SlideShare a Scribd company logo
4       Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS




                                                                                                                                                                                                                                         3
                                        uang        seragam         sekolah       Nasional
                                        Uang seragam sekolah menjadi

                                                                                                                                                                                                          POLICY BRIEF
                                        salah satu out of pocket yang         2	 Mendesentralisasi        transfer
                                        menjadi tanggungan orang tua,            BOS, membenahi mekanisme
                                        setiap tahun ajaran baru menjadi         pengelolaan    keuangan      dan
                                        item yang harus dibeli dari sekolah      kapasitas perencanaan sekolah
                                        dengan harga relatif mahal. Karena
                                        bersifat seragam, maka lebih baik
                                                                              	 Masalah utama keterlambatan
                                                                                 penyaluran    adalah    kesiapan                                                          Memperkuat Efektifitas
                                        ditanggung BOS.                          penyusunan RKAS dan berbelitnya
                                                                                 pencairan kas daerah. Perbaikan                                                         dan Akuntabilitas Kebijakan
                                    SERVICE DELIVERY
                                                                                 yang dilakukan adalah penyiapan
                                                                                 perencanaan sekolah yang lebih
                                                                                                                                                                               Anggaran BOS
                                    1.	Perubahan mekanisme transfer              awal serta perubahan secara
                                       BOS kembali ke sentralisasi               khusus untuk peraturan pencairan
                                                                                 BOS.


                                                                              AKUNTABILITAS
                                                                                  Memperkuat akuntabilitas sosial
                                                                              dalam pengawasan BOS
                                                                                  Akuntabilitas sosial berbasis pada
                                                                              pengawasan masyarakat, dengan
                                                                              memperkuat        literasi      terhadap
                                                                              anggaran sekolah dan akses terhadap
                                                                              informasi. Akuntabilitas sosial akan
          PATTIRO Institute
                                                                              menjadi penyeimbang akuntabilitas                   PATTIRO Institute adalah
    Gedung CIKS Lt 3 No 316             tidak sejalan dengan kebijakan        administratif yang rawan rekayasa                lembaga yang didedikasikan
     Jl. Cikini Raya No 84 - 86                                                                                               untuk memperkuat kebijakan
    Jakarta Pusat - Indonesia           desentralisasi                            Menerapkan set of accountability               lokal dan desentralisasi di
        Tel: +62 21 3142 854
       Fax: +62 21 3142 854         	   Menurut UU No.22 tahun 1999,          dalam Juklak/Juknis BOS. Secara                  Indonesia. PATTIRO Institute
Email: pattiroinstitute@yahoo.com
    www.pattiroinstitute.org            bab IV pasal 7, pengelolaan           definitif, dicantumkan tentang etik               lahir sebagai lini difusi dari
                                        bidang pendidikan dilakukan oleh      good governance yang meliputi                     PATTIRO, sebuah organisasi
                                                                                                                                   yang sejak 1998 telah
      Executive Director                daerah (desentralisasi), begitu       transparansi,       partisipasi      dan
          Dini Mentari
                                        juga dalam UU No.32 tahun 2004        akuntabilitas    sebagai      kewajiban
                                                                                                                               mengakar dalam kerja-kerja
                                                                                                                                 penguatan pemerintahan
                                                                                                                                                                     Policy paper tentang efektivitas     ANGGARAN
       Senior Supervisor                                                                                                                                         dan akuntabilitas anggaran BOS           1.	 Alokasi BOS selalu meningkat
                                        tentang Pemerintahan Daerah,          pengelola anggaran BOS.                          daerah dan masyarakat sipil
      Ambarsari Dwi Cahyani
                                                                                                                              di puluhan wilayah Indonesia.      ditulis untuk melakukan up-dating            sejak dicanangkan 2005 dan
         Chitra Retna S                 urusan pendidikan menjadi urusan
                                                                                                                               Kami berupaya memperkuat          terhadap hasil study Pattiro Institute       pada 2012 telah mencapai
    Senior Program Manager              daerah sehingga mere-sentralisasi          ¹ Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas
        Ermy Sri Ardhyanti
                                                                                                                             kerja-kerja itu melalui produksi    terhadap Anggaran pendidikan dasar           unit cost 100% dari Biaya
                                        kebijakan      mekanisme     BOS      Pengelolaan dan Pertanggungjawaban             pengetahuan secara mendalam
                                                                                                                                                                 gratis dalam Working Paper Mei               Operasional       Non-Personal
 Senior Associate Researcher            bertentangan dengan kebijakan         Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)         dengan mendorong perubahan
        Sonny Mumbunan
                                                                                                                              kebijakan yang berlandaskan        2011 . Beberapa rekomendasi kepada           Alokasi BOS 2012 memenuhi
                                        tentang    pemerintah     daerah.     dan Dana Pendidikan Dasar Lainnya (DPL)
       Internal Manager                                                                                                                    bukti.                pengambil kebijkaan telah dipenuhi           alokasi     dengan     standar
         Lukman Hakim                   Pendidikan dasar juga merupakan       TA 2007 dan 2008. Dalam mengaudit hasil
                                                                                                                                                                 seperti penambahan alokasi BOS.              biaya    operasional     sesuai
                                        bagian      dari      kewenangan      laporan dana BOS dan dana pendidikan
       Finance Manager                                                                                                                                               Terdapat 3 hal yang ditinjau dalam       PERMENDIKNAS No. 69 tahun
           Erry Murni                   Pemerintah Daerah sehingga BOS        lainnya, BPK RI mengambil uji sampling         Kerja-kerja PATTIRO Institute
                                                                                                                               diperkuat oleh Board of           anggaran dan kebijakan BOS yaitu :           2009 tentang Standar Biaya
        Office Manager                  sebagai salah satu instrumen          pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota
           Cici Yusella                                                                                                      Expert Associate, yang terdiri      Anggaran (Alokasi), Service Delivery         Operasi Non personalia Tahun
                                        pemenuhan anggaran pendidikan                                                         dari kumpulan pakar yang           dan Akuntabilitas yang berujung pada         2009 untuk Sekolah Dasar/
                                        dasar      merupakan       urusan                                                    mendalami pengetahuan yang
         Didukung oleh                                                                                                                                           rekomendasi.                                 Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
                                        Pemerintah Pusat dan Daerah                                                                 kami produksi.
                                        (Pasal 11 ayat 2 UU No.20 tahun                                                                                                                                       Sekolah Menengah Pertama/
                                        2003 tentang Sistem Pendidikan                                                                                                                                        Madrasah Tsanawiyah (SMP/
2     Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS                                                                                Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS
                                                                                                                                                                                                                         3
    MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah                                                                               Akhirnya pilihan yang diumumkan Menteri             miliar untuk sekitar seluruh SD/SMP di Indonesia
    Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan                                                                         Pendidikan Nasional pada awal Oktober adalah
    (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah                                                                    opsi ke-2 yaitu mekanisme APBN-Provinsi-            Pemerintah tidak meregulasi transparansi. Hingga
    Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan                                                                            sekolah. Walau diakui Mendiknas, tidak saat ini Pemerintah nampaknya belum mempunyai
    SMALB. RAPBN 2012 Penyediaan dana BOS                                                                              sejalan dengan semangat otonomi daerah. formula kebijakan yang tepat untuk memperbaiki
    sebesar Rp. 23,6 triliun bagi seluruh siswa SD dan                                                                                                                 akuntabilitas penggunaan dana BOS (maupun dana-
    SMP. Sebelumnya, alokasi BOS baru memenuhi                                                                                                                         dana lainnya) di tingkat sekolah. Sekolah menjadi
    68,4 % untuk SD/MI dan 80,3 % untuk SMP/MTs                                                                    AKUNTABILITAS                                       tidak mempunyai insentif untuk transparan.
    dari kebutuhan per siswa untuk Biaya Operasional                                                               Penyalahgunaan dan indikasi korupsi Dana BOS.
    Non-Personal.                                                                                                      Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI        End-user dari BOS, yaitu siswa dan orang
2.	 Maksimal 30 % anggaran BOS masih digunakan                                                                     atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Dana tua tidak dilibatkan dalam perancanaan hingga
    untuk membayar honor guru                                                                                      Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana monitoring penggunaan BOS
	 Meskipun menurun dari Juklak tahun 2010 yang                                                                     Pendidikan Dasar Lainnya (DPL) TA 2007 dan 2008.
    membolehkan maksimal 40 %, namun dengan                   mengikat sehingga rawan penyelewengan.               Dalam mengaudit hasil laporan dana BOS dan dana         Orang tua siswa biasanya dilibatkan dalam
    masih dimasukkannya komponen honor guru                   Tahun 2011 BOS ditransfer dari APBN ke               pendidikan lainnya, BPK RI mengambil uji sampling penentuan besarnya uang gedung, namun belum
    akan mengurangi alokasi untuk operasional                 APBD, APBD ke sekolah dengan mengikuti PP            pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota. Sebanyak pada level perencanaan RKAS apalagi dalam
    siswa.                                                    No.58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan              62,84% sekolah yang disampling¹ tidak mencantumkan memonitor penggunaannya.
3.	 Biaya    personal      siswa     miskin     kurang        Daerah. Implementasi 2011 (hingga triwulan ke        seluruh penerimaan dana BOS dan DPL dalam RAPBS
    alokasi,   angka       putus     sekolah     tinggi       3) ditandai dengan keterlambatan transfer ke         dengan nilai Rp 479,96 miliar [TA 2007] dan Rp 144,
    Jumlah siswa miskin di Indonesia hampir                   sekolah. Paling parah ada pada triwulan 1, yang      23 miliar [TA 2008 semester I]. Padahal salah satu
    mencapai 50 juta. Jumlah tersebut terdiri dari            diidentifikasi karena keterlambatan penyusunan       media perencanaan yang dipakai sekolah dalam
    27,7 juta siswa di bangku tingkat SD, 10 juta             RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)         pengelolaan keuangannya adalah Rencana Anggaran
    siswa tingkat SMP, dan 7 juta siswa setingkat             sebagai syarat pencairan anggaran. Hal ini terjadi   Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Salah satu
    SMA. Dari jumlah itu, sedikitnya ada sekitar              karena Juklak/Juknis BOS baru sampai ke Daerah       akibatnya, masih terjadi pungutan di sekolah karena
    2,7 juta siswa tingkat SD dan 2 juta siswa                kurang dari 10 hari dari jadwal penetapan            siswa dan orang tua tidak mengetahui RAPBS dan
    setingkat SMP yang terancam putus sekolah.                APBD (31 Desember). Sampai triwulan ke-3             menjadi obyek yang tanpa “reserve” bagi pungutan
                                                              keterlambatan ada di 6 daerah di Provinsi Papua      yang dilakukan sekolah.
    Biaya sekolah yang relatif mahal ditengarai               dan 1 daerah di Provinsi Kepulauan Riau.
    menjadi penyebab utama tidak berdayanya para          Di samping itu kasus keterlambatan terjadi pada          Temuan-temuan :
    siswa miskin melanjutkan pendidikan ke tingkat            sekolah swasta. Alokasi sekolah swasta ada           1.	 Dana BOS sebesar digunakan tidak sesuai
    selanjutnya. Kesulitan ini semakin berat dengan           pada Belanja Hibah sehingga menggunakan                  peruntukannya (indikasi korupsi). Kegiatan
    adanya keharusan membayar uang pangkal,                   mekanisme pencairan dana hibah, dimana                   tersebut antara lain Biaya transportasi kegiatan
    membeli buku tulis, seragam sekolah, dan buku             seluruh sekolah swasta menyusun proposal dan             rekreasi kepala sekolah dan guru, uang lelah       REKOMENDASI
    pelajaran. Hal-hal tersebut merupakan beberapa            SPJ dan ditandatangani dalam Bupati/Walikota             kepala sekolah, biaya pertemuan hari ulang
    indikator pemicu biaya sekolah menjadi mahal.             melalui SK. Satu saja sekolah yang terlambat             tahun yayasan (biasa terjadi di sekolah swasta     ANGGARAN
                                                              akan menghambat pencairan.                               yang dikelola yayasan).Dengan mengunakan uji       1.	 Menambah alokasi beasiswa bagi siswa miskin,
                                                          2.	Kasus keterlambatan membuat Pemerintah                    sampling (uji petik) 4127 dari sekitar 200 ribu        kekuranggannya dialokasikan oleh BOSDA
SERVICE DELIVERY                                              Pusat mengubah kebijakan transfer BOS                    sekolah, maka dana BOS yang tidak digunakan            Pada APBN-P 2011 beasiswa untuk siswa miskin
1.	 Mekanisme transfer BOS pada tahun 2011                    menjadi lewat Provinsi                                   sesuai peruntukan dalam operasional sekolah            sebesar 2,9 T yang akan diberikan melalui
    menggunakan      mekanisme     desentralisasi,        	 Dirjen        Pendidikan    Dasar    Kemendiknas           mencapai Rp 1.4 triliun.                               bantuan khusus murid (BKM) itu diperuntukkan
    ditandai dengan kasus keterlambatan                       mengadakan survey kepada Dinas Pendidikan di         2.	 Pembelian buku pelajaran tidak sesuai Juknis           bagi 338.000 anak. Setiap anak akan memperoleh
	 Sebelumnya, BOS ditransfer dari APBN (Kas                   Kabupaten/Kota yang menanyakan tentang apa               BOS Buku. Dari sampling 4127 SD/SMP di 62              Rp 780.000 per tahun atau Rp 65.000 per bulan.
    Negara) ke rekening masing-masing sekolah.                mekanisme transfer BOS 2012 yang menghasilkan            kabupaten/kota, terdapa 134 sekolah di 14              Anggaran ini masih kurang karena jumlah siswa
    Sehingga Dinas Pendidikan dan DPRD di                     lebih dari 80% mengatakan kembali ke mekanisme           kabupaten/kota senilai Rp 562.4 juta yang              miskin di pendidikan dasar sebesar 43 juta,
    daerah Kabupaten/Kota tidak memiliki fungsi               2010. Opsi kebijakan yang dikeluarkan oleh               menggunakan dana BOS buku untuk membeli                dengan angka putus sekolah 4,7 juta.
    dan wewenang pengawasan dan complain                      Mendiknas dan Menko Kesra adalah dari APBN               buku-buku pelajaran yang tidak sesuai dengan       2.	 Mengeluarkan skema honor guru dari BOS ,
    handling, sekolah memiliki kewenangan besar               ke sekolah atau lewat APBN-Provinsi –sekolah             juknis BOS buku. Secara statistik, angka               honor guru dibayar Pemerintah Daerah
    dan tidak ada kewajiban transparansi yang                 dengan mekanisme grant atau dana hibah.                  penyalahaan BOS buku ini setara dengan Rp 25       3.	 Menambahkan benefit basket BOS seperti

More Related Content

Similar to Brief 03, 2011: Memperkuat Efektivitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS

Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesiaReformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
asyhab
 
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
DGT
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
Sujatmiko Wibowo
 
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen PerbendaharaanArea Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
Deady Rizky Yunanto
 
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Angga Kurniawan
 
Analisa standar-biaya
Analisa standar-biayaAnalisa standar-biaya
Analisa standar-biaya
Adi Aja
 
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
Article33
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
Airlangga University , Indonesia
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
Muh Agus Priyetno
 
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
distribusi8200
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_n
MTs An-Nafi'ah
 
Bab5 akuntansi sektor publik
Bab5 akuntansi sektor publikBab5 akuntansi sektor publik
Bab5 akuntansi sektor publikAnggun Jayanti
 
Balanced score card
Balanced score cardBalanced score card
Balanced score card
ahmadbijan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Dadang Solihin
 
Tugas akmen2
Tugas akmen2Tugas akmen2
Tugas akmen2
ahmadbijan
 
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian Effendi
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian EffendiRembuknas 2013 - Paparan Sofian Effendi
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian EffendiIsmail Wiroprojo
 
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Meso
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat MesoPelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Meso
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat MesoNoviyarti Badri
 
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptxppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
HjNurfaidahhjida
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Dr. Zar Rdj
 

Similar to Brief 03, 2011: Memperkuat Efektivitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS (20)

Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesiaReformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
Reformasi sistem perencanaan penganggaran indonesia
 
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
 
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen PerbendaharaanArea Kunci Ditjen Perbendaharaan
Area Kunci Ditjen Perbendaharaan
 
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
Pemahaman sakip & penyusunan lakip paparan 29 okt2012
 
Analisa standar-biaya
Analisa standar-biayaAnalisa standar-biaya
Analisa standar-biaya
 
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
Brief 01, 2011: Dana Alokasi Khusus Pendidikan
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, U...
 
Bab i uns
Bab i unsBab i uns
Bab i uns
 
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
20231110 Bahan Paparan RB General BPS 2023.pptx
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_n
 
Bab5 akuntansi sektor publik
Bab5 akuntansi sektor publikBab5 akuntansi sektor publik
Bab5 akuntansi sektor publik
 
Balanced score card
Balanced score cardBalanced score card
Balanced score card
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Tugas akmen2
Tugas akmen2Tugas akmen2
Tugas akmen2
 
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian Effendi
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian EffendiRembuknas 2013 - Paparan Sofian Effendi
Rembuknas 2013 - Paparan Sofian Effendi
 
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Meso
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat MesoPelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Meso
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2010-2014 Tingkat Meso
 
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptxppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
ppt kebijakan bosp dan pengawasannya.pptx
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
 

More from Article33

Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work PlanComval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
Article33
 
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
Article33
 
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in BojonegoroComval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
Article33
 
Comval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
Comval BK: Indigenous People Transparency MechanismComval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
Comval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
Article33
 
Comval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
Comval BK: Compostela Valley Transparency InitiativeComval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
Comval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
Article33
 
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining InitiativesComval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
Article33
 
A33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
A33 Position Note: Post-2015 Development AgendaA33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
A33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
Article33
 
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State RevenuePB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
Article33
 
Kajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
Kajian Pelingkupan Penerimaan KehutananKajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
Kajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
Article33
 
Profil Article 33 Indonesia
Profil Article 33 IndonesiaProfil Article 33 Indonesia
Profil Article 33 Indonesia
Article33
 
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan KayuWP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
Article33
 
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better GovernanceModule for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
Article33
 
Article33 jointresearchscheme
Article33 jointresearchschemeArticle33 jointresearchscheme
Article33 jointresearchscheme
Article33
 
Working Paper Jamkesda
Working Paper JamkesdaWorking Paper Jamkesda
Working Paper Jamkesda
Article33
 
Mural 3: Perda Kandungan Lokal
Mural 3: Perda Kandungan Lokal Mural 3: Perda Kandungan Lokal
Mural 3: Perda Kandungan Lokal
Article33
 
Mural 1: Mekanisme Transparansi Migas
Mural 1: Mekanisme Transparansi MigasMural 1: Mekanisme Transparansi Migas
Mural 1: Mekanisme Transparansi Migas
Article33
 
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
Article33
 
EI1 Mining Licensing (handout english)
EI1 Mining Licensing (handout english)EI1 Mining Licensing (handout english)
EI1 Mining Licensing (handout english)
Article33
 
5 social accountability (english)
5 social accountability (english)5 social accountability (english)
5 social accountability (english)
Article33
 
4 perencanaan partisipatif (bahasa)
4 perencanaan partisipatif (bahasa)4 perencanaan partisipatif (bahasa)
4 perencanaan partisipatif (bahasa)
Article33
 

More from Article33 (20)

Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work PlanComval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
Comval BK: New EITI Standards, Philippine Candidacy and PH-EITI Work Plan
 
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
Comval BK: Bojonegoro Social Innovation on Extractive Revenue
 
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in BojonegoroComval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
Comval BK: O&G Revenue for Sustainable Welfare in Bojonegoro
 
Comval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
Comval BK: Indigenous People Transparency MechanismComval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
Comval BK: Indigenous People Transparency Mechanism
 
Comval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
Comval BK: Compostela Valley Transparency InitiativeComval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
Comval BK: Compostela Valley Transparency Initiative
 
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining InitiativesComval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
Comval BK: Minahang Bayanihan: Small Scale Mining Initiatives
 
A33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
A33 Position Note: Post-2015 Development AgendaA33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
A33 Position Note: Post-2015 Development Agenda
 
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State RevenuePB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
PB 01, 2013: Encouraging Transparency of Forestry State Revenue
 
Kajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
Kajian Pelingkupan Penerimaan KehutananKajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
Kajian Pelingkupan Penerimaan Kehutanan
 
Profil Article 33 Indonesia
Profil Article 33 IndonesiaProfil Article 33 Indonesia
Profil Article 33 Indonesia
 
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan KayuWP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
WP 03/2012 - Riko - Belantara Rente Hutan Kayu
 
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better GovernanceModule for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
Module for Multistakeholder Engagement for Extractive Industry Better Governance
 
Article33 jointresearchscheme
Article33 jointresearchschemeArticle33 jointresearchscheme
Article33 jointresearchscheme
 
Working Paper Jamkesda
Working Paper JamkesdaWorking Paper Jamkesda
Working Paper Jamkesda
 
Mural 3: Perda Kandungan Lokal
Mural 3: Perda Kandungan Lokal Mural 3: Perda Kandungan Lokal
Mural 3: Perda Kandungan Lokal
 
Mural 1: Mekanisme Transparansi Migas
Mural 1: Mekanisme Transparansi MigasMural 1: Mekanisme Transparansi Migas
Mural 1: Mekanisme Transparansi Migas
 
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
EI3 Perbandingan Perda (handout bahasa)
 
EI1 Mining Licensing (handout english)
EI1 Mining Licensing (handout english)EI1 Mining Licensing (handout english)
EI1 Mining Licensing (handout english)
 
5 social accountability (english)
5 social accountability (english)5 social accountability (english)
5 social accountability (english)
 
4 perencanaan partisipatif (bahasa)
4 perencanaan partisipatif (bahasa)4 perencanaan partisipatif (bahasa)
4 perencanaan partisipatif (bahasa)
 

Recently uploaded

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 

Recently uploaded (20)

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 

Brief 03, 2011: Memperkuat Efektivitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS

  • 1. 4 Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS 3 uang seragam sekolah Nasional Uang seragam sekolah menjadi POLICY BRIEF salah satu out of pocket yang 2 Mendesentralisasi transfer menjadi tanggungan orang tua, BOS, membenahi mekanisme setiap tahun ajaran baru menjadi pengelolaan keuangan dan item yang harus dibeli dari sekolah kapasitas perencanaan sekolah dengan harga relatif mahal. Karena bersifat seragam, maka lebih baik Masalah utama keterlambatan penyaluran adalah kesiapan Memperkuat Efektifitas ditanggung BOS. penyusunan RKAS dan berbelitnya pencairan kas daerah. Perbaikan dan Akuntabilitas Kebijakan SERVICE DELIVERY yang dilakukan adalah penyiapan perencanaan sekolah yang lebih Anggaran BOS 1. Perubahan mekanisme transfer awal serta perubahan secara BOS kembali ke sentralisasi khusus untuk peraturan pencairan BOS. AKUNTABILITAS Memperkuat akuntabilitas sosial dalam pengawasan BOS Akuntabilitas sosial berbasis pada pengawasan masyarakat, dengan memperkuat literasi terhadap anggaran sekolah dan akses terhadap informasi. Akuntabilitas sosial akan PATTIRO Institute menjadi penyeimbang akuntabilitas PATTIRO Institute adalah Gedung CIKS Lt 3 No 316 tidak sejalan dengan kebijakan administratif yang rawan rekayasa lembaga yang didedikasikan Jl. Cikini Raya No 84 - 86 untuk memperkuat kebijakan Jakarta Pusat - Indonesia desentralisasi Menerapkan set of accountability lokal dan desentralisasi di Tel: +62 21 3142 854 Fax: +62 21 3142 854 Menurut UU No.22 tahun 1999, dalam Juklak/Juknis BOS. Secara Indonesia. PATTIRO Institute Email: pattiroinstitute@yahoo.com www.pattiroinstitute.org bab IV pasal 7, pengelolaan definitif, dicantumkan tentang etik lahir sebagai lini difusi dari bidang pendidikan dilakukan oleh good governance yang meliputi PATTIRO, sebuah organisasi yang sejak 1998 telah Executive Director daerah (desentralisasi), begitu transparansi, partisipasi dan Dini Mentari juga dalam UU No.32 tahun 2004 akuntabilitas sebagai kewajiban mengakar dalam kerja-kerja penguatan pemerintahan Policy paper tentang efektivitas ANGGARAN Senior Supervisor dan akuntabilitas anggaran BOS 1. Alokasi BOS selalu meningkat tentang Pemerintahan Daerah, pengelola anggaran BOS. daerah dan masyarakat sipil Ambarsari Dwi Cahyani di puluhan wilayah Indonesia. ditulis untuk melakukan up-dating sejak dicanangkan 2005 dan Chitra Retna S urusan pendidikan menjadi urusan Kami berupaya memperkuat terhadap hasil study Pattiro Institute pada 2012 telah mencapai Senior Program Manager daerah sehingga mere-sentralisasi ¹ Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Ermy Sri Ardhyanti kerja-kerja itu melalui produksi terhadap Anggaran pendidikan dasar unit cost 100% dari Biaya kebijakan mekanisme BOS Pengelolaan dan Pertanggungjawaban pengetahuan secara mendalam gratis dalam Working Paper Mei Operasional Non-Personal Senior Associate Researcher bertentangan dengan kebijakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan mendorong perubahan Sonny Mumbunan kebijakan yang berlandaskan 2011 . Beberapa rekomendasi kepada Alokasi BOS 2012 memenuhi tentang pemerintah daerah. dan Dana Pendidikan Dasar Lainnya (DPL) Internal Manager bukti. pengambil kebijkaan telah dipenuhi alokasi dengan standar Lukman Hakim Pendidikan dasar juga merupakan TA 2007 dan 2008. Dalam mengaudit hasil seperti penambahan alokasi BOS. biaya operasional sesuai bagian dari kewenangan laporan dana BOS dan dana pendidikan Finance Manager Terdapat 3 hal yang ditinjau dalam PERMENDIKNAS No. 69 tahun Erry Murni Pemerintah Daerah sehingga BOS lainnya, BPK RI mengambil uji sampling Kerja-kerja PATTIRO Institute diperkuat oleh Board of anggaran dan kebijakan BOS yaitu : 2009 tentang Standar Biaya Office Manager sebagai salah satu instrumen pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota Cici Yusella Expert Associate, yang terdiri Anggaran (Alokasi), Service Delivery Operasi Non personalia Tahun pemenuhan anggaran pendidikan dari kumpulan pakar yang dan Akuntabilitas yang berujung pada 2009 untuk Sekolah Dasar/ dasar merupakan urusan mendalami pengetahuan yang Didukung oleh rekomendasi. Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Pemerintah Pusat dan Daerah kami produksi. (Pasal 11 ayat 2 UU No.20 tahun Sekolah Menengah Pertama/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (SMP/
  • 2. 2 Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS Memperkuat Efektifitas dan Akuntabilitas Kebijakan Anggaran BOS 3 MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Akhirnya pilihan yang diumumkan Menteri miliar untuk sekitar seluruh SD/SMP di Indonesia Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan Pendidikan Nasional pada awal Oktober adalah (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah opsi ke-2 yaitu mekanisme APBN-Provinsi- Pemerintah tidak meregulasi transparansi. Hingga Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan sekolah. Walau diakui Mendiknas, tidak saat ini Pemerintah nampaknya belum mempunyai SMALB. RAPBN 2012 Penyediaan dana BOS sejalan dengan semangat otonomi daerah. formula kebijakan yang tepat untuk memperbaiki sebesar Rp. 23,6 triliun bagi seluruh siswa SD dan akuntabilitas penggunaan dana BOS (maupun dana- SMP. Sebelumnya, alokasi BOS baru memenuhi dana lainnya) di tingkat sekolah. Sekolah menjadi 68,4 % untuk SD/MI dan 80,3 % untuk SMP/MTs AKUNTABILITAS tidak mempunyai insentif untuk transparan. dari kebutuhan per siswa untuk Biaya Operasional Penyalahgunaan dan indikasi korupsi Dana BOS. Non-Personal. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI End-user dari BOS, yaitu siswa dan orang 2. Maksimal 30 % anggaran BOS masih digunakan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Dana tua tidak dilibatkan dalam perancanaan hingga untuk membayar honor guru Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana monitoring penggunaan BOS Meskipun menurun dari Juklak tahun 2010 yang Pendidikan Dasar Lainnya (DPL) TA 2007 dan 2008. membolehkan maksimal 40 %, namun dengan mengikat sehingga rawan penyelewengan. Dalam mengaudit hasil laporan dana BOS dan dana Orang tua siswa biasanya dilibatkan dalam masih dimasukkannya komponen honor guru Tahun 2011 BOS ditransfer dari APBN ke pendidikan lainnya, BPK RI mengambil uji sampling penentuan besarnya uang gedung, namun belum akan mengurangi alokasi untuk operasional APBD, APBD ke sekolah dengan mengikuti PP pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota. Sebanyak pada level perencanaan RKAS apalagi dalam siswa. No.58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan 62,84% sekolah yang disampling¹ tidak mencantumkan memonitor penggunaannya. 3. Biaya personal siswa miskin kurang Daerah. Implementasi 2011 (hingga triwulan ke seluruh penerimaan dana BOS dan DPL dalam RAPBS alokasi, angka putus sekolah tinggi 3) ditandai dengan keterlambatan transfer ke dengan nilai Rp 479,96 miliar [TA 2007] dan Rp 144, Jumlah siswa miskin di Indonesia hampir sekolah. Paling parah ada pada triwulan 1, yang 23 miliar [TA 2008 semester I]. Padahal salah satu mencapai 50 juta. Jumlah tersebut terdiri dari diidentifikasi karena keterlambatan penyusunan media perencanaan yang dipakai sekolah dalam 27,7 juta siswa di bangku tingkat SD, 10 juta RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) pengelolaan keuangannya adalah Rencana Anggaran siswa tingkat SMP, dan 7 juta siswa setingkat sebagai syarat pencairan anggaran. Hal ini terjadi Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Salah satu SMA. Dari jumlah itu, sedikitnya ada sekitar karena Juklak/Juknis BOS baru sampai ke Daerah akibatnya, masih terjadi pungutan di sekolah karena 2,7 juta siswa tingkat SD dan 2 juta siswa kurang dari 10 hari dari jadwal penetapan siswa dan orang tua tidak mengetahui RAPBS dan setingkat SMP yang terancam putus sekolah. APBD (31 Desember). Sampai triwulan ke-3 menjadi obyek yang tanpa “reserve” bagi pungutan keterlambatan ada di 6 daerah di Provinsi Papua yang dilakukan sekolah. Biaya sekolah yang relatif mahal ditengarai dan 1 daerah di Provinsi Kepulauan Riau. menjadi penyebab utama tidak berdayanya para Di samping itu kasus keterlambatan terjadi pada Temuan-temuan : siswa miskin melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah swasta. Alokasi sekolah swasta ada 1. Dana BOS sebesar digunakan tidak sesuai selanjutnya. Kesulitan ini semakin berat dengan pada Belanja Hibah sehingga menggunakan peruntukannya (indikasi korupsi). Kegiatan adanya keharusan membayar uang pangkal, mekanisme pencairan dana hibah, dimana tersebut antara lain Biaya transportasi kegiatan membeli buku tulis, seragam sekolah, dan buku seluruh sekolah swasta menyusun proposal dan rekreasi kepala sekolah dan guru, uang lelah REKOMENDASI pelajaran. Hal-hal tersebut merupakan beberapa SPJ dan ditandatangani dalam Bupati/Walikota kepala sekolah, biaya pertemuan hari ulang indikator pemicu biaya sekolah menjadi mahal. melalui SK. Satu saja sekolah yang terlambat tahun yayasan (biasa terjadi di sekolah swasta ANGGARAN akan menghambat pencairan. yang dikelola yayasan).Dengan mengunakan uji 1. Menambah alokasi beasiswa bagi siswa miskin, 2. Kasus keterlambatan membuat Pemerintah sampling (uji petik) 4127 dari sekitar 200 ribu kekuranggannya dialokasikan oleh BOSDA SERVICE DELIVERY Pusat mengubah kebijakan transfer BOS sekolah, maka dana BOS yang tidak digunakan Pada APBN-P 2011 beasiswa untuk siswa miskin 1. Mekanisme transfer BOS pada tahun 2011 menjadi lewat Provinsi sesuai peruntukan dalam operasional sekolah sebesar 2,9 T yang akan diberikan melalui menggunakan mekanisme desentralisasi, Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas mencapai Rp 1.4 triliun. bantuan khusus murid (BKM) itu diperuntukkan ditandai dengan kasus keterlambatan mengadakan survey kepada Dinas Pendidikan di 2. Pembelian buku pelajaran tidak sesuai Juknis bagi 338.000 anak. Setiap anak akan memperoleh Sebelumnya, BOS ditransfer dari APBN (Kas Kabupaten/Kota yang menanyakan tentang apa BOS Buku. Dari sampling 4127 SD/SMP di 62 Rp 780.000 per tahun atau Rp 65.000 per bulan. Negara) ke rekening masing-masing sekolah. mekanisme transfer BOS 2012 yang menghasilkan kabupaten/kota, terdapa 134 sekolah di 14 Anggaran ini masih kurang karena jumlah siswa Sehingga Dinas Pendidikan dan DPRD di lebih dari 80% mengatakan kembali ke mekanisme kabupaten/kota senilai Rp 562.4 juta yang miskin di pendidikan dasar sebesar 43 juta, daerah Kabupaten/Kota tidak memiliki fungsi 2010. Opsi kebijakan yang dikeluarkan oleh menggunakan dana BOS buku untuk membeli dengan angka putus sekolah 4,7 juta. dan wewenang pengawasan dan complain Mendiknas dan Menko Kesra adalah dari APBN buku-buku pelajaran yang tidak sesuai dengan 2. Mengeluarkan skema honor guru dari BOS , handling, sekolah memiliki kewenangan besar ke sekolah atau lewat APBN-Provinsi –sekolah juknis BOS buku. Secara statistik, angka honor guru dibayar Pemerintah Daerah dan tidak ada kewajiban transparansi yang dengan mekanisme grant atau dana hibah. penyalahaan BOS buku ini setara dengan Rp 25 3. Menambahkan benefit basket BOS seperti