protein
Medtek sintesis proteinjhe_7
 
Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesis
ilmanafia13
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinRibka Sepatia
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
Ananda Istiqomah
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis proteinAdeadesaje
 
Ppt
PptPpt
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
Rizki Nurul Zulda
 
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis proteinKode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis protein
ivasaja
 

What's hot (20)

Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5  struktur dan ekspresi genKuliah 5  struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Translasi
TranslasiTranslasi
Translasi
 
Protein dan Sintesis Protein
Protein dan Sintesis ProteinProtein dan Sintesis Protein
Protein dan Sintesis Protein
 
Transkripsi.
Transkripsi. Transkripsi.
Transkripsi.
 
Inisiasi polipeptida pada translasi
Inisiasi polipeptida pada translasiInisiasi polipeptida pada translasi
Inisiasi polipeptida pada translasi
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
Buku xii bab 3
Buku xii bab 3Buku xii bab 3
Buku xii bab 3
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Proses Transkripsi
Proses TranskripsiProses Transkripsi
Proses Transkripsi
 
Medtek sintesis protein
Medtek sintesis proteinMedtek sintesis protein
Medtek sintesis protein
 
Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesis
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis protein
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis proteinKode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis protein
 

Similar to Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen

Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
DewiBulan6
 
Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1
S'Roni Roni
 
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
AgathaHaselvin
 
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganismeGenetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
YudiNug1
 
09E01864.pdf
09E01864.pdf09E01864.pdf
09E01864.pdf
ssuseref4a44
 
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptxKontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
YulizaAriani1
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
NiLuhPutuEkaSwandewi
 
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdfgenetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
GuavaGardenGowa
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
dewisetiyana52
 
Soal jawab biomol
Soal jawab biomolSoal jawab biomol
Soal jawab biomol
4401411091
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
GedeputuNikibagus
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
GedeputuNikibagus
 
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
ayaa222nb
 
Bab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi GenetikaBab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi Genetika
Novania Anggraini
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeAgip_mumun
 
PT 1&2.pptx
PT 1&2.pptxPT 1&2.pptx
PT 1&2.pptx
SriwidyaastutiKhati
 
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
AdilahAfifah2
 
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdfBuku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
AndiSaputra99329
 

Similar to Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen (20)

Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
 
Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1Biomol 6-transkripsi 1
Biomol 6-transkripsi 1
 
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
 
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganismeGenetika dan biologi molekuler mikroorganisme
Genetika dan biologi molekuler mikroorganisme
 
09E01864.pdf
09E01864.pdf09E01864.pdf
09E01864.pdf
 
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptxKontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
Kontrol Inisiasi Transkripsi.pptx
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
 
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdfgenetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
genetikamikroorganisme-110501123805-phpapp02.pdf
 
central dogma
central dogmacentral dogma
central dogma
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Soal jawab biomol
Soal jawab biomolSoal jawab biomol
Soal jawab biomol
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
 
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptxKelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
Kelompok 1 Sintesa Protein Transkripsi.pptx
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
1C_Jastine Anugrah Arbay_G1D123074_sintesis protein.pdf
 
Bab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi GenetikaBab 3: Substansi Genetika
Bab 3: Substansi Genetika
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganisme
 
PT 1&2.pptx
PT 1&2.pptxPT 1&2.pptx
PT 1&2.pptx
 
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
 
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdfBuku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
Buku Ajar Ekspresi Gen (2021)¹111111111.pdf
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 

Recently uploaded (12)

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 

Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen

  • 1. PENGATURAN EKSPRESI DAN PERKEMBANGAN GEN DOSEN MATA KULIAH Prof. Dr.Herry Sumampouw ,M.pd Dr. Helen Lawalata .S.pi,M.Si
  • 2. A. PENGATURAN EKSPRESI GEN DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat sifat oragnisma induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20. Genom adalah sepotong DNA / segment DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetik yang dimilikinya. Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetik diwariskan dan diekspresikan. Mekanisme molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai replikasi, dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan DNA.
  • 3. Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses, transkripsi dimana DNA berfungsi sebagai “template” dan ditranskripsikan menjadi mRNA dan translasi dimana informasi pada RNA akan diterjemahkan menghasilkan protein. Pengaturan ekspresi gen pada sel eukariotik hanya memungkinkan ekspresi sebagian kecil genom dalam suatu waktu, sehingga sel dapat menjalani perkembangan dan differensiasi. Ini memerlukan suatu pengaturan melalui mekanisme yang rumit. Untuk suatu gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara bersamaan diberbagai tingkat dan berbagai faktor bekerja bersamaan untuk merangsang dan menghambat ekspresi suatu gen.
  • 4. I. STRUKTUR DNA Molekul DNA adalah polymer dari Desoxyribonucleotide (Basa, zat Gula dan satu atau lebih gugus Phosphat). Zat gula adalah β-D-2 Desoxyribose (Ribose), sedangkan basa terdiri atas untaian asam nukleat / nukleotida purin (Adenin / A, Guanin / G) dan pirimidin (Sitosin / C, Timin / T). Satuan untuk DNA : bp (base pair). Tahun 50-an Watson and Crick menemukan bahwa DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang membentuk helix ganda dan mempunyai back bone gula-fosfat ikatan fosfodiester dan pada bahagian tengahnya terdapat pasangan-pasangan basa yang disatukan oleh 2 atau 3 ikatan hidrogen antara pasangan basa.Setiap basa akan berikatan : adenin pada satu rantai dipasangkan dengan timin pada rantai yang lain, guanin dipasangkan dengan sitosin.
  • 5. Akibat pembentukan pasangan basa ini, dua rantai DNA saling melengkapi (bersifat komplementer).Rantai DNA ini berjalan dalam arah yang berlawanan (antiparalel). Rantai satu berjalan dalam arah 5’ ke 3’ pada rantai yang lain berjalan dalam arah 3’ ke 5’. Dupleks DNA mempunyai diameter 20 Å. Pasangan basa pada DNA disusun dalam jarak 3.4 Å antara satu sama lain. Satu pusingan penuh heliks berjarak 34 Å dan mengandungi 10 basa. Segmen molekul DNA mempunyai alur major yang berselang dengan alur minor.
  • 6. II. EKSPRESI GEN Di dalam gen, urutan nukleotida sepanjang untaian DNA menentukan protein, yang akan dihasilkan oleh organisme disebut sebagai ekspresi gen .Langkah pertama dalam ekspresi gen adalah transkripsi DNA menjadi RNA. Molekul RNA sama dengan DNA kecuali pada 1. Gugusan gula adalah ribosa. Basa Urasil (U) menggantikan Timin (T) dan U berpasangan dengan A. 2. RNA biasanya tidak berantai ganda walaupun daapt melipat dirinya sendiri jika terjadi komplementaritas dan beebrapa virus RNA berantai ganda n. Tiga kelas RNA utama merupakan RNA messenger (mRNA), RNA transfer (tRNA), RNA ribosomal (rRNA). mRNA diterjemahkan menjadi protein . tRNA terlibat dalam transfer asam amino ke dalam protein, rRNA termuat dalam ribosom yang terlibat dalam sintesis protein
  • 7. III. PENGATURAN EKSPRESI GEN PADA SEL EUKARIOTIK Aktivitas berbagai gen memperlihatkan variasi yang luas dalam berbagai sel. Dengan demikian, hormon pertumbuhan dan insulin masing-masing dihasilkan secara eksklusif dalam kelenjar hipofisis dan sel β pankreas.Gen lain diekspresikan secara luas. Contohnya gen renin diekspresikan dalam ginjal dan beberapa jaringan ekstrarenal. Perbedaan ini terutama disebabkan terutama disebabkan oleh pengauran ekspresi gen., karena umumnya struktur DNA adalah sama bagi seluruh sel-sel tubuh. Pada sel eukariot gen yang mengkode protein yang berfungsi bersama-sama biasanya terletak pad akromoson yang berbeda. Misalnya gen untuk rantai globin α haemoglobin terletak dikromosom 16, sedangkan gen untuk rantai β terletak dikromosom 11. Situasi ini berbeda dari bakteri , di mana gen yang mengkode protein berfungsi bersama-sam berletak berdampingan satu sama lain dalam operan. Operon tidak terdapat pada sel eukariot. Ekspresi gen padas el eukariot, berlangsung di sejumlah tahapan yang berbeda yaitu : transkripsi, pascatranskripsi, translasi, pasca translasi.
  • 8. IV. 1. PENGATURAN TINGKAT TRANSKRIPSI Pengaturan Transkripsi Kontrol utama dari ekspresi gen terjadi pada tingkat awal transkripsi. Transkripsi diawali oleh pada unsur promotor proksimal yang membentuk sekitar 30 nukleotida di hulu dari tempat start transkripsi. Daerah ini mengandung yang disebut sebagai books TATA dengan rangkaian TATA atau rangkaian yang serupa.Struktur ini mengikat suatu kompleks protein yang dikenal sebagai faktor books TATA, dalam hal ini termasuk protein protein pengikatan books TATA (TBP atau TFIID). Faktor lain seperti TFII, TFIII dan polimerase RNA Beberapa promotor tidak mengandung kotak TATA dan mengawali transkripsi melalui faktor-faktor yang sama. Secara umum faktor-faktor ini disebut faktor piranti umum dan basal. Protein lain dapat berikatan dengan faktor basal pada regio promotor dan enhancer DNA untuk bertindak bersama dengan RNA polimerase untuk dapat mengatur awal transkripsi. Protein ini disebut sebagai faktor transkripsi. Transaktivator adalah protein yang digabungkan dengan protein lain (koaktivator) ke kompleks protein yang terikat ke promotor basal di books TATA. Apabila terjadi interaksi yang sesuai antara transaktivator, koactivator, dan kompleks promotor basal, RNA polimerase lebih sering berikatan dengan promotor basal sehingga kecepatan transkripsi gen meningkat.Interaksi protein pengatur ini dengan DNA melibatkan gambaran struktural misalnya motif helix-turn-helix atau zink finger. Banyak dari protein ini membentuk dimer melalui gambaran struktural misalnya leucine zipper.
  • 9. PENGAKTIFAN GEN SPESIFIK Di tingkat transkripsi gen spesifik, elemen didalam urutan DNA (disebut elemensis) berikatan dengan faktor lain yang dikenal sebagai elemen trans (biasanya protein) yang mendorong atau menghambat pengikatan RNA polimerase ke gen. Senyawa, misalnya hormon steroid dapat berfungsi sebagai inducer , merangsang pengikatan elemen trans ke elemensis DNA Inducer seperti hormon steroid yang masuk ke dalam sel dan berikatan dengan protein reseptor. Reseptor ini juga memiliki domain yang mengikat elemen respon spesifik (elemensis). Apabila kompleks inducer-reseptor berikatan dengan DNA , gen mungkin menjadi aktif, atau pada beberapa kasus menjadi tidak aktif.
  • 10. IV. 2. PENGATURAN DI TINGKAT PASCA TRANSKRIPSI Merupakan pengaturan setelah terbentuknya mRNA dan selama transport RNA dari inti ke sitoplasma. A. Penyuntingan RNA Pada beberapa keadaan , RNA mengalami beberapa perubahan setelah transkripsi. Pada semua jaringan urutan gen adalah sama. Namun mRNA yang ditranskripsikan dari gen tersebut berbeda. Walaupun belum sepenuhnya dipahami, tampaknya mekanisme yang digunakan melibatkan perubahan basa, penambahan atau pengurangan sebuah nukleotida setelah transkrip disintesa. Salah satu contoh penyuntingan RNA terjadi pada pembentukan apoprotein B (apo B) yang disintesa di sel hati dan usus dan berfungsi sebagai lipoprotein yang dihasilkan oleh jaringan tersebut. Walaupun apoprotein tersebut dikode oleh gen yang sama, versi protein yang dibentuk di hati (B- 100) mengandung 4563 residu asam amino, sedangkan yang dibentuk di sel usus (B- 48) hanya memiliki 2152 asam amino. B. Transport mRNA Pada sel eukariot, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-pori inti ke sitoplasma agar dapat ditranslasikan. Nuklease menguraikan mRNA, mencegah pembentukan protein yang dikode oleh mRNA. Selama transportasi ini mRNA terikat pada protein yang membantu penguraiannya.
  • 11. IV. 3. PENGATURAN TINGKAT TRANSLASI IV. 4. PENGATURAN TINGKAT POST TRANSLASI Pengaturan pada pembentukan protein.(1) Faktorinisiasi untuk translasi, terutama faktor inisiasi eukariotik 2 (eIF2) merupakan pusat mekanisme pengatur ini. Kerja eIF2 dapat dihambat oleh fosforilasi. mRNA lain memiliki lengkung tajam yang menghambat inisiasi translasi. Pengaturan setelah terbentuknya protein. Setelah disintesis, lama hidup protein diatur oleh degradasi proteolitik. Protein memiliki waktu apruh yang berbeda-beda. Sebagian hanya bertahan beberapa jam atau hari. Yang lain menetap sampai beberapa bulan atau tahun.Sebagian protein mengalami degradasi oleh enzim lisosom. Protein lain didegradasi oleh protease di dalam sitoplasma. Sebagian protein ini tampaknya mengalami degradasi melalui pengikatan suatu protein yang dikenal dengan nama Ubikuitin. Ubikuitin adalah protein yang sangat hemat. Urutan asam aminonya hanya memiliki sedikit variasi antara berbagai organisme.
  • 12. B. PERKEMBANGAN GEN . Dalam perspektif sejarah, ilmu genetika berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelah melalui berbagai tahapan dan penemuan yang mendahuluinya. • Periode sebelum 1860 Penemuan yang berkontribusi perkembangan ilmu genetika sebelum tahaun 1860 diantaranya adalah penemuan mikroskop cahaya, teori tentang sel, dan publikasi oleh Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species. Sebelumnya, Robert Hooks dengan teori sel nya dan Antonie van Leeuwenhoek melaporkan pengamatan adanya organisme renik (protozoa dan bakteria) pada air hujan. Pada tahun 1833, Robert Bown melaporkan pengamatan inti sel dan pada tahun 1839-an Hugo von Mohl mendeskripsikan mitosis pada inti sel. Sampai pada akhir 1858, Rudolf Virchow menyimpulkan semua penemuan tersebut dalam teorinya tentang sel yang terkenal dalam bahasa latin aphorism omnis cellula e cellula yang berarti semua sell berasal dari sel sebelumnya. Sampai pada akhirnya di tahun 1858, ahli biologi memahami bagaimana sel berkembang dan mengetahui tentang inti sel.