Dokumen tersebut membahas tentang penerapan tata kelola yang baik (good governance) di BPJS Ketenagakerjaan, mencakup latar belakang, tujuan, prinsip-prinsip, dan model penerapannya. Good governance dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja BPJS Ketenagakerjaan secara transparan dan akuntabel.
BE & GG, andika dwi prasetya, hapzi ali, implementasi good governance, umb, 2018andika dwipras
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Governance pada BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa implementasi Good Governance yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan antara lain menerapkan prinsip-prinsip Good Governance, melakukan penilaian internal Good Governance, melaporkan harta kekayaan pegawai, mengimplementasikan sistem pelaporan pelanggaran, serta melaksanakan program tanggung jawab sosial. BPJS Ketenagakerjaan dinilai sang
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
Teks tersebut membahas penerapan Good Corporate Governance pada PT Pandawa Banguntama. Teks menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan GCG di perusahaan Indonesia khususnya PT Pandawa Banguntama, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG atau tidak. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep penerapan GCG oleh PT Pandawa Banguntama dapat dikatakan cukup baik.
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan good governance di Indonesia dan menjelaskan prinsip-prinsip good governance seperti partisipasi masyarakat, supremasi hukum, transparansi, peduli pada stakeholder, berorientasi konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, serta akuntabilitas. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan good corporate governance yang sesuai dengan budaya Indonesia.
BE & GG, andika dwi prasetya, hapzi ali, implementasi good governance, umb, 2018andika dwipras
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Governance pada BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa implementasi Good Governance yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan antara lain menerapkan prinsip-prinsip Good Governance, melakukan penilaian internal Good Governance, melaporkan harta kekayaan pegawai, mengimplementasikan sistem pelaporan pelanggaran, serta melaksanakan program tanggung jawab sosial. BPJS Ketenagakerjaan dinilai sang
Be & gg, Eka Revi Ruswandi, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,...Mei Larasetiati
Teks tersebut membahas penerapan Good Corporate Governance pada PT Pandawa Banguntama. Teks menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan GCG di perusahaan Indonesia khususnya PT Pandawa Banguntama, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG atau tidak. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep penerapan GCG oleh PT Pandawa Banguntama dapat dikatakan cukup baik.
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan good governance di Indonesia dan menjelaskan prinsip-prinsip good governance seperti partisipasi masyarakat, supremasi hukum, transparansi, peduli pada stakeholder, berorientasi konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, serta akuntabilitas. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan good corporate governance yang sesuai dengan budaya Indonesia.
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep Good Governance dan Good Corporate Governance. Good Governance mencakup 14 prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan lingkungan hidup. Sedangkan Good Corporate Governance pada perusahaan mencakup 5 dasar seperti perlindungan pemegang saham, keterbukaan informasi, dan akuntabilitas dewan komisaris. Penerapan kedua konsep tersebut di Indonesia perlu mempertimbangkan budaya organ
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...Rizki Aditama
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujdukan Good Corporate Governance di Indonsia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG), Pendekatan Good Corporate Governance yang sesuai dengan Budaya kita (Budaya Panca Sila dan Kebinneka Tunngal Ika)
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...AHMAD SULTONI
Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengmbilan keputusan hingga pelaksanaan dan pengawasan.Political governance mengacu pada proses pembuat kebijakan. Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan, pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Administrative governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan pemerintahan harus dilakukan dengan bersih, efisien, dan efektif.
Perseroan sangat menyambut baik program BUMN bersih yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN melalui penerbitan Surat Edaran No. SE-05/ MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih. Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG, serta mewujudkan BUMN yang tangguh, unggul serta bermartabat tersebut diwujudkan oleh Perseroan melalui program “Krakatau Steel (KS) Bersih”.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...Rachmad Hidayat
Judul : KONSEP DAN FUNGSI DARI GOVERNANCE RATING DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ATAU GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (GGG)
Tugas : Forum 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
===========================================================
Judul : TENTANG GOVERNANCE RATING, IMPLEMENTASINYA PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI INDONESIA DAN KRITIK SERTA REKOMENDASINYA
Tugas : Quiz 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan penerapannya di Indonesia, meliputi 5 prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan serta kewajaran. Juga dibahas tahapan penerapan GCG di perusahaan yaitu tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih perlu diting
BE & GG PPT, Eko Budi Sudrajat, Hapzi Ali, Penerapan GCG PT. Unilever Indones...eko budi sudrajat
Dokumen ini membahas penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Unilever Indonesia. Dibahas mengenai definisi GCG, dimensi-dimensi yang menjadi acuan, model-model GCG, hasil penerapan GCG di PT Unilever, dan saran untuk terus meningkatkan konsistensi penerapan etika bisnis dan sanksi pelanggaran.
Meningkatkan good corporate governance gcg kementerian perhubunganDr. Zar Rdj
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Perhubungan dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penyusunan peraturan, peningkatan pengendalian internal, penerapan sistem informasi, dan mekanisme akuntabilitas.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...Rachmad Hidayat
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Rachmad Hidayat (55117110127)
Rangkuman dari Forum (KONSEP YANG BAIK DAN EFISIEN DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA BAIK PADA PEMERINTAH (GGG) ATAU PADA PERUSAHAAN (GCG)) dan quiz (PENDEKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE YANG SESUAI DENGAN BUDAYA KITA (BUDAYA PANCASILA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA))
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) merupakan lembaga yang bergerak di bidang tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia. Kedua lembaga tersebut membuat alat penilaian self-assessment untuk mengukur penerapan tata kelola perusahaan yang terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai hak pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, pengungkapan, dan audit. Hasil penilaian
BE & GG, SITI MULIAWATI, HAPZI ALI, IMPLEMENTASI DAN PELAKSANAAN GOOD CORPORA...siti muliawati
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan good corporate governance di PT Angkasa Pura II (Persero) khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa prinsip-prinsip GCG seperti akuntabilitas, tanggung jawab, dan kesetaraan telah diterapkan dengan baik di bandara tersebut, meskipun prinsip transparansi dan independensi perlu ditingkatkan. Dokumen ini juga menganalisis se
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
Quiz BE & GG Minggu 14 memberikan pertanyaan tentang Corporate Governance dan meminta peserta untuk menjawabnya dengan sumber tambahan. Dokumen tersebut kemudian memberikan penjelasan mengenai Corporate Governance, termasuk definisi, prinsip, mekanisme, dan manfaatnya. Pihak yang terlibat dalam penerapan Good Corporate Governance juga dijelaskan.
4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethic...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika lingkungan di Indonesia dan hubungannya dengan etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. Dokumen ini juga membahas tentang praktek-praktek manufaktur lingkungan berkelanjutan dan manfaatnya bagi kinerja perusahaan.
Fenomena Globalisasi yang terjadi terkhusus di Indonesia mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dan mempertahankan perusahaanya agar tetap dapat hidup di lingkungan industri sekarang ini. Kelangsungan perusahaan tidak terlepas dari peran serta penggerak dari perusahaan itu sendiri, sumber daya manusia dalam hal ini karyawan harus mampu dalam mengahadapi serta mengatasi ancaman-ancaman yang datang dari sisi eksternal maupun internal perusahaan itu sendiri
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...AHMAD SULTONI
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
PT Krakatau Steel menerapkan program 'Krakatau Steel Bersih' untuk mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik sesuai arahan Kementerian BUMN, meliputi pengendalian internal, manajemen risiko, dan pelaporan pelanggaran."
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep Good Governance dan Good Corporate Governance. Good Governance mencakup 14 prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan lingkungan hidup. Sedangkan Good Corporate Governance pada perusahaan mencakup 5 dasar seperti perlindungan pemegang saham, keterbukaan informasi, dan akuntabilitas dewan komisaris. Penerapan kedua konsep tersebut di Indonesia perlu mempertimbangkan budaya organ
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...Rizki Aditama
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujdukan Good Corporate Governance di Indonsia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG), Pendekatan Good Corporate Governance yang sesuai dengan Budaya kita (Budaya Panca Sila dan Kebinneka Tunngal Ika)
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...AHMAD SULTONI
Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengmbilan keputusan hingga pelaksanaan dan pengawasan.Political governance mengacu pada proses pembuat kebijakan. Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan, pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. Administrative governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan pemerintahan harus dilakukan dengan bersih, efisien, dan efektif.
Perseroan sangat menyambut baik program BUMN bersih yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN melalui penerbitan Surat Edaran No. SE-05/ MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih. Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG, serta mewujudkan BUMN yang tangguh, unggul serta bermartabat tersebut diwujudkan oleh Perseroan melalui program “Krakatau Steel (KS) Bersih”.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...Rachmad Hidayat
Judul : KONSEP DAN FUNGSI DARI GOVERNANCE RATING DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ATAU GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (GGG)
Tugas : Forum 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
===========================================================
Judul : TENTANG GOVERNANCE RATING, IMPLEMENTASINYA PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI INDONESIA DAN KRITIK SERTA REKOMENDASINYA
Tugas : Quiz 12 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
BE & GG, Ruslan, Hapzi Ali, Konsep GCG dan penerapannya pada budaya Indonesia...Ruslan -
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dan penerapannya di Indonesia, meliputi 5 prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan serta kewajaran. Juga dibahas tahapan penerapan GCG di perusahaan yaitu tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih perlu diting
BE & GG PPT, Eko Budi Sudrajat, Hapzi Ali, Penerapan GCG PT. Unilever Indones...eko budi sudrajat
Dokumen ini membahas penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Unilever Indonesia. Dibahas mengenai definisi GCG, dimensi-dimensi yang menjadi acuan, model-model GCG, hasil penerapan GCG di PT Unilever, dan saran untuk terus meningkatkan konsistensi penerapan etika bisnis dan sanksi pelanggaran.
Meningkatkan good corporate governance gcg kementerian perhubunganDr. Zar Rdj
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Perhubungan dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penyusunan peraturan, peningkatan pengendalian internal, penerapan sistem informasi, dan mekanisme akuntabilitas.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...Rachmad Hidayat
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Rachmad Hidayat (55117110127)
Rangkuman dari Forum (KONSEP YANG BAIK DAN EFISIEN DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA BAIK PADA PEMERINTAH (GGG) ATAU PADA PERUSAHAAN (GCG)) dan quiz (PENDEKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE YANG SESUAI DENGAN BUDAYA KITA (BUDAYA PANCASILA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA))
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) merupakan lembaga yang bergerak di bidang tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia. Kedua lembaga tersebut membuat alat penilaian self-assessment untuk mengukur penerapan tata kelola perusahaan yang terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai hak pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi, pengungkapan, dan audit. Hasil penilaian
BE & GG, SITI MULIAWATI, HAPZI ALI, IMPLEMENTASI DAN PELAKSANAAN GOOD CORPORA...siti muliawati
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan good corporate governance di PT Angkasa Pura II (Persero) khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa prinsip-prinsip GCG seperti akuntabilitas, tanggung jawab, dan kesetaraan telah diterapkan dengan baik di bandara tersebut, meskipun prinsip transparansi dan independensi perlu ditingkatkan. Dokumen ini juga menganalisis se
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
Quiz BE & GG Minggu 14 memberikan pertanyaan tentang Corporate Governance dan meminta peserta untuk menjawabnya dengan sumber tambahan. Dokumen tersebut kemudian memberikan penjelasan mengenai Corporate Governance, termasuk definisi, prinsip, mekanisme, dan manfaatnya. Pihak yang terlibat dalam penerapan Good Corporate Governance juga dijelaskan.
4, be & gg, riana fitri, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma, environmental ethic...rianafitri1
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi etika lingkungan di Indonesia dan hubungannya dengan etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. Dokumen ini juga membahas tentang praktek-praktek manufaktur lingkungan berkelanjutan dan manfaatnya bagi kinerja perusahaan.
Fenomena Globalisasi yang terjadi terkhusus di Indonesia mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dan mempertahankan perusahaanya agar tetap dapat hidup di lingkungan industri sekarang ini. Kelangsungan perusahaan tidak terlepas dari peran serta penggerak dari perusahaan itu sendiri, sumber daya manusia dalam hal ini karyawan harus mampu dalam mengahadapi serta mengatasi ancaman-ancaman yang datang dari sisi eksternal maupun internal perusahaan itu sendiri
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Penerapa...AHMAD SULTONI
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
PT Krakatau Steel menerapkan program 'Krakatau Steel Bersih' untuk mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik sesuai arahan Kementerian BUMN, meliputi pengendalian internal, manajemen risiko, dan pelaporan pelanggaran."
14. be & gg. opik irawan. hapzi ali.corporate governance. universitas mer...ghazialhaq
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perusahaan (corporate governance) dan good corporate governance, termasuk definisi, tujuan, prinsip-prinsip, dan manfaatnya bagi perusahaan dan para pemangku kepentingan. Dokumen tersebut juga membahas mengenai hubungan antara corporate governance dengan transparansi laporan keuangan dan mengeliminasi manajemen laba.
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
1. PT Panarub Dwikarya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga hubungan yang harmonis antara organ tata kelola, manajemen, dan staf.
2. Perusahaan menerapkan prinsip transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran dalam pengelolaan perusahaan.
3. Disarankan pembentukan komite khusus untuk mengawasi pelaksana
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
Dokumen tersebut membahas tentang governance rating yang merupakan penilaian sistem dan penerapan good corporate governance pada perusahaan. Tata kelola perusahaan yang baik berfokus pada peningkatan kinerja jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggung jawab dan kewajaran. Implementasi governance rating diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kepercayaan investor.
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada PT Garuda Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian good corporate governance, tujuannya, dan prinsip-prinsipnya yang meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kesetaraan. Good corporate governance diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai bagi pemegang saham dalam jangka pan
BE & GG. 8,Monica Rizki Lestari, Hapzi Ali, Etika Bisnis dan GCG BPJS Kesehat...Monica Rizki Lestari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Kode Etik BPJS Kesehatan yang menjadi pedoman bagi para karyawan dalam berinteraksi dengan berbagai pihak.
2. Kode Etik mencakup nilai-nilai organisasi seperti integritas, profesionalisme, dan pelayanan prima.
3. Dokumen juga membahas tujuan dan ruang lingkup penerapan Kode Etik serta sanksi bagi pelanggaran.
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal dalam mendukung penerapan good corporate governance (GCG). Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penerapan GCG memberikan manfaat bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya, serta sistem informasi dapat mendukung pengendalian internal perusahaan untuk mewujudkan prinsip-prinsip GCG seperti akuntabilitas dan transparansi.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Governance di Indonesia dan perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition dalam konteks Good Corporate Governance. Ringkasannya adalah:
1. Penerapan Good Governance di Indonesia mulai berkembang sejak reformasi tetapi belum sepenuhnya berhasil karena masih ditemukan kecurangan.
2. Perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition mempengaruhi penerapan Good Corporate Governance.
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...marisa tanggang
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas akhir semester yang membahas penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Astra Internasional. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya penerapan GCG, tujuan dari GCG, prinsip-prinsip dasar GCG menurut OECD, dan definisi GCG. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa PT Astra menerapkan pedoman GCG untuk mengelola bisnis secara transparan dan bertangg
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...Rudy Harland
Dokumen tersebut membahas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) pada PT First Media Tbk, dengan menjelaskan beberapa indikator dan kebijakan yang diterapkan perusahaan tersebut untuk mewujudkan prinsip-prinsip GCG, seperti keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kesetaraan. Beberapa kebijakan utama yang disebutkan meliputi peraturan perusahaan
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal berdasarkan COSO, good corporate governance, dan manajemen risiko. 2. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pengertian dan tujuan dari pengendalian internal, good corporate governance, dan manajemen risiko berdasarkan COSO serta prinsip-prinsip dan komponennya. 3. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Similar to BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, Universitas Mercubuana, 2017 (20)
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, long term objecti...Muh Agus Priyetno
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rencana strategis BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun 2018 yang mencakup 3 tujuan strategis dan strategi-strategi yang mendukung pencapaian visi menjadi lembaga jaminan sosial yang terpercaya, bersahabat, dan unggul.
2. Strategi-strategi tersebut meliputi pengembangan manfaat untuk peserta, penyediaan layanan terbaik, dan memperkuat mere
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Muh Agus Priyetno
Menjeslakan bagaimana cara beradaptasi / strategi dilingkungan bisnis yang berubah cepat, analisa lingkungan eksternal dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
1. Dokumen tersebut membahas tentang visi, misi, tujuan jangka panjang, dan budaya organisasi perusahaan.
2. Visi dan misi perusahaan menunjukkan arah dan tujuan masa depannya, sementara tujuan jangka panjang meliputi profitabilitas, pengembangan karyawan, produktivitas, dan tanggung jawab sosial.
3. Budaya organisasi mencerminkan nilai dan norma perusahaan, sementara iklim organisasi adalah
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Muh Agus Priyetno
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal perusahaan, termasuk lingkungan jauh (remote environment) yang terdiri atas faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi, serta lingkungan industri yang mempengaruhi persaingan melalui ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok dan pembeli, produk substitusi, dan persaingan antar anggota industri. Analisis ini penting untuk merumuskan strategi perusahaan.
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Muh Agus Priyetno
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi akuntansi dan prinsip-prinsipnya seperti tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kerahasiaan.
2) Dokumen tersebut juga membahas tentang kode etik akuntan Indonesia dan penerapannya.
3) Penerapan kode etik yang benar penting untuk menjadikan profesi akuntansi
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Muh Agus Priyetno
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: (1) KPK saat ini mengutamakan upaya pencegahan korupsi melalui sosialisasi dan kampanye yang melibatkan berbagai pihak; (2) Upaya pencegahan korupsi meliputi memperjelas tanggung jawab pencegahan, reformasi birokrasi, dan perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa; (
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, executive and director, uni...Muh Agus Priyetno
Dokumen tersebut membahas struktur organisasi BPJS Ketenagakerjaan yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu top level management, middle level management, dan low level management. Dokumen juga membahas perbedaan fungsi eksekutif dan direktur pada perusahaan skala besar dan kecil.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Ethics and Conflict Interest, Universitas Mercubuana, 2017
1. Nama Mahasiswa : Muh. Agus Priyetno
NIM : 55117110052
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CM
FORUM & QUIZ XV
Pendahuluan
Sejalan dengan terbitnya undang-undang nomor 24 tahun 2011 tentang badan
penyelenggara jaminan social, maka tanggal 1 Januari 2014 PT. Jamsostek (Persero)
berubah badan hukum menjadi badan hukum public yaitu Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dimana perubahan tersebut menjadi pengaruh terhadap
aktivitas yang berlaku dalam pengelolaan jaminan social. Seiring dengan Langkah
strategi tersebut, maka BPJS Ketenagakerjaan dihadapkan dengan tantangan untuk
senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi dan membangun mekanisme
pengelolaan jaminan social dan diwujudkan melalui penerapan praktif-praktif tata kelola
yang baik pada seluruh tingkatan dan jejang organisasi secara konsisten.
a. Latar Belakang
1. BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu pilar penting perekonomian Indonesia
dituntut untuk dapat menjadi pelopor impelementasi tata kelola yang baik dan
mengambil peran penting dalam mendorong terlaksananya penerapan prinsip-prinsip
tata kelola yang baik. penerapan prinsip-prinsip ini sangat diperlukan agar BPJS
Ketenagakerjaan menjadi tangguh dan tumbuh dalam memberikan nilai tambah dan
manfaat lebih bagi para peserta dan para pemangku kepentingan.
2. Dalam rangka penerapan keterbukaan informasi public, pemerintah telah menerbitkan
peraturan perundang-undangan yang terkait yaitu undang-undang republic Indonesia
nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public yang relevan untuk
diakomodasi dalam penyusunan pedoman tata kelola yang baik BPJS
Ketenagakerjaan.
3. Sebagai salah satu ptasyarat guna mencapai [engelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang
sehat, penerapan prinsip-prinsip Good Governance secara menyeluruh dan konsisten
sangat diperlukan. Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan memandang perlu untuk
menyusun dan menerapkan pedoman tata kelola yang baik (good governance) BPJS
Ketenagakerjaan sebagai acuan bagi seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan dalam
menjalankan aktivitas agar sesuai dengan prinsip-prinsip good governance. Good
governance merupakan sarana untuk mencapai tujuan dalam pengelolaan BPJS
Ketenagakerjaan secara lebih baik anatara lain dengan mencegah praktik-praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatkan disiplin anggaran, mendayagunakan
dan mendorong efisiensi pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan.
4. BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu badan penyelenggara jaminan social di
Indonesia berkomitmen penuh menerapakan tata kelola yang baik dengan
mengadopsi prinsip-prinsip good governance dan best practice yang berlaku di
2. Indonesia maupun prinsip-prinsip internasional antara lain yang termuat di dalam
International Social Security Association (ISSA) Guideline.
b. Definisi
Tata kelola yang baik adalah suatu system, proses dan struktur yang digunakan oleh
organ BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
guna mewujudkan nilau tambah bagi para pemangku kepentingan dengan berlandaskan
pada peraturan perundang-undangan dan kode etik.
Dari banyaknya tujuan good governance, pada dasarnya setiap tujuan mempunyai makna
yang mengandung nilai strategis dalam pencapaian visi dan bias dikaitkan secara
langsung dengan peningkatan kinerja. Bahkan sulit dipungkiri untuk tidak
mengakitkannya dengan strategi penyelesaian masalah dalam jangka panjang. Anggapan
dasar ini terbentuk karena penerapan prinsip good governance memiliki perspektif nilai
dan keyakinan serta memberikan manfaat positif bagi kelangsungan usaha suatu entitas.
c. Tujuan penerapan good governance
1. Memaksimalkan nilai BPJS Ketenagakerjaan dengan cara menjalankan prinsip
transparency, accountability, responsibility, independency, fairness, predictability,
participation dan dynamism sehingga mampu tumbuh dan berkembang untuk
mencapai tujuan BPJS Ketenagakerjaan.
2. Mendorong agar dalam pengembalian keputusan dan tindakan terkait pengelolaan
BPJS Ketenagakerjaan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung
jawab social kepada para pemangku kepentingan.
3. Sebagai bentuk kepedulian, tanggungjawab dan komitmen BPJS Ketenagakerjaan
dalam melaksanakan Good Governance.
4. Memberikan kontribusi positif bagi perekonimian nasional
d. Struktur good governance BPJS Ketenagakerjaan.
3. e. Prinsip-prinsip good governance
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan maka BPJS
Ketenagakerjaan menjadikan prinsip-prinsip good governance sebagai
pedoman/acuan dalam pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan. Prinsip-prinsip good
governance itu adalah sebagai berikut:
PRINSIP – PRINSIP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN
Transparancy • Terjaminnya keterbukaan dalam pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan
informasi mengenai penyelenggaraan program
jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan sesuai
dengan peraturan perundang-undagan yang berlaku
Accountability • Terselenggaranya kegiatan usaha BPJS
Ketenagakerjaan yang menjelaskan fungsi,
pelaksanaan dan pertanggung-jawaban dari setiap
pihk yang terkait dengan organ BPJS
Ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan praktif yang berlaku
umum.
Responsibility • Terselenggaranya program jaminan sosial oleh BPJS
Ketenagakerjaan yang dapat menjelaskan peranan
4. dan status dari setiap pihak yang terkait dengan BPJS
Ketenagakerjaan untuk setiap proses pembuatan dan
penerapan kebijakan di BPJS Ketenagakerjaan.
Independency • Pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan secara
profesional yang bebas dari benturan kepentingan
atau tekanan dan atau pengaruh dari setiap pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Fairness • Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
setiap pihak yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Predictability • Penerapan hukum, kebijakan dan peraturan secara
konsisten. dalam pelaksanaan program jaminan
sosial, hak dan kewajiban peserta serta penerima
manfaat harus ditetapkan, dilindungi dan diterapkan
secara konsisten. untuk menjaga kesinambungan
program yang dijalankan ketika ada perubahan atas
peraturan perundang-undangan, program dan
manfaat.
Participation • Memberikan edukasi secara aktif dan kesempatan
keterlibatan pemangu kepentingan secara efektif
dengan cara memberi kemudahan mengakses
informasi lembaga dan kemampuan mereka untuk
memahami dan bertindak terkait informasi tersebut.
Dynamism • Inonasi dalam tata kelola lembaga atau perubahan
yang positif, efeknya adalah untuk menciptakan
efisiensi dan meningkatkan performance lembaga.
1. Kebijakan Umum Bpjs Ketenagakerjaan
Penerapan Tata Kelola Yang Baik (Good Governance)
BPJS Ketenagakerjaan memiliki komitmen untuk melaksanakan kebijakan mengenai
penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik BPJS Ketenagakerjaan secara efektif dan
berkelanjutan. Kebijakan tersebut antara lain:
a. Ruang Lingkup dan Prinsip-prinsip tata kelola yang baik
Proses bisnis BPJS Ketenagakerjaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan pertanggungjawaban mengacu kepada prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Hal ini
terkait pada penerapan kode etik, menghindarkan diri dari benturan kepentingan, adanya
unit pengendalian gratifikasi, pelaporan LHKPN, pengendalian iformasi serta tanggung
jawab social dan lingkungan.
5. b. Pelaksanaan prinsip tata kelola yang baik paling kurang diwujudkan dalam:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas-tugas komite-komite dan unit menjalankan
fungsi pengendalian
3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit interm, dan audit ekstern.
4. Penerapan manajemen resiko, termasuk system pengawasan internal
5. Pengadaan barang dan jas
6. Rencana strategis dan rencanan kerja dan anggaran tahunan
7. Transportasi kondisi keuangan dan non keuangan
8. Penerapan pengelolaan dana secara hati-hati
c. Menunjuk seorang anggota direksi melalui rapat direksi sebagai penanggung jawab
dalam penerapan tata kelola yang baik, minimal untuk:
1. Menyusun rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan bahwa BPJS
Ketenagakerjaan menerapkan pedoman tata kelola yang baik.
2. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPJS Ketenagakerjaan tidak
menyimpang dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
3. Memantau dan menjaga kepatuhan BPJS Ketenagakerjaan terhadap seluruh perjanjian
dan komitmen yang dibuat dengan pihak eksternal.
4. Melaksanakan sosialisasi tata kelola yang baik kepada karyawan untuk membangun
pemahaman, kepedulian dan komitmen atas penerapan tata kelola yang baik.
d. Pelaksanaan tata kelola yang baik di lingkungan BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah
satu unsur dalam Key Performance Indicator (KPI).
e. Pelaksanaan tata kelola yang di lingkungan BPJS Ketenagakerjaan menjadi contoh atau
benchmark bagi entitas lain.
f. Pedoman umum tata kelola yang baik dan pediman lain yang terkait dengan penerapan
tata kelola yang baik secara berkala akan dilakukan review dan penyempurnaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Model Penerapan Good Governance
Dalam rangka membangun good governance yang kokoh dan berkesibambungan, maka
dibuat struktur bangunan governance yang terdiri dari 4 aspek yaitu governance prinsiples,
governance structure, governance process, dan governance outcome yang merupakan satu
kesatuan dalam mewujudkan rumah governance.
6. a. Governance principles
Merupakan salah satu fondasi bagi terbentuknya good governance di BPJS
Ketenagakerjaan secara terencana, sistemik, dan berkelanjutan.
b. Governance Structure
BPJS Ketenagakerjaan menggambarkan struktur yang membangun infrastruktur tata
kelola di BPJS Ketenagakerjaan. Governance structur
e terdiri atas bangunan hard structure dan soft structure.
1. Hard structure merupakan organ utama sebuah lembaga yang terdapat mandate untuk
menjalankan pengurusan dan pengawasan termasuk organ pendukugnya yaitu unit
kerja dan komite.
2. soft structure merupakan instrument yang membuat hard structure dapat menjalankan
tugasnya secara baik dan akuntabel. Soft structure di BPJS Ketenagakerjaan terdiri
dari pedoman, amnual dan berbagai kebijakan pendukung.
c. Governance process
Menggambarkan komitmen penerapan good governance melalui proses bisnis berbasis
tata kelola yang baik.
d. Governance Outcome
Tergambar dari hubungan yang harmonis seluruh organ lembaga khususnya direksi dan
dewan pengawas, serta pemangku kepentingan lainnya baik interal maupun eksternal.
4. Atribut Good Governance
a. Penerapan Kode Etik BPJS Ketenagakerjaan
7. Kode etik kelembagaan adalah sekumpulan norma atau nilai yang tertulis dan tidak tertulis
dari BPJS Ketenagakerjaan yang diyakini sebagai standar perilaku berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan etika kerja.
Kode etik kelembagaan berisi tentang:
1. Patuh dan taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan
kegiatan keuangan.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat
pertentangan kepentingan.
6. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan
terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan.
7. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarga
8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra BPJS Ketenagakerjaan
Direksi dan karyawan BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya
menghargai dan menjunjung tinggi etika kerja untuk tidak melakukan korupsi, supa
gratifikasi.
1. Wajib melakukan pencegahan tindak pidana korupsi
2. Dilarang menerima, memberikan atau menawarkan baik langsung ataupun tidak
langsung sesuatu yang berharga/gratifikasi.
3. Wajib mengembangkan mekanisme penyampaian informasi mengenai indikasi ataupun
pelanggaran terhadap kecurangan melalui sistem peleporan pelanggaran
(whistleblowing system)
b. Pengendalian Gratifikasi
Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan Cuma-Cuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di
dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.
c. Kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
BPJS Ketenagakerjaan dalam menerapkan prinsip transparansi berkomitmen mengenai
pengelolaan terhadap kepatuhan dan penyampaian LHKPN. Fungsi LHKPN sebagai
berikut:
1. Kejujuran, keterbukaan dan tanggung jawab
2. Menghindari konflik kepentingan
3. Rasa takut untuk berbuat korupsi
4. Sarana kontrol masyarakat
5. Menguji integritas para calon penyelenggara negara maupun penyelenggara negara.
d. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS
8. Dalam melaksanakan tugas kepengurusan BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen
menerapkan kebijakan mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system)
pada BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten, efektif dan berkelanjutan.
Tujuan WBS:
1. Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang
dapat menimbulkan kerugian financial dan non financial BPJS Ketenagakerjaan.
2. Memudahkan manajemen untuk menangani secara efektif laporan pelanggaran dan
melindungi kerahasiaan identitas pelapor.
3. Membangun infrastruktur untuk melindungi pelapor dari balasan pihak internal dan
eksternal.
4. Meningktakan efektifitas tata kelola, pengendalian intern dan kinerja pegawai maupun
kinerja BPJS Ketenagakerjaan.
5. Mendukung budaya dan etos kerja BPJS Ketenagakerjaan.
6. Meningkatkan reputasi BPJS Ketenagakerjaan.
Ruang Lingkup WBS
1. KKN
2. Pelanggaran lainnya
3. Gratifikasi
4. Benturan kepentingan
5. Asusila
6. Pelayanan
7. Pelanggaran SAK
8. Pelanggaran hukum
9. Suap
10. Kecurangan
Saluran Pelaporan Pelanggaran
1. Telepon 0800-1-392-392
2. SMS 0812-1-292-392
3. FAX 021-52901392
4. Website https://bpjsketenagakerjaan.go.id
5. POBOX 392/JKTM12700
Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran
1. Setiap pelaporan wajib ditindaklanjuti dan didokumentasikan
2. Pelapor diharapkan mengungkapkan identitasnya
3. Identitas pelapor wajib dirahasiakan
4. Klasifikasi status laporan pelanggara (analisa, lengkap, tidak lengkap, dirindaklanjuti,
pelayanan atau sampah)
5. Status dan progress dilaporkan secara berkala
6. Investigasi berdasarkan SPRIN Direktur Utama
e. Pengendalian Informasi
9. BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen menerapkan kebijakan BPJS Ketenagakerjaan
mengenai pengendalian informasi. Kebijakan pengendalian informasi, berisi hal-hal
sebagai berikut:
1. Mengatur pengklasifikasian dan pengungkapan informasi, serta mengatur mekanisme
dalam pengungkapan informasi secara internal maupun eksternal sesuai dengan
kepentingam BPJS Ketenagakerjaan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
BPJS Ketenagakerjaan.
2. Klasifikasi Informasi yang terdiri atas informasi biasa, informasi terbatas, informasi
rahasia
3. Pengungkapan informasi kepada publik dan pemangku kepentingan lainnya dilakukan
secara wajar dengan memperhatikan klasifikasi informasi, kepentingan BPJS
Ketenagakerjaan dan kebutuhan pihak yang berkepentingan.
4. Tanggungjawan pengelolaan dan pengungkapan informasi.
5. Dalam rangka keterbukaan informasi maka BPJS Ketenagakerjaan wajib untuk
mengumumkan informasi secara berkala yang meliputi:
a. Informasi yang berkaitan dengan BPJS Ketenagakerjaan.
b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja BPJS Ketenagakerjaan
c. Informasi mengenai laporan keuangan
d. Informasi lain
f. Benturan Kepentingan
Situasi dimana direksi dan karyawan BPJS Ketenagakerjaan mendahulukan kepentingan
pribadi, keluarga, kelompok maupun pihak lainnya di atas kepentingan BPJS
Ketenagakerjaan yang berpotensi atau menimbulkan kerugian.
1. Memiliki hubungan keluarga s/d derajat ke-3 antar anggota direksi, anggota direksi
dengan dewas
2. Memiliki bisnis yang berkaitan dengan program jaminan sosial
3. Membuta keputusan yang mengandung unsur benturan kepentingan
4. Mendirikan atau memiliki badan usaha yang terkait dengan program jaminan sosial
5. Menyalahgunakan dan mengelapkan aset BPJS Ketenagakerjaan atau dana jaminan
sosial
6. Merangkap jabatan sebagai anggota parpol, pengurus LSM, Pejabat struktural
lembaga pemerintahan dan pejabat di badan usaha dan badan hukum lainnya.
g. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah tanggung jawab BPJS Ketenagakerjaan
untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik, yang dilaksanakan secara
transparan dan ber-etika, sebagai kontribusi BADAN terhadap pembangunan
berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan memperhatikan
kepentingan pemangku kepentingan, serta mematuhi regulasi dan norma-norma
internasional yang berlaku.
1. Unsur-unsur program TJSL
Disusun berdasarkan pendekatan terpatu holistik berdasarkan ISO 26000, meliputi
hal-hal sebagaimana gambar disamping. Unsur-unsur tersebut berperan sebagai
prinsip dasar pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan BPJS
Ketenagakerjaan.
10. 2. Visi, Misi dan Moto TJSL
Visi
Menjadi TJSL terpercaya dan profesional yang berkontribusi dalam mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan
Misi
a. Memenuhi kebutuhan dasar bagi tenaga kerja
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama peserta BPJS Ketenagakerjaan
c. Berupaya secara aktif dalam pelestarian dan perbaikan lingkungan
d. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan
Motto
JEMBATAB BERSAMA (Berkelanjutan, Tepat Sasara, Bermanfaat)
Program TJSL harus memenuhi 3 kriteria sebagai berikut:
a. Tepat sasaran program dibuat seduai dengan kebutuhan masyarakat
b. Skala luas hasil program bermanfaat signifikan bagi masyarakat luas
c. Berkesinambungan program bukan bersifat adhoc, tetapi sudah melalui proses
perencanaan yang baik dan dilaksanakan secara bekesinambungan.
Program TJSL memiliki 4 pilar pelaksanaan program sebagai berikut:
a. Jembatan kesejahteraan yaitu program TJSL yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
b. Jembatan kemandirian yaitu program TJSL yang bertujuan untuk pemberdayaan
ekonomi terhadap masyarakat
c. Jembatan hati yaitu program TJSL yang bertujuan untuk menunjukkan kepedulian
dan empati terhadap masyarakat
d. Jemabatan kelestarian yaitu program TJSL yang bertujuan untuk pemeliharaan
dan kelestarian lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah peneliti mengamati dan menganalisis penerapan good corporate governance,
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG di BPJS Ketenagakerjaan menggunakan
konsep TARIFPPD atau yang dimaksud dengan Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency, Fairness, Predictability, Participation, and Dynamism.
Dimana ke tujuh konsep tersebut saling berkaitan dalam menciptakan pengelolaan
perusahaan dalam memastikan/menjamin bahwa BPJS Ketenagakerjaan telah taat pada
11. ketentuan, hukum, dan peraturan serta mendorong pemanfaatan sumber daya BPJS
Ketenagakerjaan ke arah yang lebih efektif dan efisien, yang pada gilirannya akan turut
membantu terciptanya pertumbuhan atau perkembangan ekonomi nasional.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, peneliti ingin memberikan saran yang sekiranya
dapat bermanfaat bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memajukan perusahaan, ada
beberapa saran yang dapat diberikan peneliti ialah:
a. BPJS Ketenagakerjaan harus melakukan penilaian dan evaluasi penerapan GCG
yang dilaksanakan oleh kantor cabang/ kantor cabang pembantu apakah sudah sesuai
dengan aturan atau pedoman BPJS Ketenagakerjaan yang dibuat agar BPJS
Ketenagakerjaan dapat menjadi lembaga yang bisa menjembatani kesejahteraan
pekerja yang ada di Indonesia secara konsisten.
b. Untuk kedepannya BPJS Ketenagakerjaan dapat melakukan sosialisasi kepada
karyawan-karyawannya agar dapat menjaga prinsip-prinsip GCG yang sudah
diterapkan.
Pernyataan Tentang Penerapan dan evaluasi Good Corporate Governance dengan penilaian SS S
KS TS STS
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
KS (Kurang Setuju)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
1. Melakukan pengungkapan atas segala transaksi atau kebijakan yang dilakukan.
2. Publikasi laporan keuangan tahunan dilakukan secara rutin.
3. Melakukan pengungkapan tentang struktur kepemimpinan dan perubahan-perubahan yang
terjadi kepada pihak terkait.
4. Adanya akses informasi yang akurat,relevan dan tepat waktu.
5. Hak pegawai diberikan secara proporsional.
6. Pegawai memiliki kesempatan berpartisipasi yang adil dan terdapat mekanisme reward dan
punishment.
7. Adanya system hukum atau peraturan yang jelas dan penegakannya kepada semua pihak.
8. Terdapat sistem yang jelas dalam mengatur mekanisme pertanggungjawaban instansi.
9. Adanya akomodasi terhadap kepentingan pihak-pihak yang terkait.
10. Adanya lembaga untuk menilai kepatuhan instansi terhadap peraturan, ketentuan, dan
hukum yang berlaku.
11. Mematuhi peratuaran, ketentuan, serta hokum yang berlaku dalam menjalankan tugas dan
fungsi.
12. 12. Menyajikan laporan tentang kinerja yang telah dicapai oleh instansi baik yang bersifat
materil maupun non materil.
13. Penyampaian informasi bersifat cepat, utuh, dan tepat waktu.
14. Adanya pertanggungjawaban atas kerahasian informasi instansi kecuali yang diminta oleh
UU untuk dipublikasikan kepada masyarakat.
15. Adanya media khusus yang bertugas untuk menerima pengaduan nasabah.
Daftra Pustaka
www.bpjsketemagakerjaan.go.id